XtGem Forum catalog
jowo.yn.lt
Bagian 10
Bab 24
Tadi Hwe Hong Sian Kouw sudah berada di bawah angin,
maka dia amat gusar dan penasaran Ketika golok itu
mengarahnya, dia pun membentak keras sambil
menggeserkan kakinya ke batang besi lain, sekaligus
menyerang kepala Lu Sin Kong dengan jurus Toh Hong Pang
Hwe (Angin Berbalik Membantu Api),
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
531
Saat ini, mereka berdua sungguh-sungguh mengeluarkan
jurus yang mematikan,
Apabila golok Lu Sin Kong berhasil membacok sepasang
kaki Hwe Hong Sian Kouw, niscaya kepalanya pun akan
terhantam Liat Hwe Soh Sim Lun.
Kelihatannya jurus mereka, cenderung untuk mati
bersama,
Hwe Hong Sian Kouw memang ingin mengadu nyawa,
namun Lu Sin Kong justru tidak mau, Sebab dia datang di
puncak Sian Jin Hong itu untuk mencari musuhnya, bukan
hanya Hwe Hong Sian Kouw seorang,
Selain Hwe Hong Sian Kouw, masih ada Liok Ci Siansing, si
" .. Setan-Seng Ling dan lainnya,
Kalau dia mengadu nyawa dengan Hwe Hong Sian Kouw,
saudara seperguruannya pasti tidak akan melepaskan mereka,
tapi lebih baik turun tangan sendiri membunuh musuh-musuh
itu,
Oleh karena itu, ketika merasa serangkum tenaga yang
ditimbulkan Liat Hwe Soh Sim Lun menekan dirinya, dia
menghimpun hawa murni, lalu mencelat ke batang besi lain.
Lu Sin Kong memang tidak bernama kosong, sebab dia pun
memiliki Ginkang yang begitu tinggi
LagipuIa dia sudah berada di sisi Hwe Hong Sian Kouw,
Ketika melihat Lu Sin Kong sudah tidak berada di hadapannya,
Hwe Hong Sian Kouw menyadari adanya gelagat yang tidak
menguntungkan maka tanpa peduli apa pun dia langsung
mengayunkan senjatanya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
532
Hwe Hong Sian Kouw sudah lama terkenal, maka walau
ayunan senjatanya tak berarah, tapi justru telah
menyelamatkan nyawanya sendiri Ternyata ketika Lu Sin Kong
berada di sisinya, dia sudah menyerangnya dengan golok.
Di saat bersamaan, Hwe Hong Sian Kouw mengayunkan
Liat Hwe Soh Sim Lun, itu telah melindungi dirinya sekaligus
menangkis serangan Lu Sin Kong,
Senjata mereka beradu, kemudian badan mereka mencelat
ke belakang dan berdiri di ujung batang besi lain,
Mereka bertarung baru empat jurus, namun ke-empat
jurus itu merupakan jurus andalan masing-masing, maka siapa
yang lengah pasti melayang nyawanya, itu membuat semua
orang menahan nafas, terbelalak dan mulut mereka ternganga
lebar
Tak lama kemudian, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu Sin
Kong mulai bertarung sengit lagi.
Badan mereka bergerak cepat sekali. Walau berdiri di
ujung batang besi tajam, namun kelihatannya mereka berdua
seakan berada di tanah datar
Gelang di ujung Liat Hwe Soh Sim Lun, terus berputar
menimbulkan suara "Ngung Ngung" dan memancarkan
cahaya, sedangkan golok Lu Sin Kong mengeluarkan suara
menderu-deru, kadang-kadang terdengar suara benturan yang
amat dahsyat pertarungan itu memang amat menegangkan,
membuat hati semua penonton menjadi tertekan.
Tak terasa pertarungan mereka telah melewati dua puluh
jurus, namun masih belum terlihat siapa yang berada di atas
angin,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
533
Kadang-kadang Lu Sin Kong dalam bahaya, begitu pula
sebaliknya, Tapi dalam keadaan bahaya, mereka masih dapat
menyelamatkan diri.
Berselang beberapa saat kemudian, mendadak terdengar
Han Giok Shia berteriak.
"Ayah! Kenapa tidak membantu diri sendiri menuntut
balas?"
Ketika gadis itu usai berteriak, salah seorang yang
bertarung itu mendadak mencelat ke atas,
Ternyata di saat bertarung, Hwe Hong Sian Kouw dan Lu
Sin Kong harus mencurahkan perhatian masing-masing.
Di saat Han Giok Shia berteriak, perhatian Hwe Hong Sian
Kouw terpecah.
Coba piktr, pada dasarnya Hwe Hong Sian Kouw dan si
Pecut Emas-Han Sun adalah ke kasih. Ke-mudian dikarenakan
terjadi suatu kesalah pahaman, maka mereka berdua
berpisah. Ketika sama-sama sudah tua, mereka berdua justru
berjumpa kembali, tapi baik Hwe Hong Sian Kouw maupun si
Pecut Emas-Han Sun tidak mengungkit kejadian masa lalu,
Hubungan mereka tetap akrab luar biasa, Namun kematian
si Pecut Emas-Han Sun yang mengenaskan ilu, membuat hati
Hwe Hong Sian Kouw terasa sakit sekali.
Karena si Pecut Emas-Han Sun, justru mati di tangan Hwe
Hong Sian Kouw, kejadian itu amat misterius dan sulit di
ungkap kan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
534
Maka teriakan Han Giok Shia tadi, bagaikan sebilah
sembilan menusuk ke dalam hati Hwe Hong Sian Kouw
sehingga perhatiannya buyar dan gerakannya menjadi
lamban.
Padahal tadi, Hwe Hong Sian Kouw sudah mengeluarkan
jurus Hwe Ouh Siang Hui menyerang Lu Sin Kong, itu adalah
jurus yang amat lihay dan dahsyat
Menyaksikan serangan itu, Lu Sin Kong segera mundur
Dalam hati Lu Sin Kong berpikir, setelah berkelit barulah balas
menyerang.
Akan tetapi, ketika Lu Sin Kong mundur, Han Giok Shia
berteriak, dan itu membuat gerakan Hwe Hong Sian Kouw
menjadi lamban.
Begitu melihat gerakannya lamban, Lu Sin Kong langsung
mencelat ke atas sekaligus mengeluarkan jurus It Cu Pik Thian
(Memecahkan Langit), Golok di tangannya berputar putar
cepat sekali, kemudian ujungnya mengarah tenggorokan dan
dada Hwe Hong Sian Kouw, sejurus itu mengalah dua tempat
bahaya pihak lawan, Dapat dibayangkan betapa lihay dan
anehnya ilmu golok itu,
Begitu melihat sinar golok berkelebat di ha-dapannya,
ujung golok itu sudah berada di depan mata. Tersentak hati
Hwe Hong Sian Kouw, Dia ingin berkelip tapi sudah terlambat.
Ketika Hwe Hong Sian Kouw baru mau mengayunkan Liat
Hwe Soh Sim Lun senjata andalannya, mendadak dadanya
terasa sakit sekali. Temyata ujung golok Lu Sin Kong telah
berhasil menusuk dadanya cukup dalam, seketika Hwe Hong
Sian Kouw merasa matanya gelap, dia tahu bahwa dirinya
telah terluka,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
535
Namun dia adalah jago tangguh, Dalam keadaan bahaya
dia masih tidak lupa menghimpun hawa murninya, maka
badannya mencelat ke atas, Namun luka di dadanya terus
mengucurkan darah segar Maka di saat badannya mencelat ke
atas, dia pingsan, tak sadarkan diri, Sudah barang tentu
badannya kembali merosot ke bawah, sedangkan Lu Sin Kong,
begitu melihat Hwe Hong Sian Kouw sudah terluka, dia segera
mengayunkan goloknya ke atas,
Di saat badan Hwe Hong Sian Kouw mulai merosot ke
bawah, Lu Sin Kong menyerangnya dengan jurus Soat Hua
Pian Pian (Bunga Salju Berterbangan).
Apabila golok itu mengenai badan Hwe Hong Sian Kouw,
pasti akan terpotong-potong menjadi belasan potong, jarak
mereka begitu jauh dari para penonton, lagipula kekalahan
Hwe Hong Sian Kouw amat mendadak.
Di antara mereka yang menyaksikan pertarungan itu
memang ada yang ingin menyelamatkan Hwe Hong Sian
Kouw, tapi terlambat.
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih langsung melesat ke sana.
Walau Ginkangnya amat tinggi, tapi dia pun tetap terlambat
selangkah.
"Haaah.,.?" Semua orang mengeluarkan seruhan,
Di saat yang amat genting itu, mendadak terjadi suatu
perubahan yang di luar dugaan. setelah terluka di dada, Hwe
Hong Sian Kouw mencelat ke atas hampir dua tiga depa,
sedangkan Lu Sin Kong tidak mencelat begitu tinggi, tapi
mengayunkan goloknya ke ata,. sementara Hwe Hong Sian
Kouw sudah pingsan ketika badannya merosot ke bawah,
Tiba-tiba genggamannya menjadi renggang, maka Liat Hwe
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
536
Soh Sim Lun, senjatanyapun terlepas dari tangannya dan
langsung meluncur ke bawah,
Sungguh kebetulan, senjata itu justru menimpa ujung
golok Lu Sin Kong yang mengarah ke atas,
Krek! Golok itu terkunci oleh Liat Hwe Soh Sim Lun,
Di saat bersamaan, si Walet Hijau-Yok Kun Sih sudah
sampai di situ dan langsung menyerang Lu Sin Kong dengan
Cui Sia Jit (Memanah Matahari), Tampak Cambuk Peraknya
berkelebat laksana kilat mengarah ke dada Lu Sin Kong,
Tangan kirinya mengibas ke arah Hwe Hong Sian Kouw,
Padahal badan si Walet Hijau-Yok Kun Sih masih berada di
udara, tapi dapat bergerak begitu cepat, sekaligus membuat
dua gerakan yang sedemikian indah, membuat semua orang
berseru memujU nya,
Lu Sin Kong cepat-cepat menggerakkan go1ok-nya, maka
Liat Hwe Soh Sim Lun pun ikut bergerak,
Plak! Cambuk perak si Walet Hijau-Yok Kun Sih melilit Liat
Hwe Soh Sim Lun,
Di saat bersamaan, badan Hwe Hong Sian Kouw pun
terdorong beberapa depa,
Pihak Hui Yan Bun langsung muncul beberapa orang,
termasuk Toan Bok Ang, Mereka menyambut badan Hwe
Hong Sian Kouw, lalu dibawa ke tempat Hui Yan Bun,
Setelah Cambuk Perak itu melilit Liat Hwe Soh Sim Lun, si
Walet Hijau-Yok Kun Sih dan Lu Sin Kong merosot ke bawah,
Kebetulan merosot ke tanah datar yang disisi batu besar itu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
537
Pada waktu bersamaan, mereka berdua saling
melancarkan sebuah pukulan, sehingga terdengar suara
benturan
Blam!
Masing-masing termundur beberapa langkah, sedangkan
Liat Hwe Soh Sim Lun terpental ke atas lima enam depa,
Keiika senjata itu baru merosot ke bawah, mendadak
tampak dua gadis melesat ke arah senjata itu. Salah seorang
gadis itu, tangannya menggenggam Cambuk Perak yang
memancarkan cahaya putih, dia adalah Toan Bok Ang.
Gadis yang satu lagi tidak lain adalah Han Giok Shia.
Tangannya menggenggam pecut emas memancarkan cahaya
kuning,
Setelah sama-sama melesat, barulah hati mereka
tersentak, dan mereka berdua pun mengayunkan senjata
masing-masing, lalu meloncat ke belakang. Liat Hwe Soh Sim
Lun jatuh ke bawah, menancap di atas sebuah batu.
sedangkan ujung pecut emas Han Giok Shia sudah mengarah
ke sana,
Di saat bersamaan, ujung Cambuk Perak itu justru berbalik
mengarah jalan darah Yang Ku Hiat di lengan gadis itu
terdengar pula suara bentakan
"Sudah memusuhi guru sendiri, masih punya muka
mengambil Liat Hwe Soh Sim Lun itu?"
Ketika ujung Cambuk Perak mengarah lenga-nya, Han
Giok Shia mendongakkan kepala, dan barulah dia melihat
dengan jelas siapa gadis itu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
538
Han Giok Shia bersifat keras, lagipuIa Toan Bok Ang
mencacinya tadi, itu membuatnya gusar sendiri.
Dia membentak keras sambil melangkah maju setindak,
"Ser Ser" pecut emasnya sudah berkelebat ke arah Toan Bok
Ang.
Toan Bok Ang segera berkelit, sekaligus balas menyerang
dengan Cambuk Peraknya menggunakan jurus Lang Yung Cih
Thian (Ombak Menderu Ke Langit),
Mereka berdua bergerak cepat, sehingga tak terasa
pertarungan mereka sudah melewati empat jurus, Mendadak
terdengar suara teriakan orang ber-kedok,
"Yang mau bertarung silakan naik ke batu besar itu! Kalian
berdua masih belum mau berhenti?"
Kedua gadis itu memang mendengar, namun mereka
sedang bertarung sengit, tentunya tidak mau berhenti.
"Hm!" dengus orang berkedok,
Badannya bergerak, kemudian dalam sekejap dia sudah
berada di sisi kedua gadis itu lalu menerobos bayangan
bayangan pecut emas dan Cambuk Perak, namun segera
meloncat kembali ke belakang,
Ketika orang berkedok meloncat mundur, Han Giok Shia
dan Toan Bok Ang hanya diam di tempat.
Semua orang terheran-heran, Semula mereka mengira
bahwa orang berkedok itu menotok jalan darah Toan Bok Ang
dan Han Giok Shia.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
539
Tapi setelah melihat dengan jelas, mereka semua justru
tertegun. Temyata kedua gadis itu berdiri diam di tempat,
dikarenakan senjata mereka terikat jadi satu.
Itu pasti perbuatan orang berkedok, Maka dapat
dibayangkan betapa cepat gerakan orang itu.
Setelah meloncat mundur, orang berkedok itu berkata
dengan dingin,
"Kalian gadis kecil, tak mau dengar nasihat orang,
sekarang lihat kalian bisa berbuat apa!"
Saat ini, Han Giok Shia dan Toan Bok Ang berdiri
berhadapan, Mereka saling menatap dengan penuh kegusaran
dan kebencian Karena senjata mereka terikat menjadi satu,
maka mereka berdua tidak tahu harus berbuat apa.
Orang berkedok itu tertawa gelak.
"Ha ha ha! sebentar kalian berdua boleh naik ke atas batu
besar itu untuk bertanding, kenapa harus terburu-buru
sekarang?"
Usai berkata, diapun maju beberapa langkah lalu
melepaskan kedua senjata yang terikat menjadi satu itu.
Seketika kedua gadis itu sudah mau maju untuk bertarung
lagi, namun orang berkedok langsung membentak
"Kalian berdua jangan macam-macam!" Orang berkedok
itu merentangkan kedua belah tangannya, Toan Bok Ang dan
Han Giok Shia merasakan adanya tenaga yang amat dahsyat
menerjang ke arah mereka, membuat mereka terhuyunghuyung
ke belakang beberapa langkah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
540
Tam Ek Hui juga melesat ke sisi Han Giok Shia lalu berbisik
"Nona Han, orang berkedok itu berkepandaian amat tinggi,
maka lebih baik jangan bertindak ceroboh!"
Walau gadis itu merasa penasaran dalam hati, tapi juga
tahu benar apa yang dikatakan Tam Bk Hui, maka dia
menurut.
Toan Bok Ang lebih cerdik dari Han Giok Shia, Maka tidak
usah dinasihati dia sudah tahu bahwa kini sulit baginya untuk
mengambil Liat Hwe Soh Sim Lun, karena itu, dia segera
mundur
Akan tetapi, dia dan Han Giok Shia justru sudah menjadi
musuh, maka kelak pasti menimbulkan banyak urusan.
Setelah kedua gadis itu mundur, Liat Hwe Soh Sim Lun
tetap menancap di atas batu, Semua orang yang berada di
situ, yang berkepandaian tinggi tentu berkedudukan tinggi
dalam rimba persitatan, sudah pasti tidak akan mengambil
senjata itu, sedangkan yang berkepandaian rendah, memang
ingin sekali memperoleh senjata tersebul, sebab dapat
menambah kelihayan mereka, Namun orang berkedok berada
di situ, maka mereka tidak berani maju merebut Liat Hwe Soh
Sim Lun itu,
Orang berkedok tertawa panjang, kemudian duduk
kembali di atas batu hijau, sementara Yok Kun Sih dan Lu Sin
Kong sudah berada di atas batu besar, berdiri di ujung batang
besi tajam dan saling menyerang dengan sengit sekali,
pertarungan mereka sudah melewati tiga puluh jurus,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
541
Badan Yok Kun Sih berkelebat ke sana ke mari dan
Cambuk peraknya pun meliuk-liuk cepat menyerang Lu Sin
Kong,
Lu Sin Kong berdiri diam di atas ujung batang besi, namun
goloknya berkelebatan menangkis cambuk Perak itu. Dia lebih
banyak bertahan daripada menyerang, namun tidak tampak
berada di bawah angin.
Tak terasa pertarungan mereka sudah melewati belasan
jurus lagi, Mendadak terdengar Ang Eng Leng Long berseru.
"Lu Sutee, orang ingin bertarung dengan cara bergilir! Kau
tidak usah melayani mereka, biar aku yang menghadapi!"
Lu Sin Kong tahu jelas bahwa tidak mudah mengalahkan
Yok Kun Sih, bahkan mau mundur pun sulit sekali.
Lagipula apabila dia mundur dari batu besar itu, berarti
sudah mengaku kalah pada lawan.
Kalau orang berkedok itu mencatat di atas batu hijau,
bahwa Go Bi Pai Thian Hou Lu Sin Kong kalah di tangan Hui
Yan Bun Yok Kun Sih, bukankah namanya dan nama
perguruannya akan busuk se!ama-nya?
Oleh karena itu, Lu Sin Kong tertawa, "Leng Suheng, aku
tidak akan takut dengan cara bergilir!"
Mereka berdua sahut-menyahut, jelas menganggap Yok
Kun Sih menggunakan cara bergilir untuk bertarung. perlu
diketahui, tenaga seseorang ada batasnya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
542
Kalaupun orang berkepandaian tinggi, kalau menghadapi
sekian banyak orang bertarung dengan cara bergilir, sudah
pasti tenaganya akan terkuras habis,
Cara bertarung seperti itu, biasanya hanya digunakan oleh
kaum golongan hitam. Golongan putih tidak pernah
menggunakan cara itu, begitu pula tokoh sesat yang
berkedudukan tinggi, sama sekali tidak mau menggunakan
cara itu untuk menghadapi musuh,
Kini si Walet Hijau-Yok Kun Sih mendengar ucapan Lu Sin
Kong yang menyatakan tidak takut menghadapi lawan dengan
cara bergilir, maka dia gusar sekali dan merasa malu,
Serrr! Cambuk perak di tangannya meliuk-liuk ke depan
untuk menghalangi agar Lu Sin Kong tidak menerjang ke
arahnya, Kemudian dia berkata dengan dingin sekali.
