2183
boleh buat, Toan Bok Ang terpaksa mengayunkan senjatanya
untuk menyerang. Mo Thay Po tertawa aneh dan langsung
mengayunkan toyanya untuk menangkis, sehingga senjata
Sian Tian Sin So melingkar di toya itu.
Toan Bok Ang menyentak, tapi toya itu tak bergerak sama
sekali, sedangkan Mo Thay Po sudah membuka mulutnya
meniup lagi. Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, maka terpaksa
melepaskan senjatanya dan cepat-cepat mencelat ke
belakang. Gadis itu memang berhasil menyelamatkan diri,
namun kehilangan senjatanya,
Di saat dia mencelat ke belakang Mo Thay Po justru
melesat ke arahnya, Kini Toan Bok Ang tidak bersenjata,
bagaimana mungkin melawannya? Ketika Toan Bok Ang
mencelat ke belakang, melewati Tam Goat Hua yang sedang
bertarung dengan Kui Bin Thay Swee dan kebetulan Tam Goat
Hua berhasil mengundurkan lawannya,
Melihat Toan Bok Ang telah kehilangan senjatanya, bahkan
Mo Thay Po melesat ke arah gadis itu, Tam Goat Hua terkejut
dan langsung membalikkan badannya, sekaligus menerjang ke
arah Mo Thay Po, sedangkan Kui Bin Thay Swee mendadak
melesat ke arah Tam Goat Hua sambil melancarkan sebuah
pukulan,
Tam Goat Hua terkejut karena mendengar suara menderu
ke arah punggungnya, Dia segera menundukkan kepala
sekaligus balas menyerang ke belakang dengan jurus Hai Kou
Ciok Lan (Laut Lapuk Batu Berlubang), jurus tersebut berhasil
mendesak Kui Bin Thay Swee, namun Mo Thay Po sudah
melesat ke hadapan Toan Bok Ang, sedangkan punggung
gadis itu membentur tembok, jadi tidak bisa mundur lagi, Mo
Thay Po mengayunkan toyanya, sehingga senjata Sian Tian
Sin So yang melingkar di toyanya itu berputar-putar
2184
memancarkan cahaya putih ke arah Toan Bok Ang,
Kelihatannya Toan Bok Ang sudah tidak bisa berkelit, Tam
Goat Hua pun yakin bahwa gadis itu akan binasa tersambar
toya dan senjata Sian Tian Sin So.
Akan tetapi, mendadak terlihat Toan Bok Ang bergerak
cepat merogohkan tangan ke dalam bajunya, Ternyata dia
mengeluarkan suatu benda, sekaligus di sambitkannya ke arah
lawannya, Mo Thay Po menggerakkan toyanya membentur
benda itu. Toan Bok Ang menggunakan kesempatan itu untuk
menyingkir ke samping beberapa depa, Setelah toya di tangan
Mo Thay Po membentur benda itu, terdengarlah suara ledakan
dahsyat
Bum!
Sungguh mengejutkan suara ledakan itu, bahkan
memekakkan telinga, Kejadian tersebut di luar dugaan Toan
Bok Ang. Ternyata ketika dirinya dalam bahaya, tiba-tiba dia
teringat akan benda pemberian Seh Cing Hua. Apa-bila dalam
keadaan bahaya, benda tersebut boleh digunakan untuk
menghadapi musuh, padahal Toan Bok Ang sama sekali tidak
tahu benda apa itu, Kini setelah digunakannya, benda sekecil
itu justru memiliki kekuatan yang sangat dahsyat, itu sungguh
di luar dugaannya! setelah terjadi ledakan, lalu tampak
segulung cahaya yang amat menyilaukan mata,
Berselang sesaat, sirnalah cahaya itu, sehingga membuat
ruang itu menjadi gelap gulita, karena cahaya tadi amat
menyilaukan mata. Tak seberapa lama, penglihatan Tam Goat
Hua normal kembali duluan. Dia melihat Kui Bin Thay Swee
berdiri di sampingnya, sepasang mata orang itu terbelalak
lebar, namun tidak dapat melihat apa-apa. Ketika melihat
kesempatan itu, Tam Goat Hua tidak menyia-nyiakannya, Dia
2185
segera maju selangkah sambil melancarkan sebuah pukulan
ke arahnya,
Di saat merasakan adanya sambaran angin, Kui Bin Swee
ingin berkelit, tapi terlambat, karena telapak tangan Tam Goat
Hua telah menghantam ubun-ubunnya. Kui Bin Thay Swee
roboh dan nyawanya pun melayang seketika. Sebelum Kui Bin
Thay Swee roboh, Tam Goat Hua sudah menendangnya
terpental beberapa depa. Saat ini, penglihatan Toan Bok Ang
sudah normal kembali. Mereka berdua memandang ke arah
Mo Thay Po. Tampak toyanya menancap di lantai dan senjata
Sian Tian Sin So masih melingkar di toya itu, sedangkan Mo
Thay Po tampak mengerikan BoIeh dikatakan dia tidak
menyerupai manusia karena daging di tubuhnya telah hancur
berantakan.
Betapa terkejutnya Tam Goat Hua menyaksikan itu.
"Adik Toan, benda apa itu, kok begitu hebat?" tanyanya.
"Entahlah? Aku pun tidak tahu. Benda itu pemberian
ibuku." sahut Toan Bok Ang.
Tam Goat Hua manggut-manggut, kemudian menengok ke
sana ke mari
"Suara ledakan tadi pasti mengejutkan Liok Ci Khim Mo,
lebih baik kita menyingkir dulu!" katanya,
Toan Bok Ang mengangguk lalu cepat-cepat mengambil
senjatanya yang masih melilit di toya Kui Bin Thay Swee,
Namun ketika mereka berdua mau meninggalkan tempat itu,
mendadak terdengar suara dentingan di atas panggung batu.
2186
Ternyata suara itu suara harpa, Suara itu tidak begitu
nyaring, namun begitu mendengar suara harpa itu, hati
mereka berdua lalu tergoncang, bahkan mereka tak kuat
mengayunkan kaki untuk meninggalkan tempat itu, Mereka
berdua memaksakan diri untuk menoleh ke arah datangnya
suara, tampak Liok Ci Khim Mo duduk di atas panggung batu.
Harpa Pat Liong Khim terlihat di atas pangkuannya dan jari
tangannya bergerak memetik tali senar harpa tersebut. Tam
Goat Hua dan Toan Bok Ang merasa tak kuat berdiri dan
kemudian keduanya jatuh di atas lantai
Liok Ci Khim Mo tertawa gelak.
"Ha! Ha! Ha! Nona Tam, ternyata kau!"
Tam Goat Hua merasa darahnya bergolak, kemudian
memaksakan diri untuk membentak
"jangan banyak omong!"
Ketika gadis itu membentak, nada suara harpa itu
meninggi, sehingga membuat dada Tam Goat Hua terasa
sakit, akhirnya dia memuntahkan darah segan Begitu pula
Toan Bok Ang, gadis itu condong ke kiri menindih Tam Goat
Hua. Liok Ci Khim Mo tertawa gelak lagi,
"Ha! Ha! Ha! Nona Tam, kau tahu anakku berada di
mana?"
Tam Goat Hua menarik nafas dalam-dalam.
"Orang semacam kau, harus putus turunan!" Liok Ci Khim
Mo tertawa panjang,
2187
"Ha! Ha! Haaa! Bukan cuma tidak akan putus turunan,
bahkan darimu akan memperoleh cucu!"
Tam Goat Hua tersentak mendengar ucapan itu, Apa
maksud ucapannya itu? Apakah Liok Ci Khim Mo akan berlaku
tidak senonoh terhadap dirinya? Pikir Tam Goat Hua dengan
hati berdebar-debar.Kalau benar demikian, saat ini ingin
bunuh diri pun sudah tiada tenaga untuk melakukannya.
Terdengar lagi suara tawa Liok Ci Khim Mo, kemudian
mendadak dia menghilang di atas panggung batu itu,
Tam Goat Hua terkejut karena Liok Ci Khim Mo tidak
membunuhnya dengan suara Pat Liong Thian Im. Berselang
sesaat, Toan Bok Ang bertanya.
"Kakak Tam, Liok Ci Khim Mo akan berbuat apa pada diri
kita?"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang.
"Kini aku pun tidak tahu, tapi... yang jelas sudah pasti
tiada urusan yang baik."
Toan Bok Ang menghela nafas panjang seraya berkata,
"Aaaah! Kakak Tam. Nyawa kita sudah sampai pada
batasnya!"
Tam Goat Hua memejamkan mata, tidak menyahut sama
sekali. Tak seberapa lama kemudian, terdengar suara langkah
mendekati mereka berdua, Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
segera menoleh, tampak dua gadis berpakaian pelayan
sedang menghampiri mereka,
2188
Semula mereka berdua mengira yang muncul itu adalah
Liok Ci Khim Mo, namun ternyata bukan, melainkan dua
pelayan, sehingga membuat hati mereka menjadi terheranheran.
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang saling memandangi
sedangkan kedua pelayan itu tertawa-tawa sambil memberi
hormat
"Nona berdua sudah bisa berjalan sendiri?"
"Kalian berdua mau apa kalau kami sudah bisa berjalan
sendiri ?" Tam Goat Hua balik bertanya,
"Harap Nona berdua ikut kami!" kata kedua pelayan itu.
"Ke mana?" tanya Toan Bok Ang. Kedua pelayan itu
tertawa cekikikan, "Pokoknya Nona berdua ikut kami saja!"
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang masih tak bertenaga,
namun sudah bisa bangkit berdiri,
Akan tetapi, kedua pelayan itu tidak mau memberitahukan
kepada mereka mau diajak ke mana, maka mereka berdua
tidak mau berdiri
"Apa yang akan Liok Ci Khim Mo lakukan terhadap kami?"
tanya Tam Goat Hua.
"Kami tidak tahu, hanya saja Ci Cun berpesan kepada
kami, harus membawa Nona berdua ke kamar mewah, dan
harus baik-baik melayani Nona berdua pula!"
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang saling memandang
dengan penuh keheranan. Mendadak Tam Goat Hua teringat
akan ucapan Liok Ci Khim Mo tadi, apakah Liok Ci Khim Mo
berniat yang bukan-bukan terhadap diri mereka?
2189
Ketika Tam Goat Hua baru mau membuka muiut, kedua
pelayan itu justru berkata.
"Kalau Nona berdua tidak bisa berjalan, biar kami yang
memapah kalian."
Kedua pelayan itu mendekati Tam Goat Hua dan Toan Bok
Ang. Langkah mereka ringan sekali, pertanda mereka
berkepandaian cukup tinggi. Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
tidak bisa berbuat apa-apa, sebab masih tak bertenaga, Kedua
pelayan itu memapah mereka dan langsung membawa mereka
pergi. Mereka berdua tahu kali ini pasti celaka, namun justru
tiada tenaga untuk melepaskan diri. Tak seberapa lama, kedua
pelayan itu sudah memapah mereka berdua ke dalam sebuah
kamar yang amat indah dan mewah, lalu membaringkan
mereka ke atas sebuah ranjang.
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang diam saja, sedangkan
kedua pelayan itu tertawa-tawa, kemudian mengundurkan diri
dari kamar tersebut
Tam Goat Hua menarik nafas dalam-dalam,
"Adik Toan, cepat menghimpun hawa murni dan obati
lukamu! Kalau nanti Liok Ci Khim Mo ke mari, kita masih bisa
mengadu nyawa dengannya."
Toan Bok Ang mengerutkan kening.
"Kakak Tam, apa yang akan dilakukannya terhadap diri
kita?"
Tam Goat Hua tersenyum getir
"Entahlah! Kita sudah berniat mati, masih takut apa?"
2190
Toan Bok Ang manggut-manggut. Mereka berdua
memejamkan mata, mulai menghimpun hawa murni untuk
mengobati luka. Berselang beberapa saat kemudian, terdengar
suara pintu terbuka, Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang segera
membuka mata lalu saling memandang dan berseru dalam
hati,
"Sudah datang!"
Namun yang masuk itu bukan Liok Ci Khim Mo, melainkan
kedua pelayan tadi. Kedua pelayan itu membawa keranjang.
Mereka tertawa-tawa sambil melangkah ke dalam, lalu
mengeluarkan apa yang ada di dalam keranjang, yang
ternyata beberapa mangkok hidangan dan dua mangkok nasi
putih, Setelah menaruh mangkok-mangkok itu di atas meja,
kedua pelayan tersebut berkata, "Nona berdua, silakan
makan!" Padahal Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
merupakan gadis yang cerdas, namun saat ini, mereka berdua
justru menjadi bodoh, karena tidak tahu Liok Ci Khim Mo
sedang mengadakan permainan apa.
Mereka berdua berpikir kini sudah terjatuh ke tangan Liok
Ci Khim Mo, tidak makan pun pasti mati, lebih baik makan saja
agar bertenaga untuk mengadu nyawa dengan Liok Ci Khim
Mo. Oleh karena itu, mereka berdua segera bersantap, tak
lama semua hidangan itu sudah disantap habis.
* * * *
Bab 103
Kedua pelayan itu cepat-cepat memberesi semua mangkok
kosong, Toan Bok Ang memandang mereka seraya bertanya.
2191
"Hei! iblis tua itu punya rencana apa?" Ketika mendengar
gadis itu menyebut Liok Ci Khim Mo sebagai iblis tua, wajah
kedua pelayan itu langsung berubah,
Tam Goat Hua tertawa dengan terpaksa lalu berkata.
"Katakanlah! Majikan kalian punya rencana apa?" Kedua
pelayan itu menyahut sambil tertawa, "Nona berdua, tak lama
kalian pasti akan mengetahui nya."
Tam Goat Hua mendengus, Kalau luka mereka berdua
sudah sembuh, pasti dapat memaksa kedua pelayan itu
membuka mulut. Ketika dia sedang berpikir demikian,
mendadak merasa matanya berat sekali serasa ingin tidur
Tam Goat Hua tertegun, lalu mendongakkan kepala
memandang Toan Bok Ang. Gadis itu pun kelihatan seperti
dirinya, sulit membuka mata,
"Adik Toan!" serunya.
Bibir Toan Bok Ang bergerak.
"Kakak Tam, kita... kita sudah terkena... racun."
Usai menyahut, gadis itu lalu roboh di lantai,
Tam Goat Hua ingin membangunkannya namun merasa
mengantuk sekali, akhirnya roboh juga di sisi Toan Bok Ang,
kemudian tertidur pulas. Entah berapa tama kemudian,
barulah mereka berdua mendusin. Ketika membuka mata,
mereka merasa amat tertusuk oleh cahaya matahari Tam Goat
Hua terkejut dan cepat-cepat bangun duduk, Tampak Toan
Bok Ang di sisinya masih dalam keadaan pulas,
2192
Tam Goat Hua tidak segera menghimpun hawa murni,
melainkan cepat-cepat menggoyang-goyangkan bahu Toan
Bok Ang.
"Adik Toan, cepat bangun!"
Berselang sesaat barulah Toan Bok Ang membuka
matanya, sekaligus bangun duduk,
"Eh! Kakak Tam, bukankah kita sudah terkena racun
setelah bersantap? Apakah kita sudah mati?"
"Bodoh kau! Kalau kita sudah mati, bagaimana mungkin
melihat cahaya matahari?" sahut Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang manggut-manggut, kemudian bangkit
berdiri dan berjalan beberapa langkah.
"Kakak Tam, kepandaianku telah musnah," katanya
dengan air mata berlinang,
Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua. Dia segera bangkit
berdiri dan mencoba menghimpun hawa murni, namun hawa
murninya telah buyar, tak dapat disatukan, sehingga
membuatnya tak bertenaga sama sekali. Mereka berdua tahu,
pasti telah terjadi sesuatu atas diri mereka, tapi tidak
menduga ketika mendusin, kepandaian mereka justru akan
musnah. Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang berdiri termangumangu,
kemudian menjatuhkan diri duduk di kursi.
Sudah jelas bahwa semuanya itu adalah perbuatan Liok Ci
Khim Mo, kini bagaimana mungkin mereka dapat meloloskan
diri? Liok Ci Khim Mo memusnahkan kepandaian mereka, tapi
tidak membunuh. Lalu apa yang dikehendakinya?
2193
Mereka tertegun dan muncul pula banyak urusan dalam
benak masing-masing, akhirnya air mata mereka berderaiderai.
Berselang beberapa saat, Tam Goat Hua menyeka air
matanya.
"Adik Toan, walau kita telah kehilangan kepandaian tapi
ingin mati masih gampang, Dari pada dihina, bukankah lebih
baik kita mati saja?"
Wajah Toan Bok Ang pucat pias,
"Kakak Tam, benar juga perkataanmu!" sahutnya,
Toan Bok Ang bangkit berdiri, kemudian mengeluarkan
senjatanya dan diangkatnya ujung senjata itu sehingga
mengarah tenggorokannya. Asal dia menusuk, ujung senjata
itu pasti menembus tenggorokannya. Akan tetapi, di saat
bersamaan terdengar pintu kamar itu terbuka, Tampak kedua
pelayan menerobos ke dalam dan langsung merebut senjata
yang di tangan Toan Bok Ang.
"Walau kehilangan senjata, tapi aku masih bisa bunuh
diri!" bentak Toan Bok Ang,
Kedua pelayan itu tertawa,
"Mulai saat mi, kami berdua akan tetap menjaga di sini."
Tam Goat Hua mendengus dan berkata, "Aku justru tidak
percaya kalian bisa memaksa kami makan!"
Kedua pelayan itu tertawa.
"Tahukah kalian, bahwa kalian tidur sudah tiga hari tiga
malam. Apakah perut kalian tidak lapar? Apabila kalian tidak
2194
mau makan, juga tidak apa-apa. Kami akan segera tidak
punya tugas lagi."
Tam Goat Hua terkejut mendengar ucapan pelayan itu.
"Apa maksud kalian itu?"
Kedua pelayan itu tidak menyahut maka Tam Goat Hua
dan Toan Bok Ang terpaksa duduk kembali. Kedua pelayan itu
segera berdiri di sisi mereka dengan tak bergerak sama sekali,
Berselang beberapa saat, terdengar suara langkah berat
dari luar Tam Goat Hua langsung bangkit berdiri lalu mau
berjalan ke arah pintu. Namun salah seorang dari kedua
pelayan itu telah menekan bahunya. Padahal sesungguhnya
berdasarkan kepandaian Tam Goat Hua, jangankan hanya
seorang pelayan ditambah sepuluh lagi juga tidak akan
mampu menekan Tam Goat Hua duduk kembali.
Akan tetapi, saat ini dia telah kehilangan kepandaiannya.
Ketika pelayan itu menjulurkan tangan menekan bahunya,
Tam Goat Hua segera menyerang dengan jurus Ciok Phua
Keng Thian (Batu pecah Mengejutkan Langit), Namun pelayan
itu cepat-cepat menangkap tangannya, sekaligus
menyentakkannya, sehingga Tam Goat Hua terpaksa duduk
kembali.
Gadis itu menarik nafas dalam-dalam. Percuma melawan
karena tak bertenaga sama sekali, maka dia duduk diam saja,
Tak seberapa lama, terdengar suara Liok Ci Khim Mo di
luar.
"Kenapa kau tidak berjalan lagi?"
2195
Di saat bersamaan, terdengar pula suara seseorang yang
amat rendah, entah siapa orang itu. Terdengar Liok Ci Khim
Mo tertawa gelak. "Ha! Ha! Ha! Kau sungguh bodoh!
Bukankah kau pernah bilang kepadaku, walau banyak sekali
anak gadis di kolong langit, namun kau cuma mencintainya
kan? Kini dia masih berada di dalam kamar, kenapa kau tidak
mau masuk menengoknya? Kepandaiannya telah musnah, apa
yang kau takutkan lagi?"
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang tidak dapat menerka
Liok Ci Khim Mo sedang berbicara dengan siapa, namun
mereka berdua tahu, yang dimaksudkan "Dia" adalah salah
seorang di antara mereka, itu membuat hati mereka menjadi
tegang karena meskipun mereka berdua sudah berniat mati,
namun dilihat dari keadaan se karang, mereka berdua pasti
akan diperlakukan yang bukan-bukan,
Mulut mereka tertutup rapat-rapat, sama sekali tidak
mengeluarkan suara sedikit pun. Terdengar lagi seseorang
berbicara dengan suara rendah, kemudian terdengar sahutan
Liok Ci Khim Mo bernada gusar
"Kau sungguh tak berguna, hanya membuatku gusar
saja!"
Hening sejenak, setelah itu terdengar seseorang berbicara
setengah berbisik, lalu terdengar suara sahutan Liok Ci Khim
Mo bernada agak lembut Baiklah." Setelah itu, terdengar suara
langkah menjauh, itu mencengangkan Tam Goat Hua dan
Toan Bok Ang. Mereka berdua sama sekali tidak tahu siapa
yang berbicara dengan Liok Ci Khim Mo.
Berselang beberapa saat kemudian, terdengar suara
langkah yang tergesa-gesa. Berdasarkan suara langkah itu,
dapat diketahui pendatang itu memiliki ilmu Ginkang tinggi,
2196
Kemudian pintu kamar itu terbuka, Tam Goat Hua dan
Toan Bok Ang langsung memandang ke sana dan seketika
mereka berdua tertegun. Tampak seseorang berdiri dekat
pintu, yang wajahnya berseri-seri. Siapa orang itu? Tidak lain
adalah Kim Kut Lau Seh Ciang.
Ternyata Kim Kut Lau bernama Seh Ciang, Hek Sin Kun
bernama Seh Cih, sedangkan Seh Cing Hua dipanggil Seh
Giok, Meskipun Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun amat terkenal,
namun tiada seorang pun mengetahui nama mereka.
Ketika melihat yang muncul itu adalah Kim Kut Lau, Tam
Goat Hua langsung membuang muka. Kim Kut Lau berjalan ke
dalam dengan wajah tetap berseri-seri.
"Goat Hua, setelah bertemu paman, kenapa kau tidak
menyapa?" katanya,
Mendengar pertanyaan pamannya itu, Tam Goat Hua
merasa muak, Kini Kim Kut Lau bisa bebas berkeliaran di
dalam istana Ci Cun Kiong, dapat dibayangkan betapa
tingginya kedudukan laki-laki itu.
Tam Goat Hua justru merasa heran, bagaimana bisa punya
paman seperti itu.
"Kau sudah bergabung dengan Liok Ci Khim Mo, tapi
masih punya muka ke mari menengok ku ?" sahutnya,
Perasaan Kim Kut Lau tidak tersinggung, tapi sebaliknya
dia malah tertawa gelak,
"Ha! Ha! Ha! Goat Hua, paman harus memberi selamat
kepadamu!"
2197
Tam Goat Hua tertegun mendengar ucapan itu.
"Kau omong apa?" tanyanya kemudian
"Nona Toan, keponakanku ini, memang cantik dan cerdas,
hanya saja sifatnya agak kasar, kau jangan
mentertawakannya!" kata Kim Kut Lau kepada Toan Bok Ang,
tanpa menyahut pertanyaan Tam Goat Hua.
Toan Bok Ang cuma tertawa dingin, sama sekali tidak
meladeninya, Kim Kut Lau berkata lagi,
"Goat Hua, kau masih tidak tahu, dirimu akan menghadapi
sesuatu yang amat menggembirakan"
Tam Goat Hua hanya menatapnya dengan dingin, Kim Kut
Lau tersenyum kemudian berkata.
"Goat Hua, kali ini kau harus berterima kasih pada
paman!"
"Kau omong apa silakan, tidak usah berbelit-belit!" sahut
Tam Goat Hua dengan dingin sekali.
Kim Kut Lau maju dua langkah. Lalu memandang Tam
Goat Hua seraya berkata.
"Goat Hua, Liok Ci Khim Mo berniat mengangkatmu
sebagai menantu. Bukankah itu merupakan hal yang amat
menggembirakan?"
Mendengar ucapan itu, Tam Goat Hua merasa dirinya
disambar geledek, Kini dia baru sadar, tadi Liok Ci Khim Mo
berbicara dengan seseorang, ternyata orang itu adalah Oey
Sim Tit,
2198
Beberapa tahun lalu, ketika bertemu Oey Sim Tit yang
masih berstatus sebagai Budak Setan, gadis itu sudah merasa
tatapan mata Oey Sim Tit amat aneh terhadapnya, Pada
waktu itu, Tam Goat Hua menganggap Oey Sim Tit merasa
minder terhadap dirinya sendiri yang berwajah begitu buruk.
Justru tidak menyangka, Oey Sim Tit amat mencintainya.
Walau kini sudah terjatuh ke tangan Liok Ci Khim Mo, tapi Oey
Sim Tit masih tidak berani ke kamar menemuinya, Tam Goat
Hua tertegun lama sekali, setelah itu mendadak dia tertawa
besar.
Ketika melihat gadis itu tertawa besar, Kim Kut Lau pun
ikut tertawa gembira sambil maju selangkah
"Goat Hua, apakah hatimu amat gembira? Jangan lupa
paman yang menjadi penghubung kalian lho!"
Tam Goat Hua segera berhenti tertawa dan menyahut
dengan nyaring.
"Paman, julurkan kepalamu ke mari, aku ingin
membisikkan sesuatu!"
Kim Kut Lau mengira Tam Goat Hua sudah setuju, maka
membuat hatinya girang bukan kepalang dan langsung
menjulurkan kepalanya ke arah gadis itu. justru sungguh di
luar dugaan, mendadak Tam Goat Hua mengayunkan
tangannya,
Plak!
Muka Kim Kut Lau terkena tamparan keras, membuat
pipinya membengkak seketika, Dia sama sekali tidak
menyangka kalau Tam Goat Hua akan menamparnya, maka
2199
dia mundur dengan gusar sekali. Akan tetapi, walau amat
gusar, dia tidak berani melampiaskannya, karena Liok Ci Khim
Mo menghendaki Tam Goat Hua menjadi menantunya.
Kim Kut Lau tertawa dengan terpaksa, lalu berkata,
"Goat Hua, sungguh bagus tamparanmu!"
Tam Goat Hua juga tertawa,
"Ha! Ha! Ayo, ke mari lagi, aku akan menamparmu lebih
keras!"
Nafas Kim Kut Lau memburu karena menahan
kegusarannya,
"Baik! Kau sungguh tak tahu kebaikan orang!"
Tam Goat Hua tertawa dingin,
"Kau sungguh tak tahu malu, merendahkan diri menjadi
budak Liok Ci Khim Mo! Apakah kau masih berderajat
berbicara denganku?"
Wajah Kim Kut Lau berubah kehijau-hijauan, Dia
membalikkan badannya dan langsung berjalan lagi,
Blam! Dia menghempas daun pintu kamar "Kakak Tam,
cacianmu sungguh jitu!" kata Toan Bok Ang.
Tam Goat Hua menghela nafas panjang.
"Aku punya paman yang sungguh memalukan!"
2200
"Kakak Tam, kalau kau tidak setuju, kemungkinan besar
Liok Ci Khim Mo akan marah besar."
Tam Goat Hua mengerutkan kening sambil berpikir
"Tidak apa-apa. Asal aku bertemu Oey Sim Tit, pasti ada
akal." sahutnya lalu menoleh ke arah salah seorang pelayan,
"Tolong undang tuan muda kemari!" pelayan itu tampak ragu,
"Cepat pergi!" bentak Tam Goat Hua, pelayan itu
tersentak, lalu segera mengangguk
"Ya!" katanya lalu cepat-cepat pergi,
Tam Goat Hua menghela nafas panjang,
"Aaaah! Adik Toan, sebentar lagi kau akan tahu,
Oey Sim Tit merupakan orang yang amat baik.
Diam-diam dia mencintaiku, tapi aku baru tahu sekarang,
Selama ini dia sama sekali tidak berani mengutarakannya
kepadaku."
"Kakak Tam, urusan kali ini bukan dia yang mengusulkan?"
tanya Toan Bok Ang sambil menatapnya.
"Tentu bukan. Hanya saja dia pernah memberitahukan
kepada Liok Ci Khim Mo, bahwa dia mencintai ku, maka Liok
Ci Khim Mo ingin menjodohkan kami, aku yakin itu." sahut
Tam Goat Hua,
Toan Bok Ang mengerutkan kening.
2201
"Kalau begitu, akan tinggal aku seorang diri, lalu aku harus
bagaimana?"
Tam Goat Hua tertawa getir
"Siapa tahu, mungkin... kau akan dijadikan sebagai
pendamping mempelai wanita."
Toan Bok Ang menghela nafas panjang lalu diam tak
berbicara lagi. Mengenai urusan ini, Oey Sim Tit memang tidak
tahu, Dia kembali ke istana Ci Cun Kiong bersama Kim Kut
Lau. Begitu bertemu Liok Ci Khim Mo, dia langsung menutur
tentang Busur Api yang telah direbut kembali oleh Kim Kut
Lau. Liok Ci Khim Mo tertawa gembira, kemudian
memberitahukan bahwa Tam Goat Hua berada di dalam
istana, dan menghendakinya menikah dengan Oey Sim Tit.
Mendengar itu, hati Oey Sim Tit berdebar-debar tidak
karuan, ketika pertama kali bertemu gadis itu, Oey Sim Tit
memang telah jatuh cinta kepadanya, Akan tetapi, dia merasa
dirinya sendiri amat buruk, maka tidak berani mencurahkan isi
hatinya itu, Namun terhadap Liok Ci Khim Mo, dia justru
mencurahkan sehingga ayahnya itu tahu bahwa Oey Sim Tit
cuma mencintai Tam Goat Hua, sedangkan gadis tersebut
sama sekali tidak mengetahuinya,
Dalam mata Oey Sim Tit, Tam Goat Hua merupakan
seorang bidadari yang tidak boleh didekati. Namun kini Tam
Goat Hua sudah berada di dalam istana dalam keadaan tak
berdaya, karena kepandaiannya telah musnah. Kalau Liok Ci
Khim Mo memaksanya harus menikah dengan Oey Sim Tit,
gadis itu pun tidak dapat melawan
Berpikir sampai di situ, hati Oey Sim Tit menjadi kebatkebit
tidak karuan, Dapat memperistri Tam Goat Hua, apa
2202
yang lebih berharga dari itu? Tentu tidak ada. Kemudian Oey
Sim Tit berpikir lagi, tidak mungkin Tam Goat Hua
mencintainya, Apabila gadis itu memaksakan diri untuk
menikah dengannya, sudah pasti akan merana seumur hidup,
seandainya Oey Sim Tit mencintainya dengan sungguhsungguh,
ia tidak boleh memperisterinya, karena hal itu akan
mencelakakan Tam Goat Hua.
Oleh karena itu, setelah berpikir sejenak timbul berbagai
macam pertentangan di dalam hatinya, sehingga dia tidak
mampu mengucapkan sepatah katapun Liok Ci Khim Mo
tertawa gelak melihat sikapnya, kemudian berkata.
"Anak bodoh! Lelaki dan wanita kalau sudah besar
memang harus menikah, mengapa kau diam saja?"
Oey Sim Tit memandangnya dengan ragu-ragu serta
menyahut dengan tergagap-gagap,
"Ayah, aku... aku... aku tidak mau menikah!"
Mendengar itu wajah Liok Ci Khim Mo langsung berubah,
membentak dengan gusar
"Omong kosong! Aku cuma punya seorang anak, kalau kau
tidak mau menikah kita akan putus turunan!"
Oey Sim Tit menghela nafas panjang, berkata terputusputus,
"Aku... aku...."
Liok Ci Khim Mo segera berkata,
2203
"Sudahlah! jangan banyak omong! Aku akan ajak kau
pergi menemui nona Tam!"
Usai berkata, Liok Ci Khim Mo langsung menarik Oey Sim
Tit ke kamar Tam Goat Hua. Akan tetapi, ketika hampir
sampai di pintu kamar itu, Oey Sim Tit sudah tidak berani
untuk maju, Liok Ci Khim Mo terus mendesak, akhirnya Oey
Sim Tit mengusulkan pada ayahnya agar Kim Kut Lau bicara
dengan Tam Goat Hua dulu,
Mereka berdua lalu kembali ke aula besar untuk
memberitahukan urusan tersebut, bukan main girangnya Kim
Kut Lau mendengar itu. Apabila Tam Goat Hua menikah
dengan Oey Sim Tit, otomatis kedudukan Kim Kut Lau menjadi
tinggi sekali Dia segera ke kamar Tam Goat Hua, untuk
membujuknya Sayang sekali ini dia kena batunya!
Ketika Kim Kut Lau ke kamar Tam Goat Hua, Oey Sim Tit
masih berada di aula besar itu menunggu dengan gelisah,
duduk dan berdiri tak bisa tenang, bagaikan semut berada di
dalam kuali panas! Berselang beberapa saat, Kim Kut Lau
kembali kesana dengan wajah kehijau-hijauan.
Liok Ci Khim Mo segera bertanya.
"Bagaimana?"
Kim Kut Lau menghela nafas sambil menggelenggelengkan
kepala seraya menyahut
"Budak itu memang tidak tahu diri, sungguh tak tahu diri!"
Dari semula Oey Sim Tit sudah menduga Tam Goat Hua
tidak akan mau, dan bila kekhawatirannya terbukti maka
selanjutnya mungkin tiada kesempatan untuk bertemu
2204
dengannya. Ketika mendengar perkataan Kim Kut Lau, Liok Ci
Khim Mo jadi gusar sekali
"Dia tidak mengabulkannya?" Tanyanya dengan kening
berkerut-kerut
Kim Kut Lau manggut-manggut, Liok Ci Khim Mo
mendengus dingin, kemudian berkata pada anaknya.
"Sim Tit, kau jangan putus harapan! Biar ayah memainkan
sebuah musik Pat Liong Thian Im, agar dia kehitangan
kesadarannya, lihat dia masih bisa menolak tidak?"
Betapa terkejutnya Oey Sim Tit mendengar itu, buru-buru
dia berkata,
"Ayah! jangan berbuat begitu!"
Liok Ci Khim Mo menyahut
"Kalau begitu, biar ayah membunuhnya, Kau cari gadis lain
saja!"
Oey Sim Tit menundukkan kepala seraya berkata
perlahan-lahan,
"Ayah, ananda hanya... hanya mencintainya seorang!"
Liok Ci Khim Mo memandangnya seraya bertanya .
"Kalau begitu, mengapa kau tidak setuju ayah memainkan
Pat Liong Thian Im?"
Kim kut Lau menye!ak.
2205
"Mungkin Tuan Muda menghendakinya secara rela dan
iklas?"
Oey Sim Tit cuma menghela nafas, tidak bersuara sama
sekali. Di saat bersamaan, muncul seorang pelayan
memberitahukan.
"Tuan muda, Nona Tam mengundang Tuan Muda untuk
datang!"
Oey Sim Tit terkejut
"Apa?!" serunya
Pelayan itu menegaskan sekali lagi, namun Oey Sim Tit
menggelengkan kepala.
"Aku... aku tidak mau kesana!"
Liok Ci Khim Mo membentak gusar
"Dasar bodoh! Kau takut apa?"
Oey Sim Tit tergagap-gagap,
"Aku.,., Aku...."
Sifat Oey Sim Tit amat lemah lembut, kalau orang lain
yang menjadi anak Liok Ci Khim Mo pasti sudah berlaku se
wenang- wenang! Namun dia tidak begitu, tetap seperti ketika
masih menjadi budak setan.
2206
Begitu mendengar Tam Goat Hua menyuruh pelayan
mengundang Oey Sim Tit timbullah harapan dalam hati Kim
kut Lau, segera ia berkata.
"Sebaiknya Tuan Muda segera datang. Kalau Tuan Muda
tidak kesana, orang lain pasti pusing memikirkan perjodohan
ini!"
Oey Sim Tit tahu kalau Tam Goat Hua tidak akan
mengabulkan perjodohan tersebut Namun di-bawah desakan
Kim kut Lau dan Liok Ci Khim Mo, akhirnya dia memberanikan
diri mendatangi kamar Tam Goat Hua.
