Not Found
404 Not Found
Dirimu bagaikan matahari di waktu malam. Selalu menerangi hari dan langkahku. Aku jadi makin cinta padamu.
Tatapan matamu bagaikan mata pisau menusuk tajam hatiku. Membuat aku tak mampu berkata-kata, membuatku diam. Karena saat berdua bersama dirimu, kurasa bagai selamanya.
Jangan kau katakan apa arti cinta. Simpan dalam hati saja. Walau apapun yang nyata, tetap rasa yang penuhi dunia.
Aku memang milikmu. Mungkin sejak pertama dunia diciptakan, dan sejak matahari mulai bersinar, itulah takdir kita yang tak bisa dielakkan.
Kembalilah kau wahai curahan jiwa. Temani aku rasakan cinta, yang tak kutemukan pada yang lain. Yang tak kurasa bila tidak dengan dirimu.
Lambat tapi pasti, merasuk ditengah keraguanku. Aku rasa aku jatuh cinta padamu.
Menangis lagi, duduk menyepi, sendiri di tengah rasa hati, menyerbak, menyeruak, meneriakkan rindu pada dirimu. Dimalam yang sepi ini.
Aku nggak mampu belikan kamu setangkai mawar merah. Tapi kalau menurutmu merah melambangkan cinta, belahlah dadaku. Disitu kau lihat 1000x cinta.
Merah adalah berani, putih adalah suci, lantas warna cinta apa? Warna cinta apa? Warna cinta adalah saat pipimu merekah pink waktu kauterima lamaranku.
Bila kau tidak cinta lagi padaku, bunuhlah aku. Biar aku bisa menghantuimu sampai mati.
Online:1Hits:1/285
Log in