2575
Lu Leng tahu Tam Goat Hua menyalahkannya, tidak
seharusnya mereka sedemikian mudah berpisah. Seketika Lu
Leng berkata,
"lni tidak bisa, itu tidak boleh! Lebih baik kita terus berdiri
di sini saja!"
Mendadak sepasang bola Tam Goat Hua berputar
"Aku punya akal!"
"Kakak Goat punya akal apa?"
Tam Goat Hua memberitahu kan.
"Mengapa kita tidak merobohkan sepasang orang-orangan
batu di depan?"
Lu Leng memandang ke depan, setelah itu ber-kata,
"Kalau begitu, tenaga kita harus digabungkan!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Tentu!"
Mereka mulai mengangkat tangan masing-masing, siap
melancarkan pukulan ke arah sepasang orang-orangan batu di
depan! Akan tetapi mendadak terdengar suara pembicaraan
orang di belakang. Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut
sekaligus girang, terkejut karena dalam keadaan begini, kalau
kedatangan musuh pasti sulit memecahkan perhatian untuk
melawan, Tetapi merekapun ingat, bagaimana mungkin ada
orang lain memasuki yang Lorong Rahasia Menembus Langit
2576
ini? Orang yang bicara tadi, mungkin adalah Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek atau Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri, bila
mereka sedang berbicara tentunya tidak mengalami
kecelakaan, bagaimana tidak menggirangkan Lu Leng dan
Tam Goat Hua?
Mereka berdua saling memandang, tetap berdiri tak
bergerak di tempat dan hanya mendengar dengan penuh
perhatian. Semula suara pembicaraan itu terdengar jauh
sekali, tidak bisa didengar dengan jelas, Namun tak lama
kemudian suara pembicaraan itu semakin dekat, walau masih
belum terdengar jelas, namun dapat terdengar nada orang itu
agak tua, yang satu lagi adalah suara seorang gadis.
Begitu mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Lu
Leng dan Tam Goat Hua, karena menganggap kedua orang
yang sedang berbicara itu adalah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan
Han Giok Shia.
Han Giok Shia dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memasuki
Lorong Rahasia Menembus Langit secara terpisah, kini mereka
bersama-sama berarti sudah berkumpul kembali, hal ini amat
menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua. Ketika mereka
berdua baru mau bersorak kegirangan suara pembicaraan
kedua orang tu sudah lebih dekat lagi sehingga terdengar
lebih jelas.
Begitu mendengar suara kedua orang itu, Lu Leng dan
Tam Goat Huapun jadi tertegun Ternyata suara bernada tua
itu bukan suara Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, sedangkan suara
anak gadis itupun bukan suara Han Giok Shia! itu membuat Lu
Leng dan Tam Goat Hua terkejut dan tercengang, kemudian
Lu Leng berkata dengan suara rendah,
2577
"Kakak Goat, siapa kedua orang itu, yang kelihatannya
amat kebetulan datang di saat seperti ini?"
Tam Goat Hua masih terus mendengar dengan penuh
perhatian, setelah itu barulah menyahut.
"Heran! Suara bernada tua itu seperti... Kou Hun Siu!"
Lu Leng segera menyambung, "Yang satu lagi adalah Toan
Bok Ang!" Saat ini suara pembicaraan itu sudah dekat sekali,
maka Lu Leng dan Tam Goat Huapun dapat memastikan
bahwa kedua orang itu memang Kou Hun Siu dan Toan Bok
Ang adanya! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua,
sebab ketika Toan Bok Ang berpisah dengan Lu Leng, tiada
seorangpun yang mengetahui jejak gadis itu.
Namun kini Toan Bok Ang malah bersama Kou Hun Siu, itu
betul-betul diluar dugaan! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling
memandang lagi, merekapun berpikir mungkin Toan Bok Ang
amat berduka, sehingga bergabung dengan Liok Ci Khim Mo!
Tapi kemudian mereka merasa itu tidak masuk akal sama
sekali! Karena Toan Bok Ang bukanlah gadis semacam itu!
Kini apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok
Ang, sudah dapat terdengar jelas, Mendadak terdengar Kou
Hun Siu tertawa kering dan berkata,
"Bocah perempuan kecil, apakah kau berani macam -
macam?"
Terdengar suara sahutan Toan Bok Ang yang penuh
kegusaran
"Kini aku telah kau kuasai bagaimana mungkin aku berani
macam-macam?"
2578
Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh.
"Betul! Apabila aku memperoleh kebaikan, kaupun pasti
kebagian! Karena itu kau harus menuruti perintahku!"
Toan Bok Ang menyahut
"Kau sama sekali tidak mempercayai perkataanku kalau
terjebak oleh akal busuk biarawati tua itu. Kau harus ingat!
Tiada kaitan nya dengan diriku!"
Kou Hun Siu tertawa panjang,
"Legakanlah hatimu, biarawati tua itu adalah kawan
lamaku, dia tidak akan menjebakku dengan akal busuk!"
Ketika mereka berbicara sampai disitu, sudah terdengar
semakin jelas dan tak lama lagi pasti akan tiba di Lorong
Rahasia Menembus Langit itu! Dalam hati Lu Leng dan Tam
Goat Hua merasa makin heran dan tak habis berpikir!
walaupun mereka berdua mendengar jelas apa yang
dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang, namun isi dan
arti pembicaraan itu sama sekali tidak dimengerti oleh mereka
berdua!
Mereka hanya tahu bahwa Toan Bok Ang tidak bergabung
dengan Liok Ci Khim Mo, melainkan dikuasai oleh Kou Hun
Siu, sedangkan Kou Hun Siu memaksa Toan Bok Ang
melakukan sesuatu, Kini mereka berada di dalam Lorong
Rahasia, sudah pasti demi benda pusaka yang disimpan di
dalam gudang pusaka tersebut Tetapi mengapa Kou Hun Siu
menghendaki Toan Bok Ang yang menunjukkan jalan? Apakah
Toan Bok Ang tahu akan rahasia Empat Pu!uh sembilan
Lorong Rahasia Menembus Langit itu? Ketika mereka sedang
berbicara, mereka juga menyinggung seorang biarawati tua.
2579
Siapa biarawati tua itu? Dan ada hubungan apa di antara
mereka? Semua itu, memang sulit sekali untuk dipahami!
Begitu mendengar suara mereka semakin mendekat Lu
Leng segera berbisik pada Tam Goat Hua.
"Kita harus cepat-cepat sembunyi!"
Tam Goat Hua menyahut
"Tapi di dalam Lorong Rahasia ini, setiap langkah penuh
perangkap! Bagaimana kita bisa bersembunyi?"
Lu Leng menengok kesana-kemari, kemudian berkata,
"Kakak Goat tidak ada halangan bagi kita untuk
bersembunyi! Di belakang orang-orangan batu itu adalah
tempat yang terbaik!"
Tam Goat Hua tahu jelas itupun berbahaya, namun urusan
sudah amat mendesak, Kalau sampai Kou Hun Siu
menemukan mereka, pasti akan bertambah repot, menempuh
bahaya itu! Mereka segera melesat ke depan dan berhenti
disebuah orang-orangan batu, sekaligus bersembunyi di
belakangnya!
Perlu diketahui Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit itu amat luar biasa, disitu banyak terdapat
perangkap yang penuh bahaya dan misteri! Saat ini kalau
tidak terdapat sedikit perubahan Lu Leng dan Tam Goat Hua
pasti sudah jadi mayat. Ada perubahan apa di dalam Lorong
Rahasia itu? Tentang itu akan diceritakan nanti Saat ini Lu
Leng dan Tam Goat Hua tidak tahu, setelah bersembunyi di
belakang orang-orangan batu, tidak ada reaksi apapun disitu,
Mereka berdua mengira rencana mereka telah berhasil
2580
Setelah bersembunyi disitu, tak lama tampak dua sosok
bayangan berkelebat ke dalam Lorong Rahasia itu dan
berhenti, mereka adalah Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang!
Lu Leng dan Tam Goat Hua mengintip ke arah mereka,
tampak wajah gadis itu penuh diliputi kegusaran sedangkan
Kou Hun Siu tersenyum-senyum licik. Telapak tangan Kou Hun
Siu memegang jalan darah Nau Hu Hiat di leher gadis itu. Asal
Kou Hun Siu mengerahkan Lweekang, Toan Bok Ang pasti
celaka, tidak heran gadis itu mengatakan dirinya dikuasai Kou
Hun Siu. Mereka berdua berhenti di situ, Kou Hun Siu
memandang ke depan seraya berkata pada Toan Bok Ang.
"Cara bagaimana berjalan ke depan, sudah waktunya kau
beritahukan!"
Toan Bok Ang menyahut
"Kau tidak takut aku akan mati bersamamu, malah
mempercayai biarawati tua bangsat itu!"
Wajah Kou Hun Siu berubah serius, sepertinya sedang
mempertimbangkan haruskah mempercayai biarawati tua itu?
Di saat Kou Hun Siu sedang mempertimbangkan hal itu,
Toan Bok Angpun berkata perlahan
"Kou Hun Siu, kau merupakan tokoh tua rimba persilatan,
mengapa tidak memahami ini? Kalau aku tahu rahasia Empat
Puluh sembilan Lorong Menembus Langit, sekali masuk hanya
boleh mengambil satu macam benda pusaka, namun
bukankah aku bisa masuk berkali-kali untuk mengambil semua
benda pusaka itu? Mana mungkin, aku bisa kau kuasai?"
2581
Wajah Kou Hun Siu berubah lagi mendengar perkataan
Toan Bok Ang, setelah itu ia menatap Toan Bok Ang seraya
berkata,
"Memang kau menghendaki begitu, tapi tidak keburu
melaksanakannya karena sudah dikuasai olehku!"
Toan Bok Ang tertawa.
"Sungguh menggelikan! Kalau kau tidak takut mati, boleh
ikut bersamaku berjalan ke depan!"
Lu Leng yang bersembunyi melihat Toan Bok Ang dikuasai
oleh Kou Hun Siu, hatinya menjadi amat gusar sekali. Walau
tiada rasa cinta terhadap gadis itu, namun sebelah tangannya
justru putus karena perbuatan Lu Leng! Setelah kejadian
tersebut, Lu Leng telah bersumpah akan membuat hati Toan
Bok Ang gembira seumur hidupnya! Selain soal cinta yang
tidak dapat dipaksakan itu, Lu Leng rela berbuat apapun demi
Toan Bok Ang!
Saking gusar dalam hati, sepasang mata Lu Lengpun jadi
berapi-api, dia sudah siap untuk melesat ke luar, Tam Goat
Hua yang berada disisinya, dari tadi sudah tahu akan maksud
hatinya! Sebelum Lu Leng bergerak, cepat-cepat dia
menggenggam lengan Lu Leng erat-erat, sesungguhnya Tam
Goat Hua bukan tidak mau menolong Toan Bok Ang,
melainkan memikirkan Lorong Rahasia yang amat bahaya itu!
Mungkin begitu Lu Leng melesat keluar, sudah mengalami
kecelakaan!
Sementara seusai berkata, Toan Bok Angpun merapatkan
bibirnya, tidak mau bicara lagi, sedangkan wajah Kou Hun Siu,
tampak berubah tak menentu! Berselang sesaat, barulah Kou
Hun Siu berkata,
2582
"Kau boleh berjalan ke depan!"
Toan Bok Ang bertanya dengan dingin,
"Kau tidak takut mati?"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Aku sudah sedemikian tua, apakah masih akan
takut mati? Tapi kalau kau berani macam-macam, masih muda
akan kehilangan nyawa, sungguh sayang sekali!" Toan Bok
Ang mendengus dingin, kemudian berjalan maju selangkah!
selangkah itu, justru berada ditengah-tengah kedua orangorangan
batu yang berada disitu! Menyaksikan itu, Lu Leng
dan Tam Goat Hua nyaris berseru tak tertahan!
Karena begitu kaki menginjak lantai batu yang disitu, pasti
akan jeblos ke dalam sedikit perlu diketahui, lantai batu yang
disitu, disusun rapi seperti bata masa kini! Apabila dijeblos
kedalam sedikit, maka mulut kedua orang-orangan batu itu
akan menyemburkan cairan beracun!
Tetapi sebelum Lu Leng dan Tam Goat Hua mengeluarkan
suara, justru terjadi suatu hal yang amat diluar dugaan! Tidak
hanya Toan Bok Ang yang menginjak lantai batu itu, bahkan
Kou Hun Siupun ikut menginjak pu!a, namun kedua orangorangan
batu itu sama sekali tidak menyemburkan cairan
beracun! Lu Leng dan Tam Goat Hua terbelalak terheranheran
hingga mulut ternganga lebar!
Terdengar Kou Hun Siu tertawa licik.
"Bocah perempuan! Kau tetap menyayangi nyawamu!
Kuberi tahu kan, di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh Sih,
terdapat juga dua macam benda pusaka! Sebuah Lan Tian
2583
Giok Sek dan sebuah Cing Ming Kuo! Kalau kau memperoleh
kedua benda pusaka itu, kau boleh pergi mencari tabib yang
terkenal, mengutungkan lengan orang yang baru mati guna
menyambung lenganmu yang buntung itu! Nah, maka
kukatakan tadi, kaupun akan mendapatkan kebaikan! Karena
itu, janganlah kau macam-macam!"
Toan Bok Ang tertawa dingin,
"Tidak perlu kau mempengaruhiku!"
Kou Hun Siu tertawa,
"Aku katakan itu demi kebaikanmu lho! Kau masih muda
tapi sebelah lenganmu telah kutung, bukankah menderita
sekali?"
Toan Bok Ang mendongakkan kepala,
"Dugaanmu keliru, lenganku ini justru dikutungkan oleh
orang yang amat kucintai! Aku sama sekali tidak berharap
lenganku dapat disambung...." Berkata sampai disini, Toan
Bok Angpun berhenti, berselang sesaat barulah dilanjutkan
"Setiap saat aku pasti memandang bahuku yang kehilangan
lengan ini agar bisa mengenang kembali pada orang yang
amat kucintai itu! Siapa mengharap kedua benda pusaka itu?
Tidak sama sekali!"
Kelihatannya Toan Bok Ang berusaha menahan air
matanya, namun begitu usai berkata, tak tertahan lagi air
matanyapun meleleh! Lu Leng yang bersembunyi di belakang
orang-orangan batu, hatinya seperti tersayat ketika
mendengar itu!
Kou Hun Siu berkata dengan dingin.
2584
"Kalau begitu, mengenai lenganmu yang kutung itu, aku
tidak akan memaksa! Yang penting... cepat berjalan ke
depan!"
Toan Bok Ang menyeka air matanya, lalu berjalan
selangkah demi selangkah. Lu Leng dan Tam Goat Hua terus
memperhatikannya, terlihat langkahnya tak teratur, seakan
tidak menaruh perhatian pada perangkap yang ada! Tetapi
anehnya meskipun Toan Bok Ang terus berjalan namun semua
perangkap di dalam lorong itu tidak berfungsi sama sekali!
Itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah
heran, sedangkan Kou Hun Siu dan Toan Bok Angpun semakin
mendekati tempat persembunyian mereka! Tiba-tiba Tam Goat
Hua teringat akan satu hal, yakni ketika mereka telah
melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, gadis itupun
menghantam lantai batu didepannya dengan rantai besi, tapi
tiada reaksi apapun, sepertinya perangkap disitu sudah tidak
berfungsi.
Begitu pula ketika mereka berdua melesat ke arah sebuah
orang-orangan batu, juga tidak terjadi apa-apa, sebetulnya itu
tidak seharusnya terjadi di dalam Lorong Rahasia Menembus
Langit tersebut! Kini Toan Bok Ang berjalan ke depan
menginjak lantai batu itu, perangkap itupun tidak berfungsi
Keadaan ini memang sulit dipahami! Tetapi kalau kejadian
itu disambung jadi satu dan dipikirkan kembali, maka akan
memperoleh satu kesimpulan, yaitu semua perangkap di
dalam Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus
Langit kini sudah berhenti berfungsi! Tam Goat Hua memang
cerdas, dia dapat berpikir sampai kesitu namun tak terpikirkan
olchnya, perubahan apa yang lelah terjadi sehingga membuat
semua perangkap tidak berfungsi semua? Usai berpikir, Tam
Goat Hua segera memberi isyarat kepada Lu Leng,
2585
Lu Leng tahu akan isyarat tersebut, langsung dia bersiapsiap
untuk menerjang! Ternyata Tam Goat Hua sudah
memikirkan suatu rencana, berhubung semua perangkap
disitu sudah tidak berfungsi, maka dia mengajak Lu Leng
membokong Kou Hun Siu sekaligus menyelamatkan Toan Bok
Ang! Setelah melihat Lu Leng bersiap-siapt Tam Goat Huapun
manggut-manggut!
Saat ini, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah berada di
sekitar tempat persembunyian mereka berdua. Tam Goat Hua
langsung menggenggam rantai besinya erat-erat, sedangkan
Lu Leng terus menggenggam golok pusaka Su Yang To.
Mereka berdua menahan nafas, menatap lekat-lekat pada Kou
Hun Siu. Tak lama, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah
melewati sisi mereka berdua yang bersembunyi di belakang
orang-orangan batu,
Begitu punggung Kou Hun Siu sudah berada di depan
mata, Lu Leng dan Tam Goat Hua langsung menyerang tanpa
mengeluarkan suara. Tam Goat Hua menyerang dengan rantai
besi, mengeluarkan jurus Hu Liong Tim Hai (Naga Tenggelam
Ke Laut), mengarah bagian bawah Kou Hun Siu! sedangkan Lu
Leng mencelat keatas, menyerang bagian atas Kou Hun Siu
dengan golok pusaka Su Yang To, menggunakan Thian Hou
Sam Sek! Jurus serangan mereka amat cepat, bahkan juga
mengarahkan sembilan bagian tenaga! seketika terdengar
suara menderu-deru, dan tampak cahaya golok pusaka Su
Yang To berkelebat-kelebat!
Terdengar Kou Hun Siu bersiul panjang, disusul dengan
suara jeritan Toan Bok Ang, terlihat badan gadis itu terpental
ke depan beberapa depa, lalu jatuh di atas lantai! Pada saat
yang sama terlihat juga sepercik cahaya putih yang amat
halus berkelebat di antara deruan rantai besi dan cahaya golok
pusaka Su Yang To, kemudian tampak badan Tam Goat Hua,
2586
Lu Leng dan Kou Hun Siu terpencar mundur! Setelah mereka
bertiga terpencar mundur, terlihat senjata Kou Hun Si milik
Kou Hun Siu melilit di rantai besi Tam Goat Hua! Mereka
berdua saling tarik menarik menggunakan Lweekang, Kou Hun
Siu memiliki Lweekang hasil latihan puluhan tahun, dia
berhasil menarik Tam Goat Hua tergeser maju dua langkah!
Menyaksikan itu, Lu Lengpun tidak menghiraukan keadaan
Toan Bok Ang yang tergeletak di lantai batu. Lu Leng segera
maju ke depan sambil menggerakkan tangan kirinya, ternyata
dia mengeluarkan jurus Si Siang Pik Seng (Empat Penjuru
Pasti Tumbuh) untuk menyerang Kou Hun Siu, empat
rangkum angin jari yang amat dahsyat mengarah orang tua
itu! Saat ini perhatian Kou Hun Siu sedang tertuju pada Tam
Goat Hua, dan berusaha untuk menarik kembali senjata Kou
Hun Si-nya. sedangkan Lu Leng telah menyerangnya dengan
Kim Kong Sin Ci. Namun Kou Hun Siu memang cerdas dan
tahu bahaya, kalau dia mengeraskan hati menerima serangan
Lu Leng, meskipun tidak akan menderita luka parah namun
senjata andalannya pasti akan direbut oleh Tam Goat Hua!
Bagian 61
Senjata Kou Hun Si justru membuatnya amat terkenal,
tiada seorangpun tahu nama aslinya, Semua orang
menyebutnya Kou Hun Siu karena senjata itu merupakan
andatannya! Karena itu, bagaimana mungkin dia akan
membiarkan senjatanya direbut oleh Tam Goat Hua? Hal ini
sempat membuat Kou Hun Siu bingung dan ragu-ragu.
Di saat dia tertegun, jari tangan Lu Leng sudah mendekat
pada bagian dadanya! Kou Hun Siu membentak keras sambil
mengerahkan Lweekangnya untuk membetot! Maksudnya
2587
sebelum jari tangan Lu Leng sampai di dadanya, dia akan
membetot Tam Goat Hua ke hadapannya untuk dijadikan
tameng! Walaupun Lweekang Lu Leng dapat dikerahkan dan
ditarik kembali sekehendak hatinya, namun di saat dia
menarik kembali Lweekangnya, Kou Hun Siu pasti akan
menyerangnya!
Perhitungan Kou Hun Siu memang tidak salah, tapi dia
justru melupakan satu hal yang amat penting! Yaitu
meremehkan Lweekang yang dimiliki Tam Goat Hua! Dia
menganggap gadis itu masih muda, tidak mungkin Tam Goat
Hua memiliki Lweekang yang amat tinggi, Kou Hun Siu sama
sekali tidak tahu, walau Tam Goat Hua masih muda namun
sudah mewarisi kepandaian Cit Sat Sin Kun-Tam Sen. Lagipula
ketika bersama Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, diapun
memperoleh petunjuk-petunjuk yang amat berharga mengenai
ilmu silat, Ditambah lagi tiga jurus ilmu silat ajaran Tiat Sin
Ong, otomatis membuat lweekangnya semakin tinggi, Hal ini
benar-benar diluar dugaan Kou Hun Siu!
Pada saat ini, ketika Kou Hun Siu membetot Tam Goat
Hua, dia telah menggunakan sepuluh bagian tenaganya, tapi
ternyata ia tidak berhasil membetot Tam Goat Hua ke
hadapannya untuk dijadikan tameng, ia hanya berhasil
membetot Tam Goat Hua tergeser tiga langkah ke depan!
sedangkan jurus serangan Lu Leng cepatnya laksana kilat,
terdengar suara yang amat dahsyat
"Bum!"
Kou Hun Siu berteriak aneh, hawa murni di sekujur
tubuhnya nyaris buyar seketika, otomatis tangannya jadi
renggang, sehingga senjata Kou Hun Si berhasil direbut oleh
Tam Goat Hua! Seandainya orang lain, saat ini pasti tidak
akan menyudahi begitu saja! Tentunya ia akan merebut
2588
kembali senjata tersebut! Akan tetapi Kou Hun Siu adalah
orang yang amat licik, ketika senjata Kou Hun Siu terlepas dari
tangannya, di saat bersamaan diapun merasa dadanya amat
sakit sekali. Kou Hun Siu menyadari, bila ia meneruskan
pertarungan, maka dirinya akan celakai
Karena itu, sebelum Lu Leng menyerang lagi, dia langsung
berteriak aneh sekaligus melesat keluar! Kejadian ini sungguh
diluar dugaan Lu Leng, sehingga membuatnya tertegun,
namun Kou Hun Siu telah berhasil melesat keluar! Lu Leng
ingin mengejarnya, tetapi terdengar Tam Goat Hua berkata,
"Adik Leng, biarlah dia pergi! Cepat lihat bagaimana
keadaan Nona Toan!"
Sembari berkata Tam Goat Hua juga melepaskan lilitan
senjata Kou Hun Siu di rantai besinya, lalu mendekati Toan
Bok Ang. Begitu mendengar perkataan Tam Goat Hua, Lu
Lengpun tidak pergi mengejar Kou Hun Siu, melainkan
mendekati gadis itu, Setelah berada di hadapan Toan Bok
Ang, Lu Leng melihat wajah gadis itu tampak pucat pias. jelas
dia sudah terluka parah, namun bibirnya terus bergerak
seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tak mampu
mengeluarkan suara, Tam Goat Hua segera berkata,
"Adik Toan, kau sudah terluka parah, jangan bicara!
Sampai di dalam gudang pusaka, kita ambil Lan Tian Giok Sek
untuk kau makan, kau pasti tidak akan apa-apa!"
Ternyata Tam Goat Hua mengira semua perangkap yang
ada sudah tidak berfungsi lagi sehingga bisa memasuki
gudang pusaka dengan mudah untuk mengambil benda
tersebut Kalau Toan Bok Ang sudah makan Lan Tian Giok Sek,
maka luka yang bagaimana parahpun pasti akan sembuh!
2589
Ternyata setelah Tam Goat Hua berkata begitu, wajah
Toan Bok Ang malah tampak gugup dan cemas sekali, bibirnya
terus bergerak tapi tidak mengeluarkan suara, Lu Leng dan
Tam Goat Hua terheran-heran, karena kelihatannya Toan Bok
Ang ingin mengatakan sesuatu yang amat penting! Berselang
sesaat, terdengar suara Toan Bok Ang yang amat lirih dan
perlahan
"Ti... tidak... bo1eh... cepat., mundur... ke Iuar...!"
Mendengar itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah
heran. Sebab mereka berdua dengan kedua jurus serangan
itu, telah berhasil membuat Kou Hun Siu lari terbirit-birit!
Walau menyebabkan Toan Bok Ang terluka parah, tapi tetap
terhitung di atas angin. Tidak mungkin Toan Bok Ang tidak
melihat semua kejadian barusan, namun mengapa dia justru
menyuruh mereka berdua cepat-cepat mundur ke luar?
Lu Leng segera berkata.
"Kakak Ang, kita harus segera ke gudang pusaka, jangan
membuang waktu dan terlalu banyak berbicara disini!"
Air muka Toan Bok Ang tampak semakin gugup, panik dan
cemas, keringat sebesar kacang hijaupun terus merembes
keluar dari keningnya, kembali dia berkata dengan susah
payah.
"Cepat... mundur ke tempat masuk itu, terlambat pasti...
celaka!"
Toan Bok Ang berusaha berbicara, akibatnya darah segar
mengalir keluar dari mulutnya!
2590
Lu Leng dan Tam Goat Hua tetap terheran-heran, tapi
akhirnya merekapun menyadari bahwa perkataan Toan Bok
Ang tersebut pasti ada alasannya. Kalau tidak, mengapa
dalam keadaan terluka parah dia masih berusaha
mengatakannya? Dan sekarang luka Toan Bok Ang telah
bertambah parah! Tetapi Lu Leng tidak rela bila mereka
mundur pada saat ini, segera dia berkata:
"Kakak Ang, apakah kita tidak boleh ke gudang pusaka
itu? Kami kemari memikul beban yang amat berat sekali!"
Saat ini Lu Leng dan Tam Goat Hua memang tidak tahu
keadaan yang sebenarnya, maka mereka tidak merasa gugup,
panik maupun cemas, Namun Toan Bok Ang tahu jelas
keadaan di dalam Lorong Rahasia itu, ternyata di dalam
Lorong Rahasia tersebut telah dipasang bahan peledak,
bahkan sumbunyapun sudah dinyalakan pula, Tempat itu akan
meledak sewaktu-waktu! Hal inilah yang membuat Toan Bok
Ang sangat gugup dan panik, sedangkan Lu Leng dan Tam
Goat Hua masih tampak tenang-tenang saja karena tidak
mengetahui sebab-sebabnya,
Betapa gugup dan paniknya Toan Bok Ang sudah sulit
dilukiskan, namun sayang sekali jalan darah Nau Hu Hiatnya
terserang oleh Lweekang Kou Hun Siu, sehingga
menyebabkan dia terluka parah dan tidak punya tenaga untuk
berbicara! Ketika mendengar Lu Leng tidak mau mundur dari
situ, saking gugup dan panik justru membuat Toan Bok Ang
tak mampu mengeluarkan sepatah katapun, hanya keringat
dingin yang mengucur keluar dari sekujur badannya!
Bagaimana Toan Bok Ang bisa bersama Kou Hun Siu?
Ternyata hari itu setelah berpisah dengan Tam Goat Hua,
diapun melakukan perjalanan seorang diri, tujuannya ke rimba
itu untuk bertemu dengan gurunya, setibanya di rimba
2591
tersebut ternyata Yok Kun Sih gurunya justru tidak berada
disitu! Ini amat diluar dugaan Toan Bok Ang, walau
perbuatannya telah melanggar peraturan perguruan Hui Yan
Bun dan menyebabkan gurunya amat gusar, namun dia tahu
gurunya sangat menyayanginya sehingga tidak akan
memutuskan hubungan guru dengan murid! Apabila benar
hubungan itu putus, Toan Bok Ang betul-betul tidak
mempunyai seorangpun yang dekat dengan dirinya!
* * * *
Bab 121
Toan Bok Ang duduk seorang diri di dalam rimba itu, dia
teringat akan semua kejadian yang telah menimpa dirinya,
seketika dia menangis terisak-isak. Di dalam rimba itu amat
sunyi, suara tangisannya memecahkan kesunyian, membuat
burung-burung yang ada disitu berterbangan saking terkejut
Setelah menangis sejenak, barulah berhenti per-lahanlahan,
Tiba-tiba saja terdengar suara langkah yang amat lirih,
Toan Bok Ang tersentak dan langsung bersembunyi di balik
sebuah pohon besar. Tak seberapa lama kemudian, suara
langkah itupun semakin mendekat Toan Bok Ang mengintip,
ternyata yang datang adalah seorang biarawati muda,
Dilihat dari gerak gerik biarawati itu sepertinya tidak begitu
bisa ilmu silat, karena ketika menginjak daun ia menimbulkan
suara "Kresek" yang terdengar jelas, Toan Bok Ang terheranheran
dalam hati dan berpikir, untuk apa biarawati muda itu
kemari? Di saat Toan Bok Ang sedang berpikir, biarawati muda
itupun berhenti. ia merangkapkan kedua telapak tangannya di
dada seraya menyebut
2592
"Siancay! Siancay! Yang menangis tadi apakah Nona
Toan?"
Mendengar itu, Toan Bok Ang terkejut bukan main! Toan
Bok Ang tidak berani langsung menyahut. Terdengar lagi
biarawati muda itu berkata.
"Nona Toan, legakanlah hatimu! Aku bukan biarawati
rimba persilatan hanya aku sudah lama tinggal di gunung,
maka sepasang kakiku amat kuat! Aku kemari membawa
kabar berita mengenai gurumu, harap kau keluar
menemuiku!"
Ketika Toan Bok Ang mendengar biarawati muda itu
membawa kabar berita tentang gurunya, lagipula biarawati
muda itu kelihatan berwajah welas asih dan tidak bisa ilmu
silat Selain dirinya, orang lain tidak akan tahu gurunya
menunggu dia di tempat ini! Oleh karena itu Toan Bok Ang
segera memunculkan diri, ia mendekati biarawati muda itu
dan memberi hormat seraya berkata,
"Bagaimana sebutan Taysu?"
Biarawati muda itu tersenyum
"Aku dan kau hanya bertemu sejenak, lalu akan berpisah,
untuk apa kau ingin tahu sebutanku?"
"Taysu bilang membawa kabar berita guruku, bagaimana
keadaan beliau?"
Biarawati muda itu tersenyum lagi,
"Siancay! Gurumu sudah jadi biarawati di kuilku""
2593
Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, sehingga tanpa sadar ia
berseru tak tertahan.
"Kau bilang apa?"
Biarawati muda itu memberi tahu kan.
"Gurumu telah masuk ke pintu kosong dan mulai saat ini
telah terlepas dari segala macam penderitaan! Mengapa kau
tampak terkejut?"
Toan Bok Ang terbelalak lama sekali baru dia berkata.
"Kalau begitu, ada pesan apa dari beliau untukku "
Biarawati muda itu menyahut
"Dia sudah masuk ke pintu Buddha, seharusnya
melupakan hal-hal duniawi! Tapi dia justru tidak bisa
me1upakanmu...."
Mendengar sampai disitu, air mata Toan Bok Ang sudah
meleleh.
"Guru...."
Biarawati muda itu memberi tahukan.
"Dia yang menyuruhku kemari untuk menemuimu, dia
berpesan jangan merindukannya lagi! Selain itu diapun
menyerahkan semacam benda untukmu!"
Biarawati muda itu mengeluarkan sebuah Giok mirip
medali kecil yang berukir burung walet. Begitu melihat Giok
2594
itu, wajah Toan Bok Ang-pun berubah, ternyata giok itu
merupakan benda kepercayaan ketua partai Hui Yan Bun, dia
segera berlutut. Biarawati muda itu berkata.
"Dia menghendaki aku menyerahkan benda ini padamu,
diapun berkata kalau kau melihat benda ini, pasti tahu akan
maksud hatinya!"
Toan Bok Ang menangis,
"Aku tahu, guru menghendaki aku memikul tugas partai
Hui Yan Bun...."
Biarawati muda itu menaruh giok itu di atas tanah,
kemudian berkata,
"Aku telah menyampaikan kabar berita dan pesannya,
disini aku mohon diri!"
Toan Bok Ang segera berkata.
"Taysu, di mana guruku?"
Biarawati muda itu tersenyum,
"Nona Toan, di dunia ini sudah tiada gurumu!"
Terbeliak Toan Bok Ang, ia berseru tak tertahan
"Hah? Apa? Omong kosong! Guruku masih sehat wal'afiat
dan belum mati, bagaimana sudah tiada di dunia?"
"Dia sudah masuk ke pintu kosong, gelarnya adalah Liau
Hui, maka didunia ini bagaimana masih ada Yok Kun Sih?"
2595
Toan Bok Ang bangkit berdiri
"Tidak perduli siapa Liau Hui itu, pokoknya kau harus
membawaku pergi menemuinya!"
Biarawati muda itu menggelengkan kepala,
"Maaf, aku tidak bisa mengabulkannya!"
Toan Bok Ang kelihatan gusar, dia pikir gurunya mendadak
jadi biarawati mungkin karena dirinya, lagipu!a dia akan
kehilangan orang yang paling dekat dengannya maka
sekarang ini dia ingin pergi menemui gurunya! Toan Bok Ang
langsung mencengkeram leher jubah biarawati muda itu
seraya berkata,
" Beritahukan! Guruku jadi biarawati di kuil mana?"
Biarawati muda itu memejamkan matanya, mulutnya
membaca doa dengan wajah kelihatan tenang sekali, sama
sekali tiada rasa takut. Toan Bok Ang tertegun, kemudian
diapun melepaskan tangannya, Biarawati muda itu pun tidak
berbicara apa-apa, hanya membalikkan badannya lalu berjalan
pergi. Setelah biarawati muda itu tidak kelihatan, barulah Toan
Bok Ang menangis tersedu-sedu,
Dia memungut giok itu sambil tak henti-hentinya berseruseru
memanggil gurunya, hatinya berduka sekali, Toan Bok
Ang menangis hingga tengah malam, barulah dia pergi
dengan mata membengkak Orang yang paling dicintainya
ternyata tidak mencintainya, itu sudah cukup membuat
hatinya berduka! Kini, gurunya yang dianggap sebagai ibu,
juga mendadak meninggalkannya jadi biarawati, sehingga
membuatnya merasa tiada artinya hidup! Dia terus berjalan
dengan hati hampa, tak terasa hari sudah mulai terang. Saat
2596
sinar mentari pagi menyorot wajahnya, barulah dia tersentak
seperti tersadar dari mimpi! Dia tertegun di pinggir jalan
sambil berpikir, kalaupun gurunya sudah jadi biarawati, tidak
mungkin gurunya tidak mau menemuinya! Karena itu Toan
Bok Ang mengambil keputusan untuk mencari gurunya
disemua kuil, biar bagaimanapun harus bertemu gurunya.
Ketika hari mulai gelap, dia berhasil mencari sebuah kuil
yang dihuni para biarawati, namun gurunya tidak berada
disitu, Sehari lewat, sehari, Toan Bok Ang terus mencari, tapi
tiada hasilnya sama sekali! Hari itu di saat hari mulai malam,
Toan Bok Ang memasuki daerah Holam. Gunung Cing Gu San,
penduduk setempat mengatakan bahwa di dalam gunung itu
terdapat beberapa kuil maka Toan Bok Ang memasuki gunung
tersebut. Walau sudah mencari di beberapa kuil, tapi ia tetap
tidak memperoleh informati tentang gurunya,
Malam semakin larut, Toan Bok Ang mulai berpikir untuk
mencari sebuah kuil lagi lalu beristirahat Tak seberapa lama
kemudian, dia melihat sebuah kuil bercat kuning, Toan Bok
Ang segera mendekati kuil tersebut, di tembok terdapat
beberapa huruf "Lam-Bu-0-Mi-To-Hud" Setelah membaca
tulisan itu, Toan Bok Angpun mendongakkan kepala, ia
melihat sebuah papan tergantung di atas pintu, tertulis "Tay
Se Am" (Kuil Tay Se).
Seusai membaca tulisan itu wajah Toan Bok Ang langsung
berseri, karena itu adalah kuil para biarawati, Walau tidak
menemukan gurunya, namun dia masih boleh beristirahat di
kuil biarawati itu! Oleh karena itu, Toan Bok Ang cepat-cepat
mendekati pintu kuil, Mendadak keningnya berkerut, ternyata
sayup-sayup ia mendengar suara pembicaraan di dalam kuil,
Perlahan-lahan dia menjulurkan tangannya, lalu mengetuk
pintu kuil, Berselang sesaat barulah pintu kuil itu terbuka
sedikit, terlihat sebuah kepala menjulur keluar sedikit,
2597
Di bawah sinar rembulan yang remang-rernang, Toan Bok
Ang menengok ke arah orang itu, seketika hatinya tersentak
kaget, Ternyata orang itu walau berdandan sebagai biarawati,
tapi tampangnya amat bengis, Di keningnya juga tampak
bekas bacokan goIok, kelihatannya tidak seperti orang yang
menyucikan diri,
Biarawati itu melotot seraya bertanya,
"Ada urusan apa?"
Toan Bok Ang segera menyahut
"Mohon tanya Suthay, apakah baru-baru ini ada seorang
wanita tua menyucikan diri di kuil ini?"
Biarawati itu langsung menyahut
"Tidak ada! Sialan!"
Cacian itu membuat Toan Bok Ang jadi gusar dalam hati,
namun ia tidak melampiaskannya, kembali ia berkata,
"Kalau begitu, aku mohon Suthay memperbo1eh-kan aku
bermalam disini!"
Biarawati itu tertawa dingin dan menyahut ketus.
"Tidak bisa!"
Usai menyahut ketus, biarawati itupun menutup pintu!
Akan tetapi Toan Bok Ang yang sudah gusar itu langsung
menahan pintu sambil mengerahkan Lweekangnya, Kini
2598
Lweekangnya sudah bertambah linggi, sehingga dapat
menembus daun pintu, lagipu!a dia mengerahkan
Lweekangnya hingga tujuh bagian! Terdengar biarawati itu
berteriak aneh di dalam, menyusul terdengar pula suara
gedebuk, mungkin biarawati itu jatuh! Toan Bok Ang tertawa
dingin lalu membalikkan badannya berjalan pergi
meninggalkan kuil itu.
Ketika baru berjalan belasan depa, mendadak terdengar
suara bentakan dibelakangnya, suara bentakan itu bagaikan
geledek membelah bumi, sungguh mengejutkan! Walau Toan
Bok Ang sudah memili Lweekang linggi, namun suara
bentakan itu masih membuatnya terloncat! Saking terkejut,
Toan Bok Ang langsung melesat ke depan beberapa depa!
Setelah itu barulah membalikkan badannya, ia melihat
biarawati tadi hidungnya membengkak merah, mungkin ketika
jatuh hidungnya membentur lantai, biarawati itu berlari
mendekati Toan Bok Ang!
Di belakang biarawati itu tampak seorang biarawati tua
yang tinggi besar, tangannya membawa sebuah pikulan besi
yang berwarna hitam, Biarawati tua itu juga berlari
menghampiri Toan Bok Ang. Begitu melihat biarawati tua itu,
Toan Bok Angpun jadi tercengang karena dia pernah bertemu
biarawati tua ilu, bahkan juga tahu dia gagu dan tuli!
Ternyata ketika Lu Leng mengejar Tam Goat Hua,
sedangkan Toan Bok Ang mengejar Lu Leng mereka justru
bertemu biarawati tua gagu dan tuli itu di kuil kecil dekat
Gunung Tiong Tiau San! Begitu melihat biarawati tua itu
muncul mendadak di sini, Toan Bok Ang sudah tahu dalam
hati, pasti ada sesuatu yang tidak beres! Setelah berada di
hadapan Toan Bok Ang, biarawati berwajah bengis langsung
menunjuk Toan Bok Ang seraya berkata,
2599
"Tuh dia! cepatlah kau pukul dia!"
Biarawati berwajah bengis menunjuk Toan Bok Ang
dengan penuh kegusaran, seakan ingin menelannya hiduphidup!
Kelihatannya sama sekali tidak seperti orang yang
menyucikan diri! Toan Bok Ang tahu, kepandaian biarawati tua
gagu tuli itu amat tinggi, maka ia tidak berani bertindak
ceroboh, Disaat bersamaan, biarawati tua gagu tuli itu
mengangkat pikulannya seraya menyerang Toan Bok Ang.
Pikulan itu menimbulkan suara yang menderu-deru !
Toan Bok Ang tidak berani menangkis, melainkan berkelit
menggunakan ilmu ginkang perguruannya! Setelah berkelit,
mendadak Toan Bok Ang memutarkan badannya lalu mencelat
ke arah biarawati berwajah bengis sekaligus menjulurkan
tangannya mencengkeram leher jubahnya!
Walau biarawati berwajah bengis itu bisa ilmu silat, tapi
mana bisa dia melawan Toan Bok Ang? Terdengar biarawati
berwajah bengis berteriak aneh, ternyata badannya telah
dilempar ke atas me!ayang-layang mengarah biarawati tua
gagu tuli itu. Biarawati tua gagu tuli itu tertegun, segera dia
menghindar Namun biarawati berwajah bengis itu berteriakteriak.
"Cepat sambut aku! Cepat sambut aku!"
Mana mungkin biarawati tua gagu tuli itu mendengar
suara teriakannya? ia hanya terbelalak memandangnya,
Setelah berteriak dua kali, biarawati berwajah bengis itupun
jatuh gedebuk di tanah, Biarawati berwajah bengis itu
merintih-rintih, sekujur badannya terasa sakit sekali sehingga
tidak kuat bangkit berdiri.
2600
Melihat itu, biarawati tua gagu tuli mulai menyerang Toan
Bok Ang Iagi, Toan Bok Ang tetap berkelit menggunakan ilmu
ginkang, Memang dengan cara ini Toan Bok Ang dapat
mengelakkan serangan-serangan si biarawati tua yang gagu
tuli itu, tetapi ini berarti ia cuma bertahan saja tanpa bisa
menye-rang. Ketika melihat Toan Bok Ang cuma berkelit, si
biarawati tua gagu tuli itu menyerangnya dengan lebih sengit
dan dahsyat,
Terdengar suara menderu-deru yang ditimbulkan
pikulannya, semakin lama semakin dahsyat, kira-kira tiga
empat puluh jurus kemudian, Lweekang yang dikerahkannya
perlahan-lahan menyerupai sebuah jala yang menutupi
sekujur badan Toan Bok Ang! Gadis itu sama sekali tidak
menduga bila biarawati tua gagu tuli itu memiliki Lweekang
yang begitu tinggi. Toan Bok Ang menyadari apabila terus
menerus begini, dirinya pasti akan celaka. Di saat bersamaan
biarawati tua gagu tuli itu juga kelihatan sudah tidak sabar
lagi, karena belum dapat merobohkan Toan Bok Ang,
Karena itu dia langsung menyerang Toan Bok Ang
bertumt-turut beberapa jurus dengan sengit sekali dan
menyebabkan debu dan batu kecil yang ada disekitarnya
berterbangan tersapu oleh angin sambaran pikulan itu! Ketika
melihat biarawati tua gagu tuli menyerang dengan sengit,
Toan Bok Angpun segera menghimpun hawa murninya,
badannya langsung mencelat ke atas! Biarawati tua gagu tuli
itu tidak tahu hal sebenarnya, dia mengira Toan Bok Ang
mencelat ke atas tersambar oleh angin pukulannya!