"Kalau Leng Tayhiap menganggap begitu, kenapa kau
tidak ke mari memberi petunjuk kepadaku?"
Ang Eng Leng Long menyahut dengan lantang, "Baik!"
Dia langsung melesat ke arah batu besar itu, lalu hinggap
di atas ujung batang besi tajam dan memberi hormat seraya
berkata, "Silakan!"
Mereka berdua sama-sama berkepandaian amat tinggi,
maka kalau bertarung pasti menarik sekali
Akan tetapi, mendadak Toan Bok Ang berteriak-teriak,
"Guru! Guru! Hong Kouw,., cepatlah Guru menengoknya!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
543
Hati Yok Kun Sih tersentak, sebab setelah menyelamatkan
Hwe Hong Sian Kouw, dia sama sekali tidak menengok
keadaannya, Kini dia mendengar muridnya berteriak begitu,
sudah barang tentu hatinya langsung menjadi d ingin.
Dia meloncat ke belakang dua depa, kemudian berkata
dengan dingin.
"Ang Eng Leng Long, sebentar lagi kita baru bertarung!"
Ang Eng Leng Long tersenyum-senyum.
"Baik, aku menurut!"
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih segera melesat ke tempatnya,
tepatnya di sisi Hwe Hong Sian Kouw,
Wajah Hwe Hong Sian Kouw pucat pias dan luka di
dadanya masih mengucurkan darah segar
Yok Kun Sih membentak gusar
"Kenapa kalian tidak menotok jalan darah di dadanya, agar
darahnya tidak terus mengucur?"
Toan Bok Ang segera menjawab
"Guru, aku sudah berusaha menotok jalan darah di
dadanya, tapi darah segar masih mengucur...."
"Hm!" dengus Yok Kun Sih, lalu membungkukkan
badannya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
544
Di saat bersamaan, mendadak Hwe Hong Sian Kouw
membuka matanya, kemudian bibirnya bergerak gerak, lama
sekali barulah terdengar suaranya,
"Kalian semua.,, harus berhati-hati! Suara har-pa.,, walau
si Pecut Emas-Han Sun mati di tanganku, tapi sesungguhnya
justru mati karena suara harpa itu!"
Walau suaranya serak, tapi semua orang dapat
mendengarnya dengan jelas,
Seketika, hati semua orang menjadi tertegun Karena apa
yang dikatakan " Suara Harpa", membuat semua orang tidak
mengerti akan maksudnya.
Tapi ada seseorang yang mengerti, dia adalah Tam Ek Hui.
Karena itu, dia pun tenngat akan kejadian hari itu,
Dia dan adiknya meninggalkan beberapa baris tulisan di
atas batu di Hou Yok, setelah itu barulah mereka berdua
meninggalkan tempat itu, Tak seberapa lama kemudian
mendadak terdengar suara harpa yang amat nyaring,
Sebetulnya tidak aneh, lagipula mereka berdua terus
berlari ke depan, Di saat suara harpa itu berhenti, mereka
berdua justru baru tahu, ternyata diri mereka tetap berada di
tempat semula,
Kalau dihitung waktu, seharusnya mereka berdua sudah
mencapai dua tiga puluh mi1.
Ketika itu, Tam Ek Hui dan adiknya terbengang-bengong,
sama sekali tidak tahu sebab musababnya, maka mereka tidak
begitu memikirkan tentang kejadian itu. Kini terdengar Hwe
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
545
Hong Sian Kouw mengatakan "Suara Harpa", hatinya pun
tersentak
Si Walet Hijau-Yok Kun Sih mengerutkan ke-ning, lalu
bertanya.
"Hong Kouw, kau bilang apa?"
Hwe Hong Sian Kouw membuka matanya lagi.
"Suara harpa itu... kalian semua harus memperhatikan
suara harpa itu!"
Setelah mengatakan itu, mendadak Hwe Hong Sian Kouw
menghela nafas panjang dan melanjutkan
"Liat Hwe Soh Sim Lun... berikan kepada Ah Ang, di dalam
gelang itu...."
Berkata sampai di situ, sudah tiada suara lagL
Yok Kun Sih menaruh tangannya di dada Hwe Hong Sian
Kouw, ternyata jantungnya sudah berhenti berdetak
Toan Bok Ang segera bertanya,
"Guru bagaimana keadaan Hong Kouw?"
Yok Kun Sih menggeleng-gelengkan kepala dan
matanya sudah bersimbah air. "Dia... dia sudah mati,"
Toan Bok Ang termangu-mangu, sama sekali tidak dapat
mengucapkan apa pun, dan wajahnya tampak murung.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
546
Yok Kun Sih memandang Toan Bok Ang seraya berkata,
"Ah Ang, sebelum menghembus nafas penghabisan Hong
Kouw berpesan Liat Hwe Soh Sim Lun harus diberikan
kepadamu. Cepat kau pergi ambillah senjata itu!"
Toan Bok Ang memang sudah mendengar pesan itu,
bahkan dia tahu bahwa di dalam senjata itu tersimpan
sesuatu. Maka dia segera melesat ke arah senjata itu,
Di saat bersamaan, Han Giok Shia juga ingin melesat ke
sana, tapi keburu dicegah Tam Ek Hui.
"Nona Han, senjata itu tidak begitu istimewa dan luar
biasa, tidak usah diperebutkan!"
Di saat Tam Ek Hui berkata, Toan Bok Ang sudah
mengambil senjata itu dan kemudian kembali ke tempatnya.
Dalam hati Han Giok Shia, tentunya merasa tidak rela,
Tapi senjata itu sudah berada di tangan orang, maka dia
terpaksa diam
Semua orang melihat Hwe Hong Sian Kouw yang amat
terkenal itu, justru telah mati, itu membuat mereka semua
berfirasat buruk, dan suasana pun menjadi hening sekalL
Setelah hening sejenak, mendadak Lu Sin Kong
mendongakkan kepala sambil tertawa keras, tapi sepasang
matanya tampak basah.
"Hujin (lstriku), kau boleh sedikit tenang di alam baka."
Usai berkata begitu, dia membalikkan badannya untuk
memandang si "" Setan-Seng Ling seraya membentak.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
547
"Setan tua, kenapa kau masih berpura-pura?"
Tiba-tiba Yok Kun Sih menyela.
"Tunggu, urusan kita masih belum selesai!"
Ang Eng Leng Long tertawa dingin
"Yok Kun Sih, kami ke mari bukan untuk ribut mulut
denganmu! setelah urusan pokok diselesaikan, kami pasti
akan membuat perhitungan denganmu, maka kau tidak usah
terburu-buru!"
Yok Kun Sih juga tertawa dingin tapi lalu diam, tidak
menyahut, sedangkan ketua Tiam Cong Pai sudah berkata
kepada Lu Sin Kong.
"Lu Cong Piau Tau, urusan setan iblis harus diserahkan
kepada Tiam Cong Pai lho!"
Sembari berkata, dia menghunus pedangnya, lalu melesat
ke arah batu besar tempat besi-besi berujung tajam tertancap.
Lu Sin Kong dan Ang Eng Leng Long tahu jelas mengenai
ilmu pedang Chu Liok Khie, dahsyat dan amat lihay. Akan
tetapi, si Setan-Seng Ling adalah datuk sesat golongan hitam,
ilmu yang dipelajarinya amat aneh dan membahayakan pihak
lawan, membuat pihak lawan sulit menjaganya,
Namun Chu Liok Khie yakni ketua Tiam Cong Pai juga
bukan orang sembarangan Dia memiliki ilmu pedang yang
amat dahsyat, lihay dan cepat Kalaupun tidak dapat
mengalahkan si Y Setan-Seng Ling, tapi dia tidak mungkin
kalah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
548
Lagipula Sebun It Nio berasal dari Tiam Cong Pai, maka
pihak Tiam Cong Pai ingin membalas dendamnya itu memang
wajar
Oleh karena itu, begitu Chu Liok Khie berdiri di ujung
batang besi tajam itu, Lu Sin Kong dan Ang Eng Leng Long
segera mundur dari tempat itu,
Chu Liok Khie menuding si " . Setan-Seng Ling dengan
pedangnya, lalu berkata,
"Seng Ling, sudah waktunya kau keluar!"
Si Nabi Setan-Seng Ling bangkit berdiri perlahan - lahan
sambil tertawa gelak,
"Ha ha ha!"
Suara tawanya tidak mengejutkan orang, sebab dia belum
mengerahkan ilmu Ratapan Setan, setelah mengeluarkan
suara tawa, dia lalu memandang Lu Sin Kong seraya berkata
dengan serius,
"Lu Cong Piau Tau, kita pernah berjumpa di . kota Su Cou.
Ketika itu di antara kita terjadi salah paham, sehingga kalian
terkena pukulanku Mengenai kematian isteri mu di rumah Han
Sun, aku turut berduka cita."
Ucapan si Nabi Setan-Seng Ling itu membuat semua orang
terheran-heran. sesungguhnya Lu Sin Kong juga merasa
heran, namun dia hanya mengeluarkan suara dengusan
Si Nabi Setan-Seng Ling sama sekali tidak tersinggung,
bahkan dia tertawa lagi.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
549
"Ha ha ha! Lu Cong Piau Tau, menurut aku pertikaian di
antara kita lebih baik kita gagalkan!"
Chu Liok Khie dan lainnya langsung menggeram ketika
mendengar ucapan si Nabi Setan-Seng Ling.
Akan tetapi, si Nabi Setan-Seng Ling malah tersenyumsenyum,
lalu berkata.
"Lu Cong Piau Tau, aku punya suatu bisnis, ingin
mengadakan transaksi denganmu Aku yakin, Lu Cong Piau
Tau pasti mau!"
Apa yang diucapkan si Nabi Setan-Seng Ling, semakin
membingungkan semua orang, termasuk langsung Lu Sin
Kong sendiri
Akan tetapi, Ang Eng Leng Long segera membentak
"Ada apa katakan saja! Kenapa harus plintat-plintut?"
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata perlahan-lahan, bahkan
sepatah demi sepatah.
"Lu Cong Piau Tau, walau isteri mu telah binasa, tapi
putramu justru masih hidup, Kau tahu itu?"
Hati Lu Sin Kong bergerak, kemudian dia membentak
sengit
"Hidup atau matinya putraku, bagaimana kau tahu?"
Si Setan-Seng Ling tertawa.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
550
Terus terang, kini putramu berada di dalam istana
Setanku."
Wajah Lu Sin Kong langsung berubah, dan dia lalu maju
selangkah sambil tertawa dingin.
"Siapa yang tidak tahu kau banyak akal busuk dan licik?
Aku bukan anak kecil, bagaimana mungkin akan terjebak oleh
akal busukmu?"
Lu Sin Kong berkata begitu karena dia yang menemukan
mayat anak tanpa kepala di gudang batunya, dan pakaian
yang ada di tubuh mayat itu mirip pakaian putranya.
Maka dalam hatinya, dia sudah menganggap putranya itu
telah meninggal, tidak mempercayai omongan orang lain,
Lu Sin Kong tentunya tidak tahu, bahwa mayat anak tanpa
kepala yang berada di gudang batunya itu, merupakan suatu
siasat busuk untuk menimbulkan kekacauan dalam rimba
persilatan.
Si Nabi Setan-Seng Ling menyahut
"Lu Cong Piau Tau, mencari urusan ini aku sendiri pun
merasa sulit untuk meyakinkanmu, Betul atau tidaknya
putramu berada di istana Setan, lebih baik kau bertanya
kepada Tujuh Dewa dan Yu Lao Pun, ketua Tay Chi Bun, kau
akan segera tahu."
Lu Sin Kong segera membalikkan badannya. Di saat itulah
si sastrawan Se Ci, yakni salah satu dari Tujuh Dewa itu sudah
berkata.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
551
"Apa yang dikatakan si Nabi Setan-Seng Ling memang
benar"
Sementara wajah Yu Lao Pun yang penuh daging itu,
sungguh tak sedap dipandang.
Menyaksikan semua itu, Lu Sin Kong pun mulai percaya
akan apa yang dikatakan si Nabi Setan-Seng Ling, Hatinya
terkejut dan girang membaur menjadi satu.
Girang karena Lu Leng, putra kesayangannya masih hidup
terkejut karena kini putranya jatuh ke tangan si Nabi Setan-
Seng Ling, entah bagaimana penderitaan putranya,
Lu Sin Kong segera bertanya,
"Kau apakan dia sekarang?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa.
"Aku menaruhnya di neraka yang kedelapan belas lapis di
istana Setan. Tempat itu amat aman baginya."
Lu Sin Kong tahu, istana Setan itu berada di dalam perut
gunung Pak Bong San, berlapis-lapis ke dalam tanah
berjumlah delapan belas lapis, maka dinamai Neraka Delapan
Belas Lapis.
Mendengar ucapan itu, Lu Sin Kong menarik nafas lega,
"Bagaimana kau terhadapnya?"
Si Nabi Setan tertawa,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
552
"Lu Cong Piau Tau boleh mempercayaiku, aku sama sekali
tidak berniat jahat, Hanya saja... putramu harus ditukar
dengan satu barang, Aku yakin kau pasti setuju."
Lu Sin Kong tahu si Nabi Setan-Seng Ling menyandera
putranya, sudah pasti punya maksud tertentu Akan tetapi, dia
justru tidak tahu si Nabi Setan-Seng Ling menghendaki barang
apa.
Ketika Lu Sin Kong baru mau bertanya, tapi si Nabi Setan-
Seng Ling sudah berkata,
"Urusan ini tak leluasa dibicarakan di sini, maka setelah
urusan di sini selesai, bagaimana kalau kita bicara di tempat
lain?"
Lu Sin Kong berpikir sejenak, kini Lu Leng berada di
tangan si Nabi Setan-Seng Ling, tentunya dia harus menuruti
perkataannya, maka dia manggut-manggut seraya berkata:
"Baiklah."
Wajah si Nabi Setan-Seng Ling tampak puas sekali, Dia
memandang semua orang sejenak, lalu berkata.
"Kau sudah setuju, aku pun mau mohon pamit sekarang."
Si Nabi Setan-Seng Ling beranjak pergi sambil memberi
isyarat kepada Kou Hun Su Seng Cai dan So Mia Su Seng Bou,
kemudian mereka bertiga segera meninggalkan tempat itu,
Akan tetapi, Chu Liok Khie yang sudah berdiri di ujung
batang besi tajam bagaimana mungkin membiarkan mereka
pergi?
Dia segera menghimpun hawa murni, kemudian berseru.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
553
"Setan tua! Apakah kau mengaku kalah, maka mau pergi?"
-ooo0ooo-
Bab 25
Mendadak si Nabi Setan-Seng Ling mendongakkan kepala
ke langit, kemudian tertawa gelak, Suara tawanya sungguh
mengejutkan dan kedengaran seakan membetot sukma orang
yang mendengarnya, Dari itu dapat diketahui bahwa dia telah
mengerahkan ilmu Ratapan Setan. Kemudian dia menyahut
dengan suara yang tak sedap di dengar
"Aku takut terhadap ketua Tiam Cong Pai? Apakah orangorang
yang berada di sini akan mempercayainya?"
Nada suara si Setan-Seng Ling sungguh angkuh. Namun
semua orang tahu apa yang diucapkannya itu memang benar
Walau ketua Tiam Cong Pai berkepandaian amat tinggi, semua
orang mengetahui itu. Akan tetapi, si Nabi Setan-Seng Ling
memang tidak takut kepada nya.
Air muka Chu Liok Khie langsung berubah. "Kalau tidak
takut, kenapa harus segera pergi?" Si Nabi Setan-Seng Ling
tertawa dingin, "Aku masih punya urusan penling, tidak punya
waktu untuk omong-kosong denganmu!" Chu Liok Khie segera
membentak "Setan tua, kau mau kabur ke mana?" sekonyongkonyong
badan Chu Liok Khie berkelebat Dia melesat ke arah
si Nabi Setan-Seng Ling, sekaligus menyerangnya dengan
pedang.
Begitu melihat Chu Liok Khie menerjang ke arahnya, si
Nabi Setan-Seng Ling langsung cepat-cepat mengibaskan
tangannya ke belakang, sehingga kedua putranya terdorong
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
554
beberapa depa, Setelah itu, barulah dia berkelit dengan
gerakan berputar
Siunnng! Pedang Chu Liok Khie lewat di sisinya, Chu Liok
Khie berjuluk Sin Chiu Kiam Kek (Pendekar pedang Tangan
Sakti), maka berdasarkan julukannya, dapat diketahui betapa
lihay dan dahsyatnya ilmu pedangnya, serangan itu luput,
maka dia bergerak cepat melintangkan pedangnya sambil
maju selangkah. Dia tidak mengeluarkan jurus apa pun, tapi
pedangnya justru mengarah pinggang si Nabi Setan-Seng
Ling, Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa aneh, membuat
merinding semua orang yang mendengarnya,
Chu Liok Khie yang memiliki Lweekang tinggi, di saat ini
dia pun tertegun sedangkan pukulan yang dilancarkan si Nabi
Setan-Seng Ling, sudah mengarah dadanya,
Chu Liok Khie tahu dia memiliki ilmu pukulan Im Si Ciang
yang amat beracun. Sebun It Nio, kakak seperguruannya
tersambar angin pukulan itu, akhirnya binasa di tangan Hwe
Kong Sian Kouw,
Maka ketika melihat pukulan itu mengarah dadanya, dia
pun segera meloncat ke belakang beberapa depa,
Di saat bersamaan, tampak sosok bayangan berkelebat
tahu-tahu sudah berada di hadapan mereka, sosok bayangan
itu ternyata-orang berkedok.
Tak peduli siapa pun dan tak terkecuali! Mau bertarung,
silakan naik ke atas batu besar itu!" katanya dengan lantang,
Chu Liok Khie bertanya dengan suara parau,
"Setan tua, kau ke sana?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
555
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa dingin,
"Aku harus cepat-cepat kembali ke istana Setan mengurusi
putra Lu Cong Piau Tau, tidak ada waktu untuk bertanding
denganmu!"
Chu Liok Khie tertawa gelak,
"Ha ha ha! Kalau begitu, harap sobat berkedok mencatat
di batu, bahwa si Nabi Setan-Seng Ling tidak berani menerima
tantangan ketua Tiam Cong Pai."