Tak berapa lama, dia sudah sampai di depan pintu kamar
itu. Ketika pelayan membuka pintu karaar, Oey Sim Tit hampir
saja membalikkan badannya pergi dari situ! Di saat
bersamaan, pintu kamar sudah terbuka dan terdengar suara
Tam Goat Hua.
"Sim Tit, kemarilah!"
Sambil menundukkan kepalanya karena tidak berani
memandang Tam Goat Hoa, Oey Sim Tit memasuki kamar itu,
Kedua pelayan yang ada hanya tertawa kecil sambil
meninggalkan kamar dan sekaligus menutup pintunya,
Tam Goat Hua tertawa sambil bertanya,
"Sim Tit, kau ingin memperisteriku?"
Wajah Oey 5im Tit yang buruk itu tampak memerah,
menyahut tergagap-gagap,
"Aku... aku... aku...."
2207
Oey Sim Tit tak mampu melanjutkan Tam Goat Hua
berkata dengan dingin,
"Saat ini aku akan mati duluan ditanganmu, kau boleh
terus mendesakku untuk menikah denganmu, kenapa kau
malah diam saja?"
Mendengar itu kening Oey Sim Tit langsung mengucurkan
keringat dingin, ia berkata terputus-putus,
"Nona Tam, aku... aku tidak bermaksud demikian !"
Tam Goat Hua memandang Toan Bok Ang sejenak,
kemudian berkata lagi,
"Kalau begitu, semua adalah atas kemauan ayahmu?"
Oey Sim Tit menarik nafas dalam-dalam, memberanikan
diri berkata,
"Aku memang amat mencintaimu... tapi aku... aku tidak
berani...."
Tam Goat Hua memotong kata-katanya dengan tidak
saban
"Sudahlah! Kau tidak usah bicara lagi!" selang sesaat ia
melanjutkan. "Sim Tit, selama ini aku sama sekali tidak tahu
urusan dalam hatimu !”
Oey Sim Tit berkata dengan suara rendah.
"Aku,., aku tidak berani memberitahukan."
2208
Tam Goat Hua menghela nafas, berkata perlahan-lahan.
"Sim Tit, musibah yang kualami tidak mungkin kau tidak
mengetahuinya, semua gara-gara perbuatan ayahmu! Kini aku
tidak bisa menikah, bahkan orang yang amat kucintai juga
tidak bisa menikahiku. Di bawah pengaruh suara harpa
ayahmu aku kehilangan kesucianku, menyebabkanku tidak
bisa menikah dengan orang yang amat kucintai...."
Berkata sampai di sini, air matanya sudah ber-derai-derai.
Oey Sim Tit segera berkata,
"Nona Tam, aku tahu itu, kau... kau jangan berduka!"
Tam Goat Hua berkata.
"Sim Tit, aku dan nona Toan percaya kau adalah orang
baik apakah kau mau melakukan sesuatu untuk kami?"
Tanpa sadar Oey Sim Tit langsung merogoh ke dalam
bajunya seraya berkata sungguh-sungguh,
"Nona Tam, apapun boleh, kecuali kau minta Busur
Apiku!"
Tam Goat Hua bertanya dengan terkejut
"Apa? Busur Api itu berada padamu lagi?"
Oey Sim Tit manggut-manggut,
"Ya! Kim Kut Lau yang merebut kembali Busur Api itu!"
iapun menuturkan kejadiannya,
2209
Tam Goat Hua diam, berselang sesaat barulah ia
membuka mulut
"Aku bukan ingin minta Busur Api itu."
Oey Sim Tit menarik nafas lega,
"Nona Tam, kalau begitu kau menghendaki aku melakukan
apa?"
Tam Goat Hua menyahut
"Kami berdua entah terkena racun apa, sehingga
memusnahkan seluruh kungfu kami, dapatkah kau mengambil
obat penawarnya untuk kami?"
Oey Sim Tit berkata.
"Aku tahu kalian terkena racun Can Meh Khie Hoa (Bunga
Aneh Pemutus Nadi)! Memang ada obat penawarnya namun
ayah tidak mempercayai ku, semua benda mustika dan obat
penawar itu disimpan di tempat yang amat rahasia!"
Tam Goat Hua segera bertanya,
"Kau sama sekali tidak tahu tempat rahasia itu?"
Oey Sim Tit menyahut
"Aku tahu, namun... tempat itu ada penjaganya!"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang dan berkata
sambil menggeleng-gelengkan kepala.
2210
"Kalau kau tidak sudi memberikan obat penawar itu untuk
kami, sudahlah!"
Oey Sim Tit cepat-cepat berkata,
"Sudah tentu aku sudi, tapi...."
Tam Goat Hua bertanya,
"Tapi kenapa?"
Oey Sim Tit memberitahukan
"Ayah tahu kau tidak mau menikah denganku,
kemungkinan besar ayah akan turun tangan jahat mencelakai
kalian!"
Tam Goat Hua tertegun mendengar itu, kemudian Toan
Bok Ang berkata.
"Begini, kau beritahukan kepada ayahmu bahwa nona Tam
akan mempertimbangkannya dalam waktu dua hari! Tetapi
kau harus memperoleh obat penawar itu! Kami tidak akan
menyuruhmu mengantar kami meninggalkan istana ini karena
setelah kungfu kami pulih, kamipun akan berusaha keluar dari
sini!"
Oey Sim Tit mendongakkan kepala, memandang Tam Goat
Hua seraya bertanya,
"Nona Tam, kau,., kau tidak mempersalahkanku?"
Tam Goat Hua tersenyum sedih,
2211
"Mengapa aku harus mempersalahkanmu?" .
Oey Sim Tit manggut-manggut.
"Baiklah! Aku akan melakukan sesuai dengan pesan
kalian!"
Usai berkata, Oey Sim Tit memandang Tam Goat Hua lama
sekali, lalu meninggalkan kamar itu, setelah Oey Sim Tit tidak
ada di dalam kamar tersebut, Toan Bok Ang segera bertanya,
"Kakak Tam, kau bilang dia akan mengambil obat penawar
kemari?"
Tam Goat Hua mengangguk
"Aku pikir begitu!"
Toan Bok Ang kelihatan kurang percaya,
"Dia begitu mencintaimu dan setelah mengetahui bila
kungfumu sudah pulih, kau pasti akan meninggalkan istana Ci
Cun Kiong, apakah mungkin dia akan membawa obat penawar
itu kemari?"
Tam Goat Hua berkata.
"Orang lain memang tidak akan berbuat begitu, tapi Oey
Sim Tit justru akan melakukannya!"
Toan Bok Ang menarik nafas lega,
2212
"Mudah-mudahan begitu!" Kemudian menam-bahkan.
"Kakak Tam, beberapa hari ini aku berpikir bahwa kita pasti
mati tapi sungguh tak disangka malahan jadi begini!"
Tam Goat Hua menyahut
"Akupun berpikir demikian, kedatangan kita tidak bisa
mencelakai Liok Ci Khim Mo dan sebaliknya nyawa kita nyaris
melayang, namun kita masih hidup! Oleh karena itu, kita
harus membuat Liok Ci Khim Mo cidera atau paling tidak harus
mati bersama!"
Toan Bok Ang berkata.
"Kalau begitu, setelah kungfu kita pulih nanti, apa yang
harus kita lakukan?"
Tam Goat Hua berpikir lama sekali, baru membuka mulut
menyahut
"Sampai waktunya baru kita bicara lagi!"
Mereka berdua menghela nafas panjang, tidak
membicarakan apa-apa lagi, sementara Oey Sim Tit kembali
ke aula besar dengan perasaan tercekam, kemudian
memberitahukan pada Liok Ci Khim Mo tentang apa yang
dikatakan Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang. Liok Ci Khim Mo
tidak memberi tanggapan apapun, hanya berpesan pada Kim
Kut Lau agar tidak meninggalkan Oey Sim Tit selangkahpun
Walau tiada jabatan yang tetap, namun dengan adanya
kejadian ini otomatis kedudukan Kim kut Lau menjadi lebih
tinggi dari keempat Tancu istana Ci Cun Kiong, dan hal itu
membuatnya girang walau dalam hati.
2213
Sore itu Kiong Bu Hong dan Sien Put Pah sudah kembali,
Liok Ci Khim Mo menyuruh utusan dan memerintahkan para
jago yang lain untuk pulang, di aula besar itu Liok Ci Khim Mo
memberi perintah pada para anak buahnya, Oey Sim Tit
memanfaatkan kesempatan untuk meninggalkan aula besar,
menuju ke ruang belakang istana Ci Cun Kiong, tak lama ia
sudah sampai di depan sebuah rumah batu,
Di rumah batu tersebut tidak ada jendela dan hanya
terdapat sebuah pintu batu, tampak empat orang menjaga
disitu, Begitu melihat kemunculan Oey Sim Tit, keempat
penjaga itu langsung bangkit berdiri.
Ternyata rumah batu itu menyimpan berbagai macam
benda mustika hadiah dari golongan hitam. Penjaga disitu
berjumlah delapan orang, dibagi jadi dua kelompok yang
menjaga siang dan malam, Kalau-pun ada suatu kejadian di
istana Ci Cun Kiong, mereka berdelapan tidak boleh
meninggalkan tempat itu selangkahpun! Lagi pula merekapun
sudah menerima instruksi langsung dari Liok Ci Khim Mo,
siapapun dilarang mendekati tempat tersebut kecuali Liok Ci
Khim Mo sendiri!
Oleh karena itu, ketika melihat Oey Sim Tit mendekati
tempat itu, keempat penjaga itu segera berseiu
"Harap Tuan Muda berhenti!"
Oey Sim Tit segera berhenti. Keempat penjaga itu
menyapanya seraya bertanya .
"Ada urusan apa Tuan Muda kemari ?"
Wajah keempat penjaga itu tampak angker, namun tidak
begitu berhawa sesat Keempat orang itu berasal dari keluarga
2214
Siauw di Han Yang, dan mendapat julukan Siauw Sie Si Kiam
(Empat pedang Marga Siauw), Mereka berempat memiliki ilmu
pedang yang amat dahsyat, terutama ilmu pedang Thian Te
Hong Lui (Angin Gelede"k Langit Dan Bumi), empat pedang
bergabung, entah sudah mengalahkan berapa banyak para
pendekar didunia persilatan!
Oey Sim Tit tertawa, kemudian menyahut
"Aku ingin ke dalam melihat-lihat!"
Empat Pedang Marga Siauw saling memandangi setelah itu
berkata.
“Tuan Muda, tentunya Tuan Muda mengetahui perintah
dari Ci Cun mengapa Tuan Muda hendak menyulitkan kami?"
Oey Sim Tit tertegun sehingga membuatnya
membungkam. Keempat orang itu berkata.
"Harap Tuan Muda segera kembali!"
Oey Sim Tit membatin, Tam Goat Hua sedang
menunggunya membawa obat penawar, apabila kembali
kesana dengan tangan kosong, ia harus berlaku bagaimana?
Dia memang amat mencintai Tam Goat Hua, bahkan tahu
bila gadis itu memperoleh obat penawar, maka kungfunya
pasti pulih dan akan meninggalkan dirinya, akibatnya ia
mungkin tidak dapat bertemu kembali
Akan tetapi Oey Sim Tit justru menghendaki demikian,
agar tertanam kesan yang baik dan dalam di hati Tam Goat
Hua! sebaliknya apabila Oey Sim Tit memanfaatkan
kesempatan di saat Tam Goat Hua kehilangan kungfunya serta
2215
memaksa memperisteri-nya, Tam Goat Hua pasti
membencinya seumur hidup! Oey Sim Tit berpikir dan berpikir
lagi, sesudah itu bukannya mundur ia justru maju dua
langkah.
Ketika dia baru maju dua langkah, sudah terdengar suara
Trang! Trang! Trang! Trang!" Tampak empat bilah pedang
sudah terhunus melintang di hadapannya, menghalanginya
maju ke depan lagi.
Oey Sim Tit terkejut
"Kalian,., kalian juga melarangku masuk ke dalam?"
Keempat orang itu menyahut serentak
"Tuan Muda, kami hanya menjalankan perintah! Kecuali Ci
Cun, siapapun dilarang mendekati tempat ini, termasuk Tuan
Muda! Mohon maaf kami telah berlaku kurang ajari"
Oey Sim Tit menghela nafas, memandang mereka
berempat seraya berkata,
"Walau ayahku memberi perintah demikian jangan cobacoba
kalian melukaiku karena bagaimanapun hubungan kami
adalah ayah dan anak, justru kalian yang akan celaka nanti!"
Sifat Oey Sim Tit biasanya lemah dan takut urusan, Tapi
saat ini, demi Tam Goat Hua, maka timbul kebulatan tekadnya
Keempat orang itu jadi tertegun, padahal ujung pedang
mereka diarahkan pada jalan darah Oey Sim Tit Begitu
mendengar perkataannya, pedang merekapun segera
diturunkan sambil saling memandang dan berpikir Tidak salah
apa yang dikatakan Oey Sim Tit, biar bagaimanapun mereka
2216
berdua tetap adalah ayah dan anak. sedangkan mereka
berempat, meskipun diperintahkan menjaga di tempat ini,
melarang siapapun yang ingin masuk termasuk Oey Sim Tit
Namun kalau pemuda itu berkeras ingin masuk, sehingga
mereka berempat terpaksa turun tangan melukai nya, itu
merupakan tanggung jawab yang amat besar! Apabila hal itu
terjadi tentunya mereka berempatpun akan dihukum berat!
Akan tetapi, kalau mereka berempat membiarkan Oey Sim Tit
masuk pasti juga akan menerima hukuman!
Mereka berempat betul-betul merasa serba salah, tidak
tahu harus berbuat apa hanya diam saja tanpa bersuara.
Berselang sesaat, salah seorang di antara mereka yang
lebih cerdik tertawa kering seraya berkata,
"Apa sebabnya Tuan Muda ingin memasuki gudang batu
ini?"
Oey Sim Tit yang tidak biasa berbohong menjawab
sejujurnya.
"Aku,., aku mau mengambil sesuatu di dalam!"
Salah seorang kembali bertanya.
"Tuan Muda ingin mengambil apa?"
Oey Sim Tit menyahut
"Harap kalian berempat jangan bertanya, perbolehkanlah
aku masuki Kalau ayahku marah, aku pasti bertanggung
jawab!"
2217
Keempat orang itu berpikir kalau menuruti Oey Sim Tit
sungguh amat berbahaya! Walau Oey Sim Tit mengatakan
akan bertanggung jawab, tapi apabila Liok Ci Khim Mo sudah
marah besar, yang celaka pasti mereka berempat! 0 Oleh
karena itu, keempat orang itu mengge1eng-gelengkan
kepalanya seraya berkata.
"Kami harap Tuan Muda pulang saja!"
Oey Sim Tit menghela nafas panjang.
"Kalian berempat... berkeras melarangku masuk ke
dalam?"
Keempat orang itu menjawab
"Tuan Muda mau mengambil sesuatu, mengapa tidak
mohon pada ayahmu untuk datang kemari mengambilnya?"
Oey Sim Tit menyahut
"Kalau ayahku tahu, bagaimana mungkin ayahku akan
menemaniku kemari mengambil barang itu?"
Ketika Oey Sim Tit berkata begitu, keempat bilah pedang
itupun langsung melintang di hadapannya lagi. Oey Sim Tit
akhirnya menyadari bahwa ia salah kata sehingga urusan jadi
semakin sulit. Dia berdiri termanggu-manggu di tempat, tidak
tahu harus berkata apa lagi! Keempat orang itu saling
memberi isyarat dan salah seorang segera membentak keras,
"Tuan Muda, kami sudah melanggar peraturan karena
bercakap-cakap denganmu, kalau Tuan Muda masih belum
mau pergi, kami terpaksa harus turun tangan!"
2218
Oey Sim Tit mendongakkan kepala, diwajahnya tersirat
akan kebulatan hatinya, ia pun berkata dengan perlahanlahan.
"Kalian berani melukaiku?"
Keempat orang itu tidak menghiraukan perkata-annya,
melainkan berpencar sekaligus menggerakkan pedang masingmasing,
Mereka adalah ahli ilmu pedang, maka begitu pedang
bergerak, sudah tentu hebat sekali. Tampak pedang itu
berkelebat-kelebat mengurung Oey Sim Tit, dengan maksud
agar Oey Sim Tit mundur Namun pemuda itu sudah
membulatkaa hati untuk mengambil obat penawar Begitu
melihat pedang berkelebat-kelebat, diapun bergerak cepat,
badannya mencelat ke atas! Walau ilmu silatnya masih jauh di
bawah keempat orang itu, namun ilmu ginkangnya amat
tinggi, sekali mencelat ke atas tingginya hampir lima enam
depa!
* * * *
Bab 104
Sesungguhnya jurus ilmu pedang itu hanya merupakan
jurus tipuan, setelah menggerakkan pedang, secepat itu pula
mereka menarik kembali Namun mendadak mata mereka tibatiba
menjadi kabur dan tahu-tahu Oey Sim Tit sudah tidak
kelihatan lagi. Ketika mereka berempat mendongakkan kepala,
mereka melihat Oey Sim Tit bersalto di udara dan melayang
turun di pintu gudang batu,
Menyaksikan itu, keempat orang itu bertambah terkejut
Tampak dua orang membalikkan badan, sekaligus
melancarkan dua jurus serangan, Khuang Hong Hu Hu (Angin
Badai Bergemuruh) dan jurus Lui Meng Long Long (Geledek
2219
Menggelenggar), Kedua jurus ilmu pedang itu amat dahsyat
serta langsung mengarah pada Oey Sim Tit yang baru berdiri
tegak, Oey Sim Tit yang tidak menduga mereka berdua berani
menyerangnya dengan sengit dan dahsyat menjadi tertegun
Ketika Oey Sim Tit baru mau mengerahkan ilmu
ginkangnya, di saat bersamaan, kedua bilah pedang itu telah
menyambarnya Baju Oey Sim Tit tersobek karena sambaran
pedang. Kalau kedua orang itu tidak memandang Liok Ci Khim
Mo, dada Oey Sim Tit pasti sudah tertembus pedang, Oey Sim
Tit berdiri di tempat dengan wajah pucat pias, menuding
mereka seraya berkata.
"Kalian... kalian berani turun tangan terhadapku ?"
Salah seorang menyahut dengan suara dalam.
"Kami tidak berani membangkang perintah dari Ci Cun,
mohon Tuan Muda sudi memaafkan kami!"
Oey Sim Tit menarik nafas dalam-dalam.
"Aku tidak mau pergi!"
Usai berkata begitu, Oey Sim Titpun segera mengerahkan
ginkangnya, Akan tetapi, di saat bersamaan, tampak dua
orang bergerak dengan cepat untuk menyerangnya dengan
jurus Yun Can Sim Sim (Awan Berlapis-Lapis Dalam) dan jurus
Te Tong San Yau (Bumi Bergetar Gunung Bergoyang), Kedua
jurus itu berhasil melukai kedua bahu Oey Sim Tit, sehingga
membuatnya mengeluarkan suara keluhan, bahkan harus
bersalto turun.
2220
Keempat orang itu langsung mengurungnya, sedangkan
Oey Sim Tit melihat luka dibahunya, hanya tergores, tidak
begitu berat kelihatannya, Oey Sim Tit lalu menatap mereka,
"Kalian tetap melarangku ke sana?"
Keempat orang itu mengangguk serentak. Mendadak Oey
Sim Tit mengeluarkan Busur Api dalam bajunya, Terdengar
suara bunyi empat kali, tampak empat batang panah meluncur
ke arah ke-empat orang itu laksana kilat!
Betapa terkejutnya keempat orang itu, mereka cepat-cepat
berkelit! Tapi dua orang terlambat, sehingga bahu mereka
tertancap panah, Oey Sim Tit menggunakan kesempatan itu
untuk melesat keempat orang itu berseru serentak
"Tuan Muda, cepat berhenti!"
Usai berseru, salah seorang melancarkan sebuah serangan
dengan jurus Hong Yun Pian Sek (Angin Dan Awan Berubah
Warna) untuk menyerang Oey Sim Tit. Dari mereka berempat
dua orang sudah terluka, otomatis membuat mereka amat
gusar, sehingga ketika menyerang, merekapun menggunakan
enam tujuh bagian tenaganya, pedang itu berke1ebat-ke lebat
mengarah Oey Sim Tit, tampak pula darah bermuncratan.
Orang itu mundur beberapa langkah, ternyata bahu Oey Sim
Tit sudah terluka berat
Wajah Oey Sim Tit yang buruk itu amat tak sedap
dipandang, badannya sempoyongan dan dengan nafas
memburu ia berkata,
"Kalian... bagus! Bagus sekali!"
2221
Sedangkan kedua orang yang terluka oleh panah kecil,
sudah mencabut kedua batang panah yang menancap di bahu
masing-masing, luka di bahu mereka tidak begitu berat Ketika
melihat Oey Sim Tit sudah terluka berat, guguplah mereka
dalam hati, Oey Sim Tit menarik nafas dalam-dalam, kemudian
berkata,
"Asal kalian membiarkanku masuk, akupun tidak akan
bilang apa-apa!"
Keempat orang itu saling memandangi lalu berkasak kusuk
berunding. Oey Sim Tit menggunakan kesempatan itu untuk
membalut luka di bahunya, berselang sesaat, keempat orang
itupun telah usai berunding.
“Tuan Muda, kami tidak sengaja...."
Oey Sim Tit segera memutuskan perkataan mereka.
"Kalian tidak perlu banyak bicara, asal kalian
memperbolehkanku masuk, aku pasti tidak akan mengungkat
tentang kejadian ini pada siapapun!"
Bagian 51
Keempat orang itu mengangguk
"Baik Tuan Muda cepat masuk tapi harus cepat keluar!"
Bukan main girangnya Oey Sim Tit, akan tetapi ketika dia
baru mau melesat ke dalam gudang batu itu, mendadak
terdengar suara langkah menyusul terdengar pula suara
seruan.
2222
"Marga Siauw bersaudara ada perintah dari Ci Cun!"
Tertegun Oey Sim Tit dan keempat orang itu, serentak
mereka berpaling, ternyata yang muncul adalah Kiong Bu
Hong! Kedudukan Kiong Bu Hong cukup tinggi di istana Ci Cun
Kiong, walaupun keempat orang itu jarang bergaul
dengannya, namun juga tidak berani menentangnya.
Salah seorang segera bertanya, "Ada perintah apa dari Ci
Cun?" Kiong Bu Hong tidak segera menyahut, melainkan
memandang Oey Sim Tit seraya berkata,
"Eh! Ternyata Tuan Muda juga berada disini!" Oey Sim Tit
cuma manggut-manggut, Kiong Bu Hong kelihatan terkejut,
ketika melihat luka di bahu Oey Sim Tit.
"Eh? Bahu Tuan Muda terluka parah, apa gerangan yang
telah terjadi?"
Mendengar itu, Siauw Sie Si Kiam tersentak, wajah
merekapun berubah seketika. Oey Sim Tit menyahut,
"Tidak ada apa-apa! Kau kemari ada urusan apa, cepat
katakan!"
Kiong Bu Hong tertawa licik seraya berkata, "Ci Cun
khawatir Siaw Sie Si Kiam tidak mentaati instruksi Ci Cun,
maka ia mengutusku kemari untuk menyampaikan
perintahnya, seandainya Tuan Muda ingin mendekati gudang
batu, juga harus diperlakukan seperti orang biasa!"
Tersentak hati Oey Sim Tit mendengar itu, segera ia
bertanya.
"Betuikah... ayahku bilang begitu?"
2223
Kiong Bu Hong menyahut
"Kalaupun hamba bernyali juga tidak berani memalsukan
perintah Ci Cun!"
Oey Sim Tit tertegun, sedangkan Kiong Bu Hong menjura
kepada Siauw Sie Si Kiam, lalu meninggalkan tempat itu,
Keempat orang itu berkata pada Oey Sim Tit.
"Tuan Muda sudah mendengar sendiri kan ? Siapa yang
berani membangkang perintah ayahmu, Kalau Tuan Muda
tidak segera kembali, terpaksa kami turun tangan jahat!"
Oey Sim Tit masih berdiri tertegun dengan wajah tidak
mengerti, sebab dia amat menyayangi ayahnya sehingga tidak
menyangka ayahnya akan turunkan perintah demikian,
Kalau dia berkeras memasuki gudang batu itu, sudah pasti
akan mati di bawah pedang Siauw Sie Si Kiam! ini membuat
Oey Sim Tit tidak habis pikir, sehingga mulutnya tak mampu
mengeluarkan suara,
Di saat bersamaan, terdengar suara yang amat mendadak
"Kau sudah mengerti?"
Suara amat mendadak itu membuat Oey Sim Tit tersentak
sadar, sedangkan Siauw Sie Si Kiam tampak tertegun. Mereka
segera mem hal ikan badannya, ternyata sudah ada dua orang
yang berdiri disitu tanpa sepengetahuan mereka. Salah
seorang masih muda dan tampan, seorang lagi mengenakan
jubah merah bagaikan api!
2224
Siauw Sie Si Kiam cukup berpengalaman di dunia
persilatan, begitu melihat orang tua yang mengenakan jubah
merah, mereka langsung mengenali bahwa orang tua itu
adalah Liat Hwe Cousu!
Mereka berempatpun tahu betapa lihay dan tingginya
kepandaian Liat Hwe Cousu, kemunculan ketua Hwa San itu,
sungguh mengejutkan keempat orang tersebut, hingga wajah
mereka berubah tak menentu. padahal di badan mereka
masing-masing terdapat sebatang alat, asal mengibaskan alat
itu ke atas sekuat tenaga, maka akan terlihat semacam
kembang api meluncur ke atas, Begitu melihat kembang api
itu, Liok Ci Khim Mo pasti segera datang ke tempat itu!
Akan tetapi, saat ini begitu melihat kemunculan Liat Hwe
Cousu, mereka berempat jadi tertegun, jangankan melepaskan
tanda itu, bahkan mundurpun tidak dilakukannya, Mereka
hanya berdiri terbelalak di tempat tidak tahu harus berbuat
apa! Siapa pemuda yang bersama Liat Hwe Cousu? Ternyata
dia adalah Lu Leng, dia pula yang mengeluarkan seruan itu.
Mereka berdua melakukan perjalanan siang dan malam
menuju ke istana Ci Cun Kiong maka begitu cepat sudah tiba
di istana tersebut, Mereka berdua masuk ke dalam melalui
belakang, kebetulan para jago tangguh istana Ci Cun Kiong
belum pulang, karena itu, mereka berdua tidak mendapat
halangan apapun ketika berada di dalam istana Ci Cun Kiong.
Mereka berduapun tidak tahu Tam Goat Hua dan Toan Bok
Ang berada di dalam istana tersebut, di saat mereka sampai di
sekitar gudang batu, kebetulan Oey Sim Tit berada disitu ingin
mengambil obat penawar. Begitu melihat Oey Sit Tit
bertengkar dengan Siauw Sie Si Kiam, mereka berdua segera
bersembunyi Siauw Sie Si Kiam sedang berhati-hati
2225
menghadapi Oey Sim Tit, sehingga tidak mengetahui
keberadaan mereka berdua,
Ketika Oey Sim Tit bergebrak dengan Siauw Sie Si Kiam,
entah berapa kali Lu Leng ingin menerjang keluar, namun
dicegah oleh Liat Hwe Cousu, sampai saat kemunculan Kiong
Bu Hong untuk menyampaikan perintah dari Liok Ci Khim Mo.
Lu Leng sudah tidak dapat bersabar lagi, dia yang
mengeluarkan suara bertanya kepada Oey Sim Tit
Akan tetapi, pertanyaan itu justru membuat Oey Sim Tit
terheran-heran! Dia hanya memanggil Lu Leng, tapi tetap
berdiri tak bergerak di tempati, sedangkan Liat Hwe Cousu,
menengok kesana kemari dengan sorot mata tajam, tidak
terlihat adanya orang lain disitu, karena tempat itu merupakan
tempat terlarang,
Liat Hwe Cousu tertawa, kemudian bertanya.
"Lu Leng, kau kenal keempat orang itu?"
Sebelum Lu Leng menjawab, Liat Hwe Cousu sudah
memberitahukan.
"Keempat orang itu merupakan orang gagah di daerah Ho
Pak, mereka berempat adalah Siauw Sie Si Kiam dari Han
Yang. Mereka berempat merupakan pendekar yang cukup
terkenal!"
Liat Hwe Cousu tidak mencaci keempat orang itu,
sebaliknya malah memuji, sehingga membuat wajah keempat
orang itu berubah kemerah-merahan. Siauw Lo Si mendehem,
lalu berkata,
2226
"Lial Hwe Cousu, walau kau berkepandaian tinggi, tapi
harus tahu diri karena saat ini berada di dalam istana Ci Cun
Kiong!"
Liat Hwe Cousu menyahut
"Betul! Lalu kalian berempat untuk apa berada disini?
Hanya sebagai anjing penjaga pintu?"
Wajah Siauw Sie Si Kiam bertambah merah, Siauw Lo Toa
segera berseru,
"Cepat lepaskan tanda bahaya!"
Mereka berempat segera merogoh keluar suatu benda dari
dalam baju, sebelum dikibaskan ke atas, Lu Leng sudah
mendengus dingin, sekaligus maju selangkah, Ketika
melangkah maju, Lu Lengpun menyerang mereka dengan
jurus Si Siang Pik Seng (Empat penjuru Pasti Tumbuh)!
Empat rangkum angin yang menderu-deru mengarah pada
lengan keempat orang itu, Betapa dahsyatnya tenaga Kim
Kong Sin Ci, walau kepandaian Siauw Sie Si Kiam amat tinggi,
namun karena mereka sama sekali tidak mengenal Lu Leng,
bahkan tidak menduga bahwa pemuda yang berada di
hadapan mereka itu memiliki ilmu Kim Kong Sin Ci yang telah
lenyap dari dunia persilatan! Karenanya perhatian mereka
berempat justru dicurahkan pada Liat Hwe Cousu,
Setelah Lu Leng melancarkan serangan, barulah keempat
orang itu merasakan kedahsyatannya, Tapi sudah terlambat!
Terdengar suara jeritan saling susul, ternyata lengan mereka
sudah terkena sambaran angin serangan itu!
2227
Mereka merasakan sakit yang luar biasa pada lengan,
bahkan sekujur badan merekapun menjadi kesemutan,
otomatis benda yang mereka pegang itu terlepas dari tangan.
"Plok! Plok! Plok! Plok!"
Keempat benda yang menyerupai tabung jatuh ke tanah,
di saat bersamaan, Liat Hwe Cousupun mengibaskan lengan
jubahnya ke arah mereka. Mereka berempat tak sempat
menjerit, karena jalan darah mereka sudah tertotok oleh
kibasan lengan jubah Liat Hwe Cousu!
Ketika Lu Leng mencabut golok pusaka, dan baru mau
mengayunkan nya ke arah Siauw Sie Si Kiam, mendadak Liat
Hwe Cousu mengibaskan lengan jubahnya mencegah Lu Leng,
Lu Leng tercengang,
"Suhu, mereka adalah sampah dunia persilatan! Apa
gunanya membiarkan mereka hidup?"
Liat Hwe Cousu menyahut
"Karena mereka bergabung dengan Liok Ci Khim Mo,
justru kita harus membuat mereka mati di tangan Liok Ci Khim
Mo!"
Mendengar itu barulah Lu Leng paham akan maksud Liat
Hwe Cousu, sebab keempat orang itu telah melalaikan tugas
menjaga tempat itu, sudah pasti Liok Ci Khim Mo tidak akan
melepaskan mereka, Lu Leng memandang keempat orang itu
sejenak, kemudian membalikkan badannya menghadap Oey
Sim Tit seraya bertanya.
" Saudara Oey, kini kau sudah mengerti ?"
2228
Ditanya demikian, Oey Sim Tit justru bertambah tidak
mengerti.
" Saudara Lu, aku harus mengerti apa?"
Lu Leng menghela nafas.
"Aaaakh..." keluhnya sambil mengge1eng-ge-lengkan
kepala, "Saudara Oey, apakah kau masih belum mengerti? Kau
bersungguh hati untuk menjadi anak berbakti namun ayahmu
itu memperlakukanmu seperti itu, maka kau harus mengerti
dan tahu itu!"
Oey Sim Tit memandang Lu Leng dengan tertegun
kelihatannya masih belum mengerti akan maksud Lu Leng,
Berselang beberapa saat, barulah Oey Sim Tit membuka
mulut
"Tapi dia... dia adalah ayahku!"
Lu Leng menggeleng-gelengkan kepala sambil menghela
nafas. Oey Sim Tit menatapnya.
"Saudara Lu, tadi Kiong Bu Hong melihatku disini, kalau
dia memberitahukan pada ayah pasti ayah akan segera
menuju kemari! Kalian berdua, lebih baik cepat-cepat pergi!"
Mendengar perkataan Oey Sim Tit, Liat Hwe Cousu dan Lu
Leng tersentak. Karena mereka tahu Oey Sim Tit tidak berkata
bohong, Bila Kiong Bu Hong memberitahukan pada Liok Ci
Khim Mo, bahwa Oey Sim Tit berada disini, tentunya Liok Ci
Khim Mo akan datang, lantaran khawatir Siauw Sie Si Kiam
tidak dapat menghalangi Oey Sim Tit yang ingin memasuki
gudang batu,
2229
Mendadak badan Liat Hwe Cousu bergerak, tahu-tahu
sudah berada di hadapan Oey Sim Tit, Liat Hwe Cousu
membentak dengan suara dalam,
"Jangan banyak bicara, cepat serahkan Busur Api itu!"
Air muka Oey Sim Tit langsung berubah, sahut-nya.
Tidak bisa!"
Tadi Liat Hwe Cousu melihat Busur Api itu berada di badan
Oey Sim Tit, bagaimana cara melepaskannya?
Begitu Oey Sim Tit menyahut "Tidak bisa!" Liat Hwe
Cousupun merentangkan sepasang tangannya, langsung
memeluknya, Gerakan Liat Hwe Cousu amat aneh, tampak
seolah-olah ia menubruk ke arah Oey Sim Tit!
Bukan main terkejutnya Oey Sim Tit Dia ingin
mengerahkan ginkangnya untuk meloloskan diri, namun ia
merasa dirinya ditekan oleh tenaga yang amat kuat di empat
penjuru, sehingga membuatnya tak mampu mengerahkan
ginkang.
Oey Sim Tit berteriak-teriak keras,
"Kalau melukaiku, nona Tam pasti celakai"
Sesungguhnya Lu Leng tidak setuju merebut Busur Api
dengan cara kekerasan, ketika mendengar Oey Sim Tit
berkata begitu, hatinya terkejut sekali!
Lu Leng segera berseru.
2230
"Suhu! Tunggu!"
Liat Hwe Cousu segera menarik kembali Lwee-kangnya,
namun Oey Sim Tit terdorong ke samping bersandar pada
tembok, Lu Leng segera bertanya.
"Saudara Oey, barusan kau bilang nona Tam kenapa?"
Oey Sim Tit menyahut "Nona Tam dan Nona Toan berada
di dalam istana ini, kungfu mereka telah musnah!"
Lu Leng tahu Oey Sim Tit tidak pernah berbo-hong, Ketika
mendengar itu, bukan main terkejutnya dan keringat
dinginpun mengucur dengan tiba-tiba.
"Mereka... tidak apa-apa?"
Oey Sim Tit menjawab.
"Sementara ini tidak apa-apa, hanya terkena semacam
racun sehingga membuat mereka kehilangan kungfu! Aku
kemari justru ingin mengambil obat penawar!"
Lu Leng segera memandang Liat Hwe Cousu seraya
berkata,
"Suhu cepat lepaskan dia!"
Liat Hwe Cousu menyahut
" Suruh dia serahkan dulu Busur Apinya!"
Oey Sim Tit menggigit bibir, sama sekali tidak bersuara,
berselang sesaat barulah berkata,
2231
"Kalau memaksaku menyerahkan Busur Api, aku tidak
akan perduli apa-apa lagi!" Usai berkata, Oey Sim Titpun
mengucurkan air mata.