Terdengar biarawati tua gagu tuli itu berteriak-teriak "Ah
Ah Uh Uh", kelihatannya amat girang, karena mengira Toan
Bok Ang akan segera roboh ditangannya! Toan Bok Ang yang
berada di udara, ketika menyaksikan itu membuatnya hampir
tertawa geli! Mendadak tangannya bergerak, tahu-tahu
2601
senjata pusaka Sian Tian Sin So sudah berada ditangan nya. ia
lalu menyerang biarawati tua gagu tuli itu dengan jurus Sian
Tian Ciau Ciau (Kilat Bergemerlapan), tampak cahaya yang
kemerah-merahan menyambar ke arah kepala biarawati gagu
tuli itu, serangan itu membuat biarawati tua gagu tuli itu
terperanjat sekali, saking terperanjat ia jadi diam mematung,
sedangkan Toan Bok Ang tidak mau berhenti begitu saja, ia
tetap melanjutkan serangannya, Kelihatannya biarawati tua
gagu tuli itu akan terkena serangan tersebut, kalaupun tidak
mati, sudah pasti akan terluka parah!
Mendadak terdengar suara seruan,
"Harap ampuni dia!"
Tiba-tiba saja tampak sesosok bayangan berkelebat amat
cepat sekali bagaikan kilat! Begitu bayangan itu berkelebat
tangan Toan Bok Angpun terasa kencang, senjata Sian Tian
Sin So ditangannya entah sudah terlilit oleh benda apa! Selain
itu, Toan Bok Ang juga merasa dirinya telah terbetot beberapa
depa jauhnya, Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang, setelah
berdiri tegak barulah dia menengok. Ternyata dihadapannya
telah berdiri seorang biarawati tua yang mengenakan jubah
abu-abu warna ini sama dengan warna jubah biarawati tua
gagu tuli itu, rupanya mereka sama-sama penghuni kuil tua
tersebut, Ditangannya ada seuntai tasbih, ternyata yang melilit
senjata Sian Tian Sin So adalah tasbih tersebut!
Ketika Toan Bok Ang menengok, biarawati tua itupun
mengendurkan tangannya, Toan Bok Ang cepat-cepat menarik
kembali senjatanya, pada waktu bersamaan, terlihat lagi
sesosok bayangan berkelebat datang dan berhenti di sisi
biarawati tua. Ternyata yang datang adalah seorang tua
dengan rambut dan jenggot sudah putih semua, namun
wajahnya masih tampak segar dan sepasang matanyapun
2602
menyorot tajam. Sekali melihat, tahulah Toan Bok Ang bahwa
orang tua itu mempunyai kepandaian yang amat tinggi
Mendadak berkelebat sesosok bayangan lagi laksana kilat
ke sisi orang tua itu! Dia adalah seorang biarawati dengan
perawakan amat pendek dan kurus, sulit menerka berapa
usianya, sepasang matanya berkilat-kilat! Toan Bok Ang tahu
kalau mereka bukan orang biasa, diam-diam Toan Bok Ang
berkeluh dalam hati, apabila dia tidak bisa bersabar pasti akan
menimbulkan bahaya bagi dirinya, Orang tua itu terus
memandang senjata di tangan Toan Bok Ang, kemudian
mendadak dia bertanya.
"Bocah perempuan, apa hubunganmu dengan Mo Liong
Seh Sih?"
Toan Bok Ang segera menyahut
"Beliau adalah kawan baikku!"
Orang tua itu kelihatan kurang percaya, ia menatapnya
seraya berkata,
"Kalau begitu, tua bangka Seh itu pasti telah
memberitahukan sesuatu tentang dirinya kepadamu ?"
Toan Bok Ang menyahut.
"Belum tentu! Bolehkah aku tahu siapa Locian-pwe?"
Orang tua itu tertawa gelak seraya memberi-tahukan.
"Kaum rimba persilatan menjuIukiku Kou Hun Siu!"
2603
Begitu mendengar namanya, terkejutlah hati Toan Bok
Ang, dan membuatnya berdebar-debar saking tegang, Mo
Liong Seh Sih memang tidak pernah menceritakan tentang
Kou Hun Siu kepada Toan Bok Ang, namun sebagai seorang
kaum rimba persilatan tentu saja gadis itu pernah mendengar
mengenai Kou Hun Siu, apalagi dia berasal dari perguruan
yang amat terkenal! Selain itu, Toan Bok Ang yang sudah
berkelana kesana-kemari, baru-baru ini telah mendengar
kabar bahwa Kou Hun Siu sudah datang di daratan Tionggoan
untuk bergabung dengan istana Ci Cun Kiong, Kedudukannya
di dalam istana Ci Cun Kiong itu amat tinggi!
Oleh karena itu ketika mendengar nama tersebut, otomatis
membuat Toan Bok Ang terkejut bukan main! Setelah tertegun
beberapa saat, barulah dia ber-kata.
"Ternyata Locianpwee adalah Kou Hun Siu! Maaf! Aku
sudah berlaku kurang ajar!"
Kou Hun Siu tertawa,
"Ha ha! Apakah tua bangka Seh masih hidup?"
Toan Bok Ang menyahut dengan jujur
"Beliau sudah meninggal!"
"Pantas putrinya dan cucu perempuannya itu berani
berlaku semaunya, ternyata tua bangka Seh sudah mati!
Ohya, bagaimana dia mati?"
Toan Bok Ang berpikir, kematian Mo Liong Seh Sih justru
demi kebenaran rimba persilatan, sedangkan Kou Hun Siu
telah bergabung dengan Liok Ci Khim Mo. Kedua biarawati tua
itu berwajah lurus bersih, namun belum tentu mereka adalah
2604
orang baik, alangkah baiknya memanfaatkan kesempatan ini
untuk mencaci mereka! Setelah berpikir demikian, Toan Bok
Angpun berkata,
"Bagaimana Seh Locianpwee mati? itu karena demi Panah
Bulu Api!"
Kou Hun Siu berkata,
"Panah Bulu Api? Heran! Dulu tua bangka Seh pernah
memberitahukan padaku, bahwa dia telah berhasil
menemukan Panah Bulu Api tersebut!"
Toan Bok Ang manggut-manggut,
"Benar! Tapi beliau menaruh panah Bulu Api itu di dalam
peti mati isterinya, untuk menemani isterinya itu! sedangkan
Liok Ci Khim Mo merupakan penjahat besar di dunia persilatan
sedangkan Panah Bulu Api itu dapat menundukkan Liok Ci
Khim Mo! Akan tetapi, Seh Locianpwee pernah bersumpah,
melarang siapapun membongkar makam isterinya, karena itu
beliau terpaksa membunuh diri! Beliau sungguh merupakan
orang gagah nomor wahid di dunia persilatan! Bagi orang
yang bermuka tebal mendengar itu pasti merasa malu sekali!"
Begitu usai Toan Bok Ang berkata, wajah Kou Hun Siupun
berubah kehijau-hijuan tak menentu, kelihatannya amat gusar
sekali! Tapi Kou Hun Siu amat licik, ia tidak melampiaskan
kegusarannya melainkan hanya tertawa kering lalu berkata,
"Bocah perempuan, kau tahu begitu jelas? Adakah kau
hanya mendengar cerita orang saja, bukan?!"
Toan Bok Ang menyahut jujur
2605
"Bukan mendengar dari orang, justru ketika Seh
Locianpwee membunuh diri, aku berada disisinya, Bahkan
beliaupun pernah membawaku ke dalam gudang
pusakanya...."
Ketika Toan Bok Ang berkata sampai disitu. Kou Hun Siu
dan kedua biarawati tua itupun maju selangkah seraya
bertanya.
"Apa?"
Toan Bok Ang hanya ingin mencaci dan menyindir secara
tidak langsung, maka tidak berpikir bahwa perkataannya itu
akan membawa malapetaka bagi dirinya, segera ia menyahut
"Seh Locianpwee pernah membawaku ke dalam gudang
pusaka yang berada di dalam Lorong Rahasia Menembus
Langit, tapi Panah Bulu Api sudah tidak ada disitu!"
Mendcngar itu, Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu
bertanya lagi
"Di dalam gudang pusaka terdapat apa?"
Toan Bok Ang memberitahukan.
"Banyak sekali benda pusaka!"
"Kau pernah melihat Sat Kang?" tanya Biarawati tua yang
pendek kurus,
Saat ini Toan Bok Ang sudah melihat akan ketidakberesan
ketiga orang itu, namun dia justru tidak bisa segera
meninggalkan tempat itu, ia pun segera menyahut
2606
"Sat Kang apa?"
Biarawati tua pendek kurus memberi tahu kan.
"Kelihatannya seperti sebuah jala hitam kecil sebesar
telapak tangan!"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ada, ada! Maaf! Aku mohon diri!"
Gadis itu langsung melesat pergi, namun baru beberapa
depa, Kou Hun Siu dan kedua biarawati itu melesat
kehadapannya dan langsung pula mengepungnya! Betapa
terkejutnya Toan Bok Ang, sedangkan Kou Hun Siu telah
berkata.
"Jangan pergi dulu! Apakah kau melihat Liang Ngi Lun?"
Toan Bok Ang tahu Kou Hun Siu bertanya tentang benda
hitam yang berbentuk bundar, ia mengangguk.
"Juga ada!"
"Kau juga melihat sebuah Seng Kim?" si biarawati yang
memegang tasbih ikut bertanya,
Toan Bok Ang hanya ingin cepat-cepat pergi, maka ia
segera menyahut.
"Ya!"
Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu saling
memandang, biarawawti tua yang memegang tasbeh berkata.
2607
"Kelihatannya apa yang dikatakan dalam rimba persilatan
memang tidak palsu sama sekali!"
Kou Hun Siu tertawa getir
"Tentunya tidak palsu, hanya saja Empat PuIuh sembilan
Lorong Rahasia Menembus Langit itu...."
Ketika berkata sampai disitu, Kou Hun Siupun tertawa
kering beberapa kali,
Biarawati tua yang memegang tasbeh berkata.
"Tidak usah terburu-bum! Nona Toan, aku masih ingin
bertanya satu hal padamu!"
Biarawati tua itu pernah bertemu Toan Bok Ang di Gunung
Tiong Tiau San, tidak heran dia tahu nama gadis itu.
"Mau bertanya apa, cepatlah tanya!" sahut Toan Bok Ang
ketus,
Biarawati tua itu berpikir sejenak, kemudian berkata,
"Kau begitu kenal Seh Sih, dia juga membawamu ke dalam
gudang pusaka, bahkan memberikan senjata andalannya
padamu, pernahkah dia memperlihatkan kepadamu sebuah
lukisan?"
"Lukisan apa?" tanya Toan Bok Ang.
Biarawati tua menyahut,
2608
"Sesungguhqya itu tidak terhitung sebuah lukisan, tapi
kalau kau pernah menyaksikannya tentunya kau akan teringat
pada lukisan itu, lukisan itu dibuat dari benang laba-laba api,
kelihatannya hanya merupakan titik-titik merah bundar dan
bergaris saja!"
Mendengar sampai disitu, diam-diam Toan Bok Ang
tersentak dalam hati! Mengenai benda tersebut, dia memang
pernah menyaksikannya! Tidak cuma pernah menyaksikannya,
kini justru berada pada dirinya! Benda itu bukan pemberian
Mo Uong Seh Sih, melainkan ketika Toan Bok Ang dan Lu Leng
dikurung oleh Liat Hwe Cousu di dalam makam nyonya Seh
Sih, tanpa sengaja ia menemukan lukisan yang tidak karuan
itu!
Ketika itu mereka berdua menggulung lukisan itu dijadikan
tali untuk menggantung ke atas peti mati tembaga. Kemudian
kebetulan Yok Kun Sih datang, menyelamatkan Toan Bok Ang
dan sekaligus membawanya pergi, Oleh karena itu, lukisan
yang digulung-gulung itu masih berada pada Toan Bok Ang.
Gadis itu sama sekali tidak tahu bagaimana pentingnya
lukisan tersebut, ia hanya merasa lukisan itu amat kuat dan
alot sehingga dapat menggantung peti mati tembaga yang
beratnya ribuan kati, Maka lukisan tersebut dibawanya, karena
mungkin dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu! Lagipula ketika
berada di dalam makam nyonya Mo Liong Seh Sih itu
merupakan saat-saat yang amat indah baginya! Karena itu
diapun menganggap benda itu sebagai kenang-kenangan!
Begitu mendengar pertanyaan yang diajukan biarawati tua
itu, seketika dia tidak tahu bagaimana harus menjawab. Toan
Bok Ang akhirnya ilmu, bahwa biarawati tua itu tidak
menanyakan benda yang lain kecuali lukisan tersebut,.. berarti
lukisan tersebut amat penting dan berguna! Maka Toan Bok
2609
Angpun tidak mau menjawab dengan sejujurnya. Setelah
mengambil keputusan tersebut, diapun menggelenggelengkan
kepala seraya bcrkata,
"Aku tidak pernah melihat lukisan itu!"
Sepasang mata biarawawti tua itu menyorot tajam.
"Nona Toan, kau berkata bohong! Kau tidak dapat menipu
kami!"
Kou Hun Siu segera berkata.
"Cit Seng Li lukisan apa itu? Mengapa kau bertanya
mendesaknya?"
Biarawati tua itu puluhan tahun lampau merupakan
perampok wanita yang malang melintang seorang diri, dia
adalah Cit Seng Li-Lim Siok Hua. Kou Hun Siu dan dia punya
hubungan yang amat baik, ketika tahu dia sudah jadi
biarawati, Kou Hun Siu segera pergi menemuinya dan
mengajaknya bergabung dengan Liok Ci Khim Mo! KebetuIan
Cit Seng Li tidak berada di Gunung Tiong Tiau San, ia datang
ke tempat ini untuk mengunjungi kawan lamanya, yaitu
biarawati tua pendek kurus itu. Kou Hun Siu mencari Cit Seng
Li hingga ditempat ini dan berkumpullah mereka bertiga disini!
Cit Seng Li yang dipanggil Cit Seng Taysu segera
menyahut dengan suara dalam.
"Kou Hun Siu, cepat tangkap gadis itu! Sesudah itu
barulah kita bicara!"
Begitu mendengar Cit Seng Taysu berkata demi-kian,
bukan main terkejutnya Toan Bok Ang. ia ingin langsung
2610
kabur, namun Kou Hun Siu telah memburunya! Toan Bok Ang
mengeraskan hati, segera ia menyerang Kou Hun Siu dengan
senjata Sian Tian Sin So.
Ketika melihat senjata itu meluncur ke arahnya, Kou Hun
Siu yang tahu akan kelihayan senjata Sian Tian Sin So itu,
cepat-cepat berkelit! sedangkan Cit Seng Taysupun bergerak
cepat mengayunkan tasbehnya, berhasil melilit ujung sen jata
Sian Tian Sin So! Toan Bok Ang ingin menarik kembali
senjatanya, namun Kou Hun Siu sudah maju. tampak kelima
jarinya mencengkeram pinggang gadis itu,
Toan Bok Ang tahu, kalaupun satu lawan satu dia masih
tidak kuat melawan. Lagipula kelihatannya mereka bertiga
tidak akan mentaati peraturan rimba persilatan, mungkin akan
mengeroyoknya! Kalau diteruskan dirinya pasti akan celakai
Oleh karena itu, setelah berhasil menarik kembali
senjatanya, diapun berseru.
"Tunggu!"
Jari tangan Kou Hun Siu sudah hampir mencengkeram
pinggangnya, ketika mendengar Toan Bok Ang berseru begitu,
diapun berhenti
"Ada urusan apa, bicara baik-baik saja! Lagipula aku tidak
sanggup melawan kalian bertiga, apakah masih takut aku
akan kabur?"
Cit Seng Taysu berkata dengan dingin,
"Kau memang tahu diri, ikut kami ke dalam kuil untuk
bercakap-cakap!"
2611
Sejak mencukur rambut jadi biarawati, Cit Seng Li-Lim
Siok Hua bersungguh hati menghadap Buddha, Sudah puluhan
tahun ia tidak pernah menginjak rimba persilatan lagi,
kelihatannya memang ingin bertobat! Walau Kou Hun Siu
terus membujuknya agar bergabung dengan Liok Ci Khim Mo,
dia justru menolak!
Tapi, karena adanya urusan yang berkaitan dengan benda
pusaka yang berada di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh
Sih, justru telah memupuskan ketobatannya yang puluhan
tahun ilu! ia kembali lagi pada wajah aslinya! itu memang
tidak dapat disalahkan sebab di dalam gudang pusaka itu
memang tersimpan berbagai macam benda pusaka yang
diimpi-impikan setiap kaum rimba persilatan! sehingga
membuat Cit Seng Taysu yang sudah bertobat puluhan tahun
lamanya - namun masih mempunyai sedikit kelam akan -
akhirnya tetap tergiur juga,
Dari sini dapat diketahui meskipun ajaran Buddha amat
luas, lautan penderitaan tiada batas, memalingkan kepala
adalah daratan! Melepaskan golok pem-bunuh, segera akan
jadi Buddha! Akan telapi, sejak dahulu hingga kini, yang betulbetul
bertobat cuma beberapa orang ? Kou Hun Siu langsung
membawa Toan Bok Ang ke dalam kuil, mereka bertiga lalu
duduk, membiarkan Toan Bok Amg berdiri di tengah-tengah.
Cit Seng Taysu bertanya dengan sengit, "Nona Toan, kau
pernah melihat lukisan itu?" "Akupun tidak tahu apa gunanya
lukisan itu..." sahut Toan Bok Ang.
Ketika baru berkata sampai disitu, barulah Toan Bok Ang
sadar bahwa ia telah kelepasan bicara. Ingin menarik kembali
sudah pasti tidak mungkin terdengar Cit Seng Taysu tertawa
gelak.
2612
"Ha ha ha! Kau masih ingin membohongi kami? Tidak bisa!
Kau pernah melihat lukisan itu! Kini berada dimana?"
Karena didesak dengan demikian, tentunya Toan Bok Ang
tahu betapa pentingnya lukisan tersebut. maka iapun tetap
tidak mau menjawab secara jujur
Tidak tahu!"
Cit Seng Taysu mengerutkan kening, walau sudah
mendesaknya berkali-kali, namun Toan Bok Ang tetap
menyahut Tidak tahu!"
* * * *
Bab 122
Kou Hun Siu yang berada disisinya, kelihatannya sudah
tidak sabar lagu segera ia berkata.
"Cit Seng Li, sebetulnya apa sih pentingnya lukisan itu?
Mengapa kau terus menerus menanyakannya?"
Cit Seng Taysu menyahut
"Kau tidak tahu?! Dulu Mo Liong Seh Sih dan aku
bersama-sama pergi ke daerah selatan. Saat itu usia kami
masih muda, diapun amat baik terhadapku padahal waktu itu
dia sudah punya rencana untuk membuat Lorong Rahasia di
dalam istana Mo Kiong. Katanya, apabila Lorong Rahasia itu
berhasil dibuat-nya, mungkin tiada seorangpun di kolong
langit ini mampu melewatinya!"
2613
"Kalau begitu, apa hubungannya dengan lukisan itu?"
tanya Kou Hun Siu masih tidak mengerti apa yang dibicarakan
Cit Seng Taysu.
Cit Seng Taysu menyahut
"Sesungguhnya dia sudah membuat sebuah lukisan..."
Ketika Cit Seng Taysu berkata sampai disitu, mendadak
Kou Hun Siu bertepuk tangan seraya berkata.
"Aku sudah tahu!"
"Kau tahu apa?" Biarawati tua pendek kurus itu langsung
menyela,
Kou Hun Siu menyahut dengan wajah berseri-seri.
"Aku yakin lukisan itu pasti mengenai Empat Puluh
sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit! Kalau kita
memiliki lukisan itu, tentunya dapat melewati Lorong Rahasia
itu tanpa ada bahaya apa-pun!"
Cit Seng Taysu mengangguk seraya menyahut
"Betul!"
Toan Bok Ang yang berdiri di tengah-tengah mereka, air
mukanya langsung berubah ketika mendengar itu, Mimpipun
gadis itu tidak menduga, bahwa lukisan yang digulung-gulung
di dalam bajunya dan dianggapnya sebagai benda kenangan,
ternyata adalah gambar situasi Empat Puluh sembilan Lorong
Rahasia Menembus Langit! Berarti orang yang memiliki lukisan
tersebut sama dengan memiliki semua benda pusaka yang
berada di dalam gudang pusaka itu! Ternyata perubahan pada
2614
air muka Toan Bok Ang tidak terlepas dari mata Cit Seng
Taysu, dia segera berkata,
"Kau takut apa?"
Toan Bok Ang menyahut terputus-putus,
"Ti... tidak!"
"Lukisan itu berada di mana sekarang? Cepat katakan!"
bentak Cit Seng Taysu,
Keringat dingin mulai mengucur di sekujur badan Toan
Bok Ang.
"Aku,., aku sungguh tidak tahu!"
Bagian 62
Cit Seng Taysu tertawa dingin,
"Percuma kau bohongi kami! Kau harus tahu, disini
terdapat semut beracun yang amat lihay, siapa yang tergigit
pasti akan tersiksa tiga hari tiga malam, kemudian mati secara
mengenaskan! Pikirkanlah baik-baik!"
Toan Bok Ang merinding mendengar itu, kalau
sembarangan menyebut suatu tempat, sudah pasti mereka
akan mengajaknya ke tempat itu! "sebaiknya aku
memberitahukan secara jujur saja!" pikirnya.
2615
Tapi setelah gadis itu berpikir bolak balik, apabila semua
benda pusaka itu jatuh ke tangan mereka, tentunya mereka
akan bertambah jahat! Setelah berpikir sejenak, barulah ia
berkata.
"Aku bicara terus terang saja! Seh Locianpwee telah
menghadiahkan lukisan itu padaku!"
Apa yang dikatakan Toan Bok Ang, sungguh
menggembirakan Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu.
Kou Hun Siu berkata duluan
"Kalau begitu, lukisan itu berada di mana se-karang?
Cepat katakan!"
Toan Bok Ang menyahut
"Tapi Seh Locianpwee tidak memberitahukan padaku
mengenai kegunaan lukisan itu, akupun tidak pernah berpikir
kalau lukisan itu merupakan peta rahasia Lorong Rahasia
Menembus Langit, karena itu aku...."
Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu segera bertanya.
"Kenapa kau?"
Sembari berkata Toan Bok Ang juga memikirkan suatu
rencana, lukisan itu pasti tidak boleh kurang sedikitpun
mengapa tidak menyimpannya sehelai? Karena itu, diapun
berkata lagi,
"Aku anggap lukisan itu sebagai suatu benda mainan,
maka kugunakan senjata Sian Tian Sin So untuk memotongmotong
lukisan itu jadi sehelai-helai!"
2616
Cit Seng Taysu segera berkata.
"ltu tidak masalah karena masih bisa disambung kembali!
sekarang berada dimana lukisan yang sudah jadi sehelaisehelai
itu?"
Toan Bok Ang merogoh ke dalam bajunya, kemudian
dikeluarkannya sehelai-sehelai, namun secara diam-diam
diapun menyimpan sehelai
Setelah mengeluarkan barulah Toan Bok Ang berkata,
"lnilah lukisan itu!"
Kou Hun Siu segera maju dan mengambilnya, Cit Seng
Taysu juga maju sambil menjulurkan tangannya menotok jalan
darah Tay Pai Hiat Toan Bok Ang, sehingga gadis itu tidak bisa
bergerak. Mereka bertiga lalu menyambung lukisan itu,
berselang beberapa saat kemudian Cit Seng Taysu berkata,
"Kelihatannya tidak benar, sepertinya ada yang kurang!"
Kou Hun Siu segera menyahut
"Geledah saja gadis itu!"
Mendengar itu, Toan Bok Angpun berkeluh dalam hati!
Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa, sedangkan Cit
Seng Taysu sudah mendekatinya sekaligus merogoh ke dalam
baju Toan Bok Ang, dengan gampang sekali ia mengambil
sehelai sisa lukisan tersebut. Mereka bertiga mulai
menyambung lagi, berselang beberapa saat terdengar Cit
Seng Taysu berseru girang,
2617
"Disini! Seh Sih pernah berkata padaku, asal berhasil
mencari sampai disini dan melakukannya berdasarkan ini,
maka semua perangkap Empat puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit pasti akan berhenti!"
Saat ini mereka bertiga terus memperhatikan lukisan yang
telah disambung itu, sedangkan Toan Bok Ang yang tergeletak
di lantai, mendadak melihat ada sepasang lengan diangkat ke
atas perlahan-lahan. sepasang tangan itupun memegang
sebatang paku Thian Lang Teng (Paku Srigala Langit)!
Melihat itu, Toan Bok Ang mengira matanya lamur, namun
setelah melihat dengan penuh perhatian ternyata yang
mengangkat sepasang tangan itu adalah Kou Hun Siu!
Kedua batang paku Thian Lang Teng yang hitam
bergemerlapan, perlahan-lahan mengarah punggung Cit Seng
Taysu dan biarawati tua pendek kurus itu!
Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang melihat itu,
sehingga sekujur badannya jadi merinding! jelas Kou Hun Siu
berniat jahat, ingin menyerakahi peta rahasia tersebut!
Jalan darahnya tertotok oleh Cit Seng Taysu, ingin ia
bersuara memperingatinya, namun tak dapat bersuara, Toan
Bok Ang melihat dengan mata tak berkedip, sementara Cit
Seng Taysu masih belum tahu bahaya sedang mengancam,
dia masih menunjuk peta rahasia itu seraya berkata,
"Disini, kalian lihat! Pusat penggerak semua perangkap
berada disini, mau menemukan itu, harus turun dari sini!
Namun masih harus melewati suatu formasi aneh, cara
melewati formasi aneh itu, terdapat disini pula!"
Kou Hun Siu segera menyahut
2618
"Tidak salah, esok kita berangkat ke sana!"
Cit Seng Taysu dan biarawati tua pendek kurus itu
menyahut serentak
"Bagus.,.!?"
Ketika mereka berdua menyahut demikian, paku Thian
Lang Teng di tangan Kou Hun Siupun ditekan ke bawah!
Terdengar Cit Seng Taysu dan biarawati tua pendek kurus
itu berteriak aneh, kemudian badan mereka bertiga terpencar!
Karena Kou Hun Siu turun tangan dengan menggunakan
delapan bagian tenaga murninya, lagi pula kedua batang paku
Thian Lang Teng mengandung racun dan cukup panjang maka
paku tersebut menusuk tepat di jalan darah Leng Tay Hiat
mereka! Setelah mereka bertiga terpencar, Cit Seng Taysu dan
biarawati tua pendek kuruspun roboh gedebuk di lantai, Nafas
biarawati tua pendek kurus putus seketika, sedangkan Cit
Seng Taysu masih kuat bersuara.
"Kou Hun Siu, kau... kau sungguh keji!"
Kou Hun Siu tertawa gelak, dia tidak usah menyahut apaapa,
karena sesuai Cit Seng Taysu berkata nyawanyapun
melayang! wajahnya berubah kehijau-hijauan, sepasang
matanya melotot, sungguh menyeramkan wajah Cit Seng
Taysu setelah mati! Walau Toan Bok Ang telah menduga
kejadian tersebut, tapi hatinya tetap merasa terkejut sekali!
Kou Hun Siu tertawa dingin sambil memandang kedua
sosok mayat itu, kemudian mengambil peta rahasia lalu
melesat ke hadapan Toan Bok Ang. Begitu sampai di hadapan
gadis itu, Kou Hun Siupun mengangkat sebelah tangannya,
2619
ingin memukul gadis itu! Betapa terkejutnya Toan Bok Ang!
Tetapi setelah tangan Kou Hun Siu terangkat ke atas,
mendadak Kou Hun Siu membatalkan niat jahatnya, ia hanya
menepuk ringan di bahu gadis itu! Tepukan itu membebaskan
jalan darah Toan Bok Ang yang tertotok, Toan Bok Ang segera
bangkit berdiri. Kou Hun Siu menatapnya seraya berkata,
"Bocah perempuan, berhubung kau pernah memasuki
Lorong Rahasia itu, maka kau harus ikut ke sana!"
Toan Bok Ang berusaha tenang.
"Kou Hun Siu, kau telah terjebak oleh siasat busuk
biarawati tua bangsat itu!"
Kou Hun Siu tertegun mendengar jawaban Toan Bok Ang
itu,
"Apa maksud perkataanmu itu?" tanyanya dengan wajah
ragu-ragu.
Toan Bok Ang menjelaskan
"Peta rahasia ini merupakan urusan puluhan tahun lalu,
kini Lorong Rahasia itu telah berubah!"
"Bagaimana kau tahu itu?" bentak Kou Hun Siu dengan
sengit.
Toan Bok Ang tidak menghendaki semua benda pusaka
jatuh ke tangan Kou Hun Siu, maka iapun segera menyahut
"Seh Locianpwee yang memberitahukan padaku!"
2620
"Ha ha! Bagus, kalau begitu kau pasti tahu jelas tentang
Lorong Rahasia itu, maka harus ikut aku ke sana!" jawab Kou
Hun Siu sambil tertawa gembira.
Mendengar jawaban Kou Hun Siu, Toan Bok Ang mengeluh
dalam hatu mendadak Kou Hun Siu memegang tangannya,
sambil tertawa licik ia berkata.
"Bocah perempuan, tadi kau sudah menyaksikan
tindakanku! Karena itu jangan macam-macam! Aku juga tidak
akan terlampau serakah, kau pasti akan memperoleh sedikit
benda pusaka yang ada di situ!"
Toan Bok Ang telah menyaksikan tindakan Kou Hun Siu
yang amat keji itu, mana mungkin ia mempercayainya?
Akan tetapi Kou Hun Siu telah mencengkeram nadinya,
kemudian menariknya keluar dari kuil itu. Malam itu juga
mereka meninggalkan Gunung Cing Gu San, sepanjang jalan
Toan Bok Ang tidak bisa berkutik sama sekali sebab dirinya
telah dikuasai oleh Kou Hun Siu! Setelah melakukan
perjalanan hampir sebulan lamanya, barulah mereka tiba di
Gunung Tangkula San.
Begitu tiba di Gunung Tangkula San, Kou Hun Siupun
sering mengeluarkan peta rahasia yang telah disambung itu
untuk diteliti sedangkan Toan Bok Angpun menjadi semakin
heran dan tak habis pikir, karena arah yang mereka tuju
bukanlah ke arah istana Mo Kiong, bahkan sebaliknya, makin
lama semakin menjauhi istana tersebut!
Saking tak tahan, akhirnya Toan Bok Ang bertanya,
"Kau mau ke mana?"
2621
Kou Hun Siu tertawa dingin sambil menyahut
"Kau masih berpura-pura dan ingin membohongiku ?"
Mendengar sahutan itu, Toan Bok Angpun jadi tercengang,
Namun Toan Bok Ang merupakan gadis cerdas, setelah
berpikir sejenak, dia pun tahu kalau Kou Hun Siu tetap
mengiranya tahu tentang Lorong Rahasia itu, Diam-diam Toan
Bok Ang menghela nafas, kemudian berkata,
"Kou Hun Siu, kau telah terjebak oleh biarawati tua
bangsat itu!"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Bocah perempuan, legakanlah hatimu! Sebab
biarawati tua itu sama sekali tidak tahu kalau aku berniat jahat
terhadapnya, karena itu tidak mungkin dia akan menjebakku!
Ayoh, cepat jalan!"
Dalam hati Toan Bok Ang tetap merasa heran dan tidak
habis berpikir! Dia masih ingat arah yang menuju ke istana Mo
Kiong! Tapi saat ini arah yang dituju Kou Hun Siu justru
menuju ke arah belakang istana Mo Kiong! Kalau tujuannya
mengarah pada Lorong Rahasia Menembus Langit, lalu
mengapa menempuh jalan itu? Apakah masih terdapat suatu
tempat Iain yang dapat menuju ke Lorong Rahasia itu?
Walau berpikir begitu, namun Toan Bok Ang sudah tidak
mau banyak bertanya lagi, ia hanya mengikuti saja
kemanapun Kou Hun Siu berjalan. Malam harinya, mereka
berdua bermalam di dalam gunung. Keesokan paginya,
barulah mereka melanjutkan perjalanan
2622
Ketika tengah hari, Kou Hun Siu mengeluarkan peta
rahasia itu lagi, lalu ditelitinya, Berselang sesaat dia mendekati
sebuah batu besar, terdengar dia mengeluarkan seruan
girang, wajahpun berseri-seri, sepertinya menemukan sesuatu
yang amat menggembirakan hatinya, Toan Bok Angpun
menjadi penasaran ia ikut maju dan memandangi batu besar
itu,
Tampak batu besar itu bentuknya amat aneh, tetapi di
dalam gunung itu memang banyak batu besar yang berbentuk
aneh, lalu mengapa Kou Hun Siu ketika melihat batu besar itu
kelihatan begitu girang? Apakah batu besar itu, punya
hubungan dengan Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia
Menembus Langit?
Saat Toan Bok Ang sedang berpikir, Kou Hun Siupun
menyimpan peta rahasia itu, Kemudian Kou Hun Siu
mengerahkan tenaganya untuk mendorong batu besar
tersebut. Toan Bok Ang yang berdiri disampingnya sama sekali
tidak bersuara, sekujur badan Kou Hun Siu mengeluarkan
suara "Krek Krek” Tak berapa lama. sekujur badan Kou Hun
Siupun mengeluarkan uap putih, pertanda dia telah
mengerahkan Lweekang hingga pada puncaknya,
Batu besar itu tetap tak bergeming dari tempat-nya. Kou
Hun Siu menoleh ke arah Toan Bok Ang, ia mendengus dingin
dan berkata,
"Bocah perempuan, kemarilah! Bantu aku mendorong batu
ini!"
Toan Bok Ang maju selangkah sambil menyahut dengan
ketus,
2623
"Batu yang sedemikian besar banyak terdapat di Gunung
Tangkula ini, hingga kapan akan habis didorong?"
Wajah Kou Hun Siu langsung berubah,
"Kau jangan berpura-pura, aku tidak percaya tua bangka
Seh tidak memberitahukan padamu! Untuk menuju ke pusat
penggerak semua perangkap, harus melalui sini! Apabila kita
berhasil mendorong batu besar ini, tapi tidak tampak pusat
penggerak itu, aku harus membuat perhitungan denganmu!"
Mendengar itu, bukan main terkejutnya Toan Bok Ang,
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Ang lalu bertanya.
"Bagaimana kau tahu?"
Kou Hun Siu tertawa dingin,
"Jongkokkan badanmu dan lihat! punggung batu besar ini
dengan kedua puncak yang di sebelah kiri dan kanan,
kelihatannya satu garis. persis seperti yang tertera di dalam
peta rahasia, aku bukan anak kecil lho! Ayoh, cepat bantu aku
mendorong!"
Toan Bok Ang tahu, ketika masih muda Mo Liong Seh Sih
dan Cit Seng Taysu punya hubungan akrab, tentunya Mo
Liong Seh Sih juga memberitahukan tentang rahasia peta
tersebut kepada Cit Seng Taysu, Apabila rahasia tersebut
dapat diketahui oleh Kou Hun Siu, pasti saat mereka meneliti
peta tersebut di dalam kuii, Cit Seng Taysu pun telah
menjelaskan mengenai rahasia itu,
Berarti kemungkinan besar memang benar bahwa pusat
penggerak perangkap Lorong Rahasia berada di bawah batu
2624
besar itu! Apabila Kou Hun Siu berhasil menemukan pusat
penggerak perangkap tersebut, akibatnya pasti sulit
dibayangkan! Tadi Toan Bok Ang melihat Kou Hun Siu telah
mengerahkan seluruh tenaganya, namun masih tidak berhasil
mendorong batu besar itu, Oleh karena itu, gadis itu berkata,
"Betapa tingginya Lweekangmu, namun kau masih tidak
berhasil mendorong batu besar itu! Maka kalaupun aku
membantu, sudah pasti tiada gunanya!"
"Kau tidak mau bantu?" bentak Kou Hun Siu dengan mata
menyorot bengis dan penuh hawa membunuh
Ketika menyaksikan cahaya mata Kou Hun Siu, Toan Bok
Angpun tidak berani membantah lagi.
"Baik, aku akan membantumu!"
Gadis itu maju dua langkah, lengannya yang tinggal
sebelah itu ditaruh di sisi batu besar Ber-selang sesaat,
sekujur badannyapun mengeluarkan suara "Krek Krek".
Kelihatannya Toan Bok Ang telah mengerahkan seluruh
tenaganya, namun sesungguhnya ia hanya mengerahkan
Lweekangnya sampai di telapak ta-ngannya, ia tidak
mengeluarkan untuk mendorong batu besar itu. sementara
Kou Hun Siu masih terus mengerahkan Lweekangnya, akan
tetapi batu besar itu tetap tak bergeming!
Betapa penasaran nya Kou Hun Siu, mendadak ia
membentak keras sambil mengerahkan Lweekangnya
menerjang ke arah Toan Bok Ang! Ternyata Kou Hun Siu
sudah tahu akan perbuatan gadis itu! Bukan main terkejutnya
Toan Bok Ang, karena terjangan tenaga itu amat kuat dan
dahsyat sekali! Tanpa banyak berpikir Iagt, lengan gadis itu
2625
langsung memeluk tonjolan batu besar yang di ujung. Akan
tetapi terjangan tenaga itu justru bertambah kuat dan
dahsyat!
Toan Bok Ang mengeluh dalam hati, ia yakin dirinya pasti
akan terluka dalam! Namun mendadak badannya berputar
diterjang oleh tenaga itu! Toan Bok Ang menjadi terheranheran,
begitu pula Kou Hun Siu! Dia kelihatan tertegun! Kou
Hun Siu memandang dengan penuh perhatian, seketika dia
bersorak penuh kegembiraan!
Ternyata Kou Hun Siu telah melihat secara jelas, tadi yang
berputar bukan badan Toan Bok Ang melainkan batu besar itu,
lantaran diterjang oleh tenaga Kou Hun Siu! Kini barulah Kou
Hun Siu mengerti, mengapa batu besar itu tidak dapat
didorong, ternyata harus diputar! Setelah mengetahui akan hal
itu, Kou Hun Siu-pun segera membentak
"Minggir kau!"
Toan Bok Ang cepat-cepat mundur, sedangkan Kou Hun
Siu terus memutar batu besar itu hingga beberapa kali
putaran! Tak lama terdengarlah suara yang menggelegar batu
besar itu telah roboh! Kou Hun Siu segera mendekat, ia
tertawa gelak sambil menjulurkan tangannya ke bawah! Walau
saat ini Toan Bok Ang berkesempatan untuk melarikan diri,
namun dia justru berpikir, kepandaian Kou Hun Siu amat
tinggi, belum tentu dia berhasil melarikan diri! Lagipula diapun
tidak akan membiarkan Kou Hun Siu memperoleh semua
benda pusaka yang disimpan di dalam gudang pusaka itu, ia
harus. berupaya menggagalkannya!
Karena itu bukannya melarikan diri, sebaliknya dia malah
mendekat sekaligus melihat, Wajah Kou Hun Siu tampak
kecewa, ia menarik kembali tangannya, Saat ini, Toan Bok Ang
2626
sudah melihat dengan jelas, ternyata di situ terdapat sebuah
lubang yang tidak tampak dasarnya, jelas tadi Kou Hun Siu
menjulurkan tangannya dan merogoh ke bawah, tapi ia tidak
berhasil merogoh suatu benda apapun disitu,
Setelah menarik tangannya, Kou Hun Siupun menatap
Toan Bok Ang dengan mata tak berkedip, kemudian
membentak sengit "Apakah telah kau ambil?" Toan Bok Ang
menyahut "Kalau aku tahu di bawah batu besar itu terdapat
suatu rahasia, biar aku mati tertembus ribuan pedang dan
terbacok ribuan golok!"
Mendengar sumpah berat itu, Kou Hun Siupun jadi diam,
Dia menundukkan kepala seraya berpikir setelah itu mendadak
melancarkan sebuah pukulan ke arah batu besar itu, "Bum!"
permukaan batu besar itu hancur, berterbangan kemanamana,
Kou Hun Siu memungut beberapa hancuran batu lalu
dilemparkannya ke dalam lubang itu.
"Ting!"
Terdengar suara yang amat nyaring di dalam lubang
tersebut, wajah Kou Hun Siu kembali berseri
"Didasar lubang ini!"
Toan Bok Ang berkata dingin.
"Kalau berada di dasar lubang ini, ambil saja sendiri!
Mengapa harus berteriak-teriak?"
Kou Hun Siu mendengus dingin, dia mundur dua langkah
dan tangannya bergerak, seketika terlihat cahaya halus
berkelebat ternyata Kou Hun Si sudah berada ditangannya.
2627
Dia menatap Toan Bok Ang sambil tertawa dingin dan
berkata.
"Kau kira aku tidak punya akal untuk mendapatkannya?"
Begitu melihat Kou Hun Siu mengeluarkan senjata Kou
Hun Si Toan Bok Angpun menghela nafas panjang.
Ketika mendengar suara "Ting" di dalam lubang, Toan Bok
Ang tahu di dalam lubang itu pasti terdapat suatu benda,
maka dia memanasi hati Kou Hun Siu agar menggunakan ilmu
melemaskan tulang untuk masuk ke dalam lubang itu!
Apabila Kou Hun Siu masuk ke dalam lubang itu, Toan Bok
Angpun punya akal untuk menutup lubang tersebut, agar Kou
Hun Siu tidak dapat keluar lagi! Tetapi ketika melihat Kou Hun
Siu mengeluarkan senjata Kou Hun Si, kandaslah harapan
satu-satunya itu!
Toan Bok Angpun berpikir, apakah Thian (Tuhan) akan
membiarkan Kou Hun Siu memperoleh semua benda pusaka
itu? sementara Kou Hun Siu telah mengulurkan senjata Kou
Hun Si ke dalam lubang itu, Sebelum diulur habis, sudah
terdengar suara "Ting Ting" di dasar lubang tersebut! itu
pertanda ujung senjata Kou Hun Si yang menyerupai kaitan,
telah membentur suatu benda sehingga menimbulkan suara
tersebut
Mendadak tangan Kou Hun Siu bergerak ke atas, ternyata
dia telah menarik senjata Kou Hun Sinya, Tampak cahaya
hitam berkilat-kilat meluncur ke atas, terlihat pula cahaya
yang keemasan terus berbunyi "Ting Ting" tak henti-hentinya,
Kou Hun Siu cepat-cepat menjulurkan tangannya
menyambut kedua benda yang meluncur ke atas. Toan Bok
2628
Ang langsung memperhatikan ke situ tangan Kou Hun Siu
telah memegang dua buah kunci, yang satu panjang dan
berwarna hitam, dan yang lainnya agak pendek berwarna
kuning keemasan. Setelah melihat kedua buah kunci itu, Kou
Hun Siu jadi tertegun Kemudian ia memandang Toan Bok Ang
seraya berkata.
"Bocah perempuan, kau tahu tua bangka Seh membuat
permainan apa?"
Ketika melihat Kou Hun Siu telah memperoleh kedua buah
kunci itu, hati Toan Bok Angpun tersentak! Namun saat
mendengar pertanyaan yang diajukan Kou Hun Siu,
hatinyapun tergerak dan sengaja bersikap misterius.
"Bukankah kau sudah tahu semuahya?" Kou Hun Siu
mendengus dingin, ia berkata dengan sengit
"Bila tiba saatnya, aku tidak takut kau tidak
memberitahukannya! Cepat ikut aku pergi!"
"Mau kemana lagi?" tanya Toan Bok Ang dengan ketus.