Setelah mendengar ucapan itu, air muka si Nabi Setan-
Seng Ling langsung berubah dari matanya menyorot tajam
menatap Chu Liok Khie seraya berkata.
" Kalau begitu, kau memang ingin menjajalku?"
Chu Liok Khie manggut-manggut sambil tersenyum. "Tidak
salah!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, lalu melesat ke arah
sebuah pohon yang cukup besar, dan melancarkan pukulan
pada pohon itu,
Plaak!
Pukulannya tidak membuat pohon itu bergoyang sedikit
pun, bahkan daun-daunnya pun tidak bergoyang sama sekali.
Sesaat, banyak orang yang tidak tahu maksud si Nabi
Setan-Seng Ling memukul pohon itu, maka mereka tampak
terheran-heran, sedangkan si Nabi Setan-Seng Ling, setelah
melancarkan pukulan itu, lalu kembali ke tempat semula.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
556
"Kalau Anda bisa melancarkan pukulan seperti yang
kulakukan barusan, aku pasti mengaku kalah kepadamu!"
Chu Liok Khie tahu, pukulan yang dilancarkan si Nabi
Setan-Seng Ling tadi, pasti merupakan suatu ilmu pukulan.
Akan tetapi, dia justru tidak tahu ada apa dengan pukulan
itu, maka dia tidak berani segera setuju.
Di saat bersamaan, mendadak semua orang berseru kaget,
Chu Liok Khie segera mendongakkan kepala, ternyata semua
orang sedang memandang ke arah pohon itu.
Chu Liok Khie juga segera memandang pohon tersebut
Tampak daun-daun pohon itu berubah menjadi hitam dan
mulai rontok. Dalam waktu sekejap pohon itu telah gundul tak
berdaun sama sekali, bahkan dahan dan rantingnya pun sudah
kering,
Sin Chiu Kiam Kek Chu Liok Khie tersentak hatinya, Bagi
orang yang memiliki Lweekang tinggi, memukul rontok daundaun
pohon memang tidak sutit.
Tapi dalam waktu sekejap daun-daun itu berubah hitam
dan rontok, bahkan ranting dan dahan menjadi kering, itu
agak sulit Sebab si Nabi Setan-Seng Ling telah menggunakan
semacam pukulan beracun, barulah dapat membuat pohon itu
jadi begitu.
Di saat Chu Liok Khie tersentak dan tertegun, si Nabi
Setan-Seng Ling justru tertawa dingin.
"Kalau kau tak dapat melancarkan pukulan seperti itu,
mengenai pertandingan kita, sementara ini tidak perlu
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
557
dibicarakan Masih banyak waktu suatu hari nanti, aku pasti
mohon petunjukmu!"
Seketika wajah Chu Liok Khie berubah menjadi merah,
walau dia memiliki Lweekang tinggi, tapi tidak mampu
melancarkan pukulan seperti itu, Chu Liok Khie terus berdiri di
situ dengan wajah tak sedap dipandang,
Menyaksikan itu, Lu Sin Kong tahu bahwa Liok Khie dalam
keadaan serba salah, maka segera ber-kata,
"Saudara Chu, itu adalah ilmu pukulan beracun. Kita bukan
golongan hitam, tentunya tidak bisa melancarkan pukulan
seperti itu, Dia bilang ada urusan mau pergi, biarlah dia pergi,
Kelak masih banyak waktu, dia tidak bisa kabur ke manamana."
Chu Liok Khie tahu bahwa ucapan itu adalah demi
mukanya, maka dia amat berterimakasih dalam hati dan
menyahut
"Apa yang dikatakan Lu Cong Piau Tau masuk akal, setan
tua! Kau boleh menungguku di istana Setani!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, lalu beranjak pergi.
Tapi kemudian mendadak dia berpaling memandang Lu
Sin Kong, lalu tersenyum seraya berkata,
"Aku akan berada di pintu istana Setan, menunggu
kedatangan Lu Cong Piau Tau!"
Lu Sin Kong manggut-manggut, itu demi keselamatan Lu
Leng putranya, sebab kalau dia banyak menyahut dan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
558
menyinggung perasaan si Nabi Setan-Seng Ling sudah barang
tentu putranya yang akan menderita,
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata lagi.
"Lu Cong Piau Tau, saat ini sebagian orang yang
berkumpul di puncak Sian Jin Hong, punya tujuan yang sama
sepertiku, Tapi Lu Cong Piau Tau harus ingat satu hal,
putramu berada di dalam istana Setan!"
Lu Sin Kong terheran-heran dalam hati, sebetulnya si Nabi
Setan menyandera Lu Leng untuk menukar barang apa
dengan Lu Sin Kong? Dan apakah benar sebagian dari orangorang
yang berkumpul di puncak Sian Jin Hong berniat
meminta suatu barang kepadanya?
Berpikir sampai di sini, mendadak Lu Sin Kong teringat
suatu urusan sebulan yang lalu.
Ketika itu dia bersama isteri nya dari Lam Cong ke Su Cou,
sepanjang jalan, entah berapa banyak jago tangguh ingin
merebut kotak kayu yang di-kawalnya, para jago tangguh
yang pernah bertarung dengan mereka suami isteri, semuanya
berkumpul di puncak Sian Jin Hong.
Apakah mereka masih menghendaki kotak kayu itu?
Terhadap kotak kayu yang misterius itu Lu Sin Kong merasa
benci dan berduka,
Dikarenakan kotak itu, isterinya meninggal dan
menimbulkan urusan besar ini.
Tapi Lu Sin Kong dari awal hingga kini tetap tidak
mengerti, kotak kayu itu menyangkut urusan besar apa?
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
559
Hanya saja dia merasa, kotak kayu itu memang misterius
dan penuh teka-teki, bahkan juga menimbulkan badai dalam
rimba persilatan Hingga kini, badai itu masih terus melanda,
Setelah berpikir lama sekali, akhirnya Lu Sin Kong
mendengus dingin,
"Hmm!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa-tawa, lalu meninggalkan
puncak Sian Jin Hong, Tapi ketika dia baru menginjak undakan
batu, mendadak terdengar suara bentakan keras,
"Harap tunggu, Seng Ling!"
Si Nabi Setan-Seng Ling menolehkan kepala ke orang
datangnya suara bentakan itu, Ternyata yang membentak itu
adalah si Duta Api Obor dari Hwa San Pai.
Tidak banyak orang berkepandaian tinggi yang berkumpul
di puncak Sian Jin Hong dapat membuat si Nabi Setan-Seng
Ling merasa segan.
Orang aneh berkedok itu adalah orang pertama yang
membuatnya merasa segan, karena asal-usulnya tidak jelas,
lagipula berkepandaian begitu tinggi,
Selain dia adalah Sui Cing siansu aliran Buddha Go Bi Pai,
Ang Eng Leng Long dan beberapa orang lainnya, termasuk
Liat Hwe Cousu ketua Hwa San Pai.
Maka ketika tahu bahwa si Duta Api Obor yang
membentak memanggilnya hati si NabiSetan tersentak,
seketika juga dia menoleh kedua putranya, kemudian berkata
dengan suara rendah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
560
"Kalian berdua pulang dulu ke istana Setan menungguku!"
Kedua putranya mengangguk, lalu melesat pergi
meninggalKan puncak Sian Jin Hong,
Si Nabi Setan-Seng Ling memandang si Duta Api Obor,
lama sekali, barulah bertanya.
"Duta Api Obor ada petunjuk apa?"
Si Duta Api Obor menyahut sepatah demi sepatah .
"Couso kami mengharap sementara ini Anda jangan
kembali ke istana Setan!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tahu, bahwa pihak Hwa San Pai
mau cari gara-gara kepadanya, maka seketika wajahnya
berubah menjadi tersedap dipandang.
"Ada hubungan apa gerak-gerikku dengan Cousu kalian?"
Si Api Obor menyahut kaku.
"Anda tunggu sebentar, pasti akan mengetahui-nya!"
Usai berkata begitu, si Duta Api Obor lalu kembali ke
tempatnya, Tampak Liat Hwe Cousu bangkit berdiri lalu
melangkah ke sebuah pohon yang cukup besar, kemudian
melancarkan sebuah pukulan,
Seperti pukulan yang dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling
tadi, pukulannya pun tidak membuat daun dan dahan pohon
itu bergoyang,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
561
Menyaksikan keadaan itu, si Nabi Setan-Seng Ling sudah
tahu, bahwa Liat Hwe Cousu berniat menjajal Lweekangnya,
Karena dia sudah turun tangan melancarkan sebuah
pukulan pada pohon itu, tentunya dia pun tidak bisa pergi
begitu saja,
Padahal perhitungannya sudah matang sekali, Lu Leng
berada di tangannya, maka apa pun kemauannya pasti di
turuti Lu Sin Kong.
Dan juga dia pun tahu jelas, begitu memberitahukan
bahwa Lu Leng berada di istana Setan, tentunya ada orang
berniat merebut Lu Leng dari tangannya, Namun dia tahu
jelas, istana setan tempat tinggalnya merupakan tempat yang
amat bahaya bagi orang lain, tapi alangkah baiknya pulang
duluan untuk mengatur segalanya,
Setelah Lu Sin Kong ke istana Setan dia akan bicara serius
dengannya, Oleh karena itu, dia tidak mau menerima
tantangan Chu Liok Khie, karena Chu Liok Khie bukan orang
biasa. Kalau bertarung, itu berarti akan menyita waktunya,
Karena itu, dia menggunakan Im Si Ciang memukul pohon
itu, agar Chu Liok Khie tidak terus menerus menantangnya,
maka dia boleh segera meninggalkan tempat itu,
Akan tetapi, tak terduga sama sekali Liat Hwe Cousu turun
tangan sendiri ingin mencoba kepandaiannya,
Tak seberapa lama daun-daun pohon itu pun berubah
kuning, namun sama sekali tidak rontok, Liat Hwe Cousu
mundur selangkah, lalu mengibaskan lengan jubahnya ke arah
pohon itu, orang-orang yang berada di sekitar pohon itu
semuanya merasakan adanya hawa panas,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
562
Bum!
Daun-daun yang sudah berubah kering itu mulai rontok,
Berdasarkan kejadian itu kelihatannya pukulan yang
dilancarkan Liat Hwe Cousu tidak selihay pukulan yang
dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling,
Karena itu, semua orang mulai berbisik-bisik
membicarakannya, tidak mungkin begitu Liat Hwe Cousu turun
tangan, langsung terjungkal di tangan si Nabi Setan-Seng
Ling.
Di saat semua orang sedang berbisik-bisik, justru telah
terjadi hal yang luar biasa,
Ternyata daun-daun yang rontok itu, hancur seperti
tepung sebelum menyentuh tanah,
Setelah menyaksikan kejadian itu, semua orang terbelalak
dan amat kagum kepada Liat Hwe Cousu, Sebab pukulan yang
dilancarkannya tadi, jauh lebih lihay daripada pukulan yang
dilancarkan si Nabi Setan-Seng Ling,
Walau semua orang tidak begitu menyukai Liat Hwe
Cousu, tapi setelah dia memperlihatkan kepan-daiannya,
mereka merasa kagum dan bersorak memuji nya
Si Nabi Setan-Seng Ling mengerutkan kening, namun dia
pun amat kagum dalam hati, kemudian berkata dengan
lantang."
"Aku hanya melancarkan satu kali pukulan, sudah dapat
membuat daun-daun barubah hitam dan rontok. sedangkan
Liat Hwe Cousu masih harus mengibaskan lengan jubahnya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
563
barulah membuat daun-daun itu rontok dan hancur seperti
tepung, itu berarti kami seri! Entah masih ada petunjuk apa?"
Liat Hwe Cousu mendengus lalu menoleh memandang si
Duta Api Obor, Dia amat angkuh dan merasa dirinya
berkedudukan paling tinggi dalam rimba persilatan, maka
dalam anggapannya, tiada seorang pun yang berada di situ
berderajat berbicara dengannya,
Oleh karena itu, apabila dia mau berbicara, cukup si Duta
Api Obor yang mewakilinya,
Si Duta Api Obor segera maju selangkah, lalu berkata
dengan lantang,
"Cousu kami telah memperlihatkan Lweekang yang amat
tinggi, harap Anda setelah menyaksikan itu, barulah pergi,
tidak akan terlambat, kan?"
Si Nabi Setan-Seng Ling mengerti maksudnya, harus pula
memperlihatkan ilmu tinggi.
Seketika si Nabi Setan-Seng Ling berpikir, walau
kepandaian Liat hwe Cousu amat tinggi, namun dia pasti bisa
meloloskan diri, Dengan berbagai macam perangkap yang ada
dalam istana Setan, mungkin Liat Hwe Cousu dan para jago
tangguh Hwa San Pai, belum tentu dapat menyerbu ke dalam,
Oleh karena itu, Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa dingin.
"Aku justru ingin tahu bagaimana hebatnya ilmu silat Hwa
San Pai!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
564
Liat Hwe Cousu mendengus, Badannya segera bergerak
bagaikan segulung api menuju ke batu besar Dalam waktu
sekejap, dia sudah berada di sisi batang besi tajam,
Si Nabi Setan-Seng Ling terkejut Betulkah Liat Hwe Cousu
ingin bergebrak dengan dirinya?
Kalau betul begitu, Yang Hwe Sin Kang (Tenaga Sakti Api
Membara) yang dimiliki Liat Hwe Cousu, justru merupakan
tawan ilmu silat istana Setan,
Si Nabi Setan-Seng Ling terus berpikir, akhirnya dia
mengambil suatu keputusan, asal Liat Hwe Cousu membuka
mulut menantang, dia akan segera meninggalkan tempat itu,
meskipun harus menanggung rasa malu.
Akan tetapi, setelah berada di sisi besi tajam itu, Liat Hwe
Cousu tidak meloncat ke atas,
Mendadak badannya bergerak laksana kilat, tampak
bayangan merah menerobos ke sana ke mari di sela-sela
belasan batang besi tajam itu,
Ketika dia berhenti bergerak, belasan batang besi tajam itu
telah berubah me1engkung-1engkung. itu membuat semua
orang tertegun saking kagumnya. Dalam hati mereka
membathin, hanya orang aneh yang berkedok dan Sui Cing
Siansu yang memiliki Lweekang setinggi itu.
Di saat bersamaan, terdengar si Duta Api Obor berseru
dengan lantang,
"Cousu kami sudah memperlihatkan Lweekang-nya, harap
si Nabi Setan-Seng Ling berbuat seperti itu!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
565
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa gelak,
"Ha ha ha! Lweekang Liat Hwe Cousu sungguh hebat, aku
kagum sekali! Karena balasan batang besi tajam itu sudah
melengkung semua, harap pemiliknya meluruskan lagi!"
"He he he!" Orang aneh berkedok tertawa ter-kekehkekeh.
"Kalian berdua yang akan bertarung, kenapa malah
melampiaskan pada belasan batang besi tajam milikku itu?"
Sembari berkata, orang aneh berkedok meloncat turun
dari batu hijau, lalu mendekati batu besar itu. Mendadak dia
menggerakkan kipas rombengnya ke arah belasan batang besi
tajam.
Plak! Plak! Plak! Plak!
Dalam waktu sekejap, belasan batang besi tajam itu sudah
lurus semua seperti semula,
Si Nabi Setan-Seng Ling manggut-manggut lalu melesat ke
arah batu besar itu, kemudian menggerakkan jari telunjuknya
ke arah belasan batang besi tajam.
Tring! Tring!
Dalam waktu sekejap, semua batang besi tajam itu
melengkung lagi dan itu sungguh membuat kagum semua
orang.
Setelah itu, dia berkata sambil menjura kepada Liat Hwe
Cousu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
566
"Lweekangku masih di bawah Lweekang Anda, Aku
mengaku kalah dan mohon pamit sekarang!" justru di luar
dugaan, si Duta Api Obor tertawa gelak,
"Ha ha ha! Kini Anda telah mengaku kalah, maka Cousu
kami menghendaki Anda menyerahkan Lu Leng! Ka!au tidak,
pasti agak merepotkan Anda!"
Biasanya si Nabi Setan-Seng Ling malang melintang dalam
rimba persilatan, selama itu tidak pernah ketemu batunya
selalu berada di atas angin.
Akan tetapi hari ini, dia bertemu Liat Hwe Cousu, Enam
belas tahun yang lampau, ketika dia baru berkecimpung dalam
rimba persilatan sama sekali tidak pernah bertemu lawan yang
setanding, maka namanya melambung tinggi di daerah selatan
dan utara.
Hari ini dia terus merendah, itu sudah cukup
mempermalukan dirinya sendiri, agar dapat segera
meninggalkan puncak Sian Jin Hong.
Saat ini begitu mendengar apa yang dikatakan si Duta Api
Obor, betapa gusarnya dalam hati.
Mukanya yang memang menyeramkan itu bertambah
seram, dia tertawa dingin seraya menyahut
"Lu Leng berada di dalam istana Setan, Kalau Liat Hwe
Cousu menghendakinya, silakan ke sana."
Si Duta Api Obor segera bertanya dengan suara parau.
"Kalau begitu, Anda tidak mengabulkan?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
567
Si Nabi Setan-Seng Ling memandang Liat Hwe Cousu,
Kebetulan sekali Liat Hwe Cousu pun sedang memandangnya,
Mereka berdua jadi saling memandang, Mendadak dalam
hati si Nabi Setan-Seng Ling timbul suatu perasaan yang amat
aneh.
Padahal yang dipelajari si Nabi Setan-Seng Ling adalah
ilmu Ratapan Setan, Tawa Setan, Langkah Setan dan Tubuh
Setan, yang semua itu merupakan ilmu sesat yang amat lihay,
bahkan dapat mempengaruhi pikiran orang,
Akan tetapi, Liat Hwe Cousu justru memiliki ilmu Hian Sin
Hoat (llmu Sakti Membuat pandangan Orang jadi Kabur),
Oleh karena itu, si Nabi Setan-Seng Ling cepat-cepat
mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak
terpengaruh oleh ilmu Hian Sin Hoat. Setelah itu barulah
hatinya merasa tenang kembali
Si Nabi Setan-Seng Ling tahu, kalau dia tidak
mengabulkan, Liat Hwe Cousu pasti turun tangan
membekuknya, lalu membawanya ke Pak Bong San, Ketua
Hwa San Pai itu tidak perlu masuk ke dalam istana Setan,
cukup memanggil kedua putranya menyerahkan Lu Leng,
tentunya kedua putranya tidak berani membangkang,
Karena itu, si Nabi Setan-Seng Ling sudah memutuskan
dalam hati, maka dia tertawa hambar
"Saat ini Liat Hwe Cousu amat menghargaiku, pasti akan
memberi kebaikan pula kepadaku, Namun... mengenai urusan
tersebut aku seorang diri tidak bisa mengambil keputusan."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
568
Kali ini, Liat Hwe Cousu membuka mulut, berkata sepatah
demi sepatah.