Lu Leng tahu pemuda buruk rupa itu amat jujur, dan tidak
bisa terus menerus mendesak dia. Oleh karena itu, Lu Leng
segera berkata pada Liat Hwe Cousu,
"Suhu, tentang Busur Api lebih baik jangan dibicarakan
sekarang, kita harus mengambil obat penawar dulu! Setelan
menolong nona Tam dan nona Toan keluar dari istana Ci Cun
Kiong, barulah dirundingkan!"
Liat Hwe Cousu tidak setuju, langsung menyahut
"Anak Leng, kesempatan sulit didapatkan lagi!"
Lu Leng segera menjatuhkan diri di hadapan Liat Hwe
Cousu, katanya,
"Suhu, teecu bermohon pada suhu agar "sudi
mengabulkannya! Karena teecu banyak berhutang pada
mereka berdua, biar bagaimanapun harus menyelamatkan
mereka!"
Liat Hwe Cousu menghela nafas panjang, lalu menurunkan
sepasang lengannya, Di saat bersamaan, Oey Sim Titpun
segera mengerahkan ginkangnya melesat pergi. Begitu
melesat sudah sampai di depan pintu gudang batu, dia
berkata pada Lu Leng.
"Saudara Lu, pintu gudang batu ini amat berat, bantulah
aku mendorongnya!"
2232
Lu Leng melesat ke depan pintu gudang batu itu,
mengerahkan Lweekang dan mendorongnya sehingga
perlahan-lahan pintu itu terbuka, sebelum mereka berdua
masuk ke dalam, mendadak terdengar suara Ting! Ting!" itu
adalah suara harpa! Pada bunyi yang ke dua, nyata bahwa
suara itu semakin dekat. Dugaan mereka tidak meleset, Kiong
Bu Hong telah melapor pada Liok Ci Khim Mo bahwa Oey Sim
Tit berada disitu, maka Liok Ci Khim Mo segera datang,
Liat Hwe Cousu yang berkepandaian tinggi juga tidak
terhindar dari rasa kaget, dia berdiri tertegun di tempat!
Ting!1 Suara harpa ke tiga kalinya mendengung ke dalam
telinga, amat tajam dan nyaring. Liat Hwe Cousu memandang
Siauw Sie Si Kiam yang tergeletak di lantai, mendadak
bergerak cepat ke arah mereka sekaligus membebaskan
totokan mereka. Keempat orang itu langsung meloncat
bangun, wajah mereka tampak berseri-seri.
Hal ini membuat Lu Leng terheran-heran, sebab di saat
yang menegangkan Liat Hwe Cousu malah membebaskan
totokan keempat orang itu, entah ada ide apa di dalam
hatinya,
Ketika Lu Leng ingin bertanya, sudah terdengar suara Liat
Hwe Cousu berkata pada Siauw Sie Si Kiam,
"Liok Ci Khim Mo sudah hampir tiba di sini, kami akan
bersembunyi di dalam gudang batu! cepatlah kalian
memungut alat yang di lantai, lalu berpura-pura seakan tidak
terjadi sesuatu, mungkin nyawa kalian masih dapat
dipertahankan!"
Seusai berkata, tanpa menunggu keempat orang itu
mengiyakan, Liat Hwe Cousu sudah melesat kearah pintu
gudang batu itu sambil menjulurkan tangannya, mendorong
2233
Oey Sim Tit dan Lu Leng ke dalam, Setelah berada di dalam,
Liat Hwe Cousupun menutup kembali pintu gudang batu itu,
Kini Lu Leng baru tahu maksud Liat Hwe Cousu, kalaupun
mereka keburu meloloskan diri, juga tidak bisa
menyelamatkan Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang. Oleh
karena itu, timbul ide dalam hati Liat Hwe Cousu untuk
bersembunyi di dalam gudang batu! sedangkan Siauw Sie Ki
Kiam sudah pasti takut dihukum Liok Ci Khim Mo, maka
mereka akan berpura-pura tidak terjadi apa-apa disitu,
Akan tetapi, bagaimana bila Siauw Sie Si Kiam
menceritakan hal yang sebenarnya? Berpikir sampai disitu, Lu
Leng menjadi ngeri sendiri. Akhirnya dia bertanya pada Liat
Hwe Cousu dengan suara rendah.
"Suhu, apakah Siauw Sie Si Kiam akan menuruti perkataan
suhu?"
Wajah Liat Hwe Cousu tampak serius.
"ltu tergantung pada keberuntungan!"
Termasuk Oey Sim Tit, mereka bertiga amat tegang dalam
hati, Mereka pasang kuping pada pintu gudang batu,
mendengar dengan penuh perhatian bagaimana gerak-gerik di
luar. Terdengar lagi dua kali suara harpa, persis berada di
depan pintu gudang batu itu.
Di saat bersamaan, terdengar pula suara Siauw Sie Si
Kiam,
"Hamba sekalian menyambut kedatangan Bu Lim Ci Cun!"
2234
Liat Hwe Cousu, Lu Leng dan Oey Sim Tit dapat
mendengar suara keempat orang itu agak tidak w wajar,
karena masih gemetar. Namun Siauw Si Sie Kiam tidak
memberitahukan bahwa mereka bertiga berada di dalam
gudang batu, yang membuat mereka agak berlega hati,
Terdengar suara Liok Ci Khim Mo .
"Tadi Kiong Bu Hong memberitahukan, bahwa Tuan Muda
berada disini! Tapi dia kok tidak kelihatan disini?"
Mendengar itu, Liat Hwe Cousu, Lu Leng dan Oey Sim Tit
langsung merasa tegang kembali. Terdengar suara batuk
Siauw Sie Si Kiam, kemudian salah seorang menyahut
perlahan,
"Tadi Tuan Muda memang berada disini, namun sudah
diusir oleh hamba berempat!"
Liok Ci Khim Mo manggut-manggut.
"Ng! Kalian berempat menjaga disini, Tanggung jawab
kalian amat berat sekali! Apabila terjadi sesuatu, itu
merupakan tanggung jawab kalian!"
Siauw Sie Si Kiam menyahut serentak
"Ya!"
Menyusul terdengar lagi suara harpa “Ting! Ting! Ting!
Ting!" Makin lama makin jauh, pertanda Uok Ci Khim Mo
meninggalkan tempat itu.
Liat Hwe Cousu, Lu Leng dan Oey Sim Tit menarik nafas
lega, Di saat bersamaan, tampak pintu gudang batu itu
2235
terbuka perlahan-lahan, Siauw Sie Sie Kiam menerobos ke
dalam, lalu menutup kembali pintu gudang batu itu. Wajah
mereka berempat pucat pias, badanpun masih gemetaran!
Liat Hwe Cousu memandang mereka berempat seraya
berkata.
"Terimakasih atas ucapan kalian tadi kepada Liok Ci Khim
Mo! Kalian berempat memang cerdik!"
Dengan tertawa getir Siauw Lo Si menyahut
"Cepat atau lambat Liok Ci Khim Mo pasti akan tahu
kehilangan di dalam gudang batu ini, mohon Cousu memberi
petunj uk pada kami, bagaimana caranya agar kami dapat
meloloskan diri!"
Liat Hwe Cousu tertawa.
"Di dalam gudang batu ini terdapat begitu banyak benda
mustika rimba persilatan kalian berempat boleh mengambil
suatu benda lalu cepat-cepat ka-bur!"
Siauw Lo Si berkata,
"Walau kami kabur kemana saja tetap tidak akan selamat!"
Liat Hwe Cousu berkata,
"Kalian boleh menuju ke pantai, kabur ke seberang lautan!
Liok Ci Khim Mo tidak akan mengejar kalian sampai ke
seberang lautan, hanya saja saat kalian menuju ke pantai,
harus berhati-hati!"
2236
Siauw Lo Si menghela nafas panjang,
"Terimakasih atas petunjuk Cousu!"
Siauw Lo Si Kiam mengambil beberapa macam benda
mustika, Menyaksikan itu, Liat Hwe Cousu dan Lu Leng
tertawa dalam hati. penjaga yang mencuri benda mustika,
apabila hal ini diketahui Liok Chi Khim Mo, entah bagaimana
Liok Ci Khim Mo melampiaskan kemarahannya!
Mereka bertiga mulai memperhatikan gudang batu itu, di
atas sebuah meja terdapat belasan kotak besar dan kecil, Oey
Sim Tit terus memperhatikan kotak-kotak itu, kemudian
mengambil sebuah kotak kecil berwarna merah. sementara
Siauw Sie Si Kiam juga telah mengambil beberapa macam
benda mustika yang ada di dalam gudang batu itu, mereka
berempat segera meninggalkan gudang batu tersebut Oey Sim
Tit berkata,
"Saudara Lu, aku akan berikan obat penawar ini kepada
nona Tam dan nona Toan! Maukah kalian menunggu mereka
berdua di belakang istana?"
Lu Leng berpikir kalau dia juga ikut, itu sangat berbahaya
sekali! Ketika dia baru mau mengangguk mendadak Liat Hwe
Cousu berkata.
"Tunggu! Bagaimana dengan Busur Api itu?"
Mendengar itu, badan Oey Sim Tit segera bergerak cepat
laksana kilat melesat pergi bagaikan segulung asap, Liat Hwe
Cousu juga bergerak cepat namun tetap tidak berhasil
menyambarnya! sekejap Oey Sim Tit sudah tidak kelihatan
bayanganya, Lu Leng segera berkata.
2237
"Suhu, setelah Goat Hua dan Toan Bok Ang lolos dari
bahaya, barulah membicarakan tentang Busur Api itu!"
Liat Hwe Cousu menatap Lu Leng, kemudian berkata
perlahan.
"Anak Leng, selama ini aku tidak pernah mendengar
perkataan orang lain, kini entah apa sebabnya, aku merasa
tidak tega menolak perkataanmu itu!" Liat Hwe Cousu berhenti
sejenak, lalu menambahkan "Kelak dirimu akan menjadi ketua
Gobi dan Hwa San, asal tidak mengentengkan Hwa San, aku
sudah merasa puas sekali!"
Lu Leng segera menyahut
"Teecu juga adalah murid Hwa San Pay, sudah pasti tidak
akan pilih kasih, teecu berjanji!"
Liat Hwe Cousu manggut-manggut tidak bicara apa-apa
lagi, mereka berdua lalu melesat pergi menuju ke belakang
istana, Setelah meninggalkan gudang batu Oey Sim Tit
langsung menuju ke kamar Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang,
sebelum sampai di kamar itu, mendadak terdengar suara
orang memanggilnya dari belakang,
"Tuan Muda, harap berhenti!"
Oey Sim Tit menoleh, ternyata orang yang memanggilnya
adalah Kiong Bu Hong! Oey Sim Tit tersentak sebab dia tahu
Kiong Bu Hong amat licik dan licin, urusan apapun dapat
dilaksanakannya! Oey Sim Tit segera berkata,
"Aku masih punya urusan lain!"
2238
Kiong Bu Hong menghampirinya, memberi hormat seraya
berkata,
"Selamat bahagia, Tuan Muda!"
Oey Sim Tit tahu maksud dan tujuan ucapan itu, yaitu
tentang pernikahannya dengan Tam Goat Hua, ia tertawa
paksa sambil manggut-manggut. Kiong Bu Hong berkata lagi,
"Bahu Tuan Muda terluka parah, apakah itu perbuatan
Siauw Sie Si Kiam?"
Oey Sim Tit menyahut ketus tanpa berlaku sungkansungkan
lagi,
"Aku sudah bilang urusanku, apakah kau tidak dengar?"
Kiong Bu Hong tertawa licik, tawa yang amat menjijikkan,
"Maaf, Ci Cun mengutusku mencari Tuan Muda, Tuan
Muda harus segera pergi menemui beliau."
Mendengar itu, hati Oey Sim Tit langsung ber-debar-debar
tegang, tanyanya dengan kening berkerut
"Ada urusan apa ayah mencariku ? Beri tahu kan padanya
sebentar lagi aku akan pergi menemuinya!"
Kiong Bu Hong berkata,
"Ada urusan apa Ci Cun mencari Tuan Muda, hamba sama
sekali tidak tahu! Ci Cun hanya berpesan begitu bertemu
harus langsung ajak Tuan Muda pergi menemui beliau, tidak
boleh membuang waktu sedikitpun!"
2239
Kiong Bu Hong tahu Oey Sim Tit bersifat lemah, maka
nada perkataannya agak menekan pemuda itu. Oey Sim Tit
tertegun beberapa saat, di dalam bajunya ia menyimpan obat
penawar, apabila ayahnya tahu dirinya pasti celaka! Oleh
karena ituj dia berdiri ^ termangu-mangu di tempat tidak tahu
harus bagaimana cara menolak ajakan Kiong Bu Hong! Dia
Menundukkan kepala perlahan-tahan, setelah melihat -
pakaiannya tersobek sana sini, langsung berkata,
"Kalau harus segera pergi menemui ayahku tunggulah aku
ganti pakaian dulu!"
Kiong Bu Hong tetap tersenyum licik,
"ltu tidak perlu!"
Sambil menyahut Kiong Bu Hongpun melepaskan jubah
luarnya, sekaligus dipakaikannya pada badan Oey Sim Tit. Apa
boleh buat Oey Sim Tit terpaksa mengikutinya ke aula besar
Tak berapa lama mereka sudah sampai di pintu aula,
tampak Kim Kut Lau berdiri disitu, Begitu melihat Oey Sim Tit,
Kim Kut Lau segera memberi hormat seraya berkata,
"Silakan Tuan Muda!"
Kim Kut Lau membuka pintu aula, Kiong Bu Hong juga
ingin ikut masuk, namun Kim Kut Lau segera menjulurkan
tangannya menghalangi Kiong Bu Hong masuk, ia berkata
dingin.
" Kiong Bu Hong, apakah kau tidak tahu peraturan ?
sebelum ada perintah dari Ci Cun, bagaimana kau boleh
masuk ke dalam?"
2240
Diam-diam Kiong Bu Hong mencaci dalam hati, namun
tidak tersirat pada wajahnya,
"Ya! Ya!"
Kiong Bu Hong membalikkan badan, langsung berjalan
pergi!
Beberapa langkah kemudian, Kiong Bu Hong tampak
semakin gusar, katanya dalam hati, "Padahal di dalam istana
Ci Cun Kiong, walau kedudukan Empat Aula dan Empat Tancu
sederajat, namun dengan suatu akal licik aku bisa berada di
atas mereka, bahkan merekapun harus mendengar
perkataanku! Tapi sejak kedatangan Kim Kut Lau, justru
kedudukannya berada diatasku! Lagi pula kepandaiannya
amat tinggi, kalau ingin merebut kedudukan tinggi, terlebih
dahulu harus melenyapkan Kim Kut Lau!"
Kiong Bu Hong berjalan pergi sambil berpikir, sebaliknya
Kim Kut Lau justru tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya,
* * * *
Bab 105
Sementara itu Oey Sim Tit sudah memasuki aula besar, dia
berjalan menuju ke arah sebuah pintu. Ketika Oey Sim Tit
baru sampai di depan pintu itu sudah terdengar suara dari
dalam.
"Sim Tit ya?"
Oey Sim Tit menyahut.
"Ya, ayah!"
2241
Liok Ci Khim Mo berkata.
"Masuklah!"
Oey Sim Tit mendengar suara Liok Ci Khim Mo bernada
gusar yang membuat hatinya berdebar-debar. Perlahan-lahan
ia mendorong pintu itu lalu masuk ke dalam, tampak Liok Ci
Khim Mo duduk bersila di dalam ruang itu. Oey Sim Tit
memanggil
"Ayah!"
Liok Ci Khim Mo mendengus, kemudian menyahut
"Sim Tit, mau apa kau ke gudang batu?"
Ditanya secara langsung Oey Sim Tit jadi gugup, ia
berkata tergagap-gagap.
"Aku... aku...."
Liok Ci Khim Mo menatapnya dengan dingin,
"Kau ke sana ingin mengambil obat penawar untuk Tam
Goat Hua dan Toan Bok Ang! Ya, kan?"
Mendengar pertanyaan ayahnya Oey Sim Tit semakin
tegang, dan berkeringat dingin,
"Aku...."
Namun Liok Ci Khim Mo langsung menyela.
2242
"Sim Tit, kini dia masih belum memberi jawaban yang
positif mengenai perjodohan itu, setelah kalian jadi suami
isteri pasti aku akan memberikan obat penawar, agar
kungfunya pulih seperti semula! sekarang kau tidak boleh
mendekati gudang batu itu, sebab aku sudah turunkan
perintah ke sana!"
Oey Sim Tit manggut-manggut seraya tangannya
memegang erat-erat jubah luar pemberian Kiong Bu Hong,
agar Liok Ci Khim Mo tidak melihat luka di bahunya, Kalau Liok
Ci Khim Mo menanyakan keadaannya, ia pasti mengalami
kesulitan untuk memberikan penjelasan. Liok Ci Khim Mo
berkata lagi.
" Setelah kau menikah, kita masih harus meninggalkan
istana ke berbagai tempati Siapa yang tidak tunduk padaku,
harus mampus di bawah Pat Liong Thian Imku!"
Oey Sim Tit diam saja. Berselang sesaat, Liok Ci Khim Mo
mengibaskan tangannya,
"Pergilah!"
Oey Sim Tit tidak berani mengucapkan apapun, buru-buru
ia meninggalkan ruangan itu. Sesampai di luar baru dia
merogoh ke dalam bajunya, ternyata kotak kecil yang berisi
obat penawar masih berada di dalam bajunya, ia menarik
nafas lega dan segera menuju ke kamar Tam Goat Hua.
Tak lama kemudian ia sudah sampai di depan pintu kamar
itu, tampak Kiong Bu Hong melesat melewatinya, namun Oey
Sim Tit sama sekali tidak memperdu1ikannya. Dia menjulurkan
tangannya mengetuk pintu kamar
2243
Terdengar suara sahutan Tam Goat Hua yang amat dingin
dari dalam,
"Siapa?"
Oey Sim Tit segera menyahut
"Aku!"
Lama sekali baru terdengar suara sahutan,
"Masuklah!"
Oey Sim Tit mendorong pintu masuk ke dalam, Tam Goat
Hua dan Toan Bong Ang duduk dekat meja. Wajah Tam Goat
Hua tampak dingin, tanyanya,
"Sudah memperoleh obat penawar itu?"
Oey Sim Tit segera berkata.
"Jangan bicara keras-keras, nona Tam!"
Toan Bok Ang tertawa dingin,
"Kau adalah putra Bu Lim Ci Cun, masih takut pada siapa?"
Oey Sim Tit menghela nafas panjang, kemudian
memberitahukan.
"Aku sudah memperoleh obat penawar!" Tam Goat Hua
menjulurkan tangannya,
"Masih belum mau memberikannya kepadaku?"
2244
Oey Sim Tit merogoh ke dalam bajunya, seketika mulutnya
ternganga lebar, wajahpun pucat pias dan tampak keringat
sebesar kacang hijau merembes keluar dari keningnya, Ketika
Oey Sim Tit meninggalkan ruang ayah-nya, kotak kecil yang
berisi obat penawar masih berada di dalam bajunya, Tapi
sekarang kotak itu hilang entah kemana! Betapa terkejutnya
Oey Sim Tit. Ketika melihat perubahan pada air muka Oey Sim
Tit, Tam Goat Hua segera bertanya,
"Ada apa?"
Saking gugupnya, Oey Sim Tit nyaris menangis dan
menyahut terputus-putus,
"Obat penawar itu,., telah hilang!"
Tam Goat Hua juga terkejut Dia tahu Oey Sim Tit tidak
akan membohonginya, bila dia bilang hilang pasti sudah
hilang, hal ini membuat Tam Goat Hua jadi ikut gugup dan
panik.
"Aaaah! Mengapa kau tidak berhati-hati?"
Oey Sim Tit diam, namun keringat dingin terus mengucur
Toan Bok Ang berkata,
"Kakak Tam, mungkinkah dia mempermainkan kita?"
Tam Goat Hua menggeleng-ge!engkan kepala,
"ltu tidak mungkin!"
2245
Di saat bersamaan mendadak terdengar suara ketukan di
pintu, Mereka bertiga tersentak, Tam Goat Hua segera
bertanya,
"Siapa?"
Terdengar suara tawa licik, menyusul terdengar suara
orang menyahut
"Nona Tam, aku mencari Tuan Muda!"
Tam Goat Hua bertanya pada Oey Sim Tit.
"Siapa yang di luar itu?"
Oey Sim Tit mengenali suara itu, yang tidak lain adalah
suara Kiong Bu Hong! Mendadak dia teringat ketika dirinya
berada di depan pintu kamar ini Kong Bu Hong melesat
melewati dirinya, pasti dia yang mencuri kotak kecil tersebut!
Oey Sim Tit tidak menyahut, cepat-cepat ia membalikkan
badannya untuk membuka pintu seraya membentak
"Cepat kembalikan padaku!"
Kiong Bu Hong tertawa, ia segera masuk ke dalam dan
sekaligus menutup kembali pintu kamar itu, ia berkata dengan
suara setengah berbisik
"Tuan Muda jangan berteriak keras-keras, kalau terdengar
orang lain, bisa celaka lho!"
Oey Sim Tit bertanya
2246
"Obat penawar yang di dalam kotak kecil itu apakah ada
padamu? Cepat kembalikan padaku!"
King Bu Hong pura-pura tercengang, ia mengeluarkan
suara "lh" lalu menyahut
"Aku memang memungut sebuah kotak kecil dan aku ingin
memberikannya kepada Ci Cun...."
Oey Sim Tit segera berkata,
"Jangan serahkan kepada ayahku!"
Kiong Bu Hong mengge1eng- gelengkan kepalanya sambil
berkata.
"Tuan Muda kalau sampai hal ini diketahui oleh Ci Cun
bukankah tidak baik?"
Oey Sim Tit tampak gugup sekali, tidak tahu harus berbuat
apa! Lain sekali dengan Tam Goat Hua yang begitu melihat
Kiong Bu Hong, sudah tahu bila orang itu amat licik dan
banyak akal busuk. Tindakannya pasti mengandung suatu
maksud tertentu
Tam Goat Hua bertanya dengan dingin,
"Kau mau apa?"
Kiong Bu Hong buru-buru memberi hormat pada Tam Goat
Hua seraya berkata,
"Nona Tam adalah gadis yang penuh pengertian, aku
hanya menghendaki Tuan Muda melakukan sesuatu!"
2247
Tam Goat Hua bertanya dengan kening berkerut
"Melakukan apa?"
Kiong Bu Hong nyaris memberitahu kan, kemudian dia
berpikir Urusan ini sama sekali tidak boleh diberitahukan pada
Tam Goat Hua, apabila gadis itu tahu maka urusan bisa
menjadi kacau, Oleh karena itu cepat-cepat ia berkata,
"Maaf, tentang itu hanya boleh kuberitahukan kepada
Tuan Muda!"
Tam Goat Hua mengerutkan kening, orang itu
berkepandaian tinggi dan amat licik, harus dihabiskan !
Namun sementara ini Tam Goat Hua tidak mampu
melakukannya, dia cuma berkata dengan dingin.
"Kalau begttu, silakan memberitahukan pada Tuan Muda
saja!"
Kiong Bu Hong tertawa-tawa, kemudian berkata pada Oey
Sim Tit
"Harap Tuan Muda ikut aku ke luar sebentar, aku ingin
bicara!"
Oey Sim Tit sedang memburu waktu, maka cepat-cepat ia
mengikuti Kiong Bu Hong keluar. Di dalam kamar, hati Tam
Goat Hua dan Toan Bok Ang berdebar-debar tegang, karena
tidak tahu Kiong Bu Hong bicara apa pada Oey Sim Tit.
Berselang beberapa saat tampak Oey Sim Tit berjalan ke
dalam kamar dengan kepala tertunduk, sedangkan tangannya
membawa sebuah kotak kecil. Toan Bok Ang yang tidak
sabaran, segera bertanya,
2248
"Tuan Muda Oey, dia menghendakimu melakukan apa?"
Oey Sim Tit tidak menyahut karena Kiong Bu Hong sudah
berpesan ia tidak boleh memberitahukan pada Tam Goat Hua
dan Toan Bok Ang. ia hanya dapat berkata apa adanya
dengan perlahan-lahan.
"Dia... dia melarangku memberitahukan pada kalian!"
Tam Goat Hua menatap Oey Sim Tit sambil menggelenggelengkan
kepalanya dan berpikir ternyata di dunia ini masih
ada orang yang sedemikian lemah dan bajik! Walau berada di
dalam istana Ci Cun Kiong, namun masih tetap dihina dan
ditindas orang! Tam Goat Hua balik berpikir lagi, seandainya
Oey Sim Tit tidak sedemikian lemah dan bajik, mungkin
mereka semua sudah mati di bawah Pat Liong Thian Im!
Gadis itu tahu, apabila terus bertanya pasti akan
menyulitkan Oey Sim Tit. Dia menjulurkan tangannya untuk
mengambil kotak kecil itu, membuka penutupnya sekaligus
menuang ke luar beberapa butir obat. Oey Sim Tit segera
memberitahu kan.
"Satu orang cukup sebutir saja!"
Tam Goat Hua mengangguk dia segera memberi Toan Bok
Ang sebutir obat penawar Mereka berdua talu menelan obat
penawar tersebut. Oey Sim Tit berkata lagi,
"Setengah jam kemudian, kungfu kalian pasti pulih!
Saudara Lu berada di belakang istana menunggu kalian!"
Tersentak hati Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
mendengar itu, tanpa sadar Tam Goat Hua melepaskan kotak
kecil yang digenggamnya sehingga terjatuh ke bawah.
2249
Oey Sim Tit tertegun, lalu menambahkan
"Saudara Lu bersama Liat Hwe Cousu, sedang menunggu
kalian berdua di belakang istana! Kalian ke sana, pasti
bertemu mereka!"
Badan Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang tampak gemetar,
hati mereka amat risau, justru karena kedatangan Lu Leng!
ternyata mereka berdua sudah mengambil keputusan biar
bagaimanapun tidak mau bertemu Lu Leng selama-lamanya!
Sudah lama Tam Goat Hua mengambil keputusan tersebut.
sedangkan Toan Bok Ang sejak mengetahui Lu Leng tidak
mencintainya, barulah ia mengambil keputusan tersebut!
seandainya bertemu lagi dengan Lu Leng, entah apa pula
yang akan terjadi! Setelah tertegun beberapa saat, barulah
Tam Goat Hua berkata,
"Kami sudah tahu itu, cepatlah kau pergi!"
Oey Sim Tit terus menatap Tam Goat Hua lekat-lekat,
setelah itu menghela nafas panjang dan berjalan pergi
meninggalkan kamar itu dengan kepala tertunduk. Tam Goat
Hua dan Toan Bok Ang duduk bersila menghimpun hawa
murni, setengah jam kemudian, terhimpunlah hawa murni
mereka sehingga kungfu merekapun pulih kembali seperti
sediakala!
Tam Goat Hua bangkit duluan, dia membuka sedikit pintu
kamar sambil menengok keluar, tidak tampak siapapun di
koridor, Sunyi sepi. Dia segera melambaikan tangannya pada
Toan Bok Ang seraya berkata dengan suara rendah.
"Adik Toan, mari kita pergi!"
Toan Bok Ang bertanya dengan suara agak bergetar
2250
"Kakak Tam, apakah kita., akan ke belakang istana?"
Tam Goat Hua balik bertanya.
"Bagaimana menurutmu?"
Toan Bok Ang menghela nafas perlahan.
"Kakak Tam, aku tidak mau menemuinya! Se-lamalamanya
aku tidak mau menemuinya!"
Tam Goat Hua juga menghela nafas panjang,
"Kalau begitu, kita harus berusaha menerjang keluar dari
depan!"
Toan Bok Ang manggut-manggut
Mereka berdua hanya berpikir agar tidak bertemu Lu Leng,
sehingga tidak memikirkan kesulitan yang akan dihadapi bila
menerjang keluar dari depan, sedangkan Oey Sim Tit tetap
mengira mereka akan ke belakang istana untuk menemui Lu
Leng, maka ia segera mengatur agar para penjaga di belakang
meninggalkan tempat masing-masing.
Apabila Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang menuju ke
belakang istana, niscaya mereka akan sampai dengan selamat
tanpa kesulitan apapun. Akan tetapi, mereka berdua justru
ingin menerjang ke luar dari depan! Setelah mengambil
keputusan mereka berdua lalu berjalan keluar meninggalkan
kamar itu.
Mereka melewati sebuah koridor, kemudian membelok ke
arah kiri langsung menuju ke arah selatan. Berselang
beberapa saat, mereka berdua sudah sampai di sebidang
2251
tanah kosong. Ketika mereka baru mau menuju ke depan,
mendadak berkelebat sesosok bayangan kehadapan mereka
seraya membentak.
"Mau kemana, Goat Hua?"
Tam Goat Hua menatap orang itu, ternyata Hek Sin Kun
adanya.
Gadis itupun menengok kesana kemari, terlihat sekitar dua
puluh orang bersembunyi di sudut rumah. Tam Goat Hua
berusaha berlaku setenang mungkin dengan menjawab
perlahan lahan.
"Aku ingin jalan-jalan sebentar, apakah tidak boleh?"
Hek Sin Kun berkata.
"Goat Hua, kau sudah hampir jadi pengantin, tidak baik
berkeluyuran!"
Ketika mendengar Hek Sin Kun berkata begitu, sepasang
mata Tam Goat Hua langsung berapi-api. Rasanya ingin sekali
membunuh Hek Sin Kun dengan sekali pukul! Namun ia tidak
berani berlaku aya1-ayalan, karena tahu kepandaian Hek Sin
Kun amat tinggi, maka dia menekan hawa kegusarannya
seraya berkata,
"Kalau aku jadi pengantin, bukankah kau akan jadi paman
pula?"
Hek Sin Kun tertawa puas,
"Ha ha ha! itu berkat kau lho!"
2252
Tam Goat Hua berkata,
"Kalau begitu, mengapa sekarang kau menghadang di
sini? Tentunya kau tahu kungfuku telah musnah, apakah
masih takut aku akan kabur?"
Hek Sin Kun menyahut terputus-putus,
"Ini... lebih baik dilaporkan dulu pada Ci Cun, barulah
kalian boleh jalan-jalan!"
Diam-diam Tam Goat Hua melirik Toan Bok Ang, sekaligus
menyentuh lengannya perlahan-lahan. Toan Bok Ang segera
melirik ke arahnya, tampak jari tangan Tam Goat Hua
menunjuk ke depan, Toan Bok Ang tahu Tam Goat Hua
menyuruhnya menerjang keluar duluan, karena itu, tangan
gadis itupun diarahkan pada senjata Sian Tian Sin So, lalu
mendadak melesat ke depan!
Betapa terkejutnya Hek Sin Kun, ia segera membalikkan
badannya seraya berseru sekeras-kerasnya,
"Nona Toan! Mau ke mana.,.?"
Saking terkejut melihat Toan Bok Ang melesat pergi, Hek
Sin Kun melupakan keberadaan Tam Goat Hua di sisinya,
Ketika melihat Hek Sin Kun membalikkan badannya, gadis
itupun tidak menyia-nyia-kan kesempatan tersebut, langsung
membokongnya dengan sebuah pukulan yang dahsyat dengan
menggunakan hampir sembilan bagian tenaga,
Mendadak ia teringat bahwa biar bagaimanapun Hek Sin
Kun adalah pamannya maka buru-buru ia menarik kembali dua
bagian tenaganya, Walau begitu pukulan yang dilancarkan
Tam Goat Hua tetap dahsyat. pendengaran Hek Sin Kun amat
2253
tajam, ketika Tam Goat Hua melancarkan pukulan tersebut,
dia sudah tahu ada ketidakberesan di belakangnya!
Akan tetapi, pukulan yang dilancarkan Tam Goat Hua amat
cepat, sehingga membuat Hek Sin Kun tidak bisa berkelit dan
membuat Hek Sin Kun terpaksa menangkis dengan telapak
tangannya yang mendadak menjadi mengkilap mengarah
pada dada gadis itu dengan pukulan ilmu Hek Sah Ciang
(Telapak Pasir Hitam)nya yang sama-sama dahsyat.
"Blam!"
Pukulan yang dilancarkan Tam Goat Hua berhasil
menghantam punggung Hek Sin Kun! sedangkan pukulan
yang dilancarkan Hek Sin Kunpun mendarat di dada Tam Goat
Hua, hanya saja Hek Sin Kun terkena pukulan du!uan,
membuat hawa murninya tak terhimpun Dengan mulut yang
mengeluarkan darah pertanda bahwa ia sudah terluka, Karena
itu, pukulannya yang mendarat di dada Tam Goat Hua sudah
tak bertenaga sama sekali!
Setelah berhasil menghantam punggung Hek Sin Kun, Tam
Goat Huapun tidak berhenti, langsung menerjang ke arah Hek
Sin Kun! Terjangan itu membuat hek Sin Kun terpental
beberapa depa, lalu roboh tak bangun lagi. Semua itu terjadi
beberapa saat setelah Toan Bok Ang menerjang keluar, begitu
menerjang ke luar, di sudut rumah meloncat keluar dua orang,
Toan
Bok Ang langsung menyerang dengan senjata Sian Tian
Sin So menggunakan jurus Tian Kong Ciau Ciau (Kilat
Bergemerlapan). Di saat bersamaan, Tam Goat Huapun sudah
tiba disitu, Tanpa banyak bicara diapun menyerang kedua
orang itu dengan jurus Thian Pheng Te Liak (Langit Runtuh
2254
Bumi Retak), terdengar suara rantainya menderu-deru
mengarah kedua orang itu,
Kedua orang itu sedang bertarung seimbang dengan Toan
Bok Ang, namun diserang mendadak oleh Tam Goat Hua,
membuat mereka jadi sibuk sekali dan kacau, Salah seorang
tidak keburu berkelit terhantam oleh rantai, Badannya
terpental membentur tembok, roboh dengan mulut
mengeluarkan darah dan nyawapun melayang seketika,
Seorang lagi ingin melarikan diri, namun Toan Bok Ang
sudah menggerakkan senjatanya ke arah kepala orang itu,
ujung senjata Sian Tian Sin So menancap di kepala orang
tersebut, Toan Bok Ang langsung menyentak senjatanya,
badan orang itu tersentak beberapa depa jauhnya dengan
nafas yang seketika putus,
Walau mereka berhasil melukai Hek Sin Kun dan kedua
orang itu, namun di saat bersamaan, telah muncul dua puluh
orang lebih mengurung mereka, Tam Goat Hua segera
berkata,
"Cepat! Kalau Liok Ci Khim Mo muncul, sudah tidak
keburu!"
Mereka berdua lalu menerjang. Tam Goat Hua
menggunakan ilmu pukulan Cit San Sit Ciang membuka jalan,
sedangkan sepasang rantai di lengannya meliuk-liuk kesana
kemari bagaikan sepasang naga hitam! Toan Bok Ang juga
menggerakkan senjata Sian Tian Sin So, tampak cahaya putih
bergemerlapan bagaikan kilat yang menyambar-nyambar ke
sana ke mari!
Mereka berdua terus menerjang keluar, terdengar suara
jeritan disana sini, siapa yang berani menghadang, pasti mati
2255
diujung senjata mereka! Berselang beberapa saat, mereka
berdua sudah berada di sekitar pintu besar istana Ci Cun
Kiong! Ternyata yang menghadang semakin banyak, bahkan
di depan pintu besar sudah berbaris delapan orang menjaga
dtsitu,
Tam Goat Hua tahu, saat ini Liok Ci Khim Mo pasti sudah
tahu akan kejadian ini dan sewaktu-waktu dapat muncul untuk
menangkap mereka kembali. Oleh karena itu, tanpa banyak
berpikir lagi, mereka berdua langsung menerjang ke arah para
penjaga itu sekaligus melancarkan tiga buah pukulan, Tapi
orang-orang itu justru mundur selangkah, membentak
serentak sambil mengibaskan tangan. Tampak suatu benda
melayang ke atas dari tangan mereka, warnanya agak
kehitam-hitaman.