"Setiba disana, kau pasti tahu!" sahut Kou Hun Siu tak
kalah sengit
Toan Bok Ang tidak bicara lagi, ia langsung mengikuti Kou
Hun Siu menuju ke depan. sepanjang jalan, tak henti-hentinya
Kou Hun Siu meneliti peta rahasia yang dibawanya, lalu
menengok ke timur dan ke barat jalan yang ditempuhnya
amat sunyi, tak lama mereka sudah melewati dua puncak dan
tiba di sutu tempat yang tiada jalannya, hanya terdapat batu
curam dan dinding lembah.
2629
Di lembah itu, sama sekali tidak terdapat pohon maupun
rumput Begitu melihat keadaan lembah tersebut Toan Bok
Ang yakin Kou Hun Siu pasti akan segera pergi! Ternyata
dugaan Toan Bok Ang meleset! Sebab Kou Hun Siu terus maju
dengan penuh kegembiraan Berselang sesaat tibalah mereka
di sisi sebuah dinding batu, Setelah diperhatikan dengan
seksama, Kou Hun Siu langsung tertawa gelak dan berkata.
"Memang di sini!"
Toan Bok Ang memandang ke dinding batu itu, di situ
terdapat sebuah lubang mirip lubang kunci, Kou Hun Siu
segera memasukkan kunci besar warna hitam ke dalam lubang
tersebut Setelah berputar beberapa kali, tiba-tiba di dinding
batu itu muncul sebuah pintu batu! seketika terdengar suara
air menderu-deru, ketika melihat ke dalam, ternyata ada
sebuah lembah kecil di sana,
Di dalam lembah kecil itu, terlihat air terjun yang cukup
tinggi. Yang menderu-deru itu adalah suara air terjun
tersebut! Di bawah air terjun, tampak ribuan roda kecil sedang
berputar-putar diterjang air terjun! Menyaksi kan itu, Kou Hun
Siu bersorak kegirangan. Kou Hun Siu segera menarik tangan
Toan Bok Ang seraya membentak "Masuk!"
Mereka berdua memasuki pintu batu, tak lama mereka
sudah berada di dalam lembah kecil itu. Kou Hun Siu
mengeluarkan peta rahasia, diperhatikannya peta itu dengan
cermat sekali! Setelah itu Kou Hun Siu mendekati sisi air
terjun, di situ terdapat batu yang berbentuk segi empat
panjang, Di atas batu itu terlihat sebuah lubang kecil, Kou Hun
Siu segera memasukkan kunci kecil warna kuning keemasan
ke dalam lubang tersebut! Begitu kunci tersebut dimasukkan
ke dalam lubang itu, seketika terdengar suara "Krek"
2630
Sebuah roda besar di bawah air terjun langsung tergeser
ke samping kira-kira dua depa, Ternyata roda besar itulah
yang menggerakkan semua roda kecil, sedangkan roda besar
tersebut dapat terus menerus bergerak tanpa henti karena
curahan air terjun yang menimpanya, Kini roda besar itu
sudah tergeser dua depa jauhnya, otomatis tidak terkena
curahan air terjun dan berhenti bergerak. Di saat bersamaan,
semua roda kecilpun serentak ikut berhenti bergerak!
Kou Hun Siu bersiul panjang saking girang, kemudian
mencabut kunci kecil itu! Akan tetapi begitu kunci kecil itu
dicabut, roda besar itupun bergeser ke bawah air terjun lalu
bergerak lagi dan membuat semua roda kecil kembali
bergerak! Kou Hun Siu mencoba beberapa kali, setelah itu ia
membiarkan kunci kecil itu tetap berada di dalam lubang
tersebut Kemudian Kou Hun Siu langsung menarik Toan Bok
Ang meninggalkan lembah kecil itu,
"Kini kita boleh pergi mengambil benda-benda pusaka itu!"
katanya,
Setelah roda besar itu tergeser dari bawah air terjun,
maka Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit
sudah berubah jadi lorong biasa. Pada waktu bersamaan, Lu
Leng dan Tam Goat Hua justru sedang menempuh bahaya
melewati sepuluh pasang orang-orangan batu. Ketika Tam
Goat Hua menggunakan rantai besinya menghantam lantai
lorong di depannya, maka tidak terjadi apapun, sebab semua
perangkap sudah tidak berfungsi lagi,
Kalau mereka berdua mengetahui hal itu, pasti mereka
segera memasuki gudang pusaka dan mengambil semua
benda pusaka yang ada dan tidak akan terjadi apa-apa!
2631
Tetapi mereka berdua justru tidak menyangka kalau
semua perangkap yang ada akan berhenti dan tidak berfungsi
lagi, lagipula beberapa orang yang memasuki Lorong Rahasia
itu masih belum ketahuan jejak mereka, sudah mati atau
masih hidup, mereka berdua sama sekali tidak tahu! Mereka
berdua bukan takut muii, melainkan tidak boleh mati! Hal
inilah yang membuat mereka berdua merasa ragu-ragu untuk
memasuki gudang pusaka itu, dan kesempatan emas pun
hilang sia-sia!
Sedangkan Kou Hun Siu terus menarik Toan Bok Ang
menuju ke istana Mo Kiong, Walau terus ditarik, tapi gadis
itupun terus berpikir mencari akal untuk menghadapi Kou Hun
Siu, Setelah memasuki istana Mo Kiong, Toan Bok Ang telah
memperoleh suatu akal. Mendadak ia tertawa dingin seraya
berkata.
"Kou Hun Siu, meskipun Cit Seng Taysu telah mati
ditanganmu, namun dia masih bisa menuntut balas!"
Hati Kou Hun Siu tersentak mendengar perkataan Toan
Bok Ang, ia segera bertanya.
"Bocah perempuan, kau mengeluarkan kentut apa?"
Toan Bok Ang bersikap serius dan misterius, kemudian
menyahut
"Aku cuma berkata seorang diri, perduli amat denganmu!"
Kou Hun Siu mendengus, ia tangan Toan Bok Ang sambil
mengerahkan lweekangnya sehingga membuat gadis itu
menjerit-jerit! Sebaliknya Kou Hun Siu malah tertawa,
berselang sesaat barulah membentak keras.
2632
"Kau katakan tidak? Kalau kau tidak katakan, lenganmu
yang tinggal sebelah ini akan kubuntungkan juga!"
Toan Bok Ang menyahut terputus-putus.
"Ba... baik, akan kukatakan...."
Kou Hun Siu langsung mengendurkan tangan-nya, Toan
Bok Ang menarik nafas 1ega. Saat ini mereka berdua sudah
berada dtdepan pintu masuk Lorong Rahasia itu.
Kou Hun Siu membentak lagi,
"Jangan macam-macam! Cepat katakan!"
Toan Bok Ang mengangguk
"Baik, aku katakan agar kau tidak berniat mengambil
benda pusaka itu! Terus terang, semua perangkap yang
berada di dalam Lorong Rahasia dibagi jadi dua bagian! Yang
berhenti itu, cuma merupakan sebagian saja!"
Apa yang dikatakan Toan Bok Ang hanya dusta belaka,
namun Kou Hun Siu justru menanggapi dengan serius, sebab
Mo Liong Seh Sth pernah membawa Toan Bok Ang ke dalam
gudang pusaka bahkan juga menghadiahkannya senjata Sian
Tian Sin So. itu pertanda Mo Liong Seh Sih amat
menyayanginya, maka apa yang dikatakan Toan Bok Ang, mau
tidak mau Kou Hun Siu harus percaya.
Air mukanya tampak berubah, kemudian ia bertanya.
"Bagaimana cara menghentikan perangkap yang sebagian
lagi?"
2633
"Tiada caranya! Kalaupun Seh Locianpwee masih hidup,
juga tidak mampu menghentikannya!" sahut Toan Bok Ang.
Kou Hun Siu membentak
"Omong kosong! Kalau begitu tiada seorangpun yang bisa
memasuki gudang pusaka, termasuk tua bangka Seh itu?"
Toan Bok Ang hanya berkata bohong, tak disangka Kou
Hun Siu justru berhasil mengetahui kebohongannya, Tapi
Toan Bok Ang tidak akan mundur, sebaliknya malah berkata
lagi,
"Asal dapat menghindari perangkap itu, tentunya bisa
memasuki gudang pusaka!"
Kou Hun Siu langsung tertawa gelak. "Ha ha ha!"
Mendadak Kou Hun Siu mencengkeram jalan darah Nau Hu
Hiat di belakang leher gadis itu, lalu membentak "jangan
membuang waktu, bagaimana cara berjalan, sudah pasti kau
tahu jelas! Cepat masuk!"
* * * *
Bab 123
Toan Bok Ang betul-betul mengeluh dalam hati, saat ini
semua perangkap di dalam Lorong Rahasia telah berhenti,
Mereka berdua masuk ke dalam setelah menikung beberapa
kali tibalah mereka di tempat orang-orangan batu itu!
Oleh karena itu Lu Leng dan Tam Goat Hua mendengar
pembicaraan mereka, Setelah mendengar jelas, barulah
mereka berdua bersembunyi di balik sebuah orang-orangan
batu,
2634
Kalau semua perangkap tidak berhenti, saat Lu Leng dan
Tam Goat Hua berada di belakang orang-orangan batu itu,
pasti mereka berdua akan mati, sebab akan menyembur
keluar ribuan jarum beracun dari punggung orang-orangan
batu tersebut!
Sementara setelah Toan Bok Ang mengatakan begitu, hati
Kou Hun Siupun jadi tidak tenang dan was-was! Karena itu
Kou Hun Siu terus memperhatikan langkah Toan Bok Ang dan
mengikutinya dengan hati-hati sekali! Dan Lu Leng serta Tam
Goat Hua berhasil melancarkan serangan serentak ke arahnya.
Kini walau Toan Bok Ang telah terluka parah, namun ia
masih dapat melihat dengan jelas semua kejadian itu!
Gadis itu tahu, Kou Hun Siu pasti tidak akan mempercayai
apa yang dikatakannya tadi, Tidak diragukan lagi, apabila
sekarang ini Kou Hun Siu kabur, pasti ia kembali ke lembah
kecil tersebut untuk mencabut kunci kecil yang ada di sana,
Lembah kecil itu tidak begitu jauh dari istana Mo Kiong,
lagipula Kou Hun Siu memiliki ilmu ginkang yang amat tinggi,
Dalam waktu singkat pasti segera tiba disana, maka keadaan
dalam Lorong Rahasia itu menjadi amat berbahaya sekali!
Karena itu ketika Toan Bok Ang melihat Lu Leng dan Tam
Goat Hua tenang-tenang saja, telah membuat Toan Bok Ang
menjadi semakin panik dan cemas! Tapi karena lukanya maka
ia tidak mempunyai tenaga untuk berbicara dan menjelaskan
apa yang ada di dalam hatinya.
Toan Bok Ang menyuruh mereka berdua segera mundur,
kalaupun dirinya tidak dibawa serta, dia juga akan merasa rela
dan puas,
2635
Namun apa yang dikatakan Toan Bok Ang tadi malah
membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua terheran-heran! Sebab
kini mereka berdua sudah berada di atas angin dan boleh
memasuki gudang pusaka untuk mengambil benda pusaka
yang dibutuhkan! Bagaimana mungkin mundur di saat seperti
ini?
Ketika melihat Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak
menghiraukan peringatannya, Toan Bok Ang bertambah panik
dan cemas, akhirnya malah pingsan! Setelah gadis itu pingsan,
hati Lu Leng dan Toan Bok Angpun tergerak, Lu Leng
memandang Toan Bok Ang seraya berkata pada Tam Goat
Hua. : "Kakak Goat aku pikir pasti ada suatu sebab!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Betul! Lebih baik kita menuruti perkataannya dulu,
setelah mundur barulah kita berunding lagi, Kita tidak usah
tergesa-gesa memasuki gudang pusaka itu!"
"Ya!" sahut Lu Leng.
Tam Goat Hua segera menjongkokkan badannya, dia
membopong Toan Bok Ang lalu bersama Lu Leng melesat ke
luar Setelah tiba di luar pintu masuk, justru tidak terjadi
apapun di dalam Lorong Rahasia itu,
Lu Leng berkata dengan heran.
"Kakak Goat, tidak kok terjadi apa-apa?"
Tam Goat Hua tampak tertegun
"Benar, tidak terjadi...."
2636
Belum juga Tam Goat Hua usai menyahut, di depan mata
mereka mendadak berubah gelap, Lorong Rahasia itupun
sudah tidak kelihatan! Di saat bersamaan lantai yang mereka
injak juga bergerak, membuat mereka terjatuh ke bawah!
Betapa terkejutnya mereka karena perubahan yang
mendadak itu, namun mereka masih keburu saling
menggenggam tangan, Badan mereka terus merosot ke
bawah beberapa depa! Merekapun segera mengerahkan hawa
murni, tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki dan seorang
wanita,
"Adik Leng, kalian ya?"
Mendengar suara itu, Tam Goat Huapun tahu itu adalah
suara Tam Ek Hui, kakaknya, Betapa girangnya hati Tam Goat
Hua. Tadi dia berniat mencelat ke atas, kini justru
dibatalkannya, Tak seberapa lama, mereka sudah menginjak
dasar Tampak sinar kehijau-hijauan, ternyata mereka berada
di sebuah kamar rahasia, Terlihat pula Tam Ek Hui dan Han
Giok Shia menghampiri mereka seraya langsung bertanya. "Di
mana yang lain?"
Tam Goat Hua menengok kesana-kemari, kamar rahasia
itu hanya beberapa depa persegi. Di dinding terdapat dua
butir mutiara yang memancarkan sinar kehijau-hijauan, di sisi
kedua butir mutiara ada beberapa lubang kecil. setelah Tam
Goat Hua menaruh Toan Bok Ang di bawah, baru dia
menyahut "Panjang sekali kalau dituturkan, setelah kalian
masuk kemari, kalian bertemu apa sih?"
Tam Ek Hui menyahut
"Tidak bertemu apapun, kami sepertinya melihat sesosok
bayangan, kemudian lantai yang kami injak itu berputar-putar,
2637
setelah itu meluncur keluar dari sebuah pipa, tahu-tahu sudah
berada di sini! Kami sudah menggunakan berbagai cara, tapi
sama sekali tidak bisa keluar dari sini! Ohya, bagaimana kalian
bisa kemari?"
Tam Goat Hua sedang menotok jalan darah Toan Bok Ang,
agar gadis itu siuman, dia menyahut
"Panjang sekali bila diceritakan, biar adik Leng saja yang
menceritakannya!"
Lu Leng mengangguk, lalu menceritakan bagaimana Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen dan isterinya menotok jalan darahnya
dan jalan darah Tam Goat Hua dan lain sebagainya. Seusai Lu
Leng menceritakan itu, Toan Bok Angpun perlahan-lahan
siuman, Begitu siuman, gadis itu langsung berkata.
"Kini... kita berada di mana?"
Tam Goat Hua menyahut
"Keiika kau pingsan, kamipun cepat-cepat mundur dari
Lorong Rahasia itu! Setelah mundur, Lorong Rahasia itupun
berubah, kemudian kami jatuh di kamar rahasia ini!"
Toan Bok Ang berusaha bangkit berdiri, lalu menengok
kesana-kemari, ia menarik nafas lega,
"Kelihaiannya... hanya terkurung di sini, tidak akan ada
perubahan apa lagi, Untung kalian mendengar perkataanku!"
Lu Leng memandangnya seraya berkata,
"Kakak Ang, kami ingin bertanya padamu, mengapa kau
mengharuskan kami mundur dari Lorong Rahasia itu?"
2638
Toan Bok Ang menyahut perlahan.
"Panjang sekali dituturkan!"
"Lukamu amat parah, tuturkan perlahan-lahan saja!" kata
Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang mengangguk,
"Aku sudah membaik, Kou Hun Siu berhasil menemukan
pusat penggerak perangkap-perangkap di lorong rahasia,
kunci berada ditangannya! Dia... bisa menghentikan dan
menggerakkan kembali semua perangkap itu!"
Betapa terkejutnya semua orang mendengar itu,
Lu Leng segera bertanya,
"Bagaimana dia memperoleh itu?"
Toan Bok Ang memandang Lu Leng seraya menyahut
"Adik Leng, kau masih ingat ketika kita berada di dalam
makam nyonya Seh Sih lalu menemukan sebuah lukisan?"
Begitu mendengar Toan Bok Ang mengungkit tentang itu,
wajah Lu Leng langsung berubah kemerah-merahan.
"lngat!" sahutnya,
Toan Bok Ang menarik nafas da!am-dalam.
"Lukisan itu adalah peta rahasia Lorong yang
berperangkap itu!"
2639
Toan Bok Ang berhenti sejenak, kemudian menutur
tentang semua kejadian. Semua orang mendengar dengan
penuh perhatian, seusai Toan Bok Ang menutur barulah Lu
Leng berkata.
"Kalau begitu, Kou Hun Siu pasti akan menghentikan
semua perangkap, lalu kemari mengambil benda pusaka!"
Han Giok Shia berkata.
"ltu sudah pasti, namun kita tidak bisa keluar, kau punya
akal apa?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang, setelah itu
berkata.
"Kalau semua benda pusaka itu jatuh ke tangan Kou Hun
Siu, walau kita berhasil memperoleh panah Bulu Api dan
membasmi Liok Ci Khim Mo, di dalam dunia persilatan tetap
tidak akan aman!"
Mereka berempat tampak termangu, berselang sesaat Lu
Leng bangkit berdiri.
"Kita tidak bisa terus diam menunggu mati, kita harus
pikirkan suatu jalan untuk keluar dari sini!" katanya,
"Kami berdua sudah mencoba..." sahut Tam Ek Hui,
Berkata sampai di sini, mendadak wajah Tam Ek Hui
kelihatan berseri, ia langsung bertanya kepada Lu Leng.
"Adik Leng, golok pusaka Su Yang To ada padamu?"
2640
Lu Leng mengangguk.
"Ada!"
Tam Goat Hua segera berpesan,
"Hati-hati, takutnya kalau berhasil membelah dinding ini,
ternyata malah menggerakkan perangkap lain!"
Ternyata ketika mendengar pertanyaan Tam Ek Hui, Tam
Goat Hua sudah tahu kakaknya mau berbuat apa!
"Walau agak bahaya, tapi memang harus mencobanya!"
kata Han Giok Shia.
Toan Bok Ang menyambung.
"Senjata Sian Tian Sin Soku, dapat membelah batu dan
besi!"
Tam Goat Hua manggut-manggut, "Kita memang tidak
boleh terus diam menunggu mati, namun biar bagaimanapun
haruslah berhati-hati!"
Lu Leng mengangguk "Kita memang harus berhati-hati!"
Usai berkata, Lu Lengpun menggerakkan golok pusaka Su
Yang To keempat penjuru dinding, maksudnya ingin tahu
dinding bagian mana yang gampang dibacok! Akan tetapi,
dibalik dinding justru terdengar suara "Plak Plak"
Semua orang jadi tertegun ketika mendengar suara itu,
tapi sekaligus bergembira, Lu Leng segera berkata,
"Kalau itu bukan guru, pasti adalah Paman dan Bibi Tam!"
2641
Usai berkata, Lu Lengpun mengerahkan Lwee-kangnya,
kemudian mengayunkan golok pusaka Su Yang To membacok
ke arah dinding,
"Trang!"
Ujung golok pusaka Su Yang To menembus dinding itu, di
saat bersamaan terdengar pula suara Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek,
"Anak Leng ya?"
Bukan main girangnya Lu Leng, ia langsung berseru.
"Guru ya? Guru tidak apa-apa?"
"Aku tidak apa-apa!" sahut Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek.
Begitu mendengar sahutan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek, Lu Leng bertambah girang, Langsung ia mengayunkan
golok pusaka Su Yang To membacok ke dinding itu beberapa
kali hingga dinding itu berlubang. Semua orang memandang
ke situ, ternyata disana juga terdapat sebuah kamar rahasia,
dan hanya terdapat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek seorang
saja,
Apa yang dialami Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek sama
seperti yang dialami Tam Ek Hui dan Han Giok Shia, lantai
yang diinjaknya bergerak dan berputar, akhirnya meluncur
keluar ke kamar rahasia itu melalu sebuah pipa! Seusai Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menutur, Lu Lengpun berkata
dengan girang,
2642
"Kalau begitu, Paman dan Bibi Tam pasti belum mati,
mungkin mereka juga terkurung di suatu tempat !"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut,
kemudian bertanya pada Lu Leng bagaimana pengalamannya
di dalam Lorong Rahasia bersama Tam Goat Hua. Lu Leng
segera menutur tentang semua kejadian itu, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek manggut-manggut lagi setelah mendengar
penuturan Lu Leng, lalu berkata dengan sungguh-sungguh.
"Terlebih dahulu kita harus cari jalan keluar dari sini! Anak
Leng, berikan golokmu padaku!"
Lu Leng memberikan golok pusaka Su Yang To kepada
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, setelah menerima golok
pusaka itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek pun bersiul
panjang, Tampak badannya berkelebat-kelebat, terdengar
pula suara Trang Trang Trang"
Bunga api berpijar, ternyata Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek telah membacok tiga dinding disekitarnya, Akan tetapi
ketiga dinding itu tidak berlubang, hanya somplak sedikit!
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek membacok tiga kali lagi,
dinding yang terkena bacokan langsung berlubang. Tong Hong
Pek memandang ke dalam lubang itu, gelap gulita dan
terdengar suara desiran angin dingin, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek mengambil sebuah obor dan disodorkan ke dalam
lubang, begitu melihat di dalam lubang seketika Tong Hong
Pek jadi tertegun Saat ini, kecuali Tam Goat Hua yang
menjaga Toan Bok Ang, yang lainpun ikut memandang ke
dalam lubang itu,
Di bawah sinar obor terlihat di dalamnya kosong
melompong, sedangkan di bawah kira-kira belasan depa,
2643
justru terdapat sebuah gundukan persis seperti sebuah puncak
gunung yang muncul dari dalam bumi, juga terdapat sebuah
pilar batu yang ujungnya cukup luas. Ujung pilar batu itu
memang bisa dijadikan injakan kaki, tapi setelah menginjak
disitu, bagaimana cara untuk keluar? setelah memandang
sejenak, barulah Lu Leng berkata,
"Guru, apakah guru melihat? Semua perangkap di Lorong
Rahasia ini pembuatannya hanya memanfaatkan sebuah
lubang di dalam tanah!"
Bagian 63
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut.
"Tidak salah! Kau lihat pilar batu besar itu? Mana mungkin
dibuat dengan tenaga manusia?"
Setelah Lu Leng dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
berkata begitu, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia juga merasa
perkataan itu masuk diakal.
Lu Leng berkata,
"Kalau begitu berarti setelah kita berada di ujung pilar
batu besar itu, kita sudah berada di luar jangkauan
perangkap?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berpikir, berselang sesaat
baru menyahut
"Benar katamu, namun belum tentu kita bisa keluar!"
2644
Lu Leng berkata lagi,
"Bisa keluar atau tidak, lebih baik kita berada di ujung pilar
besar itu dulu, toh tidak akan merugikan diri kita!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menoleh ke belakang,
kemudian berkata,
"Goat Hua, kau lihat kemari, apakah punya suatu
pendapat?"
Tam Goat Hua segera maju, gadis itu melihat ke bawah,
lama sekali barulah berkata,
"Kini kita terkurung di sini, kelihatannya tiada bahaya
apapun! Menurutku, selain empat puluh sembilan buah orangorangan
batu, kakek tidak bermaksud mencelakai orang. ia
hanya memperingatkan agar orang tahu bahaya dan segera
mundur saja! Oleh karena itu, tempat ini tidak begitu bahaya!”
Tam Goat Hua memang cerdas dan teliti, walau Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berpengalaman luas, namun masih
minta pendapatnya di saat genting ini. Setelah mendengar
Tam Goat Hua berkata begitu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pekpun manggut-manggut,
"Baik, mari kita meloncat ke ujung pilar batu besar itu dan
melihat-lihat keadaan disana!"
Usai berkata, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek langsung
mundur selangkah, ia mengembalikan golok pusaka Su Yang
To kepada Lu Leng lalu melesat ke arah ujung pilar batu besar
itu, Semua orang memandang ke sana, tampak Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek meluncur ke bawah tujuh delapan depa,
2645
Akan tetapi setelah meluncur ke bawah tujuh delapan
depa, mendadak badannya justru melambung ke atas
perlahan lahan. Semua orang tahu, itu dikarenakan Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek mengerahkan hawa murni nya, Hal ini
membuat semua orang jadi kagum. Tak seberapa lama, badan
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek sudah melayang turun di
ujung pilar batu besar itu,
Semua orang melihat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
melambaikan tangannya, ketika Lu Leng baru mau membuka
mulut untuk bertanya bagaimana keadaan di sana dan apakah
terdapat jalan keluarnya? Mendadak terdengar Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek menggeram, kemudian tampak badannya
merosot ke bawah! Setelah itu, di ujung pilar batu besar itu
sudah tidak tampak Tong Hong Pek lagi! perubahan itu amat
mendadak, sebelumnya tiada tanda apapun. sungguh diluar
dugaan!
Lu Leng yang berdiri dekat lubang dinding, begitu melihat
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek hilang mendadak, hatinya
jadi gugup dan panik sekali! Berselang sesaat, Lu Leng
berseru memanggil gurunya, lalu sepasang kakinya bergerak,
Ternyata dia telah melesat ke bawah! Bukan main terkejutnya
Tam Goat Hua, cepat-cepat ia menjulurkan tangannya
menyambar, tapi ia hanya menyambar tempat kosong! Karena
Lu Leng telah melesat ke bawah, Tam Goat Hua segera
memandang ke sana, terlihat Lu Leng berdiri di ujung pilar
batu besar itu sambil berteriak-teriak.
"Guru! Guru! Guru...!!"
Seperti apa yang dialami Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek,
mendadak badannya merosot ke bawah, orangnya sudah tidak
kelihatan! Tam Ek Hui dan Han Giok Shia yang berada di atas
terheran heran dan tidak habis berpikir. Tam Ek Hui berkata,
2646
"Adik, apakah kau melihat jelas bagaimana mereka berdua
menghilang?"
Tam Goat Hua mengerutkan kening, kemudian menyahut
"Sepertinya di ujung pilar batu besar itu terdapat semacam
lantai yang bisa terbalik!"
Tam Ek Hui menghela nafas panjang,
"Aaah! Entah ada perangkap apa dibalik itu?"
Tam Goat Hua berkata dengan sungguh-sungguh.
"Kalian berdua disini menjaga Toan Bok Ang, aku mau ke
bawa melihat apa gerangan yang telah terjadi!"
Tam Ek Hui terkejut, ia berseru tak tertahan sambil
menatap Tam Goat Hua.
"Adik, mana boleh?"
Tam Goat Hua tersenyum getir
"Kakak, bukannya kau tidak tahu! Kalau terjadi sesuatu
atas diri adik Leng, akupun... tidak mau hidup lagi!"
Tam Ek Hui menarik nafas dalam-dalam kemudian
manggut-manggut seraya berpesan. "Adik, hati-hatilah!" Tam
Goat Hua mengangguk lalu melesat ke bawah mengarah
ujung pilar batu besar itu. Sekejap dia sudah berada di ujung
pilar batu besar itu, mendadak ujung pilar batu besar itu
bergerak Tam Goat Hua memang sudah bersiap dari tadi!
Begitu ujung pilar batu besar itu bergerak, diapun cepat-cepat
2647
menghimpun hawa murninya, sehingga badannya melambung
ke atas!
Di saat badannya melambung ke atas, diapun segera
memandang ke bawah, ternyata ujung pilar batu besar itu
telah terbuka, muncul sebuah lubang besar di situ, Pasti Tong
Hong Pek dan Lu Leng jatuh ke dalam sana! Ketika badan
Tam Goat Hua masih berada di udara, dia berteriak sekeraskerasnya.
"Kalian juga harus berhati-hati!"
Usai berteriak, badannyapun meluncur ke bawah, tepatnya
ke dalam lubang diujung pilar batu besar itu! Dia merasa di
depan matanya jadi gelap gulita, sedangkan badannya terus
meluncur ke bawah, Paling sedikit sudah tujuh delapan depa
dalam nya, membuat sekujur badan Tam Goat Hua
mengucurkan keringat dingin, tiba-tiba terdengar suara "Bum"
seketika jadi terang benderang di depan matanya, seperti
melihat gumpalan awan yang beraneka warna, sehingga
membuat Tam Goat Hua tidak dapat melihat keadaan
disekitamya.
Walau Tam Goat Hua memiliki kepandaian ting-gi, namun
kini dia sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi, lagi pula
badannya terus merosot sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Ketika Tam Goat Hua merosot ke bawah sekelilingnya gelap
gu!ita, kemudian mendadak terang benderang lagi, setelah itu
kembali gelap dan inilah yang membuat Tam Goat Hua tidak
dapat melihat apapun. Tam Goat Hua hanya pasrah, diapun
merasa bila cahaya yang terang benderang itu sirna, dirinya
merosot lagi ke bawah beberapa depa!
Tiba-tiba badannya membentur suatu benda yang amat
lunak, badannya menekan benda itu ke bawah! Sebelum Tam
2648
Goat Hua tahu benda apa itu, sekonyong-konyong benda itu
melembung, membuat badannya terpental! Meskipun tidak
dapat melihat apa-pun, tapi Tam Goat Hua merasa dirinya
telah terpental ke arah lain,
Tak lama kemudian, kembali badannya membentur suatu
benda yang lunak, seperti tadi benda lunak itupun melembung
sehingga badannya terpental! Kali ini Tam Goat Hua coba
meraba, ternyata dia berada di dalam sebuah pipa besar,
badannya terus meluncur! sepasang tangannya meraih
kesana-kemari, maksudnya untuk menahan badannya agar
tidak terus meluncur Akan tetapi pipa besar itu amat licin,
walau tangannya meraih dan menyambar kesana-kemari tetap
tidak dapat menahan badannya!
Matanya menjadi berkunang-kunang, pusing dan mual,
sehingga tak tertahan dia menjerit sekeras-kerasnya!
Badannya terus meluncur, sepertinya pipa besar itu tiada
ujungnya! Makin lama Tam Goat Hua makin ketakutan,
keringat dinginpun terus mengucur! Berselang beberapa saat
kemudian, mendadak badannya membentur suatu benda
keras! seandainya Tam Goat Hua tidak memiliki Lweekang
tinggi, benturan itu pasti membuatnya pingsan!
Setelah terjadinya benturan mendadak di depan
matanyapun jadi terang benderang. Karena sekian lama
berada di tempat gelap, begitu terkena cahaya yang terang
benderang matanya menjadi silau sekali, cepat-cepat Tam
Goat Hua memejamkan mata! Dia tahu badannya sudah
berhenti meluncur, tapi tidak tahu berada dimana sekarang.
Dt saat bersamaan, terdengar pula suara tiga orang,
"Goat Hua, kau juga sudah kemari?"
2649
Tam Goat Hua mengenali suara-suara itu, tidak lain adalah
suara Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Lu Leng, bahkan
juga kedua orang tuanya! Betapa girangnya Tam Goat Hua,
segera ia membuka matanya, ternyata dirinya berada di dalam
sebuah lembah dan di sekelilingnya penuh rerumput pendek.
Kedua orang tuanya, Tong Hong Pek dan Lu Leng berdiri
dihadapannya! seketika Tam Goat Hua menangis terisak-isak.
"Apakah kita bertemu di alam baka?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Omong kosong! Sang surya bersinar terang, masih
omong yang bukan-bukan!"
Tam Goat Hua menengadahkan kepa!a. Memang tidak
salah, sang surya sedang bersinar terang benderang pertanda
tengah hari, kemudian iapun bertanya dengan heran.
"Kalau begitu, tempat apa ini? Bagaimana mendadak aku
bisa sampai di sini? Aku jadi bingung sekali !"
Lu Leng tertawa,
"Kakak Goat, benturan itu tidak membuatmu pingsan
kan?"
Tam Goat Hua tercengang.
"Eh? Bagaimana kau tahu aku membentur sesuatu?"
Lu Leng berkata,
2650
"Apapun aku tahu! Melihat gumpalan awan yang beraneka
warna, membentur benda lunak, kemudian terpental ke atas!
Setelah itu meluncur di dalam sebuah pipa besar yang licin!
Sungguh tidak enak rasanya kan?"
Tam Goat Hua terbelalak ia memandang Lu Leng seraya
berkata,
“Ternyata kau keluar dengan cara begitu pu!a!" Lu Leng
mengangguk seraya menunjuk ke sebuah batu besar yang ada
di depan dan berkata, "Lihatlah ke sana, pasti kau akan
mengerti!" Tam Goat Hua segera mendekati batu itu, ternyata
permukaan batu itu amat licin dan di sana terukir beberapa
huruf "Anda berani memasuki Empat Puluh sembilan Lorong
Rahasia Menembus Langit, aku amat kagumi Anda memang
tahu diri dan tahu bahaya, maka mau mundur dari situ! Di
dalam gudang pusaka memang banyak tersimpan benda
pusaka, tapi apakah begitu gampang memperolehnya?" Di
bawah terukir sebuah nama, yakni "Seh Sih"
Seusai membaca, Tam Goat Hua manggut-manggut dan
berkata,
"Kalau begitu, ujung pilar batu besar itu merupakan jalan
keluar dari Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus
Langit!" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut "Tidak salah! Kami
berdua terkurung di dalam sebuah kamar, ibumu
menggunakan bahan peledak yang dibawanya untuk
menghancurkan dinding, kemudian meloncat ke ujung pilar
batu besar itu dan akhirnya sampai di sini! Aku pikir kalianpun
akan keluar dari situ, maka kami menunggu di sini! Memang
benar, tak lama muncullah saudara Tong Hong, Lu Leng dan
kau!"
2651
Tam Goat Hua berkata dengan cemas, "Kalau begitu,
kakak dan nona Han Giok Shia tidak tahu tentang ini, apakah
mereka berdua akan terus terkurung di sana?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata, "Tadi anak Leng bilang,
pusat penggerak semua perangkap itu telah ditemukan Kou
Hun Siu, asal kita berhasil menemukan tempat itu, mungkin
bisa...."
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sampai disitu,
mendadak terdengar suara.
"Blam!"
Di permukaan tanah muncul sebuah lubang, tampak
seseorang terpental ke atas kira-kira dua depa, kemudian
jatuh ke tanah. Semua orang segera memandang ke sana,
ternyata orang itu tidak lain adalah Toan Bok Ang. Gadis itu
memang sudah terluka parah, kini setelah terbentur lagi
diapun jatuh pingsan.
Semua orang tidak tahu apa yang terjadi di Lorong
Rahasia, bagaimana Tam Ek Hui dan Han Giok Shia
membiarkan Toan Bok Ang meloncat ke ujung pilar batu besar
itu? Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling
memandang, walau tidak berkata apa-apa, namun wajah
mereka berdua tampak serius dan cemas!
Mendadak terdengar suara "Blam Blam" dua kali, semua
orang langsung menoleh, seketika wajah mereka kelihatan
berseri penuh kegirangan! Ternyata telah terpental keluar dua
orang dari lubang tanah yaitu Tam Ek Hui dan Han Giok Shia!
2652
Mereka berdua jatuh di atas rumput, mata mereka masih
terpejam rapat-rapat, sama sekali tidak tahu saat ini diri
mereka berada dimana! Lu Leng segera berseru.
"Kakak Tam, Nona Han! Kalian sudah lolos dari bahaya!"
Tam Ek Hui dan Han Giok Shia membuka mata, menengok
kesana-kemari dengan tertegun. Betapa girangnya Tam Goat
Hua melihat semua orang terlolos dari bahaya. Walau
sementara ini Toan Bok Ang masih dalam keadaan pingsan,
namun ibunya telah menyalurkan sedikit hawa murninya ke
dalam tubuh gadis itu untuk menyelamat kan nya,
Tam Goat Hua segera menjelaskan tentang semua hal
pada Tam Ek Hui dan Han Giok Shia, barulah mereka berdua
paham akan apa yang telah terjadi! setelah itu Tam Goat Hua
berkata lagi,
"Kakak bagaimana sih? Aku suruh kau menjaga nona
Toan, mengapa kau membiarkannya meloncat kesana?"
Tam Ek Hui menyahut sambil tersenyum.
"Bukankah kini sudah selamat? Tanpa setahu kami, secara
diam-diam dia merangkak mendekati lubang dinding lalu
meloncat ke bawah! Aku amat gugup dan langsung pula
meloncat ke bawah menyambarnya, kami berdua mencapai
ujung pilar batu besar itu!"
Tam Goat Hua tertawa kecil
" Ketika melihat Kakak meloncat ke bawah, nona Han pasti
cemas sekali! Diapun cepat-cepat ikut terjun kesana!"
Wajah Han Giok Shia memerah.
2653
"Nona Goat bilang apa? Ketika adik Leng meloncat ke
bawah, bagaimana dengan kau?"
Mendengar itu wajah Tam Goat Huapun memerah, cepatcepat
ia membalikkan badannya. Lu Lengpun segera berkata,
"Kini kita semua harus bagaimana?" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
menyahut. "Kita tunggu nona Toan siuman du!u, dia pasti
akan mengajak kita ke tempat pusat penggerak perangkap!
Kalau Kou Hun Siu masih berada disitu, kita kepung dia agar
tidak bisa kabur!"
Tam Goat Hua bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak
berada di sana?" Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Seandainya dia tidak berada di sana, tentunya dia mengira
kita semua telah binasa di dalam Lorong Rahasia! Diapun akan
menghentikan penggerak perangkap itu. Secara diam-diam
kita menggerak kan nya kembali, sehingga dia akan mati di
dalam Lorong Rahasia itu. Kita tunggu beberapa saat barulah
menghentikan penggerak perangkap itu, lalu ke gudang
pusaka. Beres, kan?"
Betapa girangnya semua orang mendengar apa yang
dikatakan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, karena akan menjadi lebih
mudah bagi mereka untuk mengambil benda pusaka yang ada
di dalam gudang pusaka tersebut! Dengan perlahan-Iahan
Toan Bok Ang mulai siuman, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera
memasukkan tiga butir obat mujarab ke dalam mulutnya,
Berselang sesaat muka Toan Bok Ang mulai tampak
kemerah-merahan, barulah semua orang memberitahukan
tentang kejadian tadi,
Toan Bok Ang berkata,
2654
"Untuk mengetahui letaknya pusat penggerak perangkap,
lebih dulu kita harus keluar dari lembah ini, barulah aku dapat
mengenali jalannya menuju ke sana!"
Mendadak Seh Cing Hua menjulurkan tangannya
memegang bagian pinggang Toan Bok Ang, kemudian
menyalurkan hawa murninya ke dalam tubuh gadis itu,
seketika Toan Bok Ang merasa bertambah semangat lalu
bersama Seh Cing Hua berjalan di depan meninggalkan
lembah itu, sedangkan yang lain mengikuti dari belakang,
Setelah berada di luar lembah, Toan Bok Ang menengok
keempat penjuru, kemudian menunjuk ke arah timur seraya
berkata,
"Disana! Aku ingat kedua puncak gunung yang
berhadapan itu! Tempat pusat penggerak perangkap berada di
tengah-tengah kedua puncak gunung itu!"
Mereka semua segera berangkat ke tempat itu, berselang
beberapa saat, tibalah mereka di suatu lembah yang gersang.
Begitu memasuki lembah tersebut sudah terdengar suara air
terjun. Lu Leng dan Tam Goat Hua cepat-cepat melesat ke
depan, setelah melewati pintu batu, merekapun tiba di sisi air
terjun, Kelihatannya semua roda tidak bergerak sama sekali,
sedangkan Kou Hun Siu tidak kelihatan batang hidungnya,
Setelah Lu Leng dan Tam Goat Hua menunggu sejenak,
barulah semua orang tiba di sana, Han Giok Shia segera
berseru.
"Masih belum mau menggerakkan perangkap? Mau tunggu
kapan ?"
2655
Lu Leng segera menjulurkan tangannya, mencabut kunci
kecil yang melekat di sebuah lubang, Begitu kunci kecil itu
dicabut, roda besar yang disitupun tergeser ke arah air terjun
lalu berputar sehingga membuat semua roda kecil ikut
berputar. Bukan main kagumnya semua orang ketika
menyaksikan pusat penggerak perangkap itu, Mo Liong Seh
Sih sungguh merupakan orang jenius, karena mampu
menciptakan pusat penggerak perangkap tersebut
Mereka semuapun tahu dalam hati, apabila Kou Hun Siu
berada di dalam Lorong Rahasia atau di dalam gudang
pusaka, pasti sulit baginya untuk lolos dari bahaya! Kalau tidak
berada di Lorong Rahasia atau di gudang pusaka, tentu dia
akan terkurung di suatu tempat. Dihitung berdasarkan waktu,
tidak mungkin dia telah berhasil mengambil semua benda
pusaka dan telah meninggalkan Lorong Rahasia tersebut!
Semua orang terus menunggu. Kira-kira setengah jam
kemudian, Han Giok Shia bertanya,
"Apakah sudah cukup waktunya?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Tunggu sebentar lagi!"
Mereka menunggu lagi setengah jam, Han Giok Shia yang
bertanya,
"Sudah waktunya?"
Tiada sahutan, semua orang hanya memandangnya sambil
tertawa,
2656
Han Giok Shia tercengang, ia bertanya dengan kening
berkerut
"Mengapa kalian tertawa?"
Tam Ek Hui menyahut
"Semua orang mentertawakanmu yang tidak sabaran,
dasar tidak bisa berubah!"
Han Giok Shia berpikir sejenak, kemudian gadis itupun
tertawa dan berkata,
"Kelihatannya, seumur hidup aku tidak bisa berubah!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Aku pikir sudah waktunya kita menghentikan penggerak
perangkap ilu!"
Lu Leng segera memasukkan kunci kecil itu ke dalam
lubang, roda besar itu langsung tergeser menjauhi air terjun
dan semua roda kecilpun langsung berhenti berputar
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Saudara Tam suami isteri, harap menunggu di sini
bersama Nona Toan!"
Karena kali ini bila masuk ke Lorong Rahasia itu sudah
tidak berbahaya lagi, Tam Sen tidak menentang, hanya Seh
Cing Hua yang berkata.
2657
"Cukup kami berdua saja yang menunggu disini, Nona
Toan harus ikut serta!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertegun, ia bertanya
dengan heran,
"Apa sebabnya?"
Seh Cing Hua menyahut
"Bila memasuki gudang pusaka, maka setiap orang boleh
mengambil satu macam benda pusaka, mengapa dia tidak
boleh ikut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa.
"ltu gampang! Aku akan mewakilinya untuk mengambil
satu macam benda pusaka! Apakah kau kira aku akan
menyerakahi benda pusaka itu?"
Mendadak Lu Leng menyela,
"Menurutku, cukup aku seorang yang menjaga di sini!
Kalian bertujuh yang pergi, bukankah setiap orang boleh
mengambil semacam benda pusaka?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa panjang lalu
berkata sungguh-sungguh,
"Betul! Aku yang akan menunggu di sini, kalian pergilah!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tersenyum.
2658
"Lihatlah kalian ini, benda pusaka belum berada di tangan,
malah sudah ribut tidak karuan! Kini semua perangkap sudah
berhenti, kita bisa mengutus seseorang untuk masuk dan
mengambil semua benda pusaka itu sehingga tidak ada
masalah lagi! Mengapa harus ribut? sedangkan luka Nona
Toan masih belum sembuh, lebih baik kalian yang berangkat
ke sana!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa, setelah itu
berkata dengan sungguh-sungguh,
"Kalau begitu, biar mereka berempat yang muda yang
masuk ke sana, kita menunggu di sini! Kalian berempat cepat
pergi, cepat pulang!"