"Siapa?"
Si Nabi Setan-Seng Ling menunjuk orang aneh berkedok.
"Saudara ini."
Begitu si, Setan-Seng Ling menunjuk orang itu, Liat Hwe
Cousu langsung memandang orang aneh berkedok itu dengan
sorotan tajam,
Akan tetapi, di saat bersamaan, si i Setan-Seng Ling
bergerak cepat melesat pergi bagaikan segulung asap
meninggalkan tempat itu,
Biar bagaimanapun Liat Hwe Cousu tidak menyangka si
Nabi Setan-Seng Ling akan bertindak begitu, Karena si Nabi
Setan-Seng Ling merupakan seorang tokoh dalam rimba
persilatan, bahkan amat terkenal.
Siapa pun tidak menyangka, dia akan kabur begitu saja,
Maka tidak mengherankan kalau semua orang yang berada di
situ saling memandang dengan mata terbelalak.
Ketika melihat si Nabi Setan-Seng Ling melesat pergi, Liat
Hwe Cousu pun membentak keras sambil menerjang ke
arahnya,
Namun Liat Hwe Cousu tidak berhasil menangkap si Nabi
Setan-Seng Ling, sebab si Setan-Seng Ling telah mengerahkan
ilmu Ginkang-nya melesat pergi, sesungguhnya kalau Liat Hwe
Cousu mau mengejarnya, sudah pasti akan berhasil Akan
tetapi, berdasarkan kedudukannya, kalau dia bergerak si Duta
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
569
Api Obor yang menjadi perintis pembuka jalan dengan obor
tersebut Karena itu, wajah Liat Hwe Cousu berubah tidak
sedap dipandang, lalu kembali ke tempatnya,
Setelah si Nabi Setan-Seng Ling pergi, tak lama hari pun
mulai sore, Semua orang yang berkumpul di situ mulai mengisi
perut, tiada seorang pun membuka mulut menantang pihak
lain,
-ooo0ooo-
Bab 26
Walau begitu banyak orang berkumpul di puncak Sian Jin
Hong, namun hanya mempunyai dua tujuan, Tujuan pertama
membalas dendam, tujuan kedua yakni ingin memperoleh
barang kawalan Lu Sin Kong yang misterius dan penuh tekateki
itu,
Tapi mereka semua justru tidak tahu bahwa sebetulnya
barang apa yang dikawal Lu Sin Kong, Mereka hanya mengira
bahwa barang itu merupakan suatu barang pusaka.
Urusan hari ini, boleh dikatakan dendam Sebun It Nio
telah terbalas sebagian karena Hwe Hong Sian Kouw telah
binasa, Walau Yok Kun Sih dan lainnya tidak akan melepaskan
Lu Sin Kong, itu merupakan urusan lain, Si Pecut Emas-Han
Sun mati di tangan Hwe Hong Sian Kouw, kini Hwe Hong Sian
Kouw telah binasa, maka urusan tersebut boleh dikatakan
telah usai,
Urusan lain, Lu Sin Kong tahu putranya belum mati,
tentunya tidak akan mendendam Liok Ci Sian-sing dan kawanKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
570
kawannya, hanya akan bertanya kepada Liok Ci Siansing,
kenapa mayat anak tanpa kepala itu disembunyikan di gudang
batunya,
Bagi orang yang berniat merebut kotak kayu tersebut,
sudah putus asa karena Liat Hwe Cousu pun menghendaki
barang tersebut, Siapa berani membenturnya yang
berkepandaian begitu tinggi?
Dikarenakan itu, suasana di puncak Sian Jin Hong sudah
tidak begitu tegang mencekam lagi, Namun ketika matahari
mulai tenggelam di ufuk barat, membuat kemerah-merahan
puncak Sian Jin Hong, sepertinya ternoda oleh darah, Hati
setiap orang tahu, tidak mungkin cuma mati Hwe Hong Sian
Kouw seorang, urusan di situ akan selesai begitu saja,
Tidak salah! Puncak Sian Jin Hong hanya tenang satu
malam. Keesokan harinya mendadak terjadi suatu perubahan
yang di luar dugaan.
Namun kini mari mengikuti perjalanan Tam Goat Hua.
Malam itu Tam Goat Hua meninggalkan puncak Sian Jin Hong
sambil memikirkan asal-usul orang aneh berkedok itu.
Tam Goat Hua adalah gadis cerdas, namun tidak dapat
terpikirkan nya mengenai asal-usu! orang aneh berkedok
tersebut Daiam hati dia berharap mudah-mudahan di tengah
jalan berjumpa ayahnya, agar bisa bertanya-tanya.
Kemudian dia teringat pula tentang Cit Sat Sin Ciang,
Hiang Bu Sam Na dan Cit Sat Sin Kun dan itu amat
membingungkan nya.
Maka kalau dia berjumpa dengan ayahnya, sungguh
banyak yang akan ditanyakan Setelah itu, dia pun berpikir,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
571
seorang diri akan memasuki istana Setan Bagaimana
bahayanya istana Setan, kaum rimba persilatan
mengetahuinya, Dia berangkat ke sana entah akan lancar dan
berhasil membawa keluar Lu Leng?
Hati Tam Goat Hua amat kacau namun dia tetap
melanjutkan perjalanan Tak terasa dia sudah menempuh
perjalanan tiga puluh mil lebih.
Tiba-tiba gadis itu mengerutkan kening, sepertinya merasa
ada orang mengikutinya dari belakang, Dia segera menoleh ke
belakang, Walau gelap gulita, tapi dalam beberapa depa masih
bisa terlihat agak jelas, justru tiada seorang pun di
belakangnya.
Tam Goat Hua berdiri di tempat sambil berpikir,
bagaimana dirinya merasa bisa ada orang mengikuti-nya?
Setelah berpikir sejenak, dia tersadar bahwa tidak mendengar
suara apa pun. Akan tetapi, dia justru merasa ada orang
mengikutinya, Kening gadis itu berkerut-kerut, kemudian
melanjutkan perjalanan Setelah beberapa mil, dalam hati
timbul lagi perasaan demikian Tam Goat Hua sama sekali tidak
mengeluarkan suara, namun sekonyong-konyong
membalikkan badannya sekaligus mengayunkan rantai yang
melekat di 1engannya.
Gerakannya sungguh di luar dugaan Kalau ada orang
mengikutinya di belakang, pasti akan tersambar oleh rantai
besi itu, Akan tetapi di belakangnya tetap tiada seorang pun
Tam Goat Hua tertawa dalam hati Karena dirinya
mengalami berbagai kejadian aneh maka membuatnya
menjadi terus bercuriga.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
572
Cukup lama dia berhenti di tempat, setelah itu barulah dia
melesat pergi mengerahkan Ginkang, Tapi baru melesat
setengah mil, hatinya terasa lagi ada orang mengikutinya di
belakang, bahkan kali ini dia mendengar suara.
itu ketika dia melewati sebuah batu, sepertinya mendengar
suara "Plak" seakan ada orang menekan batu itu.
Tam Goat Hua segera menoleh ke belakang, tapi tiada
seorang pun berada di sekitar batu itu. seandainya ada pohon
di situ, mungkin itu adalah suara jatuhnya ranting di atas
batu.
Akan tetapi, di sekitar batu itu justru tiada pohon sama
sekali, maka Tam Goat Hua yakin pasti ada orang
mengikutinya, Dia tertawa dingin seraya berkata dengan suara
dalam.
"Sobat dari mana, terus mengikutiku? Kenapa tidak mau
muncul untuk berkenalan?" suaranya tidak begitu nyaring,
namun di tempat sepi yang gelap gulita itu terdengar jelas
sekali,
Dia berseru berulang kali, tapi tiada suara sahutan. Tam
Goat Hua yakin, kalau ada orang mengikutinya, orang itu pasti
bersembunyi di belakang batu tersebut
Tam Goat Hua tertawa dingin, kemudian berkata.
"Anda terus mengikutiku, sudah pasti ada urusan. Kini
Anda bersembunyi di belakang batu, Anda kira aku tidak
tahu?"
Sembari berkata, Tam Goat Hua menghimpun hawa
murninya mendadak badannya mencelat ke atas, itu adalah
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
573
Ginkang ajaran ayahnya, Hui Thian Na Goat (Terbang Ke
Langit Mengambil Bulan) merupakan ilmu Ginkang yang amat
tinggi, juga ilmu andalan ayahnya,
Setelah badannya mencelat ke atas, tiba-tiba meluncur ke
arah batu itu, lalu berdiri di atasnya.
Di saat dia berdiri, tampak sosok bayangan melesat pergi
dengan ringan sekali, bagaikan se-gumpalan asap.
Ketika bayangan itu melesat pergi, gerakannya sungguh
aneh dan sulit diuraikan dengan kata-kata. Badannya tetap
lurus sepasang kakinya kelihatan menginjak tanah tapi juga
tidak, sepertinya badan orang itu terhembus oleh angin.
Menyaksikan itu, Tam Goat Hua tertegun.
Ayahnya berkepandaian amat tinggi, bahkan mengenali
pula ilmu silat partai lain, Sejak kecil Tam Goat Hua dan
kakaknya sudah mulai belajar ilmu silat kepada ayahnya, juga
mendengar penjelasan tentang ilmu silat berbagai partai.
Walau gadis itu belum begitu dalam pengalamannya dalam
rimba persilatan namun banyak yang telah diketahuinya. Tapi
ketika menyaksikan gerakan orang itu, ia justru tidak tahu
berasal dari perguruan mana gerakan tersebut.
Badan orang itu tampak ringan, juga tidak mengeluarkan
suara sedikit pun. Gerakan itu mirip ilmu Langkah Setan si
Nabi Setan-Seng Ling, tapi ilmu Langkah Setan merupakan
ilmu Ginkang aliran sesat, maka akan membawa hawa sesat
pula,
Ketika orang itu melayang pergi, justru tiada hawa sesat,
itu membuat Tam Goat Hua berdiri termangu-mangu di atas
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
574
batu itu, Di saat orang itu hampir lenyap ditelan kegelapan,
Tam Goat Hua segera berseru,
"Aku sudah melihat Anda, kenapa Anda tidak mau
menemuiku? Ginkang Anda begitu tinggi, pertanda Anda
bukan orang biasa! Tapi kenapa tidak mau menemui ku ?"
Sosok bayangan itu terus melayang, seakan tidak
mendengar suara seruan Tam Goat Hua. Dalam waktu sekejap
sosok bayangan itu sudah tidak kelihatan Iagi.
Gadis itu tahu bahwa orang tersebut memiliki Ginkang
yang amat tinggi, kalau pun dia mengejarnya juga percuma,
tidak akan dapat menyusul, sesungguhnya Tam Goat Hua
amat penasaran, sebab tidak tahu siapa orang itu, dan tidak
tahu tujuan orang itu mengikutinya,
Di saat Tam Goat Hua termangu, mendadak terdengar
suara "Ser" di tempat yang tak jauh. Di bawah sinar rembulan
yang remang-remang, tampak sebatang anak panah kecil
meluncur ke arahnya.
Ketika melihat anak panah kecil itu meluncur kepadanya,
Tam Goat Hua amat gusar dalam hati, sebab orang itu
memiliki Ginkang yang begitu tinggi, namun gerak-geriknya
justru tidak berani terang-terangan,
Mula-mula dia mengikuti Tam Goat Hua secara diam-diam,
setelah gadis itu melihat bayangannya, malah menyerang Tam
Goat Hua dengan panah.
Setelah anak panah itu mendekat, barulah Tam Goat Hua
menjulurkan tangannya untuk menyambar-nya. Begitu
menggenggam anak panah itu, dia merasa heran, sebab
panah itu amat ringan sehingga tangannya seakan tidak
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
575
menggenggam apa pun. padahal tadi Tam Goat Hua
mendengar suara "Ser" itu cukup keras, namun amat ringan
ketika berada di tangannya.
Tam Goat Hua menundukkan kepala, Ternyata yang
digenggamnya itu bukan panah, melainkan selembar kertas
yang digulung kecil. Gadis itu terheran-heran, lalu membuka
kertas itu, Ternyata di dalamnya terdapat sebaris tulisan
berbunyi "Jangan pergi ke istana Setan",
Tulisan itu kelihatannya seperti orang yang baru belajar
menulis, lagipula tidak tercantum nama penulisnya.
Tam Goat Hua membolak-balikkan kertas itu, tidak
terdapat tulisan lain lagi, Dalam hati Tam Goat Hua, semakin
merasa heran karena orang yang menulis itu,
memperingatkannya dengan maksud baik, Berdasarkan
Ginkangnya, tentunya orang itu merupakan tokoh aneh dalam
rimba persilatan Tapi kenapa dia harus berlaku begitu
misterius memperingatkannya agar tidak pergi ke istana
Setan?
Tam Goat Hua terus berpikir, namun tetap tidak tahu
sebab-musabab orang itu memperingatkannya. Akhirnya dia
tertawa seraya berkata.
"Terimakasih atas maksud baik Anda, tapi aku tidak begitu
jelas akan peringatan Anda, Maka aku ingin mohon petunjuk,
harap Anda sudi memperlihatkan diri!"
Usai berkata begitu, dia teringat akan suatu hal, maka
ingin sekali bertemu dengan orang itu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
576
Ternyata Tam Goat Hua teringat akan perjalanannya
menuju ke istana Setan, Selain orang aneh berkedok dan
dirinya sendiri, tiada orang lain mengetahui hal tersebut
Lagipula ketika itu, orang aneh berkedok menulis tanpa
bersuara, itu agar tidak didengar oleh orang lain. Tapi
bagaimana orang itu tahu dirinya akan menuju ke istana Setan
Pak Bong San? Dan kenapa memperingatkannya jangan pergi
ke sana?
Berpikir sampai di sini, Tam Goat Hua pun mengingat
kembali ketika bersama orang aneh berkedok, di saat
memesannya ke istana Setan, sungguh tiada orang lain
mengetahui nya.
Oleh karena itu, Tam Goat Hua berharap sekali akan
kemunculan orang tersebut. Akan tetapi orang itu sama sekali
tidak muncul, walau dia sudah berseru-seru belasan kal.
Gadis itu penasaran sekali, akhirnya dia meninggalkan
tempat itu untuk melanjutkan perja!anannya. Ketika hari mulai
terang, dia sudah meninggalkan Bu Yi San. sepanjang jalan
dia tidak merasa lagi ada orang mengikutinya,
Berdasarkan itu dapat diketahui, bahwa orang itu
mengikutinya dari puncak Sian Jin Hong, tujuannya hanya
memperingatkannya agar tidak ke istana Setan Pak Bong San.
Tam Goat Hua paham, bahwa dia tidak boleh ingkar janji,
Walau istana Setan itu amat membahayakan dirinya, namun
dia tetap harus ke sana. Sebab dia sudah mengabulkan untuk
berangkat ke sana, tidak boleh menyesal di tengah jalan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
577
Tak seberapa lama kemudian, Tam Goat Hua sudah
hampir tiba di sebuah jalan besar. Mendadak dia mendengar
suara pertarungan di kejauhan.
Gadis itu tertegun, sebab suara pertarungan itu
kedengarannya sekitar dua tiga puluh orang,
Di antara suara pertarungan terdengar pula jeritan-jeritan
yang menyayat hati, pertanda pertarungan itu adalah
pertarungan antara hidup dan mati,
Yang mengejutkan Tam Goat Hua, justru sayup-sayup
terdengar juga suara harpa. itu membuat Tam Goat Hua
tertegun, kemudian dia pun berpikir, suara harpa yang
misterius itu, berkaitan dengan urusan-urusan rimba persilatan
yang belum lama terjadi
Gadis itu mendengarkan dengan penuh perhatian Setelah
dapat memastikan arah dan jarak suara harpa itu, barulah dia
melesat pergi.
Betapa cepat gerakannya, karena dia mengerahkan
Ginkang, Dia ingin segera tahu jelas tentang pertarungan itu,
Dalam waktu sekejap, suara pertarungan itu kedengaran
semakin dekat, terdengar pula suara benturan senjata tajam
yang mencekam namun suara itu tidak dapat menutupi suara
harpa,
Tam Goat Hua yakin, bahwa pertarungan itu bukan
pertarungan biasa, Dia terus melesat ke depan, Tak lama dia
pun memandang ke depan, Tampak tujuh delapan orang
sedang bertarung mati-matian, terlihat juga dua tiga puluh
orang tergeletak di situ.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
578
Tujuh delapan orang itu bertarung dengan senjata yang
berbeda, pertarungan mereka semrawut, dua di antaranya
sudah berlumuran darah.
Tam Goat Hua menyaksikan pertarungan itu dari jauh,
merasa tersentak dan tegang, Kemudian dia maju beberapa
depa. Di saat bersamaan suara harpa itu mulai melemah.
Gadis itu menengok ke sana ke mari, mencari suara harpa
itu berasal dari mana, Tiba-tiba terdengar suara "Ting" lalu
suara harpa itu berhenti.
Bersamaan itu, terdengar suara kereta, kemudian tampak
sebuah kereta kuda meluncur keluar dari rimba, itu ternyata
kereta mewah yang dihiasi berbagai macam permata, Ketika
Tam Goat Hua baru mau mengejar kereta mewah itu,
mendadak terdengar seruan kaget dari orang-orang yang
sedang bertarung,
Tam Goat Hua segera menolehkan kepalanya, Dilihatnya
lima orang roboh lagi, sekujur badan mereka berlumuran
darah, kelihatannya sulit ditolong.
Dua orang lagi tetap berdiri, sama sekali tidak roboh.
Tam Goat Hua memandang mereka, Usia mereka sudah di
atas enam puluh.
Salah seorang dari mereka berjenggot panjang, namun
jenggot itu telah ternoda darah, Tangannya memegang
sebilah golok tipis, yang bentuknya aneh sekali
Yang seorang lagi tampak gagah sekali, tapi sepasang
matanya agak sipit, Bahunya terluka dan darahnya terus
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
579
mengucur senjatanya merupakan sebuah lempengan tembaga
berbentuk Pat Kwa.
Ketika melihat senjata aneh itu, diam-diam Tam Goat Hua
terkejut, sebab senjata itu milik Lim Kek Ong, ketua Pat Kwa
Bun.
Kalau begitu, apakah orang itu adalah Lim Pek Ong, ketua
Pat Kwa Bun yang terkenal itu?
Kedua orang itu sudah berhenti Mereka berdua saling
memandang dan wajah mereka tampak tidak mengerti bahwa
diri mereka berdiri mematung di tempat, kelihatan terheranheran,
Tam Goat Hua segera menghampiri mereka seraya
bertanya,
"Cianpwee berdua, apa yang terjadi?" Kedua orang itu
sama sekali tidak mendengar pertanyaan Tam Goat Hua.