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang mendongakkan kepala
memandang ke atas, barulah mereka melihat jelas, bendabenda
hitam itu ternyata adalah jala besar yang merosot ke
arah mereka! Mereka berdua ingin menghindar namun
terjangan mereka tadi amat kencang, sehingga sulit untuk
menghenti-kannya, Mereka berduapun jadi nekat, terus
menerjang ke depan! Apa boleh buat, delapan orang itu
terpaksa mundur selangkah, jala yang seharusnya merosot ke
atas kepala mereka berdua, kini malah merosot ke bawah di
hadapan mereka!
Begitu menubruk jala itu, Tam Goat Hua cepat-cepat
menggerakkan sepasang rantainya! Akan tetapi, betapa
kagetnya dia, karena tenaganya seolah-olah musnah apalagi
ketika ia pun melihat Toan Bok Angpun mengalami nasib yang
sama, Di saat bersamaan jala lain sudah merosot ke bawah
menutupi badan mereka! Mereka masih ingin mencelat ke
atas, tapi tidak berhasil
2256
Tam Goat Hua menghela nafas panjang seraya berkata.
"Adik Toan, kita sulit meloloskan diri!" Ketika Toan Bok
Ang baru mau menyahut,
Mendadak terdengar suara bentakan yang mengguntur!
Betapa dahsyatnya suara bentakan itu walau Tam Goat
Hua dan Toan Bok Ang memiliki Lweekang tinggi, tapi mereka
berdua masih tidak tahan akan suara bentakan itu.
Menyusul terdengar pula suara "Bum! Bum!" sepertinya
suara tembok roboh ke bawah!
Bersamaan itu, Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang merasa
diri mereka terangkat ke atas bersama jala yang menutupi
badan mereka. Mereka berdua sama sekali tidak tahu apa
yang telah terjadi, juga tidak tahu siapa yang membawa
mereka pergi. Mereka tidak dapat bergerak lantaran tertutup
oleh jala itu, bahkan juga tidak bisa meronta, membuat
mereka pasrah diri! Orang yang membawa jala itu, larinya
amat cepat sekali.
Pada waktu bersamaan, terdengar pula suara harpa terus
berbunyi Ting! Tung! Ting! Tung!" Barulah Tam Goat Hua
menyadari bahwa suara bentakan tadi adalah suara Liat Hwe
Cousu yang masih mendengung di dalam telinganya.
Kini merekapun semakin jauh, suara bentakan itu sudah
tidak begitu menyakitkan telinga mereka lagi, Akan tetapi,
suara harpa itu justru amat mengejutkan menggetarkan hati
mereka berdua! Dan merekapun merasa bahwa langkah orang
yang membawa mereka pergi makin lama makin perlahan
2257
Suara harpa itupun kian menjauh, kemudian tak terdengar
sama sekali, Barulah mereka berdua merasa berhenti, lalu
ditaruh ke bawah, Toan Bok Ang segera menggunakan senjata
Sian Tian Sin So merobek jala yang menutupi badan mereka.
Berselang sesaat, barulah jalan itu berlubang, Mereka berdua
segera meloncat keluar, seketika juga mereka berdua
terbelalak
Di hadapan mereka berdiri seorang pemuda yang tidak lain
adalah Lu Leng, dia berdiri tertegun di tempat Lu Leng berdiri
membelakangi mereka, menghadap ke arah istana Ci Cun
Kiong, Kini mereka sudah berada di luar gunung Tiong Tian
San, berjarak tujuh delapan mil dari istana itu, Lu Leng terus
berdiri disitu, sama sekali tidak bergerak
Hari sudah mulai senja, matahari senja menyorot
wajahnya. Tampak di wajahnya tersirat akan kepedihan hati
nya. Tangannya memegang sebuah kantong sutera, bibirnya
bergetar dan mata terus mengucurkan air mata, namun
badannya sama sekali tidak bergerak!
Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang sudah keluar dari jala,
tapi Lu Leng seolah-olah tidak menyadarinya. Kedua gadis itu
menatapnya sejenak, berbagai perasaan membaur dalam hati.
Berselang sesaat, Tam Goat Hua menghela nafas lalu berkata.
"Mari kita pergi!"
Sepasang mata Toan Bok Ang telah basah, Ketika
mendengar itu, dia hanya manggut-manggut Mereka berdua
tidak mau mengganggu Lu Leng. Dengan perlahan-lahan
mereka melangkah pergi
Akan tetapi, beberapa langkah kemudian, mendadak Tam
Goat Hua menghentikan langkahnya, wajahnya tampak
2258
berubah pucat pias, Ternyata ketika mereka baru berjalan
beberapa langkah, terdengar Lu Leng bergumam.
"Suhu! Suhu! Aku., aku pasti... menuntut balas
dendammu!"
Mengenai Lu Leng berguru pada Liat Hwe Cousu, Tam
Goat Hua tidak mengetahuinya. Ketika Lu Leng bergumam
menyebut "Suhu, Gadis itupun menganggap Lu Leng
menyebut Tong Hong Pek, yang mana Lu Leng ingin menuntut
balas dendamnya!
Tadi di istana Ci Cun Kiong terdengar suara bentakan yang
mengguntur tidak dapat dibedakan suara bentakan siapa itu.
Walau Tam Goat Hua menduga itu adalah suara bentakan Liat
Hwe Cousu, tapi tidak begitu berani memastikannya. Karena
mendengar dari Oey Sim Tit bahwa Liat Hwe Cousu bersama
Lu Leng, maka Tam Goat Hua menduga itu adalah suara
bentakan Liat Hwe Cousu, Tetapi tadi Lu Leng bergumam
memanggil "Suhu! Karena panggilan itu, Tam Goat Hua
teringat pada Tong Hong Pek!
Tam Goat Hua berdiri termangu-mangu di tempati
beberapa saat kemudian, barulah dia membalikkan badannya.
Melihat Tam Goat Hua membalikkan badan, Toan Bok Angpun
ikut membalikkan badannya. Tampak Lu Leng masih berdiri
disitu menghadap ke arah istana Ci Cun Kiong, tidak bergerak
sama sekali, Dada Tam Goat Hua turun naik dengan air mata
berderai-derai, lama sekali barulah ia bertanya,
"Adik Leng, dia... dia sudah mati?"
Lu Leng menundukkan kepala, menyahut pertanyaan.
2259
"Dia... dia menggunakan Lweekang puluhan tahun,
mengeluarkan suara bentakan yang mengguntur...
merobohkan kedua tembok di istana Ci Cun Kiong! Kalau tidak
bertemu Pat Liong Thian Im, dia.,, diapun akan binasa
kehabisan hawa murni, sekarang... dia... dia pasti sudah
mati!"
Mendengar itu, Tam Goat Hua tetap menganggap orang
itu adalah Tong Hong Pek, dia menangis terisak-isak seraya
berteriak-teriak,
"Kanda Pek! Kanda Pek! Aku datang, kau jangan mati
dulu! Tunggu! Aku ingin melihatmu untuk yang terakhir kali!"
Usai berteriak, Tam Goat Hua langsung melesat pergi! Lu
Leng tertegun dia segera menjulurkan tangannya menyambar,
namun ia hanya menyambar tempat kosong, Lu Leng segera
mengerahkan ginkangnya melesat ke hadapan Tam Goat Hua,
seraya bertanya,
"Kakak Goat, barusan kau bilang apa?"
Tam Goat Hua mendongakkan kepala, tampak air matanya
berderai-derai, ia menyahut perlahan-lahan,
"Adik Leng, dia,., dia sudah mati, aku., aku mau jadi apa?"
Lu Leng menarik nafas dalam-dalam, kemudian
memberitahukan dengan air mata berlinang-linang,
"Tadi yang menyelamatkan kita tanpa memperdulikan
nyawanya sendiri, adalah insu (Guru Yang Budiman) Liat Hwe
Cousu!"
2260
Tam Goat Hua tertegun mendengar itu, tanyanya dengan
mata terbelalak
"Ading Leng, apa katamu ?"
Lu Leng menghela nafas panjang sahutnya.
"Aku sudah berguru pada Liat Hwe Cousu! Aaaah! Setelah
Liok Ci Khim Mo dibasmi, aku akan tinggal selamanya di
gunung Hwa San untuk membalas budi pertolongan guru!"
Tam Goat Hua terbelalak mendengar itu, lama sekali baru
ia bertanya,
"Kalau begitu, bagaimana dia?"
Yang dimaksudkan "Dia" adalah Tong Hong Pek!
Lu Leng memberitahukan.
“Tong Hong Suhu, pergi mencari jejak Tiat Sin Ong!"
Sesungguhnya Tam Goat Hua sudah ingin melesat pergi,
namun ketika mendengar nama Tiat Sin Ong disebut-sebut, ia
langsung berhenti, sementara air mata Lu Leng terus berderai,
membasahi kantong sutera yang masih ada dalam
genggamannya. Tam Goat Hua melirik ke arah kantong sutera
itu. Tampak beberapa huruf tertera disitu, yakni "llmu Silat
Rahasia Hwa San, Berjumlah Tujuh Macam"
Saat ini, Toan Bok Ang juga sudah mendekatinya, ia
menundukkan kepala seraya bertanya,
"Yang menyelamatkan kita... adalah Liat Hwe Cousu?"
2261
Lu Leng manggut-manggut
"Ya! Dia yang menyelamatkan kita, namun dia sendiri...
akhirnya celaka!"
Sambil berkata air mata Lu Lengpun terus bercucuran
hatinya pedih sekali teringat akan kejadian tudi, Ternyata
setelah Liat Hwe Cousu dan Lu Leng berhasil meninggalkan
gudang batu, mereka berdua tiba di belakang istana. mereka
menunggu Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang di belakang
sebuah batu besar Akan tetapi, setelah menunggu beberapa
lama yang ditunggu-tunggu tidak muncul juga. Akhirnya Lu
Leng yang sudah mulai tidak sabar ingin segera memasuki
istana Ci Cun Kiong, tetapi keburu dicegah oleh Liat Hwe
Cousu. Berselang beberapa saat kemudian terdengar suara
yang riuh gemuruh, suara itu amat mengejutkan Liat Hwe
Cousu dan Lu Leng, dan mereka segera berjaga-jaga serta
waspada,
Di saat bersamaan tampak sesosok bayangan melesat
kearah mereka. Ternyata Oey Sim Tit adanya. Begitu melihat
kemunculan pemuda itu, Lu Leng segera maju selangkah
seraya bertanya,
"Ada urusan apa?"
Ketika bertanya demikian, sekujur badan Lu Leng sudah
bergetar, karena melihat nafas Oey Sim Tit yang memburu
serta wajah pucat pias, pertanda telah terjadi sesuatu yang
tak diinginkan
Bagian 52
2262
Oey Sim Tit tidak menyahut, sebaliknya malah menangis.
Lu Leng bertanya lagi,
"Ada urusan apa? Mengapa kau menangis ?"
Oey Sim Tit menangis seraya menyahut dengan air mata
yang masih berlinang,
"Mereka berdua... entah apa sebabnya malah menerjang
ke luar lewat depan, mereka sudah dihalangi orang-orang."
Mendengar itu, seketika Lu leng melesat menuju ke depan,
diikuti oleh Oey Sim Tit yang merasa sangat cemas. Tanyanya,
" Saudara Lu, bagaimana baiknya?"
Lu Leng tidak menyahut tanpa memperdulikan Oey Sim Tit
ia terus melesat ke depan. Mendadak dia merasa ada desiran
angin di belakangnya, ternyata Liat Hwe Cousu sudah
menyusulnya seraya berseru.
"Anak Leng!"
* * * *
Bab 106
Saat ini hati Lu Leng sudah sampai pada puncak
kegelisahannya, maka ia tidak menyahut seruan Liat Hwe
Cousu, Tiba-tiba dia merasa Liat Hwe Cousu menyelipkan
sesuatu ke tangannya, Setelah dilihat, itu adalah sebuah
kantong sutera, Dengan keheranan ia bertanya.
2263
"Suhu, apa ini?" Liat Hwe Cousu menyahut "Jangan
banyak bertanya, simpan dulu!" Lu Leng segera menyimpan
kantong sutera itu ke dalam bajunya, tanpa bertanya apapun,
Liat Hwe Cousu berkata, "Anak Leng, begitu bertemu mereka
berdua, kau harus cepat-cepat menolong mereka, jangan kau
perdulikan diriku!"
Hati Lu Leng amat resah, ia sama sekali tidak menyelami
arti ucapan Liat Hwe Cousu, Akhirnya dia cuma menyahut.
"Ya, suhu!"
Tak lama mereka berdua sudah sampai di sekitar pintu
besar itu, persis pada saat Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
terjala! Liat Hwe Cousu berkata dengan suara dalam, "Cepat
bawa mereka pergi!" Ketika berkata demikian, Liat Hwe Cousu
masih khawatir bila Lu Leng tidak mau menurut perintah-nya,
maka ia menjulurkan tangannya mendorong Lu Leng.
Lu Leng terdorong enam tujuh depa jauhnya mengarah
pada jala tersebut, ketika tampak beberapa orang
mengepungnya, Tiba-tiba terdengar suara bentakan keras,
bagaikan geledek membelah bumi! Suara bentakan yang
mengguntur itu membuat semua orang tertegun, termasuk Lu
Leng.
Tapi Lu Leng cuma tertegun sekejap, ia segera menoleh
ke belakang, tampak Liat Hwe Cousu berdiri disitu, jubah
merahnya mengembung besar seperti sebuah balon, bahkan
juga mirip segulung api yang menyala, Saat ini, Lu Leng masih
belum menyadari apa maksud Liat Hwe Cousu, ternyata Liat
Hwe Cousu sudah siap bertarung mati-matian dengan Liok Ci
Khim Mo agar Lu Leng, Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang bisa
selamat meninggalkan istana Ci Cun Kiong!
2264
Setelah mendorong Lu Leng ke arah Tam Goat Hua dan
Toan Bok Ang yang terjala, Liat Hwe Cousupun mengerahkan
Lweekangnya yang puluhan tahun, lalu mengeluarkan suara
bentakan yang amat dahsyat memekakkan telinga,
Pada waktu bersamaan, Lu Lengpun bergerak cepat
menggunakan jurus Thian Te Kun Tun (Langit Bumi Kacau
Balau) dan jurus Hong Moh Coh Khai (Turun Hujan Gerimis)
menyerang beberapa orang, orang-orang itu masih dalam
keadaan tertegun, Mereka tersentak sadar oleh angin pukulan,
namun sudah terlambat untuk berkelit Setelah terkena angin
pukulan tersebut, mereka roboh serentak!
Lu Leng segera menyambar jala berikut Tam Goat Hua
dan Toan Bok Ang yang ada di dalam jala itu, langsung
dibawa pergi. Saat itu Liat Hwe Cousu sudah mengeluarkan
suara bentakan untuk yang kedua kalinya, sekaligus
menggerakkan sepasang tangannya yang penuh mengandung
Lweekang hasil latihan puluhan tahun.
Lu Leng sudah melesat keluar melalui pintu besar, dia
masih sempat menengok ke belakang, Tampak dua tiga puluh
orang terpental bagaikan layangan putus tersambar oleh angin
pukulan Liat Hwe Cousu, membentur tembok yang ada disitu.
"Bum! Bum!"
Tembok itu roboh seketika, sekaligus mengubur mereka
yang terkena! Menyaksikan pukulan yang begitu dahsyat, hati
Lu Leng amat terkejut dan kagum terhadap Liat Hwe Cousu,
yakin gurunya itu pasti menyusul, maka dia segera melesat
pergi!
Sayang sekali Lu Leng tidak mengetahui bahwa Liat Hwe
Cousu telah mengerahkan seluruh Lweekangnya hasil latihan
2265
selama puluhan tahun, Setelah mengeluarkan dua kali
bentakan dahsyat, Lweekangnyapun musnah hampir separuh
bagian! Walau saat ini Liat Hwe Cousu masih dapat melarikan
diri, namun dalam hatinya sama sekali tidak berniat demikian!
Sebaliknya, dia terus menghimpun hawa murninya,
mengeluarkan suara bentakan dahsyat dan sekaligus
menggerakkan sepasang tangannya kesana kemari!
Yang mati di tangannya berjumlah lima puluh orang lebih,
semuanya berasal dari golongan hitam. Mereka binasa tanpa
mengeluarkan suara jeritan! Sedangkan orang-orang yang
masih tersisa menjadi ketakutan, mereka segera kabur,
Namun di saat bersamaan, muncullah Kim Kut Lau seraya
berseru.
"Bu Lim Ci Cun sudah datang...."
Belum lagi suara seruannya berhenti, mendadak Liat Hwe
Cousu membalik sambil berputar putar bagikan angin puyuh
menuju ke arahnya disertai dengan sebuah pukulan! Betapa
terkejutnya Kim Kut Lau, ingin berkelit sudah terlambat! Dia
terpaksa mengerahkan lweekangnya untuk menangkis,
"Blam!"
Terdengar suara benturan, Kim Kut Lau menjerit dengan
mulut menyemburkan darah segar, dia terpental beberapa
depa jauhnya, ia sudah terluka parah! Ketika Kim Kut Lau
muncul, Liat Hwe Cousu sudah tahu bila Liok Ci Khim Mo juga
akan segera menyusul Di saat Kim Kut Lau terpental,
terdengar suara harpa yang amat nyaring.
"Ting! Tung! Ting! Tung!"
2266
Ketika Liat Hwe Cousu menggerakkan sepasang tangannya
ia juga mengeluarkan suara bentakan dahsyat. Tetapi begitu
mendengar suara harpa itu hatinya menjadi tergoncang, ia
menghimpun hawa murninya agar tetap tenang, lalu
mengeluarkan bentakan yang lebih dahsyat agar dapat
menekan suara harpa itu.
Akan tetapi, Pat Liong Thian Im merupakan ilmu yang
amat hebat, selama ini belum pernah ada ilmu lain yang dapat
menandingi ilmu tersebut! Maka walau Liat Hwe Cousu
memiliki Lweekang yang amat tinggi, akhirnya ia pun tak
dapat bertahan.
Berselang sesaat, Liat Hwe Cousu sudah mulai merasa
darahnya bergolak. Saking tak tahan, dia terus menerus
menyemburkan darah segar dari mu!ut-nya! Meskipun
demikian, dia tetap bertahan dan maju ke depan sambil
mendongakkan kepala, ia melihat Liok Ci Khim Mo berdiri di
depan pintu aula besar, tangannya memegang harpa Pat
Liong Khim, sambil jari tangan kanannya terus memetik tali
senar harpa itu.
Liat Hwe Cousu terus menghimpun hawa murninya untuk
melawan, mendadak dia menerjang ke depan sambil
melancarkan sebuah pukulan! pukulan yang dilancarkan
menggunakan tenaganya yang terakhir! Kalaupun pukulan itu
berhasil menghantam Liok Ci Khim Mo, dirinyapun ibarat pelita
yang sudah kehabisan minyak, akan mati kehabisan tenaga!
Beberapa tahun lalu di gunung Bu Yi San puncak-Sian Jin
Hong, Giok Bin Sin Kun Tong Hong Pek juga pernah bertarung
seperti Liat Hwe Cousu, Di saat amat kritis, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek melancarkan sebuah pukulan dahsyat ke arah
Liok Ci Khim Mo. Ketika itu pukulan yang dilancarkan Giok Bin
Sin Kun-Tong Hong Pek, tidak hanya berhasil melukai Liok Ci
2267
Khim Mo, bahkan berhasil membunuh Ki Hok. sedangkan Liok
Ci Khim Mo harus merawat lukanya hingga tiga tahun, barulah
muncul kembali di dunia persilatan!
Akan tetapi empat lima tahun ini Liok Ci Khim Mo terus
makan obat mujarab, sehingga lweekangnya bertambah
tinggi, serta ilmu Pat Liong Thian Im yang dimilikinya juga
bertambah maju pesat! Di saat Liat Hwe Cousu melancarkan
pukulan itu, tampak mata Liok Ci Khim Mo menyorotkan sinar
membunuh, ia langsung memetik tali senar yang terakhir itu
tiga kali dan membuat Liat Hwe Cousu roboh bergulingan!
Saat ini, Liat Hwe Cousu hanya terpisah tiga empat meter
dari Liok Ci Khim Mo. sedangkan pukulan yang dilancarkan
tetap mengarah pada Liok Ci Khim Mo. Tapi suara harpa tadi
merupakan yang terlihay dari Pat Liong Thian Im, sehingga
membuyarkan hawa murni Liat Hwe Cousu! Walau pukulan
yang dilancarkan Liat Hwe Cousu mengarah pada dada Liok Ci
Khim Mo, namun sudah tiada tenaga sama sekali, bahkan
tangannyapun diturunkan perlahan-lahan.
Liok Ci Khim Mo tertawa terkekeh-kekeh, jari tangannya
terus memetik tali senar harpa semakin dahsyat bagaikan
ombak menderu-deru atau angin badai yang memporak
porandakan segala apa yang ada di bumi! Meskipun badan
Liat Hwe Cousu sudah tidak dapat bergerak, namun sepasang
matanya tetap menatap Liok Ci Khim Mo dengan tajam.
Ternyata ketika Liat Hwe Cousu roboh bergulingan tiga
kali, dia masih mampu bangkit berdiri, untuk melanjutkan
pukulan yang dilancarkannya tadi, Hanya karena hawa
murninya telah buyar, maka pukulannya itu jadi tak bertenaga
sama sekali!
2268
Ketika Liok Ci Khim Mo menyaksikan itu bukan main
terkejutnya, Dalam hati ia membatin, bagaimana dia tidak
roboh? Tanpa sadar Liok Ci Khim Mo mundur beberapa
langkah. Di saat bersamaan, muncul Kiong Bu Hong, Sien Put
Pah dan lainnya di belakang Liok Ci Khim Mo. Kiong Bu Hong
maju ke sisi Liok Ci Khim Mo, berkata dengan suara rendah.
"Ci Cun, dia sudah mati!"
Liok Ci Khim Mo langsung berhenti memetik tali senar
harpa, namun Liat Hwe Cousu tetap berdiri tak bergerak di
tempati Hal ini membuat Liok Ci Khim Mo mengerutkan
kening, bertanya perlahan pada Kiong Bu Hong,
"Betulkah dia sudah mati?"
Kiong Bu Hong mengangguk.
"Dia pasti sudah mati!"
Kiong Bu Hong maju ke depan Liat Hwe Cousu,
menjulurkan tangannya dan mendorong dada Liat Hwe Cousu,
Tetapi ternyata Liat Hwe Cousu masih dapat menghimpun
sedikit hawa murninya, sehingga berhasil memberatkan
badannya, sepasang kakinya tertanam ke dalam lantai, maka
badannya tidak roboh.
Ketika Kiong Bu Hong menjulurkan tangannya untuk
mendorong, ia justru mendorong bagian dadanya, sehingga
membuat hawar murni yang tersimpan di rongga dada,
langsung menerjang keiuar! Bukan main terkejutnya Kiong Bu
Hong ia ingin menarik kembali tangannya, tapi sudah
terlambat! Terdengar suara "Krek", Ternyata tulang lengan
Kiong Bu Hong telah patah, saking sakitnya keringat Kiong Bu
Hong mengucur dengan derasnya, Di saat bersamaan, mayat
2269
Liat Hwe Cousupun roboh mengeluarkan suara "BIam" yang
amat keras tergeletak di lantai!
Setelah mati, Liat Hwe Cousu masih dapat mematahkan
tulang lengan Kiong Bu Hong yang berasal dari golongan
hitam! Tentang itu, kelak siapa yang mengungkit kejadian
tersebut pasti memuji dan menaruh hormat padanya!
Semasa hidup Liat Hwe Cousu amat angkuh dan
memandang rendah pada siapapun, tidak heran kaum rimba
persilatan amat membencinya, Bahkan ketika berada di
gunung Altai, diapun pernah mencelakakan Lu Leng dan Toan
Bok Ang, ini merupakan perbuatan rendah, setelah dia mati
pandangan kaum rimba persilatan kepadanya menjadi
berubah, mereka mencap dirinya sebagai orang gagah atau
pendekar aneh dunia persilatan!
Bukan main terkejutnya Liok Ci Khim Mo ketika melihat
tulang lengan Kiong Bu Hong patah, maka walaupun mayat
Liat Hwe Cousu sudah roboh tergeletak di lantai, tapi Liok Ci
Khim Mo masih memetik tali senar, sehingga menimbulan
suara yang amat dahsyat! Ternyata dengan cara itu, Liok Ci
Khim Mo ingin memastikan apakah Liat Hwe Cousu sudah mati
atau belum? Setelah mengetahui Liat Hwe Cousu memang
sudah mati, barulah Liok Ci Khim Mo menarik nafas legu,
kemudian tertawa gelak.,.,
Ketika Lu Leng membawa pergi jala besar berikut Tam
Goat Hua dan Toan Bok Ang, dia masih tidak menyadari
bahwa Liat Hwe Cousu berniat untuk mati! Setelah mendengar
suara bentakan Liat Hwe Cousu makin lama makin rendah,
barulah mengerti. Tiba-tiba Lu Leng teringat sesuatu, ia
segera merogoh ke dalam bajunya untuk mengambil kantong
sutera pemberian Liat Hwe Cousu, Setelah membaca tulisan di
kantong sutera barulah ia tahu ketika Liat Hwe Cousu
2270
menerjang keluar, Liat Hwe Cousu sudah bertekad untuk mati,
Maka diserahkannya kitab pelajaran ilmu silat rahasia partai
Hwa San kepadanya, agar kelak Lu Leng dapat mengangkat
nama partai tersebut! Karena itu hati Lu Leng amat sedih
hingga air mata terus bercucuran tak henti-hentinya!
Berselang beberapa saat, Tam Goat Hua bertanya dengan
suara rendah,
"Tadi kau menyinggung Tiat Sin Ong, mengapa?"
Lu Leng menghela nafas,
"Liat Hwe Cousu tahu jejak Panah Bulu Api dan itu ada
hubungannya dengan Tiat Sin Ong!"
Tam Goat Hua tertegun mendengarnya,
"Bagaimana bisa ada hubungannya dengan Tiat Sin Ong?"
Lu Leng menyahut
"Kakak Ang juga tahu. Ternyata Panah Bulu Api sudah
dicuri orang di dalam makam nyonya Seh! Kakak Ang masih
ingat itu?"
Sementara air mata Toan Bok Ang sudah ber-derai-derai,
dia membalikkan badannya seraya berkata .
"Tentunya aku masih ingat, segala sesuatu yang terjadi di
dalam makam nyonya Seh, aku... aku takkan lupa selamalamanya!"
2271
Lu Leng tertegun kemudian menghela nafas panjang
seraya berkata.
"Kakak Ang, aku memang tidak baik."
Air mata Toan Bok Ang mengucur lebih deras, katanya,
"Bagaimana kau tidak baik? Kau mencintai kakak Tam dan
tidak mencintaiku, mana bisa aku menyalahkanmu? Kau...
lebih baik kau jangan... mengatakan itu lagi!"
Usai berkata, Toan Bok Ang lalu duduk di atas batu,
menangis terisak-isak disitu!
Tam Goat Hua mendekatinya. Menjulurkan tangannya
memegang bahu Toan Bok Ang seraya berkta,
"Adik Toan anggaplah kita tidak pernah bertemu
dengannya, bukankah beres? Aku akan bicara sebentar
padanya, lalu kita pergi!"
Toan Bok Ang mendongakkan kepala, tampak pipinya
telah dibasahi oleh air mata,
"Kakak Tam harus mengerti, biar bagaimanapun hatiku...
tetap berduka, itu... itu tak dapat dihindarkan!"
Apa yang dikatakan Toan Bok Ang memang dapat
dirasakan Tam Goat Hua, begitu pula Lu Leng.
Tam Goat Hua berpaling memandang Lu Leng sejenak,
kemudian mengarah ke tempat lain seraya berkata,
2272
"Lihatlah! Bagaimana dalamnya kesedihan adik Toan demi
dirimu!"
Lu Leng membuka mulut ingin mengatakan sesuatu,
namun tidak mampu mengeluarkan suara, Apa yang ingin
disampaikannya, justru dikatakan oleh Toan Bok Ang.
"Kakak Tam, kau jangan menyalahkannya! cobalah kau
pikir, bagaimana dalamnya kesedihan Lu Leng demi dirimu?
Kakak Tam, kau dan dia sebenarnya sangat serasi untuk
menjadi suami istri!"
Tam Goat Hua segera berkata,
"Adik Toan...."
Sebelum Tam Goat Hua menyelesaikan ucap-annya, Toan
Bok Ang sudah bangkit berdiri dan berkata,
"Kakak Tam, jangan mengira aku berkata sebaliknya!
Berhubung aku amat mencintainya, maka berharap dia
gembira! Aku... aku sendiri bersedih tidak jadi masalah, asal...
dia bahagia sudah cukup bagiku!"
Ucapan Toan Bok Ang itu amat memilukan, membuat hati
Lu Leng terasa berduka sekali.
"Kakak Ang, kau... kau sungguh baik!"
Toan Bok Ang memandangnya lama sekali, kemudian
menghela nafas sambil membalikkan badannya sekaligus
berjalan pergi. Tam Goat Hua segera berseru,
"Adik Toan, tunggu aku!"
2273
Toan Bok Ang tidak membalikkan badannya, hanya
menggeleng-gelengkan kepala seraya berkata.
"Kau mau bicara apa, bicaralah! Aku mau pergi, dalam
hatiku aku tidak membenci siapapun, aku... aku mau pergi!"
Sambil berkata diapun berjalan pergi, Tam Goat Hua
langsung melesat ke depan meng-hadangnya, menatapnya
seraya berkata,
"Adik Toan, seusai aku bicara, barulah kita pergi
bersama!"
Toan Bok Ang menyahut dengan sedih,
"Cepat atau lambat harus pergi, mengapa harus
membuang waktu lagi?"
Tam Goat Hua berkata,
"Dia bilang Panah Bulu Api itu ada kaitannya dengan Tiat
Sin Ong, aku justru tahu Tiat Sin Ong berada dimana!"
Begitu mendengar itu, Lu Leng cepat-cepat bertanya,
"Apakah beliau masih hidup?"
Tam Goat Hua menganguk,
"Ya! Bahkan beliaupun pernah mengajarkanku tiga jurus
ilmu silat!"
Lu Leng girang bukan main, ia langsung bertanya,
2274
"Beliau berada di mana?"
Tam Goat Hua menyahut.
"Beliau berada di...."
Di saat bersamaan, mendadak terdengar suara derap kaki
kuda yang amat kencang. Mereka bertiga segera menoleh,
mereka melihat tiga empat ekor kuda berlari amat kencang ke
arah mereka, Kira-kira berjarak empat lima depa, tiba-tiba
para penunggang kuda menarik tali les kuda masing-masing,
Terdengar pula suara seruan.
"Di sini!"
Kemudian tampak tiga orang mengibaskan tangannya ke
atas, terlihat tiga buah benda melayang ke atas disertai suara
ledakan di udara,
"Bum!"
Kejadian itu hanya berlangsung sekejap, Tam Goat Hua,
Lu Leng dan Toan Bok Ang yang melihat hal tersebut sudah
menduga bahwa mereka adalah orang Liok Ci Khim Mo. Kini
sejak mereka sudah ketahuan, maka orang-orang itu segera
memberi isyarat ke atas dengan semacam kembang api!
Setelah melepaskan kembang api, ketiga orang itupun
membalikkan kuda masing-masing bersiap-siap untuk pergi,
Akan tetapi, Lu Leng langsung membentak keras,
"Mau kabur ke mana!"
2275
Lu Leng segera melesat ke arah mereka. Bukan main
cepatnya gerakan Lu Leng, sehingga ketiga orang itu tidak
sempat melarikan kuda tunggangan mereka, Lu Leng
menjulurkan tangannya menyambar dua orang, lalu
dihempaskan ke bawah, sedangkan yang satu masih sempat
melarikan kudanya, namun Lu Leng sudah bergerak laksana
kilat, meloncat ke punggung kuda itu!
Akan tetapi, kuda itupun meloncat pergi sehingga Lu Leng
merosot ke bawah! Namun Lu Leng masih berhasil meraih
ekornya, dia membentak keras sambil mengerahkan ilmu
memberatkan badan! sepasang kaki Lu Leng seperti terpaku di
tanah, sehingga kuda itu tidak dapat lari, Kuda itu meringkik
keras sambil mengangkat sepasang kaki depannya, sehingga
orang yang ada di atasnya jatuh ke bawah!
Ternyata kepandaian orang itu cukup tinggi. Ketika
terpeleset ke bawah, dia masih sempat bersalto sehingga
mencabut goloknya serta menyerang Lu Leng dengan jurus
Ciau Hoa Kay Ting (Bunga Mekar Menutupi Atap), golok itu
menyambar kepala Lu Leng!
Lu Leng segera melompat mundur, di saat dia baru mau
balas menyerang, mendadak terdengar suara bentakan
nyaring dan tampak pula cahaya menyambar tenggorokan
orang itu. Tanpa mengeluarkan jeritan, orang itu roboh
seketika. Lu Leng menoleh, ternyata Toan Bok Ang yang
menggerakkan senjata Sian Tian Sin So sudah langsung
menghabisi nyawanya.
Lu Leng segera berkata,
"Kembang api isyarat itu telah dilepaskan sebentar lagi
Liok Ci Khim Mo pasti kemari. Mari kita cepat-cepat pergi!"
2276
Tam Goat Hua menunjuk ke depan
"Kita pergi menuju arah itu!"
Arah yang ditunjuk Tam Goat Hua, justru menuju ke istana
Ci Cun Kiong, Hal ini amat mengejutkan Lu Leng.
"Kita balik menuju ke istana Ci Cun Kiong?! Apakah tidak
membahayakan?"
Tam Goat Hua menyahut.
"Begitu mendengar suara kuda, kita segera bersembunyi!
Kiong Bu Hong sudah terluka, tentunya tidak berani mengejar
kita. Yang lain pasti tidak menduga kita berada di sekitar
sana!"
Lu Leng berpikir sejenak, memang masuk akal apa yang
dikatakan Tam Goat Hua, Mereka bertiga segera melesat ke
arah istana Ci Cu Kiong, Kira-kira tiga mil, mendadak
terdengar suara derap kaki kuda di depan. Mereka bertiga
langsung berhenti, menengok kesana kemari. Tampak
beberapa pohon besar dengan daun-daun yang amat lebat,
mereka bertiga meloncat ke atas pohon bersembunyi disitu,
Tak lama kemudian, tampak tujuh delapan ekor kuda
berlari kencang melewati tempat itu, Setelah itu, tampak
sebuah kereta mewah yang ditarik beberapa ekor kuda
melewati, menyusul terlihat lagi beberapa ekor kuda, kuda
yang terakhir ditunggangi Kiong Bu Hong, yang lengannya
dibalut dengan kain putih!
Berselang beberapa saat setelah kuda-kuda dan kereta
mewah itu pergi jauh, barulah Tam Goat Hua berkata dengan
suara rendah.
2277
"Kiong Bu Hong juga berada di antara mereka!"
Lu Leng bertanya.
"Mengapa kalau dia juga ada bersama mereka?"
Tam Goat Hua menyahut.
"Dia pasti menduga kita bersembunyi di sekitar tempat
ini!"
Lu Leng mengerutkan kening, kemudian berkata,
"Kalau begitu sebelum terlambat, mari kita meninggalkan
tempat ini!"
Tam Goat Hua mengeluarkan suara dengusan, lalu
menyahut
"Waiau Kiong Bu Hong amat cerdik dan licik, pasti tidak
akan menduga kita sedemikian berani bersembunyi dekat
istana Ci Cun Kiong!"
Lu Leng menjadi terkejut
"Kakak Goat, apa maksudmu?!"
Tam Goat Hua berkata.