Tam Ek Hui, Han Giok Shia, Lu Leng dan Tam Goat Hua
mengangguk Tam Ek Hui dan Han Giok Shia melesat pergi
duluan, setelah itu barulah Lu Leng dan Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang memandang punggung mereka, entah
bagaimana perasaan di dalam hatinya, tak tertahan dia
menghela nafas panjang! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing
Hua dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek saling memandang
sejenak, kemudian Seh Cing Hua berkata pada Toan Bok Ang.
"Nona Toan, kami dengar gurumu telah jadi biarawati dan
tanggung jawab atas partai Hui Yan Bun tentunya jatuh pada
dirimu! Ya, kan?"
Toan Bok Ang menarik nafas dalam-dalam, menyahut
"Ya!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,
2659
"Nona Toan, kedudukan partai Hui Yan Bun dalam dunia
persilatan cukup tinggi. Bebanmu itu tidak ringan lho! Tapi
semoga partai Hui Yan Bun akan bertambah cemerlang
ditanganmu!"
Setelah mendengar ucapan kedua orang itu, Toan Bok
Angpun tahu kalau Cit Sat Sin Kun suami isteri mengetahui
akan kedukaannya di dalam hati, maka mereka menghiburnya
dengan ucapan itu. Diam-diam Toan Bok Ang menghela nafas.
"Setelah Liok Ci Khim Mo dibasmi, mohon Cianpwee
banyak-banyak beri petunjuk padaku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata.
"Dalam dunia persilatan terdapat begitu banyak partai,
urusan partai tentunya tidak boleh dicampuri orang luar! Nona
Toan, kami percaya bila gurumu menyerahkan tanggung
jawab itu padamu, sudah pasti tidak akan salah melihat orang!
Sebentar, kami punya sedikit hadiah untukmu!"
Toan Bok Ang yang amat cerdas itu, begitu mendengar
apa yang dikatakan Tam Sen, sudah tahu kalau Tam Sen akan
menghadiahkan suatu benda pusaka padanya! Percuma
menolak! Lagi pula kelak dia harus mengembangkan partai
Hui Yan Bun, memang ada baiknya memperoleh suatu benda
pusaka! Oleh karena itu, Toan Bok Ang berkata, "Kalau begitu,
aku ucapkan banyak-banyak terimakasih!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling
memandang, kemudian Seh Cing Hua membelai-belai rambut
Toan Bok Ang seraya berkata,
"Anak baik, jangan berduka dalam hati, Urusan partai Hui
Yan Bun amat penting, kau harus tahu itu!"
2660
Toan Bok Ang mengangguk air matanya mulai meleleh!
Seh Cing Hua menyuruhnya agar jangan berduka, namun
kelihatannya gadis itu tak dapat melakukannya! Yang dapat
dilakukannya hanya menyimpan semua penderitaan dan
kedukaannya di dalam hati, ia bertekad tidak akan
memperiihatkannya. Hanya ada satu hal yang dapat
menghilangkan penderitaannya, yaitu: bila Lu Leng mau
memperisterikan dia, tetapi justru hal ini merupakan suatu
impian kosong belaka dan mustahil
Ketika melihat air mata Toan Bok Ang meleleh, Seh Cing
Huapun tidak banyak bicara lagi, sedangkan Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, mereka berdua
juga diam, Terutama Tong Hong Pek, dalam hatinya iapun
merasa tidak enak.
Tong Hong Pek juga telah mengambil keputusan: setelah
membasmi Liok Ci Khim Mo, ia akan menyerahkan semua
urusan Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri kepada Lu Leng,
lalu dia mencukur rambut jadi biksu, Saat ini mereka semua
mengira akan segera memperoleh Panah Bulu Api dan berhasil
membasmi Liok Ci Khim Mo, maka mereka memikirkan unisanurusan
lain setelah membasmi Liok Ci Khim Mo, sementara itu
Lu Leng, Tam Goat Hua, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia
berempat yang melesat ke arah istana Mo Kiong, tak lama
kemudian merekapun sudah tiba di istana Mo Kiong tersebut
dan langsung menuju ke arah pintu masuk Lorong Rahasia!
Meskipun mereka berempat tahu kalau semua perangkap
telah berhenti berfungsi dan tidak mungkin ada bahaya, tetapi
karena mereka masih teringat akan bahaya yang pernah
mereka alami di dalam Lorong Rahasia, hatipun jadi tegang
pula!
2661
Mereka berhenti sejenak di depan piniu, setelah itu baru
masuk ke dalam. Setelah melewati beberapa tikungan mereka
sampai di Lorong Rahasia dimana terdapat empat puluh
sembilan orang-orangan batu yang berdiri angker di sisi kiri
kanan Lorong Rahasia ilu. Walau mereka berempat tahu kalau
semua perangkap sudah tidak berfungsi namun hati mereka
tetap berdebar-debar, Mereka berjalan melewati orangorangan
batu itu, tak lama mereka sudah sampai diujung,
Lu Leng berjalan paling depan, sesampai di bawah sebuah
lubang, Lu Leng langsung mencelat ke atas. ia sudah berada
di gudang pusaka, Tam Ek Hui, Han Giok Shia dan Tam Goat
Hua juga segera mencelat ke atas, Sampai di gudang pusaka,
mereka berempat pun memandang semua benda pusaka yang
berada disitu, Tam Goat Hua menghitung dalam hati,
mendadak ia mengeluarkan seruan "lh" dan berkata,
"Kok kurang satu macam?"
* * * *
Bab 124
Bukan main terkejutnya Lu Leng mendengar itu, langsung
ia menghitung dan kemudian menyahut
"lya! Berkurang satu macam...."
Han Giok Shia berkata,
"Pasti diambil Kou Hun Siu! sebetulnya benda pusaka apa
itu?"
Lu Leng menyahut
2662
"Aku hanya tahu benda pusaka itu disebut Te Sat Kang
(Jala Bumi), apa gunanya justru tidak tahu sama sekali!
Tanyakan saja pada guru dan paman Tam, mereka pasti
tahu!"
Mendadak Tam Ek Hui menyela, keningnya tampak
berkerut-kerut.
"Tidak benar! Kalau Kou Hun Siu yang kemari, mana
mungkin dia cuma mengambil satu macam benda pusaka lalu
pergi?"
Lu Leng menyahut
"Sulit di katakan, mungkin dia takut akan pesan Seh
Locianpwee, walau semua perangkap sudah berhenti namun
hatinya masih was-was, maka ketika sampai disni, dia cuma
berani mengambil satu macam benda pusaka saja!"
Semua orang tidak dapat menerka apa sebabnya,
Berselang sesaat, Han Giok Shia maju selangkah kemudian
mengambil semua benda pusaka yang ada di situ, sedangkan
Lu Leng dan Tam Goat Hua memperhatikan lantai,
menghitung sampai batu lantai yang ke sembilan, mereka lalu
mengangkat batu lantai tersebut Ketika mereka mengangkat
batu lantai itu, hati merekapun berdebar-debar tegang!
Karena demi mencari ketujuh batang Panah Bulu Api, nyawa
mereka nyaris melayang!
Mereka berdua jongkok lalu saling memandang sejenak,
barulah batu lantai itu diangkat Setelah batu lantai itu
terangkat mereka berdua memandang ke dalam, memang
benar di dalam lubang itu tersimpan tujuh batang panah.
2663
Mereka berdua menarik nafas lega, Han Giok Shia segera
bertanya
"Panah Bulu Api! Apakah itu adalah Panah Bulu Api?"
Tam Goat Hua, Lu Leng dan Tam Ek Hui juga punya tanda
tanya demikian dalam hati, sebab ketujuh batang Panah Bulu
Api itu sama panjangnya, bahkan bentuknya juga amat aneh,
Ujung panah terdapat bulu yang dibuat dari besi, kelihatannya
seperti tujuh batang besi rongsokan! Mereka berempat
memandang sejenak, setelah itu Lu Leng berkata,
"Aku pikir pasti ini!"
Ketika berkata, diapun sudah menjulurkan tangannya
mengambil sebatang panah, walau kecil namun amat berat
sekali! Lu Leng pun tahu bahwa itu bukan panah biasa! Tam
Goat Hua dan Tam Ek Hui juga mengambil panah tersebut
mereka berdua amat terkejut karena panah itu ternyata berat.
Lu Leng berkata,
"Kalau panah ini diambil sekaligus, mungkin kita tak dapat
mengangkatnya! pantas di dalam peti mati nyonya Seh
terdapat bekas cekung yang cukup dalam!"
Mereka bertiga lalu mengambil ketujuh batang panah Bulu
Api itu, mereka memandang sejenak ke dalam gudang pusaka,
setelah itu barulah meninggalkan gudang pusaka tersebut.
Kini mereka berempat sudah kembali ke tempat pusat
penggerak perangkap, Han Giok Shia mengeluarkan benda
pusaka yang diambilnya dari gudang pusaka, kemudian satu
persatu ditaruhnya di tanah, semua jumlahnya ada enam
macam. Dia pun berkata,
2664
"Telah hilang satu macam benda pusaka, yaitu jala Bumi!
Mungkin telah diambil oleh Kou Hun Siu!"
Mendengar itu, Giok Bin Sin Kun dan Cit Sat Sin Kun suami
isteri kelihatan terkejut sekali,
"Kalian tidak menemukan Kou Hun Siu?"
Han Giok Shia menyahut
"Tidak!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Mudah-mudahan dia terkurung di dalam Lorong Rahasia
itu, dan belum keluar dari sana dengan selamat!"
Tam Goat Hua bertanya.
"Apakah lihay sekali jala Bumi itu?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut,
"Aku juga pernah dengar dari orang, bahwa Jala Bumi itu
dibuat dari sarang laba-laba yang amat beracun di dalam
bumi, kelihatannya kecil tapi kalau ditebarkan mungkin dua
depa lebih! Siapa yang terjaring di dalam Jala Bumi tersebut,
sulit sekali meloloskan diri! Dalam waktu satu jam, orang itu
pasti mati keracunan. Kalau Jala Bumi itu jatuh ke tangan Kou
Hun Siu, tentunya bukan merupakan hal yang baik!"
Tam Goat Hua dan yang lainnya amat terkejut, kecuali Seh
Cing Hua yang masih terus memperhatikan panah Bulu Api di
tangannya, kemudian diapun berkata.
2665
"Takut apa? Liok Ci Khim Mo masih bisa dibasmi, apalagi
Kou Hun Siu!"
Han Giok Shia berkata,
"Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana caranya panah
yang begitu besar dan berat bisa ditaruh pada Busur Api yang
begitu kecil?"
Ketika Han Giok Shia mengatakan begitu, semua orang
jadi tertegun dan termangu-mangu! Ternyata mereka teringat
akan satu hal, kini panah Bulu Api sudah berada di tangan,
tapi bagaimana dengan Busur Api itu? Dulu karena Panah Bulu
Api tiada jejaknya, maka perhatian mereka dicurahkan pada
Panah Bulu Api tersebut sedangkan Busur Api yang berada
pada Oey Sim Tit tidak begitu mereka perhatikan
Kini mereka telah memperoleh Panah Bulu Api, tapi
keinginan untuk memperoleh Busur Api itu juga bukan
merupakan hal yang gampang. Mereka tahu bahwa Oey Sim
Tit tidak mungkin menyerahkan Busur Api itu kepada mereka,
sesuai dengan pernyataan nya tempo hari, kalaupun ingin
merebut langsung dari tangan Oey Sim Tit, bagaimana
caranya? Sebab Oey Sim Tit berada di dalam istana Ci Cun
Kiong, Setelah mereka tertegun beberapa saat, justru Han
Giok Shia yang tidak berpikir sampai kesitu, dia bertanya
dengan heran,
"Eh? Ada apa sih?"
Tam Ek Hui menyahut
"Kini kita sudah memperoleh Panah Bulu Api, tapi tidak
ada Busur Api, juga tiada gunanya!"
2666
Setelah mendengar apa yang dikatakan Tam Ek Hui, Han
Giok Shiapun jadi tertegun.
"Sedangkan Panah Bulu Api yang telah hilang ratusan
tahun, akhirnya kita berhasil memperolehnya! Aku tidak
percaya kalau kita tidak akan berhasil memperoleh Busur Api,
lebih baik sekarang kita meninggalkan tempat ini dulu, setelah
di sekitar istana Ci Cun Kiong, baru kita ambil keputusan!"
Mendengar itu, semua orangpun merasa hanya jalan itu
yang harus ditempuh, Giok Bin Sin Kun Tong Hong Pek
memandang keenam macam benda pusaka yang berjajar di
tanah, setelah itu ia berkata.
"Giok Shia, kau pilih dulu satu macam!"
Han Giok Shia menyahut sambil tersenyum.
"Aku tidak akan berlaku sungkan, senjataku adalah Liat
Hwe Soh Sim Lun, maka kupilih Roda Bundar itu!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut
"Tepat sekali pilihanmu, Roda Bundar itu merupakan
benda pusaka aliran Buddha, disebut Liang Siang Lun (Roda
Dua Arah)!"
Han Giok Shia segera bertanya.
"Apa gunanya Liang Siang Lun itu?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menjelaskan.
2667
"Kalau Liang Siang Lun digunakan sebagai senjata, maka
senjata rahasia apapun sulit mendekati badan! Apabila Liang
Siang Lun berputar cepat, semua senjata akan hancur, kecuali
senjata pusaka! seandainya Jit Lun di ujung senjatamu itu
diganti dengan Liang Siang Lun, tentunya akan menambah
kedahsyatan senjatamu!"
Bukan main girangnya Han Giok Shia, langsung ia
menjongkokkan badannya mengambil benda pusaka tersebut
sedangkan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata pada
Tam Ek Hui.
"Ek Hui, giliranmu memilih benda pusaka itu!"
Tam Ek Hui menyahut
"Biar adik Leng duluan saja!"
Seh Cing Hua langsung mendamprat
"Dasar tak berguna, tidak seperti Giok Shia yang berlaku
terbuka!"
Tam Ek Hui segera menyahut
"Kalau ibu mengatakan begitu, baiklah! Aku pilih benda
pusaka itu!"
Tam Ek Hui menunjuk sebuah lempengan besi yang
panjangnya hampir satu depa, sedangkan lebarnya kurang
lebih seperempat depa, kelihatannya seperti sebuah
lempengan besi rongsokan. Setelah menunjuk, Tam Ek Huipun
menjongkokkan badannya untuk mengambil lempengan besi
itu.
2668
Mendadak Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berseru.
"Tunggu!"
Tam Ek Hui tertegun, cepat-cepat dia menarik kembali
tangannya, Dia terheran-heran dalam hati, selain Liang Siang
Lun hanya lempengan besi itu yang kelihatan tiada artinya,
namun mengapa ayahnya malah berseru menyuruhnya jangan
mengambil benda itu? Terdengar Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
berkata.
"Benda pusaka itu tiada manfaatnya bagimu, namun amat
penting bagi Nona Toan yang kelak harus mengembangkan
partai Hui Yan Bun, maka benda itu harus diberikan
kepadanya dan kau pilih benda pusaka lain saja!"
Tam Ek Hui mengangguk
Tetapi Toan Bok Ang justru berkata,
"Tam cianpwe, kakak Tam menginginkan lempengan besi
itu, mengapa tidak boleh diberikan kepadanya? Kalau begitu
percuma saja menyuruh dia memilih duluan!"
Seh Cing Hua menyahut
"Nona Toan, kau tidak perlu berlaku sungkan, Lempengan
besi itu kelihatan seperti besi rongsokan, namun
sesungguhnya disebut Seng Kim (Emas Pusaka), peninggalan
See Thian Thay-Pek Kim Eng! Kalau berhasil mencari tukang
besi yang pandai serta dapat membuka lempengan besi itu,
maka isinya bisa dibuat dua belas bilah pedang tipis yang
amat tajam, Kau memikul tanggung jawab partai Hui Yan Bun,
tentunya kelak harus menerima murid! Apabila berhasil
menerima dua belas murid, apabila setiap murid dilengkapi
2669
dengan sebilah pedang tipis tersebut, maka kelak partai lain
tidak berani sembarangan mencari gara-gara dengan Hui Yang
Bun lho!"
Hati Toan Bok Ang tergerak ketika mendengar apa yang
dikatakan Seh Cing Hua, ia langsung diam tak banyak bicara
lagi. Gadis itu tahu, dirinya telah gagal dalam hal percintaan,
selanjutnya perhatiannya harus dicurahkan pada pesan
gurunya untuk mengembangkan partai Hui Yan Bun, Hanya itu
yang harus dilaksanakannya! Apabila dia menolak pemberian
itu, tentunya akan menyesal kelak! Oleh karena itu, dia
menerima dengan penuh rasa terimakasih! Kemudian hari,
lempengan besi itu berhasil dibuat jadi dua belas bilah pedang
tipis, dan berhasil pula menerima dua belas murid perempuan,
sehingga para muridnya dijuluki Thai Ling Cap Ji yan (Dua
Belas Walet Dari Thay Ling)!
Sementara Tam Ek Hui memandang kelima macam benda
pusaka, dia tahu setiap kaum rimba persilatan selalu
mengimpi-impikan benda-benda pusaka itu, sembarangan pilih
satu macam, sudah amat berguna sekali, Tetapi saat itu dia
tidak tahu ayahnya ingin memberi Toan Bok Ang benda
pusaka apa, maka dia jadi ragu untuk memilih. Tam Goat Hua
yang berdiri disisinya, tahu akan keraguan kakaknya, segera ia
berkata,
"Kakak, bukankah kau tidak punya senjata? Lebih baik kau
pilih senjata yang agak mirip pedang itu!"
Padahal sesungguhnya Tam Ek Hui juga ingin memilih
benda pusaka itu, ia hanya merasa tidak enak membuka mulut
Kini ketika mendengar Tam Goat Hua berkata begitu, dia
segera manggut-manggut seraya menyahut.
"Baik, aku pilih benda pusaka itu!"
2670
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengangguk, kemudian
tampak ujung lengan bajunya bergerak, tahu-tahu senjata itu
telah terangkat
"Ek Hui, tahukah kau senjata apa ini?"
Tam Ek Hui menyahut
"Aku tidak tahu nama senjata itu, namun sudah pasti
merupakan senjata pusaka!"
Giok Bin Sin Kun menyentil senjata itu dengan jari
tangannya, seketika terdengar suara “Ting" yang amat
nyaring, Setelah itu, barulah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
berkata.
"Senjata ini disebut Can Thian Cin (Jarum Langit), milik
seorang pendekar aneh di jaman Dinasti Tang! Dengan
senjata tersebut kita bisa menggunakan ilmu pedang maupun
ilmu golok, Senjata ini memancarkan cahaya aneh dan tidak
ada sarungnya, Kalau dibawa di malam hari, dari jauh akan
tampak cahayanya, maka akan menimbulkan perhatian kaum
rimba persilatan! Kau harus berhati-hati membawa senjata
ini!"
Tam Ek Hui mengangguk
"Ya!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengibaskan lengan
bajunya, senjata itu langsung melayang ke arah Tam Ek Hui.
Tam Ek Hui segera menjulurkan tangannya menyambut
senjata itu, sedangkan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
memandangnya seraya berkata,
2671
"Perkataan tadi haruslah kau ingat selalu dalam hati!"
Tam Ek Hui mengangguk lagi.
"Ya, Ayah!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berpaling memandang Lu Leng,
kemudian berkata,
"Anak Leng, sekarang giliranmu!"
Lu Leng segera maju ke depan,
"Aku pilih Lan Tian Giok Sek ini!"
Tiada seorangpun yang bersuara, Lu Leng lalu mengambil
benda pusaka tersebut Lan Tian Giok Sek cuma merupakan
sebuah kotak Giok, benda apa yang berada di dalam kotak
giok itu sama sekali tidak dapat dilihat dari luar, di kotak Giok
itu terukir beberapa huruf yaitu "Lan Tian Giok Sek",
Semua orang hanya tahu, Lan Tian Giok Sek merupakan
semacam buah, lima ribu tahun berbuah sekali! Konon siapa
yang memakan Lan Tian Giok Sek, maka orang itu tidak akan
mati selama-lamanya! Benar atau tidak, itu hanya kata orang
saja! Yang benar, bagi orang yang belajar ilmu silat kalau
makan Lan Tian Giok Sek, pasti menambah Lweekangnya,
bahkan seumur hidup juga tidak takut akan racun apapun!
Setelah mengambil kotak Giok itu, Lu Leng lalu mendekati
Toan Bok Ang dan berkata,
"Kakak Ang, benda pusaka ini kuhadiahkan padamu!"
2672
Air muka Toan Bok Ang agak berubah,
"Ini... ini apa artinya?"
Lu Leng menghela nafas panjang,
"Kalau Kakak Ang menolak, itu pertanda Kakak Ang
membenciku selama-lamanya!"
Bagian 64
Mata Toan Bok Ang sudah bersimbah air, namun tetap
berusaha agar air matanya tidak sampai meleleh. Padahal
sesungguhnya saat ini dia ingin bicara banyak dengan Lu
Leng, namun justru malah menghela nafas panjang, kemudian
tidak membicarakan apa-apa, lama sekali barulah dia
membuka mulut
"Aku... bagaimana aku akan membencimu?"
Lu Leng berkata,
"Kakak Ang, kalau begitu, kau bersedia menerima Lan Tian
Giok Sek ini?"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ya!"
Gadis itu tersenyum paksa, lalu mengambil kotak Giok itu
dan disimpan di dalam baju nya.
2673
Lu Leng kembali ke tempatnya seraya memandang Tam
Goat Hua, gadis itu segera berkata,
"Kini giliranku?"
Toan Bok Ang langsung berkata dengan sungguhsungguh.
"Kakak Goat, setelah kau pilih satu macam benda pusaka,
jangan dihadiahkan padaku lagi!"
Tam Goat Hua tertawa seraya menyahut
"Tentunya aku tidak akan menghadiahkan kepada orang
lain, aku pilih belati itu untuk dipasang pada ujung rantaiku!"
Seh Cing Hua segera berkata.
"Bagus! itu adalah belati Song Ciok Cit! Walau tidak dapat
memutuskan senjata orang, namun juga tiada senjata lain
yang dapat memusnahkannya! Lagi-pula dulu Tiang Pi Sin Mo
(lblis Sakti Berlengan Satu) dari daerah Miau pernah
merendam belati itu dengan tujuh puluh tiga macam racun
selama empat tahun, maka siapa yang tergores oleh belati itu
pasti tak tertolong!"
Tam Goat Hua terbelalak dan mengeluarkan seruan tak
tertahan
"Hah? Ternyata begitu lihay?"
Seh Cing Hua manggut-manggut,
"Betul! Semakin lihay semakin bagus!"
2674
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menatap Seh Cing Hua sejenak,
kemudian berkata pada Tam Goat Hua.
"Goat Hua, kau harus ingat! Kalau tidak terpaksa jangan
menggunakan senjata itu dan tidak boleh sembarangan
melukai orang!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Ya, Ayah!"
Saat ini benda pusaka yang tertinggi di atas tanah masih
ada dua macam, yaitu lempengen besi dan buah aneh,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang Toan Bok Ang lalu
tersenyum seraya berkata,
"Nona Toan, buah itu disebut Cing Ming Kuo! Bagaimana
kemanfaatannya sulit dijelaskan kau ambil saja!"
Toan Bok Ang tidak berlaku sungkan lagi, segera dia
berkata,
"Terimakasih atas pemberian Cianpwee bertiga!"
Toan Bok Ang mengambil lempengan besi dan buah Cing
Ming Kuo, kemudian disimpan ke dalam bajunya,
Kini keenam benda pusaka itu telah dibagi-bagikan, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata.
"Kalau benar Kou Hun Siu telah meninggalkan Lorong
Rahasia dengan selamat dan membawa jala Bumi, setelah
2675
membasmi Liok Ci Khim Mo, jala Bumi itupun harus diberikan
kepada Nona Toan!"
Seh Cing Hua mengangguk
"ltu memang harus!"
Mendadak Lu Leng menghela nafas panjang, Saat ini
mereka telah memperoleh Panah Bulu Api, bahkan semua
benda pusaka itupun telah dibagi-bagikan, tapi justru
mendadak Lu Leng menghela nafas panjang, Setelah Lu Leng
menghela nafas panjang, semua orangpun mengerutkan
kening dengan mulut mem-bungkam, Karena mereka tahu apa
sebabnya Lu Leng menghela nafas panjang, kini perasaan
mereka tercekam kembali! Kini mereka harus memikirkan
suatu cara, untuk membasmi Liok Ci Khim Mo!
Mereka hanya memiliki panah Bulu Api, Tanpa Busur Api,
bagaimana caranya agar bisa mencapai tujuan? Semua orang
tertegun, berselang beberapa saat barulah Lu Leng berkaca.
"Guru, paman Tam! Sampai di sekitar Gunung Tiong Tiau
San, sementara jangan memunculkan diri, biar aku seorang
diri pergi ke istana Ci Cun Kiong menemui Oey Sim Tit!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menggelengkan kepala,
"ltu tidak perlu!"
Lu Leng berkata.
"Berdasarkan hatinya yang luhur, mungkin dia bersedia
mendengar perkataanku
Mendadak Tam Goat Hua menyela,
2676
"Adik Leng, kau masih belum tahu bagaimana sifat Oey
Sim Tit? Boleh suruh dia mengerjakan apapun, tapi Liok Ci
Khim Mo adalah ayahnya, Kau mau menyuruh dia mencelakai
ayahnya sendiri, itu pasti tidak bisa!"
Mendengar itu, Han Giok Shia segera berkata.
"Kalau begitu, bukankah kita tidak akan berhasil
membasmi Liok Ci Khim Mo?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Tentunya kita punya akal, setelah kita berada di sekitar
istana Ci Cun Kiong, barulah kita berunding! Ci Cun Kiong
telah musnah terbakar, sudah pasti Liok Ci Khim Mo
bertambah berhati-hati, Kitapun harus waspada, jangan
sampai jejak kita diketahui mereka!"
Kalau berdasarkan ilmu silat, mereka yang berada di situ
boleh dikatakan tiada lawan di kolong langit!
Akan tetapi Pat Liong Thian lm yang dimiliki Liok Ci Khim
Mo, sejak dahulu kala telah diakui sebagai ilmu yang tanpa
tanding, siapapun tidak dapat lolos dari Pat Liong Thian Im
sehingga membuat mereka selalu waspada! Setelah bercakapcakap
sejenak, berangkatlah mereka kembali ke daerah
Tionggoan.
Ketika tiba di sebuah kota kecil, merekapun menyamar
dan berpencar melanjutkan perjalanan Setiap dua hari,
barulah mereka berkumpul sekali sepanjang jalan dalam
waktu dua bu!an, sama sekali tidak pernah terjadi suatu
apapun, sampai mereka berada di sekitar gunung Tiong Tiau
San.
2677
Ketika berada dalam perjalanan, setiap kali mereka
berkumpul, pasti berunding bagaimana cara untuk
memperoleh Busur Api tersebut Walau mereka amat cerdas,
namun tetap tidak berhasil menemukan suatu cara yang
terbaik untuk memperoleh Busur Api itu.
Karena kalau ingin memperoleh Busur Api itu, harus
menggunakan cara merebut! Semua orang tahu, tidak
mungkin bisa membujuk Oey Sim Tit, agar dia menyerahkan
Busur Api itu kepada mereka. seandainya membohongi Oey
Sim Tit agar keluar dari istana Ci Cun Kiong, lalu
mengepungnya, Meskipun dia memiliki ilmu ginkang yang
amat tinggi, tentunya tidak akan berhasil meloloskan diri dan
merekapun dapat memaksanya menyerahkan Busur Api
tersebut1 itu memang bisa, namun semua orang tahu, apabila
bertindak begitu berarti sama dengan mencelakai Oey Sim Tit,
Perlu diketahui, entah sudah berapa kali Oey Sim Tit
menolong mereka, kalau bukan dikarenakan Oey Sim Tit,
mereka sudah pasti mati di bawah Pat Liong Thian Im! Oleh
karena itu, walau mereka tahu dengan cara demikian mereka
bisa memperoleh Busur Api, namun tiada seorangpun mau
mengusulkan demikian.
Hari ini ketika hari menjelang malam, mereka sudah tiba di
sebuah lembah kecil Mereka duduk disitu dan tiada
seorangpun yang bersuara. Berselang sesaat, Cit Sat Sin Kun-
Tam Sen dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek bangkit berdiri
Mereka berdua berjalan mondar-mandir sejenak, kemudian
berbisik-bisik, Setelah itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
membalikkan badannya seraya berkata,
"Sejak hari kita memusnahkan istana Ci Cun Kiong lalu
melakukan perjalanan jauh menuju ke daerah See Hek, hingga
kini sudah hampir setengah tahun, Apa yang terjadi dalam
2678
setengah tahun ini, tentunya kita bisa melihat dan yang jelas,
istana Ci Cun Kiong pasti sudah dibangun kembali! Aku dan
Saudara Tam akan ke sana menyelidiki kalian tunggu di sini,
tidak boleh kemana-mana!"
Usai Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata, Han Giok
Shiapun berseru,
"Kita pergi bersama saja!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut dengan suara dalam.
"Tidak boleh! Banyak orang justru tidak akan leluasa! Kami
pasti segera kembali, setelah itu barulah kita ke sana
bersama!"
Setelah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata begitu,
Han Giok Shiapun tidak berani banyak bicara lagi, Hanya
terdengar Seh Cing Hua berkata.
"lde itu memang cukup bagus, tapi mengapa aku harus
menunggu di sini?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Kalau kau juga ikut kami, anak-anak itu mungkin ada
urusan!"
Seh Cing Hua tertawa,
"Kau anggap mereka masih kecil? Apabila mau kesana,
kita bertiga harus pergi bersama!”
2679
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek saling memandang, dari pada pergi semua, lebih baik
bertiga saja!
Karena berpikir begitu, Tong Hong Pek manggut-manggut.
"Baiklah!"
Setelah itu ia berpesan pada Lu Leng dan yang lainnya,
agar tidak meninggalkan lembah itu. BaruIah mereka bertiga
melesat pergi meninggalkan lembah tersebut. Setelah mereka
bertiga melesat pergi, lembah itupun jadi hening,
Toan Bok Ang yang duduk disebuah batu kecil bangkit
berdiri perlahan-lahan, kemudian berjalan-jalan di dalam
lembah itu. Ketika berada di lembah itu, Toan Bok Ang
berusaha menghindar agar tidak bercakap-cakap dengan Lu
Leng. Dia tahu, dalam hati Lu Leng menyimpan banyak
perkataan yang akan dibicarakan padanya, namun Toan Bok
Ang justru tidak memberi kesempatan padanya,
Karena gadis itu tahu, Lu Leng masih ingin minta maaf
padanya! Bukan Toan Bok Ang tidak mau memberi
kesempatan pada Lu Leng, melainkan luka pada hatinya sudah
amat dalam dan tidak boleh bertambah dalam lagi karena dia
takkan dapat bertahan ! Tadi dia melihat Lu Leng meliriknya
beberapa kali, seperti ingin mendekatinya, maka dia segera
pergi. Baru berjalan beberapa langkah, diapun mendengar Lu
Leng menghela nafas panjang. Toan Bok Ang tidak
mengubrisnya, namun tak tertahan air matanya sudah meleleh
Dalam beberapa hari itu, di hadapan semua orang dia
berupaya menyimpan kesedihannya di dalam hati. Namun di
saat seorang diri, tak tertahan lagi diapun menangis terisakisak.
Sementara hari semakin gelap, Toan Bok Ang menyukai
2680
hari gelap, sebab dihari gelap orang tidak akan
mengetahuinya sedang menangis. Dia tidak menghendaki
orang tahu dirinya sedang menangisi Akan tetapi, di saat
gelap gulita tak terlihat apapun, mendadak terdengar suara
Tam Ek Hui.
"Nona Toan, kau berada di mana?"
Toan Bok Ang segera berhenti menangis,
"Aku berada disini!" sahutnya.
"Jangan berjalan terlampau jauh!" kata Tam Ek Hui lagi,
Toan Bok Ang menyahut
"Ya!"
Gadis itu ingin tahu Tam Ek Hui dan yang lainnya berada
dimana. Karena terlampau gelap ia tidak bisa mengetahuinya,
Dia cuma mendengar suara percakapan yang Hrih, itu
membuat hati Toan Bok Ang semakin menderita, Karena Tam
Ek Hui bersama Han Giok Shia, sedangkan Lu Leng bersama
Tam Goat Hua, mereka jadi dua pasang duduk berdampingan
Dirinya sendiri berada di tempat yang gelap, hanya
didampingi pepohonan yang ada di silir Dia berjalan lagi ke
depan beberapa depa, tiba-tiba dia teringat akan pesan Tam
Ek Hui "Jangan jalan terlampau jauh".
Mengapa harus bersama mereka? Bukankah akan
menambah kedukaan hatiku? Karena berpikir begitu, diapun
memandang ke arah mulut lembah. Walau gelap gulita tak
tampak apapun, namun dia ingat itu adalah mulut lembah,
2681
Toan Bok Ang tahu, kalau dalam keadaan gelap gulita ia
meninggalkan lembah itu, pasti tiada seorangpun yang tahu,
Semula Toan Bok Ang berpikir akan meninggalkan mereka
tanpa pamit, namun setelah berpikir berkali-kali, akhirnya ia
mengambil keputusan untuk menuju ke istana Ci Cun Kiong!
Dia berjalan perlahan-lahan dan ringan menuju ke mulut
lembah. Tak seberapa lama, dia merasa dirinya sudah berada
di luar lembah, Dia terus berjalan ke depan, Tak terasa Toan
Bok Ang sudah berjalan empat lima mil, barulah dia
mengerahkan ilmu ginkang melesat pergi. Tak lama dia sudah
melesat hampir dua puluh mil, terasa agak enak dalam
hatinya.
Saat ini awan gelap tidak begitu tebal seperti tadi, sinar
rembulanpun mulai menyorot menembus awan hitam yang
tipis sehingga tempat disekitarnya terlihat agak jelas, Toan
Bok Ang sudah berada di jalan besar, dia terus melesat ke
depan, Tak seberapa lama, sudah terlihat gunung menjulang
tinggi, seketika perasaan Toan Bok Angpun mulai tercekam
Dia coba menghitung, kira-kira sudah hampir empat puluh
mil ia meninggalkan lembah kecil itu, kini pasti tidak begitu
jauh dari Isana Ci Cun Kiong, maka ia memperlambat
langkahnya, Berselang beberapa saat, dia melewati sebuah
tikungan gunung,
Padahal disekitar tempat itu amat gelap, tidak terlihat
apapun, Ketika menikung, keadaan di tempat itupun berubah!
Lima enam mil di depan, terlihat terang benderang, sepertinya
telah terjadi kebakaran!
Toan Bok Ang memandang dengan penuh perhatian
ternyata bukan kebakaran melainkan sejumlah obor yang tak
2682
terhitung banyaknya dan membuat tempat itu kelihatan
seperti kebakaran. Di tengah-tengah tempat yang amat luas
itu, berdiri sebuah istana yang amat megah!
Toan Bok Ang pernah mendatangi istana Ci Cun Kiong
beberapa kali, namun kini istana Ci Cun Kiong jauh lebih
megah dari sebelum dibakar musnah oleh Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek. Entah berapa banyak undakan batu yang
menuju ke istana Ci Cun Kiong itu, pada setiap undakan
terdapat sebuah obor yang menyala terang, bahkan banyak
pula para penjaga di situ!
Bangunan di atas undakan batu itu tentunya tempat
tinggal Liok Ci Khim Mo, pasti Oey Sim Tit juga berada di
sana, Kecuali punya sayap, kalau tidak, sampai di Isana itu
pasti tidak bisa kabur juga tidak akan bisa mendekati istana
tersebut! Lagipula begitu banyak penjaga di situ, bila ingin
menyelinap ke sana, sungguh bukan merupakan hal yang
gampang!
Berdasarkan keadaan disitu, pasti Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua belum
memperoleh apa-apa, mereka pasti tahu betapa sulitnya
mengundurkan diri dari tempat itu!
Disisi batu besar terdapat begitu banyak rumah, tentunya
itu merupakan tempat tinggal para jago tangguh istana Ci Cun
Kiong. Semua tempat itupun dikelilingi obor yang tak terhitung
banyaknya, bagaimana mungkin bisa menyelinap tanpa
terlihat para penjaga disitu? itu merupakan hal yang mustahil!
Setelah menyaksikan keadaan disitu, diam-diam Toan Bok
Ang menghela nafas panjang, Dilihat dari keadaan disitu,
apabila Oey Sim Tit rela menyerahkan Busur Api itu, atau
semua orang mengeraskan hati untuk merebutnya, itupun
2683
sulit tercapai. Kecuali Oey Sim Tit yang keluar! Kalau tidak,
sulit sekali menemui nya! Ketika Toan Bok Ang menuju ke
sana, ia tidak berpapasan dengan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek dan lainnya, juga tiada kejadian apa-apa di sana,
Toan Bok Ang yakin mereka bertiga tidak akan bertindak
ceroboh, mereka pasti segera pulang untuk berunding, Karena
berpikir begitu Toan Bok Angpun menunggu di situ,
maksudnya setelah bertemu mereka bertiga, dia ingin
berpamit! Akan tetapi walau sudah menunggu setengah jam
lebih, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lainnya tetap
tidak muncul!
* * * *
Bab 125
Betapa herannya Toan Bok Ang dalam hati, mereka
bertiga berangkat duluan, mana mungkin hingga saat ini
belum tiba di situ? Juga sudah sekian lama, mereka
bertigapun tidak kelihatan mundur! Mungkinkah mereka
bertiga sudah menaiki undakan batu itu dan akhirnya
tertangkap?
Toan Bok Ang menarik nafas, dia menunggu lagi dengan
sabar Setelah menunggu beberapa saat, tetap tidak ada apaapa!
Gadis itu langsung melesat maju kira-kira satu mil,
sekarang ia sudah berada di bawah sebuah lentera merah.
Ketika berada di bawah lentera merah, tiba-tiba ia melihat dua
sosok bayangan melesat datang, Toan Bok Ang cepat-cepat
bersembunyi di rumput alang-alang, sedangkan kedua sosok
bayangan itu berhenti dibawah sebuah lentera merah.
Saat ini, jarak kedua orang itu dengan Toan Bok Ang
hanya beberapa depa saja! Toan Bok Ang melihat jelas kedua
2684
orang itu berpakaian ringkas dan membawa golok. Setelah
berdiri sejenak di bawah lentera merah, salah seorang berkata
pada temannya,
"Sudah hampir subuh, sudah waktunya ganti orang. Kita
pulang saja!"
Temannya itu bersin beberapa kali lalu menyahut
"Betul! padahal sesungguhnya tiada artinya menjaga di
jalan ini, Ci Cun toh berada di atas undakan batu! jangan kata
orang, nyamukpun sulit menerobos ke sana! Apa gunanya
menjaga di sini?"
Orang itu menyahut
"Bukan begitu! Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek yang
sialan itu, setiap kali muncul di sini pasti banyak melukai
teman-teman kita, ia justru tidak mampu melukai Ci Cun! Nah,
bukankah teman-teman kita yang sial? Kini apabila kita
melihat jejak mereka, kita harus segera memberi tanda, Ci
Cun pasti akan muncul dan teman-temanpun tidak akan
banyak yang berkorban!"
Mereka berdua bercakap-cakap sejenak lalu melesat pergi.
Di saat kedua orang itu melesat pergi, mendadak Toan
Bok Angpun melesat ke arah mereka tanpa menimbulkan
sedikit suarapun, tahu-tahu ia sudah berada di belakang salah
seorang itu!
Perlu diketahui, ilmu ginkang partai Hui Yan Bun memang
amat terkenal dalam rimba persilatan sedangkan kini ilmu
ginkang yang dimiliki Toan Bok Ang telah bertambah tinggi,
2685
meskipun sudah berada di belakang kedua orang itu, namun
mereka berdua tidak mengetahuinya!
Toan Bok Ang menutup pernafasannya dan terus
mengikuti kedua orang itu. Setelah bertambah dekat, barulah
perlahan-lahan ia mengangkat tangannya untuk menekan
punggung salah seorang itu!
Badan orang itu tampak tergetar, ternyata Toan Bok Ang
menekan jalan darah Leng Tay Hiat sekaligus mengerahkan
Lweekangnya, sehingga menyebabkan urat nadi di sekujur
badan orang putus seketika, tanpa mengeluarkan suara orang
itu langsung binasa!
Yang seorang lagi sama sekali tidak tahu akan kejadian
itu, ia hanya melihat badan temannya tergetar lalu roboh!
Orang itu tertegun lalu bertanya dengan heran.
"Eh? Kenapa kau? Mabuk ya? Kok tidak mau jalan lagi?"
Toan Bok Ang menyahut dengan suara parau. "Temanmu
sudah tidak bisa jalan!" Kedua orang itu berasal dari golongan
hitam, nama mereka berduapun cukup terkenal Ketika
mendengar suara Toan Bok Ang, ia tahu bahwa ada sesuatu
yang tidak beres, ia membalikkan badannya.
Akan tetapi, Toan Bok Ang memang sudah siap! Di saat
orang itu baru membalikkan badannya, Toan Bok Angpun
langsung melancarkan sebuah pukulan ke arah mukanya,
"Duuuk!"
Sebelum orang itu menjerit, Toan Bok Ang sudah
mencekik lehernya, kemudian dilempar ke rumput alangKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
2686
alang, Setelah itu Toan Bok Angpun menendang mayat yang
seorang lagi ke rumput alang-alang,
Orang yang terhajar mukanya ternyata belum mati, dia
cuma pingsan saja! Saat Toan Bok Ang mendekati nya,
kebetulan orang itu siuman,
Toan Bok Ang menginjak kepalanya, membuat orang itu
berkata terputus-putus.
"Sobat dari mana, cepatlah pergi!"
Toan Bok Ang menyahut dengan dingin,
"Kalau mau pergi, tentunya tidak akan kemari!"
Orang itu tertawa getir
"Kau menahan diriku disini, sama sekali tiada gunanya!"
Toan Bok Ang menyahut dengan suara dalam.
"Jangan banyak omong kosong! Aku tanya kau, istana
yang di atas undakan batu, siapa yang tinggal di sana?"
Orang itu memberitahu kan.
"Ci Cun dan putranya! Selain itu masih ada Kou Hun Siu,
Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun, mereka bertiga melindungi Ci
Cun dan putranya!"
Hati Toan Bok Ang tersentak, segera ia bertanya lagi.
2687
"Bukankah Kou Hun Siu pergi ke Gunung Tangkula di
daerah See Hek?"
Orang itu tampak tertegun seperti tercengang karena Toan
Bok Ang tahu akan hal tersebut Berselang sesaat, orang itu
menyahut
"Tidak salah, tapi sudah kembali! Bahkan membawa
semacam benda pusaka yang disebut Jala Bumi! Kau cepat
pergi, mungkin masih bisa selamat!"
Toan Bok Ang mendengus dingin,
"Bagaimana cara menaiki undakan batu itu, agar bisa
menemui Liok Ci Khim Mo?"
Orang itu menyahut
"Baik! Aku akan bicara terus terang, agar kau
membatalkan niatmu!"
Mendadak Toan Bok Ang menekan punggung orang itu,
membuat sekujur badannya mengucurkan keringat dingin.
Setelah itu, Toan Bok Angpun berkata dengan dingin.
"Aku menanyakan apa, kau jawab saja! Tidak usah omong
kosong, kau pasti kusiksa!"
Orang itu langsung manggut-manggut, kemudian berkata.
"Kalau mau menaiki undakan batu itu, harus seizin Ci Cun!
Kecuali Kou Hun Siu, Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau bertiga,
orang lain tidak boleh turun naik semaunya!"
2688
"Aku tidak percayai Apakah mereka tidak perlu dilayani?"
tanya Toan Bok Ang lagi.