Mereka berdua masih tetap berdiri mematung di tempat,
Berselang beberapa saat, orangtua yang memegang
senjata Pat Kwa berteriak aneh, dan kemudian bertanya,
"Saudara Pai, apa yang terjadi ini?"
Orangtua berjenggot melihat ke sana ke mari, begitu
banyak mayat bergelimpangan di situ, Maka mendadak
orangtua berjenggot itu menghela nafas panjang.
"Aaaah! Saudara Lim, kita bunuh diri saja!"
Sekonyong-konyong orangtua berjenggot itu
mengayunkan golok tipisnya ke lehernya sendiri.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
580
Begitu melihat, Tam Goat Hua segera maju selangkah
seraya berseru,
"Cianpwee, jangan bunuh diri!" sembari berseru dia pun
menggerakkan tangan nya Rantai yang melekat di lengannya
langsung mengarah golok tipis itu.
Akan tetapi, orangtua itu membalikkan golok tipisnya, lalu
membacok rantai besi yang mengarah-nya.
Tam Goat Hua sudah menduga, kedua orangtua itu pasti
berkepandaian tinggi, maka gadis itu menggunakan tujuh
bagian tenaganya, Namun bacokan golok tipis itu sungguh
mencengangkan nya.
Trang!
Terdengar suara benturan senjata dan tampak bunga api
berpijar, Rantai besi itu terbacok sehingga arah gerakannya
menjadi miring ke samping.
Setelah rantai besi itu miring ke samping, orangtua itu
menghela nafas lagi, kemudian membelokkan golok tipisnya
ke kepalanya sendiri. Gerakannya sungguh cepat dan golok
tipis itu mengenai sasarannya. Akhirnya orangtua itu roboh
sebelum helaan nafasnya lenyap.
Tam Goat Hua tidak menyangka kalau orangtua
berjenggot itu begitu nekad, Dia tidak bisa berbuat apa-apa
kecuali tertegun ketika melihat orangtua berjenggot itu roboh
dengan tubuh bermandikan darah.
Di saat gadis itu tertegun, terdengar orangtua yang
satunya menghela nafas panjang.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
581
"Sudahlah! Sudahlah! Saudara Pai, kini kau telah binasa,
Bagaimana aku masih punya muka untuk terus hidup?" kata
orangtua itu,
Tam Goat Hua tertegun dan gusar ketika mendengar
ucapan orangtua itu, karena kelihatannya mau bunuh diri
juga,
"Jangan bunuh diri!" seru nya.
Tam Goat Hua bergerak cepat, sebab orangtua itu telah
mengayunkan senjatanya ke kepalanya sendiri
Tam Goat Hua mengeluarkan jurus Pan Kou Khay Thian
(Pan Kou Membuka Langit) untuk menghantam senjata Pat
Kwa itu.
Trang!
Kali ini Tam Goat Hua menggunakan sembilan bagian
tenaganya, Rantai besinya membentur senjata Pat Kwa
sehingga menimbulkan suara yang amat nyaring,
Bahu orang itu telah terluka, sehingga membuat
tenaganya berkurang. Maka ketika rantai besi itu membentur
senjatanya, seketika juga senjatanya itu terlepas dari
tangannya dan terbang melayang ke udara, sedangkan
orangtua itu terhuyung-huyung ke belakang beberapa
langkah, Tam Goat Hua segera berkata, sebab khawatir
orangtua itu akan bunuh diri lagi.
"Cianpwee, apa pun yang telah terjadi, pasti ada cara
untuk menyelesaikannya kenapa harus bunuh diri?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
582
Mata orangtua itu bersimbah air. Dia memandang Tam
Goat Hua seraya bertanya,
"Siapa kau?"
"Namaku Tam Goat Hua. Kebetulftn aku melewati tempat
ini, melihat kalian bertarung, maka aku ke mari."
Orangtua itu menghela nafas panjang, kemudian
memberitahukan.
"Aku bernama Lim Kek Ong."
Tam Goat Hua manggut-manggut,
Ternyata benar orang itu adalah ketua Pat Kwa Bun."
Lim Kek Ong tersenyum getir
"Tidak salah, tapi lihatlah! Lima orang yang kubawa
semuanya telah mati."
Orang itu menunjuk mayat-mayat temannya, kemudian
menggeleng-gelengkan kepala dan melanjutkan
"Yang tiga itu adalah Ek Pak Ban Keh Cung, ban Si Sam
Kiat, Yang tujuh itu adalah para jago tangguh dari Cik Sia Pai,
yang lain adalah para orang gagah dari Ban Keh Cung,
sedangkan yang berjenggot itu adalah ketua Cik Sia Pai dan
isterinya."
Tam Goat Hua mendengarkan kata-kata orangtua itu
dengan penuh perhatian Lim Kek Ong menggeleng-gelengkan
kepala seraya melanjutkan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
583
"Kami melakukan perjalanan berjumlah dua puluh enam
orang, kalau bukan murid pasti kawan akrab, Namun kini
cuma tinggal aku seorang, bagaimana masih punya muka
hidup di dunia?"
Tam Goat Hua boleh dikatakan dapat menduga kejadian
itu, tapi dia tetap bertanya.
"Kenapa Cianpwee merasa tidak punya muka hidup di
dunia?"
Lim Kek Ong menyahut sengit,
"Ketika kau ke mari, kami sedang bertarung, kau tidak
melihat sebagian besar orang-orang itu mati di tanganku?
Padahal kami bermaksud ke puncak Sian Jin Hong, siapa
sangka... siapa sangka....
Orangtua itu menghentikan ucapannya, sepasang matanya
tampak melotot dan nafasnya memburu. Dapat dibayangkan
betapa emosinya orangtua tersebut
Tam Goat Hua segera berkata,
"Lim Cianpwee, meskipun kau tidak bilang aku pun tahu.
Kalian mendadak bertarung pasti ada sebabnya, Apakah
disebabkan oleh suara harpa itu?"
Lim Kek Ong mengangguk dengan wajah penuh kegusaran
"Tidak salah!"
"Lim Cianpwee," kata Tam Goat Hua lagi "Mereka sudah
mati ya sudahlah, namun Cianpwee tidak boleh bunuh diri Kini
petaka sudah melanda rimba persilatan. Menurutku itu
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
584
ditimbulkan oleh suara harpa, Bolehkah Cianpwee menutur
tentang kejadian ini?"
Lim Kek Ong duduk, sedangkan Tam Goat Hua merogoh
ke dalam bajunya mengambil sebuah bungkusan .
"Lim Cianpwee, aku...."
Bungkusan kecil itu berisi obat luka dari ayah-tiya, Karena
melihat luka di bahu Lim Kek Ong masih terus mengucurkan
darah, maka gadis itu ingin mengobati nya.
Tapi ketika dia mengeluarkan bungkusan kecil itu,
terdengar suara "Plak" suatu barang terjatuh ke bawah. itu
adalah kotak kecil pemberian orang aneh berkedok. Ketika
memberikannya kotak kecil itu, orang aneh berkedok pun
berpesan, jangan membuka kotak kecil itu di tengah jalan,
Begitu melihat kotak kecil itu jatuh, dia pun segera
membungkukkan badannya mengambil kotak kecil itu.
Setelah memungut kotak kecil itu, dia mendongakkan
kepala, tampak sepasang mata Lim Kek Ong terus menatap
kotak kecil yang di tangannya, sepasang matanya seakan
memancarkan api
Tam Goat Hua terheran-heran.
"Lim Cianpwee.,.,"
Dia baru mulai berkata, mendadak Lim Kek Ong berteriak
aneh dan bergerak cepat menotok jalan darah Hwa Kay Hiat
bagian dada Tam Goat Hua.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
585
Hwa Kay Hiat merupakan jalan darah yang amat penting,
Apabila jalan darah itu tertotok pasti binasa, jika tidak punya
dendam sedalam lautan, tentunya orang tidak akan menotok
jalan darah itu,
Tapi kini Lim Kek Ong justru menotok jalan darah itu
dengan cepat.
Tam Goat Hua segera meloncat ke belakang, Dia terkejut
bukan main. Kalau jalan darah Hwa Kay Hiatnya tertotok, dia
pasti binasa seketika, Oleh karena itu, dia segera meloncat ke
belakang beberapa depa.
Akan tetapi, Lim Kek Ong telah menerjangnya sekaligus
melancarkan sebuah pukulan.
Tam Goat Hua terkejut sekali sebab ia tahu bahwa
pukulan itu mematikan Selain merasa terkejut, gadis itu pun
tercengang dan tidak habis pikir, kenapa mendadak Lim Kek
Ong menyerangnya mati-matian.
Dia tahu, kalau tidak membalas menyerang, tentu dirinya
akan terkena serangan Lim Kek 0ng.
Oleh karena itu, ketika melihat Lim Kek Ong melancarkan
pukulan itu, dia langsung berkelit sekaligus balas menyerang,
Tangan kirinya tetap memegang kotak kecil dan
bungkusan obat itu, maka agak menghambat jurus Lau Yan
Hun Hui (Burung-burung Walet Berterbangan) yang
dikeluarkannya,
Akan tetapi, rantai yang melekat di lengannya justru
mengarah Lim Kek Ong dengan menderu-deru.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
586
Lim Kek Ong sama sekali tidak tahu akan rantai besi itu,
maka tetap melancarkan pukulannya,
sedangkan Tam Goat Hua tidak berniat melukai Lim Kek
Ong, Namun sebaliknya orang itu kelihatannya telah
menganggap gadis itu sebagai musuh besarnya, Maka dia
menyerang Tam Goat Hua dengan jurus-jurus yang
mematikan Tiba-tiba terdengar suara benturan dua pukulan.
Plak!
Menyusul terdengar pula suara,
Duuuuk!
Rantai besi itu menyambar dada Lim Kek Ong, Walau
dadanya telah tersambar rantai besi, namun orangtua itu
tetap menyerang Tam Goat Hua dengan jurus-jurus yang
mematikan
-ooo0ooo-
Bab 27
Tam Goat Hua berkelit Setelah menyerang ber-tubi-tubi,
akhirnya Lim Kek Ong terhuyung-huyung ke belakang tujuh
delapan langkah, Kelihatannya dia telah terluka parah. Sebab
ujung rantai besi itu telah menghantam keningnya hingga
berdarah
Akan tetapi, kemudian mendadak Lim Kek Ong menerjang
Tam Goat Hua lagi dengan sempoyongan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
587
"Lim Cianpwee, apa artinya semua ini?" bentak Tam Goat
Hua.
Tiba-tiba Lim Kek Ong yang memekik aneh, lalu terkulai ke
bawah.
Tam Goat Hua mendekatinya, Lim Kek Ong menunjuk ke
sana ke mari, sepertinya dia tidak melihat apa pun yang ada di
hadapannya,
"Jahanam! Pat Kwa Bun dengan kau.,.,"
Berkata sampai di sini, Lim Kek Ong memuntah darah
segar dan nafasnya pun berhenti seketika!
Tam Goat Hua melihat Lim Kek Ong sudah binasa, hatinya
jadi kacau balau.
Padahal dia yang mencegah orangtua itu agar jangan
membunuh diri, Namun orangtua itu justru mati di tangannya,
Tam Goat Hua tertegun, kemudian merasa bahunya sakit
sekali, Dia segera meraba bahunya, ternyata bahunya telah
terluka.
Dia masih harus melanjutkan perjalanan ke istana Setan
Pak Bong San yang penuh bahaya itu, tapi kini bahunya
terluka, maka cukup menambah kesulitannya.
Diam-diam gadis itu menghela nafas panjang lalu berjalan
ke belakang sebuah pohon, Dia membuka baju atasnya
kemudian mengobati bahunya, Setelah itu, barulah dia keluar
dari belakang pohon itu, dan memandang mayat-mayat yang
bergelimpangan di sekitarnya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
588
Walau Lim Kek Ong tidak menutur, namun Tam Goat
sudah menduga bahwa kedua puluh enam orang itu tentu
sedang melakukan perjalanan ke puncak Sian Jin Hong, tapi
ketika sampai di tempat itu justru muncul suara harpa
misterius yang membuat mereka saling membunuh
Dugaan gadis itu memang masuk di akal Karena dia
sendiri, juga pernah terpengaruh oleh suara harpa tersebut,
yaitu ketika dia dan kakaknya meninggalkan Hou Yok menuju
ke Bu Yi San, tak sampai setengah mil, mendadak terdengar
suara harpa yang amat nyaring,
Sebelum mereka berdua tahu berasal dari mana suara
harpa itu, tiba-tiba pikiran mereka menjadi kabur. Mereka
hanya merasa terus berlari dengan kencang sekali, Ketika
suara harpa itu berhenti, mereka baru tahu bahwa diri mereka
masih tetap berada di tempat semula,
Mereka berdua terheran-heran ketika itu, padahal Tam
Goat Hua ingin menemui ayahnya untuk menanyakan tentang
kejadian aneh tersebut, namun belum bertemu.
Di puncak Sian Jin Hong, dia mendengar penuturan Hwe
Hong Sian Kouw tentang suara harpa. Wanita itu mendengar
suara harpa lalu bertarung dengan si Pecut Emas-Han Sun,
akhirnya si Pecut Emas-Han Sun mati di tangannya, Ditambah
kejadian tadi yang disaksikannya dengan mata kepala sendiri,
yaitu Cik Sia Pai bertarung dengan Pat Kwa Bun, maka Tam
Goat Hua berkesimpulan bahwa suara harpa itu pembawa
petaka,
Kejadian itu tentunya berkaitan dengan apa yang
dikatakan ayahnya, bahwa rimba persilatan akan timbul suatu
petaka,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
589
Berpikir sampai di sini, mendadak Tam Goat Hua teringat
pula, Lim Kek Ong semula baik-baik berbicara dengannya, tapi
kemudian mendadak menyerangnya mati-matian. Hingga saat
ini dia masih tidak paham, kenapa bisa begitu?
Tam Goat Hua terus berpikir lebih seksama, Sebelum
menyerangnya, Lim Kek Ong terus menatap kotak kecil yang
di tangannya dengan mata melotot Apakah kotak kecil itu
yang menyebabkan Lim Kek Ong menyerangnya?
Sebelum mati, Lim Kek Ong kelihatan seperti punya
dendam kesumat terhadap Tam Goat Hua, bahkan mencaci "
jahanam “ Apakah ayahnya dan Lim Kek Ong punya dendam?
Setelah berpikir scjenak, tapi tak dapat memecahkan
masalah itu, maka dia pun tidak mau berpikir lagi dan
disimpannya kotak kecil serta bungkusan obat itu ke dalam
bajunya. sesungguhnya dia ingin mengubur mayat-mayat itu,
namun sebelah bahunya tak memberi izin, karena masih
terasa sakit sekali.
Tam Goat Hua memandang mayat-mayat itu lalu
menggeleng-gelengkan kepala. Kemudian ia menghela nafas
panjang, dan melangkah pergi,
Saat itu hari sudah siang, Tak lama dia sudah sampai di
jalan besar Sudah banyak kereta kuda berlalu lalang di jalan
besar itu. Tam Goat Hua melanjutkan perjalanan ke utara.
Ketika hari mulai petang, tampak sebuah kota besar di
depan, Karena dia memang sudah lapar dan ingin membeli
seekor kuda, maka dia mempercepat langkahnya agar segera
sampai di kota itu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
590
Sungguh indah kota tersebut Namun Tam Goat Hua tidak
punya waktu untuk menikmati keindahan kota itu, Dia
langsung memasuki sebuah rumah makan yang cukup besar
Kebetulan matanya mengarah ke halaman belakang rumah
makan itu. seketika dia nyaris tak dapat mengayunkan kakinya
saking terkejut.
Ternyata di halaman belakang rumah makan yang amat
luas itu, tampak dua tiga puluh ekor kuda sedang minum, dan
beberapa buah kereta kuda. Di antara kereta kuda itu ada
satu yang amat mewah, dihiasi dengan berbagai macam
permata.
Begitu melihat kereta kuda mewah itu, Tam Goat Hua
langsung teringat akan suara harpa misterius.
Kereta mewah tersebut berada di sini, tentunya para
penumpangnya berada di dalam rumah makan ini, fikirnya.
Berpikir sampai di situ, hati Tam Goat Hua mulai tegang
dan berkebat-kebit tidak karuan, namun juga merasa girang,
Dia menengok ke kiri dan ke kanan, Rumah makan itu luas
sekali, bahkan berloteng,
Tam Goat Hua tidak melihat ada seorang pun
memperhatikan dirinya, maka cepat-cepatlah dia mundur dari
tempat itu,
Setelah itu, dia pun bersikap biasa dan menerobos ke
halaman belakang rumah makan itu. Tampak beberapa orang
sedang sibuk membersihkan kuda, jadi tidak tahu akan
keberadaannya di tempat itu. Badan Tam Goat Hua berkelebat
tahu-tahu sudah berada di samping kereta kuda mewah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
591
Sepasang matanya melirik ke sana ke mari. Setelah tahu
bahwa tiada seorang pun memperhatikan dirinya, maka dia
segera menyingkap gordyn kereta kuda mewah itu dan
langsung memandang ke dalam,
Dekorasi di dalam kereta itu sangat indah. Di sana
terdapat sebuah meja dan sebuah harpa kuno di atas meja
itu,
Begitu melihat harpa kuno itu, hati Tam Goat Hua semakin
tegang, Diperhatikannya harpa itu, justru berbeda dengan
harpa biasa, karena harpa biasa bersenar tujuh, sedangkan
harpa kuno itu bersenar delapan.
Sebetulnya Tam Goat Hua ingin memasuki kereta kuda itu,
tapi tidak berani, karena melongok ke dalam kereta kuda itu
pun sebenarnya sudah berbahaya besar bagi dirinya, Oleh
karena itu, dia segera kembali ke ruang rumah makan,
Tam Goat Hua langsung naik ke loteng, Di loteng terdapat
puluhan meja yang sebagian sudah dipenuhi para tamu,
Gadis itu tidak dapat membedakan, yang mana pedagang,
pelancong dan kaum rimba persilatan
Setelah menengok ke sana ke mari sejenak, barulah Tam
Goat Hua duduk di sudut Pelayan rumah makan segera
menghampiri nya, dan Tam Goat Hua memesan beberapa
macam hidangan
Setelah itu, barulah Tam Goat Hua memperhatikan para
tamu yang berada di ruangan itu, kelihatannya para tamu
terdiri dari para pedagang,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
592
Tujuh delapan orang berpakaian sastrawan duduk di
hadapan Tam Goat Hua. Gadis itu memperhatikan mereka,
namun tiada seorang pun mirip orang rimba persilatan.