"Orang yang berada di dalam kereta mewah yang lewat
tadi pasti adalah Liok Ci Khim Mo! Kini di dalam istana Ci Cun
Kiong sudah jelas kosong, bila kita bersembunyi di sana pasti
aman!"
2278
Toan Bok Ang segera berkata,
"Kalian berdua pergilah! Aku di sini akan memancing
musuh!" Sahut Lu Leng,
"Jangan bodoh!"
Lu Leng segera menarik Toan Bok Ang, lalu bersama Tam
Goat Hua meloncat turun dari pohon, cepat-cepat mereka
melesat ke arah istana Ci Cun Kiong!
Berselang beberapa saat mereka bertiga sudah mendekati
pintu masuk istana Ci Cun Kiong, mereka bersembunyi. Di
pintu masuk itu, tampak seseorang berdiri termangu-mangu di
situ, Tam Goat Hua, Toan Bok Ang dan Lu Leng yang
bersembunyi dapat mengenali orang yang berdiri itu, dia
adalah Oey Sim Tit. Lu Leng ingin pergi menyapanya, namun
Tam Goat Hua segera mencegah nya.
"Berhenti! Lebih baik kita tetap bersembunyi di sini!"
Lu Leng mengangguk, mereka tetap bersembunyi di
rumput alang-alang yang lebat dan panjang itu, Tak berapa
lama, terdengar suara derap kuda! Kali ini Kiong Bu Hong
yang di depan, kereta mewah di belakang, iring-iringan itu
menuju ke istana Ci Cun Kiong! Tam Goat Hua menarik nafas
dalam-dalam.
"Kiong Bu Hong Sungguh cerdas kelihatannya dia dapat
menduga kita menuju ke istana Ci Cun Kiong, Untung kita
bersembunyi di sini!"
Berselang sesaat, tampak seseorang keluar memanggil
Oey Sim Tit. Setelah Oey Sim Tit dan orang itu masuk,
kemudian tampak keluar pula dua orang lain yang tetap
2279
berdiri di sana untuk berjaga, sementara hari mulai gelap,
Tam Goat Hua, Toan Bok Ang dan Lu Leng terus bersembunyi
disitu, Berselang beberapa saat, barulah mereka bertiga
mundur perlahan-lahan, Setelah mundur hampir setengah mil
dan tidak melihat siapapun, barulah mereka bertiga melesat
pergi Setelah kira-kira lima enam mil, barulah mereka berhenti
Lu Leng segera bertanya.
"Kakak Goat, Tiat Sin Ong berada di mana? Liat Hwe
Cousu yakin dia yang mencuri Panah Bulu Api itu!"
Tam Goat Hua memberitahukan.
"Beliau berada di tengah-tengah gunung Gobi San!"
Usai memberitahukan, Tam Goat Hua pun menutur
tentang apa yang dialaminya di gunung tersebut. Lu Leng
berkata,
"Kakak Goat, bagaimana sekarang, apakah kalian juga
akan pergi bersama aku?"
Tam Goat Hua menggelengkan kepala,
"Aku tidak mau kesana, kalau kau membutuhkan orang
menemanimu ajaklah adik Toan saja!"
Lu Leng belum bersuara, Toan Bok Ang sudah menyahut
duluan,
"Kakak Tam, mengapa begitu?"
Tanpa berjanji, mereka menarik nafas serentak
2280
Tam Goat Hua berkata,
"Busur Api telah hilang lagi, itupun harus direbut
kembali...."
Berkata sampai disini, Tam Goat Hua tidak melanjutkan Lu
Leng cepal-cepat berkata,
"Kakak Goat, kau tidak pergi bersamaku ke gunung Gobi
San tidak jadi masalah, namun kau tidak boleh seorang diri
pergi merebut Busur Api itu! Kami semua sudah berjanji,
setahun kemudian akan bertemu di persimpangan jalan yang
tak jauh dari sini, Kini masih sepuluh bulan lagi! Sampai
waktunya aku harap kalian berdua juga datang untuk
berunding bersama!"
Tam Goat Hua cuma tersenyum getir tidak menyahut,
Toan Bok Ang yang menyahut
"Lihat saja nanti Adik Leng, jaga dirimu baik-baik!"
Lu Leng berkata terputus-putus.
"Kakak Ang, aku...."
Toan Bok Ang menyahut dengan sedih,
"Kau jangan banyak bicara lagi, aku,.,."
Sebelum menyelesaikan ucapannya, Toan Bok Ang sudah
melesat pergi. Tam Goat Hua juga pergi menyusulnya, tak
lama kedua gadis itu sudah tidak terlihat di tempat yang
gelap,
2281
Lu Leng berdiri termangu-mangu di tempat, dan hatipun
jadi merana dan amat berduka sekali! Kedua gadis itu
sungguh baik terhadap Lu Leng. Salah satu diantaranya justru
amat mencintainya, namun Lu Leng malah tidak dapat
menggembirakannya!
Setelah berdiri termangu-mangu di situ, barulah Lu Leng
melesat ke arah barat, Teringat akan jejak Tiat Sin Ong dan
tidak lama lagi akan memperoleh panah Bulu Api, dalam
hatinya merasa agak gembira,
Lu Leng terus menuju ke gunung Gobi San. Di dalam
perjalanan ia menyamar agar identitasnya tidak diketahui
siapapun. Dalam perjalanan Lu Leng sering bertemu kaum
golongan hitam yang merajalela atas nama istana Ci Cun
Kiong, Entah berapa kali Lu Leng ingin turun tangan
memberantas mereka, namun akhirnya dia tetap dapat
bersabar agar tidak menimbulkan masalah. Dua puluh hari
kemudian, dia sudah memasuki gunung Gobi San. Tak lama
sampailah dia di bawah Cing Yun Ling.
Dia berdiri termenung hampir setengah harian,
mengenang kembali kejadian bersama Tam Goat Hua. Tanpa
sadar air matapun meleleh, Berselang sesaat, dia
mendongakkan kepala memandang Tong Thian Hong (Puncak
Langit Timur) dan See Thian Hong (Puncak Langit Barat), itu
membuatnya menghela nafas panjang,
Dia berpikir bahwa kini sudah berada di gunung Gobi San,
Tam Goat Hua pun telah memberitahukan tentang tempat
tinggal Tiat Sin Ong, Dia dapat mencarinya dalam waktu
sehari, Waktu masih begitu banyak, dia ingin naik ke atas Cing
Yun Ling berjalan-jalan disana,
2282
Oleh karena itu, dia langsung melesat ke atas Cing Yun
Ling, Akan tetapi, berselang sesaat mendadak terdengar suara
bentakan.
"Siapa berani memasuki tempat terlarang Gobi Pay?!"
Lu Leng tertegun mendengar suara bentakan itu, namun
bersamaan dengan itu diapun merasa girang dalam hati,
apakah ada anggota Gobi Pay yang sudah kembali?
ooooooo
Bab 107
Lu Leng segera berhenti, mendongakkan kepala untuk
melihat, tapi pemandangan yang ada di depannya membuat ia
tertegun. Ternyata dihadapannya berdiri empat orang, dua
pendeta dan dua orang biasa, Kedua pendeta itu berwajah
kasar, sama sekali tidak mirip orang yang menyucikan diri
sedangkan kedua orang biasa itu bermata tikus, sekali
pandang sudah dapat diketahui bahwa kedua orang itu berhati
licik dan bukan orang baik-baik.
Sete!ah tertegun sejenak, barulah Lu Leng membuka
mulut bertanya, "Siapa kalian?"
Keempat orang itu mendengus, kemudian menyahut.
"Pendeta dari Gobi Pay dan murid Gobi Pay yang tak
menyucikan diri! sebetulnya siapa kau?"
Mendengar itu, Lu Leng tampak tercengang, Saat itu dia
menyamar sebagai tukang cari kayu, maka diapun berpurapura
bodoh.
2283
"Dengar-dengar para pendeta murid-murid Sui Cing
Siansu, semuanya telah mati di tangan Liok Ci Khim Mo!
Bagaimana kalian berdua bisa hidup?"
Kedua pendeta berwajah bengis tertawa dingin.
"Sui Cing siansu memang tak tahu diri, berani-beraninya
menentang Bu Lim Ci Cun, maka dia harus mati! Kini partai
Gobi Pay aliran menyucikan diri dan tidak menyucikan diri,
telah dikuasai Bu Lirn Ci Cun!"
Begitu mendengar itu, bukan main gusarnya Lu Leng!
Akan tetapi, Lu Leng masih dapat mengendalikan diri,
"Kalau begitu, partai lain juga sama seperti itu?" Keempat
orang itu menyahut serentak, "Tentunya sama!" Lu Leng
bertanya,
"Sekarang siapa yang menjadi ketua kedua aliran Gobi
Pay?"
Salah seorang itu menyahut
"Ketua Gobi Pay aliran menyucikan diri adalah Thian Hang
Taysu!"
Mendengar itu, diam-diam Lu Leng berkata bagus!
Pendeta yang bengis itu kini malah menjadi ketua Gobi Pay!
Lu Leng menekan hawa kegusarannya, ia bertanya lagi.
"Siapa ketua Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri?"
Keempat orang itu menyahut
2284
"Beliau amat terkenal, tidak lain adalah Tay Lik Sin
(Malaikat Tenaga Besar) Hoan Bu!"
Lu Leng menggeleng-gelengkan kepala,
"Belum pernah mendengar nama orang itu!"
Keempat orang itu langsung melotot berkata dengan
penuh kegusaran
"Kau ini siapa? Berani menghina ketua kami?"
Lu Leng merasa marah tapi juga merasa geli, berdasarkan
cerita kedua orang itu, kelihatannya Tay Lik Sin Hoan Bu tidak
hebat sama sekali, tapi bagaimana ia begitu berani menduduki
Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek? Nyali orang itu sungguh
besar sekali! Lu Leng menyahut perlahan-lahan.
"Aku? Aku memang anggota Gobi Pay, Giok Bin Sin Kun-
Tong Hong Pek adalah guruku!"
Begitu mendengar sahutan Lu Leng, wajah keempat orang
itu langsung berubah pucat pias, bahkan bibirpun gemetaran
"Apa....?! Giok Bin Sin Kun?!" Diam-diam Lu Leng
menghela nafas dalam hati, Liok Ci Khim Mo muncul di dunia
persilatan, hingga kini baru empat lima tahun, Penjahat kecil
macam begini sudah berani menjejakkan kakinya di gunung
Gobi San! Bagaimana beberapa tahun lagi? Bukankah rimba
persilatan akan diselimuti awan gelap?!" Lu Leng menyahut
dengan dingin, "Tidak salah, Giok Bin Sin Kun!" Keempat
orang itu mundur beberapa Iangkah, Akhirnya salah seorang
dari mereka memberanikan diri untuk bertanya,
2285
"Giok Bin Sin Kun adalah buronan Bu Lim Ci Cun. Kini Gobi
Pay sudah dikuasai Bu Lim Ci Cun, mau apa kau kemari?!"
Yang lain segera menyambung. "ltu benar! Berhubung kau
masih muda dan tidak tahu apa-apa, cepatlah kau pergi dari
sini!" Lu Leng tersenyum. "Oh, ya?"
Begitu mengucapkan "Oh, ya?" jurus Siang Hok Cak Yun
(Sepasang puncak Menembus Awan) pun sudah
dikeluarkannya, Terdengar dua kali jeritan, Ternyata dada
kedua pendeta berwajah bengis itu telah terserang oleh
tenaga Kim Kong Sin Ci, seketika mereka berdua roboh
dengan mulut menyemburkan darah segar, nafaspun amat
lemah. Terlihat bahwa mereka tidak mungkin hidup lagi,
Menyaksikan itu, wajah dua orang lainnya langsung
berubah kelabu, namun mulut mereka masih berani menegur
dengan suara terbata-bata karena gugup dan takut
"Bocah! Kau... kau berani bertingkah di tempat terlarang
Gobi Pay?!"
Lu Leng tertawa gelak, menyahut
"Kini aku masih belum mau menemui Thian Hang Taysu,
aku hanya ingin menemui Tay Lik Sin Hoan Bu! Oleh karena
itu, aku membunuh kedua pendeta itu, Aku membiarkan kalian
berdua hidup untuk menunjuk jalan! Kalau kalian masih berani
banyak omong, aku sendiripun masih bisa ke atas gunung!"
Kedua orang itu tidak berani banyak bicara lagi, Mendadak
Lu Leng maju ke depan, sekaligus menjulurkan tangannya
menyambar kedua orang itu, kemudian membentak.
"Ayo jalan!"
2286
Ketika merasakan jari tangan Lu Leng yang keras bagaikan
kaitan besi, seketika kedua orang itu mengucurkan keringat
dingin, Mereka segera berjalan ke atas gunung dengan kepala
tertunduk. Tak lama kemudian, sampailah mereka di atas Cing
Yun Ling, lalu membelok ke arah See Thian Hong, Di sana
tampak delapan orang yang berdiri sebagai penjaga.
Melihat ada yang datang salah seorang membentak
dengan suara keras. "Siapa yang datang ?"
Lu Leng segera menggerakan sepasang lengannya,
mendorong kedua orang itu ke arah orang-orang yang
berbaris disitu, Begitu dahsyatnya dorongan Lu Leng,
membuat kedua orang itu menerjang teman-teman nya
sehingga mereka terjatuh saling tindih tidak karuan serta kaki
dan tangan mereka menjadi patah.
Lu Leng tertawa dingin, Tanpa memandang orang-orang
itu, ia langsung melesat ke depan. Berselang beberapa saat,
aula pertemuan Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri sudah
kelihatan, sesungguhnya aula itu telah dilalap api, namun kini
sudah dibangun kembali dan tampak lebih mentereng dari
sebelumnya,
Menyaksikan itu, Lu Lengpun membatin Ada baiknya juga
begitu, setelah membasmi Liok Ci Khim Mo, tidak usah repotrepot
membangun tempat ini lagi! Sesampainya di depan pintu
aula, Lu Leng langsung membentak
"Ada orang di dalam?"
Sembari membentak, diapun melancarkan sebuah pukulan
ke arah pintu itu, Terdengar suara "Bmam”. Pintu itu terbuka,
terlihat empat lima puluh orang di dalam, mereka serentak
2287
bangkit berdiri. Hanya seorang yang masih duduk di kursi
tengah, badannya gemuk dan kelihatan agak berwibawa.
Begitu melihat orang gemuk itu, Lu Leng sudah menduga
dia pasti adalah Tay Lik Sin Hoan Bu. Kelihatannya memang
pernah belajar gwakang beberapa tuhun, tetapi sama sekali
tidak mirip seorang jago yang tangguh, Lu Leng berjalan ke
dalam perlahan-lahan, seketika terdengar suara bentakan
"Siapa kau?"
Lu Leng sama sekali tidak menghiraukan seruan itu, ia
langsung berjalan ke hadapan Tay Lik Sin Hoan Bu, kemudian
menarik sebuah kursi sekaligus duduk di kursi itu, Setelah
duduk, barulah Lu Leng bertanya.
"Kaukah Tay Lik Sin Hoan Bu?"
Air muka orang itu berubah, ia balik bertanya,
"Mau apa kau kemari?"
Lu Leng tertawa gelak, sahutnya,
"Aku adalah murid Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri,
apakah aku tidak boleh datang di Cing Yun Ling ini?"
Tay Lik Sin Hoan Bu membentak
"Ternyata kau adalah buronan yang belum mampus. Ayo!
Cepat tangkap dia!"
Seketika tampak tujuh delapan orang mendekati Lu Leng,
namun Lu Leng tetap duduk tak bergerak di kursi. Mendadak
2288
tangan Lu Leng bergerak cepat, dia sudah mengeluarkan jurus
Pat Hong Hong Ih (Hujan Angin Delapan Penjuru), Angin
pukulan itu mengarah pada delapan orang itu, tepatnya pada
jalan darah Tay Pai Hiat,
"Kreak...."
Delapan orang itu tak mampu bergerak seketika,
sedangkan semua orang yang menyaksikan itu, terbelalak
seraya berteriak-teriak.
"Dia... dia bisa ilmu sihir!"
Lu Leng hanya tertawa dingin, katanya.
"Hm Pik Kong Tah Hoat saja tidak tahu, masih berani
mengaku sebagai murid Gobi Pay! Tay Lik Sin Hoan Bu,
cepatlah menggelinding turun!"
Tay Lik Sin Hoan Bu gusar sekali, dia membentak seraya
menyerang ke arah kepala Lu Leng. Kini kungfu Lu Leng
sudah amat tinggi sekali, di matanya orang yang
berkepandaian sepeti Tay Lik Sin Hoan Bu bukanlah apa-apa.
Ketika orang itu menyerang, Lu Leng sama sekali tidak
berkelip ia malahan menjulurkan tangannya untuk menotok
jalan darah di kaki orang tersebut
"Tok! Tok!"
Begitu jalan darah di kaki Tay Lik Sin Hoan Bu tertotok, ia
segera jatuh berlutut di hadapan Lu Leng, sedangkan pukulan
yang dilancarkannya ke arah kepala Lu Leng, hanya
disanggapi Lu Leng sambil lalu saja dengan hanya
menggerakkan sedikit Lwee-kang untuk menggempur balik
2289
serangan itu, tetapi ternyata mampu membuat tangan Tay Lik
Sin Hoan Bu nyaris patah!
Wajah Tay Lik Sin Hoan Bu tampak menghijau, ia ingin
bangkit berdiri tapi tangan Lu Leng telah memegang bahunya,
sehingga Tay Lik Sin Hoan Bu tak mampu bergerak dan tetap
berlutut di hadapan Lu Leng! Kini Tay Lik Sin Hoan Bu baru
tahu betapa tingginya kepandaian Lu Leng, ia segera berteriak
"Kalian masih belum mau menyerangnya?"
Lu Leng menengok kesana kemari seraya membentak .
"Siapa berani mati?"
Puluhan orang itu saling memandangi tiada seorangpun
berani maju menyerang Lu Leng, sementara tangan Lu Leng
masih memegang bahu Tay Lik Sin Hoan Bu, mendadak ia
mengerahkan Lweekangnya, membuat keringat orang itu
terus mengucur serta berteriak-teriak terputus-putus,
"Cepat! Cepat pergi panggil Thian Hang Taysu! Cepat...!!"
Lu Leng berkata dengan dingin.
"Dengar-dengar keledai gundul itu masih memiliki sedikit
kepandaian, tidak seperti kalian hanya merupakan gentong
nasi! Cepat panggil dia kemari! Agar aku tidak usah ke Tong
Thian Hong mencarinya!"
Begitu Lu Leng usai berkata, puluhan orang itupun segera
berlari ke luar serentak, Akan tetapi, mendadak Lu Leng
membentak keras.
"Hanya boleh seorang yang ke sana!"
2290
Badan Lu Leng mencelat ke atas kemudian melayang
turun di tengah-tengah orang-orang itu, sekaligus
menggerakkan sepasang tangannya sehingga puluhan orang
itu roboh saling tindih! setelah itu, Lu Leng menendang
seseorang hingga terpental ke luar pintu aula, orang itu
bergu1ing-guling lalu bangkit berdiri dan langsung kabur ke
Tong Thian Hong.
Badan Lu Leng berkelebat tahu-tahu sudah kembali ke
tempat semu ia. Kebetulan Tay Lik Sin sedang berusaha
bangkit berdiri, namun Lu Leng sudah menekan bahunya,
orang itu terpaksa berlutut kembali di hadapan Lu Leng!
Lu Leng mendengus dingin,
"Hm! Gobi Pay sejak didirikan Thian Kou Sucou, hingga
kini sudah ratusan tahun! Setiap generasi pasti muncul ketua
yang berkepandaian tinggi dan amat gagah, bagaimana
mungkin membiarkan kalian bertingkah di tempat ini?"
Ketika berkata, wajah Lu Leng tampak bengis sehingga
membuat semua orang tak berani bersuara, namun ada
seorang bernyali dan berani menyahut
"Tay Lik Sin yang menyuruh kami kemari!"
Tay Lik Sin Hoan Bu segera berkata,
"Bu Lim Ci Cun...."
Belum juga orang itu menyelesaikan ucapannya, Lu Leng
sudah mengayunkan tangan menampar mukanya.
"Plaak!"
2291
Muka Tay Lik Sin Hoan Bu langsung membengkak Saat ia
membuka mulut, menyemburlah delapan belas buah gigi,
disertai darah yang terus mengalir. Semakin berpikir Lu Leng
semakin gusar, mendadak ia mengayunkan kakinya
menendang dada Tay Lik Sin Hoan Bu.
"Kreeek...."
Tay Lik Sin Hoan Bu terpental beberapa depa jauhnya,
tulang di sekujur badannya telah remuk! Ketika roboh di lantai
dia sudah tidak menyerupai manusia lagi, tampak seperti
segumpal daging gemuk yang tak bertulang sama sekali!
Lu Leng berkata lantang,
"Kalian semua sudah kuberi peringatan, lain kali kalau
bertemu, aku pasti tidak akan melepaskan kalian, apakah
kalian masih belum enyah dari sini?"
Mendengar itu, semua orang yang berada di situ langsung
kabur terbirit-birit! Kini di dalam aula besar itu hanya tinggal
Lu Leng seorang, Dia tahu walaupun sudah mengusir orangorang
itu, tapi tidak lama lagi pasti akan muncul orang lain
yang menggunakan nama Gobi Pay untuk menetap di situ!
Oleh karena itu, terlebih dahulu ia harus membasmi Liok Ci
Khim Mo! Lu Leng masih tetap duduk di situ sampai berselang
beberapa saat, terdengar suara pujian pada Sang Buddha,
"Omitohud!"
Lu Leng mendongakkan kepala, tampak seorang padri
berjalan ke dalam. Keningnya penuh kerutan, sepasang
matanyapun menyorot tajam dengan seuntai tasbeh melingkar
di lehernya. Sebelah tangannya memegang sebuah senjata
yang ujungnya berbentuk seperti bulan sabit,
2292
Lu Leng pernah dengar dari orang tentang padri bengis
itu, dia berasal dari daerah See Hek (daerah Barat Luar
Tionggoan), padri tersebut bergelar Thian Hang Taysu!
Senjata bulan sabit dan tasbehnya amat lihay dan hebat,
tentunya tidak dapat disamakan dengan Tay Lik Sin Hoan Bu!
Karenanya begitu melihat kemunculan padri itu, Lu
Lengpun bersiap-siap menghadapinya, Begitu berjalan ke
dalam, Thian Hang Taysupun menengok kesana kemari, lalu
bertanya.
"Apakah sicu adalah Lu Leng?"
Lu Leng mendengus dingin,
"Hmm! Kau memang sudah tahu namaku!"
Thian Hang Taysu berkata,
"Orang yang menyucikan diri selalu berwelas asih,
Mengingat dulu kau juga adalah murid Gobt Pay, maka
akupun berbaik hati melepaskanmu meninggalkan tempat ini!
Kalau tidak, aku pasti menangkapmu untuk diserahkan kepada
Bu Lim Ci Cun!"
Mendengar itu, kegusaran Lu Leng langsung memuncak
Akan tetapi, dia tidak segera melampiaskan kegusarannya, ia
kemudian mengerahkan tenaga Kim Kong Sin Ci dan bersiapsiap
untuk menyerang, kemudian berkata dengan dingin,
"Kau sungguh tak tahu malu, berdasarkan derajat apa kau
berani menyebut dirimu adalah ketua kaum padri Gobi Pay?
Orang lain akan melepaskanmu, tapi kau justru tidak bisa lolos
dari tanganku!"
2293
Thian Hang Taysu tertawa gelak,
"Ha ha ha! sungguh besar mulutmu, dengar-dengar kau
memiliki ilmu Kim Kong Sin Ci, hingga Si Setan Seng Lingpun
terluka di tanganmu! Baik, kau boleh coba!"
Lu Leng sudah mengerahkan tenaga Kim Kong Sin Ci
sampai sembilan bagian, ketika Thian Hang Taysu usai
berkata, diapun berkata membentak
" Kalau begitu, sambutlah seranganku!"
Badan Lu Leng terangkat sedikit, lalu menyerang dengan
jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan Langit),
"Bum!"
Tenaga jarinya mengarah Thian Hang Taysu, badan padri
itu berkelebat mengelak Akan tetapi angin serangan itu amat
cepat, walau Thian Hang Taysu berhasil berke!it, namun
bahunya tidak terluput dari angin serangan itu, Badan Thian
Hang Taysu tampak sempoyongan mundur setengah langkah,
angin serangan itu terus menerjang ke depan dan terdengar
suara yang amat dahsyat "Blam!"
Tembok yang berada di depannya telah ber1u-bang, Dapat
dibayangkan, betapa hebatnya Kim Kong Sin Ci itu! Semula
Thian Hang Taysu menganggap Lu Leng masih muda, sudah
pasti bukan lawan nya! Namun ketika menyaksikan serangan
tersebut, hatinyapun jadi tersentak kaget!
Kini padri itu tidak berani meremehkan Lu Leng lagi,
badannya berkelebat sekaligus mengayunkan senjata bulan
sabitnya. Tampak senjata itu ber-kelebat-kelebat
2294
memancarkan cahaya, ternyata Thian Hang Taysu telah
menyerang tiga jurus,
"Sreng!"
Mendadak Lu Leng mencabut golok pusakanya, terlihat
cahaya kehijau-hijauan menyambar-nyambar balas menyerang
dengan tiga jurus pula!
Lu Leng mengeluarkan ilmu Thian Hou Sam sek (Tiga
jurus Harimau Langit), Terdengar suara,
"Trang! Trang! Trang!"
Kedua senjata itu beradu tiga kali, menimbulkan suara
benturan yang memekakkan telinga, Di saat bersamaan, Thian
Hang Taysu merasa tangannya mendadak jadi ringan, cepatcepat
ia mencelat mundur dan terlihat ujung senjatanya yang
berbentuk bulan sabit telah terpapas kutung oleh golok
pusaka itu.
Bukan main terkejutnya Thian Hang Taysu, ia segera
mengambil tiga butir tasbeh yang melingkar di lehernya,
sekaligus disambitkan ke arah Lu Leng! Ketiga butir tasbeh itu
bergemerlapan kemerah-merahan, meluncur laksana kilat
mengarah Lu Leng! Lu Lengpun bergerak cepat untuk
mengelit serangan, golok pusaka di tangannya pun diayunkan
ke arah salah sebutir tasbeh itu.
"Trang!"
Tampak percikan bunga api, biji tasbeh itu telah terbelah
dua! Namun terdengar Thian Hang Taysu bersiul aneh,
tampak empat butir tasbeh meluncur lagi menyerang Lu Leng,
Bukan main cepatnya luncuran keempat butir tasbeh itu! Apa
2295
boleh buat, Lu Leng terpaksa mencelat ke atas, keempat butir
tasbeh itu meluncur melewati kakinya,
Lu Leng tidak menunggu Thian Hang Taysu menyerangnya
lagi dengan senjata rahasia itu, ia langsung menggeram
sambil menyerang dengan jurus Go Hou Phu Yo (Harimau
Lapar Menerkam Domba), orang berikut golok pusaka itu
menerjang ke arah Thian Hang Taysu. Pada waktu
bersamaan, Thian Hang Taysupun menyerang Lu Leng dengan
dua butir tasbeh,
Setiap jurus Thian Hou Sam Sek dapat menyerang dan
bertahan terhadap serangan yang mendadak oleh karena itu
Lu Leng tidak berkelit lagi, namun terus melancarkan
serangan tersebut Kedua butir tasbeh terpental terkena
sambaran golok pusaka, sedangkan Lu Leng terus menerjang
ke arah Thian Hang Taysu.
Hal ini sungguh diluar dugaan padri tersebut, sehingga
membuatnya tertegun, di saat itulah golok pusaka tersebut
sudah menyambar bahunya. Tanpa banyak pikir lagi, Thian
Hang Taysu langsung mengangkat senjatanya untuk
menangkis! Padri itu lupa, golok di tangan Lu Leng merupakan
golok pusaka yang amat tajam,
"Trang!"
Terdengar suara benturan, senjata di tangan Thian Hang
Taysu terbabat kutung, sedangkan golok pusaka di tangan Lu
Leng terus menyambar bahu padri itu. Thian Hang Taysu
berteriak aneh, ia cepat-cepat mencelat mundur Kini Lu Leng
sudah berada di atas angin dan ia bertekad tidak akan
melepaskan padri itu, dia maju ke depan sambil menyerang
dengan jurus Wa Hou Seh Seng (Harimau Mendekam),
2296
Padri itu sudah tidak keburu berkelit maupun meloncat ke
belakang, maka perutnya tertusuk oleh golok pusaka itu.
Terdengar suara jeritan Thian Hang Taysu, ia mundur
beberapa langkah, sekujur badannya sudah berlumuran darah
serta perut robek terkena golok pusaka, Setelah menjerit
Thian Hang Taysu masih ingin menyerang, dia mengangkat
tangannya, namun mendadak badannya sempoyongan lalu
roboh di lantai,
"Buuuuk!"
Sejak bertarung dengan orang, Lu Leng tidak pernah turun
tangan sadis, Tapi setelah Liat Hwe Cousu mati, diapun amat
membenci para anak buah Lipk Ci Khim Mo, sehingga begitu
turun tangan, tidak memberi ampun lagi! Ketika melihat Thian
Hang Taysu roboh, Lu Leng memandangnya seraya tertawa
dingin dan berkata .
"Orang macam kau, apakah berderajat jadi ketua para
padri Gobi Pay?!"
Usai berkata Lu Leng lalu berjalan pergi, membiarkan
Thian Hang Taysu terus merintih-rintih di lantai, Baru
meninggalkan aula besar, ia sudah melihat dua padri kabur
saking ketakutan. Lu Leng segera membentak sengit
"Berhenti!"
Kedua padri itu telah menyaksikan kekalahan Thian Hang
Taysu yang begitu mengenaskan, mana mungkin mereka
berdua berani mengabulkan seruan Lu Leng. Kedua padri itu
langsung berhenti dengan kaki gemetar. Lu Leng maju ke
hadapan mereka, dengan tiba-tiba ia mengayunkan golok
pusaka di tangannya, seketika tampak empat buah daun
telinga melayang turun,
2297
Kedua padri itu tidak berani menjerit, hanya menutup
telinga masing-masing yang berlumuran darah dengan
sepasang tangan, wajah mereka meringis kesakitan. Lu Leng
berkata dengan dingin
"Sekarang aku masih ada urusan namun aku akan segera
kembali! Setelah aku kembali nanti, kalau masih ada orang di
Tong Thian Hong, satupun tidak akan kulepaskan!"
Kedua padri itu manggut-manggut, lalu berjalan pergi
dengan penuh ketakutan. Lu Leng memandang punggung
mereka, kemudian mengeluarkan tawa gelak yang bergemagema.
Ternyata rasa dongkolnya dalam hati sejak kematian
Liat Hwe Cousu, saat ini sedikit terlampiaskan
Setelah tertawa gelak, Lu Lengpun segera meninggalkan
Cing Yun Ling, menuju atas sesuai dengan petunjuk Tam Goat
Hua. Tak terasa haripun sudah mulai gelap, untung bulan
yang bergantung di langit bersinar terang, Lu Leng masih
dapat melanjutkan perjalanan
Hingga tengah malam Lu Leng sudah berada di tengahtengah
gunung, suasananya amat sunyi. Lu Leng berhenti,
memperhatikan keadaan di seke1i!ing-nya. Sesuai dengan apa
yang diceritakan Tam Goat Hua, gadis itu bertemu monyet
berbulu perak di tempat ini,
Kedua ekor monyet berbulu perak itu pasti sering muncul
ditempat ini, sebaiknya menunggu munculnya kedua ekor
binatang itu, lalu menguntitnya agar dapat sampai ke tempat
tinggal Tiat Sin Ong! pikir Lu Leng, Kalau tidak, walau berhasil
mencari tempat tinggal orang tua itu, belum tentu ia bersedia
menemuinya,
2298
Setelah berpikir begitu, Lu Leng segera berbaring di
sebuah batu besar Karena ia melakukan perjalanan terus
menerus agar sampai dengan cepat, maka ia menjadi sangat
lelah dan tak lama kemudian ia telah tertidur dengan pulas,
Entah pulas berapa lama, mendadak ia dikejutkan oleh
suara yang amat lirih. Lu Leng membuka matanya, suara lirih
itu mirip suara langkah, Lu Leng yakin, itu pasti suara langkah
monyet berbulu perak. Dia tidak bergerak, hanya melirik ke
arah suara ilu.
Di bawah sorotan sinar rembulan, tampak dua sosok
bayangan panjang, Lu Leng berpikir, apakah kedua ekor
monyet berbulu perak akan membawanya ke tempat tinggal
Tiat Sin Ong, ataukah sebaliknya akan membawa Tiat Sin Ong
ke tempat ini? Di saat Lu Leng sedang berpikir, tampak kedua
sosok bayangan panjang itu mulai mendekatinya,
Saat itu pula mendadak Lu Leng melihat adanya
keganjilan, sebab kedua sosok bayangan itu tidak memiliki
lengan yang panjang menyentuh tanah, bahkan gerakgeriknya
juga tidak menyerupai monyet! Pasti itu bukan
bayangan monyet melainkan manusia! Betapa terkejutnya Lu
Leng, ketika dia baru mau membalikkan badannya, karena
terlambat sudah!
Tampak sehelai kain sudah menutupi mukanya, Lu Leng
tidak sempat menjulurkan tangannya karena hidungnya sudah
mencium bau wangi yang amat aneh! Lu Leng masih ingin
menutup pernafasannya, namun matanya sudah merasa
gelap, dia segera pingsan tak sadarkan diri!
Entah berapa lama kemudian, Lu Leng siuman perlahanlahan.
samar-samar ia melihat bayangan merah dan bayangan
hijau, entah apa itu! Di saat bersamaan, diapun merasa
2299
badannya tidak bisa bergerak, Setelah melihat dengan penuh
perhatian, barulah dia terkejut setengah mati,
Ternyata sepasang tangan dan kakinya telah dirantai,
bahkan rantai itupun dipantek pada sebuah balok yang amat
besar sehingga sekujur badannya tidak bisa bergerak sama
sekali! Dirinya berada di atas punggung kuda. sedangkan
bayangan merah dan hijau didepannya, tidak lain adalah dua
orang yang mengenakan jubah merah dan jubah hijau,
Lu Leng coba meronta, tapi ia merasa tenaganya masih
belum pulih sehingga tidak bisa bergerak sama sekali, Lu Leng
menarik nafas dalam-dalam kemudian bertanya dengan
sengit,
"Siapa kalian?"
Begitu Lu Leng bersuara, kedua orang yang menunggang
kuda di depan segera menoleh ke belakang. Ternyata mereka
berdua adalah seorang lelaki dan wanita, ia merasa belum
pernah bertemu dengan mereka, usia mereka sekitar lima
puluhan, Di pinggang lelaki itu terselip sebuah golok yang
tidak lain adalah golok pusaka milik Lu Leng, Ketika mereka
berdua menoleh ke belakang, Lu Lengpun bertanya lagi.
"Sebetulnya siapa kalian berdua, mengapa merantail diriku
di sini?"
Lelaki itu tertawa terkekeh, sahutnya,
"Tuan muda Lu, kau sudah siuman? Lebih baik jangan
bergerak, agar kau tidak mengalami siksaan dalam
perjalanan!"
Lu Leng membentak gusar.
2300
"Kalian akan membawaku ke mana?"
Lelaki itu memperdengarkan suara tawa yang tak sedap
didengar, setelah itu barulah menyahut
"Kami berdua adalah suami istri, ingin pergi ke istana Ci
Cun Kiong! Kebetulan kami bertemu denganmu, maka kau
akan kujadikan hadiah agar kami bisa masuk ke dalam istana
Ci Cun Kiong!"
Bagian 53
Mendengar itu betapa gusarnya Lu Leng tak terkatakan
lagi, akhirnya ia membentak dengan sengit
"Kalian berdua amat tak tahu malu!"
Wajah wanita berpakaian merah langsung berubah ia
balas membentak.