Orang itu menyahut
"Tentu perlu, namun para pelayan kalau sudah naik ke
atas, dilarang turun lagi! Di atas undakan ke seratus, para
penjaga disitupun dibagi tingkatnya! Undakan batu berjumlah
seratus lima puluh undakan. Setiap tiga puluh undakan dibagi
jadi lima tingkat, orang yang di lima tingkat, apabila berani
menginjak undakan ke tiga puluh satu pasti dibunuh tanpa
ampun!"
Toan Bok Ang memandang ke arah undakan batu itu,
setelah itu ia bertanya lagi.
"Kalau begitu, Tuan Muda Oey boleh turun naik
semaunya?"
Orang itu menyahut
"Tidak! Sejak istana Ci Cun Kiong terbakar, sejak itu pula
Tuan Muda Oey tidak pernah turun dari atas! Dengar-dengar
Ci Cun akan mewariskan Pat Liong Thian Im, maka
melarangnya meninggalkan istana setapakpun!"
Toan Bok Ang berpikir, meskipun sudah bertanya dengan
jelas tentang keadaan Ci Cun Kiong, tapi sedikitpun tidak ada
gunanya! Karena tempat di sekitar Liok Ci Khim Mo dijaga
begitu ketat, sungguh sulit bila ingin menyelinap ke dalam!
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Angpun berkata
dengan dingin,
"Kau membantu penjahat, tidak boleh dibebaskan!"
2689
Orang itu segera bermohon.
"Nona, ampuni...."
Akan tetapi, tangan Toan Bok Ang sudah menghantam
jalan darah Leng Tay Hiat orang itu.
"Plak!"
Tanpa menjerit orang itu binasa seketika! Dan pada saat
yang sama mendadak terdengar suara seseorang dari rumput
alang-alang,
"Nona Toan, sungguh besar nyalimu!"
Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, namun gadis itu
mengenali suara tersebut tidak lain adalah suara Seh Cing
Hua.
Toan Bok Ang segera berkata.
"Seh Cianpwee, sudah lama kalian berada di sini?"
Sembari berkata, Toan Bok Angpun berjalan ke depan,
Tampak tiga sosok bayangan berkelebat keluar dari
rumput alang-alang, mereka adalah Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berkata,
"Kita harus segera pergi! Kedua orang itu telah binasa,
mereka pasti akan segera mengetahuinya, bila terlambat pasti
repot!"
2690
Toan Bok Ang tahu keadaan sangat gawat sehingga
mereka tidak berani lama-lama di situ, mereka berempat
langsung melesat pergi. Setelah melesat tiga empat mil,
barulah berhenti
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek bertanya,
"Nona Toan! Mengapa kau kemari? Dimana mereka
berempat?”
Toan Bok Ang menyahut
"Mereka masih berada di dalam lembah itu, aku keluar
secara diam-diam!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lain saling
memandang, mereka tahu apa sebabnya Toan Bok Ang
meninggalkan lembah itu, maka mereka bertigapun tidak
banyak bertanya.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Begitu sampai di sini dan melihat keadaan yang amat
ketat kita betul-betul kehabisan akal sekarang cepat kembali
ke tempat semula untuk berunding!"
Seh Cing Hua berkata.
"Kupikir, orang-orang yang bisa turun naik melalui
pelataran batu itu dengan bebas hanyalah kedua saudaraku
yang tak berguna itu dengan Kou Hun Siu, maka kitapun
harus mencari akal melalui mereka berdua!"
"Ada ide apa?" tanya Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.
2691
Seh Cing Hua menyahut.
"Mereka berdua pasti sudah tahu Kou Hun Siu
memperoleh Jala Bumi, bagaimana mata mereka tidak akan
merah? Kalau aku membawa dua macam benda pusaka dan
pergi menemui mereka, tentunya mereka bersedia
menemuiku!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menggoyang-goyangkan
tangannya,
"Tidak boleh! Apakah mereka berdua masih punya
perasaan saudara?"
Seh Cing Hua langsung melotot.
"Dulu kau ribut denganku, apakah masih punya perasaan
suami-isteri?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tahu jelas sifat Seh Cing Hua
yang amat aneh, dulu kalau tidak demi ingin mempelajari
Kitab Iblis, bagaimana mungkin dia meninggalkan anak dan
suami?
Karena itu ketika melihat Seh Cing Hua melotot dan
berkata dengan ketus, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen cuma
tersenyum saja,
"Jangan emosi, beritahukan saja bagaimana rencanamu!"
Seh Cing Hua menyahut.
"Kita kembali dan dalam perjalanan baru kuberitahukan
tidak akan terlambat kan?"
2692
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengangguk
"Benar!"
Mereka berempat segera kembali ke lembah itu. Entah
berapa kali Toan Bok Ang ingin membuka mulut bei pamit
dengan mereka, namun begitu dia baru membuka mulut, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong . Pek dan lainnya sudah mencegahnya
berbicara, Akhirnya Toan Bok Ang mengikuti mereka ke
lembah itu,
Sembari berjalan Seh Cing Huapun berkata, "Kedua orang
yang tak berguna itu tidak punya nyali untuk memasuki
Lorong Rahasia, tapi mereka justru amat menginginkan benda
pusaka yang ada di situ! Kini Kou Hun Siu berhasil
memperoleh Jala Bumi, pasti hati merekapun tergerak!" Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen berkata, "Kau membawa benda pusaka
dan pergi menemui mereka, apa gunanya?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyela, "Benar! Kecuali
kau juga bersedia berlutut di hadapan Liok Ci Khim Mo dan
memanggilnya Bu Lim Ci Cun, mungkin masih bisa mengatur
suatu rencana!"
Seh Cing Hua berkata dengan ketus, "Aku belum usai
bicara, mengapa kalian jadi ribut lerus?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen saling memandang, sedangkan Seh Cing Hua berkata tagi,
"Bolehkah kalian tidak ribut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera menyahut
"Baik, baik!"
2693
Seh Cing Hua berkata,
"Aku akan membawa Can Thian Cin (Jarum Langit) pergi
menemui mereka, aku akan mengatakan bahwa gudang
pusaka telah terbuka dan semua benda pusaka telah kita
ambil, hanya Can Thian Cin ini ditinggalkan untuk mereka!
Benda pusaka cuma ada satu, tentunya tidak bisa dibagi dua!
Apabila salah satu di antara mereka bisa membawaku ke atas
undakan batu, dialah yang berhak menerima benda pusaka
ini!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Bagus! Kau ke sana dan hanya boleh memberitahukan
urusan ini pada satu orang saja! Apabila kau beritahukan
kepada mereka berdua, bisa jadi yang satu berusaha
membawamu ke atas, tapi yang lain pasti berusaha
menggagalkannya!"
Seh Cing Hua berpikir sejenak, kemudian mang-gutmanggut,
"Masuk akal!"
"Lalu bagaimana setelah kau berada di atas?" tanya Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen.
Seh Cing Hua menyahut
"Tentunya harus selangkah demi selangkah, per-lahanlahan!
Memang seperti kau, harus langsung berhasil! Kalau
berpikir begitu, lebih baik kita pulang ke pulau Hwe Ciau To
saja, tidak usah repot-repot memutar otak di sini!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tertawa panjang.
2694
"Bagus! Memang masuk akal, lanjutkan saja!"
Seh Cing Hua melanjutkan
"Setelah naik ke atas undakan batu, boleh bertindak
berdasarkan keadaan di sana, tentunya aku harus menemui
Oey Sim Tit du1u...."
Ketika Seh Cing Hua berkata sampai disitu, Cit Sat Sin
Kun-Tam Senpun menyambung dengan serius.
"Kalau kau berhasil mencarinya, jangan mengambil Busur
Apinya dengan cara paksa!"
Mendengar itu Seh Cing Hua langsung berteriak aneh,
sekaligus melancarkan sebuah pukulan ke arah Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen. sedangkan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memang
sudah menduga akan hal itu, badannya berkelebat
menghindar. Seh Cing Hua berkata dengan gusar
"Kau yang sedang bicara atau aku sih? Setelah aku
berhasil mencari Oey Sim Tit, tentunya aku punya akal, tidak
perlu menunggu kau kentut!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sambil tertawa,
"Kau tidak takut saudara Tong Hong dan Nona Toan
mentertawakanmu? Kalau bicara harus pakai aturan lho!"
Seh Cing Hua tertawa dingin,
"Dengan demikian, kalian katakan apakah bisa
dilaksanakan?"
2695
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut
"Memang bisa dilaksanakan hanya saja amat sayang Can
Thian Cin ini!"
Seh Cing Hua tertawa terkekeh,
"Legakan hatimu, kecuali aku tidak mau meninggalkan
istana Ci Cun Kiong! Kalau aku mau meninggalkan istana itu,
sudah pasti aku akan mengambil kembali Can Thian Cin!
Kalian tunggu aku di lembah itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen terbelalak
"Kalaupun mau pergi juga, harus menunggu esok! Malam
ini pihak istana Ci Cun Kiong pasti akan menemukan kedua
mayat itu! Apabila kau ke sana sekarang, bukankah mereka
akan mencurigaimu sebagai pembunuh kedua orang itu?"
Kali ini Seh Cing Hua tidak menentang perkataan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen, ia hanya berkata perlahan.
"Siapa bilang aku akan kesana sekarang?"
Di saat mereka bercakap-cakap, tak terasa mereka
berempat sudah tiba di lembah itu, mendadak mereka
berempat berhenti serentak
Saat ini, jarak mereka dengan mulut lembah hanya satu
dua mil, sehingga mereka dapat melihat dengan jelas sekitar
lembah itu! Ternyata mereka melihat, dekat mulut lembah
terdapat tujuh delapan obor besar!
Mereka berempat jadi tertegun karena sejak mereka
meninggalkan Gunung Tangkula San, mereka melakukan
2696
perjalanan dengan hati-hati sekali, bahkan Can Thian Cin
itupun dibungkus dengan kain hitam berlapis-lapis agar
cahayanya tidak menembus ke luar!
Kalaupun mereka yang membuat obor-obor itu, tentunya
tidak masuk akal! Namun pada jarak yang begitu dekat tidak
terdengar suara bentrokan senjata, sungguh membuat orang
tidak mengerti!"
Keempat orang itu tertegun Berselang sesaat, Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Pasti telah terjadi sesuatu, kita harus segera melihat ke
sana!"
Padahal saat ini Toan Bok Ang ingin berpamit dengan
mereka, tapi dalam keadaan begini sulit baginya untuk pergi,
Cepat-cepat ia mengikuti mereka melesat ke depan!
Jarak satu dua rnil tidaklah jauh setelah mereka
mengerahkan ilmu ginkang, sekejap Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek sudah sampai duluan, ia langsung menerobos ke
dalam mulut lembah, Begitu melihat, diapun jadi tertegun.
Lembah itu sunyi senyap, bahkan juga kosong melompong
tiada seorangpun yang berada di situ!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua dan Toan Bok Ang
sudah tiba di situ, ketika melihat keadaan itu mereka
bertigapun tertegun, berkata tak tertahan.
"Eh? Ke mana mereka berempat?"
2697
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera bergerak dalam
waktu singkat dia telah mengitari seluruh lembah itu, setelah
itu, dia segera kembali ke tempat semula,
"Mereka tidak berada di dalam lembah, kita harus cepat
berpencar mencari mereka!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya tahu urusan ini
agak luar biasa, mungkin telah terjadi pada diri keempat orang
itu, Karena tempat ini tidak begitu jauh dari istana Ci Cun
Kiong, tentunya apapun bisa terjadi!
Mereka berempat meninggalkan lembah itu lalu berpencar
mencari kesana-kemari hingga belasan mil, lalu kembali ke
mulut lembah,
Mereka berempat boleh dikatakan kembali pada saat
bersamaan Masing-masing mengangkat obor iinggi-tinggi,
saling memandang dan berdasarkan air muka mereka dapat
diketahui tiada hasilnya sama sekali!
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan heran,
"Sungguh mengherankan! Kita meninggalkan lembah ini
tidak begitu lama, lebih-lebih Toan Bok Ang! Bagaimana
mungkin mereka akan kehilangan jejak dalam jarak sepuluh
mil? Apakah...."
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera ber-kata,
"Tidak mungkin, mereka tidak akan pergi ke istana Ci Cun
Kiong menempuh bahaya!"
Toan Bok Ang memandang obor-obor di luar lembah, ia
menunjuk seraya berkata,
2698
"Melihat keadaan obor-obor itu, pasti dari istana Ci Cun
Kiong! Apakah Liok Ci Khim Mo sudah sampai di sini?"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut
"Apabila Liok Ci Khim Mo kemari, pasti ia memainkan Pat
Liong Thian Im! Bagaimana kita tidak mendengarnya?"
Seh Cing Hua berkata.
"kepandaian anak Leng dan Goat Hua tidak rendah,
ditambah lagi Liang Siang Lun milik Han Giok Shia dan Can
Thian Cin milik Tam Ek Hui! Tentunya membuat mereka
berempat jadi lihay sekali ! Aku tidak percaya di dalam istana
Ci Cun Kiong masih terdapat jago tangguh yang mampu
melawan mereka!"
Mendadak Toan Bok Ang menyela,
"Mungkin Kou Hun Siu?"
Apa yang diucapkan Toan Bok Ang, membuat semua
orang jadi tertegun!
Kou Hun Siu! Pasti Kou Hun Siu!
Setelah kehilangan senjata Kou Hun Si pasti sulit bagi Kou
Hun Siu bisa menang melawan Lu Leng berempat. itu
memang tidak mungkin! Akan tetapi, perlu diketahui satu hal,
yakni Kou Hun Siu telah memperoleh Te Sat Kang (Jala Bumi)!
Bagaimana Kou Hun Siu memperoleh Jala Bumi setelah
memasuki gudang pusaka dan mengapa cuma mengambil
benda pusaka tersebut saja, mereka berempat sama sekali
tidak tahu apa sebabnya.
2699
Namun mereka yakin, Jala Bumi itu sudah berada di
tangan Kou Hun Siu! Apabiia Kou Hun Siu menggunakan Jala
Bumi menghadapi mereka berempat celakalah keempat orang
itu! Berpikir sampai kesitu, hati mereka berempatpun
tenggelam entah kemana,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata,
"Tapi, kalau mereka dibawa ke istana Ci Cun Kiong
tentunya berpapasan dengan kita!"
"Benar! Kalau begitu mereka berempat ke mana?" sahut
Toan Bok Ang.
Usai Toan Bok Ang menyahut, mendadak di atas tebing
terdengar suara tawa panjang, menyusul terdengar pula suara
orang yang sudah tua.
"Nona Toan, kalian sedang mencari siapa?"
Begitu mendengar suara orang di atas tebing, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen berempat langsung mendongakkan kepala
memandang ke atas. Diterangi sinar obor, mereka melihat di
atas sebuah batu besar yang tingginya belasan depa, berdiri
seorang tua kurus tinggi, rambut dan jenggotnya sudah putih
semua. Dia tidak lain adalah Kou Hun Siu!
Ketika melihat Kou Hun Siu muncul mendadak disitu,
bukan main terkejutnya mereka berempat. Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek bersiul panjang, kedua lengannya
direntangkan seketika badannya mencelat ke atas!
Tetapi Cit Sat Sin Kun-Tam Sen yang berada disisinya,
segera menjulurkan tangannya memegang bahunya kemudian
berkata dengan suara rendah.
2700
"Saudara Tong Hong, dia memiliki Jala Bumi! Kalau
disebarkan dari atas ke bawah, tentunya kau sulit
menghindari”
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berpikir sejenak, merasa
benar apa yang dikatakan Tam Sen, namun kegusarannya
sudah memuncak. ia langsung membentak dengan sengit
"Kou Hun Siu! Mereka berempat berada di mana
sekarang?"
Kou Hun Siu tertawa gelak,
"Ha ha ha! Mereka berempat? Ha hal Kini mereka sudah
merasa nyaman sekali lho!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata dengan suara dalam,
"Kou Hun Siu, walau kau berhasil menangkap mereka
berempat dengan Jala Bumi, tapi dalam waktu singkat kaupun
tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka! seandainya kau
menarik kembali Jala Bumi itu, mereka berempat pun bisa
meloloskan diri! Saat ini kau tidak perlu berlaku angkuh di
sini!"
Ketika Cit Sat Sin Kun berkata begitu, dia sendiripun tidak
berani memastikan apakah Jala Bumi itu berada pada Kou Hun
Siu atau tidak? Dia berkata begitu semata-mata hanya ingin
memancing reaksi Kou Hun Siu belaka, agar mengetahui Jala
Bumi itu berada padanya atau tidak! Namun wajah Kou Hun
Siu kelihatan biasa, kemudian tertawa gelak dan menyahut
"Cit Sat Sin Kun, kalau Jala Bumi tidak berada padaku,
ketinggian batu ini cuma belasan depa, tentunya kalian bisa
2701
naik ke atas untuk menangkap diriku sekaligus menolong
mereka berempat Bukan-kah akan beres?"
Begitu mendengar sahutan Kou Hun Siu, sulit sekali bagi
Cit Sat Sin Kun untuk memastikan apakah Jala Bumi itu berada
padanya atau tidak?
Terdengar Seh Cing Hua berkata dengan dingin, "Kalaupun
kau mempunyai Jala Bumi, juga tidak dapat berbuat apa-apa
terhadap kami!"
Kou Hun Siu tertawa dingin seraya menyahut
"Betul! Nyonya Tam boleh mencobanya!"
Sepasang mata Seh Cing Hua menyorot tajam,
memandang lekat-lekat pada Kou Hun Siu.
Seh Cing Hua tahu, kalau kedua belah pihak berada di
tanah datar, sedangkan pihaknya berjumlah empat orang,
Apabila Kou Hun Siu memiliki Jala Bumi, juga tidak bisa
berbuat apa-apa terhadap mereka! Karena pukulan gabungan
mereka bertiga amat dahsyat, kalau Jala Bumi itu mengarah
pada mereka maka dengan pukulan gabungan itu mereka
pasti dapat menerbangkan Jala Bumi tersebut!
Seandainya pukulan gabungan pertama tidak berhasil
merobohkan Kou Hun Siu, mereka masih bisa melancarkan
pukulan gabungan ke dua! Meskipun Kou Hun Siu memiliki
Lweekang tinggi, tentu sulit baginya untuk menyambut
pukulan gabungan mereka bertiga!
Tapi saat ini Kou Hun Siu justru berada di atas batu besar
yang tingginya belasan depa, sulit bagi mereka untuk
mencelat ke atas! Kalau berhasil mencelat ke atas, mereka
2702
bertiga pasti masuk ke dalam jala Bumi sehingga tidak mampu
lagi melancarkan pukulan gabungan! seandainya di saat
mereka mencelat ke atas dan sekaligus melancarkan pukulan
gabungan, otomatis akan membuat badan mereka merosot ke
bawah dan jala Bumi itu dengan mudah akan menjaring
mereka! Begitu terjaring, sulit untuk meloloskan diri!
Bagian 65
Namun kalau Jala Bumi tidak berada pada Kou Hun Siu
karena sudah dipakai untuk menjaring Lu Leng berempat,
maka mereka bertiga akan dapat merobohkan Kou Hun Siu!
Hanya saja mereka tidak berani memastikan itu! Setelah
memandang Kou Hun Siu sejenak, Seh Cing Hua lalu menoleh
ia berkata dengan suara rendah pada Toan Bok Ang,
"Nona Toan...."
Toan Bok Ang cepat cepat menghampirinya serta bertanya
dengan setengah berbisik,
"Ada pesan apa, Seh Cianpwee?"
Seh Cing Hua menyahut
"Kau harus berupaya meninggalkan tempat ini, tentunya
yang datang itu tidak cuma Kou Hun Siu seorang, tapi kau
justru harus menerjang ke luar!"
Toan Bok Ang tertegun
2703
"Seh Cianpwee tadi aku memang ingin pergi! Kini aku
malah tidak mau melarikan diri pergi seorang diri!"
Seh Cing Hua segera berkata.
"Aku tidak suruh kau melarikan diri, melainkan suruh kau
pergi menyelidiki satu hal!"
"Hal apa?" tanya Toan Bok Ang.
Seh Cing Hua menyahut dengan suara rendah,
"Kini kita tidak boleh bergerak menempuh ba-haya, karena
belum tahu pasti Jala Burni berada padanya atau tidak, Dilihat
dari keadaannya, sepertinya ia sedang mengulur waktu agar
Liok Ci Khim Mo kemari! Kuberikan kepadamu tiga buah
kembang api isyarat warna merah, putih dan hijau! Setelah
kau meninggalkan tempat ini dan tahu Jala Bumi tidak berada
padanya, cepat luncurkan kembang api warna hijau! Kalau
Jala Bumi berada padanya, luncurkan kembang api warna
merah, Apabila Liok Ci Khim Mo menuju kemari, tentunya kau
harus meluncurkan kembang api warna putih!"
Toan Bok Ang mengangguk sambil menyimpan ketiga
batang kembang api isyarat itu. Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
mendekatinya, lalu berbisik dengan serius,
"Nona Toan, kau harus bertindak sesuai keadaan, jangan
bertindak sembarangan atau ceroboh!"
Toan Bok Ang mengangguk, gadis itupun tahu pekerjaan
yang harus dilaksanakannya bukan merupakan pekerjaan
gampang, Tapi dalam keadaan begini, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen dan yang lainnya menyerahkan tugas tersebut padanya,
pertanda mereka mempercayainya sehingga amat
2704
menggirangkan hatinya, Setelah mengangguk, diapun melesat
pergi tiga empat depa jauhnya.
Terdengar lagi Seh Cing Hua saling mencaci dengan Kou
Hun Siu, sedangkan Toan Bok Ang telah hilang di tempat
gelap, Gadis itu merasa heran karena dirinya telah melesat
belasan depa, Akan tetapi, justru tiada seorangpun yang
menghadangnya,
Seh Cing Hua memberikan tiga tugas kepadanya, ketiga
tugas itu sepertinya menghabiskan dia menuju ke arah istana
Ci Cun Kiong, agar bisa memperoleh hasil! Ingin tahu Liok Ci
Khim Mo kemari atau tidak, pasti harus menuju ke istana Ci
Cun Kiong dahulu, Apabila Lu Leng dan lainnya tertangkap
oleh Kou Hun Siu, tentunya akan dibawa ke istana Ci Cun
Kiong puta, kalau ingin tahu Jala Bumi itu masih menjaring Lu
Leng berempat atau tidak, juga harus melihat mereka! Kalau
tidak, sulit untuk mengetahuinya!
Toan Bok Ang terus berpikir, kemudian melesat ke arah
istana Ci Cun Kiong, tak lama iapun sudah melesat beberapa
mil, Saat itulah mendadak dia merasa ada orang menguntitnya
dari belakang! Padahal Toan Bok Ang tidak mendengar suara
apapun, hanya mendadak punya perasaan demikian saja. Hal
ini sangat mengejutkan Toan Bok Ang, karena orang yang
dapat menguntitnya tanpa bersuara pastilah memiliki ginkang
yang amat tinggi,
Toan Bok Ang tidak memperlihatkan reaksi apapun,
melainkan terus melesat ke arah istana Ci Cun Kiong. Gadis itu
mengerahkan ginkangnya agar lesatannya bertambah cepat,
mendadak dia bersalto sekaligus membalikkan badanhya!
Caranya itu agar orang yang menguntitnya tidak akan
menduga hal tersebut Tidak salah! Ketika membalikan
2705
badannya, tampak sesosok bayangan bagaikan kilat melesat
ke arah nya! Di saat Toan Bok Ang membalikkan badannya,
senjata Sian Tian Sin Sopun di keluarkan nya! Begitu melihat
sesosok bayangan meluncur ke arahnya, senjata Sian Tian Sin
Sopun digerakkannya.
"Tang! Tang! Tang!"
Terdengar suara yang amat nyaring, tampak pula cahaya
merah berkelebat ke arah orang itu! Toan Bok Ang
membalikkan badan dan melancarkan serangan, boleh
dikatakan pada waktu bersamaan, maka ia yakin orang yang
menguntitnya tidak dapat menghindari serangannya itu! Akan
tetapi gerakan orang itu sungguh diluar dugaan! Ketika cahaya
merah menyambar, orang itupun masih mampu melayang ke
atas seperti terbang!
Menyaksikan itu, Toan Bok Ang jadi terbelalak! seketika
dia langsung menarik serangannya karena dia teringat orang
yang memiliki ilmu ginkang begitu tinggi hanya Oey Sim Tit
seorang, tidak mungkin orang lain!
Setelah menarik serangan itu Toan Bok Angpun bertanya.
"Saudara Oey ya?"
Tampak orang itu bergerak amat cepat sekali, tahu-tahu
sudah berdiri di hadapan Toan Bok Ang, ternyata memang
benar Oey Sim Tit! wajahnya kelihatan cemas,
"Nona Toan, ayahku akan kemari, apakah kau masih tidak
mau pergi?"
Toan Bok Ang tertegun cepat-cepat dia menyimpan
senjata Sian Tian Sin So lalu melemparkan kembang api
2706
isyarat warna putih ke atas, setelah meledak di udara
kembang api warna putih itu berpijar kemana-mana!
* * * *
Bab 126
Ketika melempar kembang api isyarat ke atas, Toan Bok
Angpun bertanya pada Oey Sim Tit.
"Kau melihat Lu Leng dan yang lainnya?"
Oey Sim Tit menyahut
"Tidak!"
Toan Bok Ang berkata.
"Mereka pasti telah ditangkap oleh Kou Hun Siu, tetapi
tidak tahu berada dimana mereka sekarang?"
Oey Sim Tit mengerutkan kening,
"Betulkah? Kok aku sama sekali tidak tahu?"
Tercengang Toan Bok Ang, dia memandang Oey Sim Tit
seraya bertanya,
"Kalau begitu, untuk apa ayahmu meninggalkan istana Ci
Cun Kiong?"
Oey Sim Tit menyahut
2707
"Ada dua orang yang mati secara aneh, Kou Hun Siu dan
beberapa orang pergi mencari pembunuh itu, Kemudian
mereka memberi tanda bahwa bertemu musuh tangguh, maka
ayahku segera meninggalkan istana Ci Cun Kiong! Aku
khawatir ada orang akan mati di bawah Pat Liong Thian Im,
karena itu cepat-cepat aku keluar Tak kusangka malahan
bertemu kau, sehingga aku menguntitmu! cepatlah kau pergi,
sebentar lagi ayahku pasti tiba di sini!" itu merupakan
percakapan pendek, namun mereka telah mendengar suara
derap kaki kuda!
Toan Bok Ang tadi telah melempar kembang api isyarat ke
atas dan yakin Cit Sat Sin Kun-Tam Sen bertiga pasti sudah
pergi, sedangkan saat ini Kou Hun Siu dan Liok Ci Khim Mo
justru tidak berada di istana Ci Cun Kiong, sungguh
merupakan kesempatan baginya untuk menyelinap ke dalam
istana itu!
Mendadak gadis itu mencaci dirinya sendiri, dia ingin
menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong tidak lain hanya
ingin menemui Oey Sim Tit, sedangkan pemuda tersebut
justru berada di hadapan-nya! Mengapa harus menyelinap ke
dalam istana itu?
Setelah berpikir sejenak, Toan Bok Ang berkata,
"Saudara Oey, kau mencuri keluar ya?"
Oey Sim Tit mengangguk
"Betul!"
Toan Bok Ang berkata lagi.
2708
"Kalau begitu, kau pasti tidak mau diketemukan ayahmu!
Lebih baik kita cepat-cepat menyingkir aku masih ingin
bercakap-cakap sebentar denganmu!"
Saat ini suara derap kaki kuda sudah makin dekat. Begitu
usai berkata, Toan Bok Angpun langsung menarik Oey Sim Tit
ke semak-semak di pinggir jalan, Baru mereka bersembunyi,
sudah tampak lima ekor kuda berlari kencang melewati
mereka! Toan Bok Ang dapat melihat dengan jelas bahwa
seorang diantaranya adalah Liok Ci Khim Mo!
Oey Sim Tit segera berkata,
"Nona Toan, ada apa? Cepat katakan! Aku harus kembali
ke istana sebelum ayahku pulang!"
Toan Bok Ang berpikir sejenak, lalu berkata,
"Saudara Oey, kami telah berhasil memperoleh ketujuh
batang Panah Bulu Api di Gunung Tangkula San!"
Mendengar itu, wajah Oey Sim Tit langsung berubah tak
menentu, ia bertanya terputus-putus.
"Be,., betulkah?"
Toan Bok Ang menyahut.
"ltu memang benar! Kini... hanya kurang Busur Api
milikmu itu!"
Oey Sim Tit langsung mundur beberapa langkah, sepasang
tangannya memegang bagian dadanya, Toan Bok Ang sudah
menduga akan hal tersebut, cepat-cepat ia mengikutinya,
2709
Bibir Oey Sim Tit bergerak, seperti ingin mengatakan
sesuatu, tetapi justru tidak dapat mencetuskan apa-apa!
Mendadak dia membalikkan badannya sekaligus melesat pergi!
Kejadian itu sungguh diluar dugaan Toan Bok Ang,
sehingga membuatnya termangu-mangu di tempat, bahkan
nyaris menangis seketika. Kemudian Toan Bok Ang
mengerahkan ginkang mengejar Oey Sim Tit.
Apabila Toan Bok Ang berterus terang itu agar Oey Sim Tit
paham, Panah Bulu Api yang hilang ratusan tahun masih bisa
diketemukan tentunya Panah Bulu Api itu akan menyatu
dengan Busur Api tersebut!
Namun apa yang dikatakan Toan Bok Ang justru membuat
Oey Sim Tit langsung kabur! Kalau Tam Goat Hua yang
mengatakan sudah pasti tidak akan mengatakan begitu!
Ketika Oey Sim Tit mendengar Panah Bulu Api sudah
berada di tangan mereka, hatinya langsung berubah kacau!
Walau dia tiada permusuhan apa-apa dengan Toan Bok Ang,
tapi sasaran mereka adalah Liok Ci Khim Mo - ayahnya -
secara tidak langsung Toan Bok Ang dan yang lainnya sudah
jadi musuhnya!
Padahal sesungguhnya Toan Bok Ang dan lainnya bukan
musuh Oey Sim Tit, tapi kini Panah Bulu Api sudah berada di
tangan mereka, otomatis mereka akan bermusuhan!
Asal Busur Api jatuh ke tangan Toan Bok Ang dan
menyatu dengan Panah Bulu Api, tentunya dapat
menundukkan Pat Liong Thian Im, maka nyawa Liok Ci Khim
Mo terancam!
2710
Oleh karena itu Oey Sim Tit langsung kabur Setelah Oey
Sim Tit kabur, barulah Toan Bok Ang sadar akan
kesalahannya! Karena itu Toan Bok Ang segera mengejar Oey
Sim Tit! Berdasarkan ilmu ginkang Toan Bok Ang, maka
ilmunya tidak dapat dibandingkan dengan ilmu ginkang Oey
Sim Tit! Mula-mula dia masih dapat melihat bayangan Oey Sim
Tit, namun kemudian bayangan Oey Sim Tit sudah hilang dari
pandangannya!
Toan Bok Ang masih sempat melihat Oey Sim Tit
berkelebat ke arah istana Ci Cun Kiong, maka gadis itupun
terus melesat ke sana? Empat lima puluh mil kemudian, sudah
tampak obor-obor di undakan batu, di saat bersamaan diapun
melihat sesosok bayangan hitam melesat lalu tidak kelihatan
lagi,
Toan Bok Ang tahu, Oey Sim Tit sudah kembali ke istana
Ci Cun Kiong! Tadi dia masih mencaci dirinya yang bodoh,
karena ingin menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong! Namun
kini, dia justru harus melakukannya! Di bawah cahaya obor
yang terang benderang, Toan Bok Ang tahu sulit baginya
menyelinap ke sana! Hanya ada satu jalan, yaitu nekad
menerjang!
Setelah mengambil keputusan tersebut, Toan Bok Ang lalu
mengeluarkan senjata Sian Tian Sin So. Begitu senjata
tersebut berada di tangan, badannyapun langsung melesat
melewati tujuh delapan buah lentera merah, Tampak dua
orang menghadangnya seraya membentak
"Siapa?"
Toan Bok Ang tidak menyahut, melainkan badannya
mencelat ke atas tiga empat depa tingginya, Di saat
bersamaan tangannyapun bergerak mengeluarkan jurus Lui
2711
Tian Kauw Cak (Kilat dan Geledek Menggelegar), terlihat
cahaya senjata Sian Tian Sin So berkelebat-kelebat!
Setelah melancarkan serangan itu, Toan Bok Angpun terus
melesat ke depan tanpa berhenti Pada saat yang sama
terdengar pula kedua orang itu berteriak aneh, kemudian
terpental beberapa depa. sedangkan Toan Bok Ang telah
melayang turun tiga empat depa jauhnya!
Toan Bok Ang segera menghimpun hawa mur-ninya, lalu
melesat ke depan lagi, Tak lama sampailah dia di tempat
lentera merah terakhir Kira-kira beberapa depa di depan,
tampak obor-obor yang tak terhitung banyaknya.
Ketika Toan Bok Ang sampai disitu, langsung muncul
beberapa sosok bayangan, salah seorang membentak keras,
"Berani menerjang kemari, apakah sudah bosan hidup?"
Toan Bok Ang tidak menyahut melainkan mengayunkan
senjatanya, diarahkan pada obor-obor disitu, seketika tampak
empat buah obor roboh! Kebetulan keempat buah obor itu
roboh ke arah keempat orang itu, mereka tidak sempat
berkelit sehingga keempat orang itu terserang oleh obor-obor
tersebut,
Minyak tumpah di badan mereka, apipun langsung
menyala! Keempat orang itu menjerit-jerit, ternyata keempat
orang itu telah terbakar! Toan Bok Ang tidak menghiraukan
mereka, ia segera maju dan sekarang sudah berada di sisi
undakan batu!
Dia menarik nafas dalam-dalam seraya mendongakkan
kepala memandang ke atas, undakan batu disitu berjumlah
seratus lima puluh undakan, sungguh tinggi sekali! Lagi pula
2712
pada setiap undakan, terlihat beberapa orang berjalan mondar
mandir, namun mereka kelihatannya seperti tidak melihat
Toan Bok Ang yang berada di sisi undakan batu itu!
Toan Bok Ang mengerti, apabila dia naik ke atas undakan
batu itu, pasti akan muncul orang menghadangnya. Tetapi
kepalang basah, diapun tidak mau mundur Iagi. Biar
bagaimanapun ia harus menerjang sampai ke atas untuk
menemui Oey Sim Tit sekali lagi! Toan Bok Ang menarik nafas
da!am-dalam, kemudian badannya mencelat ke atas dan
melayang turun di undakan batu yang ke sepuluh,
Ketika badannya baru melayang turun, orang-orang yang
berjalan mondar-mandir disitu langsung mengepungnya! Toan
Bok Angpun segera menggerakkan senjata Sian Tian Sin So,
mengeluarkan jurus Tian Kong Ciau Ciau (Kilat
Bergemerlapan) untuk melindungi diri! Yang mengepungnya
berjumlah delapan orang. Toan Bok Ang bersiul panjang,
kemudian membentak.
"Siapa menghadang pasti mati!"
Usai membentak, Toan Bok Angpun menyerang mereka!
Keempat orang yang mengepung di depan tidak tahu apa
yang terjadi, mereka hanya melihat cahaya keperak-perakan
berkelebat tahu-tahu Toan Bok Ang telah melancarkan
serangan terhadap ke~ empat orang itu!
"Trang! Trang! Trang! Trang...!"
Terdengar suara benturan senjata tajam disusul dengan
suara jeritan. Ternyata keempat orang itu telah terluka, dua
diantaranya yang terluka parah roboh seketika tak mampu
bangun lagi
2713
Undakan batu yang putih bersih itupun ternoda darah,
sedangkan Toan Bok Ang tidak berhenti sampai disitu, ia
bersiul panjang sambil melesat ke atas! Toan Bok Ang tahu,
disitu berjumlah seratus lima puluh undakan, setiap tiga puluh
undakan pasti dijaga tiga puluh dua orang! Kelihatannya para
penjaga di setiap tiga puluh undakan sama sekali tidak boleh
sembarangan berjalan Mereka berbaris di empat penjuru,
setiap penjuru berjumlah delapan orang.
Gadis itupun tahu semakin tinggi undakan batu, semakin
tinggi pula kepandaian para penjaganya, Meskipun Kou Hun
Siu dan Liok Ci Khim Mo tidak berada disitu, tapi masih ada
Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, lagi pula sewaktu-waktu Liok Ci
Khim Mo akan kembali, sedangkan waktu baginya boleh
dikatakan tidak cukup!
Oleh karena itu begitu sampai di undakan batu yang ke
tiga puluh dua, tidak menunggu para penjaga di sana
mengepungnya, Toan Bok Ang sudah mengeluarkan siulan
panjang sambil menghimpun hawa murninya sehingga
badannya mencelat ke atas lagi! Kini dia sudah berada di
undakan batu yang ke enam puluh satu, Toan Bok Ang terus
bergerak cepat, tak lama ia sudah berada di undakan yang ke
sembilan puluh dua.
Ketika badannya berada di udara, walau begitu banyak
senjata rahasia menyerang dirinya, namun dia masih sempat
mengayunkan senjata Sian Tian Sin So untuk menangkis dan
memukul jatuh senjata-senjata rahasia itu! Setelah berada di
undakan batu ke sembilan puluh dua, di saat dia baru ingin
mencelat ke atas lagi mendadak terdengar suara bentakan
yang meng-guntur.
Tampak empat sosok bayangan berkelebat menyusul
empat senjata juga menyerangnya! Kelihatannya keempat
2714
orang itu berkepandaian amat tinggi, akan tetapi Toan Bok
Ang tetap berlaku tenang dan berseru.
"Bagus!"
Terlihat cahaya senjata Sian Tian Sin So berkelebat
keempat penyerang itu terkejut bukan main, mereka langsung
memutar senjata masing-masing, Toan Bok Ang justru
menyerang mereka dengan jurus Lui Seng Long Long (Suara
Halilintar Tak Henti-hentinya)! Betapa cepatnya gerakan jurus
tersebut memang sulit dilukiskan sehingga keempat orang itu
tidak dapat berkelit!
"Aaaakh...." Terdengar suara jeritan,
Ternyata jalan darah Leng Tay Hiat keempat orang itu
telah tertusuk oleh ujung senjata Sian Tian Sin So! Keempat
orang itu terhuyung-huyung ke belakang dan akhirnya roboh
di atas undakan batu! Toan Bok Ang telah berhasil melewati
empat pos penjagaan di undakan batu tersebut, kini hanya
tersisa satu pos penjagaan lagi, Apabila dia berhasil
menerjang ke sana, pasti akan berhasil menemui Oey Sim Tit!
Gadis itu mendongakkan kepala memandang ke atas,
terlihat empat orang berjalan ke bawah, sedangkan Toan Bok
Ang segera mencelat ke atas dan hanya berjarak tujuh
delapan undakan batu saja! Keempat orang itu, dua
diantaranya berbadan pendek sedangkan yang dua lagi
berbadan tinggi, Wajah mereka mirip satu sama lain,
sepertinya saudara kembar empat!
Pakaian keempat orang itu amat aneh, di pinggang kedua
orang yang jangkung bergantung kantong kulit besar dan
kecil, sedangkan di pinggang kedua orang yang kerdil terikat
sebuah ban giok. Toan Bok Ang tahu kepandaian keempat
2715
orang itu pasti diatas para penjaga di sana. Gadis itu
memandang mereka, kemudian berkata,
"Cepatlah kalian menyingkir! Kalau tidak kalian juga akan
seperti mereka yang terluka parah itu!"
Salah seorang yang kerdil menyahut dengan dingin,
"Gadis lengan tunggal, kau berhasil melewati empat pos
penjagaan, itu sungguh luar biasa! Mengingat kau masih
muda dan bernyali besar, kami mengampuni nyawamu!
cepatlah kau pergi!"
Toan Bok Ang membentak
"Jangan banyak omong kosong!"
Keempat orang itu turun dua undakan batu.
"Kau tidak mengindahkan nyawamu lagi?"
"Kalian menghendaki aku pergi? Tidak sulit! Asal kalian
mengabulkan satu permintaanku!" sahut Toan Bok Ang.
Keempat orang itu tertawa gelak. "Ha ha ha! Sungguh
menggelikan! Kau berani mengajukan permintaan pada kami?
Baik kami ingin dengar apa permintaanmu!"
Sesungguhnya Toan Bok Ang sama sekali tidak punya
permintaan apapun, ia hanya ingin memecahkan perhatian
mereka saja. Gadis itu tahu kalau ia berhasil naik ke atas,
tentunya keempat orang itu tidak berani mengejarnya, Ketika
mendengar keempat orang itu berkata begitu, bergiranglah
Toan Bok Ang dalam hati.
2716
"Aku menginginkan kalian mengabulkan tiga
permintaanku! permintaan pertama....,"
Mendadak Toan Bok Ang bersiul panjang, badannya
mencelat ke atas dua depa tingginya! Begitu badannya
mencelat ke atas, keempat orang itu baru sadar bahwa
mereka telah tertipu, mereka langsung menggeram, Akan
tetapi Toan Bok Ang sama sekali tidak memandang ke bawah.
Ketika badannya masih berada di udara, dia menghimpun
hawa murninya lagi sehingga badannya melambung ke atas
lagi kemudian melayang turun!
Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun hawa murninya,
sehingga badannya mencelat laksana kilat menuju ke atas!
Tapi di saat bersamaan, terdengar pula "Ser Ser Ser" Tadi
Toan Bok Ang melihat pada pinggang kedua orang yang
jangkung tergantung kantong kulit besar dan kecil ia pun
sudah tahu kedua orang jangkung itu mahir senjata rahasia,
Karena itu tanpa menoleh diapun menggerakkan senjata Sian
Tian Sin So untuk melindungi diri!
"Ting! Ting! Ting!"
Terdengar suara benturan senjata, entah berapa banyak
senjata rahasia terpukul jatuh! Namun badan Toan Bok Ang
justru merosot ke bawah, begitu kakinya menginjak undakan
batu, di saat bersamaan diapun menghimpun hawa murninya
lagi sehingga badannya mencelat ke atas lagi!
Tapi pada saat itu juga terdengar suara yang amat halus
mengarah badannya! Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang,
dia segera mengayunkan senjata Sian Tian Sin So untuk
menangkis, namun kedua kakinya telah merasa kesemutan!
2717
Toan Bok Ang tahu dirinya telah terkena senjata beracun,
kalau tidak berupaya agar badannya jatuh ke atas undakan
batu, dirinya pasti celakai Gadis itu menggigit bibir sambil
menghimpun hawa murni lagi, akhirnya dia berhasil turun di
undakan batu yang di atas.
Akan tetapi rasa kesemutan dan ngilu itu sudah mulai
menjalar ke atas! Toan Bok Ang mengeluh dalam hati.
Sungguh lihay senjata beracun itu! setelah jatuh di undakan
batu yang di atas, Toan Bok Ang memandang ke bawah,
terlihat keempat orang itu tidak berani mengejarnya. Toan
Bok Ang menarik nafas lega, terdengar kedua orang jangkung
itu berkata.
"Gadis lengan tunggal, kau telah terkena senjata beracun
kami, dalam waktu satu jam nyawamu sulit diselamatkan lagi!
Kami lihat kepandaianmu cukup tinggi, kalau kau bersedia
berguru pada kami, tentunya kami akan mengampuni
nyawamu!"
Mendengar itu Toan Bok Ang terkejut sekali, sebab rasa
kesemutan dan rasa ngilu itu telah sampai pada bagian
pinggangnya. Mendadak Toan Bok Ang malah tertawa galak.
"Ha ha ha! Kalian jangan bermimpi!" Sembari berkata Toan
Bok Angpun menaruh senjatanya ke bawah, lalu
mengeluarkan sebuah kotak giok yang berisi Lan Tian Giok
Sek.