Kemudian dia memperhatikan tamu-tamu yang lain,
Tampak seseorang seperti piausu sedang ber-cakap-cakap
dengan kawan-kawannya,
Mata Tam Goat Hua telah menyapu seluruh loteng itu, tapi
tidak melihat ada orang yang mencurigakan
Tak seberapa (ama kemudian, semua hidangan yang
dipesannya telah disajikan Dia mulai bersantap sambil
memperhatikan tamu-tamu yang baru naik ke loteng,
Di samping itu, dia pun membatin, mungkinkah pemilik
kereta kuda itu cuma menaruh kereta kudanya di sini,
orangnya justru ke tempat lain? Di saat Tam Goat Hua sedang
membatin, mendadak seorang pelayan rumah makan
menghampirinya, lalu membungkukkan badannya seraya
bertanya,
"Maaf, apakah Nona bermarga Tam?"
Begitu dengar pertanyaan itu Tam Goat Hua tersentak
hatinya,
Dia sama sekali tidak menduga, di tempat ini ada orang
mengetahui marganya,
Tadi ketika dia pergi memeriksa kereta kuda itu, apakah
pemiliknya sudah tahu akan perbuatannya, maka mau cari
urusan dengannya? Pemilik kereta kuda itu berkepandaian
amat tinggi, sudah pasti dia bukan lawannya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
593
Oleh karena itu, Tam Goat Hua tidak tahu harus mengaku
atau tidak, hanya menyahut "Ng" saja,
"Kalau Nona adalah Nona Tam, ada seorang tamu menitip
suatu barang untuk Nona." pelayan rumah makan
memberitahukan sambil tersenyum,
Tam Goat Hua tercengang, kemudian bertanya,
"Barang apa itu?"
pelayan itu menaruh sebuah bungkusan di atas meja,
sambil menyahut
"Barang ini."
Ketika pelayan rumah makan menaruh bungkusan itu,
terdengar suara "PIak", sepertinya bungkusan kecil itu amat
berat
Tam Goat Hua tidak segera membuka bungkusan kecil itu,
melainkan bertanya dulu sambil menatap pelayan rumah
makan itu.
"Seperti apa orang yang menitipkan bungkusan ini
kepadamu?"
Pelayan itu tertawa,
"Dia tampak seperti seorang tuan besar, sebab langsung
memberi ku hadiah dua tael perak. Katanya, kalau barang ini
sampai di tangan Nona, maka Nona pun akan memberi ku
hadiah juga."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
594
Tam Goat Hua segera bertanya.
"Kapan dia menitipkan barang ini kepadamu?"
Pelayan rumah makan menyahut dengan hormat
"Barusan di depan pintu, tuan itu memanggilku, dia justru
Dewa Rejeki bagiku...."
Tam Goat Hua tahu percuma dia bertanya, maka
dikeluarkannya dua tael perak lalu diberikan kepada pelayan
rumah makan itu.
"Kau boleh pergi!"
"Terimakasih, Nona," ucap pelayan rumah makan sambil
menerima uang perak tersebut "Terima-kasih...."
Setelah pelayan rumah makan itu pergi, barulah Tam Goat
Hua membuka bungkusan itu.
Dia tertegun karena ternyata bungkusan itu berisi sebuah
panah kecil, yang ujungnya terdapat secarik kertas. Tam Goat
Hua segera mengambil kertas itu, sekaligus membacanya.
"Istana Setan merupakan tempat yang amat bahaya, Nona
Tam jangan ke sana menempuh bahaya",
Tertegun Tam Goat Hua seusai membaca surat itu. Dia
tahu bahwa orang memperingatkannya se-malam, kini
memperingatkannya lagi melalui surat
Namun dia sama sekali tidak tahu siapa orang itu dan
kenapa berbuat begitu baik kepadanya, seandainya orang itu
bermaksud jahat, bagaimana mungkin memperingatkannya
sampai dua kali,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
595
Ketika Tam Goat Hua sedang berpikir, mendadak
terdengar suara kereta kuda, dan terdengar pula Ting" suara
harpa.
Bagian 11
Di dalam kota itu, suara harpa tidak lagi menarik perhatian
orang. Tapi di telinga Tam Goat Hua, justru amat luar biasa.
Gadis itu tahu, orang yang memperingatkannya dan kereta
kuda serta suara harpa itu, sama sekali tidak ada hubungan
Dia pun tahu, kereta kuda itu akan segera meninggalkan
tempat itu, Maka, dia cepat-cepat menyimpan panah kecil dan
kertas itu ke dalam bajunya, lalu turun ke bawah sambil
memperhatikan ruang loteng itu, Tampak seorang pelayan
sedang memberesi sebuah meja, pertanda tamu yang duduk
di situ belum lama pergi. Tam Goat Hua masih ingat, di meja
itu duduk dua orang, Salah seorang berdandan seperti
pengurus rumah, cukup tampan dan berusia tiga puluhan,
Yang satu lagi.... Tam Goat Hua tidak begitu ingat bagaimana
rupanya. Mungkin orang itu bertampang biasa, maka Tam
Goat Hua memandangnya sekilas saja,
Tam Goat Hua tidak mau berpikir lagi, Dia melempar
setael perak ke atas meja kasir, lalu berjalan menuju ke
halaman belakang, Namun kereta kuda itu sudah tidak berada
di tempat.
Dia cepat-cepat membeli seekor kuda jempolan Kemudian
dengan menunggang kuda tersebut dia meninggalkan kota itu.
Keluar dari pintu kota, dia melihat kereta kuda mewah
berjalan di depan,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
596
Tam Goat Hua girang sekali, dan terus mengikuti kereta
kuda itu. Kalau kereta kuda itu berlari cepat, dia pun
memacukan kudanya, berjalan lambat, dia pun memperlambat
langkah kudanya, hampir seharian Tam Goat Hua mengikuti
kereta kuda itu, Ketika hari menjelang malam, dari dalam
kereta kuda itu mendadak menjulur keluar sebuah tangan
menggenggam pecut kuda.
Plak! Plak! Taar!
Kuda kereta itu langsung meringkik, kemudian berlari
kencang laksana kilat,
Walau keadaan sudah agak gelap, namun masih terlihat
jari jempol tangan orang itu bercabang sebuah jari kecil Jadi
tangan orang itu berjari enam.
Tam Goat Hua tercengang dan berpikir, apakah dia adalah
Liok Ci Siansing? Padahal Liok Ci Sian-sing tinggal di puncak
Sian Jin Hong. Setiap hari kerjanya cuma makan tidur, melukis
dan main harpa,
Ketika orang-orang berkumpul di puncak Sian Jin Hong,
setelah hari mulai malam, semuanya kembali ke tempat
masing-masing. Begitu pula Liok Ci Siansing, dia masuk ke
dalam gubuknya.
Maka apabila Liok Ci Siansing tidak berada di dalam
gubuknya, tentunya orang lain tidak akan mengetahuinya.
Sebelum Tam Goat Hua meninggalkan puncak Sian Jin
Hong, mungkin Liok Ci Siansing sudah meninggalkan tempat
itu lebih dulu, memetik harpa membuat Cik Sia Pai dan Pat
Kwa Bun saling membunuh, itu memang mungkin sekali.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
597
Di kolong langit, orang yang memiliki enam jari, tidak
mungkin hanya Liok Ci Siansing sendiri. Tapi dalam rimba
persilatan, memang tidak pernah terdengar ada orang lain
memiliki enam jari, lagipula Liok Ci Siansing hobi main harpa.
Setelah berpikir bolak-balik, Tam Goat Hua semakin yakin
bahwa orang yang ada di dalam kereta kuda itu adalah Liok Ci
Siansing.
Tentunya saat ini Tam Goat Hua tidak mungkin kembali ke
Bu Yi San untuk membuktikannya.
Bahu Tam Goat Hua belum sembuh, maka sudah pasti dia
bukan lawan orang yang berada di dalam kereta kuda, Tapi
dia harus tetap mengejarnya, karena ingin tahu hal yang
sebenarnya, maka terus mengikuti kereta kuda itu dari
belakang,
Tak seberapa lama kemudian, hari sudah gelap, Kereta
lain yang berlalu lalang di jalan besar itu pun mulai berkurang,
Tiba-tiba Tam Goat Hua memperlambat langkah kaki
kudanya agar tidak menimbulkan kecurigaan orang yang
berada di dalam kereta kuda tersebut
Berselang beberapa saat kereta kuda lain sudah tidak ada
yang berlalu lalang di jalan besar itu, sedangkan kereta kuda
itu semakin kencang larinya, Tam Goat Hua tahu, apabila dia
mengejar terus, tentu amat membahayakan dirinya,
Akan tetapi, seandainya dia tidak mengejarnya berarti sulit
menemukannya lagi
Oleh karena itu, dia segera memecut kudanya agar berlari
lebih cepat Ketika kudanya meringkik dan siap berlari
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
598
kencang, mendadak telinganya mendengar suara yang amat
lirih.
"Nona Tam, kau jangan mengejarnya!"
Begitu mendengar suara itu, bukan main terkejutnya hati
Tam Goat Hua.
Sebab kudanya sedang berlari, namun suara itu seakan
mendengung ke dalam telinganya, seakan orang yang
bersuara itu berada di belakangnya
Sekonyong-konyong Tam Goat Hua menggerakkan
tangannya ke belakang, Tangannya terasa seperti meraih
sesuatu yang lunak. Segeralah dia menoleh ke belakang,
Dilihatnya sosok bayangan melesat pergi dari belakangnya,
kemudian hilang ditelan kegelapan
Tam Goat Hua tertegun, sebab orang itu bisa duduk di
belakangnya, tapi dia sama sekali tidak mengetahui nya. Kalau
orang itu berniat jahat mungkin nyawanya sudah melayang.
Tam Goat Hua tertegun lama sekali, sedangkan suara
kereta kuda itu pun tidak kedengaran lagi, Dia membiarkan
kudanya terus berlari, tak lama sampai di perempatan jalan,
dia tidak tahu kereta kuda itu menuju ke mana,
Gadis itu memang sudah tidak mau mengejar kereta kuda
tersebut maka dia melanjutkan perjalanannya menuju utara.
Ketika tengah malam, dia tiba di sebuah kota kecil Di sana dia
menginap satu malam, Keesokan harinya ketika mendusin, dia
merasa ada sesuatu yang dingin menyentuh pipinya,
Tam Goat Hua segera meloncat bangun, tampak sebuah
panah kecil berada di samping bantal Di ujung panah itu
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
599
terdapat secarik kertas bertulisan, Tidak boleh pergi! Tidak
boleh pergi",
Walau tidak tertulis pergi ke mana, namun Tam Goat Hua
tahu bahwa orang yang menulis surat itu melarangnya pergi
ke istana Setan, Jadi sudah tiga kali Tam Goat Hua menerima
surat peringatan tersebut
Dia tidak habis pikir, orang itu begitu tinggi
kepandaiannya, tapi kenapa gerak-geriknya begitu misterius?
itu sungguh membuat Tam Goat Hua tidak habis pikir,
Orang itu mampu duduk di belakang Tam Goat Hua tanpa
diketahui gadis tersebut dan dia pun mampu memasuki kamar
penginapan, tanpa membuat Tam Goat Hua terjaga dari
tidurnya, itu membuktikan betapa tingginya ilmu Ginkang
orang itu.
Orang seperti dia seharusnya mau berhadapan dengan
Tam Goat Hua, menjelaskan kenapa melarang gadis itu ke
istana Setan, Tapi kenapa dia melakukan itu secara
bersembunyi-sembunyi? Apakah dia mempunyai kesulitan
untuk memperlihatkan dirinya?
itu tidak mungkin. Setiap kali dia memberi peringatan
kepada Tam Goat Hua, pasti meninggalkan sebatang panah
kecil, apakah itu adalah benda pengenalnya?
Tam Goat Hua sama sekali tidak tahu, siapa yang punya
panah kecil sebagai tanda pengenalnya?
Lagi pula kelihatannya, orang itu terus mengikutinya,
Sudah pasti timbul urusan !ain, Maka Tam Goat Hua harus
berhati-hati, Ternyata gadis itu khawatir orang tersebut tidak
berniat baik.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
600
Kini luka di bahunya masih belum sembuh, dan mungkin
membutuhkan waktu belasan hari untuk merawatnya.
Dia pun tahu, kini di puncak Sian Jin Hong pasti sudah
ramai sekali, Gadis itu ingin kembali ke sana untuk
menyaksikan keramaian Akan tetapi, dia justru tidak berani
kembali karena dia tidak mau mengingkari janjinya kepada
orang aneh berkedok itu.
Tam Goat Hua menyimpan panah kecil itu ke dalam
bajunya, setelah itu meninggalkan penginapannya untuk
melanjutkan perjalanannya ke utara!
Dia telah melakukan perjalanan tujuh delapan hari, namun
tidak terjadi apa-apa. Dalam perjalanan dia berjumpa kaum
rimba persilatan dan mereka membicarakan pertemuan di Bu
Yi San.
Akan tetapi, mereka semua sama sekali tidak tahu
bagaimana keadaan di Bu Yi San. Agar tidak menimbulkan halhal
yang tak diinginkan, Tam Goat Hua tidak banyak bertanya
kepada mereka.
Sepuluh hari kemudian, bahu Tam Goat Hua sudah tidak
terasa sakit lagi, Namun badannya masih tidak bertenaga. Dia
mulai menghitung perjalanannya. Mungkin empat lima hari
lagi dia akan tiba di Pak Bong San.
Empat hari kemudian, dia akan memasuki istana Setan
untuk menolong orang. itu membuat hatinya menjadi tegang
sekali.
Hari pertama, mendadak datang mendung dan kilat pun
menyambar-nyambar. Mungkin akan segera turun hujan lebat
Walau hari masih petang, namun kelihatan agak gelap seperti
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
601
hari sudah senja. sementara kudanya terus berlari. Tak lama
kuda itu sudah berlari kira-kira delapan puluh mil Tiba-tiba
halilintar menggelegar dan hujan pun turun dengan lebatnya,
dalam sekejap pakaian Tam Goat Hua sudah basah kuyup,
Gadis itu sadar bahwa bahunya baru mulai sembuh, maka
kalau tersiram air hujan, sudah pasti akan kambuh. Maka dia
melarikan kudanya secepat-cepatnya tapi juga memperhatikan
tempat yang dilaluinya, barangkali ada tempat untuk berteduh
Mendadak dia melihat di depan terdapat sebuah rumah
yang amat besar. Begitu melihat rumah itu, giranglah Tam
Goat Hua karena ada tempat berteduh
Namun dia merasa heran, karena kini dia berada di
perbatasan sedangkan tempat yang dilaluinya terdapat Tay
Pek San, Song Pak San, Tay Hung San dan lainnya, Di
pegunungan yang sepi ini, biasanya hanya terdapat para
pemburu, tidak akan tampak orang biasa, Akan tetapi, di
tempat itu justru terdapat sebuah rumah yang begitu besar.
Tam Goat Hua memacu kudanya ke depan pintu pagar
rumah itu. Pintu tersebut tertutup rapat Tampak dua buah
gelang melekat di pintu, dan sepasang singa batu di kiri kanan
pintu tersebut.
Di atas pintu bergantung sebuah papan bertulisan "Su Khie
Tong Lay" (Hawa Ungu Datang Dari Timur).
Tam Goat Hua tidak perduli itu rumah pembesar atau
rumah kaum rimba persilatan yang penting dia dapat berteduh
di situ,
Oleh karena itu, dia segera mengetuk pintu menggunakan
gelang yang melekat di pintu itu.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
602
Tak seberapa lama, terdengar suara sahutan dari dalam.
"Siapa?"
Tam Goat Hua segera menyahut
"Orang lewat, karena hujan amat lebat aku ingin berteduh
sejenak di sini."
Terdengar suara di dalam seperti sedang ber-bisik-bisik,
tak lama terdengar suara orang berkata.
"Masuklah!"
Pintu itu terbuka, Sebelum pintu itu dibuka lebar, Tam
Goat Hua sudah meloncat turun dari kudanya dan langsung
menerobos ke dalam Tampak halaman yang amat luas, dan
empat lima orang memakai topi rumput lebar berdiri di
belakang pintu, Namun tak lihat jelas wajah orang-orang itu,
Setelah melewati halaman, barulah Tam Goat Hua sampai
di rumah itu dan ketika dia melangkah ke dalam, tampak
sebuah ruangan yang amat besar
Tam Goat Hua justru lupa bahwa pakaiannya telah basah
kuyup, sehingga membuat kotor lantai ruang itu, Gadis itu
merasa tidak enak dalam hati, seketika dia memandang ke
belakang dengan maksud mengucapkan maaf, namun orangorang
itu sudah tidak kelihatan
Tam Goat Hua tertegun sebab sungguh cepat gerakan
orang-orang itu, dalam waktu sekejap sudah menghilang. Kini
sadarlah Tam Goat Hua, bahwa itu bukan merupakan rumah
biasa, sesungguhnya Tam Goat Hua ingin menyelidiki rumah
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
603
ini, tapi niat tersebut dibatalkannya, sebab dia ke mari hanya
ingin berteduh, bukan untuk menyelidik
Tam Goat Hua menengok ke sana ke mari. Di ruang itu
terdapat kursi dan meja berwarna ungu, Di dinding juga
bergantung sebuah lukisan pemandangan.
Karena di luar hujan lebat, maka membuat ruang itu
tampak remang-remang. padahal tadi ada empat lima orang
berdiri di belakang pintu pagar, tapi kemudian menghilang
entah ke mana, seharusnya di rumah itu kedengaran suara
orang, tapi justru sepi-sepi saja, tidak terdengar suara apa
pun.
Tam Goat Hua mengerutkan kening, lalu mulai memeras
rambutnya agar cepat kering, Setelah itu dia pun memeras
pakaiannya, barulah duduk di sebuah kursi untuk menunggu
hujan berhenti.
Akan tetapi, hujan lebat itu sungguh berkepanjangan.
Hampir satu jam lamanya Tam Goat Hua duduk di situ, namun
hujan masih belum berhenti
Gadis itu mulai tidak sabaran Kalau hujan itu sama sekali
tidak berhenti, apakah dia harus terus menunggu?
Lebih baik minta pakaian rumput untuk menutupi
badannya kepada penghuni rumah ini, jadi dia bisa
melanjutkan perjalanan, agar tidak membuang-buang waktu
di rumah ini,
Setelah mengambil keputusan itu, Tam Goat Hutf pun
bangkit dari tempat duduknya, Di saat bersamaan di luar
terdengar suara ketukan pintu, kemudian terdengar pula suara
seruan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
604
"Adakah orang di dalam? Aku ingin berteduh sebentar!"