"Bocah busuk! Rupanya kau benar-benar sudah bosan
hidup! Apakah ingin lebih cepat pergi menghadap Giam Lo
Ong (Raja Akhirat)?"
Kelihatannya wanita itu jauh lebih bengis dari suaminya,
sebetulnya Lu Leng ingin mencacinya, namun perjalanan
menuju ke istana Ci Cun Kiong masih membutuhkan waktu
kira-kira dua puluh hari! Dalam waktu dua puluh hari, ia masih
punya kesempatan untuk meloloskan diri! Kalau sekarang
mencari mereka, pasti dirinya akan disiksa! Oleh karena itu Lu
Leng berusaha menekan hawa kegusarannya dan tidak
bersuara lagi,
2301
Wanita tua itu mendengus dingin "Hmm! Bagus! Rupanya
kau tahu diri juga!" Lu Leng bertanya,
"Bagaiman kalian tahu diriku adalah Lu Leng?" Wanita tua
itu tertawa terkekeh-kekeh, ia menyahut
"Ketika kami sampai di Cing Yun Ling, kau baru
meninggalkan tempat itu, maka kami terus menguntitmu! Kau
sendiri yang tertidur seperti orang mati, kau mau salahkan
siapa, hah?!"
Diam-diam Lu Leng menghela nafas, ia menyesal karena
salah mengenali dua sosok bayangan yang dikira adalah kedua
ekor monyet berbulu perak itu, sehingga ia diam saja tak mau
bergerak! Kalau tidak, bagaimana mungkin begitu gampang
kedua orang itu menangkapnya? Mendadak Lu Leng tertawa
seraya berkata,
"Meskipun kalian membawaku ke istana Ci Cun Kiong,
kalianpun tidak akan memperoleh pahala apa-apa!"
Wanita tua itu tertawa aneh,
"Jangan pura-pura bodoh! Kaum rimba persilatan di kolong
langit tahu siapa kalian. Kalian adalah orang-orang buronan,
apabila membawa salah seorang di antara kalian ke istana Ci
Cun Kiong baik masih hidup maupun sudah mati sudah pasti
akan memperoleh suatu pahala di sana!"
Lu Leng segera bertanya,
"Siapa beberapa orang itu?"
Wanita tua itu menyahut
2302
"Salah seorang diantaranya adalah kau!"
Lu Leng bertanya lagi,
"Yang lain?"
Wanita tua itu memberitahukan.
"Tong Hong Pek, Liat Hwe Cousu, Cit Sat Sin Kun suami
istri, anak-anaknya, cucu Si Pecut Emas Han Sun, Yok Kun Sih
dan beberapa jago tangguh dari partai besar yang berhasil
meloloskan diri!"
Lu Leng tertawa gelak,
"Ha ha ha! kalau begitu, imbalan kalian berdua pasti besar
sekali!"
Kedua suami istri itu saling memandang, lalu bertanya,
"Apa maksud ucapanmu itu?"
Lu Leng memandang mereka serta menyahut sambil
tersenyum-senyum.
"Kalian berdua dengan cara licik telah berhasil
menangkapku, Apabila kalian terus berjalan ke depan, pasti
akan bertemu guruku dan Cit Sat Sin Kun suami istri! Apabila
kalian berhasil pula menangkap mereka bertiga lalu
melanjutkan perjalanan menuju ke istana Ci Cun Kiong,
bukankah kalian akan memperoleh imbalan yang amat besar?"
Ketika mendengar Lu Leng berkata begitu, air muka
wanita dan lelaki tua itu tampak berubah.
2303
Wanita tua itu bertanya dengan sengit
"Mereka bertiga menunggu di mana?"
Lu Leng menyahut
"Dari sini menuju ke gunung Tiong Tiau San paling banyak
melewati tiga buah jalan, juga masih ada dua jalan yang
berliku-liku! Nah, mereka bertiga menunggu di sana, kalianpun
bisa menangkap mereka!"
Padahal sesungguhnya, saat ini Tong Hong Pek dan Cit Sat
Sin Kun suami istri berada di mana, Lu Leng sama sekali tidak
tahu, Dia mengatakan demikian semata-mata hanya untuk
menakuti mereka berdua,
Kedua orang itu tidak tahu bahwa Lu Leng berdusta,
mereka berdua kelihatan bimbang. Lama sekali barulah wanita
tua itu berkata dengan suara rendah.
"Tua bangka, di antara mereka bertiga, tiada seorangpun
yang dapat kita lawan lho!"
Lelaki tua itu mengerutkan kening, tidak menyahut.
Lu Leng bahkan tertawa.
"Kalian berdua ingin bergabung ke sana, tentunya harus
memeras tenaga, mengapa kini malah ingin mundur?"
Betapa gusarnya wanita tua itu, mendadak ia mengangkat
sebelah tangannya yang kehitam-hitaman, kelihatannya ingin
menyerang Lu Leng,
2304
Bukan main terkejutnya Lu Leng ketika melihat tangan
yang kehitam-hitaman itu, entah ilmu pukulan apa yang dilatih
wanita tua itu! pikirnya. Akan tetapi mendadak wanita tua itu
menurunkan tangannya ia batal menyerang Lu Leng bahkan
tertawa terkekeh seraya berkata.
"Aku sudah punya akal!"
Lelaki tua itu bertanya dengan girang,
"Akal apa?"
Wanita tua itu menunjuk Lu Leng serta menyahut
"Akal itu berada pada diri bocah ini!"
Lelaki tua itu tampak tidak mengerti. Wanita tua itu
memberitahukan.
"Cit Sat Sin Kun dan teman-temannya mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap bocah ini, kalau bertemu
mereka, hanya...."
Berkata sampai di situ, mendadak wanita tua itu mencabut
golok pusaka yang ada di pinggang lelaki tua, kemudian
diayunkan ke arah muka Lu Leng! Ketika hampir mengenai
muka Lu Leng, golok pusaka itupun berhenti. Lu Leng tahu
wanita tua itu tidak akan mencelakai dirinya, namun
menyaksikan Lweekang wanita tua itu, semangat Lu Leng
sempat gentar juga. Terdengar wanita tua itu berkata,
"Dengan golok pusaka mengancam leher bocah ini, mana
mungkin mereka tidak akan memberi jalan?"
Lelaki tua itu tertawa gelak,
2305
"Ha ha ha! Tidak salah! Tidak salah!"
Mendadak pada wajah wanita tua itu tersirat kebencian,
kemudian ia berkata dengan sengit
"Kalau bertemu Tong Hong Pek, harus menuntut balas
atas kekalahan tempo hari di tangan Beng Tu Lojin, agar
dapat melampiaskan rasa benci selama dua puluh tahun ini!"
Ketika mendengar ucapan itu, Lu Leng terkejut sekali
dalam hati! Dia pernah dengar dari Cit Sat Sin Kun, dulu
banyak kaum rimba persilatan dari golongan sesat yang roboh
di tangan Beng Tu Lojin! Namun yang kehilangan jejak
mereka dapat dihitung dengan jari Diantaranya terdapat dua
orang, yang berasal dari daerah Miau yaitu Cang Cit Mo
(Tujuh iblis daerah Miau), mereka pernah melakukan
penyerangan ke gunung Gobi San.
Ketika itu, Beng Tu Lojin memimpin para muridnya untuk
membunuh lima iblis dari daerah Miau tersebut, yang dua
masih muda bernama Liok Mo (iblis Hijau) Ban Khong dan Ang
Mo (lblis Merah) Yo Sai Hoan, mereka berhasil melarikan diri!
Para murid Gobi Pay terus mengejar sampai ke daerah Miau,
namun begitu berada di daerah Miau, kedua orang itupun
hilang entah ke mana.
Sejak itu, kedua orang tersebut tiada kabar beritanya.
Ketika Cit Sat Sin Kun mengungkit tentang kedua orang itu, ia
yakin bahwa kedua orang itu masih hidup dan bersembunyi di
suatu tempati Cit Sat Sin Kun pernah berpesan pada Lu Leng,
apabila bertemu lelaki dan wanita yang berpakaian merah
serta hijau ia harus berhati-hati karena mereka berdua mahir
menggunakan racun!
2306
Kini Lu Leng tertangkap lantaran kurang berhati-hati, yang
menangkapnya justru adalah dua iblis daerah Miau yang amat
jahat! Teringat akan itu, Lu Leng pun tertawa dingin seraya
berkata.
"Aku kira kalian berdua siapa, tidak tahunya adalah dua
ekor ikan yang terlepas dari jala, yaitu iblis Merah dan iblis
Hijau!"
Air muka wanita tua itu berubah, langsung mengayunkan
golok pusaka yang ada di tangannya menggores muka Lu
Leng dua kali,
"Sret! Sret!"
Lu Leng tetap diam, wajahpun tidak berubah sama sekali,
iblis Merah Yo Sia Hoan berkata dengan sengit
"Bagaimana kalau memang kami berdua?"
Lu Leng menyahut
"Begitu bertemu guruku, kalian berdua harus girang!"
iblis Merah Yo Sia Hoan segera bertanya....
"Girang kenapa?"
Lu Leng tertawa gelak,
"Pada dasarnya kalian berdua bergelar Miau Cang Cit Mo,
berpisah selama dua puluh tahun lebih dengan mereka, Kini
kalian akan bertemu kembali, bukankah itu amat
menggembirakan?"
2307
Saat ini badan Lu Leng terikat di balok besar, mati
hidupnya berada di tangan kedua orang itu. Tetapi dia masih
dapat berbicara sambil tertawa-tawa tanpa ada rasa takut
sama sekali! sebaliknya Yo Sai Hoan dan Ban Khong tampak
gusar bukan main, sedangkan Lu Leng malah tertawa terus.
Mereka berdua saling memandang sejenak, kemudian
membentak.
"Bocah busuk! Sampai di istana Ci Cun Kiong, lihat apakah
kau masih bisa tertawa tidak?"
Lu Leng menyahut
"Pada saat itu aku akan tertawa lebih besar! Lihat kalian
berdua pasti akan membungkuk-bungkukkan badan dihadapan
Liok Ci Khim Mo, memanggilnya Ci Cun, bukankah itu sangat
menggelikan?"
iblis Hijau Ban Khong dan iblis Merah Yo Sai Hoan
langsung melotot, wajah merekapun berubah kehijau-hijauan
saking gusar tetapi tidak dapat melampiaskan. Mereka berdua
tidak turun tangan menyerang Lu Leng, setelah melotot
mereka berduapun berkasak kusuk merundingkan sesuatu. Lu
Leng tidak bisa mendengar pembicaraan mereka, Berselang
sesaat, barulah mereka menunggang kuda ke depan.
Lu Leng tetap berada di punggung kuda itu, melaju
mengikuti mereka, Malam harinya ketika sampai di sebuah
rimba, barulah mereka berhenti Ban Khong mendekati Lu
Leng, lalu memasukkan sedikit makanan ke dalam mulutnya,
setelah itu berjalan pergi.
2308
Lu Leng menekan kegusarannya dengan menelan
makanan yang ada dalam mulutnya, kemudian ia coba
menghimpun hawa murni namun masih tetap merasa lemah.
Ban Khong dan Yo Sai Hoan bermalam di rimba itu,
keesokan harinya melanjutkan perjalanan lagi, Belasan hari
kemudian mereka sudah mendekati gunung Tiong Tiau San,
hanya kira-kira berjarak empat lima ratus mil perjalanan
jalanan disitu agak rata, mungkin dua tiga hari lagi akan tiba
di istana Ci Cun Kiong,
Dalam belasan hari ini Lu Leng selalu berusaha
menghimpun hawa murninya, tapi badannya tetap lemas tak
bertenaga, Petang harinya ketika sedang melakukan
perjalanan mendadak terdengar suara derap kaki kuda di
belakang mengejar mereka, tak lama terdengar pula suara
bentakan.
"Siapa kalian? Mau kemana?"
Ban Khong segera menyahut
"Mau pergi menemui Bu Lim Ci Cun!"
Pemimpin rombongan itu berkata,
"Kami akan ke istana Ci Cun duluan untuk melapor,
cianpwe berdua melanjutkan perjalanan perlahan-lahan saja!"
Usai berkata, kuda-kuda itupun berlari laksana kilat,
sedangkan Ban Khong dan Yo Sai Hoan tampak puas sekali,
Yo Sai Hoan menoleh ke belakang seraya berkata.
2309
"Binatang kecil, dimana adanya gurumu?" Lu Leng
mengeluh dalam hati, sudah mengetahui jejak Panah Bulu Api
dan segera akan memperolehnya, namun dirinya justru jatuh
ke tangan kedua orang itu! Sampai di istana Ci Cun Kiong, ia
pasti akan celakai
Dia menyesal sekali, tidak seharusnya singgah di Cing Yun
Ling, akhirnya ditangkap oleh kedua iblis itu! Ketika hari mulai
malam, dari depan muncul beberapa penunggang kuda, Lu
Leng yang terikat di balok dapat melihat dengan jelas para
pendatang itu, yang paling depan adalah Kiong Bu Hong!
Begitu melihat orang tersebut Lu Lengpun menghela nafas
dalam hati. padahal Lu Leng masih berharap bisa meloloskan
diri pada kesempatan terakhir! Maka begitu melihat Kiong Bu
Hong, han-curlah harapannya!
Karena sudah dekat dengan istana Ci Cun Kiong, lagi pula
Kiong Bu Hong sangat licik dan banyak akalnya, berarti tiada
harapan lagi baginya untuk meloloskan diri! Setelah
kemunculan Kiong Bu Hong, Ban Khong dan Yo Sai Hoanpun
segera menghentikan kuda masing-masing, Kiong Bu Hong
sudah berada di hadapan kedua orang itu, ia memandang
mereka berdua seraya bertanya.
"Yang datang sobat dari mana?"
* * * *
Bab 108
Sesungguhnya Ban Khong dan Yo Sai Hoan tidak kenal
Kiong Bu Hong berhubung saat ini sudah mendekati istana Ci
Cun Kiong, maka mereka sudah mengira bahwa Kiong Bu
Hong adalah orang dari istana tersebut, bahkan kedudukannya
2310
cukup tinggi. Oleh karena itu, Ban Khong segera memberi
hormat seraya menyahut
"Aku adalah salah seorang dari Tujuh iblis Daerah Miau
yaitu iblis merah Ban Khong!"
Begitu Ban Khong selesai memperkenalkan diri air muka
Kiong Bu Hong tampak berubah, namun dalam sekejap sudah
kembali seperti biasa, Ban Khong yang ingin bergabung
dengan Liok Ci Khim Mo, justru tidak memperhatikan air muka
Kiong Bu Hong yang berubah tadi, sebaliknya Lu Leng yang
terikat di balok, dapat melihat keanehan air muka Kiong Bu
Hong, hal ini membuatnya tercengang. Apa sebabnya air
muka Kiong Bu Hong berubah begitu aneh? Apakah Kiong Bu
Hong dan Miau Cang Cit Mo punya suatu dendam? Tanya Lu
Leng dalam hati. Tapi kelihatannya mereka sama sekali tidak
pernah bertemu! Sementara Kiong Bu Hong cepat-cepat balas
memberi hormat.
"Selamat datang! Oh ya, yang ini...." iblis Hijau Yo Sai
Hoan segera menyahut "Aku adalah Yo Sai Hoan!" Kiong Bu
Hong tertawa gelak, segera berkaia, "Apabila Bu Lim Ci Cun
tahu akan kedatangan kalian berdua, beliau pasti menyambut
dengan hangat!"
Ban Khong tertawa.
"Kami kemari juga membawa sebuah hadiah yang tak
berarti untuk Ci Cun!"
Ketika berkata, Ban Khong menunjuk ke belakang,
sebetulnya Kiong Bu Hong sudah melihat dari tadi, yang
terikat di balok besar itu adalah Lu Leng, musuh besar Liok Ci
Khim Mo yang sedang dicari-cari. Karena itu, ketika Ban Khong
menyebut namanya wajah Kiong Bu Hong tampak berubah!
2311
perlu diketahui, selain memiliki hati licik dan banyak akal
busuk, Kiong Bu Hong juga amat berambisi sekali
Sebelum Kim Kut Lau datang ke istana Ci Cun Kiong, di
dalam istana tersebut boleh dikatakan dialah yang punya hak
besar, berada di atas ribuan orang! Namun setelah
kemunculan Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun berdua di istana itu,
dia menjadi tersingkir. sebaliknya Kim Kut Lau malah selalu
mendampingi Liok Ci Khim Mo, dimanapun Liok Ci Khim Mo
berada, sedangkan Ban Khong dan Yo Sai Hoan, merupakan
dua iblis dari daerah Miau yang amat terkenal Walau pernah
dikalahkan Beng Tu Lojin, namun kaum rimba persilatan
golongan sesat amat kagum pada mereka. Sesampai di istana
Ci Cun Kiong nanti, mereka berdua pasti akan memperoleh
pandangan khusus dan istimewa!
Karena itu Kiong Bu Hong terlebih dahulu harus
mempertimbangkan, apakah ia dapat memanfaatkan kedua
orang itu? Tetapi Kiong Bu Hong segera membatalkan niatnya
karena ada dua orang dari perguruannya yang mati di tangan
Miau Cang Cit Mo, sehingga menimbulkan pertikaian! Selain
itu, setelah kedua orang itu tiba di istana Ci Cun Kiong,
mereka akan tahu bahwa kedudukan Kiong Bu Hong masih di
bawah Kim Kut Lau dan Hek Sin Kun, maka apakah Kiong Bu
Hong masih dapat mempengaruhi mereka?
Kiong Bu Hong betuI-betul licik, sebelum membawa
mereka berdua memasuki istana Ci Cun Kiong ia sudah
memikirkan apa yang akan terjadi, sehingga diam-diam dia
sudah punya rencana sendiri Walau demikian di wajahnya
sama sekali tidak tampak perubahan sedikitpun, ia bahkan
tersenyum-senyum seraya berkata,
"Hadiah dari kalian berdua pasti amat menyenangkan hati
Ci Cun, aku adalah Kiong Bu Hong, salah satu pemimpin di
2312
istana Ci Cun Kiong! Harap kalian berdua banyak-banyak
memberi petunjuk padaku kelak!"
Ban Khong tertawa gelak seraya menyahut tanpa sungkansungkan
lagi.
"Ha ha ha! Mana berani! Mana berani!"
Betapa gusarnya Kiong Bu Hong dalam hati, tapi wajahnya
tetap tidak berubah sedikitpun ia lalu mengibaskan tangannya
ke belakang, Tujuh delapan orang yang berada di
belakangnya langsung membalikkan kuda masing-masing,
meninggalkan tempat itu menuju ke istana Ci Cun Kiong,
Kiong Bu Hong berkata kepada Ban Khong dan Yo Sai
Hoan,
"kalian berdua ikut aku!"
Setelah berkata, Kiong Bu Hong memacu kudanya ke
depan diikuti oleh Ban Khong dan Yo Sai Hoan dari belakang
dengan penuh kegembiraan kuda yang membawa Lu Leng
juga ditarik mengikuti mereka, sedangkan Lu Leng yang
terikat di balok besar di atas punggung kuda, masih berharap
bisa meloloskan diri,
Tetapi ternyata racun yang digunakan Miau Cang Cit Mo
amat lihay sekali sehingga setelah sekian lama Lu Leng tetap
tak dapat menghimpun hawa murninya, dan badannya tetap
lemas tak bertenaga, Lu Leng menghela nafas panjang lagi
dalam hati, kini dia hanya memiliki sebuah harapan terakhir
yaitu Oey Sim Tit! Apabila kedatangannya di istana Ci Cun
Kiong diketahui oleh Oey Sim Tit, kemungkinan besar pemuda
itu akan menolongnya, Selain itu, sudah tiada harapan lain
2313
baginya untuk meloloskan diri dari cengkeraman Liok Ci Khim
Mo!
Berselang beberapa saat, Kiong Bu Hong, iblis Meruh dan
iblis Hijau sudah melakukan perjalanan lima enam puluh mil.
sedangkan orang-orang yang inenyer(ai Kiong Bu Hong tadi
sudah tidak kelihatan, sebab mereka kembali duluan ke istana
Ci Cun Kiong untuk melapor!
Jalanan yang dilalui makin lama makin lebar dan bagus,
jelas jalanan itu baru dibuat Di pinggir kiri kanan jalan
tersebut, banyak terdapat bangsal yang baru dibangun untuk
tempat beristirahat para anak buah Liok Ci Khim Mo.
Menyaksikan itu hati Lu Leng makin berduka, bukan
karena dirinya akan jatuh ke tangan Liok Ci Khim Mo lagi,
melainkan karena melihat bagitu banyak pesilat tangguh dari
golongan hitam yang bergabung dengan istana Ci Cun Kiong!
ini berarti menambah kekuatan di pihak istana Ci Cun Kiong,
sedangkan Busur Api berada di dalam istana tersebut! Wulau
panah Bulu Api sudah ada jejaknya, namun belum tentu ia
bisa mempero1ehnya. Kalau hal ini terus berlanjut, apakah
mungkin baginya untuk membasmi Liok Ci Khim Mo? pikirnya,
Dan tanpa sadar air matanya sudah bercucuran
Tak seberapa lama kemudian, tampak Kiong Bu Hong
menarik tali les kudanya secara mendadak, ia berhenti di
depan sebuah bangsat besar iblis Merah Ban Khong
tercengang, segera ia bertanya.
"Mengapa saudara Kiong tidak maju ke depan lagi?"
Kiong Bu Hong tersenyum, dia meloncat turun dari kuda
seraya menyahut
2314
"Harap kalian berdua turun, tunggu di dalam bangsal itu!"
Kening iblis Hijau tampak berkerut, tanyanya dengan nada
tidak senang,
"Mengapa?"
Kiong Bu Hong memberitahukan sambil tersenyum,
"Ci Cun telah membuat peraturan, siapa orang gagah yang
ingin bergabung dengan Ci Cun, sebelum tiba di istana Ci Cun
Kiong harus menunggu sejenak di bangsal itu, kemudian
orang yang bertindak sebagai petunjuk jalan membawa hadiah
untuk menemui Ci Cun! Setelah melihat hadiah tersebut
barulah Ci Cun akan memastikan mengundang kalian ke dalam
istana atau tidak!"
iblis Hijau Yo Sai Hoan segera bertanya,
"Kami berdua tidak dikecualikan?"
Kiong Bu Hong mencaci dalam hati, sungguh licin kalian
berdua! Namun mulutnya justru menyahut.
"Kalian berdua tidak usah menunggu terlalu lama sebab Ci
Cun pasti bersedia menemui kalian! jadi tidak perlu merusak
peraturan, agar tidak menyinggung perasaan Ci Cun."
Ban Khong dan Yo Sai Hoan saling memandang, kemudian
mendengus sambil meloncat turun dari kuda. Ban Khong
menjulurkan tangannya menyambar Lu Leng, kemudian
dibawa ke dalam bangsal, Kiong Bu Hong melirik Lu Leng,
setelah itu ia berkata.
2315
"Muka bocah itu agak kekuning-kuningan, apakah terkena
racun?"
Yo Sai Hoan tertawa terkekeh serta menyahut
"Tidak salah!"
Mendadak kening Kiong Bu Hong tampak berkerut, lalu
berkata,
"Aku ingin mengatakan sesuatu, entah leluasa atau tidak?"
Yo Sai Hoan bertanya, seraya melotot
"Mau mengatakan apa?"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Berdasarkan nama kalian berdua, begitu sampai di istana
Ci Cun Kiong, sudah pasti Ci Cun amat membutuhkan tenaga
kalian berdua! selanjutnya aku pasti jadi anak buah kalian,
saat itu baru aku berani mengatakannya!"
Ucapan itu bernada memuji Ban Khong dan Yo Sai Hoan,
tidak heran meraka berdua tampak gembira sekali, Pada
dasarnya mereka berdua memang amat angkuh, lagi pula dari
dulu Miau Cang Cit Mo sudah malang melintang di dunia
persilatan dan tak pernah terjungkal di tangan siapapun
Mereka hanya pernah dikalahkan oleh Beng Tu Lojin, maka
mereka amat angkuh serta tak memandang sebelah mata
pada siapapun!
Sebelum mereka berdua datang di istana Ci Cun Kiong
mereka sudah mengambil suatu keputusan, apabila Pat Liong
Thian Im tidak selihay apa yang mereka dengar merekapun
2316
akan mengambil alih kedudukan Liok Ci Khim Mo! Oleh karena
itu, apa yang diucapkan Kiong Bu Hong, amat cocok dengan
kemauan mereka, Ban Khong dan Yo Sai Hoan tertawa
terkekeh-kekeh, memandang Kiong Bu Hong seraya berkata,
"Kalau begitu, katakanlah!"
Ketika melihat kedua orang itu mempercayai
perkataannya, Kiong Bu Hong sangat senang dalam hati,
katanya,
"Ci Cun membenci bocah itu sampai ke tulang sumsum,
dia memiliki ilmu Kim Kong Sin Ci dan entah sudah berapa
banyak saudara kami dilukainya! Kini sepasang tangan dan
kakinya sudah dirantai, sudah pasti dia tidak bisa melarikan
diri. Kalau kalian berdua memberinya obat penawar, bukankah
kalian berdua akan kelihatan lebih gagah tanpa tanding?"
Mendengar itu, Ban Khong dan Yo Sai Hoan diam saja,
Walau Lu Leng dirantai dan rantai itu dipantek pada balok
besar, namun dia masih mendengar jelas apa yang dikatakan
Kiong Bu Hong, seketika dia tercengang dalam hati sebab
Kiong Bu Hong bukan orang yang baik hati, bahkan pernah
pula dilukai Lu Leng. Tapi kini, dia justru mengusulkan pada
iblis Merah dan iblis Hijau agar memberinya obat penawar!
Kedengarannya memang mementingkan diri kedua iblis
tersebut, bahkan juga masuk akal! Akan tetapi, Lu Leng tahu
bahwa Kiong Bu Hong pasti mempunyai suatu rencana
tertentu yang belum bisa diraba apa maksudnya, Lu Leng
hanya berharap, hati kedua iblis itu akan terpengaruh oleh
perkataan Kiong Bu Hong, sehingga bersedia memberinya
obat penawar, Karena setelah makan obat penawar,
tenaganya pasti pulih dan rantai yang mengikat dirinya tidak
2317
jadi masalah lagi! Ketika melihat Ban Khong dan Yo Sai Hoan
agak ragu, Kiong Bu Hongpun berkata lagi
"Perlu diketahui, Ci Cun akan menggunakan Pat Liong
Thian Im untuk menyiksa bocah itu hingga ?mati! Kalau dia
sudah terkena racun mungkin akan segera mati oleh Pat Liong
Thian Im, hal itu tidak akan menyenangkan Ci Cun, harap
kalian berdua dapat mengerti?!"
iblis Merah Ban Khong bertanya,
"Bukankah tadi kau bilang, akan membawa bocah busuk
ini pergi menemui Ci Cun dulu?"
Kiong Bu Hong mengangguk
"Ya! itu merupakan peraturan yang telah ditetapkan Ci
Cun, aku tidak bisa apa-apa!"
Ban Khong berkata,
"Kalau begitu kau harus berhati-hati sebab setelah dia
makan obat penawar, dalam waktu setengah jam
Lweekangnya akan pulih Iho!"
Kiong Bu Hong menyahut
"Dalam waktu setengah jam, bocah itu sudah berada di
dalam istana Ci Cun Kiong!"
Ban Khong manggut-manggut, Kemudian mendadak ia
mengibaskan tangannya, jari telunjukpun menyentil
Taak!"
2318
Terdengar suara letusan, seketika tampak asap tipis
kebiru-biruan mengarah kepala Lu Leng. Bukan main
terkejutnya Kiong Bu Hong menyaksikan itu, dia sering
bertemu kaum rimba persilatan golongan sesat, namun tiada
seorangpun mampu berbuat seperti apa yang dilakukan Ban
Khong barusan! Mengibaskan tangan dan jari telunjuk
menyentil lantas tampak asap tipis yang kebiru-biruan,
padahal sebelumnya tidak terlihat apapun!
Sementara Lu Leng yang dipantek pada balok besar sama
sekali tidak bisa bergerak! Ketika melihat asap tipis itu
mengarah kepadanya, diapun pasrah. Disaat bersamaan,
hidungnya sudah mencium bau yang amat aneh yang
membuat sekujur badannya tergetar-getar.
Tak lama, asap tipis itupun sirna terhembus angin.
Ban Khong berkata,
"Aku sudah membelinya obat penawar, kau boleh bawa
dia pergi!"
Kiong Bu Hong terperangah,
"Dia... dia belum makan obat penawar...."
Ban Khong tertawa memberitahukan.
"Obat penawar itu tidak usah dimakan, dia cukup mencium
saja!"
Kiong Bu Hong manggut-manggut,
"Oooh! Kepandaian Anda begitu tinggi, aku tidak pernah
menyaksikan seperti yang baru saja terjadi!"
2319
Kali ini Kiong Bu Hong berkata berdasarkan suara hatinya,
tidak bermaksud menyanjung Ban Khong dengan berlebihan
Ban Khong tertawa Ha! Ha! Kemudian berkata,
"Kami berdua selalu menggunakan racun yang berlawanan
Tadi asap tipis kebiru-biruan itu, bagi orang yang belum
terkena racun asap kuning, begitu terhisap asap tipis kebirubiruan
itu pasti akan mati secara mengenaskan! Tapi bagi
orang yang sudah terkena racun asap kuning, asap tipis
kebiru-biruan itu justru merupakan obat penawamya! itu cuma
kepandaian rendah, saudara Kiong Bu Hong tidak usah
memuji!"
Mendengar itu, Kiong Bu Hongpun mengucurkan keringat
dingin, Apabila kedua iblis itu ingin mencelakai orang siapa
yang dapat menjaga diri tentunya akan terkena racun mereka!
Karena terkejut, maka Kiong Bu Hong yang tidak berani
terlalu lama bersama mereka segera berkata,
"Harap kalian berdua menunggu di sini, dalam waktu satu
jam aku pasti kembali menjemput kalian menemui Ci Cun!"
Ban Khong dan Yo Sai Hoan manggut manggut, mereka
berdua duduk di dalam bangsat itu. Kiong Bu Hong segera
menyambar balok besar itu, sekaligus meloncat ke punggung
kuda, dan kuda itupun langsung berlari cepat meninggalkan
tempat itu, sementara Lu Leng yang sudah menghisap asap
tipis kehijau-hijauh itu tak lama kemudian sudah mulai
merasakan bahwa hawamurni pada nadi Jin Toknya mulai
tersambung. Namun dia masih tidak tahu apa rencana Kiong
Bu Hong, maka dia tidak berani terlalu berharap, hanya
hatinya merasa agak lega,
2320
Apabila tenaganya sudah pulih, gampang baginya untuk
melepaskan diri dari rantai yang mengikat itu, Mungkih
sebelum tiba di istana Ci Cun Kiong, dia sudah bisa meloloskan
diri! Setelah berpikir demikian diapun memejamkan mata
untuk menghimpun hawa murninya, tidak perduli Kiong Bu
Hong memacukan kudanya dengan kencang sekali. Tak
sampai setengah jam, Lu Leng mulai merasa sudah tidak ada
masalah lagi dengan hawa murninya,
Akan tetapi di saat bersamaan, Kiong Bu Hong justru
menghentikan kuda itu secara mendadak, Hati Lu Leng
tersentak apakah sudah tiba di istana Ci Cun Kiong? Dia
segera membuka matanya, seketika diapun jadi tertegun.
Kalau dihitung, kini sudah waktunya Kiong Bu Hong
berada di sekitar istana Ci Cun Kiong, Ketika Lu Leng
membuka matanya, ia melihat sebuah lembah yang penuh
batu-batu aneh, gelap dan amat sunyi, Lu Leng mengerutkan
keningnya, Tiba-tiba Kiong Bu Hong melemparkan Lu Leng
beberapa depa jauhnya, Setelah jatuh di tanah, Lu Leng
melihat Kiong Bu Hong melesat ke arahnya,
Melihat itu, Lu Leng cepat-cepat menghimpun hawa
murninya lagi, ia berharap sebelum Kiong Bu Hong berada
dihadapannya, dia sudah dapat melepaskan diri dari rantai
yang mengikatnya. Ketika Lu Leng baru mulai menghimpun
hawa murninya, Kiong Bu Hong sudah melayang turun
dihadapannya sekaligus mencabut sebilah belati yang amat
tajam, langsung mengarah tenggorokannya dan menekan
belati itu, Apabila Kiong Bu Hong mengerahkan tenaga, Lu
Leng pasti mati seketika! Lu Leng tertawa getir seraya
berkata,
"Tak kusangka akan mati ditanganmu!"
2321
Kiong Bu Hong tertawa dingin
"Bocah, aku justru menolongmu! Kau kira aku
mencelakaimu ?"
Lu Leng memandang belati yang berada di
tenggorokannya, kemudian tertawa gelak dan berkata.
"Memang jagad ini luas sekali, dan penuh dengan
kejadian-kejadian aneh. Beginikah caranya menolong orang?"
Kiong Bu Hong tertawa dingin lagi,
"Bocah busuk, ajal mu sudah berada di depan mata, masih
bisa tertawa?"
Lu Leng tidak menyahut, hanya coba menerka maksud dan
tujuan Kiong Bu Hong, Dia mengusulkan pada kedua iblis
untuk membelinya obat penawar Namun kini ia diancam
dengan belati, jika Kiong Bu Hong memang ingin memperalat
dirinya, maka ia tidak akan dicelakai seujung rambutpun!
setelah berpikir demikian Lu Leng jadi berani, ia tertawa
panjang seraya berkata
"Orang gagah tidak takut mati, maka aku tidak akan
gentar menghadapi ajal ku!"
Kiong Bu Hong tertegun kemudian mendadak tertawa dan
berkata.
"Lu siauhiap memang amat gagah, aku kagum sekali!"
Lu Leng tertawa dingin,
2322
"Kau tidak usah macam-macam, kalau kau berniat
menyelamatkan diriku, cepatlah geser belati yang di
tenggorokanku!"
Kiong Bu Hong berkata,
"Lu Siauhiap, kau adalah orang yang penuh pengertian,
apakah perlu kujelaskan lagi?"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Kalau kau menghendaki aku melakukan sesuatu yang tak
dapat kulakukan, kau jangan memimpikannya!"
Kiong Bu Hong tersenyum.
"Aku tahu Lu siauhiap berhati bajik, tentunya aku tidak
akan menyuruhmu melakukan sesuatu yang bukan-bukan!
Aku hanya ingin meminjam tanganmu untuk membasmi iblis
Merah dan iblis Hijau itu!"
Mendengar itu, seketika Lu Leng tertegun. Dalam hatinya
sama sekali tidak menduga, Kiong Bu Hong akan mengajukan
permintaan tersebut! Karena tadi, Kiong Bu Hong masih
tertawa-tawa berbicara dengan Ban Khong dan Yo Sai Hoan.
Namun tidak sampai setengah jam, dia justru menghendaki Lu
Leng turun tangan membunuh kedua orang itu! Setelah
tertegun cukup lama, Lu Lengpun bertanya,
"Mengapa?"
Kiong Bu Hong memberitahukan.
"Miau Cang Cit Mo punya dendam dengan perguruan
kami!"
2323
Lu Leng berkata sungguh-sungguh,
"Dengan tenagaku sendiri, mungkin aku tidak mampu
melawan mereka berdua!"
Kiong Bu Hong menggeleng-gelengkan kepala,
"Aku tidak bisa membantumu, lagi pula apabila kau
mengabulkan permintaanku kau masih harus bersumpah
berat! jangan beritahukan kepada siapapun tentang urusan
kita ini, barulah aku akan melepaskanmu !"
Ketika sedang berbicara dengan Kiong Bu Hong, Lu Leng
terus menghimpun hawa murninya, Kini sama sekali sudah
tiada masalah! Akan tetapi, Lu Leng masih tidak berani
bergerak Karena belati tersebut masih berada di tenggorokannya,
kalau Lu Leng bergerak sedikit, Kiong Bu Hong pasti
akan menusuk lehemya, dan nyawanya akan melayang!