Ketika melihat Toan Bok Ang mengeluarkan kotak giok itu,
mata keempat orang tersebut langsung berbinar-binar. Mereka
kemudian berteriak aneh dan tanpa menghiraukan larangan
Liok Ci Khim Mo, mereka berempat segera melesat ke atas!
Melihat itu, bukan main terkejutnya Toan Bok Ang! Cepatcepat
ia membuka kotak giok tersebut! Terlihat suatu benda
2718
berwarna merah seperti darah ada di dalam kotak itu, Tanpa
berpikir panjang lagi Toan Bok Ang langsung mengambil
benda itu dan dimasukkan ke dalam mulutnya!
Di saat bersamaan keempat orang itupun telah menerjang
sampai di sisi badannya! Begitu menelan Lan Tian Giok Sek,
seketika Toan Bok Ang merasa ada semacam hawa yang amat
nyaman menerobos ke dalam tenggorokannya! Akan tetapi,
rasa kesemutan dan rasa ngilu di kakinya masih belum hilang,
sehingga ia tidak bisa berkelit sama sekali! justru di saat
bersamaan, di pelataran atas terdengar suara bentakan gusar
yang memekakkan telinga,
"Kalian berempat, sungguh berani naik ke atas! Apakah
ingin cari mati?"
Padahal keempat orang itu sudah siap menyerang Toan
Bok Ang, namun ketika mendengar suara bentakan gusar itu
mereka berempat pun segera mundur ke bawah! Toan Bok
Ang cepat-cepat mengambil kotak Giok itu sekaligus
menyambar senjatanya. Tampak dua sosok bayangan melesat
ke arahnya, tak lama bayangan itu sudah berada di hadapan
Toan Bok Ang, ternyata mereka adalah Hek Sin Kun dan Kim
Kut Lau!
Ketika melihat keempat orang itu mundur ke bawah, hati
Toan Bok Angpun jadi lega! Namun begitu melihat
kemunculan Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, hatinyapun
langsung jadi dingin! Meskipun dia telah makan Lan Tian Giok
Sek, tapi hawa racun senjata rahasia itu masih belum sirna,
maka sepasang kakinya masih belum bisa bergerak!
Bagaimanapun tingginya kepandaian Hek Sin Kun dan Kim
Kut Lau, seandainya Toan Bok Ang tidak terkena senjata
2719
rahasia beracun, satu lawan satupun belum tentu dia akan
menang, apalagi dalam keadaan begini!
Setelah berada di hadapan Toan Bok Ang, Kim Kut Lau
langsung mendengus dingin kemudian mengangkat sebelah
kakinya menginjak dada gadis itu. Toan Bok Ang merasa
dadanya seperti tertindih tenaga yang amat kuat, cepat-cepat
ia mengerahkan hawa murninya untuk menahan, sedangkan
Hek Sin Kun begitu melihat kotak giok yang berada di tangan
Toan Bok Ang, wajahnya tampak berseri-seri.
Setelah itu barulah dia membentak keempat orang itu.
"Kalian berempat, sungguh berani melanggar larangan Ci
Cun?"
Tadi mereka berempat begitu melihat kotak giok yang
bertuliskan "Lan Tian Giok Sek" seketika mereka melupakan
larangan itu. Ketika Hek Sin Kun membentak begitu, wajah
mereka langsung berubah kelabu, mereka saling memandang
tak berani menyahut sama sekali!
Ternyata Liok Ci Khim Mo khawatir bila ada kaum
golongan lurus yang menyelinap ke dalam istana Ci Cun Kiong
menyamar sebagai anggotanya, maka penjagaan disitu amat
ketat sekali! Kecuali Kou Hun Siu, Hek Sin Kun dan Kim Kut
Lau beri iga, orang lain tidak boleh menginjak tempat itu!
Siapa berani melanggar, pasti akan dihukum mati dengan cara
yang mengenaskan! Oleh karena itu, sukma keempat orang
itu seakan terbang entah kemana!
Hek Sin Kun berkata dengan dingin,
"Apakah kalian anggap Ci Cun tidak ada, maka berani
bertindak semaunya?"
2720
Keempat orang itu menyahut dengan suara ber-genietar,
"Hek Sin Kun, kita semua adalah kaum rimba persilatan
harap bermurah hati terhadap kami!"
Hek Sin Kun tertawa dingin, lalu berkata.
"Kalian mundur dulu!"
sesungguhnya kepandaian keempat orang itu tidak berada
di bawah kepandaian Hek Sin Kun. Hanya saja Hek Sin Kun
adalah orang kepercayaan Liok Ci Khim Mo. Lagi pula keempat
orang itu tahu, saat ini menyangkut hidup matinya mereka,
maka tidak berani berlaku ceroboh! Begitu mendengar Hek Sin
Kun menyuruh mereka mundur, tanpa banyak cakap lagi
mereka langsung mundur ke bawah.
Hek Sin Kun membalikkan badannya, memandang Kim Kut
Lau.
"Adikku, kuasai dulu gadis lengan tunggal ini, barulah kita
bicara!" katanya,
Kim Kut Lau tertawa gelak,
"Aku sudah menginjaknya di sini, apakah masih takut dia
akan terbang...."
Kim Kut Lau memang sombong, namun ketika berkata
sampai di situ, mendadak berhenti dan wajahnya langsung
berubah. Mendadak terdengar suara "Krek!" Lalu menyusut
suara jeritan: "Aaakh!" Tampak badan Kim Kut Lau terpental.
Kejadian itu sungguh di luar dugaan, bahkan Toan Bok Ang
pun terheran-heran.
2721
Namun dia tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung
meloncat bangun, Bukan main terkejutnya Hek Sin Kun. Dia
tertegun, tapi kemudian berkelebat ke samping Kim Kut Lau.
"Kenapa?" tanyanya,
Kim Kut Lau berguling-gulingan di tanah. sepasang
tangannya memegang kaki kiri nya. Keringatnya sebesar
kacang hijau merembes keluar dari keningnya.
"Kakiku... kakiku telah patah," sahutnya ter-putus-putus.
Kemudian dia memberi perintah kepada Hek Sin Kun. "Cepat...
hadang dia!"
Ketika melihat kaki kiri Kim Kut Lau bengkak dan
memerah. Hek Sin Kun tahu bahwa kakinya itu telah patah,
Maka dia bertambah terkejut dan gusar. Setelah meloncat
bangun dan ketika mendengar Kim Kut Lau mengatakan kaki
kirinya telah patah, Toan Bok Ang bertambah heran,
Gadis itu tidak tahu bahwa Lan Tian Giok Sek merupakan
benda pusaka di kolong langit Walau khasiatnya tidak di atas
Cit Sek Ling Che, namun cepat sekali bereaksi Tadi ketika Kim
Kut Lau menginjak bagian dadanya, Lan Tian Giok Sek yang
berada di dalam perut Toan Bok Ang telah mengalami suatu
proses alami menjadi hawa Yang (Panas). Hawa tersebut
mengalir ke seluruh tubuhnya. Dulu tanpa sengaja Toan Bok
Ang telah menelan mutiara Kura-Kura Mayat yang
mengandung hawa Im (Dingin), sedangkan kini dia menelan
Lan Tian Giok Sek yang mengandung hawa Panas, Kebetulan
kedua macam hawa itu berkumpul pada bagian dadanya di
jalan darah Tiong Teng Hiat.
Kaki kiri Kim Kut Lau justru menginjak pelan darah Tiong
Teng Hiat tersebut Di saat kedua macam hawa berkumpul di
2722
jalan darah itu, menimbulkan tenaga yang amat dahsyat
menerjang ke luar. Semua kejadian itu memang sungguh
kebetulan seandainya kaki Kim Kut Lau tidak menginjak jalan
darah Tiong Teng Hiat di bagian dada Toan Bok Ang,
kemungkinan besar gadis itu akan binasa oleh terjangan
tenaga yang amat dahsyat tadi.
Lantaran kaki Kim Kut Lau menginjak bagian itu, maka
tenaga yang amat dahsyat itu justru menerjang ke luar
menghantamnya, Meskipun Kim Kut Lau berkepandaian tinggi,
namun masih tidak dapat menahan kedahsyatan tenaga itu,
sehingga tidak hanya kaki kirinya patah, bahkan orangnya pun
terpental beberapa depa,
Sedangkan kini hawa racun yang ada di dalam tubuh Toan
Bok Ang pun telah terdesak ke luar, otomatis Lweekangnya
juga bertambah tinggi, Karena Kim Kut Lau telah terluka,
musuh tangguhnya tinggal Hek Sin Kun. Maka semangat Toan
Bok Ang terbangkit pula, Dia tertawa panjang lalu berkata.
"Hek Sin Kun, cepat keluarkan jurusmu!"
Mendengar tantangan Toan Bok Ang, Hek Sin Kun segera
membungkukkan badannya sedikit. Tak lama terdengar suara
"Krek" pada sekujur badannya, Ternyata dia telah
mengerahkan Lweekangnya, Tampak tepak tangannya
berubah hitam legam, itu adalah ilmu Hek Sah Ciang (llmu
Telapak Pasir Hitam),
Toan Bok Ang tidak menunggu Hek Sin Kun melancarkan
pukulan lebih du!u, Dia langsung menggerakkan senjata Sian
Tian Sin Sonya ke arah jalan darah Lau Kiong Hiat di telapak
tangan Hek Sin Kun dan ujung senjata itu tepat mengenai
sasarannya,
2723
Mendadak terdengar Hek Sin Kun tertawa terkekeh-kekeh!
Telapak tangannya diturunkan, sekaligus dibalik untuk
mencengkeram senjata Toan Bok Ang, Di saat bersamaan, dia
pun melancarkan sebuah pukulan Hek Sah Ciang ke arah gadis
itu menggunakan tangan kiri. Ketika senjatanya tercengkeram
oleh Hek Sin Kun, terkejutlah Toan Bok Ang. Lebih-Iebih
ketika melihat pukulan yang dilancarkan Hek Sin Kun.
Apa boleh buat, Toan Bok Ang terpaksa harus menarik
senjatanya, Namun dia tidak dapat menangkis pukulan itu,
karena tangannya tinggal sebelah. Maksudnya menarik
senjatanya itu, tidak lain hanya ingin menarik kembali
senjatanya yang tercengkeram oleh Hek Sin Kun, lalu akan
kabur
Akan tetapi, setelah hawa Im dan hawa Yang menyatu di
dalam tubuhnya, justru telah menembus nadi Jin Toknya, Oleh
karena itu, Lweekangnya menjadi bertambah tinggi, Maka
kalaupun pukulan Hek Sah Ciang yang dilancarkan Hek Sin
Kun berhasil menghantam tubuhnya gadis itu tidak akan
merasa apa-apa. Akan tetapi, Toan Bok Ang sendiri justru
tidak tahu akan hal tersebut Ketika dia menarik senjatanya,
Hek Sin Kun merasa badannya terbetot oleh tenaga yang amat
dahsyat, sehingga badannya terbetot ke depan,
Jari tangan Hek Sin Kun menjadi renggang, maka sudah
barang tentu senjata itu terlepas dari tangannya, Namun
badannya tetap terbetot ke depan dan akhirnya jatuh
terduduk di atas undakan batu, Matanya berkunang-kunang
seketika, Dia ingin bangkit berdiri tapi sudah tidak mampu.
Toan Bok Ang terbelalak menyaksikan kejadian itu. Dia
tidak menyangka Lweekangnya sudah begitu tinggi, Namun
kemudian dia tersentak sadar, bahwa Lweekangnya bisa
2724
bertambah tinggi, tidak lain sebab khasiat Lan Tian Giok Sek
yang telah dimakannya,
* * * *
Bab 127
Tentunya tidak terpikirkan olehnya, bahwa kungfu-nya
bisa maju pesat hingga tingkat yang begitu tinggi, itu bukan
mengandal pada Lan Tian Giok Sek, melainkan juga berkat
khasiat mutiara Kura-Kura Mayat yang ditelannya dulu,
sehingga hawa Im dan hawa Yang berkumpul di jalan darah
Tiong Teng Hiat bagian dadanya, dan kebetulan jalan
darahnya itu diinjak oleh Kim Kut Lau, maka menimbulkan
kejadian yang luar biasa itu.
Akan tetapi, Toan Bok Ang sama sekali tidak tahu akan hal
tersebut Saat ini, tingkat Lweekangnya sudah hampir
mencapai Kim Kong Put Huai Ceh Thi (Tubuh Yang Tak
Mempan Senjata Dan Racun), Toan Bok Ang memandang
sejenak Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun yang tergeletak di atas
undakan batu, lalu membalikkan badannya sekaligus melesat
ke atas.
Begitu sampai di pelataran atas, gadis itu langsung
menerjang ke sebuah aula besar. Akan tetapi, di dalam aula
besar itu, tiada seorang pun. Toan Bok Ang menghimpun
hawa murni nya, kemudian berseru sekeras-kerasnya,
"Saudara Oey! Saudara Oey!"
Gadis itu terbelalak karena suara seruannya memekakkan
telinga dan bergema-gema. Toan Bok Ang menunggu sampai
gema itu berhenti, baru kemudian berjalan ke dalam.
2725
"Saudara Oey, kau tidak usah bersembunyi lagi! Aku sudah
berada di dalam aula besar!" katanya sambil berjalan
Mendadak tampak sosok bayangan berkelebat Dia
langsung melesat ke hadapan orang itu seraya membentak
"Berhenti! jangan bergerak!"
Orang itu roboh dan nafasnya putus seketika. Ternyata
orang itu berkepandaian rendah, maka suara bentakan Toan
Bok Ang membuat nyalinya pecah.
Toan Bok Ang tertegun, lalu berjalan lagi, Ketika
memasuki sebuah pintu, terlihat tujuh delapan orang
meringkuk menjadi satu, di antaranya terdapat kaum wanita,
Mereka adalah para pembantu dan pelayan istana Ci Cun
Kiong, berasal dari golongan hitam, Wajah mereka sudah
pucat pias,
Berhubung adanya pengalaman tadi, maka itu Toan Bok
Ang tidak berani membentak lagi, karena khawatir nyali
mereka akan pecah hingga binasa,
"Kalian jangan takut, cepat beritahukan di mana tuan
muda Oey?" katanya dengan suara dalam,
"Nona, kami tidak berani memberitahukan, sebab kalau
Cin Cun tahu, kami pasti dihukum mati," sahut salah seorang
dari mereka.
Toan Bok Ang mendengus,
"Kalau kalian tidak mau memberitahukan, sekarang juga
kalian akan mati!"
2726
Seketika badan mereka menggigil.
"Kalian harus memberitahukan dengan serentak, agar di
antara kalian tiada yang berani membocorkan hal ini kepada
Liok Ci Khim Mo. Dia pun tidak akan tahu kalian yang
memberitahukan."
Mereka bertujuh saling memandang, setelah itu barulah
berkata dengan serentak
"Berada di bawah kursi sambungan di aula besar"
Toan Bok Ang membalikkan badannya dan langsung
kembali ke aula besar.
Ketika sampai di aula besar, Toan Bok Ang memandang ke
luar Terlihat Hek Sin Kun bangkit berdiri lalu memapah Kim
Kui Lau menuju aula besar itu. Begitu melihat Toan Bok Ang,
Hek Sin Kun segera mundur beberapa Iangkah.
Toan Bok Ang sama sekali tidak memperdulikan mereka.
Dia berjalan ke tengah aula besar, menghampiri sebuah kursi
sambungan dan kemudian diterjangnya kursi itu. Blam! Kursi
sambungan itu hancur berkeping-keping, lalu tampak sebuah
lubang di bawahnya.
Toan Bok Ang melihat ada undakan batu lalu segera
meloncat ke dalam. Di saat bersamaan, sayup-sayup
terdengar seperti suara seruan girang dari mulut Hek Sin Kun.
Namun karena ingin segera menemui Oey Sim Tit, maka Toan
Bok Ang tidak menghiraukannya. Tidak seberapa lama
kemudian, Toan Bok Ang sudah sampai di ujung. Tampak dua
daun pintu batu di sana, Dia langsung berteriak
"Saudara Oey, apakah kau berada di dalam?"
2727
Terdengar suara sahutan dari dalam, ternyata suara Oey
Sim Tit,
"Nona Toan, aku tidak mau menemuimu! cepatlah kau
pergi! sebentar lagi ayahku pasti pulang, Saat itu aku tidak
bisa menolongmu lagi!"
Tidak gampang Toan Bok Ang mencari Oey Sim Tit,
bagaimana mungkin dia akan pergi? Dia memandang pintu
batu itu sejenak, kemudian mundur beberapa langkah. setelah
itu, dia maju lagi sambil melancarkan sebuah pukulan ke arah
pintu batu itu.
Bum!
Terdengar suara yang amat dahsyat memekakkan telinga,
namun pintu batu itu tak bergeming sedikit pun. Toan Bok
Ang menghimpun hawa murninya, lalu melancarkan dua
pukulan ke arah pintu batu itu,
Bum! Bum!
Pintu batu itu roboh.
Toan Bok Ang memandang ke dalam, Tampak sebuah
ruang batu yang amat besar, Oey Sim Tit berdiri di sudut
ruang batu itu, tangannya memegang Busur Api. Begitu Toan
Bok Ang muncul, terdengar suara "Pheng Pheng Pheng" tiga
kali dan tampak tiga batang panah kecil meluncur laksana kilat
ke arahnya.
Gadis itu segera mengibaskan lengannya, maka ketiga
batang panah kecil itu melesat ke samping, Menyaksikan itu,
wajah Oey Sim Tit langsung berubah. Namun mendadak
badannya bergerak, bagaikan segulung asap menerjang ke
2728
luar. Toan Bok Ang tahu, bahwa Oey Sim Tit ingin kabur
Betapa tingginya ilmu ginkang yang dimiliki Oey Sim Tit,
tentunya gadis itu tahu jelas, Kalau Oey Sim Tit berhasil
kabur, pasti sulit mencarinya lagi.
Oleh karena itu, ketika melihat badan Oey Sim Tit
berkelebat Toan Bok Ang bergerak cepat menghadang di pintu
batu, sekaligus melancarkan pukulan ke depan. Angin pukulan
itu berhasil menahan Oey Sim Tit, sehingga Oey Sim Tit
segera berkelebat kembali ke sudut ruang batu itu,
"Nona Toan, aku tidak bisa memberikan padamu! Biar
bagaimanapun juga aku tidak bisa memberikan padamu!"
Oey Sim Tit terisak-isak, sambil juga memeluk Busur Api
itu erat-erat Menyaksikannya, Toan Bok Ang menjadi tidak
tega. Toan Bok Ang menghela nafas panjang,
"Saudara Oey, dengarkanlah dulu perkataanku!" katanya
perlahan-lahan.
"Nona Toan, kau tidak usah bicara lagi! Tadi kau
melepaskan kembang api isyarat. Kalau ayahku tidak berhasil
menemukan mereka, pasti akan segera pulang! Cepatlah kau
pergi! Aku tidak ingin mencelakaimu, tapi kau juga jangan
terlampau mendesakku!"
"Saudara Oey, aku dan kau memang tidak ingin
mencelakai dan mendesak siapapun Tapi ayahmu
mengandalkan Pat Liong Thian Im, entah sudah mencelakai
beberapa banyak orang!
"Aku sudah bilang, tidak bisa menyerahkan Busur Api ini
pada kalian."
2729
Toan Bok Ang berpikir, barusan Oey Sim Tit mengatakan
bahwa Liok Ci Khim Mo akan segera pulang, itu tentunya tidak
menakut-nakutinya, melainkan dia tidak ingin melihat gadis itu
celaka ditangan ayahnya, Lagi pula memang benar Liok Ci
Khim Mo akan segera pulang, Kalau begitu, mau tidak mau
harus merebut Busur Api itu dari tangan Oey Sim Tit.
Perbuatan itu memang amat bersalah terhadap Oey Sim
Tit dan amat memalukan, karena entah sudah berapa kali Oey
Sim Tit menolong mereka, Berpikir sampai di situ, Toan Bok
Ang nyaris langsung meninggalkan ruang batu itu,
Akan tetapi, Toan Bok Ang berpikir lagi, kalau Liok Ci Khim
Mo tidak dibasmi, tidak sampai tiga tahun, dalam dunia
persilatan pasti sudah tidak ada kaum golongan lurus, Mo
Liong Seh Sih telah berkorban demi Panah Bulu Api lahir di
dunia persilatan agar dapat membasmi Liok Ci Khim Mo. Lalu
kenapa dirinya tidak mau memikul nama busuk demi
keselamatan dunia persilatan?
Setelah berpikir demikian, dia pun berkata pada Oey Sim
Tit dengan suara dalam,
"Saudara Oey, hari ini aku kemari adalah demi seluruh
kaum rimba persilatan! Aku harus memperoleh Busur Api,
harap kau sudi memaafkan!"
Wajah Oey Sim Tit langsung berubah, sama sekali tidak
bersuara, hanya menatap Toan Bok Ang dengan penuh
ketakutan, seperti seekor burung yang telah masuk ke dalam
perangkap, Toan Bok Ang tahu bahwa Oey Sim Tit memiliki
ilmu ginkang yang amat tinggi, dan dia juga tahu bahwa kalau
dirinya maju Oey Sim Tit pasti kabur, Oleh karena itu dia
melancarkan sebuah pukulan lebih dulu agar Oey Sim Tit tidak
2730
dapat mengerahkan ginkangnya untuk kabur, setelah itu
barulah dia mendekati Oey Sim Tit, seraya berkata,
"Saudara Oey, kau bukan lawanku! Lebih baik kau
serahkan Busur Api itu pada ku, jadi aku tidak perlu
melukaimu!"
"Nona Toan, kau,., kau harus ingat! Sudah berapa kali...
aku., aku menyelamatkan kalian!"
Toan Bok Ang menghela nafas panjang,
"Saudara Oey, aku tahu itu. Namun aku harus berbudi
pula terhadap seluruh dunia persilatan! saudara Oey, kau
paham itu?"
Sembari berkata Toan Bok Ang semakin mendekati Oey
Sim Tit, Namun mendadak Oey Sim Tit berkelebat ke sudut
lain,
"Saudara Oey, kau tidak usah menghindari Kami hanya
berusaha membasmi ayahmu, itu juga demi kebaikanmu!
Kalau kau tanamkan budi luhurmu demi mengorbankan
ayahmu yang amat jahat itu, maka selamanya kau pasti
dihormati seluruh kaum rimba persilatan!"
"Aku tidak mau dihormati orang, aku hanya,.,
menginginkan ayahku!" sahut Oey Sim Tit sambil menangis,
Toan Bok Ang mengeraskan hati, lalu maju beberapa
langkah lagi mendekati Oey Sim Tit,
Oey Sim Tit segera menaruh Busur Api itu ke belakang
punggungnya, sehingga dadanya terbuka menghadang di
depan Toan Bok Ang,
2731
Dia tahu bahwa dirinya bukan tandingan gadis itu, dan
juga tidak bisa kabur, maka terpaksa harus bertahan matimatian.
Toan Bok Ang menjulurkan tangannya untuk
mencengkeram bahu Oey Sim Tit. Pemuda itu langsung
menundukkan kepala menggigit lengan Toan Bok Ang. itu
sungguh di luar dugaan gadis itu, sehingga Oey Sim Tit
berhasil menggigit lengannya,
Akan tetapi, kini Lweekang Toan Bok Ang sudah amat
tinggi, Begitu Oey Sim Tit menggigil Lweekang yang didalam
tubuhnya menerjang ke luar. Oey Sim Tit mengeluarkan suara
keluhan, lalu mendongakkan kepala, Mulutnya telah berdarah
Ternyata giginya rontok dua buah, wajahnya memang sudah
buruk, kini bertambah buruk sehingga menyerupai setan yang
amat menyeramkan. sedangkan Toan Bok Ang mengeraskan
hatinya.
Dia langsung menarik lengan Oey Sim Tit lalu merebut
Busur Api itu. Ketika Toan Bok Ang berhasil merebut Busur Api
tersebut, mendadak Oey Sim Tit berteriak aneh, sekaligus
memeluk kaki Toan Bok Ang erat-erat.
"Nona Toan, tolong kembalikan padaku! Aku rela menjadi
budakmu seumur hidup, Tolong... kembalikan padaku!"
katanya sambil menangis.
Betapa berdukanya hati Toan Bok Ang, sehingga dia juga
ikut menangis,
"Saudara Oey, kau harus berpikir! Aku tidak bisa tidak
mengambil Busur Apimu ini! Setelah urusan beres, aku pun
rela mati di hadapanmu," katanya terisak,
Oey Sim Tit mendongakkan kepala.
2732
"Nona Toan, untuk apa kau harus mati? Setelah kau
kembalikan Busur Apiku, bukankah sudah tiada urusan lagi?"
katanya.
Kemudian dia memeluk kaki Toan Bok Ang sehingga gadis
itu tidak tahu harus berbuat apa. Tentunya berdasarkan
kungfu yang dimiliki Toan Bok Ang saat ini, apabila gadis itu
mengayunkan kakinya, Oey Sim Tit pasti binasa, Namun tadi
ketika melihat gigi Oey Sim Tit rontok dua buah, Toan Bok
Ang sudah merasa tidak tega, maka bagaimana mungkin saat
ini dia melukai Oey Sim Tit?
Toan Bok Ang, berpikir sejenak, kemudian menaruh Busur
Api itu pada mulutnya, Setelah itu barulah dia menotok jalan
darah Oey Sim Tit, sehingga membuat Oey Sim Tit kehilangan
tenaga untuk memeluk kakinya,
Gadis itu tidak tega melihatnya. Dia segera membalikkan
badannya lalu melesat ke arah pintu batu, dan sekaligus
menarik pintu batu tersebut,
Blam!
Pintu batu itu tertutup kembali, Namun di saat bersamaan
Toan Bok Ang tampak tertegun Ternyata di luar pintu batu,
berdiri dua orang. Yang seorang adalah tidak lain adalah Kou
Hun Siu. sedangkan yang seorang lagi berwajah amat buruk,
mengenakan jubah panjang warna kuning bersulam delapan
ekor naga emas, Tangannya membawa sebuah harpa kuno,
dan jari tangannya menyentuh senar harpa kuno tersebut,
Orang itu adalah Liok Ci Khim Mo.
Setelah tertegun sesaat Toan Bok Ang teringat akan
kungfunya yang telah bertambah maju, Mengapa tidak
mencoba menerjang ke luar? Akan tetapi, di saat Toan Bok
2733
Ang berpikir demikian, jari tangan Liok Ci Khim Mo sudah
mulai bergerak,
Ting! Ting! Ting!
Begitu mendengar suara harpa itu, badan Toan Bok Ang
langsung terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah,
itu membuat Toan Bok Ang terkejut sekali, Gadis itu tahu,
walau kini kungfunya sudah amat tinggi, belum mampu
melawan Pat Liong Thian Im. Di saat bersamaan, hati Liok Ci
Khim Mo pun tidak kalah terkejutnya dibandingkan dengan
Toan Bok Ang.
Bagian 66
Sebab tadi dia telah memetik tali senar Pat Liong Khim
dengan nada membunuh, jago tangguh yang mana pun,
apabila terserang oleh nada Pat Liong Thian Im itu, kalaupun
tidak mati, juga akan terluka parah roboh seketika, Akan
teiapi, Toan Bok Ang hanya termundur-mundur beberapa
langkah saja, sama sekali tidak roboh.
Liok Ci Khim Mo amat penasaran. Jari tangannya langsung
bergerak, dan seketika terdengarlah suara Pat Liong Thiam Im
yang tak henti-hentinya. Kali ini Liok Ci Khim Mo
menggunakan nada Memindahkan Hati,
Kini suara harpa kuno itu membuat Toan Bok Ang amat
menderita. Ketika terhuyung-huyung ke belakang, Toan Bok
Ang sudah mengambil keputusan untuk menerjang ke luar
Tapi jari tangan Liok Ci Khim Mo sudah bergerak memetik tali
senar harpa kuno itu, bahkan menggunakan nada
2734
Memindahkan Hati, Maka seketika gadis itu merasa seperti
sukmanya terbetot keluar
Toan Bok Ang tahu bahwa dirinya telah terpengaruh Pat
Liong Thian Im. Dia memejamkan mata, lalu memaksakan diri
untuk maju selangkah Gadis itu justru tidak tahu, begitu dia
berhasil maju selangkah, wajah Liok Ci Khim Mo sudah
berubah hebat. Toan Bok Ang tahu musuh besar itu berdiri di
hadapannya, Dia ingin melancarkan sebuah pukulan ke
arahnya, namun tidak mampu mengangkat tangannya.
Dia berdiri tegak di tempat kira-kira hampir setengah jam.
sedangkan kening Liok Ci Khim Mo, sudah mulai mengucurkan
keringat Berapa tingginya kungfu Toan Bok Ang saat ini, Liok
Ci Khim Mo sama sekali tidak mengetahuinya. Meskipun dia
telah memainkan dua macam nada Pat Liong Thian Im,
namun Toan Bok Ang masih tidak roboh. Maka dia mengira
bahwa Pat Liong Thian Im kehilangan kehebatannya,
Liok Ci Khim Mo mengerahkan hawa murninya, setelah itu
dia duduk dan menaruh Pat Liong Khim di pangkuannya, Jarijarinya
yang berjumlah dua belas mulai bergerak memetik tali
senar harpa kunonya. Dapat dibayangkan, betapa dahsyatnya
nada Pat Liong Thian Im itu, Keringat mulai merembes keluar
dari kening Toan Bok Ang. Sepeminum teh kemudian Toan
Bok Ang sudah tidak kuat berdiri, jatuh duduk di lantai.
Di saat bersamaan, Kou Hun Siu maju ke hadapan Toan
Bok Ang, kelihatannya ingin menyerang gadis itu, Akan tetapi,
Liok Ci Khim Mo justru berkata dengan suara dalam.
"jangan turun tangan! Lihat dia bisa bertahan berapa
lama!"
2735
Mereka berbicara dengan suara keras, namun Toan Bok
Ang sama sekali tidak mendengarnya, hanya mendengar suara
harpa yang amat merdu menggetarkan kalbu, sehingga
membuat perasaannya menjadi nyaman dan terbuai-buai,
Meskipun demtkian, Toan Bok Ang tetap memiliki sedikit
kesadaran, maka dia tetap mengerahkan hawa murninya
untuk bertahan. Periu diketahui, kungfu Toan Bok Ang
menjadi begitu tinggi, itu merupakan suatu kebetulan yang tak
terduga. Boleh dikatakan belum pernah ada selama ratusan
tahun ini, begitu pula ratusan tahun yang akan datang.
Bagi orang yang telah tembus Seng Si Hian Koan
(Menembus Pintu Hidup Dan Mati), ini merupakan istilah bagi
orang yang belajar Lweekang, siapa yang telah berhasil
menembus Seng Si Hian Koan tersebut, seperti halnya yang
dialami Toan Bok Ang secara kebetulan, maka dalam hatinya
tiada pikiran yang macam-macam, cukup dengan ketenangan
melawan nada Pat Liong Thian Im.
Ketika ada orang berhasil menembus Seng Si Hian Koan,
namun pada waktu itu Pat Liong Thian Im belum lahir di dunia
persilatan artinya entah hilang ke mana, Kini Toan Bok Ang
adalah orang satu-satunya yang berhasil menembus Seng Si
Hian Koan, Oleh karena itu dia masih mampu melawan
Pat Liong Thian Im yang amat dahsyat itu,
Toan Bok Ang terus menghimpun hawa murninya untuk
melawan Pat Liong Thian Im. Tapi ketika dia ingin memikirkan
betapa indah dan merdunya nada Pat Liong Thian Im
tersebut, malah muncul berbagai macam masalah yang
berlawanan menghadapi entah berapa banyak mara bahaya,
yang semuanya itu justru dapat melawan kedahsyatan Pat
Liong Thian Im.
2736
Tak terasa setengah jam telah berlalu lagi, Toan Bok Ang
tahu, bahwa nada Pat Liong Thian Im itu terus menyerang
dirinya, maka dia terus memikirkan hal-hal yang tak
menyenangkan untuk melawan Pat Liong Thian Im.
Gadis itu pun tahu, bahwa apabila dirinya memikirkan Lu
Leng, niscaya dirinya akan terpengaruh. Akan tetapi, akhirnya
dia memikirkan Lu Leng juga. Setelah berpikir sejenak,
mendadak dia tersentak kaget Tapi sudah tidak bisa menarik
dirinya dari pikiran tersebut, Apabila Toan Bok Ang tidak
pernah jatuh cinta pada Lu Leng, kemungkinan besar akan
membuat tali senar harpa Pat Liong Khim itu putus semua,
Tapi begitu teringat akan Lu Leng, ketenangan Toan Bok
Ang mulai goyah, Lu Leng berada di mana? Mengapa dia tidak
muncul? Ternyata ini yang dipikirkannya, Mendadak telinganya
menangkap suara Lu Leng yang amat lirih.
"Kakak Ang, aku berada di sisimu." Betapa girangnya Toan
Bok Ang, Dia langsung menoleh, namun di depan matanya
hanya tampak gelap gulita, sehingga membuatnya menjadi
gugup sekali, Karena merasa girang dan gugup, maka
muncullah bayangan-bayangan khayalannya. Sekonyongkonyong
suara Lu Leng mendengung di dalam telinganya,
"Kakak Ang, aku berada di sisimu, Mengapa kau tidak
melihat diriku? Kakak Ang, apakah kau tidak melihat diriku
yang amat kau cintai?"
Toan Bok Ang langsung menyahut
"Tidak! yang kau cintai bukan diriku."
Usai menyahut, Toan Bok Ang merasa bayangan Lu Leng
muncul di hadapannya. Bayangan itu tersenyum-senyum
2737
sambil memandangnya, bahkan membungkukkan badannya
sedikit lalu mencium kening-nya. Sekujur badan Toan Bok Ang
jadi lemas karenanya, Kemudian terdengar lagi suara Lu Leng
yang amat lembut
"Kakak Ang, kau telah keliru, Di dalam makam Nyonya
Seh, kita berdua telah membuat suatu ikrar, yang kucintai
justru hanya dirimu."
Hati Toan Bok Ang merasa nyaman sekali, Kini suara harpa
telah sirna dari telinganya, dan dia pun tidak
menghiraukannya lagi. Mendadak pemandangan di depan
matanya berubah sama sekali, Tampak bunga-bunga
memekar indah, burung-burung berkicau dengan merdu dan
di alam nan indah itu hanya terdapat dirinya bersama Lu Leng,
duduk berdampingan sambil mencurahkan isi hati masingmasing
dan saling memadu cinta,
Berselang beberapa saat kemudian, keringat sebesar
kacang hijau sudah mengucur dari kening Toan Bok Ang.
Badannya tampak condong dan akhirnya roboh di lantai. Akan
tetapi, wajahnya tampak berseri-seri penuh kegembiraan.
Ketika menyaksikan keadaan Toan Bok Ang, tak tertahan
Kou Hun Siu membuka mulut
"Pat Liong Thian Im yang dimiliki Ci Cun sungguh tiada
tanding di kolong langit!"
Liok Ci Khim Mo tertawa terkekeh,
"Bukalah jalan darah Sim Tit dulu!"
2738
Jari tangan Liok Ci Khim Mo tetap tidak berhenti
sedangkan Kou Hun Siu langsung melesat ke dalam ruang
batu, lalu membuka jalan darah Oey Sim Tit
Oey Sim Tit segera berhambur ke luar, kemudian
mengambil Busur Api yang ada di mulut Toan Bok Ang,
barulah menarik nafas lega, Setelah itu, dia memandang gadis
itu seraya berkata pada Liok Ci Khim Mo yang masih memetik
tali senar harpa kunonya,
"Ayah! Dia sudah terluka parah!"
Tunggu dia mati dulu baru bicara!" sahut Liok Ci Khim Mo
dengan dingin, Oey Sim Tit langsung diam,
"Kalau kami terlambat datang tadi, kau pasti sudah mati di
tangannya Apakah kau masih belum tahu bagaimana isi
hatinya? Masih ingin bermohon ampun untuknya?" lanjut Liok
Ci Khim Mo.
Oey Sim Tit tertegun Dia memeluk Busur Apinya erat-erat
sambil mundur beberapa langkah. sementara Pat Liong Thian
Im terus mengatun, namun, tiba-tiba nadanya berubah
menjadi cepat dan tinggi, seketika wajah Toan Bok Ang
tampak menderita sekali, makin lama makin tak sedap
dipandang, dan keringatnya pun terus mengucur di sekujur
badannya,
Oey Sim Tit tidak berani menyaksikan keadaan Toan Bok
Ang. Dia menundukkan wajahnya dalanv dalam hingga
menyentuh dinding batq yang amat dingin, Hatinya pun amat
menderita sekali, sekarang kita tinggalkan dulu Toan Bok Ang.
Kita kembali pada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen suami isteri Mereka bertiga tidak berani
memastikan apakah jala Bumi berada pada Kou Hun Siu atau
2739
tidak, Karena itu, mereka bertiga tidak berani bertindak
sembarangan
Berselang beberapa saat kemudi an, Seh Cing Hua melihat
kembang api isyarat warna putih meluncur ke atas menembus
angkasa. Begitu melihat isyarat kembang api warna putih itu,
tersentaklah hati Seh Cing Hua,
"Liok Ci Khim Mo datang!" serunya dengan suara rendah,
memberitahu kan.
Mengetahui hal itu Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen juga jadi sama-sama tersentak
Sementara itu Kou Hun Siu juga telah melihat kembang
api warna putih namun apa yang Seh Cing Hua pesankan pada
Toan Bok Ang, dia tidak men-dengarnya, maka tidak tahu
kalau kembang api itu merupakan isyarat Seh Cing Hua
sebaliknya, malah mengira tanda dari pihak istana Ci Cun
Kiong, bahwa tidak lama lagi Liok Ci Khim Mo akan tiba di situ,
Oleh karena itu, dia ingin mengulur waktu menunggu
kemunculan Liok Ci Khim Mo.
Kou Hun Siu memandang kembang api putih itu sejenak,
kemudian berkata,
"Apakah kalian bertiga merasa takut melihat ku di sini?
ingin kabur seperti pengecut?"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa gelak.
"Ha ha ha! Benar katamu, kami ingin meninggalkan
senjata andalan kami, lalu kabur terbirit-birit!" sahut orang tua
itu menyindir
2740
Mendengar hal itu, wajah Kou Hun Siu langsung memerah.
Tentu hatinya pun tahu bahwa Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek menyindirnya. Sebab saat berada di Lorong Rahasia dia
melarikan diri ketika kehilangan senjatanya. Akan tetapi,
kemudian Kou Hun Siu tertawa kering dan menjawab
"Aku hanya mengambil langkah seribu, itu yang disebut
tahu gelagat dan situasi. Kalian bertiga adalah orang gagah,
tentunya tidak akan melarikan diri, kan?"
Seh Cing Hua tertawa cekikikan lalu berkata dengan
nyaring.
"Tua bangka, kau telah keliru! Kami bertiga justru mau
kabur!"
Tersentak hati Kou Hun Siu, sebab sebentar lagi Liok Ci
Khim Mo akan tiba di tempat itu. Kalau mereka bertiga kabur,
bukankah akan menimbulkan banyak kerepotan di kemudian
hari?
"Kalau hanya begini saja kalian kabur, bagaimana kelak
kalau diketahui orang?" sindirnya lagi, coba mencari akal, Kou
Hun Siu ingin memanasi hati mereka, agar tidak meninggalkan
tempat itu.
Seandainya Seh Cing Hua dan lainnya tidak tahu Liok Ci
Khim Mo akan segera tiba, sudah pasti mereka tidak akan
pergi. Namun, saat ini kalau banyak bicara tentunya akan
membuang waktu dan bertambah bahaya, maka harus
mengambil langkah seribu,
"Di saat kami bertemu kau lagi, justru sudah saatnya kau
jadi hantu! Lantaran kau bukan orang, sudah pasti kami takut
bertemu hantu!" sahut Seh Cing Hua.
2741
Usai berkata begitu, Seh Cing Hua, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek, dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen melesat pergi Dalam
waktu sekejap, mereka bertiga sudah hilang dari mata Kou
Hun Siu. Kou Hun Siu tidak berani mengejar mereka, hanya
berteriak sckcras-kerasnya,
"Kalian bertiga melarikan diri saat ini, tapi akhirnya juga
akan masuk ke dalam perangkap istana Ci Cun Kiong!"
Bagaimana mungkin Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen, dan Seh Cing Hua mendengar suara
teriakannya sedangkan mereka bertiga telah melesat pergi
beberapa mil. Namun ternyata mereka bertiga masih
mendengar suara sayup-sayup teriakan Kou Hun Siu. Hal itu
membuat hati mereka bertiga jadi tertegun, setelah beberapa
mil, barulah mereka bertiga berhenti.
"Saudara Tong Hong, apa artinya yang dikatakan Kou Hun
Siu tadi?" tanya Tam Sen.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut
"Aku justru sedang memikirkan itu, mungkinkah Lu Leng
berempat telah jatuh ke tangannya, maka dia berani
memastikan kita akan ke sana?"
"Aku pikir tidak mungkin, kalau pun tidak memiliki Can
Thian Cin dan Liang Siang Lun kedua benda pusaka itu,
dengan menggunakan Kim Kong Sin Ci dan Thay Im Ciang
juga masih dapat mengatasi Kou Hun Siu! Ya, kan?" ujar Seh
Cing Hua,
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyahut dengan suara
da!am.
2742
"Tapi, tua bangka itu telah memperoleh Jala Bumi."
Mereka bertiga terus menganalisa semua itu. Namun
kesimpulannya, tetap saja mereka tidak tahu Lu Leng dan
lainnya pergi ke mana, Berselang sesaat, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek berkata lagi.
"Menurutku, mereka berempat meninggalkan lembah itu
secara mendadak, Hanya ada dua kemungkinan pertama,
mereka berpencar pergi mencari Toan Bok Ang, Kalau benar
begitu, kini mereka berempat pasti sudah kembali ke lembah
itu!"
"Kemungkinan kedua?" tanya Seh Cing Hua.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengernyitkan kening,
seakan sedang berpikir
"Kemungkinan kedua... tentunya berada di dalam jala
Bumi itu!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berpikir sejenak, kemudian
berkata,
" Kalau mereka berempat berada di dalam Jala Bumi, sulit
pula bagi Kou Hun Siu membawa mereka pergi. Apabila Liok Ci
Khim Mo tiba, sudah pasti Kou Hun Siu akan membawanya
pergi melampiaskan kegusarannya terhadap Lu Leng
berempat!"
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Seh Cing Hua
berpikir Mereka berdua merasa apa yang dikatakan Tam Sen
masuk akal,
2743
Tong Hong Pek segera berkata, " Kalau begitu, mari kita
cepat-cepat kembali ke lembah itu melihat-lihat Apabila
mereka tidak berada di situ, kita terpaksa harus menguntit di
belakang Liok Ci Khim Mo, agar mengetahui jejak Lu Leng dan
lainnya."
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
Baru saja mereka hendak beranjak pergi, mendadak terdengar
sayup-sayup suara petikan harpa. Lalu tampak pula cahaya
obor di kejauhan. jelas itu pasti suara Pat Liong Thian Im.
Namun jarak begitu jauh, membuat mereka tidak terpengaruh
Mereka tahu, Liok Ci Khim Mo sudah tiba di tempat tadi,
tanpa membuang waktu lagi, ketiganya langsung melesat ke
arah lembah itu. Tak seberapa lama kemudian, mereka sudah
tiba di lembah yang dituju. Namun, tiada seorang pun berada
di dalam lembah itu.
Karena itu, mereka segera mundur dari lembah tersebut.
Namun, tiba-tiba Seh Cing Hua melihat suatu benda,
"lh?" Seru Seh Cing Hua terbelalak "Kalian lihat, apa ini?"