Tam Goat Hua berkata "Bagus" dalam hati, sebab akan
punya teman, Tiba-tiba dia melihat kelima orang yang
memakai topi rumput lebar, berjalan keluar dari samping
halaman lalu membuka pintu,
Orang yang berdiri di luar berbadan kurus kecil,
mengenakan pakaian hitam, rambut awut-awutan tersiram air
hujan, sehingga wajahnya tidak tampak jelas.
Setelah pintu terbuka, orang itu langsung menerobos ke
dalam menuju ruang tempat Tam Goat Hua berada.
Tam Goat Hua tidak begitu memperhatikan orang itu,
melainkan terus memperhatikan kelima orang tersebut dengan
seksama,
Setelah menutup pintu, kelima orang tersebut berkelebat
pergi,
Kini Tam Goat Hua semakin yakin, bahwa majikan rumah
itu pasti kaum rimba persilatan.
Dalam hati, gadis itu coba menerka, kira-kira siapa
majikan rumah ini, namun tak dapat menerkanya.
Oleh karena itu, dia tidak mau menerka lagi, lalu
memandang orang yang baru datang itu. justru sungguh
mengherankan sebab baik berdiri maupun duduk orang itu
pasti membelakangi Tam Goat Hua, sama sekali tidak mau
berhadapan
Semula Tam Goat Hua tidak begitu memperhatikan sebab
hatinya sedang kacau karena hujan masih belum berhenti, dia
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
605
berjalan mondar-mandir di ruang tersebut dengan kening
berkerut-kerut.
Ketika akan berhadapan dengan orang itu, orang itu malah
membalikkan badannya,
Sudah beberapa kali begitu, sehingga membuat Tam Goat
menjadi tercengang, Maka dia sengaja melangkah ke hadapan
orang itu, namun orang itu tetap tidak mau berhadapan
dengan nya.
Setengah jam kemudian, Tam Goat Hua menjatuhkan diri
di kursi, lalu berdehem seraya berkata,
"Anda dari mana?"
Kalaupun tidak saling mengenal, tapi mereka bersamasama
berteduh di rumah itu, maka wajar apabila saling
bertegur sapa,
Akan tetapi, orang itu tetap diam seakan tidak mendengar
suara Tam Goat Hua. Maka dalam hati, gadis itu merasa kesal,
gusar tapi merasa geli,
-ooo0ooo-
Bab 28
Tam Goat Hua membatin, rumah dan pemiliknya begitu
misterius, yang datang berteduh itu pun aneh.
"Baik, kau tidak mau membuka mulut, aku justru akan
membuatmu membuka mulut!" kata gadis itu dalam hati,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
606
Setelah itu, dia pun berkata dengan suara agak keras,
"Hujan lebat turun begitu lama, tadi Anda kemari
berteduh, tentunya punya tugas penting dan ingin buru-buru
melanjutkan perjalanan, bukan?"
Akan tetapi, orang itu tetap tidak menyahut
Padahal jarak mereka hanya dua tiga depa, Kecuali orang itu
tuli, kalau tidak tentunya akan mendengar suara Tam Goat
Hua. Namun orang itu tetap diam, tiada bereaksi sama sekali.
Gadis itu penasaran sekali dan bertanya dalam hati,
apakah orang itu tuli? Kemudian berkata dengan suara yang
keras, kedengaran seperti berteriak-teriak.
"Hei! Aku sedang bicara dengan mu, kau tidak dengar?"
Kali ini orang tersebut bergerak sedikit Bahunya terangkat
pertanda dia mendengar namun tetap tidak menyahut Tam
Goat Hua memandangnya, tangan orang itu berada di atas
meja, jarinya bergerak-gerak entah mencoret-coret apa.
Tam Goat Hua melototinya, Karena hatinya amat kesal
kepada orang itu, akhirnya gadis itu berteriak-teriak.
"Pengurus rumah! pengurus rumah!"
Tampak seorang bertopi rumput lebar muncul di pintu
ruangan itu, lalu bertanya dengan dingin.
"Nona mau pesan apa?"
Tam Goat Hua segera menyahut.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
607
"Hujan belum berhenti, sedangkan aku punya urusan
penting, harus segera melanjutkan perjalanan, Bolehkah aku
pinjam sebuah topi rumput?"
Orang itu bertanya dengan dingin,
"Apakah Nona mau meninggalkan rumah ini?"
Tam Goat Hua mengangguk
"Ya, Aku memang mau pergi."
Orang itu mundur beberapa langkah, kemudian berkata,
"Aku menasihati Nona agar tetap di sini. Setelah majikan
kami pulang barulah dibicarakan."
Saat ini, Tam Goat Hua sedang kesal dan gusar terhadap
orang yang datang berteduh itu. Maka setelah mendengar
sahutan orang bertopi rumput lebar itu, kegusarannya pun
memuncak
"Kalau begitu, aku tidak boleh pergi?" tanya Tam Goat Hua
membentak
Orang itu menyahut dengan dingin
"Memang tidak boleh."
Bukan main gusarnya Tam Goat Hua, maka langsung
memukulnya, Karena tangannya bergerak, sehingga membuat
rantai yang melekat di lengannya ikut bergerak dan
menghantam sebuah teko yang ada di atas meja,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
608
Blam! Teko itu hancur berantakan
Di saat bersamaan, Tam Goat Hua melesat ke hadapan
orang itu seraya membentak
"Kalau begitu, aku mau pinjam topi rumput yang kau pakai
itu!"
Tam Goat Hua menggerakkan tangannya. Rantai itu
langsung menyambar topi rumput yang dipakai orang tersebut
"Hmm!" dengus orang itu sambil berkelit
Tam Goat Hua tertawa dingin,
"Pantas kau begitu tidak tahu aturan, ternyata
berkepandaian juga!"
Tam Goat Hua menekuk badannya sedikit, kemudian
mengayunkan rantainya ke arah orang itu, Akan tetapi, orang
itu tetap berkelit lalu mendadak bersiul panjang,
Tak lama, tampak empat sosok bayangan berkelebat ke
ruang itu, padahal dalam perjalanan Tam Goat Hua sudah
berusaha menghindari hal-hal yang tak diinginkan Tapi tidak
tahunya, karena dia ingin berteduh malah timbul urusan
Ke empat orang yang baru datang itu berdiri di belakang
orang tersebut, kemudian mereka berlima mundur ke pintu.
Itu jelas sekali, kalau Tam Goat Hua tidak meninggalkan
ruang itu, merekapun tidak akan turun tangan .
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
609
Tam Goat Hua memandang orang-orang itu, tapi tidak
dapat melihat wajah mereka, karena wajah mereka tertutup
oleh topi rumput lebar
Gadis itu tertawa dingin, setelah itu menatap orang yang
datang berteduh itu,
"Sobat, kamu masih tidak bersuara? Mereka tidak
memperbolehkan kita pergi lho!"
Akan tetapi, orang itu tetap diam, sepertinya tiada
hubungan dengan urusan itu,
Tam Goat Hua tidak mengerti mengapa orang itu bersikap
begitu, Kemudian gadis itu membalikkan badannya seraya
membentak
"Kalian sebetulnya mau apa?"
Salah seorang itu menyahut dengan dingin.
"Setelah majikan kami pulang, barulah ada keputusan"
Tam Goat Hua bertanya gusar,
"Siapa majikan kalian itu?"
Orang itu menyahut lagi,
"Setelah majikan kami pulang, tentunya kau akan
mengetahuinya."
Diam-diam Tam Goat Hua menghimpun hawa murninya
dan bertanya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
610
"Majikan kalian berada di mana sekarang?"
"Majikan kami berpergian ke mana-mana, mungkin berada
di pegunungan Kun Lun, mungkin juga sedang pesiar ke Lam
Hai (Laut Selatan), bagaimana kami mengetahuinya?" sahut
orang itu juga,
Saking kesalnya Tam Goat Hua malah menjadi tertawa,
"Kalau majikan kalian tidak pulang setahun, aku harus
menunggu setahun juga?"
Orang itu mendengus.
"Hm! Kalau harus menunggu setahun, kenapa sekarang
kau buru-buru?"
Kali ini Tam Goat Hua betul-betul gusar, Ketika dia baru
mau melancarkan pukulan, mendadak terdengar derap kaki
kuda dan suara kereta, bahkan terdengar pula "Ting Tung"
suara harpa, Kelima orang itu langsung berseru.
"Majikan kami pulang!"
Begitu mendengar suara derap kaki kuda dan suara harpa,
kelima orang itu berseru.
Tam Goat Hua terkejut sekali karena dia tidak menyangka,
lantaran ingin berteduh justru datang di rumah itu dan kini
sudah tahu siapa majikan rumah tersebut
Walau dia tidak tahu tentang majikan rumah itu, namun
yakin majikan rumah itu adalah orang yang berada di dalam
kereta mewah misterius itu.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
611
Seketika perasaan Tam Goat Hua berkecamuk girang dan
cemas membaur menjadi satu,
Dia girang dikarenakan secara tidak sengaja mengetahui
tempat tinggal orang itu. Namun dia juga cemas lantaran tahu
dirinya dalam bahaya. Sebab kepandaian orang itu amat
tinggi, dan mungkin tidak akan melepaskannya.
Terdengar suara kereta itu sudah sampai di depan lalu
berhenti. Dua di antara lima orang itu segera berlari keluar,
sedangkan yang tiga tetap berdiri di pintu ruangan itu,
menjaga Tam Goat Hua agar tidak meloloskan diri,
Gadis itu berpikir apabila dia menerjang keluar sekarang,
itu merupakan hal yang tak mungkin, sebab di luar pintu
rumah itu pasti ada jago lain. Hal itu membuatnya tidak tahu
harus berbuat apa.
Di saat bersamaan, terdengar suara "Ser Ser Ser" tiga kali,
seperti suara luncuran anak panah,
Tampak tiga batang panah kecil mengarah ketiga orang
itu, sementara walau ketiga orang itu mengawasi Tam Goat
Hua, namun sesekali merekapun memandang keluar, Di saat
itu kebetulan ketiga orang itu sedang memandang keluar
Ketika mereka bertiga mendengar suara itu dan berpaling,
ketiga batang panah kecil itu sudah berada di depan mata,
Mereka ingin mengibaskan tangan untuk menangkis, tapi
sudah terlambat
"Ces! Ces! Ces!" Ketiga batang panah kecil itu menembus
dada mereka,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
612
Badan mereka bergoyang-goyang, akhirnya terkulai. itu
cuma dalam waktu sekejap, membuat Tam Goat Hua
terperangah dan tertegun
Begitu mendengar suara panah dan melihat panah kecil
itu, Tam Goat Hua pun teringat akan kejadian beberapa hari
yang lalu, ada orang memperingatkannya beberapa kali agar
jangan ke istana Setan, Kini dia melihat gerak-gerik orang
yang berada di ruang itu sungguh mencurigakan Apakah
orang yang kurus kecil itu yang selalu memperingatkannya?
Berpikir sampai di situ, Tam Goat Hua segera menolehkan
kepalanya.
Di saat itulah, justru terdengar suara tawa serak, yaitu
suara tawa kedua orang yang pergi menyambut sang majikan
itu.
Setelah menoleh, Tam Goat Hua terkejut bukan main.
Ternyata orang kurus kecil itu sudah berada di belakangnya,
bahkan menjulurkan tangannya untuk menggenggam lengan
gadis itu.
Tam Goat Hua cepat-cepat menggeserkan badan-nya,
kemudian membentak
"Mau apa kau?"
Begitu dibentak, orang kurus kecil itu kelihatan seperti
anak kecil yang telah berbuat salah. Dia segera menarik
kembali tangannya sekaligus membalikkan badan nya.
"Nona Tam, kau harus ikut aku pergi, jangan terlambat!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
613
Orang itu berkelebat ke pintu samping, Sungguh cepat
gerakannya, pertanda dia memiliki ilmu Ginkang yang amat
tinggi.
Tam Goat Hua tertegun, Dalam hati tahu bahwa dirinya
sudah dalam bahaya besar Jika majikan rumah itu memasuki
ruang tersebut dan melihat ketiga sosok mayat itu, sudah
pasti tidak akan melepaskan dirinya!
Walau orang kurus kecil itu amat misterius, tapi
kelihatannya tidak berniat mencelakai Tam Goat Hua, kenapa
tidak ikut dia pergi? Setelah berpikir begitu, dia menghimpun
hawa murninya, lalu melesat pergi mengikuti orang kurus kecil
itu,
Keluar dari pintu samping, tampak sebuah koridor yang
amat panjang. Orang kurus kecil itu, walau terus melesat
pergi, namun kelihatan sedang menunggu Tam Goat Hua,
Tak lama Tam Goat Hua sudah menyusul orang kurus kecil
itu, kemudian orang kurus kecil itu berbisik,
"Jangan mengeluarkan suara!"
Tam Goat Hua segera bertanya.
"Anda siapa?"
Orang itu menghela nafas, tapi tidak menyahut
Di saat itu mereka berdua sudah keluar dari koridor
melalui sebuah pintu kecil. Keluar dari pintu kecil, mereka
berada di dalam sebuah ruang kecil, yang sangat indah dan
mewah. Namun Tam Goat Hua tidak menikmati keindahan
ruang kecil tersebut.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
614
"Anda tahu jalan rahasia rumah ini?" tanyanya kepada
orang kurus kecil,
Orang kurus kecil itu menengok ke sana ke mari, setelah
itu menggeleng-gelengkan kepala,
Begitu melihat orang kurus kecil itu menggelenggelengkan
kepala, Tam Goat Hua menarik nafas dingin, juga
merasa kesal
"Anda tidak tahu jalan rahasia rumah ini, kenapa...."
Sebetulnya Tam Goat Hua ingin mempersalahkan orang
kurus kecil itu, namun mendadak terdengar suara orang
tertawa dingin,
Ruangan kecil itu terdapat banyak jendela, sementara
hujan pun sudah berhenti maka sinar matahari yang tidak
begitu terang menyorot ke dalam, sehingga ruang kecil itupun
tampak agak terang.
Ketika mendengar suara tawa dingin itu, sekujur badan
Tam Goat Hua merinding, seakan berada di dalam peti es.
Kini Tam Goat Hua sudah tidak mempersalahkan orang
kurus kecil itu, Dia mendongakkan kepala memandangnya,
kebetulan orang kurus kecil itu membuka mulut
"Nona Tam, cepat! Cepat himpunlah hawa murni dan
kosongkan pikiranmu! Aku sudah payah, mungkin kau bisa
meloloskan diri! Ingat, jangan ke istana Setan!"
Bukan main bingungnya Tam Goat Hua ketika mendengar
ucapan orang kurus kecil itu, sebab tidak tahu maksud
tujuannya. Di saat dia baru mau membuka mulut untuk
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
615
bertanya, mendadak terdengar suara orang tertawa dingin,
dan setelah itu terdengar pula suara harpa.
Suara harpa itu sungguh nyaring dan menggetarkan hati,
siapa yang mendengarnya pasti akan melupakan segala
macam kepusingan. Wajah Tam Goat Hua langsung berseri,
dan kemudian dia mundur beberapa langkah, lalu duduk di
kursi.
Di saat dia duduk, terdengar suara "Duk", ternyata orang
kurus kecil itu jatuh di lantai
Suara "Duk" itu membuat hati Tam Goat Hua tersentak
dan seketika terkejut bukan kepalang sehingga keringat
dinginnya mengucur Dia teringat ketika bersama kakaknya
meninggalkan Hou Yok, mereka berdua mendengar suara
harpa, sehingga membuatnya terus berlari berputar-putar di
tempat Kini terdengar lagi suara harpa itu, justru membuatnya
melupakan bahaya yang mengancam dirinya,
Teringat akan itu, Tam Goat Hua cepat-cepat menghimpun
hawa murninya, Akan tetapi, suara harpa itu tetap
mendengung ke dalam telinganya.
Tam Goat Hua mulai merasa tidak tahan. Darah-nya
bergolak dan detak jantungnya bertambah cepat, Dia
berusaha bangkit berdiri, namun badannya sempoyongan .
Orang kurus kecil yang roboh itu, berusaha bangun lalu
mendekati pintu samping, Dia menutup pintu itu, maka suara
harpa pun menjadi agak rendah, itu membuat hati Tam Goat
Hua agak lega, dan seketika dia melesat keluar melalui
jendela.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
616
Tapi ketika sampai di jendela, dia menolehkan kepalanya
ke belakang. Dilihatnya orang kurus kecil itu tergeletak di
lantai dengan nafas memburu, dan lantai itu pun sudah
bernoda darah.
Ternyata ketika menutup pintu, saking tak tahan, orang
kurus kecil itu muntah darah.
Menyaksikan itu, Tam Goat Hua merasa heran. Orang
kurus kecil itu memiliki Ginkang yang amat tinggi, tentunya
juga berkepandaian tinggi, namun kenapa dia cepat muntah
darah?
Kini suara harpa itu mengalun, Tam Goat Hua merasa
sudah sulit sekali bertahan, tapi dia terus berupaya bertahan,
hanya tidak yakin dapat bertahan lama, Kemudian dia
membuka mulut, maksudnya ingin bertanya bagaimana
keadaan orang kurus kecil itu,
"Sobat, kau...."
Ketika Tam Goat Hua baru membuka mulut, itu membuat
hawa murni tidak terhimpun, di saat bersamaan mendadak
nada suara harpa itu meninggi dan cepat,
"Cring! Cring! Cring...!"
Mendengar nada suara harpa itu, Tam Goat Hua merasa
jalan darah penting ditubuhnya seakan ditotok dan seketika
juga dari mulutnya mengalir keluar darah segar.
Tam Goat Hua paham, suara harpa itu mengandung suatu
tenaga sakti yang amat dahsyat Kalau dia terus diam di situ,
pasti akan terluka oleh suara harpa itu.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
617
Perlahan-lahan Tam Goat Hua mendekati orang kurus kecil
itu, lalu mengangkatnya sekaligus melemparkannya keluar
melalui jendela.
Karena dia sendiri sudah terluka, maka ketika
mengeluarkan tenaga untuk melempar orang kurus kecil itu
keluar, dia pun merasa matanya berkunang-kunang-dan
sempoyongan.
Di saat bersamaan, matanya terasa mengantuk sekali dan
tidak peduli apa pun dia ingin tidur sepuas-puasnya,
Sesungguhnya Tam Goat Hua memiliki dasar ilmu silat
yang amat kuat, lagipu!a sejak kecil sudah belajar Lweekang
tingkat tinggi.
Ketika matanya terasa mengantuk sekali, dia tahu jelas
bahwa itu akibat pengaruh suara harpa,
Oleh karena itu, apabila dia tidur sekarang, mungkin
selamanya tidak akan bangun.
Mendadak Tam Goat Hua mengangkat sebelah tangannya,
kemudian menotok jalan darah Pek Hwec Hiatnya sendiri.