Lu Leng berpikir sejenak, ia tertawa dingin seraya berkata,
"Siasatmu ini sungguh-sungguh hebat! seandainya aku
berhasil membunuh kedua iblis itu, berarti mewakilimu
membalas dendam! Kalau aku gagal, kaupun tidak akan rugi
apa-apa!"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Lu siauhiap memang orang yang mengerti, itu yang
disebut siasat melempar sebuah batu mendapatkan dua ekor
burung!"
Lu Leng mendengus dingin,
"Hmm!"
2324
Kiong Bu Hong segera berkata lagi,
"Namun terhadap Lu Siauhiap, siasat itu amat berguna
sekali! Kalau kau tiba di istana Ci Cun Kiong, kau pasti mati!
Tapi kini, kau masih bisa mengadu nasib!"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Seandainya kau melepaskan diriku, namun aku tidak pergi
membereskan kedua iblis itu, bukankah akan
menyusahkanmu?"
Kiong Bu Hong tertawa gelak.
"Lu siauhiap merupakan pendekar yang gagah, di kolong
langit ini siapa tidak tahu akan sifatmu? Kalau sudah
mengabulkan tentunya tidak akan mengingkari janji!"
Mendengar itu, Lu Leng jadi diam, Apa yang dikatakan
Kiong Bu Hong memang tidak salah! Kalau sudah
mengabulkan, sudah pasti akan pergi menempuh bahaya
membasmi iblis Merah dan iblis Hijau! Kalau tidak, tentunya
dia tidak dapat meninggalkan tempat ini! Ketika Lu Leng diam
tak bersuara, Kiong Bu Hong justru berkata lagi sambil
tersenyum.
"Lu siauhiap sudah mengambil keputusan?"
Tiba-tiba Lu Leng teringat pada Oey Sim Tit, segera ia
berkata.
"kau bilang setelah aku tiba di istana Ci Cun Kiong pasti
mati, itu belum tentu!"
2325
Kiong Bu Hong memang amat cerdas, Begitu mendengar
ucapan Lu Leng sudah tahu maksudnya, ia tertawa seraya
berkata,
"Lu Siauhiap, setelah Liat Hwe Cousu mati, kegusaran Ci
Cun ternyata masih belum reda. ia mengurung Tuan Muda
Oey di ruang rahasia bawah tanah, hingga kini belum
dibebaskan! Dia tidak akan tahu bahwa kau telah tiba di istana
Ci Cun Kiong!"
Lu Leng tertegun selain menerima permintaan Kiong Bu
Hong, kelihatannya sudah tiada jalan lain! Bertarung dengan
iblis Merah dan iblis Hijau, bisa menang bisa kalah, Lu Leng
sama sekali tidak berani memastikannya, Namun biar
bagaimanapun memang lebih baik mengadu nasib sesuai
dengan apa yang dikatakan Kiong Bu Hong tadi, dari pada
harus mati di istana Ci Cun Kiong. Berpikir sampai disini Lu
Leng menghela nafas panjang seraya berkata,
"Baiklah! Aku mengabulkan permintaanmu!"
Kiong Bu Hong berkata,
"Lu Siauhiap, apabila kau tertangkap lagi oleh kedua iblis
itu, aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa!"
Lu Leng langsung membentak
"Jangan omong kosong!"
Kiong Bu Hong tertawa.
"Ha ha ha.,.!"
2326
Setelah itu, diapun menarik belati dari tenggorokan Lu
Leng. Disaat bersamaan, Lu Lengpun mengerahkan
Lweekangnya dan terdengar suara.
"Brak! Brak! Braak....,,
Rantai yang membelenggu tangan dan kakinya putus
seketika dan dirinya pun terlepas dari balok besar itu, ia
langsung bangkit berdiri! Bukan main terkejutnya Kiong Bu
Hong karena mendadak Lu Leng sudah berada di hadapannya,
seketika wajahnya berubah pucat pias!
Lu Leng mendengus,
"Hm! Legakan hatimu, kini aku tidak akan mencelakaimu!"
Kiong Bu Hong cepat-cepat meloncat mundur beberapa
langkah, setelah hatinya agak tenang, barulah berkata,
"Lu Siauhiap, biar bagaimanapun kali ini aku terhitung
telah menyelamatkan dirimu!"
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Jangan banyak omong kosong!"
"Lu Siauhiap, aku punya suatu cara untuk membantumu!"
Lu Leng bertanya,
"Cara apa?"
Kiong Bu Hong segera mengeluarkan sebuah kedok kulit
manusia dari dalam bajunya, kemudian menyahut
2327
"Lu siauhiap pakai kedok ini lalu pergi ke bangsal itu,
mengakulah sebagai orang Ci Cun Kiong! Ban Khong dan Yo
Sai Hoan pasti tidak akan mencurigaimu gunakan kesempatan
itu untuk turun tangan!"
Terhadap kedua iblis itu memang tidak usah memakai
peraturan rimba persilatan! Pikir Lu Leng dan sekaligus
menerima kedok kulit manusia tersebut. Kedok kulit manusia
itu sungguh istimewa buat-annya tidak cuma beralis dan
berjenggot bahkan tampak hidup pula seperti muka orang. Lu
Leng segera memakai kedok kulit manusia itu. Kiong Bu Hong
langsung berkata.
"Bagus sekali! Keluar dari lembah ini tujuh delapan mil,
bangsat itu sudah terlihat!"
Lu Leng manggut-mangguL Kiong Bu Hong berkata lagi,
"Pakailah kudaku ini!"
Lu Leng tidak banyak bicara, langsung melesat ke
punggung kuda, seketika kuda itu berlari kencang
meninggalkan lembah tersebut!"
Kurang dari dua mil, mereka sudah keluar dari lembah itu,
Disana ada sebuah sungai kecil, pada permukaannya yang
kering Lu Leng dapat melihat disana tercermin seraut wajah
orang tua, yang sama sekali tidak mirip Lu Leng. Walau
demikian, hati Lu Leng tetap merasa tegang, karena
kepandaian Ban Khong dan Yo Sai Hoan yang sangat tinggi,
juga karena sekujur badan mereka penuh racun.
Setelah berhenti sejenak di pinggir sungai barulah Lu Leng
melanjutkan perjalanan lagi menuju ke arah barat, tak lama ia
sudah sampai di jalan besar Dari sana ia sudah melihat
2328
bangsat itu, Lu Leng menepuk pantat kudanya agar berlari
lebih kencang,
Berselang sesaat sampailah dia di depan bangsat itu,
setelah menghentikan kudanya, Lu Lengpun langsung
meloncat turun! Tampak Ban Khong dan Yo Sai Hoan duduk di
dalam bangsal, memandang ke arahnya dengan dingin, Lu
Leng berjalan ke dalam bangsal dengan langkah lebar,
kemudian bertanya lantang,
"Apakah Anda berdua adalah iblis Merah dan iblis Hijau?"
iblis Merah Ban Khong balik bertanya dengan dingin,
"Siapa kau?"
Lu Leng maju selangkah, seraya menyahut,
"Ci Cun mengundang kalian berdua ke Ci Cun Kiong!"
Ban Khong dan Yo Sai Hoan saling memandang, kemudian
bertanya.
"Di mana saudara Kiong?"
Lu Leng maju dua langkah lagi, sedangkan Ban Khong dan
Yo Sai Hoan berdiri serentak, kelihatannya mereka berdua
telah merasakan adanya keganjilan, Lu Leng menyahut,
"Saudara Kiong masih ada urusan lain, maka aku yang
diutus untuk menjemput kalian berdua!"
Saat ini jarak mereka hanya dua tiga meter saja, jarak
yang amat dekat sekali! Ban Khong bertanya.
2329
"Bagaimana sebutan Anda?"
Lu Leng menyahut sambil membuka kedok kulit yang
dipakainya,
"Aku tidak pernah ganti marga maupun nama, margaku
Lu, namaku Leng!"
Ketika menyebut namanya, Lu Leng sudah mengerahkan
Lweekangnya, langsung menyerang mereka berdua dengan
jurus Siang Hong, Cak Yun (Sepasang Puncak Menembus
Awan), terdengar suara ledakan dua kali mengarah dada
kedua orang itu! Jurus tersebut menggunakan sembilan
bagian tenaga, walau Ban Khong dan Yo Sai Hoan telah
mencurigai sikap orang yang ada dihadapannya, namun
mereka berdua sama sekali tidak menduga, Lu Leng akan
kembali kesana!
Karena itu, mereka berdua tidak bersiap, ingin berkelit tapi
sudah terlambat. Angin serangan itu telah menerjang dada
mereka! Betapa dahsyatnya angin serangan itu, kendati
mereka berdua berkepandaian amat tinggi, namun begitu
terserang oleh angin tersebut, mata mereka berkunangkunang
dan termundur-mundur!
"Duk! Duk!"
Punggung iblis Merah Ban Khong dan iblis Hijau
membentur tiang bangsat yang ada di situ, Kalau orang lain
sudah pasti akan mati atau terluka parah! Akan tetapi kedua
iblis itu memiliki Lweekang yang amat tinggi, sebelum
punggung membentur tiang, mereka berdua sudah
mengerahkan Lweekang,
"Braaak!"
2330
Tiang bangsat roboh saat itu juga, membuat debu
mengepul sehingga tidak tampak apapun! Kejadian itu
sungguh di luar dugaan Lu Leng, cepat-cepat ia mengibaskan
tangannya menghalau batu-batu yang akan menimpa dirinya.
Disaat bersamaan diapun melihat cahaya berkelebat-kelebat,
Lu Leng mengenalinya yaitu golok pusakanya yang terselip di
pinggang Ban Khong!
Lu Leng sangat senang dalam hati, ia segera menyerang
ke arah sana dengan jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari
Mengejutkan Langit)! Padahal saat ini debu dan reruntuhan
bangsat itu masih mengepul, sehingga tidak bisa melihat
siapapun, iblis Merah Ban Khong tidak menyangka, golok
pusaka yang direbutnnya justru menunjukkan tempat mereka.
Mendadak iblis Merah Ban Khong menjerit, ternyata
pinggangnya telah terserang oleh angin pukulan yang
dilancarkan Lu Leng, Walau iblis Merah Ban Khong
berkepandaian amat tinggi, tapi terserang dua kali oleh Kim
Kong Sin Ci, diapun tak dapat bertahan lagi, ia terpental
bagaikan layangan putus! Begitu melihat badan iblis Merah
Ban Khong terpental melayang ke atas, Lu Leng segera
mencelat ke atas memburu nya,sesungguhnya Lu Leng ingin
menghabiskan Ban Khong dulu, setelah itu baru menghadapi
Yo Sai Hoan, Akan tetapi, ketika Lu Leng melesat ke atas,
mendadak terdengar suara bentakan Yo Sai Hoan menerjang
ke arah Lu Leng!
* * * *
Bab 109
Lu Leng cepat-cepat berkelit, tampak Yo Sai Hoan
mengibaskan sepasang tangannya, terdengar suara,
2331
"Serrt! Serrrt...."
Seketika terlihat dua gulung asap hitam meluncur Kalau Lu
Leng tidak cepat berkelit tadi, niscaya sudah terkena asap
hitam itu! Tentunya Lu Leng tahu asap hitam itu merupakan
asap yang amat beracun, maka setelah berkelit dia masih
mundur beberapa langkah,
Di saat bersamaan, iblis Merah Ban Khong yang terpental
itu, jatuh di tanah, Dia berusaha bangkit kembali. Tetapi
mendadak Lu Leng melesat ke arahnya! Pada saat yang sama
iblis Hijau Yo Sai Hoan juga menerjang ke arah Ban Khong,
namun tetap terlambat selangkah dari Lu Leng,
Ketika Lu Leng hampir mendekati iblis Merah Ban Khong,
Si iblis Merah justru tertawa sambil mengibaskan tangannya,
Tampak segulung asap hitam meluncur ke arah Lu Leng!
Lu Leng tahu walau iblis Merah Ban Khong sudah terluka
parah, namun kepandaiannya menggunakan racun tetap tidak
berkurang, sehingga ketika melesat ke arah iblis Merah Ban
Khong, Lu Leng sudah bersiap-siap,
Begitu melihat asap hitam meluncur ke arahnya, diapun
bergerak cepat berkelit sekaligus maju ke depan, bahkan juga
melancarkan sebuah serangan dengan jurus It Ci Keng Thian
(Satu Jari Mengejutkan Langit), Dalam deruan angin serangan
itu, terdengar suara jeritan iblis Merah Ban Khong,
"Aaaakh...."
Badannya terpental melayang ke atas, Lu Leng berkata
dalam hati, meskipun iblis Merah Ban Khong berkepandaian
amat tinggi, namun ia sudah terkena tiga serangannya, sudah
pasti dia tidak bisa bertahan. Lagi pula melihat keadaannya
2332
ketika terpental ke atas, badan iblis Merah Ban Khong
kelihatan lemas, jelas dia sudah pingsan.
Lu Leng kembali mencelat ke atas, lalu membalikkan
badannya sekaligus melancarkan sebuah serangan ke arah
iblis Hijau Yo Sai Hoan, iblis Hijau Yo Sai Hoan terpaksa harus
berkelit, kesempatan ini digunakan Lu Leng untuk menjulurkan
tangannya menyambar golok pusaka yang terselip di pinggang
iblis Merah Ban Khong!
Setelah berhasil menyambar golok pusaka tersebut Lu
Lengpun mengayunkannya ke arah dada iblis Merah Ban
Khong. Dada iblis Merah Ban Khong tertembus golok pusaka
dan darah segarpun mengucur deras.
"Duuk!"
iblis Merah Ban Khong roboh. Ternyata dia sudah jadi
mayat! iblis Hijau Yo Sai Hoan melesat ke arah mayat itu,
sepasang matanya berapi-api, ia merogoh ke dalam bajunya
mengeluarkan lima buah kantong kulit kecil
Lu Leng tahu kantong-kantong kulit kecil itu berisi
berbagai macam racun ganas, yang digunakan iblis Merah Ban
Khong dan iblis Hijau Yo Sai Hoan untuk malang melintang di
dunia persilatan!
Lu Leng kelihatan tidak gentar karena tadi begitu turun
tangan dia telah berhasil merebut kembali golok pusakanya,
sekaligus membunuh iblis Merah Ban Khong pula, itu
membuat dirinya bertambah semangat. sehingga diapun maju
sambil menggerakkan golok pusaka itu menggunakan jurus Go
Hou Phu Yo (Harimau Lapar Menerkam Domba), tampak golok
pusaka itu berke1ebat-ke lebat memancarkan cahaya
mengarah bagian dada iblis Hijau Yo Sai Hoan!
2333
iblis Hijau Yo Sai Hoan berdiri di tempat, sepasang
matanya membara. Mendadak dia mengangkat salah sebuah
kantong kulit kecil itu untuk menangkis golok pusaka tersebut!
Melihat itu Lu Lengpun berpikir, tidak mungkin iblis Hijau
Yo Sai Hoan tidak tahu akan ketajaman golok pusakanya, dia
berani menangkis golok pusaka tersebut hanya menggunakan
kantong kulit kecil itu, sudah pasti ada sesuatu, Apabila
kantong kulit kecil itu tersobek, tentunya dia akan
menggunakan racun untuk mencelakai Lu Leng!
Karena itu, Lu Leng cepat-cepat menarik kembali golok
pusakanya sambil mundur! iblis Hijau Yo Sai Hoan berteriak
aneh sambil terus mengejar Lu Leng, Kantong kulit kecil itu
menderu-deru bersuara.
Lu Leng tahu ia tidak boleh tersentuh oleh kantong kulit
itu, langsung ia menghimpun hawa murninya serta mencelat
mundur beberapa depa jauhnya, Tiba-tiba terdengar suara
"Bum!" Bangsal itu roboh! Hal ini sangat mengejutkan anak
buah Liok Ci Khim Mo yang ada disana,
Beberapa kali Lu Leng memasuki Ci Cun Kiong, namun ia
berhasil meloloskan diri, maka Lu Leng dianggap sebagai
musuh besar pihak Ci Cun Kiong, Siapa yang berhasil
menangkapnya dalam keadaan mati atau hidup, akan
memperoleh hadiah besar! Karena itu begitu melihat Lu Leng,
orang-orang yang baru muncul itupun langsung
mengepungnya!
Ketika melihat banyak orang muncul, padahal tempat itu
amat dekat istana Ci Cun Kiong, maka Lu Leng berpikir dalam
hati, kalau ia bertarung terlalu lama maka ia akan semakin
sulit untuk meloloskan diri, Saat belasan orang itu
mengepungnya, diapun mengeluarkan siulan panjang, lalu
2334
mencelat ke atas dua tiga depa tinggi nya. pandangan belasan
orang yang mengepungnya jadi kabur mendadak, sebab Lu
Leng hilang entah kemana, Ketika mereka mendongakkan
kepala, mereka jadi tertegun karena sudah berada di udara.
Di saat belasan orang itu tertegun, terdengarlah suara iblis
Hijau Yo Sai Hoan, Tangannya yang membawa kantong kulit
kecil itu menerjang ke arah belasan orang tersebut
Belasan orang itu tidak tahu akan kelihayan iblis Hijau Yo
Sai Hoan, lagi pula mereka tidak mengenalnya, kawan atau
lawan masih belum tahu jelas. Mereka melihatnya menerjang
dengan membawa kantong kulit kecil, hal ini membuat
belasan orang itu mengiranya adalah musuh, sehingga
beberapa orang langsung menyerangnya dengan pedang dan
golok, "Serrt! Serrrt! Serrrt!"
Kantong kulit kecil itu tersobek. Terlihat asap tipis
menerjang keluar, asap tipis itu beraneka warna, sungguh
indah sekali! Mereka semua tidak tahu akan kelihayan asap
tipis beraneka warna itu, sebaliknya mereka malah bertepuk
tangan sambil bersorak riang gembira, menganggap asap tipis
beraneka warna itu sebagai barang mainan. Beberapa orang
diantaranya masih memandang Lu Leng yang berada di udara.
Lu Leng yang masih berada di udara, tahu jelas asap tipis
beraneka warna itu pasti merupakan racun yang amat ganas
dan mereka yang bersorak sorai itu pasti tiada satupun yang
bisa hidup!
Lu Leng tidak berani merosot turun di tempat itu, terpaksa
ia berjungkir balik melayang turun di tempat lain, Terdengar
iblis Hijau Yo Sai Hoan berteriak-teriak, bergerak bagaikan
angin puyuh mengejar Lu Leng,
2335
Di belakang iblis Hijau Yo Sai Hoan juga terdengar suara
teriakan, ternyata belasan orang itupun ikut mengejar Lu
Leng, namun beberapa langkah kemudian, terdengar pula
suara jeritan yang menyayat hati. Satu persatu mereka roboh
di tanah, mereka mati secara mengenaskan!
Lu Leng tertegun menyaksikan itu, namun ia melihat iblis
Hijau Yo Sai Hoan mengejarnya. Dia Pikir kalau saat ini turun
tangan membunuh iblis Hijau itu, tentu akan memancing
orang-orang istana Ci Cun Kiong kemari, lebih baik
memancing iblis Hijau Yo Sai Hoan ke tempat lain! Setelah
berpikir demikian, diapun mencelat ke belakang beberapa
depa, menuding iblis Hijau itu seraya membentak
"lblis Hijau, ketika berada di gunung Gobi San, aku kurang
waspada sehingga terkena racun kalian! Dulu kalian pernah
lolos dari tangan Sucouku, kali ini jangan harap bisa lolos dari
tanganku!"
Betapa gusarnya iblis Hijau Yo Sai Hoan, wajahnya
berubah hijau membesi dan sepasang matapun membara
penuh hawa membunuh. Dia tidak banyak bicara, hanya
berteriak aneh lalu menerjang ke arah Lu Leng, Di saat
menerjang, tangan iblis Hijau Yo Sai Hoanpun dikibaskan ke
depan, seketika tampak asap kuning meluncur ke arah Lu
Leng bagaikan segulung awan kuning!
Lu Leng memang sudah siap. Begitu iblis Hijau Yo Sai
Hoan menerjang, dia pun segera mencelat ke belakang
sehingga terhindar dari terjangan itu! Hal ini membuat iblis
Hijau Yo Sai Hoan semakin gusar, kembali ia berteriak aneh
sambil menerjang ke arah Lu Leng sekaligus menyebarkan
racun yang berwarna-warni, kelihatan indah sekali.
2336
Lu Leng membalikkan badannya, kemudian melesat pergi.
Dia tahu iblis Hijau Yo Sai Hoan amat membencinya, tentunya
iblis Hijau itu akan terus menerus menyebarkan racun ke
arahnya, dan lama kelamaan racun yang dibawa iblis Hijau
akan habis, sedangkan Lu Leng terus memancingnya ke
tempat lain, agak jauh dari istana Ci Cun Kiong, Selain jauh
dari istana Ci Cun Kiong, racun yang dibawa iblis Hijau Yo Sai
Hoanpun akan habis, saat itulah Lu Leng akan
menghabiskannya!
Lu Leng terus melesat ke depan. sedangkan iblis Hijau Yo
Sai Hoanpun terus mengejarnya sambil berteriak-teriak aneh,
sepasang tangannyapun dikibaskan ke arah Lu Leng
menggunakan racun. Akan tetapi, dia tetap tidak berhasil
menyusul Lu Leng,
Kedua orang yang satu di depan, yang lain di belakang,
sudah melesat pergi tiga empat puluh mil, Lu Leng menoleh
melihat ke belakang, tampak iblis Hijau Yo Sai Hoan masih
terus mengejarnya, namun ia sudah tidak menyebarkan racun
lagi. Mendadak Lu Leng berhenti sambil membalikkan
badannya sekaligus mengayunkan golok pusakanya.
Saat itu iblis Hijau-Yo Sai Hoan terus menguntit Lu Leng
dengan kecepatan yang tidak terkira, sehingga jarak mereka
semakin dekat Begitu Lu Leng berhenti sekaligus menyerang,
maka serangan itu tepat mengarah pada badan Yo Sai Hoan.
Buru-buru iblis Hijau-Yo Sai Hoan menghentikan langkahnya,
tapi... srrr! golok pusaka di tangan Lu Leng tetap berhasil
merobek pakaiannya. Apabila iblis Hijau-Yo Sai Hoan tidak
berhenti tepat pada waktunya, niscaya badannya akan
tersambar golok pusaka tersebut!
Ketika melihat iblis Hijau-Yo Sai Hoan masih berhasil
menghentikan langkahnya, Lu Leng merasa kagum juga dalam
2337
hati, Dia maju selangkah sambil menyerang dengan jurus It Ci
Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan Langit), ternyata dia
menggunakan tangan kiri, Saat ini jarak mereka hanya dua
tiga depa, terdengar suara seperti ledakan,
"Bum!"
Angin serangan yang amat dahsyat mengarah iblis Hijau-
Yo Sai Hoan, iblis Hijau itu berteriak aneh, badannya
sempoyongan ke belakang, darah segar menyembur keluar
dari mulutnya, Saat itu juga tampak tangan kiri iblis Hijau-Yo
Sai Hoan dikibaskan ke depan, seketika terlihat asap yang
kemerah-merahan menyambar ke arah kepala Lu Leng,
Bukan main terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat ia mencelat
ke belakang, saking cepat justru membawa angin, sehingga
asap yang kemerah-merahan itu terbawa angin mengejarnya!
Lu Leng ingin menutup pernafasannya, tetapi... terlambat!
ia mencium bau aneh yang membuatnya nyaris terkulai
seketika! Buru- buru ditancapkannya golok usaka ke tanah
untuk menahan dirinya, dia berhasil dan mendongakkan
kepala melihat keadaan iblis Hijau- Yo Sai Hoan. Tampak iblis
Hijau-Yo Sai Hoan sudah tergeletak di tanah, nafasnyapun
sudah memburu.
Lu Leng tahu serangannya tadi berhasil melukai iblis Hijau-
Yo Sai Hoan, kecuali dia telah berhasil melatih ilmu Kim Kong
Put Hwai, barulah dia dapat bertahan! Kalau tidak, saat ini
sebelah kakinya pasti sudah menginjak ke pintu akhirat!
Tetapi dirinyapun tidak luput dari bahaya karena diapun sudah
terkena racun. Lu Leng tersenyum getir, dia berusaha berjalan
perlahan-Iahan mendekati iblis Hijau-Yo Sai Hoan, begitu
sampai dihadapannya ia langsung membentak
2338
Bagian 54
"Cepat serahkan obat penawar!"
Badan iblis Hijau-Yo Sai Hoan bergerak sedikit,
kelihatannya ingin bangkit berdiri, namun tidak berhasil, iblis
Hijau-Yo Sai Hoan menatap Lu Leng, kemudian tertawa gelak
seraya menyahut terputus-putus.
"0bat... penawar? Kau... kau bermimpi!"
Sesungguhnya Lu Leng tahu tiada gunanya bertanya,
jawaban iblis Hijau-Yo Sai Hoanpun telah diduga sebelumnya,
Mendadak badan Lu Leng sempoyongan termundurmundur
beberapa langkah. Kalau tidak ditahan dengan golok
pusaka, dari tadi dia sudah roboh! Pada saat bersamaan,
diapun merasa sepasang tangan dan kakinya kesemutan.
Terdengar iblis Hijau-Yo Sai Hoan tertawa ter-kekehkekeh,
lalu berkata tersendat-sendat
"Sepasang... tangan dan kakimu, sudah... sudah merasa
kesemutan kan? Kau... kau telah terkena racun penghancur
tulang! Rasa itu... akan menjalar sampai ke bagian dada,
kemudian,., kau... kau akan mati berubah jadi... segumpal
cairan darah...."
Lu Leng berusaha membentak keras,
"Diam!"
iblis Hijau-Yo Sai Hoan masih tertawa terkekeh-kekeh.
2339
"Di kolong langit ini... tiada... seorangpun yang... dapat
menolongmu!"
Sementara Lu Leng merasa kesemutan itu mulai menjalar,
mendadak iblis Hijau-Yo Sai Hoan tertawa gelak, lalu
tenggorokannya mengeluarkan suara.
"Krek!"
Badannya bergoyang beberapa kali, setelah itu diam dan
tidak bersuara lagi!
Ternyata iblis Hijau-Yo Sai Hoan sudah binasa, Melihat itu
Lu Leng merasa puas dalam hati! Mendadak ia teringat,
bahwa dirinya sendiri juga tidak akan luput dari kematian,
bahkan akan mati secara mengenaskan itu membuatnya tidak
bisa tertawa.
Lu Leng terus berusaha berdiri, agar badannya tidak
roboh, Namun rasa kesemutan itu semakin menjalar ia sudah
tidak kuat bertahan, akhirnya roboh juga di tanah. sementara
Sang Surya mulai condong ke barat, membuat pemandangan
di tempat itu amat indah sekali! Akan tetapi sekujur badan Lu
Leng kini sudah tidak bisa bergerak! Lu Leng menyaksikan
pemandangan yang amat indah itu, kemudian menghela nafas
panjang, setelah itu diapun memejamkan matanya,
Semua kejadian lampau bagaikan asap, namun masih
bermunculan di pelupuk matanya, tanpa sadar diapun
menyebut nama Tam Goat Hua perlahan-lahan.... Sayang saat
ini Tam Goat Hua tidak berada di sekitar situ, sehingga ia tidak
mengetahui keadaan Lu Leng.
Ternyata ketika Tam Goat Hua dan Toan Bok Ang
meninggalkan Lu Leng, mereka berdua menuju ke depan
2340
tanpa tujuan, sepanjang jalan, kedua gadis itu sama sekali
tidak mengeluarkan suara, malam harinya, barulah Toan Bok
Ang berkata,
"Kakak Tam, aku takut akan berpisah denganmu!"
Tam Goat Hua manggut-manggut seraya menyahut.
"Perpisahan di kolong langit ini adalah wajar!"
Ketika Tam Goat Hua berkata demikian, teringat pula akan
nasibnya yang malang, air matapun meleleh tak terbendung!
Melihat Tam Goat Hua bersedih, Toan Bok Ang berusaha
menghibur
"Kakak Tam, kita semua adalah orang yang bernasib
malang, juga pernah ingin mati! Tapi justru menyadari tidak
bisa mati begini saja! Kakak Tam, jangan menangis lagi!"
Tam Goat Hua menyeka air matanya,
"Adik Toan, kau benar, kita memang tidak harus berduka
lagi! Tapi begitu teringat, hati tidak terluput dari rasa duka!"
Toan Bok Ang menghela nafas panjang.
Tam Goat Hua bertanya.
"Adik Toan, kau mau ke mana?"
Toan Bok Ang menyahut
2341
"Kini setelah kupikirkan, benar juga apa yang dikatakan
guruku, aku tahu maksud guruku! Kalau aku tidak mati, hatiku
pasti akan mengerti!"
Tam Goat Hua manggut-manggut
"Karena itu, kau ingin pergi mencari gurumu?"
Toan Bok Ang mengangguk
"Ya!"
Tam Goat Hua berkata,
"Bumi begitu luas, ke mana kau mencari beliau?"
Mata Toan Bok Ang mulai bersimbah air, sahut-nya.
"Guru amat baik terhadapku, aku percaya beliau pasti
menungguku di rimba itu dimana kami berpisah disitu! Kakak
Tam, kau mau ikut aku ke sana?"
Tam Goat Hua berpiki sejenak, kemudian menggelengkan
kepala,
"Aku tidak mau kesana!"
Toan Bok Ang menggenggam tangan Tam Goat Hua eraterat,
kelihatannya merasa berat sekali berpisah dengannya,
Berselang sesaat, barulah ia berkata,
"Jaga dirimu baik-baik!"
2342
Usai berkata Toan Bok Angpun melesat pergi, tak lama
sudah hilang di tempat yang gelap. Setelah Toan Bok Ang
pergi, Tam Goat Hua masih berdiri termangu-mangu di
tempati Dia pikir Toan Bok Ang bernasib malang, namun
masih punya seorang guru yang bisa dicari! Namun dirinya
sen-diri? Walau masih punya orang tua, saudara dan orang
yang dicintai, bahkan juga punya orang yang mencintainya,
tapi dia justru tidak ingin bertemu seorangpun di antara
mereka! Lebih baik seorang diri, berkelana kemana-mana,
Di malam yang gelap itu dia terus berjalan seorang diri
hingga pagi hari, setelah embun membasahi rambutnya,
barulah dia beristirahat sejenak di atas pohon, Setelah pulas
sebentar, diapun meloncat turun dari pohon untuk
melanjutkan perjalanan lagi,
Tiba di sebuah kota kecil, dia sarapan dan menyiapkan
sedikit makanan kering, untuk bekal diperjalanan, Malam
harinya, ketika berjalan-jalan di tempat yang gelap, mendadak
ia teringat pada Lu Leng yang sedang menuju ke gunung Gobi
San mencari Tiat Sin Ong, entah sudah bertemu atau beluro,
ia juga tidak tahu apakah Tiat Sin Ong bersedia menyerahkan
Panah Bulu Api kepadanya atau tidak?
Walau tidak ingin menemui Lu Leng lagi, namun mengenai
Panah Bulu Api itu ia tidak bisa meng-abaikannya begitu saja,
sebab kalau tidak berhasil memperoleh Panah Bulu Api
tersebut, sudah jelas mereka tidak dapat membasmi Liok Ci
Khim Mo! Padahal yang membuat dirinya mengalami hal yang
amat memalukan itu adalah perbuatan Liok Ci Khim Mo, maka
dendam itu harus dibalas!
Karena berpikir begitu, maka Tam Goat Hua mengambil
keputusan untuk berangkat ke gunung Gobi San! ia tidak ingin
berjumpa dengan Lu Leng, ia hanya ingin menemui Tiat Sin
2343
Ong saja, Apabila Tiat Sin Ong tidak bersedia memberitahukan
atau menyerahkan Panah Bulu Api itu, maka dia akan
memohon pada orang tua tersebut!
Berhubung tidak ingin bertemu Lu Leng, maka Tam Goat
Hua menempuh jalan yang sepi menuju ke arah gunung Gobi
San, sesungguhnya percuma dia menempuh jalan yang sepi,
sebab Lu Leng sudah menempuh hampir tiga ratus mil.
Kalaupun Tam Goat Hua menempuh jalan besar, itupun belum
tentu mereka akan bertemu. sebaliknya apabila dia
menempuh jalan besar, justru akan bertemu iblis Merah dan
iblis Hijau yang membawa Lu Leng dalam keadaan terpantek
di balok,
Apabila melihat Lu Leng dalam keadaan begitu, sudah
pasti Tam Goat Hua akan turun tangan meno-longnya, dan
berdasarkan kecerdasannya dia pasti berhasil menolong Lu
Leng, Tam Goat Hua terus melakukan perjalanan siang
malam, sepuluh hari kemudian dia sudah berada di bawah
Cing Yun Ling, yang membuat hatinya amat berduka sekali!
Setelah termenung sesaat, barulah dia naik ke atas Cin Yun
Ling, padahal baru dua hari yang lalu Lu Leng meninggalkan
tempat itu.
Ketika Tam Goat Hua tiba di Cing Yun Ling, masih terdapat
beberapa orang yang siap meninggalkan tempat itu. Tam Goat
Hua segera turun tangan menangkap mereka, untuk mencari
tahu apa yang terjadi, barulah ia tahu bahwa dua hari yang
lalu, Lu Leng pernah datang di tempat itu, bahkan juga tahu
tentang iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai Hoan.
Gadis itu tahu siapa kedua iblis itu, apabila Lu Leng
bertemu mereka berdua, sudah pasti akan celakai Oleh karena
itu, Tam Goat Hua segera menuju ke tempat tinggal Tiat Sin
0ng. Ketika hari mulai malam sampailah dia di sekitar tempat
2344
yang dituju, Tampak dua ekor monyet berbulu perak
berkelebat kehadapannya, Begitu melihat gadis itu, kedua
ekor monyet berbulu perakpun berjingkrak gembira,
Tam Goat membelai-belai kedua ekor monyet berbulu
perak itu, lalu menuju ke depan, tampak Tiat Sin Ong duduk di
kursi batu, Tam Goat Hua segera memberi hormat dan
memanggil orang tua itu.
"Tiat Locianpwee!"
Akan tetapi, Tiat Sin Ong tetap memejamkan matanya,
bahkan juga tidak bersuara, Tam Goat Hua berpikir, Tiat Sin
Ong memang ingin hidup tenang, mungkin tidak suka akan
kedatangannya yang mengganggu. Saat ini, Tiat Sin Ong
sedang bersamedi, bagaimana mungkin membangunkannya?
Setelah memanggil beberapa kali, Tiat Sin Ong tetap tidak
menyahut, maka Tam Goat Hua tidak memanggilnya lagi. Dia
bermain dengan kedua ekor monyet berbulu perak hingga hari
mulai gelap,
Tiat Sin Ong tetap duduk tak bergerak di tempat,
menyaksikan itu. Tam Goat Huapun memberanikan diri untuk
meraba hidungnya, ternyata masih bernafas, Tam Goat Hua
memanggilnya beberapa kali, namun Tiat Sin Ong tetap tidak
bergerak Akhirnya Tam Goat Hua terpaksa duduk di atas batu
lain, Tak lama kemudian iapun tertidur pulas karena terlalu
capai dalam perjalanan
Ketika tengah malam, mendadak Tam Goat Hua terbangun
karena mendengar suara-suara aneh! setelah ia mendengar
dengan lebih seksama iapun makin heran sekaligus ngeri,
karena suara itu begitu memilukan, dan seperti latihan ilmu
sesat. Namun iapun sadar bahwa ia bersama Tiat Sin Ong
2345
yang membuatnya menjadi lega dan tidak terlalu khawatir
lagi.