Dia segera memungut benda tersebut, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun memandang benda itu,
seketika hati mereka jadi dingin, Benda yang di tangan Seh
Cing Hua ternyata sebilah belati, yaitu Song Ciok Cit! Belati
kecil itu berada pada Tam Goat Hua. Tentunya gadis itu tahu
itu adalah belati pusaka, Tidak mungkin dia tidak berhati-hati
menyimpannya. Kini benda tersebut berada di situ,
menandakan kalau mereka berempat telah mengalami hal-hal
yang tak diinginkan
2744
"Cepat! Sebelum Liok Ci Khim Mo pergi jauh, kita ikuti saja
cahaya obor mereka!" usul Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
setelah berpikir tentang Tam Goat Hua dan kawan-kawan,
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
lalu melesat laksana kilat, meninggalkan tempat itu. Lima
enam rnil kemudian mereka sudah melihat cahaya obor.
Namun karena tidak ingin terlampau dekat, mereka langsung
memperlambat langkah masing-masing.
Namun tiba-tiba mereka melihat ada keanehan. Obor-obor
itu dibawa ke sana-ke mari, lalu berhenti dan bergerak ke
depan lagi,
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen, dan Seh Cing Hua cepat-cepat mengikuti dari belakang,
Hanya tampaknya mereka tidak ke istana Ci Cun Kiong, Hal itu
tentu saja membuat ketiganya terheran-heran, Kira-kira tujuhdelapan
mil, barulah obor-obor itu berhenti.
Mereka bertiga melesat maju setengah mil, lalu
bersembunyi di balik sebuah pohon besar untuk mengintai
para pembawa obor itu. Di bawah sinar obor, tampak seekor
kuda tinggi besar.Duduk di punggung kuda itu Liok Ci Khim
Mo. Di sisinya berdiri Kou Hun Siu dan terlihat beberapa orang
membawa obor juga duduk di punggung kuda.
Tempat itu merupakan sebidang tanah kosong. Kou Hun
Siu tampak menunjuk ke sana ke mari, kelihatannya juga
sedang mengatakan sesuatu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
bertiga, masih berjarak setengah mil lebih, maka tidak dapat
mendengar apa yang dikatakannya. Berselang sesaat, Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berkata,
"Kalian sudah lihat, banyak mayat tergeletak di tanah !"
2745
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Seh Cing Hua
mengangguk
"Apa artinya itu?" tanya keduanya.
Di saat mereka bercakap-cakap, mendadak tampak Kou
Hun Siu keluar dari barisan dan berjalan menuju ke sebuah
pohon yang patah dahannya, Dia mengatakan sesuatu lagi,
tapi tidak terdengar sama sekali, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek tampak berpikir keras.
"Aku lihat cepat atau lambat, Liok Ci Khim Mo pasti
kembali ke istana Ci Cun Kiong!" ujarnya kemudian, "Kita
tunggu saja, Kalau dia pergi, kita pergi juga melihat-lihat agar
tahu jelas apa yang terjadi di sana!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mengangguk
Mereka pun terus menunggu dengan sabar Kira-kira setengah
jam kemudian, tampak Liok Ci Khim Mo menarik tali kuda,
ternyata dia meninggalkan tempat itu, kembali ke istana Ci
Cun Kiong. Yang lain tampak bergerak mengikutinya dari
belakang. Perlu diketahui, sebelum Liok Ci Khim Mo naik ke
atas undakan batu, dia sudah tahu Toan Bok Ang menerjang
ke dalam istana, Liok Ci Khim Mo dan Kou Hun Siu segera
menerjang ke atas, sekaligus berpesan beberapa patah kata
pada Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, lalu memasuki ruang
bawah tanah.
Di saat mereka berdua tiba di situ, kebetulan Toan Bok
Ang telah berhasil merebut Busur Api dari tangan Oey Sim Tit
lalu melesat keluar. Namun, Liok Ci Khim Mo dan Kou Hun Siu
telah berdiri di sana. Apa yang terjadi di sana telah diceritakan
di atas,
2746
Sementara Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen, dan Seh Cing Hua yang tadi bersembunyi
segera keluar setelah Liok Ci Khim Mo dan lainnya pergi.
Mereka bertiga melesat ke arah tanah kosong iiu. Sampai
di sana, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memperhatikan
mayat-mayat yang bergelimpangan .
* * * *
Bab 128
Setelah memperhatikan mayat-mayat itu sejenak, Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek berkata, "Lu Leng berempat, pernah
berada di sini bertarung dengan orang-orang istana Ci Cun
Kiong!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut.
"Tidak salah, Wajah kedua mayat itu menghitam, sudah
pasti terkena pukulan Thai Im Ciang, Yang hancur tulangnya,
terkena pukulan Kim Kong Sin Ci!"
Mendadak Seh Cing Hua memungut sebuah senjata yang
telah kutung, lalu berkata pada Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.
"Lihatlah!"
Tam Sen dan Tong Hong Pek langsung memandang
senjata kutung itu,
"Senjata itu dikutung oleh Can Thian Cin?" tanya Tong
Hong Pek.
2747
Seh Cing Hua mengangguk
"Betul!"
"Kelihatannya mereka bertarung di atas angin!" ujar Tong
Hong Pek lagi
"Aku tahu, pasti ketika mereka sedang bertarung,
mendadak muncul Kou Hun Siu!" tukas Seh Cing Hua.
Tong Hong Pek mengerutkan kening.
"Kalau begitu, mereka berempat berada di mana sekarang
?"
"Tadi aku sudah melihat dahan pohon yang patah ilu,
paling juga baru berlalu dua jam!" ujar Tam Sen.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tampak kembali
mengernyitkan kening, berpikir
"Masih ada satu pertanyaan, kalau benar mereka
berempat bertemu orang-orang istana Ci Cun Kiong, lalu
bagaimana belati milik Goat Hua berada di dalam lembah itu?"
tanya Tong Hong Pek kemudian
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua, tidak dapat
memecahkan persoalan tersebut Mereka bertiga amat gelisah
dalam hati, Setelah berunding sejenak Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek berkata. "Jika terus berpikir di sini tiada gunanya,
kita harus cepat berpencar pergi mencari mereka. Kalau ada
jejak mereka, segera melepaskan kembang api isyarat !"
Seh Cing Hua cepat-cepat mengeluarkan dua batang
kembang api, dibagikan kepada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
2748
Pek dan suaminya, Setelah itu, mereka bertiga berpencar
pergi mencari Lu Leng berempat.... Sesungguhnya semua
peristiwa di lembah itu, terjadi sesudah Toan Bok Ang
meninggalkan lembah tersebut secara diam-diam.
Walau saat itu awan gelap menutupi langit, namun
berselang beberapa saat kemudian setelah Toan Bok Ang
pergi, awan gelap itu buyar terhembus angin dan bulan mulai
menampakkan diri. Saat itulah Tam Goat Hua mengeluarkan
suara seruan.
"Di mana Nona Toan?"
Begitu mendengar suara seruan Tam Goat Hua, Lu Leng,
Tam Ek Hui, dan Han Giok Shia segera menengok ke sana-ke
mari, Barulah kemudian mereka sadar bahwa Toan Bok Ang
sudah tidak berada di dalam lembah.
"Jarak dari sini ke istana Ci Cun Kiong tidak begitu jauh,
kalau Nona Toan pergi seorang diri, pasti akan celaka!" ujar
Tam Ek Hui.
"Kita harus segera pergi mencarinya!" sahut Tam Goat
Hua,
Maka keempat muda-mudi itu melesat keluar
meninggalkan lembah. Dan ketika baru tiba di mulut lembah,
mendadak terdengar suara bentakan
"Siapa?"
Bentakan itu kedengarannya seperti di tempat jauh,
namun suaranya amat nyaring dan mengejutkan seketika
keempatnya kaget dan langsung berhenti. Mereka saling
memandang dengan kening berkerut Belum sempat mereka
2749
berbuat sesuatu sudah terdengar suara langkah, menyusul
tampak pula cahaya obor
Walau masih berjarak dua tiga puluh depa, tapi Lu Leng
dan lainnya sudah melihat orang yang berjalan di depan,
Orang itu tak lain adalah Kou Hun Siu, Terlihat belasan orang
mengikuti di bela-kangnya,
Bukan main terkejutnya Lu Leng berempat Tam Goat Hua
segera berkata dengan suara rendah.
"Celaka! jejak kita telah ketahuan oleh Kou Hun Siu, kita
harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini!"
Han Giok Shia tercengang,
"Mengapa? Kita takut pada mereka?"
"Bukan takut pada mereka, melainkan takut pada Liok Ci
Khim Mo!" sahut Tam Goat Hua. "Kalau bertarung melawan
mereka di stni, sudah pasti Liok Ci Khim Mo akan datang ke
mari. Kita tidak mampu melawannya! Namun ayah dan yang
lain tidak tahu akan hal ini, apabila kembali, tentunya akan
celaka!"
Tam Ek Hui manggut-manggut,
"Benar!"
"Kalau guru dan mereka kembali tidak bertemu kita, lantas
bagaimana?" kata Lu Leng.
Di saat mereka berbicara, Kou Hun Siu dan lainnya sudah
makin dekat, hanya berjarak enam tujuh depa saja.
2750
Tam Goat Hua segera berkata, "Aku punya ide, menaruh
belati pusaka di mulut lembah! Kalau mereka kembali ke situ,
begitu melihat belati pusaka ini, pasti tahu kita telah bertemu
musuh tangguh!"
Tam Ek Hui ingin mengatakan, Song Ciok Cit belati itu
merupakan benda pusaka rimba persilatan tidak bisa begitu
saja ditaruh di tempat ini. Akan tetapi, ketika dia baru mau
membuka mulut, Kou Hun Siu dan lainnya justru sudah
semakin dekat, Tam Goat Hua segera melempar belati pusaka
itu ke tanah lalu bersiul panjang, seketika itu mereka
berempat langsung melesat pergi.
Mereka hanya berharap dapat memancing Kou Hun Siu
dan lainnya meninggalkan lembah itu. Tak lama kemudian
keempatnya, sudah sampai di sebuah rimba yang terdapat
sebidang tanah kosong. sementara Kou Hun Siu dan lainnya
terus mengejar dengan membawa obor Keempat muda-mudi
itu ternyata berhenti di tanah kosong.
Ketika mereka membalikkan badan, tampak belasan orang
mengejar sampai di situ! Namun anehnya, di antara orangorang
tak tampak Kou Hun Siu. Ternyata hari itu setelah
menghentikan semua perangkap Lorong Rahasia, Kou Hun Siu
segera pergi ke dalam gudang pusaka, Dia mengambil Jala
Bumi, disimpan ke dalam baju, setelah itu, segera pula
menjulurkan tangannya untuk mengambil Seng Kim.
Ketika tangannya hampir menjamah benda pusaka itu,
mendadak menarik kembali tangannya, Ternyata di dalam
gudang pusaka sudah tidak ada apa-apa. Semua perangkap
yang ada di situ sudah tidak berfungsi. Lalu mengapa
mendadak dia menarik kembali tangannya, tidak berani
mengambil Seng Kim itu?
2751
Ternyata dia teringat akan pesan Mo Liong Seh Sih, siapa
yang berhasil memasuki gudang pusaka, hanya diperbolehkan
mengambil satu macam benda pusaka saja, Siapa yang berani
mengambil lebih, pasti mati mengenaskan. Kini walau semua
perangkap sudah tidak berfungsi namun ingat Toan Bok Ang
pernah mengatakan sebagian perangkap di situ tidak
dikendalikan dari pusat penggerak yang di bawah air terjun.
Kou Hun Siu tidak berani memastikan, benar atau tidak
perkataan Toan Bok Ang itu. Kalau berani coba menempuh
bahaya, mungkin akan berhasil mengambil semua benda
pusaka yang ada di situ, Akan tetapi, mendadak pikirannya itu
berubah. Berdasarkan kepandaiannya dan ditambah Jala
Bumi, mungkin dirinya sudah tiada tanding di dunia persilatan
Karena itu, untuk apa harus menempuh bahaya mengambil
benda pusaka lain?
Berpikir begitu Kou Hun Siu tidak berani mengambil benda
pusaka lain, sebaliknya malah cepat-cepat meninggalkan
gudang pusaka tersebut. Tak lama setelah Kou Hun Siu
meninggalkan Lorong Rahasia itu, Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek dan lainnya sudah menggerakkan pusat penggerak
semua perangkap yang di dalam Lorong Ra-hasta,
Kou Hun Siu tidak tahu akan hal tersebut. Dia justru
menganggap semua perangkap yang ada di situ berfungsi
sendiri. Tentu saja dia jadi mempercayai, apa yang dikatakan
Toan Bok Ang, dan bersyukur dalam hati, dirinya tidak serakah
dan telah meninggalkan gudang pusaka itu. Kalau tidak,
nyawanya pasti melayang di sana, justru karena itu, yang
beruntung adalah Tam Ek Hui dan lainnya, mereka
memperoleh benda-benda pusaka itu,
Kou Hun Siu yang telah memperoleh Jala Bumi, langsung
kembali ke istana Ci Cun Kiong, Baru satu hari tiba di istana
2752
sudah terdengar informasi bahwa ada beberapa orang yang
mencurigakan sedang menuju ke arah istana, Yang
dimaksudkan orang-orang mencurigakan itu, sesungguhnya
adalah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen, Seh Cing Hua, Lu Leng dan lainnya berjumlah delapan
orang,
Mereka melakukan perjalanan dengan hati hati. Namun di
setiap penjuru ada anggota istana Ci Cun Kiong, Maka kalau
terjadi sesuatu, para anggota di setiap daerah menggunakan
kuda jempolan menuju ke istana Ci Cun Kiong untuk melapor
Dalam waktu beberapa hari, laporan tersebut pasti sudah
sampai di tempat tujuan
Setelah menerima laporan itu, Kou Hun Siu sudah
menerka, di antara orang-orang itu pasti terdapat Cit Sat Sin
Kun-Tam Sen suami isteri. Oteh karena itu, dia membawa dua
belas jago tangguh untuk mencari mereka, Namun
menemukan Tam Goat Hua berempat, justru tidak melihat Cit
Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri. Dia pun berpikir, dua belas
orang yang dibawanya merupakan pesilat tangguh golongan
hitam, tidak mungkin tidak mampu melawan mereka
berempat,
Maka dia mengambil keputusan untuk mencari yang lain
guna menjajal keampuhan Jala Bumi yang diperolehnya belum
lama ini, Sebab itu, ketika kedua belas pesilat tangguh
golongan hitam pergi mencari Lu Leng berempat dia
memisahkan diri untuk pergi mencari Cit Sat Sin Kun-Tam Sen
suami isteri dan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek. Kejadian itu
telah diceritakan di atas.
Sementara Lu Leng dan lainnya yang tidak melihat Kou
Hun Siu bersamaan orang-orang itu, langsung menarik nafas
lega, sedangkan kedua belas orang itu segera mengepung
2753
mereka berempat. Tam Ek Hui menatap semua orang itu, di
antaranya ada yang dikenalnya,
"Kalian berjumlah dua belas orang, kami cuma berempat,
itu berarti tiga lawan satu! Bagaimana berpencar, agar tidak
kacau balau?" seru Tam Ek Hui sambil tertawa panjang,
Salah seorang bertampang bengis, tangannya memegang
sebuah martil tembaga. Dia langsung membentak dengan
mata menatap Tam Ek Hui,
"Setan kecil, ajalmu sudah tiba kenapa masih tenangtenang
saja?"
Tam Ek Hui tertawa lagi.
"Tentunya kau tahu! Ya, kan?" sahutnya, tenang,
Usai menyahut, Tam Ek Hui langsung melesat ke hadapan
orang itu, Orang bengis itu pun segera mengayunkan martil
tembaga yang di tangannya, menyerang Tam Ek Hui,
Tam Ek Hui membungkukkan badannya sedikit dan tahutahu
sudah mengeluarkan senjata Can Thian Cin. Tampak
cahaya hijau berkelebat menyambut martil tembaga itu,
Trang!
Terdengar suara benturan senjata, Martil tembaga itu
telah kutung,
"Aaaakh...!" jeritan menyayat terdengar menyusul dentang
keras tadi.
2754
Ternyata sebagian kepala orang itu telah terpapar Darah
pun langsung mengucur deras membasahi tubuhnya, Begitu
melihat Tam Ek Hui berhasil membunuh salah seorang itu
hanya dengan satu jurus, Han Giok Shia bersiul panjang,
kemudian menggerakkan senjata .
Perlu diketahui, sepasang roda yang ada di ujung
senjatanya telah diganti dengan Liang Siang Lun, benda
pusaka yang diperolehnya dari gudang pusaka, Tampak dua
orang menangkis senjatanya dengan pedang. Akan (etapi,
mendadak Han Giok Shia mengeluarkan jurus Hong Hoang
Tiam Thau (Burung Phoenix Memanggutkan Kepala),
Trang! Trang!
Terdengar suara benturan senjata dua kali, Tampak kedua
orang itu, terkejut dan langsung meloncat mundur saat
melihat pedang di tangan mereka ternyata sudah kutung,
Mereka seperti tak percaya melihat hal itu, sementara Han
Giok Shia merasa gembira mengetahui senjatanya ternyata
begitu hebat Maka ia segera maju dan langsung menyerang
dengan jurus Hong Hoang Can Pheng (Burung Phoenix
Mengembangkan Sayap).
Terdengar suara jeritan dua kali, Kedua orang itu roboh
berlumuran darah! Lu Leng dan Tam Goat Hua yang melihat
mereka berdua, begitu turun tangan sudah berhasil
membunuh tiga orang, segera pula bersiul panjang dan
menyerang orang-orang itu, Walau kedua belas orang itu
merupakan pesilat tangguh dari golongan hitam, namun
bagaimana mungkin kepandaian mereka dapat menandingi
kepandaian Lu Leng dan lainnya,
2755
Begitu Lu Leng turun tangan, langsung menggunakan ilmu
Kim Kong Sin Ci, mengeluarkan jurus Sing Hong Cak Yun
(Sepasang Puncak Menembus Awan),
Bum! Bum!
Terdengar seperti suara ledakan dua kali, kemudian
disusul jeritan yang menyayat hati, Tampak dua orang
terpental lalu roboh dan tak bergerak lagi, Tewas! Tam Goat
Hua juga telah menyerang dengan rantai besi, Salah seorang
terhantam ujung rantai besi itu.
Praak!
Orang itu terhuyung-huyung beberapa langkah, lalu roboh
pula dan muntah darah. Dalam waktu sekejap, sudah sebelas
orang roboh binasa, masih tersisa satu orang, Ternyata orang
itu begitu melihat teman-temannya roboh binasa satu persatu,
langsung menyembunyikan diri di balik sebuah pohon, setelah
melihat teman-temannya binasa semua, orang itu ketakutan
setengah mati dan segera melarikan diri! Akan tetapi, Tam Ek
Hui langsung berseru.
"Jangan menbiarkannya pergi melapor!"
Han Giok Shia cepat-cepat melesat ke arah orang itu, dan
langsung melancarkan sebuah pukulan Thai Im Chiang.
"Aaaakh...! Orang itu roboh seketika dan meng-gelepargelepar,
Berselang sesaat, barulah mati dengan wajah
berubah kehitam-hitaman!
Tam Ek Hui, Lu Leng, Tam Goat Hua, dan Han Giok Shia
memandang mayat-mayat itu, Kemudian Han Giok Shia
tertawa.
2756
"Ha ha! Hari ini baru bisa melampiaskan kedongkotan di
dalam hati, puaslah hatiku sekarang!
"Entah guru dan lainnya sudah kembali atau belum? Kita
harus segera kembali ke lembah itu!" usul Lu Leng,
Tam Ek Hui mengerutkan kening,
"Heran? Mengapa Kou Hun Siu hilang mendadak?"
gumamnya,
Tiba-tiba terdengar suara tawa kering, setelah itu
terdengar pula suara orang bernada kering pula,
"Ternyata masih ada orang merindukan aku!"
Dengan terkejut mereka berempat segera menoleh ke
samping, Tampak seorang tua berdiri tak jauh dari situ, Orang
itu ternyata Kou Hun Siu. Walau mereka berempat merasa
terkejut akan kemunculan Kou Hun Siu, tapi yakin dalam hati,
bahwa mereka berempat masih sanggup melawannya,
Kou Hun Siu menatap mereka dengan tajam, lalu
memandang mayat-mayat yang tergeletak di tanah.
"Ombak belakang mendorong ombak depan, kalian
berempat masih muda, tapi berkepandaian sudah begitu
tinggi!" ujar orang itu itu memujL
Tam Goat Hua menyahut, "Kou Hun Siu, kau tahu dirimu
tidak mampu melawan?"
Kou Hun Siu tertawa panjang.
2757
"Kalian berempat jangan lupa, jahe tua lebih pedas dari
jahe muda, lho!" ujarnya masih dengan diiringi suara tawa
keringnya.
Tam Ek Hui segera menyahut, "Tidak salah, jahe tua
memang lebih pedas! Namun senjata andalan si jahe Tua
justru sudah berada di tangan kami. itu pertanda semakin tua
semakin pikun!"
Kejadian hilangnya pusaka itu tentu sangat memalukan
bagi Kou Hun Siu, Maka dapat dibayangkan, betapa gusarnya
Kou Hun Siu mendengar itu. Akan tetapi, dia amat licik,
sehingga tidak tersirat pada wajahnya, Hanya terdengar suara
tawanya yang dingin
"Kalah atau menang merupakan hal yang wajar Lihat,
malam ini apakah aku berhasil atau tidak merebut kembali
senjataku itu?"
Mendengar percakapan itu Han Giok Shia sudah tidak
sabaran. Tangannya memegang Liang Siang Lun lalu
membentak dengan sengit.
"Kalau begitu, cepatlah kau turun tangan!"
Kou Hun Siu sudah mengenali senjata yang di tangan Tam
Ek Hui. Namanya Can Thian Cin benda pusaka dari gudang di
istana iblis! Saat dia memandang ke arah Han Giok Shia,
segera pula mengenali sepasang roda bundar itu yang
merupakan benda pusaka golongan Buddha! Begitu melihat
senjata itu, Kou Hun Siu pun tersentak dalam hati, Dia segera
mundur beberapa langkah, seraya mengeluarkan senjata
pusakanya, yaitu jala Bumi!
2758
Ketika melihat Kou Hun Siu mundur, Han Giok Shia
mengira Kou Hun Siu ingin melarikan diri, maka dia segera
maju sambil menyerang dengan jurus Hong Hoang Tong Seng
(Burung Fhoenix Lahir Kembali), seketika senjata Jit Goat Soh
Sim Lunnya berkelebat-kelebat menimbulkan angin yang
menderu-deru. Kou Hun Siu cepat-cepat mundur setindak,
Saat bersamaan, tampak sepasang lengan jubahnya menggembung,
lalu dikibaskan ke arah Han Giok Shia,
Han Giok Shia yang sudah tidak sempat berkelit, terpaksa
menyambut serangan itu dengan jurus Sio Ngo Peng Goat
(Bidadari Mengejar Bulan), Kedua tenaga itu beradu. Terlihat
Han Giok Shia mundur selangkah Lu Leng dan lainnya yang
melihat Han Giok Shia sudah berada di bawah angin, langsung
bersiul panjang sambil menerjang ke arah Kou Hun Siu.
Sejak memperoleh Jala Bumi, Kou Hun Siu tidak pernah
menggunakan senjata tersebut Ketika melihat mereka bertiga
menerjang ke arahnya, diam-diam dia bergirang dalam hati,
Sebab, dia justru tak ingin mereka berpencar karena akan sulit
menangkap dengan Jala Bumi. Kini mereka menerjang ke
arahnya serentak, maka dia ingin menangkap mereka semua,
Kou Hun Siu memekik aneh dan mendadak badannya
mencelat ke atas sekitar tiga depa tingginya. Lu Leng
mendengus, lalu dia pun ikut mencelat ke atas. Namun Tam
Goat Hua segera berseru memperingatkan "Adik Leng, hatihati
Jala Buminya...!"
Meskipun Tam Goat Hua begitu cepat berseru, tapi
gerakan Kou Hun Siu ternyata jauh lebih cepat,
Mendadak Kou Hun Siu bersiul panjang. Bersamaan
dengan itu Lu Leng berempatpun merasa di depan mata tibaKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
2759
tiba berubah gelap, sepertinya ada awan gelap menutupi
mereka.
Mengetahui hal itu Tam Goat Hua berteriak
"Kita harus menerjang ke samping!"
Mereka berempat pernah mendengar dari Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek tentang kelihayan Jala Bumi, Saat ini
awan gelap yang menutup di atas kepala mereka pasti Jala
Bumi yang dimaksudkan itu. Oleh karena itu, begitu
mendengar suara teriakan Tam Goat Hua, Lu Leng dan lainnya
bergerak cepat melesat ke samping,
Gerakan mereka berempat cepat sekali, Akan tetapi, jala
justru melebar belasan depa, sehingga membuat mereka
membentur sesuatu, sulit untuk melesat pergi lagi, Saat ini,
mereka berempat sudah berpencar maka tidak tahu keadaan
satu sama lain, Mereka berempat merasa berada di tempat
yang amat gelap, Namun senjata Can Thian Cin yang di
tangan Tam Ek Hui malah semakin memancarkan cahaya,
Ternyata mereka berempat berada di dalam jala yang amat
halus, tidak tampak pemandangan di luar
Tam Ek Hui menggerakkan senjatanya ke depan, namun
Can Thian Cin itu tidak dapat merobek jala tersebut.
Bukan main terkejutnya Tam Ek Hui,
"Aku sudah terkurung di dalam Jala Bumi! Bagaimana
kalian?"
Terdengar Lu Leng, Tam Goat Hua dan Han Giok Shia
menyahut serentak,
2760
"Kami juga terkurung di dalam Jala Bumi!" Walau jarak
mereka agak jauh, tapi sama-sama terkurung di dalam Jala
Bumi, Hanya saja mereka terpencar di empat sudut, dan sulit
sekali untuk meloloskan diri.
Kou Hun Siu tertawa terbahak-bahak,
"Ha ha ha! Kalian ingin lolos, itu lebih sulit dari mendaki
langit"
Usai berkata, dia menyeret jala itu ke sebuah pohon lalu
diikatkannya ujungnya pada pohon tersebut Setelah itu dia
tertawa gelak lagi sambil meninggalkan tempat itu. Setelah
meninggalkan tempat itu, Kou Hun Siu baru bertemu Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya, Pada waktu itu, Kou Hun
Siu memang tidak membawa Jala Bumi, Kalau Giok Bin Sin
Kun, Cit Sat Sin Kun dan Seh Cing Hua tahu akan hal itu,
mungkin Kou Hun Siu sudah mati di tempat itu,
Mengapa Kou Hun Siu berani meninggalkan Lu Leng dan
lainnya yang terkurung di dalam Jala Bumi? Karena dia tahu,
bahwa Jala Bumi mengandung racun. Satu jam kemudian,
mereka berempat pasti akan mati di dalam jala itu, Ketika Kou
Hun Siu pergi sambil tertawa gelak, Lu Leng dan lainnya
berusaha keluar dari dalam jala, Tapl sia-sia, sebab mereka
tak berdaya sama sekali jangankan keluar, mau saling
berdekatan pun tidak bisa, Han Giok Shia yang tidak sabaran
langsung mencaci maki,
"Apa Liang Siang Lun tiada gunanya sama sekali? Kalau
tidak dapat merobek Jala Bumi ini, lalu terhitung benda
pusaka apa?"
2761
"Adik Han, jangan berkata begitu! Setiap benda pasti ada
lawannya, bukan Liang Siang Lun tiada gunanya," sahut Tam
Goat Hua dengan suara dalam.
Han Giok Shia menghela nafas panjang.
"Aaah! Kalau kita tidak bisa keluar dari jala ini, apa
gunanya?" keluhnya,
"Kakak, senjata Can Thian Cin masih berada di
tanganmu?" Tanya Tam Goat Hua kepada Tam Ek Hui dengan
suara dalam.
"Ada!" sahut Tam Ek Hui.
"Kakak Goat, aku sudah pikirkan itu, Mungkin dengan
senjata itu kita bisa keluar dari jala ini," sela Lu Leng,
"Aku sependapat denganmu," sahut Tam Goat Hua.
Akan tetapi, Tam Ek Hui justru menghela nafas panjang,
"Mengapa kau menghela nafas?" tanya Han Giok Shia,
"Tadi aku sudah mencoba merobek jala ini dengan senjata
Can Thian Cin, namun tiada hasilnya," sahut Tam Ek Hui.
Mendengar itu, Han Giok Shia jadi putus asa.
"Yaaaah! Kalau begitu.,." keluhnya, "Kakak, kau
mengerahkan Lweekang?" tanya Tam Goat Hua.
"Tadi aku tidak mengerahkan Lweekang,.," sahut Tam Ek
Hui,
2762
"Kakak, cobalah gunakan senjata Can Thian Cin itu, dan
kerahkan Lweekangmu!" kata Tam Goat Hua.
Tam Ek Hui menurut Dia mengerahkan Lweekangnya lalu
menggunakan senjata Can Thian Cin untuk merobek jala
tersebut Akan tetapi, tetap tiada hasilnya,
"Bagaimana? Apakah jala ini sudah beriubang?" tanya Han
Giok Shia.
Tam Ek Hui menghela nafas,
"Senjata Can Thian Cin sama sekali tidak dapat merobek
Jala Bumi."
Han Giok Shia langsung mendamprat
"Can Thian Cin! Senjata pusaka apa itu? Tiada gunanya...."
Mendadak Tam Goat Hua berseru dengan nada girang,
"Aku punya akal!"
"Akal apa?" tanya Han Giok Shia,
"Kakak, gunakan senjata Can Thian Cin untuk menggali
lubang!" sahut Tam Goat Shia,
Tam Ek Hui tercengang.
"Untuk apa menggali lubang?" tanyanya tidak mengerti.
"Untuk mengubur diri kita barangkali," sela Han Giok Shia,
2763
"Menggali lubang di tanah, mungkin kita bisa keluar dari
lubang itu," kata Lu Leng sambil tertawa.
Tam Ek Hui bersorak kegirangan, kemudian menggunakan
senjata Can Thian Cin menggali di tanah, Tak seberapa lama,
dia sudah berhasil menggali sebuah lubang di tanah dan
langsung meloncat ke dalam.
Setelah itu, dia menggali lagi sebuah terowongan dari
dalam lubang tersebut, Berselang beberapa saat, dia berhasil
menggali sebuah terowongan, lalu muncul di permukaan
tanah tak jauh dari jala itu,
Bukan main girangnya Tam Ek Hui,
"Aku sudah keluar! Aku sudah keluar.,.!" seru-nya.
Han Giok Shia segera menegurnya,
"Cepat lepaskan kami! jangan cuma bersorak-sorak seperti
orang gila!" tegur Han Giok Shia,
"Baik!" sahut Tam Ek Hui.
Dia memandang jala itu, Tampak ujungnya terikat pada
sebuah pohon. Dia segera mendekati pohon itu lalu
melepaskan ikatan ujung jala, Mendadak dia menyentakkan
jala itu ke atas, seketika juga Tam Goat Hua, Han Giok Shia
dan Lu Leng melesat ke luar. Setelah mereka bertiga melesat
ke luar, Jala itu merosot ke bawah lagi, Mereka semua
menarik nafas lega, karena berhasil keluar dari jala,
Perlahan-lahan Tam Ek Hui menarik jala itu. Sungguh
menakjubkan jala itu terus mengecil dan akhirnya menjadi
sebesar telapak tangan.
2764
"Tua bangka bangsat Kou Hun Siu itu entah pergi ke
mana? Kita harus mencarinya untuk membuat perhitungan!"
kata Han Giok Shia,
"jangan terburu-buru! Jala itu mengandung racun, Cukup
lama kita terkurung di dalamnya, tentunya kita sudah terkena
racun, Lebih baik kita mencari suatu tempat yang sunyi untuk
bersembunyi guna menghimpun hawa murni kita untuk
mengusir racun dari tubuh kita," sahut Tam Goat Hua,
Han Giok Shia, Tam Ek Hui dan Lu Leng mengangguk lalu
segera melesat pergi, Mereka berhasil menemukan sebuah
goa, lalu duduk menghimpun hawa murni di dalam goa itu.
Tak seberapa lama setelah mereka berempat
meninggalkan tempat itu, Kou Hun Siu justru membawa Liok
Ci Khim Mo ke sana,
Ketika melihat Lu Leng dan lainnya, bahkan Jala Buminya
tidak kelihatan di sana, bukan main gusarnya Kou Hun Siu! Dia
ingin segera pergi mencari mereka, namun Liok Ci Khim Mo
khawatir ada orang memanfaatkan kesempatan itu, untuk
menyerbu ke istana Ci Cun Kiong. Maka dia mengambil
keputusan harus segera kembali ke istana Ci Cun Kiong.
Walau Kou Hun Siu tidak begitu setuju, tapi tidak berani
membantah.
Seandainya pada waktu itu Liok Ci Khim Mo mau menuruti
kemauan Kou Hun Siu, sudah pasti Toan Bok Ang berhasil
memperoleh Busur Api dan meninggalkan istana Ci Cun Kiong,
Namun sungguh sayang sekali! Di saat Toan Bok Ang baru
keluar dari pintu ruang rahasia bawah tanah, Liok Ci Khim Mo
dan Kou Hun Siu sudah tiba di sana, sehingga Toan Bok Ang
terluka berat oleh Pat Liong Thian Im.
2765
Toan Bok Ang sadar bahwa bayangan-bayangan tadi,
semuanya hanya merupakan khayalan, karena dirinya telah
terpengaruh Pat Liong Thian Im. Namun saat ini, lukanya
sudah terlampau parah.
Walau dia paham dalam hati, tapi justru telah kehilangan
kekuatan untuk melawan, boleh dikatakan sudah tak berdaya
sama sekali. Perlahan-lahan Toan Bok Ang menoleh ke arah
Oey Sim Tit yang kebetulan juga sedang memandang ke
arahnya, wajahnya bertambah buruk tak sedap dipandang.
Toan Bok Ang memanggilnya dengan suara lemah,
"Saudara 0ey...."
Karena gadis itu membuka mulut, darah segarnya
menyembur keluar
Oey Sim Tit menutup wajahnya,
"Nona Toan, kau tak usah memanggilku Tadi aku
menyuruhmu cepat-cepat pergi, tapi kau tidak mau. Kini aku...
aku tak mampu menolongmu"
Toan Bok Ang memandangnya. Dari nada ucapannya Oey
Sim Tit masih ingin menolongnya, hanya saja dalam keadaan
seperti itu, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Toan Bok Ang ingin membuka mulut lagi, namun...
"Uaaakh...!"
Ternyata darah segarnya menyembur keluar lagi,
sementara Liok Ci Khim Mo bertambah gusar, karena melihat
Toan Bok Ang masih belum mati. Mendadak dia berhenti
2766
memetik tali senar harpa kunonya, Suasana di tempat itu
berubah menjadi hening seketika, Toan Bok Ang menarik
nafas lega, sedangkan Oey Sim Tit merasa girang,
"Ayah! Apakah Ayah... bersedia melepaskan Nona Toan?"
tanya Oey Sim Tit kepada Liok Ci Khim Mo.
Kou Hun Siu juga bertanya dengan heran,
Bagian 67
"Mengapa Ci Cun berhenti?"
Liok Ci Khim Mo tertawa aneh.
"He he he! Liok Ci Khim Mo tertawa aneh,
"Melepaskannya?"
Mendadak kedua belas jari tangannya bergerak serentak,
ternyata dia menggunakan nada Mengejutkan Langit, Padahal
Toan Bok Ang baru merasa lega, tapi harpa Pat Liong Khim
berbunyi lagi, bagaikan halilintar menggelegar membelah
bumi. Itu membuat hati Toan Bok Ang tergoncang keras. Tak
lama kemudian, tampak darah segar mengalir dari hidungnya.
sedangkan wajahnya makin pucat pias tak sedap dipandang,
Toan Bok Ang tergeletak tak bergerak di lantai,
Liok Ci Khim Mo tertawa gelak, kemudian jari keenamnya
bergerak tiga kali. Setiap kali harpa Pat Liong Khim itu
berbunyi, badan Toan Bok Ang meloncat ke atas hampir satu
depa. Tiga kali kemudian, badan Toan Bok Ang sudah tak
bergerak sama sekali. Liok Ci Khim Mo tertawa dingin, Dia
memeluk harpa Pat Liong Knimnya sambil mendekati Toan
2767
Bok Ang, lalu mengayunkan kakinya untuk menendang gadis
itu, Kebetulan tendangannya itu membuat Toan Bok Ang
terpental ke dekat kaki Oey Sim Tit
Oey Sim Tit segera membungkukkan badannya memeriksa
pernapasan gadis itu,
"Ayah, dia... dia sudah mati," katanya kepada Liok Ci Khim
Mo.
"Mati ya mati! Kalau gadis itu tidak mati, kau pula yang
akan mati! Kau mengerti?" sahut Liok Ci Khim Mo.
Tadi ketika Oey Sim Tit meraba hidung Toan Bok Ang,
ternyata sudah tidak bernafas, pertanda gadis itu telah mati,
Betapa sedihnya Oey Sim Tit, sehingga tertegun tak dapat
mengucapkan sepatah kata pun. Berselang sesaat, barulah dia
berkata lagi.
"Ayah, dia sudah mati, Biar aku yang menguburnya!
Semasa hidupnya, dia masih memandangku Setelah mati,
bagaimana masih ada dendam?"
Wajah Liok Ci Khim Mo amat tak sedap dipandang.
Oey Sim Tit khawatir Liok Ci Khim Mo tidak mengabulkan
permintaannya, maka langsung menjatuhkan diri berlutut
"Ayah, kabulkanlah permintaanku!" katanya me-mohon.
"Kau ingin menguburnya di mana?" tanya Liok Ci Khim Mo.
Oey Sim Tit berpikir sejenak.
2768
"Di taman bunga belakang istana," jawabnya kemudian.
Liok Ci Khim Mo langsung meludah.
"Phui! Dasar anak yang tak berguna! Dia apamu sehingga
kau mau menguburnya di taman bunga belakang istana?
istana Ci Cun Kiong adalah tempat tinggal kita mengapa harus
mengubur orang mati di sana? Lebih baik kau bakar saja
mayat itu!"
"Kalau begitu, aku akan membawanya keluar istana,
menguburnya di suatu tempat. Ayah pasti mengabulkan
bukan?"
Liok Ci Khim Mo cuma mendengus,
"Hmmm!"
Oey Sim Tit cepat-cepat memanggutkan kepalanya hingga
membentur lantai, lalu bangkit berdiri sekaligus membopong
mayat Toan Bok Ang, dan segera meninggalkan aula besar itu.
Sembari berjalan dia pun berpikir, Toan Bok Ang
merupakan gadis yang cantik, tentunya harus mencari suatu
tempat yang layak untuk mengubur mayatnya.
Oey Sim Tit membopong mayat Toan Bok Ang melalui
jalan Tiong Tiau San. Ketika hari mulai terang, barulah dia
sampai di sebuah lembah kecil.
Lembah kecil itu cukup indah, Di sana terdapat sebuah
sungai kecil, rerumput menghijau dan bunga liar memekar
indah, sungguh merupakan tempat yang sunyit damai dan
nyaman!
2769
Begitu tiba di lembah kecil itu, Oey Sim Tit menaruh mayat
Toan Bok Ang. Kemudian pergi mengambil air untuk
membersihkan noda darah yang melekat di wajah Toan Bok
Ang,
Sesudah wajah itu dibersihkan meskipun pucat pias tapi
masih tampak cantik jelita, Oey Sim Tit termangu-mangu,
kemudian mendongakkan kepala. Ternyata dia teringat akan
Tam Goat Hua.
Berselang beberapa saat, barulah Oey Sim Tit menghela
nafas panjang. Dia tahu Toan Bok Ang amat mencintai Lu
Leng, namun Lu Leng justru tidak mencintai gadis itu. Persis
seperti dirinya sendiri, amat mencintai Tam Goat Hua, tapi
gadis itu tidak mencintainya,
Teringat akan hal itu, Oey Sim Tit merasa Toan Bok Ang
bernasib malang seperti dirinya, Dia menghela nafas panjang
lagi, Air matanya mulai meleleh, Oey Sim Tit berdiri perlahanlahan
lalu menggali sebuah lubang dekat pinggir sungai
setelah itu, dia membopong mayat Toan Bok Ang, yang
kemudian ditaruhnya ke dalam lubang itu.
****
Bab 129
Oey Sim Tit berdiri termangu-mangu di pinggir lubang,
Beberapa saat kemudian barulah dia berkata, "Nona Toan, aku
tahu kau adalah gadis yang cantik jelita dan baik hati, tapi aku
justru tidak mampu menolongmu Aku harap kau di alam baka
sudi memaafkanku!" Dia menarik nafas panjang. "Nona Toan,
ketika kau masih hidup, kau menghendaki Busur Apiku, Aku
tidak bersedia memberikanmu, itu bukan berarti aku tega,
melainkan aku tahu, setelah kalian memperoleh Busur Apiku,
2770
pasti akan membunuh ayahku, maka tidak kuberikan
padamu...." Hatinya seperti tersayat, sehingga air matanya
mengucur deras, "Nona Toan kini kau sudah mati, maka sudah
pasti tidak akan dicelakai orang lagi, Kau pun tidak akan
mencelakai ayahku, maka aku mengabulkan permintaanmu
itu."
Sembari berkata, Oey Sim Tit merogoh ke dalam bajunya
mengeluarkan Busur Apinya. Dengan tangan gemetar
dibelainya Busur Api itu, kemudian ditariknya tiga kali seraya
bergumam.
"Busur Api, oh Busur Api. Sekian tahun kau menemaniku!
sesungguhnya aku merasa tidak sampai hati meninggalkanmu,
Tapi di dunia kau hanya akan mencelakai orang, maka lebih
baik kau menemani Nona Toan saja di dalam kuburannya!"
Dia membungkukkan badannya, menaruh Busur Api itu di
tangan kiri Toan Bok Ang, Setelah itu, mulailah dia mengurug
lubang tersebut. Berselang beberapa saat, mayat Toan Bok
Ang telah diurug hingga tidak kelihatan, dan lubang itu sudah
menjadi gundukan tanah.
Oey Sim Tit mengambil rerumputan dan bunga-bunga liar,
lalu ditanamkannya di atas gundukan tanah itu, agar
gundukan tanah itu tidak mirip sebuah kuburan baru,
Memang! Siapa pun tidak akan menduga, bahwa di tempat
yang amat sunyi itu orang mengubur mayat.
Oey Sim Tit berdiri termangu-mangu,
"Nona Toan, istirahatlah kau dengan tenang di sini!"
gumamnya.
2771
Setelah bergumam begitu, Oey Sim Tit mengeraskan
hatinya, segera melesat pergi meninggalkan tempat itu
kembali ke Liok Ci Khim Mo. Dia sama sekali tidak
memberitahukan pada siapa pun, bahwa mayat Toan Bok Ang
dikuburkan di mana,
Sementara itu, Lu Leng, Tam Goal Hua, Tam Bk Hui dan
Han Giok Shia masih berada di dalam goa menghimpun hawa
murni untuk mengusir racun yang ada di dalam tubuh mereka.
Setelah hari sudah siang, mereka berempat merasa
bersemangat Racun yang ada di dalam tubuh mereka telah
terusir keluar Betapa girangnya mereka, karena juga
memperoleh Jala Bumi. Mereka berempat meninggalkan goa
itu.
"Guru mereka pasti mencari kita kemana-mana," kata Lu
Leng.
Tam Goat Hua mengangguk
"Betul! Kita harus segera kembali ke lembah itu."