Sembari berpikir, Tam Goat Huapun menengok ke arah
Tiat Sin Ong yang masih duduk bersamedi. Begitu menengok,
Tam Goat Hua jadi tertegun Ternyata kedua ekor monyet
berbulu perak berlutut di hadapan Tiat Sin Ong, suara yang
memilukan itu justru keluar dari mulut kedua ekor monyet
berbulu perak,
Tam Goat Hua tahu kedua ekor monyet berbulu perak
memiliki perasaan yang amat tajam, tanpa sebab tidak
mungkin mereka mengeluarkan suara yang amat memilukan
itu! Apakah telah terjadi sesuatu atas diri Tiat Sin Ong?
Gadis itu segera meloncat ke arah Tiat Sin Ong, sesampai
di hadapan orang tua itu Tam Goat Hua memandang dengan
penuh perhatian Terlihat olehnya wajah Tiat Sin Ong yang
berwarna kemerah-merahan dan sangat aneh! Begitu melihat
warna itu, bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, karena
warna itu merupakan suatu cahaya terakhir! Tam Goat Hua
segera memanggil
"Tiat Locianpwee! Tiat Locianpwee!"
"Perlahan-lahan Tiat Sin Ong membuka sepasang
matanya, lalu berkata,
"Kau lagi? Mau apa kau kemari?"
Suara Tiat Sin Ong amat lemah dan lirih, Kalau tidak
mendengar dengan penuh perhatian, sudah pasti tidak akan
terdengar dengan jelas! Tam Goat Hua segera bertanya,
"Tiat Locianpwee, bagaimana keadaanmu?"
2346
Wajah Tiat Sin Ong tampak tenang sekali, sebaliknya Tam
Goat Hua malah mengucurkan air mata, Tiat Sin Ong
memandangnya sambil tersenyum seraya berkata,
"Gadis bodoh! Mengapa menangis? Manusia bagaikan
sebuah pelita, kalau minyak sudah habis, tentunya akan
padam! Di dunia ini mana ada manusia yang tidak mati?
Sudah tiga hari tiga malam aku tidak makan dan tidak
bergerak! Saat ini hanya karena Lweekangku amat tinggi
maka aku masih bisa bertahan serta tidak cepat mati!"
Tam Goat Hua menyeka air matanya lalu bertanya,
"Tiat Locianpwee sudah bertemu Lu Leng?"
Wajah Tiat Sin Ong tampak tertegun, ia balik bertanya,
" Siapa maksudmu?"
Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, ia segera
menjelaskan
"Lu Leng adalah cucu murid Beng Tu Lojin, dia adalah
pemuda ganteng berusia sekitar dua puluh tahun! Apakah dia
tidak bertemu Locianpwee?"
Tiat Sin Ong menggeleng-gelengkan kepala,
"Tidak! Selain kau, aku tidak pernah bertemu orang ke
dua!"
Tam Goat Hua amat gugup,
"Hah? Kalau begitu dia ke mana?"
2347
Tiat Sin Ong tidak menyahut. Tam Goat Hua
mendongakkan kepala dan memandangnya, namun Tiat Sin
Ong sudah mulai memejamkan matanya, Tam Goat Hua jadi
berpikir, jangan-jangan telah terjadi sesuatu yang tak
diinginkan terhadap Lu Leng.
Tapi ketika ia melihat keadaan Tiat Sin Ong, hatinya
bertambah gugup dan panik! Karena di kolong langit ini,
hanya Tiat Sin Ong seorang yang tahu jejak Panah Bulu Api.
Kalau sampai Tiat Sin Ong mati, maka jejak Panah Bulu Api
akan hilang begitu saja, tanpa ada seorangpun yang
mengetahui nya.
Karena itu dia tidak memikirkan lagi apa yang terjadi atas
diri Lu Leng, cepat-cepat ia berkata kepada Tiat Sin Ong,
“Tiat Locianpwee, cepat buka mata, aku ingin menanyakan
sesuatu yang amat penting!"
Walau Tam Goat Hua memanggil berulang kali, namun
Tiat Sin Ong tidak memperlihatkan reaksi apapun sehingga
membuat gadis itu mulai putus asa! Tetapi mendadak Tiat Sin
Ong membuka matanya.
"Kau ingin bertanya apa padaku?"
Tam Goat Hua segera menyahut.
"Panah Bulu Api! Tiat Locianpwee, Panah Bulu Api berada
di mana?"
Mendadak wajah Tiat Sin Ong tampak berseri-seri,
sahutnya,
2348
"Apakah kakek luarmu... yang menyuruhmu bertanya
padaku? Dulu.,, aku... aku bergurau... dengannya...."
Tiat Sin Ong tahu, Mo Liong Seh Sih adalah kakek dari ibu
Tam Goat Hua, namun orang tua itu tidak tahu bahwa Mo
Liong Seh Sih telah membunuh diri di makam isterinya demi
Panah Bulu Api tersebut! Ketika mendengar suara Tiat Sin Ong
makin lama makin perlahan dan lirih, Tam Goat Hua segera
berkata,
“Tiat Locianpwee, cepat beritahukan!"
Tiat Sin Ong memberitahukan
" Setelah aku merasa bosan, maka kuberikan kepada...
orang lain!"
Mendengar itu, Tam Goat Hua nyaris menangis,
"Diberikan kepada siapa?"
Tiat Sin Ong menyahut dengan suara yang hampir tidak
terdengar lagi
"Kuberikan... kepada... tua bangka,., Thian Sun.,,!"
Usai berkata begitu, Tiat Sin Ongpun menghembuskan
nafasnya yang terakhir, sudah tidak bernafas lagi.
Kedua ekor monyet berbulu perak yang tadi sudah
berhenti mengeluarkan suara rintihan, begitu melihat nafas
Tian Sin Ong putus, mulai mengeluarkan suara rintihan yang
amat memilukan. Terus menerus mereka bersujud di hadapan
jenazah Tiat Sin Ong dengan air mata bercucuran! Setelah itu,
kedua ekor monyet berbulu perak menggotong mayat Tiat Sin
2349
0ng. Mereka memandang Tam Goat Hua sambil mengeluarkan
suara rintihan beberapa kali, lalu melesat ke dalam hutan
Tam Goat Hua tahu bahwa kedua ekor monyet berbulu
perak itu akan mengubur kan Tiat Sin Ong di suatu tempat,
dia berdiri termangu-mangu disitu. Lama sekali barulah
menghela nafas panjang sambil berpikir Ketujuh batang Panah
Bulu Api diberikan kepada tua bangka Thian Sun. Yang
dimaksudkan tua bangka Thian Sun, tentunya adalah Thian
Sun Sianjin yang berdiam di gunung Tiang Pek San!
* * * *
Bab 110
Dulu ketika Beng Tu Lojin meninggal, Thian Sun Sianjin
juga melawat ke gunung Gobi San, namun ia tidak pernah
kembali ke gunung Tiang Pek San. Hal ini merupakan suatu
teka teki dalam rimba persilatan Hingga ketika Lu Leng
terdampar di pulau Hek Ciok To dan melihat tulisan
peninggalan Tian Sun Sianjin, barulah ketahuan bahwa Thian
Sun Sianjin dan Pian Liong Sian Po, bertarung di pulau itu,
Akhirnya mereka berdua mati bersama disana, dan teka teki
tersebut terungkap, namun dimana adanya ketujuh batang
Panah Bulu Api, masih tiada seorangpun yang mengetahui
nya?
Karena Tiat Sin Ong telah memberikan ketujuh batang
Panah Bulu Api kepada Thian Sun Sianjin, maka hanya Thian
Sun Sianjin seorang yang tahu dimana adanya ketujuh batang
Panah Bulu Api tersebut, tapi sayang sekali Thian Sun Sianjin
justru telah meninggal!
2350
Seandainya ketujuh batang Panah Api berada pada murid
Tiang Pek Pay, sedangkan murid Tiang Pek Pay sangat lemah
dan tidak dapat menjaganya, berarti sudah direbut oleh orang
lain dan tidak akan berada di gunung Tiang Pek San.
Hanya ada satu kemungkinan yakni Thian Sun Sianjin
membawa serta ketujuh batang Panah Bulu Api ke pulau Hek
Ciok To! Tetapi, Lu Leng pernah tinggal di pulau tersebut
selama tiga tahun, bagaimana mungkin ia tidak menemukan
ketujuh batang Panah Bulu Api itu? Berpikir sampai disitu, hati
Tam Goat Hua menjadi dingin ia betul-betul putus asa! Setelah
berpikir sejenak, barulah Tam Goat Hua meninggalkan tempat
itu sekaligus meninggalkan gunung Gobi San.
Sepanjang jalan, Tam Goat Hua kembali berpikir Setelah
menerima ketujuh batang Panah BuIu Api, Thian Sun Sianjin
lalu menggunakannya untuk apa? Tidak seharusnya Thian Sun
Sianjin menerima ketujuh batang Panah Bulu Api itu! Setelah
meninggalkan gunung Gobi San, pada hari ke dua menjelang
petang barulah Tam Goat Hua teringat pada Lu Leng.
Lu Leng belum bertemu Tiat Sin Ong, apakah mungkin
telah terjadi sesuatu atas dirinya? Mungkin bertemu iblis
Merah dan iblis Hijau! Berpikir sampai disitu, Tam Goat
Huapun cepat-cepat melanjutkan perjalanannya. Keluar dari
gunung Gobi San, Tam Goat Hua bertemu sekelompok kaum
rimba persilatan yang ingin pergi ke Cing Yun Ling.
Tam Goat Hua tidak bertarung dengan mereka, S ia hanya
bertanya pada mereka mengenai iblis Merah-Ban Khong dan
iblis Hijau-Yo Sai Hoan, barulah ia tahu bahwa Lu Leng telah
ditangkap oleh kedua iblis itu, dipantek pada sebuah balok
besar dan dibawa ke istana Ci Cun Kiong sebagai hadiah untuk
Liok Ci Khim Mo!
2351
Mendengar itu, Tam Goat Hua langsung mengejar dengan
hati tercekam dan amat cemas! Sayang sekali perjalanannya
terpaut tiga hari dengan iblis Merah dan iblis Hijau,
mungkinkah Tam Goat Hua tidak berhasil mengejar
mereka.,.?!
Sementara itu, Lu Leng masih tergeletak di tanah sama
sekali tidak bisa bergerak, haripun dengan perlahan-lahan
berubah menjadi hitam karena tertutup oleh awan mendung.
Tak lama haripun mulai gelap, awan mendung mulai sirna,
Lu Leng yang tergeletak di tanah terus memandang ke
arah langit Tampak bintang-bintang mulai bermunculan. Saat
ini, dia sudah tidak tahu apa yang disebut kedukaan, ia hanya
merasakan hampa dan merana saja!
Dia tergeletak seorang diri disitu selama hampir tiga jam,
alam di sekitarnya terasa amat sunyi dan sepi, Semula, ketika
teringat dirinya akan mati secara mengenaskan hatinya
merasa berduka sekali! Namun lewat tiga jam kemudian,
sekujur badannya sudah kesemutan, dan menimbulkan suatu
rasa malas dalam hatinya, ia ingin tidur seketika agar tidak
bangun lagi! sekarang dia tidak merasa berduka maupun
menderita lagi, walau masih ada rasa penasaran dalam
pikirannya, yaitu belum membasmi Liok Ci Khim Mo dan
dendam kedua orang tuanya masih belum terbalas!
Malam semakin larut. Ketika menjelang tengah malam,
selain merasa jantungnya masih berdetak, ia sudah tidak
merasakan yang lain, sedangkan bintang-bintang di langit
masih gemerlapan, betapa indahnya bintang-bintang itu!
Lu Leng justru memejamkan mata, ia tidak mau
memandang bintang-bintang di langit itu! Tanpa sadar, dari
kedua matanya mengalir air mata, diam-diam menghela nafas
2352
panjang dalam hati. Perlahan-lahan kesadarannya mulai
kabur, dan ber-angsur-angsur jadi setengah pingsan. Walau
demikian dia masih dapat berpikir! Aku sudah hampir mati!
Aku akan segera meninggalkan dunia....
Setiap manusia memang harus mati, tidak akan terlepas
dari malaikat maut! Karena itu, Lu Leng berharap ajal cepatcepat
datang menjemputnya! Saat ini rasa kesemutan sudah
mendekati bagian dadanya, dalam keadaan setengah pingsan
Lu Leng masih merasa jantungnya berdetak, pertanda dia
belum mati, Dia sendiripun tidak tahu entah berapa lama
kemudian sayup-sayup terdengar suara ayam berkokok Ketika
mendengar suara kokok ayam itu, Lu Lengpun merasa heran
dalam hati, Apakah hari sudah terang? Dirinya masih hidup
atau sudah berada di alam baka, dan di sana juga ada ayam
yang berkokok?
Lu Leng berusaha membuka matanya, namun ia segera
memejamkannya kembali karena silau oleh sorot matahari ia
tertegun karena dirinya masih belum mati dan tidak berubah
menjadi segumpal darah walau sudah menderita semalaman
Lu Leng memikirkan beberapa kemungkinan namun tidak
terpikirkan suatu kemungkinan yang masuk akal kecuali satu,
yaitu dia mungkin tidak akan mati! Timbullah sedikit harapan
di dalam hatinya, semangatnya menjadi bangkit lagi, ia
berusaha membuka sepasang matanya, Terlihat olehnya
segala sesuatu yang ada di sekitarnya tetap seperti biasa,
cuacapun amat bagus! Lu Leng menarik nafas dalam-dalam
beberapa kali, badannya tetap tidak bisa bergerak .
Tanpa terasa seharipun sudah lewat, hari berubah menjadi
gelap dengan perlahan-lahan, sedangkan Lu Leng belum
kehilangan seluruh kesadarannya, Dia memang belum mati
dan hanya bagian dada yang tidak merasa kesemutan,
2353
sedangkan sekujur badannya sama sekali tidak bisa bergerak!
Tidak mati dan tidak hidup tergeletak di tanah. Diam- diam Lu
Leng menarik nafas. Kalau begini terus, hanya akan semakin
menderita saja, padahal akhirnya juga akan mati!
Ketika mulai larut malam, mendadak terdengar suara
lolongan srigala di kejauhan. Lu Leng mendengar dengan
penuh pehatian, namun lolongan itu berangsur-angsur hilang
dengan sendirinya. Dia segera menoleh, tak jauh dari
tempatnya masih tetap tergeletak mayat iblis Hijau-Yo Sai
Hoan. Lu Leng menarik nafas dalam-dalam, dalam hati ia tahu
kalaupun di sekitar tempat itu tiada srigala, namun dalam
keadaan seperti ini pasti akan memancing kedatangan hewanhewan
tersebut Dia terus menunggu, tak lama kemudian,
terdengar suara lirih di tempat yang tak begitu jauh, Lu Leng
tertegun
Ia memandang ke arah datangnya suara, di sana muncul
dua buah titik cahaya terang, sedang menuju ke arahnya.
Menyaksikan itu, dinginlah hati Lu Leng, memejamkan mata
tak mau melihat lagi. Berselang sesaat, terdengar suara "Krek!
Krek! Krek!" seperti suara tulang hancur Lu Leng membuka
matanya, tampak seekor srigala yang amat besar berada tak
jauh dari tempatnya. Masih terdapat dua ekor srigala besar
lain yang sudah melalap habis mayat iblis Hijau-Yo Sai Hoan,
lalu mendekati Lu Leng, bahkan duduk disitu pula,
Lu Leng tahu ketiga ekor srigala itu baru menyantap
mayat iblis Hijau-Yo Sai Hoan, sudah pasti perut ketiga ekor
binatang itu tidak begitu lapar lagi. Untuk sementara mereka
tidak akan menyantap dirinya, Tetapi siapa tahu kapan ketiga
ekor srigala itu akan menyantap Lu Leng? Dia ingin
memejamkan matanya agar tidak melihat keadaan di
sekitarnya, dan tidak mau berpikir apa yang akan terjadi Tapi
yang terjadi adalah sebaliknya, ia menatap lekat-lekat pada
2354
ketiga binatang tersebut yang juga menatapnya dengan
tajam.
Selang beberapa saat, mendadak ketiga ekor srigala itu
mengaung melolong panjang dan, seekor diantaranya
langsung mencakar Lu Leng! Saat ini sekujur badan Lu Leng
tidak bisa bergerak, tidak dapat melawan sama sekali!
"Serrt!"
Dada Lu Leng terasa sakit sekali, ternyata baju bagian
dadanya telah tersobek, Bagian dada itupun telah tercakar
sehingga mengucurkan darah. Lu Leng berkeluh dalam hati,
Habislah aku kali ini! Mendadak di depan matanya muncul
cahaya keperak-perakan, sedang ketiga ekor srigala itupun
tiba-tiba mundur beberapa langkah. Lu Leng jadi tertegun,
segera ia memandang ke sisinya. seketika dia bersorak
kegirangan dalam hati, Kini baru ia mengerti, walau dirinya
sudah terkena racun penghancur tulang namun masih dapat
bertahan selama dua hari satu malam, ternyata karena benda
itu!
Benda yang memancarkan cahaya keperak-perakan itu
tidak lain adalah sebuah mutiara. itu adalah mutiara Soat Hun
Cu, pemberian Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek. Perlu
diketahui kegunaan Soat Hun Cu memang untuk
memusnahkan segala macam racun. Lu Leng pernah
menggunakan Soat Hun Cu untuk memusnahkan racun yang
amat ganas, sehingga membuat Soat Hun Cu berubah menjadi
hitam, Lu Leng menganggap Soat Hun Cu telah kehilangan
kegunaannya, maka walau tetap disimpan di dalam baju,
namun tidak pernah memperhatikannya, Ternyata Soat Hun
Cu merupakan benda mustika yang istimewa yang tidak
mungkin akan kehilangan kegunaannya! Hanya saja karena
2355
waktu itu terlampau banyak menghisap racun ganas, maka
membutuhkan waktu untuk pulih seperti semula.
Saat ini, di puncak Lian Hoa Hong, kedua ekor binatang
beracun tidak berani mendekati Lu Leng, sesungguhnya bukan
merupakan suatu keajaiban apa-apa, melainkan disebabkan
oleh Soat Hun Cu tersebut ! Lu Leng sudah terkena racun
penghancur tu!ang, seharusnya dia sudah mati, namun
nyawanya masih panjang karena kebetulan mutiara Soat Hun
Cu itu telah pulih kegunaannya.
Kalau Lu Leng mengetahui hal ini sebelumnya, di saat
badannya masih bisa bergerak pasti ia akan cepat-cepat
menggunakan mutiara Soat Hun Cu untuk menghisap racun
penghancur tulang sehingga racun tersebut akan punah dan
diapun tidak usah tergeletak tak bergerak disitu,
Lu Lengpun tidak teringat bahwa dia menyimpan mutiara
Soat Hun Cu pada bagian dadanya, maka racun penghancur
tulang tidak menjalar sampai ke-situ! Meskipun sekujur
badannya tidak bisa bergerak, namun dia tidak akan mati!
Saat ini, bajunya di bagian dada tersobek oleh srigala,
barulah dia tahu: nyawanya tidak melayang disebabkan oleh
mutiara Soat Hun Cu tersebut! Kebetulan mutiara Soat Hun Cu
jatuh di bawah lengan kiri nya, ia merasa nyaman dan senang,
karena sebentar lagi lengan kirinya pasti sudah bisa bergerak
Tetapi ia melupakan ketiga ekor srigala itu yang menjadi
marah akibat mutiara tersebut!
Salah seekor melolong, lalu mendadak mencakar paha Lu
Leng yang kakinya masih kesemutan, sehingga ia tidak
merasa sakit sedikitpun walaupun pahanya mengucurkan
darah! Bukan main gugupnya hati Lu Leng, kalau lengan
2356
kirinya masih belum bisa bergerak, kemungkinan besar dia
akan mati di bawah cakaran srigala itu!
Lu Leng berusaha agar lengan kirinya menindih mutiara
Soat Hun Cu, dan... berhasil! Lengan kirinya terasa semakin
nyaman, walau untuk sementara masih belum bisa bergerak,
sedangkan kedua ekor srigala yang lain menyeringai
memperlihatkan giginya yang panjang, kemudian menggigit
kaki Lu Leng! Yang seekor lagi justru menerjang ke arah
tenggorokannya, kali ini nyawa Lu Leng betul-betul berada di
ujung tanduk, Di saat bersamaan mendadak dia merasa
lengan kirinya sudah bisa bergerak, cepat-cepat dia
mengangkat tangan kirinya sekaligus melancarkan sebuah
pukulan ke arah srigala yang menerjang kearahnya! Srigala itu
terpental dengan mulut mengucurkan darah, begitu roboh
srigala itu pun binasa.
Semangat Lu Leng bertambah, ia segera melancarkan dua
pukulan ke arah kedua ekor srigala yang sedang menggigit
kakinya, Mereka terpental oleh pukulan yang dilancarkan Lu
Leng! Akan tetapi kedua ekor srigala itu tidak binasa, setelah
terpental, malah bertambah ganas menerjang Lu Leng!
Kini sebelah tangan Lu Leng sudah bisa bergerak ia tidak
merasa takut lagi terhadap kedua ekor srigala itu. Salah
seekor srigala sudah menerjang mendekati Lu Leng, namun Lu
Leng langsung menjulurkan kelima jarinya mencengkeram
kepala srigala itu! Kelima jari Lu Leng menembus kepala
srigala tersebut. Tanpa mengeluarkan suara, srigala itu binasa
seketika! setelah itu, Lu Lengpun bergerak cepat melancarkan
sebuah pukulan ke arah srigala lain. "Plak!"
Kepala srigala itu terpukuI, remuk seketika dan roboh
binasa! Lu Leng menarik nafas lega, kemudian ia memungut
2357
mutiara Soat Hun Cu untuk digosok-gosokkan pada sekujur
badannya sehingga sekujur badannya terasa nyaman sekali!
Berselang beberapa saat kemudian sekujur badannya
sudah bisa bergerak, Lu Leng segera menyimpan mutiara Soat
Hun Cu lalu duduk bersila untuk menghimpun hawa murninya
Keesokan harinya, wajah Lu Leng tampak segar, Ternyata
dia sudah pulih seperti sediakala, Dia mengenang kembali
kejadian dua hari yang lalu, sungguh menyerupai sebuah
mimpi buruk!
Lu Leng termenung sejenak, setelah itu barulah
memungut golok pusakanya, Diapun berpikir, ketika berada di
gunung Gobi San ia belum bertemu Tiat Sin Ong, sebaliknya
malah bertemu iblis Merah dan iblis Hijau yang membuat
nyawanya nyaris melayang, dan entah sudah berapa banyak
waktu yang tersita disitu! Kini sesudah pulih ia harus segera
kegunung Gobi San!
Setelah mengambil keputusan tersebut, diapun segera
berangkat menuju ke barat Ketika hari mulai petang, dia
sudah sampai di sebuah kota kecil ia mampir di sebuah rumah
makan, baru saja duduk ia sudah melihat Kiong Bu Hong
bersama dua orang lain berjalan masuk.
Lu Leng tidak takut pada Kiong Bu Hong, namun saat ini
dia tidak mau menimbulkan masalah. Kebe-tulan dia duduk di
sudut, segera ia menoleh ke tempat lain, sehingga Kiong Bu
Hong tidak melihatnya,
Setelah ketiga orang itu duduk, barulah Lu Leng melirik ke
arah mereka, Ternyata Kiong Bu Hong bertiga sama sekali
tidak memperhatikannya, lebih baik segera meninggalkan
mereka! pikir Lu Leng,
2358
Ketika dia baru mau bangkit berdiri, terdengar salah
seorang itu berkata dengan suara rendah.
"Pemimpin Kiong, mengenai gadis liar Tam Goat Hua itu
berdasarkan tenaga kita bertiga tentunya kita dapat melawan
dia, tetapi mengapa pemimpin Kiong malah melepaskannya?"
Mendengar itu hati Lu Leng tersentak Cepat-cepat ia
pasang kuping untuk terus mendengar pembicaraan mereka,
Terdengar Kiong Bu Hong tertawa gelak,
"Kalian tahu apa? Tentunya aku punya alasan!"
Kedua orang itu berkata serentak
"Kami tahu pemimpin Kiong pasti punya alasan, harap
menjelaskannya!"
Kiong Bu Hong tertawa, setelah itu barulah menjelaskan.
"Dengan tenaga kita bertiga, walau dapat melawannya,
namun tahukah kalian? Tuan muda kita amat mencintainya!
Kalaupun kita berhasil meringkusnya dan dibawa ke istana Ci
Cun Kiong, dalam hati tuan muda pasti tidak akan senang!
Meskipun Ci Cun tidak begitu puas terhadap tuan muda, tapi
mereka tetap adalah ayah dan anak! Sudah pasti Ci Cun
berpihak pada anaknya! Kalian mengerti?"
Kedua orang itu tertawa"rtelak serta menyahut
"Pemimpin Kiong sungguh cerdik!"
Kiong Bu Hong berkata,
2359
"Ci Cun pasti akan mati! setelah dia mati, otomatis ilmu
Pat Liong Thian Im akan diwariskan kepada tuan muda, maka
mana boleh kita berbuat salah terhadapnya?"
Kedua orang itu berkata,
"Kelihatannya Tam Goat Hua menuju ke istana Ci Cun
Kiong, entah mau apa dia kesana ?"
Ketika mereka membicarakan Tam Goat Hua, Lu Leng
sudah terkejut dalam hati, Namun setelah mendengar
pembicaraan mereka ia menjadi tahu bahwa mereka tidak
bertarung dengan Tam Goat Hua, barulah Lu Leng berlega
hati! Kini mendengar dari kedua orang itu bahwa Tam Goat
Hua menuju ke istana Ci Cun Kiong, hatinyapun tersentak, ia
terus mendengar dengan penuh perhatian
Terdengar Kiong Bu Hong tertawa gelak,
"Ha ha ha! Aku sudah tahu mengapa dia ke istana Ci Cun
Kiong!"
Kedua orang itu segera bertanya,
"Apakah... dia sudah bersedia menikah dengan tuan
muda?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Tentu bukan, seumur hidup dia tidak akan menikah
dengan tuan muda!"
Kedua orang itu kelihatan tidak mengerti, mereka bertanya
lagi.
2360
"Kalau begitu, karena apa?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Demi Bocah Lu Leng itu!"
Ketika mendengar Kiong Bu Hong menyinggung namanya,
hati Lu Leng langsung tegang,
Kiong Bu Hong menambahkan
"Tam Goat Hua pasti mendengar bahwa Lu Leng
ditangkap oleh iblis Merah dan iblis Hijau, maka dia menuju ke
istana Ci Cun Kiong untuk menolongnya! Dia justru tidak tahu
aku telah menggunakan suatu siasat, membuat Lu Leng
bertarung dengan kedua iblis itu! sedangkan Tam Goat Hua
yang pergi ke istana Ci Cun Kiong, juga tidak tahu bahwa tuan
muda telah dikurung oleh Ci Cun. Karena itu dia pasti akan
celakai Apabila tuan muda tahu dia tidak bisa menyalahkan
kita! Ha ha ha! siasat orang lain untuk seekor burung dengan
mempergunakan tiga buah batu, tapi aku malah sebuah batu
tiga ekor burung!"
Seusai Kiong Bu Hong berbicara, kedua orang itu terus
memuji nya. sebaliknya justru menggusarkan Lu Leng, bahkan
amat mengejutkannya pula! Setelah berpikir sejenak,
tangannya meraba gagang golok pusaka, dia bangkit berdiri
lalu menghampiri Kiong Bu Hong,
Kiong Bu Hong yang sedang merasa puas, sama sekali
tidak menyadari akan keberadaan Lu Leng disisinya, Kiong Bu
Hong mengira pelayan rumah makan biasa, yang segera
dibentaknya,
"Cepat ambilkan lagi seguci arak yang paling bagus!"
2361
Lu Leng menyahut dengan dingin,
"Pemimpin Kiong, jangan terlampau banyak minum!"
Walau Kiong Bu Hong licik dan banyak akal busuk namun
begitu mendengar suara Lu Leng mendengung di telinganya,
bukan main terkejutnya dia, sampai-sampai dia terlonjak dan
langsung meloncat bangun dari kursinya,
Lu Leng tertawa dingin,
"Pemimpin Kiong, tidak perlu begini!"
Saat ini, kedua orang yang bersama Kiong Bu Hong juga
terkejut sekali ketika melihat kemunculan Lu Leng, ketika
mereka berdua baru mau melancarkan serangan, Lu Lengpun
tertawa dingin seraya membentak.
"Siapa berani bergerak?"
Kedua orang itu saling memandang, kemudian diam tak
berani bergerak sama sekali sedangkan wajah Kiong Bu Hong
sudah berubah kelabu, berkata terputus-putus.
"Ternyata... adalah saudara Lu, kau... kau ingkar, tidak
dapat dipercayai”
Lu Leng bertanya dingin,
"Siapa yang ingkar tidak dapat dipercaya?"
Kiong Bu Hong menarik nafas dalam-dalam.
2362
"Aku dan kau sudah berjanji, aku menghendakimu
membasmi kedua iblis itu!"
Ternyata Kiong Bu Hong mengira kepandaian kedua iblis
itu amat tinggi, walaupun Lu Leng memiliki ilmu Kim Kong Sin
Ci tapi juga akan celaka ditangan kedua iblis itu! Karena itu
ketika melihat Lu Leng berdiri di hadapannya tanpa kurang
apapun, Kiong Bu Hong mengira Lu Leng tidak menepati janji.
Kiong Bu Hong memang tidak tahu, apa yang diduganya
tidak meleset Walau Lu Leng berhasil membasmi kedua iblis
itu, tapi dirinya juga terkena racun aneh! Kalau tidak memiliki
mutiara Soat Hun Cu, nyawa Lu Leng pasti sudah melayang!
Lu Leng memberitahukan dengan dingin.
"Tidak salah, iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai
Hoan sudah mati di bawah tanganku!"
Begitu mendengar kata-kata Lu Leng, Kiong Bu Hong
bertambah terkejut dalam hati, ia bangkit berdiri dengan
tubuh agak bergetar
"Lu Siauhiap... sungguh merupakan pendekar muda yang
gagah perkasa, aku kagum sekali! Kami... kami masih ada
urusan lain, mau mohon pamit!"
Ketika berkata, suara Kiong Bu Hongpun bergetar Usai
berkata, dia segera berjalan pergi. Tetapi Lu Leng segera
membentak keras.
"Pemimpin Kiong! Kalau kau tahu gelagat, lebih baik
duduk kembali !”
Kiong Bu Hong tertawa getir
2363
"Lu Siauhiap....,"
Lu Leng membentak Iagi,
"Jangan banyak omong! Mau duduk kembali tidak?"
Kiong Bu Hong tahu jelas kekuatan mereka bertiga, kalau
terjadi pertarungan mungkin mereka bertiga bukan tandingan
Lu Leng! Apa boleh buat, dia terpaksa duduk kembali.
Lu Leng bertanya.
"Dimana kalian bertiga bertemu nona Tam?"
Kiong Bu Hong menyahut
"Jaraknya kira-kira tujuh delapan mil dari sini!"
Lu Leng bertanya lagi.
"Betulkah dia menuju ke istana Ci Cun Kiong?"
Kiong Bu Hong yang sudah tidak berani macam-macam
menyahut dengan jujur
"Kelihatannya memang menuju ke sana!"
Lu Leng berpikir sejenak, kemudian berkata dengan
dingin.
"Pemimpin Kiong, kalau kau menghendakiku tidak turun
tangan terhadapmu maka kau harus membawaku menyelinap
ke dalam istana Ci Cun Kiong!"
2364
Mendengar itu, wajah Kiong Bu Hong langsung berubah
pucat pias dan berkata tersendat-sendat
"Ini... ini... apabila Ci Cun mengetahuinya, apakah.,, tidak
akan celaka?"
Lu Leng tertawa panjang, kemudian mengangkat jari
tengah tangan kanannya sekaligus mengerahkan tenaga Kim
Kong Sin Ci, walau tidak dilancarkannya namun sudah amat
mengejutkan!
Setelah itu, dia berkata perlahan-lahan,
"Pemimpin Kiong, tanya pada diri sendiri, apakah kau
sanggup menahan serangan Kim Kong Sin Ciku?"
Kiong Bu Hong tertegun, diapun memikirkan suatu akal,
Kalau di tempat ini bertarung dengan Lu Leng, sudah pasti
bukan tandingannya! Akhimya dia manggut-manggut seraya
berkata,
"Lu Siauhiap, tidak sulit bagiku membawamu ke dalam
istana Ci Cun Kiong! Tapi sampai di sana, dirimu malah sulit
selamat!"
Lu Leng tahu bahwa amat berbahaya menyelinap ke dalam
istana Ci Cun Kiong! Namun demi menolong Tam Goat Hua,
maka ia harus pergi ke sana!
Lu Lengpun berkata dengan dingin.
"Sampai di istana Ci Cun Kiong, kalau terjadi sesuatu pada
diriku, kaupun pasti mati dihadapanku!"
2365
Mendengar itu, diam-diam Kiong Bu Hong menarik nafas
dingin, Mendadak Lu Leng membentak.
"Ayoh, jalan!"
Kiong Bu Hong dan kedua orang itu saling memandang
lalu bangkit berdiri, ternyata kedua orang itu adalah orang
kepercayaan Kiong Bu Hong. Ketika Kiong Bu Hong berdiri, Lu
Leng segera menjulurkan tangannya mencengkeram nadi
Kiong Bu Hong, sedangkan kedua orang itu sama sekali tidak
berani berbuat apa-apa!
Mereka berempat berjalan ke luar, sampai di luar pintu
rumah makan tampak tiga ekor kuda di lambat kan disitu, Lu
Leng dan Kiong Bu Hong menaiki seekor kuda, sedangkan
kedua orang itu seorang seekor Setelah berada di punggung
kuda-kuda itu, mereka segera memacu kuda-kuda itu berlari
kencang menuju ke tempat dimana Kiong Bu Hong bertemu
Tam Goat Hua.
Berselang beberapa saat tibalah mereka di tempat tujuan,
tetapi Tam Goat Hua sudah tidak berada disitu, Saat ini hari
sudah menjelang senja, Lu Leng yang duduk di punggung
kuda bersama Kiong Bu Hong dan tetap mencengkeram
nadinya, berkata,
"Cepat lanjutkan perjalanan!"
Kiong Bu Hong menyahut
"Lu Siauhiap, kita melanjutkan perjalanan ke istana Ci Cun
Kiong, Kemungkinan besar Nona Tam sudah celaka di sana!"
Mendengar itu betapa cemasnya hati Lu Leng, ia
membentak dengan penuh kegusaran.
2366
"Kalau terjadi apa-apa atas diri nona Tarn, orang pertama
yang akan kubunuh adalah kau!"
Wajah Kiong Bu Hong berubah kelabu, dengan suara
rendah ia berkata.
"Lu Siauhiap, itu,., itu tiada hubungannya dengan diriku!"
Mendadak Lu Leng mengayunkan tangannya menampar
Kiong Bu Hong,
"Plak!"
Tamparan yang keras itu membuat mata Kiong Bu Hong
berkunang- kunang, namun dia sama sekali tidak berani
menjerit Ternyata dia tahu penyakit apabila menjerit, Lu Leng
pasti akan menampamya lagi. Lu Leng membentak
"Bukankah itu merupakan siasatmu? Satu batu tiga ekor
burung? Bagaimana tiada hubungannya dengan dirimu?"
Kiong Bu Hong diam saja sedangkan ketiga ekor kuda itu
terus melaju ke depan, Ketika hari mulai malam, mereka tiba
di jalan yang baru dibangun itu, Pada bangsat yang berada di
kiri kanan jalan sudah bergantung lentera yang menyala,
bahkan tampak pula para penjaganya.
Ketiga ekor kuda itu terus berlari kencang melewati
bangsat-bangsat itu. Lu Leng menyembunyikan mukanya pada
punggung Kiong Bu Hong agar tidak terlihat oleh para penjaga
yang berada di dalam bangsat Begitu para penjaga melihat
bahwa yang lewat adalah Kiong Bu Hong, maka mereka tidak
berani menahannya,