"Setelah kejadian semalam, bagaimana mungkin Liok Ci
Khim Mo menyudahinya? Kita harus hati-hati, jangan sampai
bertemu dia!" kata Lu Leng,
Mereka berempat melesat, dan tak lama sudah tiba di
lembah itu, Mendadak tampak sosok bayangan berkelebat
keluar dari lembah itu, Bukan main cepatnya, membuat
mereka berempat terkejut sekali.
Setelah melihat jelas siapa orang itu, barulah mereka
berempat menarik nafas lega. Ternyata orang itu adalah Seh
Cing Hua,
2772
Terdengar Seh Cing Hua menegur dengan gusar.
"Kalian berempat keluyuran ke mana? Kalian membuat
kami cemas semalaman! Cepat beritahukan!"
Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua diam. Mereka berdua cuma
menundukkan kepala. Han Giok Shia ingin membuka mulut,
namun Seh Cing Hua merupakan tingkatan tuanya, maka tidak
berani bersuara,
Lu Leng tahu bahwa Seh Cing Hua amat gusar Yang tiga
tidak berani menjawab, sehingga mau tidak mau, dia harus
membuka mulut
"Bibi! Semalam kami bertemu Kou Hun Siu. Kami terpaksa
memancingnya ke tempat lain!"
Kegusaran Seh Cing Hua masih belum reda,
"Begitu pergi harus sampai semalam?" bentak-nya.
Lu Leng segera menutur tentang kejadian itu, barulah
dapat meredakan kegusaran Seh Cing Hua,
"Kami bertiga terus mencari kalian semalaman. Kami pikir,
kalau kalian tidak terjadi sesuatu, pasti akan kembali ke sini,
maka kami menunggu di sini."
Tam Goat Hua memberanikan diri bertanya.
"Di mana ayah?"
2773
" Siapa tahu mereka berdua pergi kemana? Aku akan
melepaskan kembang api isyarat Kalau mereka melihat, pasti
akan segera kemari," sahut Seh Cing Hua,
Seh Cing Hua mengeluarkan sebatang kembang api
isyarat, kemudian dilemparkannya kembang api itu meledak di
udara dan meluncur ke atas lagi,
Watau siang hari, namun kembang api itu tampak jelas di
udara. Sebelum kembang api itu sirna, belasan mil di arah
barat, juga tampak kembang api isyarat meluncur ke atas,
Begitu pula di sebelah selatan. Menyaksikan kembangkembang
api itu, Seh Cing Hua segera berkata.
"Mereka berdua tak jauh dari sini, mungkin sebentar lagi
akan kemari."
Berselang beberapa saat kemudian, tampak Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek muncul dari arah barat, sedangkan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen muncul dari arah selatan. Lu Leng segera
menutur lagi tentang apa yang dialami mereka berempat
Begitu mendengar mereka memperoleh jala Bumi, Giok Bin Sin
Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen girang
bukan main,
"Kalian berdua berhasil mencari Nona Toan?" tanya Seh
Cing Hua kepada Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan Cit Sat
Sin Kun-Tam Sen.
Mereka berdua menggelengkan kepala,
"Tidak!"
Seh Cing Hua menarik nafas,
2774
"Dari mula dia sudah berniat meninggalkan kita semua,
kini mungkin sudah berada di tempat yang amat jauh,
sudahlah! Tidak usah memperdulikan nya!"
Memang masuk akal apa yang dikatakan Seh Cing Hua,
maka mereka semua tidak mengungkat lagi tentang Toan Bok
Ang. Mereka semua justru tidak tahu dan tidak terpikirkan
bahwa semalam Toan Bok Ang menerjang ke dalam istana Ci
Cun Kiong seorang diri, bahkan hampir berhasil memperoleh
Busur Api.
"Kini semua urusan sudah hampir rapi, hanya kurang
angin timur saja," kata Giok Bin Sin Kin Tong Hong Pek.
"Kita tetap melaksanakan rencana semula, Biar aku
membawa senjata Can Thian Cin, menemui kedua binatang
yang tak berguna itu," sahut Seh Cing Hua.
"Setelah kejadian semalam, kau menyelinap lagi ke dalam
istana Ci Cun Kiong, bukankah itu amat membahayakan
dirimu?" kata Tam Sen sambil mengerutkan kening,
"Kalau mau aman, lebih baik tidur!" sahut Seh Cing Hua
dengan gusar,
"Tok Ciu Lo Sat, alangkah baiknya kita punya rencana
yang panjang!" kata Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek.
Ternyata dia juga berpikir, bahwa apabila Seh Cing Hua
pergi menyelinap ke dalam istana Cun Kiong, itu sungguh
membahayakan dirinya, maka berusaha mencegahnya. Akan
tetapi, Seh Cing Hua justru berhati keras. Apa yang
diinginkannya terlaksana, siapa pun tidak dapat mencegahnya.
2775
Ketika Tong Hong Pek berkata begitu, Seh Cing Hua malah
bertambah gusar,
"Bagaimana kalian? Apa itu rencana yang panjang?
Apakah Busur Api itu akan jatuh sendiri dari langit?" sahutnya
sengit.
Kemudian dia membalikkan badannya, memandang Tam
Ek Hui.
"Ek Hui, cepat serahkan senjata Can Thian Cin padaku!"
katanya,
Tam Ek Hui tidak berani menentang, Dia segera
menyerahkan senjata Can Thian Cin kepada Seh Cing Hua. Lu
Leng pun cepat-cepat mengeluarkan jala Bumi, lalu diserahkan
kepada Seh Cing Hua.
"Bibi, bawalah Jala Bumi ini! Mungkin ada manfaatnya bagi
Bibi!" katanya,
Seh Cing Hua manggut-manggut. Diterimanya Jala Bumi
tersebut, kemudian di simpan ke dalam bajunya,
"Bibi, aku ikut!" kata Han Giok Shia,
"Tidak usah! Aku bukan pergi bertarung, untuk apa
menambah satu orang?" sahut Seh Cing Hua.
Han Giok Shia terpaksa diam. Yang lainnya pun tidak
dapat mencegah.
Mendadak Seh Cing Hua melesat pergi, dan dalam sekejap
sudah hilang dari pandangan mereka,
2776
"Bagaimana menurutmu mengenai kepergian nya? Apakah
akan mengalami bahaya atau tidak?" tanya Tong Hong Pek
kepada Tam Sen.
"Menurutku tiada hasilnya, Namun kemungkinan besar
tidak akan mengalami bahaya, sebab dia masih bisa melihat
situasi Apabila situasi tidak mengizinkan, tentunya dia akan
kabur pulang," sahut Tam Sen.
"Kalau begitu selain kita menunggu di sini, tidak ada
pekerjaan lain?" tanya Tong Hong Pek.
Tam Sen tersenyum getir, kemudian manggut-manggut,
Mereka semua menunggu di lembah itu. sementara Seh
Cing Hua terus melesat ke arah istana Ci Cun Kiong, Ketika
hari mulai petang, dia sudah berada di jalan besar yang
menuju ke istana tersebut,
Begitu sampai di jalan besar, Seh Cing Hua cepat-cepat
mengeluarkan sebuah kedok kulit manusia, Setelah memakai
kedok itu, wajahnya berubah menjadi seorang wanita
bermulut monyong dan mukanya agak panjang.
Seh Cing Hua terus melesat Tak lama kemudian dia
melihat undakan batu, namun mendadak muncul empat orang
menghadangnya,
"Aku adalah Kakak Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, mohon
kalian membawaku menemui mereka!" kata Seh Cing Hua.
Keempat orang itu tahu betapa tingginya kedudukan Hek
Sin Kun dan Kim Kut Lau di dalam istana Ci Cun Kiong,
bagaimana mungkin mereka berani berlaku kurang ajar
terhadap Seh Cing Hua?
2777
"Nyonya...," kata salah seorang dari mereka dengan
ramah,
Belum juga orang itu menyelesaikan ucapannya, Seh Cing
Hua sudah mengayunkan tangannya,
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi orang itu,
sehingga pipi orang langsung membengkak merah .
"Siapa suruh kau memanggilku nyonya? Kalian harus
memanggilku bibi” bentak Seh Cing Hua.
Betapa gusarnya orang yang ditampar itu, tapi tidak berani
melampiaskan kegusarannya, Salah seorang yang lain segera
membawa Seh Cing Hua mendekati undakan batu. Tiba-tiba
muncul seseorang dan menyapa.
"Cepat lapor kepada Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau, kakak
mereka datang!" kata orang yang membawa Seh Cing Hua.
Orang itu cepat-cepat menaiki undakan batu. Sampai di
undakan batu yang ketiga puIuh, dia berkata kepada penjaga
di tempat itu, Kemudian penjaga itu berseru se ke ras-keras
nya.
"Mohon Hek Sin Kun keluar sebentar, aku mau melapor!"
Seh Cing Hua mendongakkan kepala memandang ke atas,
Begitu ketat penjagaan di tempat itu. Kalau Liok Ci Khim Mo
berada di atas, tidak gampang baginya menerjang ke atas,
Pikirnya.
2778
Tak seberapa lama kemudian dia melihat Hek Sin Kun
berjalan ke luar dari istana Ci Cun Kiong, Hek Sin Kun
memandang ke bawah, barulah melesat dan dalam sekejap
sudah berada di hadapan Seh Cing Hua.
Pertemuan mereka kakak beradik, tidaklah begitu hangat,
"Mau apa kau kemari?” tanya Hek Sin Kun acuh tak acuh,
"Menengok kalian berdua, Sungguh nyaman jadi budak
orang!" sahut Seh Cing Hua.
Wajah Hek Sin Kun langsung berubah.
"Cepatlah kau pergi!" katanya dengan nada tidak senang,
"Pergi ? Kalau begitu kau tidak mau benda pusaka?" sahut
Seh Cing Hua.
Hati Hek Sin Kun tergerak,
"Benda pusaka apa?" tanyanya,
"Di mana Kim Kut Lau? Mengapa dia tidak turun? Apakah
dia masih tahu malu, maka tidak berani menemuiku?" Seh
Cing Hua balik bertanya,
Air muka Hek Sin Kun berubah, kelihatannya amat gusar.
"Semalam Toan Bok Ang kemari, membuat sebelah kaki
Kim Kut Lau patah, tidak bisa bangun."
Betapa terkejutnya Seh Cing Hua mendengar jawaban Hek
Sin Kun itu.
2779
"Toan Bok Ang? Di mana dia sekarang?” tanyanya segera.
Hek Sin Kun tertawa dingin,
"Orang yang menentang Ci Cun, tentu akan mati di bawah
Pat Liong Thian Im!"
Seh Cing Hua gusar bukan main, Dia langsung
melancarkan sebuah pukulan, namun Hek Sin Kun cepat-cepat
berkelit.
"Toan Bok Ang sudah mati, hati kalian pun harus mati
pulu!"
Seh Cing Hua amat berduka, Mendadak dia
memperlihatkan senjata Can Thian Cin.
"lni adalah benda pusaka peninggalan ayah, kau berminat
memilikinya?"
"Sudah pasti berminat!" sahut Hek Sin Kun.
Seh Cing Hua tertawa dingin,
"Oh, ya? itu memang gampang, tapi kau harus
mengajakku menemui seseorang!"
Hek Sin Kun menatap senjata pusaka itu.
"Siapa orang itu?"
"Ajak aku pergi menemui Oey Sim Tit!" sahut Seh Cing
Hua.
2780
Begitu mendengar jawaban Seh Cing Hua, air muka Hek
Sin Kun langsung berubah, dan spontan badannya bergerak ke
atas tujuh delapan undakan batu,
Di saat bersamaan, badan Seh Cing Hua pun bergerak
mengejarnya ke atas, Tapi tiba-tiba muncul empat orang dari
atas menerjang ke bawah.
Seh Cing Hua tertawa dingin, dan langsung menggerakkan
senjata Can Thian Cin. Tampak cahaya kemerah-merahan
berkelebatan ke arah empat orang itu. Tak sempat keempat
orang itu menjerit, tahu-tahu sudah roboh binasa,
"Kau tidak mau?" bentak Seh Cing Hua.
Wajah Hek Sin Kun berubah kelabu,
"Kalau pun kau bertemu Oey Sim Tit, juga tidak ada
gunanya," katanya,
Ketika berkata, sepasang tangannya ditaruh di belakang,
untuk memberi isyarat kepada penjaga yang ada di atas,
Begitu melihat gerak-gerik Hek Sin Kun, Seh Cing Hua
merasa curiga, Mendadak dia memiringkan badan nya.
Dilihatnya Hek Sin Kun sedang memberi isyarat kepada para
penjaga di atas, Sudah pasti isyarat itu agar penjaga di atas
melapor kepada Liok Ci Khim Mo.
Itu membuat Seh Cing Hua betul-betul marah besar, Dia
tertawa dingin seraya berkata.
"Hek Sin Kun! Apakah kau tertarik pada senjata Can Thian
Cin, lalu ingin mengundang Liok Ci Khim Mo keluar
mencelakaiku?"
2781
Hek Sin Kun cepat-cepat naik lagi sambil menyahut.
"Kau yang cari penyakit, jangan menyalahkanku!"
Seh Cing Hua tertawa aneh, lalu membentak
"Bagus!"
Begitu dia membentak, badannya mencelat ke atas, dan
tampak pula cahaya senjata Can Thian Cin berkelebat ke arah
Hek Sin Kun,
Hek Sin Kun tahu akan kelihayan Seh Cing Hua, Ketika
melihat Seh Cing Hua menerjang, dia justru tidak tahu harus
berbuat apa.
Bagaimana cepatnya gerakan Seh Cing Hua! Yang tampak
cahaya kemerah-merahan berkelebat tapi membuat Hek Sin
Kun tak sempat menjerit dan terhuyung-huyung ke belakang
lalu roboh, Ternyata kepalanya telah terpapas sebelah dan
darah segarnya langsung mengucur dengan deras,
Seh Cing Hua masih ingat akan hubungan kakak beradik,
maka tiada niat membunuhnya, Tapi Hek Sin Kun malah
memberi isyarat kepada para penjaga agar mengundang Liok
Ci Khim Mo. itu membuat Seh Cing menjadi marah besar,
Menurut anggapannya, orang seperti Hek Sin Kun sungguh
tiada artinya sama sekali. Oleh karena itu, barulah dia turun
tangan membunuhnya,
Kemarahan Seh Cing Hua belum reda. Dia pun
mengayunkan kakinya untuk menendang mayat Hek Sin Kun.
2782
Di undakan batu itu terdapat cukup banyak jago tangguh,
namun begitu Seh Cing Hua membunuh Hek Sin Kun hanya
dengan satu jurus, mereka tidak berani menyerangnya,
Seh Cing Hua bergerak cepat melesat pergi Ketika Liok Ci
Khim Mo muncul di situ, Seh Cing Hua sudah pergi jauh, Liok
Ci Khim Mo tidak mengejarnya, karena Seh Cing Hua sudah
melesat belasan mil, barulah berhenti walaupun dia telah
membunuh Hek Sin Kun, namun hatinya masih tetap merasa
kesal
Sebelum meninggalkan lembah itu, dia pernah berdebat
dengan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, suaminya. Kalau saat ini
pulang tanpa membawa hasil apa-apa, meskipun Tam Sen
tidak akan mentertawakannya, tapi dia tetap merasa malu,
Seh Cing Hua berpikir, Toan Bok Ang berani seorang diri
menerjang ke dalam istana Ci Cun Kiong, mengapa dia tidak?
Dia berhati keras, Begitu berpikir tentang itu, langsung
membalikkan badannya, Ternyata dia kembali ke istana Ci Cun
Kiong. Akan tetapi mendadak dia berpikir lagi, apabila dia
pergi ke sana, sama juga mencari mati itu membuatnya tidak
dapat mengambil keputusan sehingga berjalan perlahan. Tak
seberapa lama kemudian dia sampai di sebuah lembah kecil
Di lembah itu terdapat sebuah sungai Rerum-putannya
menghijau dan bunga-bunga liar memekar indah, sungguh
sunyi dan indah lembah itu! Namun saat ini, hati Seh Cing Hua
sedang kacau, bagaimana mungkin bisa menikmati keindahan
lembah itu?
Lembah itu tiada jalan keluar Ketika Seh Cing Hua baru
mau mundur, mendadak malah berdiri di situ. Di saat
bersamaan, dia pun merasa heran, Ternyata dia melihat
2783
segundukan tanah yang tidak begitu tinggi di pinggir sungai
Yang membuatnya heran dan terbelalak adalah rerumputan di
atas gundukan tanah itu, tampak bergerak ke atas,
Semula Seh Cing Hua mengira matanya lamur, namun
setelah diperhatikan dengan seksama, gundukan tanah itu
memang bergerak ke atas.
Sekujur badan Seh Cing Hua merinding. Dia mengira ada
suatu makhluk aneh atau monster ingin menerobos keluar dari
gundukan tanah itu. Seh Cing Hua segera melesat maju,
sekaligus mengambil sebuah batu besar, yang kemudian
ditindihkannya di atas gundukan tanah itu. Setelah melakukan
itu, Seh Cing Huapun cepat-cepat meloncat ke beiakang, Dia
terus memandang batu besar tersebut Namun, batu besar itu
tidak bergerak sama sekali.
Berselang beberapa saat, batu besar itu tampak bergerak
ke atas, Di sini perlu diketahui, lembah kecil nan indah itu
merupakan tempat Oey Sim Tit mengubur mayat Toan Bok
Ang. sedangkan gundukan tanah itu adalah kuburannya,
Mengapa gundukan tanah itu bergerak? Perlu dijelaskan
sedikit, ternyata Toan Bok Ang terluka parah oleh Pat Liong
Thian Im, maka Liok Ci Khim Mo dan Oey Sim Tit menganggap
gadis itu telah mati.
Lagi pula Oey Sim Tit telah memeriksa nafas Toan Bok
Ang, gadis itu sudah tidak bernafas sama sekali, Padahal
sesungguhnya Toan Bok Ang belum mati, namun Liok Ci Khim
Mo dan Oey Sim Tit mengiranya telah mati, Oleh karena itu,
Oey Sim Tit menguburnya di lembah kecil itu, Tapi memang
untung, lubang yang digali Oey Sim Tit tidak begitu da!am,
lagi pula tanah yang diurug itu tidak begitu padat.
2784
Semua itu boleh dikatakan kebetulan, sebab di dalam
tanah, Toan Bok Ang justru memperoleh hawa dasar bumi,
sehingga membuatnya siuman dan bernafas seperti biasa.
Akan tetapi, pikirannya masih kosong, tidak tahu dirinya
berada di mana, Berselang sesaat, barulah dia merasa
badannya tertindih sesuatu, sulit baginya bernafas dan
membuka mata nya.
Karena itu, Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun hawa
murninya, barulah merasa lega dan tenang. Setelah dia
merasa lega dan tenang, perlahan-lahan teringat kembali apa
yang telah menimpa dtrinya, Akan tetapi, dia tidak ingat dan
tidak tahu apa sebabnya dirinya berada di tempat itu.
Toan Bok Ang terus berpikir, akhirnya berseru dalam hati,
"Aku sudah mati!"
Ternyata dia tahu bahwa dirinya telah mati, namun setelah
mati kok masih bisa merasa? itu tidak seperti orang mati, tapi
justru telah dikuburkan orang. Toan Bok Ang terus berpikir,
akhirnya dia paham. Sudah pasti Liok Ci Khim Mo
menganggapnya telah mati, maka dirinya dikuburkan di
tempat itu,
Tentunya Toan Bok Ang tidak tahu, bahwa yang
menguburnya adalah Oey Sim Tit. Kalau Oey Sim Tit tidak
bermohon pada Liok Ci Khim Mo agar Toan Bok Ang
dikuburkan, sudah pasti Toan Bok Ang akan mati, sebab Liok
Ci Khim Mo akan membakar mayatnya,
Tiba-tiba Toan Bok Ang merasa tangannya menggenggam
sesuatu. Dia tidak terpikirkan bahwa yang digenggamnya itu
adalah Busur Api. Setelah tahu dirinya belum mati, barulah dia
2785
berusaha bangkit, seandainya dia tidak terluka parah, pasti
tidak sulit untuk bangkit, Saat ini, luka yang dideritanya baru
sembuh dua tiga bagian, Maka, ketika dia berusaha bangkit,
gundukan tanah itu hanya bergerak ke atas.
Sedangkan di saat bersamaan, kebetulan Seh Cing Hua
berada di tempat itu. pengalaman Seh Cing Hua amat luas
dalam rimba persilatan Apapun pernah disaksikannya, Tapi kali
ini justru amat di luar dugaannya, Gundukan tanah itu
kuburan seseorang, bahkan orang itu masih hidup dan juga
Toan Bok Ang.
Lantaran Seh Cing Hua menaruh batu besar di atas
gundukan tanah tersebut, membuat susah Toan Bok Ang yang
sedang berusaha bangkit, Padahal Toan Bok Ang amat girang,
karena badannya sudah mulai bangkit ke atas! Akan tetapi,
mendadak merasakan adanya sesuatu menindih di atas,
sehingga menyebabkan badannya sulit untuk bangkit, dan itu
amat mengejutkannya,
Toan Bok Ang tidak tahu dirinya berada di mana, Dia
mengira masih berada di dalam lingkungan istana Ci Cun
Kiong, maka ada orang menjaga di situ. Setelah berpikir
sejenak, dia mengambil keputusan untuk berusaha bangkit,
Karena kalau dia tidak cepat-cepat keluar dari lubang itu,
lama kelamaan pasti akan mati, Toan Bok Ang mulai
menghimpun hawa murninya, sehingga luka yang dideritanya
menjadi sembuh satu bagian lagi, Dia berhasil bangkit sedikit,
membuat batu besar itu bergerak ke atas sedikit
Seh Cing Hua terbelalak menyaksikannya dan membatin,
sungguh lihay mahluk yang ada di dalam tanah itu! Seh Cing
Hua cepat-cepat mendekati sebuah batu yang jauh lebih besar
dari batu tadi.
2786
Akan tetapi, di saat bersamaan, gundukan tanah itu turun
kembali Di saat itu pula Seh Cing Hua menaruh sebuah batu
besar lagi di atas gundukan tanah tersebut, dan gundukan
tanah itu tak bergerak lagi,
Toan Bok Ang yang berusaha bangkit itu bertambah
susah, Padahal gadis itu sudah hampir berhasil bangkit, Tapi
karena ditindih lagi dengan sebuah batu besar yang beratnya
hampir dua tiga ratus kati, maka badannya tak mampu
bergerak di dalam tanah,
Toan Bok Ang sama sekali tidak dapat bernafas, hanya
mengandalkan hawa murninya saja, Berselang beberapa saat,
karena Toan Bok Ang terus menerus menghimpun hawa
murninya, maka luka yang dideritanya semakin pulih,
Toan Bok Ang berusaha bangkit, Seh Cing Hua terus
memperhatikan gundukan tanah itu, Ketika melihat gundukan
tanah itu bergerak ke atas lagi, hatinya bertambah terkejut,
dan dia langsung melesat ke atas batu besar itu, kemudian
mengeluarkan ilmu pemberat badan. Toan Bok Ang mendadak
merasa badannya seperti tertindih sebuah gunung, sehingga
membuat badannya tak dapat bergerak sama sekali,
Betapa cemasnya Toan Bok Ang, nyaris membuatnya
putus asa. Namun mendadak dia kembali tenang, sebab setiap
kali tindihan dari atas bertambah berat, justru membuat hawa
murni di dalam tubuhnya terus berputar dengan cepat, dan
luka yang dideritanya bertambah pulih,
Setelah merasa demikian, hati Toan Bok Ang bertambah
tenang, sementara Seh Cing Hua yang berdiri di atas batu
besar itu tidak merasakan adanya gerakan apa-apa di dalam
tanah, Dia mengira mahluk di dalam tanah itu telah mati
tertindih.
2787
Ketika dia baru mau meloncat turun, Toan Bok Ang
menghimpun hawa murninya lagi, Akhirnya hawa murninya
tak terkendali kan, seperti kejadian Kim Kut Lau yang
menginjak bagian dadanya di undakan batu di istana Ci Cun
Kiong,
Betapa girangnya Toan Bok Ang. Dia langsung
mengalihkan hawa murninya ke atas, Bukan main dahsyatnya
terjangan tenaga itu. Seh Cing Hua yang berdiri di atas batu,
mendadak merasakan adanya tenaga yang amat dahsyat
menerjang ke arahnya, sehingga membuat badannya
terpental ke udara. Bukan main terkejutnya Seh Cing Hua,
Namun dia adalah pesilat tangguh, Ketika badannya terpental
ke udara, dia cepat-cepat bersalto sekaligus menggerakkan
senjata Can Thian Cin untuk melindungi dirinya,
Di saat bersamaan, dia mendengar suara menderu-deru.
Ternyata kedua batu besar itu melayang ke atas setinggi tujuh
depaan, dan gundukan tanah itu pun berhamburan kemanamana,
Setelah itu, tampak sesuatu muncul dari dalam tanah,
sedangkan Seh Cing Hua sudah melayang turun, Dia
terbelalak saking terkejut dan juga ingin melihat jelas makluk
apa yang muncul dari dalam tanah itu,
* * * *
Bab 130
Di bawah sinar sang surya, Seh Cing Hua dapat melihat
dengan jelas sekali Setelah melihat, dia bertambah terbelalak
dan mulutnya ternganga lebar saking tertegun. Ternyata
bukan makluk aneh yang muncul dari dalam tanah itu
melainkan seorang gadis berlengan tunggal, tidak lain adalah
Toan Bok Ang yang telah mati itu, saat ini, Toan Bok Ang juga
telah membalikkan badannya, sehingga mereka berdua beradu
2788
pandang, Toan Bok Ang tertegun. Seh Cing Hua menunjuk
Toan Bok Ang seraya bertanya terputus-putus,
"Kau... bukankah kau sudah mati?"
Selama ini Seh Cing Hua tidak pernah merasa takut
terhadap apa pun. Namun saat ini dia justru merasa agak
takut, sehingga sekujur badannya merinding. Sedangkan Toan
Bok Ang tampak terheran-heran,
"Bibi? Kok bibi berada di sini?"
Sembari berkata, Toan Bok Ang mendekati Seh Cing Hua.
Mendadak Seh Cing Hua terbelalak sehingga mengeluarkan
suara "Ih".
"Apa yang berada di tanganmu?" tanyanya,
Toan Bok Ang segera melihat tangannya, dan dia pun
terbelalak
"Hah! ini adalah Busur Api! Bibi, bagaimana Busur Api ini
berada di tanganku?"
Seh Cing Hua memandangnya terheran-heran.
"Aku justru ingin bertanya padamu, kok kau malah
bertanya padaku?"
"Aku memang tidak tahu, Aku menerjang ke dalam istana
Ci Cun Kiong dan sudah mati, Namun entah apa sebabnya aku
bisa hidup kembali Ketika aku tersadar, diriku sudah berada di
dalam tanah!"
2789
Mendengar kata-kata itu, hati Seh Cing Hua tergerak,
karena dia berpengetahuan luas, begitu pula pengalamannya.
"Nona Toan, cobalah kerahkan lima bagian Lweekangmu
dan seranglah aku! Aku akan menangkis seranganmu,"
katanya,
"Kalau aku cuma mengerahkan lima bagian Lweekangku,
bagaimana mungkin mampu melawan Lweekang bibi?" sahut
Toan Bok Ang.
Seh Cing Hua menatapnya,
"Turuti saja perkataanku jangan membantah!"
Toan Bok Ang menyimpan Busur Api itu ke dalam bajunya,
kemudian mengerahkan lweekangnya sesuai dengan
keinginan Seh Cing Hua, lalu dilancarkannya ke arah Seh Cing
Hua. Walaupun cuma lima bagian yang dikerahkan namun
amat dahsyat sekali Seh Cing Hua membungkukkan badannya
sedikit, sekaligus menyambut pukulan itu,
Blam!
Terdengar suara benturan yang amat dahsyat Badan Toan
Bok Ang tak bergeming dari tempat, sedangkan Seh Cing Hua
terhuyung-huyung ke belakang tiga langkah, namun kemudian
bisa berdiri tegak lagi, Toan Bok Ang terperangah, Pada saat
bersamaan Seh Cing Hua berkata dengan penuh kegembiraan
"Nona Toan, kuucapkan selamat padamu! Sebab kini
Lweekangmu sudah amat tinggi sekali, sudah menembus jalan
darah Seng Si Hian Koan."
2790
Tentunya Toan Bok Ang tahu tentang itu, namun tetap
tidak paham bagaimana bisa terjadi begitu,
"Benarkah itu, Bibi?" tanyanya dengan penuh rasa heran.
Seh Cing Hua mengangguk
"Untuk apa aku membohongimu?"
Toan Bok Ang amat girang, tapi juga merasa berduka,
karena kini kungfunya sudah amat tinggi sekali, tapi dia tidak
punya pemuda idaman hati. Pemuda yang amat dicintainya,
malah tidak mencintainya. Alangkah baiknya dirinya menjadi
seorang gadis desa menikah dengan pemuda desa pula, agar
hidup bahagia selama-lamanya. Ketika melihat Toan Bok Ang
termangu-mangu, Seh Cing Hua sudah tahu apa yang sedang
dipikirkannya,
"Buat apa kau termangu-mangu? Kini kau telah
memperoleh Busur Api, bahkan kepandaianmu juga sudah
amat tinggi sekali. Liok Ci Khim Mo yang amat jahat itu,
bagaimana mungkin bisa hidup lagi?" katanya.
Sementara Toan Bok Ang tidak habis pikir, bagaimana
Busur Api itu bisa berada di tangannya? Mereka berdua lalu
kembali ke lembah tempat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek
dan lainnya sedang menunggu dengan hati cemas,
Han Giok Shia yang tidak sabaran itu, entah sudah berapa
kali ingin pergi menyelidik namun Giok Bin Sin Kun-Tong Hong
Pek terus mencegahnya. Kini begitu melihat Seh Cing Hua
kembali bersama Toan Bok Ang, dapat dibayangkan, betapa
girangnya hati mereka!"
2791
"Lihatlah! Benda apa yang berada di tangannya?" seru Han
Giok Shia.
Semua orang melihat tangan Toan Bok Ang. Begitu tahu
benda itu adalah Busur Api, mereka semua bersorak
kegirangan. Kini ketujuh batang Panah Bulu Api dan Busur Api
itu telah berada di tangan mereka, bagaimana mereka tidak
bergirang? Han Giok Shia yang tidak sabaran itu, langsung
berseru-seru penuh semangat
"Mari kita menyerbu ke istana Ci Cun Kiong! Kita
menyerbu ke istana Ci Cun Kiong!"
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut serius,
"Tunggu! Meskipun Busur Api dan Panah Bulu Api telah
menyatu, mampu menundukkan Pat Liong Thian Im, tapi kita
tidak bisa bertemu Liok Ci Khim Mo. Kita harus berpisah
beberapa mil, barulah dapat memanahnya, Oleh karena itu,
kalau kita bisa memancingnya keluar, tujuan kita baru bisa
tercapai."
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata sampai di situ, Seh
Cing Hua justru tersenyum
"Tua bangka, bagaimana kalau kita pergi menempuh
bahaya?"
Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen baru mau menjawab, Giok
Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyela.
"Biar aku yang pergi"
Seh Cing Hua tertawa,
2792
"Ha ha! jangan berdebat! Tentunya yang pergi menempuh
bahaya itu, harus memiliki kepandaian yang paling tinggi,
barulah berderajat pergi menempuh bahaya itu."
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengerutkan kening.
"Siapa yang memiliki kepandaian paling tinggi di antara
kita?"
Mendadak Seh Cing Hua menunjuk Toan Bok Ang sambil
berkata.
"Selain Nona Toan, orang lain tidak boleh pergi menempuh
bahaya itu, Sebab jalan darah Seng Si Hian Koannya telah
tembus."
Betapa gembiranya semua orang mendengar kata-kata
Seh Cing Hua itu. Mereka segera bertanya kepada Toan Bok
Ang tentang apa yang dialaminya di istana Ci Cun Kiong, Toan
Bok Ang segera menutur tentang kejadian itu, Semua orang
terbelalak mendengar penuturannya, namun amat bergirang
dalam hati,
"Kalau begitu, hanya Nona Toan yang akan berhasil
memancing Liok Ci Khim Mo keluar ke pelataran di atas
undakan batu itu. Kalau Nona Toan mampu bertahan
beberapa saat, itu sudah cukup," kata Cit Sat Sin Kun-Tam
Sen.
"Rasanya aku dapat bertahan setengah jam lebih," sahut
Toan Bok Ang.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa gelak,
2793
"Ha ha ha! Kalau begitu, jangan kan cuma satu Liok Ci
Khim Mo, sepuluh Liok Ci Khim Mo pun dapat kita basmi!"
"Kita harus pergi mencari sebuah puncak gunung yang
dekat istana Ci Cun Kiong," sela Tam Sen.
Mereka semua mengangguk lalu berangkat bersama, Lu
Leng sengaja memperlambat langkahnya, agar bisa berjalan di
sisi Toan Bok Ang.
"Kakak Ang, aku mengucapkan selamat padamu, kini
kepandaianmu sudah amat tinggi sekali," katanya dengan
suara rendah,
Toan Bok Ang menatap Lu Leng, kemudian menundukkan
kepala seraya menghela nafas panjang.
"Adik Leng, seumur hidupku sudah tiada apa-apa yang
dapat menggembirakan hatiku, seharusnya kau tahu
perasaanku ini."
Lu Leng juga menghela nafas panjang.
"Aaah! Kakak Ang, aku tidak bisa berbicara apa-apa lagi."
Toan Bok Ang manggut-manggut, lalu melesat mengejar
Tam Goat Hua dan kemudian bercakap-cakap dengannya. Lu
Leng terus memandang punggungnya sambil menggelenggelengkan
kepala,
Ketika hari mulai senja, mereka sudah tiba di sebuah
puncak gunung, Kebetulan puncak gunung itu berhadapan
dengan istana Ci Cun Kiong, berjarak kira-kira empat lima mil.
2794
"Entah Busur Api itu dapat memanah begitu jauh tidak?"
tanya Tam Goat Hua.
"Tidak apa-apa! Apabila keadaan tidak mengizinkan, aku
akan segera melarikan diri, itu pasti masih keburu," sahut
Toan Bok Ang.
Mereka semua manggut-manggut, kemudian memandang
ke arah istana Ci Cun Kiong. Tampak bayangan orang berjalan
mondar-mandir di sana, bahkan terlihat pula begitu banyak
obor menancap di pelataran.
"Aku berangkat!" ajak Toan Bok Ang.
Lu Leng segera berpesan,
"Hati-hati Kakak Ang!"
Toan Bok Ang memandangnya sambil menghela nafas
panjang,
"Setelah urusan beres, aku akan pergi mencari guruku."
Mereka semua tahu bagaimana perasaan Toan Bok Ang.
Tentunya gadis itu tidak mau bertemu Lu Leng dan Tam Goat
Hua lagi Maka mereka semua manggut-manggut, dan Toan
Bok Ang melesat pergi laksana kilat,
Semua orang menunggu di puncak gunung itu. Ketujuh
batang Panah Bulu Api ditaruh ke bawah, sedangkan Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek menggenggam Busur Api dengan
perasaan tegang, Mata semua orang diarahkan ke istana Ci
Cun Kiong.
2795
Berselang beberapa saat kemudian mereka melihat sosok
bayangan berkelebat menuruni undakan batu, tidak lain
adalah Toan Bok Ang. Ternyata dia sudah tiba di istana Ci Cun
Kiong. Tujuannya hanya ingin memancing keluar Liok Ci Khim
Mo, maka dia tidak ingijn membunuh orang lain. Kalau dia
berniat membunuh sudah pasti para penjaga istana itu akan
jadi mayat semuanya. Setelah berada di depan istana Ciu Cun
Kiong, Toan Bok Ang bersiul panjang, kemudian berseru:
"Liok Chi Kim MO, cepatlah keluar!"
Suara seruannya bergema sampai beberapa mil. Seketika
tampak bayangan orang berkelebat keluar dari pintu istana.
Salah seorang adalah Kou Hun Siu. Begitu melihat yang
muncul itu Toan Bok Ang, air mukanya langsung berubah
hebat.
"Dimana Liok Chi Kim Mo ? Mengapa dia belum keluar ?"
tanya Toan Bok Ang dengan dingin.
Kou Hun Siu maju selangkah, lalu menatap Toan Bok Ang.
"Apakah kau berderajad menyuruh Liok Chi Kim Mo keluar
?" bentaknya.
Sambil membentak, dia menyerang dengan kelima jarinya.
Maksudnya ingin mencengkeram bahu gadis itu. Toan Bok Ang
tidak berkelit, hanya mengerahkan Lweekangnya kebahunya,
membiarkan bahunya dicengkeram Kou Hun Siu.
Kou Hun Siu memang berhasil mencengkeram bahu Toan
Bok Ang, tapi di saat bersamaan, mendadak dari bahu gadis
itu menerjang keluar tenaga yang amat dahsyat dan terdengar
pula suara.
2796
"Krek ! Krek !"
Ternyata kelima jari Kou Hun Siu telah patah.
Betapa terkejutnya Kou Hun Siu. Dia ingin melarikan diri,
namun Toan Bok Ang telah mengayunkan kakinya menendang
dadanya,
"Aaaakh...!"
Kou Hun Siu menjerit Tulang di bagian dadanya telah
patah semua, Badannya terpental membentur dinding batu,
lalu roboh berlumuran darah dan binasa seketika. Bersamaan
itu, terdengar suara “Ting Ting Ting" tiga kali, yakni suara
harpa Pat Liong Khim. Toan Bok Ang cepat-cepat menghimpun
hawa murninya. Tampak Liok Ci Khim Mo berjalan keluar
Suara harpa Pat Liong Khim bergema sampai beberapa
mil. Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya yang berada
di puncak gunung, sudah mendengar suara harpa tersebut,
otomatis membuat hati mereka menjadi tegang sekali. Di
bawah cahaya obor, tampak Toan Bok Ang dan Liok Ci Khim
Mo berada di pelataran itu.
Berselang sesaat, mereka pun melihat Toan Bok Ang dan
Liok Ci Khim Mo duduk berhadapan serta sayup-sayup
terdengar suara Pat Liong Thian Im. Giok Bin Sin Kun-Tong
Hong Pek membungkukkan badannya mengambil sebatang
Panah Bulu Api.
"Biar aku yang meluncurkan panah pertama!" katanya.
Cit Sat Sin Kun-Tam Sen manggut-manggut,
"Memang harus kau yang duluan memanahnya."
2797
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menarik nafas dalamdalam,
kemudian memasang Panah Bulu Api itu pada Busur
Api, Tong Hong Pek bersiul panjang. Mengerahkan tujuh
bagian Lweekangnya, namun tali Busur Api itu hanya tertarik
sedikit, tidak dapat melengkungkan busurnya,
Karena itu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek terpaksa
harus mengerahkan sepuluh bagian Lwee-kangnya untuk
menarik tali Busur Api itu, lalu ditujukan ke arah Liok Ci Khim
Mo, dan mendadak melepaskan tangannya. seketika tampak
panah Bulu Api meluncur laksana kilat dan memancarkan
cahaya kemerah-merahan ke arah Liok Ci Khim Mo!
Akan tetapi, tampak Liok Ci Khim Mo tak bergerak.
sedangkan cahaya kemerah-merahan itu sirna, Terlihat pula
suatu benda hitam jatuh dekat Liok Ci Khim Mo kira-kira dua
depa, ternyata tidak berhasil memanahnya.
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera mengambil
sebatang Panah Bulu Api lagi, Tampak cahaya kemerahmerahan
meluncur laksana kilat ke arah Liok Ci Khim Mo,
namun tetap jatuh di dekatnya.
Saat ini, kening Liok Ci Khim Mo telah mengucurkan
keringat. Dia pun melihat cahaya kemerah-merahan yang
mengarah dirinya itu adalah Panah Bulu Api. ingin rasanya dia
bangkit, tapi jari tangannya harus berhenti sedangkan dia
mengandalkan Pat Liong Thian Im, untuk dapat merobohkan
Toan Bok Ang. Kalau dia bangkit berdiri tanpa memetik tali
senar harpanya, tentunya Toan Bok Ang akan menyerangnya.
Liok Ci Kim Mo hanya berharap, ketujuh batang Panah Bulu
Api itu tidak berhasil mengenail dirinya, maka dia bisa
terlepas.
2798
Sementara Toan Bok Ang juga melihat kedua batang
Panah Bulu Api itu, Hatinya menjadi gugup karena kedua
batang Panah Bulu Api itu tidak berhasil menembus Liok Ci
Khim Mo.
Sedangkan dipuncak gunung itu, ketika melihat Tong Hong
Pek tidak berhasil memanah Liok Ci Khim Mo, Seh Cing Hua
amat penasaran, Dia langsung merebut Busur Api itu dari
tangan Tong Hong Pek, sekaligus mengambil sebatang Panah
Bulu Api. Tampak cahaya kemerah-merahan meluncur ke arah
Liok Ci Khim Mo, namun tiada hasilnya. Seh Cing Hoa
bertambah penasaran dan segera memanah lagi, tapi tetap
tiada hasilnya.
Menyaksikan itu, wajah Tam-Seh berubah serius. Dia
mengambil sebatang Panah Bulu Api, setelah itu tampak
cahaya kemerah-merahan meluncur ke arah Liok Ci Khim Mo.
Kali ini panah Bulu Api berhasil menembus lengan baju Liok Ci
Khim Mo.
Tam Seh memanah sekali lagi, tapi Panah Bulu Api itu
justru menancap di dinding Istana Ci Cun Kiong, tidak berhasil
mengenai Liok Ci Khim Mo. Kini mereka sudah menghabiskan
enam batang Panah Bulu Api, namun belum berhasil
merobohkan Liok Ci Khim Mo. Panah Bulu Api tinggal sebatang
lagi. Mendadak Lu Leng berkata sambil berkertak gigi..
"Biar aku yang memanahnya!"
Tam Seh menyerahkan Busur Api itu dengan tangan
gemetaran, karena berhasil atau tidak justru tergantung pada
Panah Bulu Api yang terakhir ini. Setelah menerima Busur Api
itu, Lu Leng melihat badan Toan Bok Ang. mulai bergoyanggoyang,
Dia segera mengerahkan lwekangnya untuk
memanah.
2799
Pheng!
Terdengar suara yang amat nyaring, dan seketika terlihat
cahaya kemerah-merahan meluncur laksana kilat ke arah Liok
Ci Khim Mo. Tak lama kemudian suara harpa itu berhenti.
Semua orang tidak tahu apa sebabnya, hanya tampak
Toan Bok Ang bangkit berdiri, sedangkan Liok Ci Khim Mo
berusaha melarikan diri, Tapi terlambat karena Toan Bok Ang
telah melancarkan sebuah pukulan ke arahnya dan Liok Ci
Khim Mo roboh seketika.
Kini semua orang baru tahu, ternyata walau Lu Leng tidak
berhasil memanah Liok Ci Khim Mo, namun berhasil memanah
harpa Pat Liong Khim, sehingga membuat tali senar harpa
tersebut putus semua, Terlihat Toan Bok Ang membalikkan
badannya memandang ke arah puncak gunung, setelah itu
barulah melesat pergi, Semua orang pun segera melesat ke
arah Ci Cun Kiong. Para anak buah Liok Ci Khim Mo berusaha
melarikan diri, Tampak Oey Sim Tit memeluk mayat Liok Ci
Khim Mo. Setelah semua orang tiba di situ, Oey Sim Tit pun
melesat pergi sambil membopong mayat ayahnya...
Kini dunia persilatan telah aman. Tong Hong Pek
mencukur rambut menjadi padri, sedangkan Lu Leng, Tam
Goat Hua, Tam Ek Hui dan Han Giok Shia melangsungkan
pernikahan. Setelah itu, Lu Leng diangkat sebagai ketua partai
Gobi Pay dan Hwa San Pay..
TAMAT