Setelah menotok jalan darah tersebut, gadis itu merasa
bersemangat dan langsung melesat keluar melalui jendela,
tepatnya berada di sisi orang kurus kecil itu.
Tam Goat Hua menengok ke sana ke mari, ternyata dia
berada di sebuah taman bunga mini yang dikelilingi tembok
setinggi beberapa depa,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
618
Bukan main girangnya Tam Goat Hua. Dia segera
mengapit orang kurus kecil itu, lalu berjalan ke tembok
tersebut
Sampai di tembok itu, Tam Goat Hua muntah darah. Tapi
itu tidak dihiraukannya, dan cepat-cepat menghimpun hawa
murni. seandainya Tam Goat Hua tidak terluka dalam,
memang tidak sulit baginya untuk meloncat melewati tembok
itu,
Akan tetapi, kini dia telah terluka, bahkan mengapit orang
kurus kecil itu pula, maka ketika meloncat ke atas, mendadak
dadanya terasa sakit sekali dan seketika juga dia terjatuh ke
bawah.
Pada waktu bersamaan, suara harpa itu terdengar mulai
merendah Di saat kakinya menginjak tanah, dia cepat-cepat
menghimpun hawa murninya lalu mencelat ke atas, Akan
tetapi, tetap tidak berhasil meloncati tembok tersebut
Tiba-tiba timbul suatu akal dalam hatinya, maka segeralah
dia mengayunkan rantai yang melekat di lengannya.
Rantai itu berhasil menggaet tembok tersebut lalu Tam
Goat Hua meminjam tenaga itu untuk mencelat ke atas lagi,
Dia berhasil dan badannya melambung ke atas melewati
tembok itu, lalu jatuh ke bawah di luar tembok,
Orang kurus kecil itu terlepas dari japitannya, Tam Goat
Hua tidak berpikir banyak lagi, langsung mengapit orang kurus
kecil itu lagi, kemudian melesat pergi meninggalkan rumah itu.
Setelah dia berlari kira-kira lima mil, suara harpa itu sudah
tidak terdengar lagi, Tam Goat Hua berhenti lalu menarik
nafas dalam-dalam,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
619
Dia merasa matanya berkunang-kunang, akhirnya terkulai
pingsan,
Entah berapa lama kemudian, barulah dia tersadar, lalu
membuka matanya. Tampak langit sudah mendung lagi,
bahkan sudah mulai gerimis, Gadis itu merasa sekujur
badannya tak bertenaga dan bahunya terasa sakit sekali
Ternyata dia telah terluka luar dan dalam,
Tam Goat Hua mulai menengok ke sana ke mari, Dia
mendapatkan dirinya tetap berada di tempat ketika dia
pingsan, ku pertanda bahwa tiada seorang pun
menemukannya,
Tam Goat Hua bersyukur dalam hati, sebab walau dia
terluka luar dan dalam, namun tidak kehilangan nyawanya,
Perlahan-lahan dia bangkit berdiri Kemudian dia melihat
sosok yang di sampingnya mulai bergerak
Tam Goat Hua baru teringat, bahwa sosok itu adalah
orang kurus kecil yang terluka oleh suara harpa.
"Anda sudah siuman?" tanya orang kurus kecil itu duduk,
Namun karena rambutnya awut-awutan, maka Tam Goat Hua
tidak melihat jelas wajahnya.
Orang kurus kecil itu merintih dan kelihatan tak bertenaga
sama sekali karena lukanya lebih berat daripada luka Tam
Goat Hua.
Ketika gadis itu baru mau membuka mulut, orang kurus
kecil itu telah mendahuluinya.
"Nona Tam, berapa jauh... jarak dari sini ke rumah itu?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
620
Tam Goat Hua menyahut
"Kira-kira lima mil."
Orang kurus kecil itu tampak terkejut.
"Hanya kira-kira lima mil? Nona Tam, cepat kita kabur!
Lebih baik kita ke arah istana Setan, sebab orang itu... orang
itu tidak akan berani mengejar ke sana."
Tam Goat Hua tersenyum getir
"Sobat, aku juga sudah terluka, Kalau orang itu mau
mengejar kita, kita pun tidak akan bisa kabur ke mana-mana."
Orang kurus kecil itu menghela nafas panjang.
"Memang, tapi biar bagaimanapun kita harus mencari
suatu tempat untuk bersembunyi.
Tam Goat Hua manggut-manggut.
"Kita memang harus bersembunyi, tapi bersembunyi di
mana?"
Orang kurus kecil ku menyahut.
"Kalau Nona Tam sudi ikut aku, aku tahu ada sebuah goa
yang dapat kita gunakan sebagai tempat persembunyian "
Tergerak hati Tam Goat Hua mendengar ucapan itu, sebab
kini sudah dekat dengan Pak Bong San, kaum rimba persilatan
jarang yang berani ke tempat itu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
621
Lagi pula dilihat dari nada bicaranya, orang kecil itu amat
hafal daerah tersebut
Sesungguhnya gadis itu sudah ingin bertanya tentang
identitas orang kurus kecil itu, Namun begitu melihat luka
orang itu agak parah, maka ia tidak jadi bertanya, kemudian
mengangguk
"Baiklah."
Orang kurus kecil itu bangkit berdiri, lalu menggunakan
sebuah busur sebagai tongkat Busur itu hitam mengkilap.
"Sobat! Busurmu itu sungguh luar biasa!" kata Tam Goat
Hua.
Orang kurus kecil itu tertawa,
"lni memang busur luar biasa, Konon busur ini milik
seorang pendekar sakti, Orang yang memiliki Lweekang tinggi
dapat menarik busur ini sampai batas lengkungnya, sehingga
luncuran anak panah bisa mencapai lima mil."
Mendengar ucapan itu barulah Tam Goat Hua tahu bahwa
itu adalah busur pusaka, jadi orang kurus kecil itu tidak
memiliki Lweekang yang begitu tinggi, namun sungguh
mengherankan kenapa ilmu Gin-kangnya justru begitu tinggi?
Tam Goat Hua tidak sempat bertanya tentang itu karena
orang kurus kecil tersebut sudah mengayunkan kakinya,
Gadis itu segera mengikutinya, sementara itu hujan
semakin lebat Kira-kira setengah jam kemudian dan melewati
entah berapa banyak tikungan, mendadak di depan mata Tam
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
622
Goat Hua berubah gelap, setelah itu sepertinya hujan sudah
berhenti
Tam Goat Hua tahu, kini dirinya sudah memasuki sebuah
goa, maka dia berhenti seraya bertanya,
"Sudah sampai?"
Orang kurus kecil itu pun berhenti.
"Sudah, Maju beberapa depa lagi, itu adalah tempat
tinggalku!"
Tam Goat Hua melangkah maju beberapa langkah
Kemudian terdengar suara "Krek", mendadak tampak cahaya
yang remang-remang menyorot keluar
Ternyata orang kurus kecil itu membuka sebuah pintu
batu, Cahaya yang remang-remang itu berasal dari ruangan
tersebut.
"Silakan masuk, Nona!"
Tam Goat Hua segera ikut ke dalam, ke sebuah ruang
batu, Ranjang, meja dan tempat duduk yang ada di ruangan
itu semuanya juga batu. sedangkan cahaya yang remangremang
itu berasal dari dinding goa.
Begitu menyaksikan ruangan itu, Tam Goat Hua berseru
girang.
"Tempat yang bagus! Kalau tiada orang tahu, beristirahat
di sini lima enam hari, luka pasti sudah sembuh!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
623
Setelah memasuki ruangan batu, orang kurus kecil itu lalu
duduk bersandar pada dinding goa, kemudian menarik nafas
dalam-dalam seraya berkata.
"Nona Tam...."
Orang kurus kecil itu tidak melanjutkan ucapan-nya. Tam
Goat Hua memang sudah mencurigai identitas orang kurus
kecil itu, namun belum tahu siapa dia sesungguhnya.
Tam Goat Hua menatapnya dan bertanya.
"Kau mau bilang apa?"
Sambil bertanya, gadis itu melihat dinding goa tempat
orang kurus kecil itu bersandar Dua deret Ya Beng Cu (Mutiara
Yang Memancarkan Cahaya Di Malam Hari) berjumlah delapan
belas butir menempel di dinding goa, Ternyata mutiaramutiara
itulah yang memancarkan cahaya menerangi goa
tersebut
Yang membuatnya tertegun, justru terdapat sebaris tulisan
terukir di mutiara-mutiara itu yang berbunyi "Tuan penolong si
Nabi Setan-Seng Ling hidup selamanya..
Tam Goat Hua mengenali gaya tulisan itu, persis seperti
tulisan yang memperingatkan dirinya agar jangan ke istana
Setan, .
Setelah membaca tulisan itu, Tam Goat Hua berani
memastikan, bahwa penulisnya pasti punya hubungan dengan
si Nabi Setan-Seng Ling.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
624
Saking terkejutnya dia jadi membisu, Karena
meninggalkan sarang harimau, kini malah masuk sarang
srigala.
Yang paling celaka, saat ini Tam Goat Hua masih dalam
keadaan terluka, tidak mungkin dapat bertarung dengan
orang.
Karena dipikir dirinya berada di sarang musuh, maka
hatinya menjadi tegang dan cemas. Akhirnya dia mengambil
keputusan untuk kabur Perlahan-lahan Tam Goat Hua
melangkah pergi, maksudnya ingin meninggalkan goa itu tapi
mendadak terdengar suara orang kurus kecil itu,
"Nona Tam, kau mau ke mana?"
Tam Goat Hua berhenti lalu membalikkan badan-nya,
ditatapnya orang kurus kecil itu seraya membentak
"Sebetulnya kau siapa?"
Orang kurus kecil itu menghela nafas panjang, lalu
menjawab dengan suara rendah.
"Nona Tam, kau tidak perlu tahu siapa aku. Yang penting
kau merawat lukamu di sini. Walau aku sudah terluka parah,
namun aku tidak seperti orang biasa, sebab tidak begitu lama,
lukaku pasti akan sembuh dengan sendirinya. Setelah itu, aku
akan melayanimu, kenapa kau malah mau pergi?"
Hingga saat itu Tam Goat Hua masih belum melihat jelas
wajah orang kecil kurus itu, masih muda atau sudah tua, dia
sama sekali tidak menge-tahuinya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
625
"Apa hubunganmu dengan si Nabi Setan-Seng Ling?"
tanya gadis itu membentak
Orang kurus kecil itu tertegun ketika dibentak, lama sekali
barulah dia menyahut
"Si Nabi Setan-Seng Ling adalah tuan penolongku, seperti
halnya Nona Tam menyelamatkan nyawaku tadi siang. Namun
sayang aku sudah menjadi budak Seng Ling, tidak bisa
menjadi budak Nona lagi."
Mendengar jawaban itu, Tam Goat Hua sama sekali tidak
paham. Tapi yang jelas orang kurus kecil itu tak berniat jahat
terhadapnya, itu membuat gadis tersebut menarik nafas lega,
Setelah itu dia mengeluarkan beberapa butir obat, dan ditelan
begitu saja. Dia lalu duduk sambil menghimpun hawa
murninya, berselang beberapa saat, barulah bertanya.
"Sebetulnya siapa namamu?"
Orang kurus kecil itu menghela nafas panjang,
"Aku sendiripun tidak tahu siapa namaku."
Tam Goat Hua tertawa geli,
"Biasanya kau dipanggil siapa?"
Orang kurus kecil itu menyahut
"Sejak aku ditolong si Nabi Setan-Seng Ling, semua orang
memanggilku "Budak Setan".
-ooo0oooKANG
ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
626
Bab 29
Begitu mendengar ucapan itu, Tam Goat Hua tersentak
kaget dan berseru tak tertahan.
"Kaum rimba persilatan mengatakan bahwa di dalam
istana Setan Pak Bong San, yang memiliki Ginkang paling
tinggi bukan si Nabi Setan-Seng Ling, melainkan si Budak
Setan, Bagaimana muka si Budak Setan, tiada seorang pun
tahu sebab dia bergerak bagaikan segulung asap. jadi si
Budak Setan itu adalah kau?"
Orang kurus kecil itu tampak tertegun.
"Tak disangka orang seperti diriku, bisa menjadi bahan
ceritaan dalam rimba persilatan."
Tam Goat Hua berkata dengan kagum.
"Ginkang Anda walau tidak bisa dikatakan Ginkang nomor
satu dalam rimba persilatan namun tergolong Ginkang tingkat
tinggi, maka tidak mengherankan jika kau amat terkenal
dalam rimba persilatan."
Orang kurus kecil itu tersenyum getir. "Terimakasih atas
pujian Nona. Selain memiliki Ginkang itu, aku sama sekali
tidak punya kepandaian lain."
Tam Goat Hua sudah tahu tentang itu, tapi tetap bertanya
dengan penuh rasa heran.
"Cara bagaimana kau dapat belajar ilmu Ginkang yang
begitu tinggi?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
627
Orang kurus kecil itu menghela nafas panjang. Sejenak dia
diam tidak menyahut, berselang beberapa saat, barulah
berkata.
"Sungguh panjang kalau diceritakan"
Tam Goat Hua tahu, masa lampau orang kurus kecil itu
pasti penuh kedukaan, Dia tidak mau mengungkitnya, kenapa
gadis itu harus bertanya men-desaknya?
Yang penting orang kurus kecil itu tidak berniat jahat
terhadapnya, dia sudah bersyukur dalam hati,
Oleh karena itu, Tam Goat Hua tidak banyak bertanya
Iagi. Dia memejamkan matanya sambil menghimpun hawa
murninya untuk merawat lukanya, Tak terasa waktu sudah
lewat satu jam.
Bagi orang yang menghimpun hawa murni untuk
mengobati luka, hanya membutuhkan waktu satu jam, sudah
bisa sembuh sekitar lima bagian Namun tetap harus
beristirahat kurang lebih lima hari, barulah bisa pulih,
Di saat Tam Goat Hua membuka matanya, tampak
sesosok bayangan berkelebat, yaitu si Budak Setan, Ternyata
dia membawa sebuah keranjang ke hadapan Tam Goat Hua,
lalu berkata.
"Nona Tam pasti sudah lapar, di sini tidak ada makanan
enak, harap Nona tidak menolak makanan yang di dalam
keranjang ini!"
Tam Goat Hua memandang ke dalam keranjang itu,
terdapat air minum satu kendi, seekor ayam hutan bakar, nasi
merah dan buah-buahan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
628
"Wuah!" seru gadis itu girang. "Dari mana kau
memperoleh makanan-makanan ini? Kau sudah makan
belum?"
Si Budak Setan segera menyahut "Sudah."
Usai menyahut, si Budak Setan berkelebat pergi.
Tam Goat Hua yang memang sudah merasa lapar itu,
langsung bersantap dengan lahap sekali. Tak seberapa lama,
semua makanan yang di dalam keranjang itu habis
disantapnya dan kemudian dia tampak bersemangat
Seusai Tam Goat Hua makan, si Budak Setan berkelebat
ke arahnya untuk mengambil keranjang tersebut. Begitu
melihat si Budak Setan mendekat, gadis itu menjulurkan
tangannya untuk mencengkeram lengan si Budak Setan, itu
adalah ilmu Hian Bu Sam Na.
Akan tetapi, ketika Tam Goat Hua menjulurkan tangannya,
badan si Budak Setan bergerak, tahu-tahu sudah menjauh
beberapa depa, sesungguhnya Tam Goat Hua tidak berniat
berbuat jahat Adapun dia mencengkeram lengan si Budak
Setan hanya sekedar bergurau.
Karena tidak berhasil mencengkeram lengan si Budak
Setan, Tam Goat Hua malah merasa tidak enak, Ketika dia
baru ingin mendekatinya, mendadak di luar terdengar suara
tangisan yang menyeramkan
Begitu mendengar suara tangisan itu, wajah Tam Goat
Hua langsung berubah hebat Sebab suara tangisan
mendengung ke dalam telinganya dan dia merasa sukmanya
seakan terbetot keluar itu adalah ilmu kalapan Setan,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
629
Dapat diketahui, para jago dari istana Setan sudah menuju
goa tersebut sedangkan saat ini luka Tam Goat Hua masih
belum pulih. Maka sudah barang tentu dia gugup dan panik,
Tam Goat Hua bangkit berdiri Kebetulan si Budak Setan
sedang memandangnya, Sekian hari itu, baru pertama kali
gadis tersebut berhadapan dengannya sekaligus memandang
wajahnya,
Si Budak Setan cepat-cepat menundukkan kepala,
sedangkan Tam Goat Hua terbelalak.
Ternyata wajah si Budak Setan amat buruk sekali,
sehingga Tam Goat Hua nyaris tidak percaya, bahwa di dunia
ini ada orang berwajah seburuk itu,
Wajah si Budak Setan hitam pekat, ditumbuhi bulu yang
agak kemerah-merahan, sepasang bola matanya melotot
keluar dan agak kekuning-kuningan, hidung pesek dan giginya
jarang, Sungguh buruk rupa si Budak Setan!
Kini Tam Goat Hua baru tahu, apa sebabnya si Budak
Setan tidak mau berhadapan muka dengannya, ternyata
wajahnya begitu buruk.
Berdasarkan ini, dapat diketahui si Budak Setan tidak
berhati jahat, Akan tetapi, suara Ratapan Setan itu makin
lama makin dekat, bagaimana menjelaskan itu?
Setelah berpikir lama sekali, kemudian Tam Goat Hua
membentak mendadak
"Budak Setan! Kau mengajakku kemari, ternyata ingin
mencelakaiku?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
630
Si Budak Setan membalikkan badannya, namun tetap
menunduk, Kemudian dia menyahut dengan sedikit terisak,
dan sepasang matanya pun bersimbah air.
"Nona Tam, kalau aku bermaksud begitu, pasti mati
disambar geledek!"
Tam Goat Hua percaya, namun justru bertanya lagi.
"Siapa yang mengeluarkan Ratapan Setan menuju ke mari
itu?"
Si Budak Setan menyahut.
"Itu adalah kedua putra tuan penolongku, Entah
bagaimana mereka berdua meninggalkan Bu Yi San."
Begitu mendengar yang datang itu adalah Seng Cai dan
Seng Bou, air muka Tam Goat Hua langsung berubah. Kalau
mereka berdua mengetahui gadis itu berada di dalam goa,
pasti akan terjadi pertarungan sengit
"Budak Setan, apakah di goa ini ada tempat untuk
bersembunyi?"
Si Budak Setan menyahut cepat, "Ada."
Di saat bersamaan, suara Rapatan Setan itu semakin
mendekap dan tak lama terdengarlah suara seruan Kou Hun
Su Seng Cai di luar
"Budak Setan, kau berada di dalam?"
Si Budak Setan segera menyahut dengan hormat.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
631
"Hamba ada di dalam, Tuan muda!"
Kou Hun Su Seng Cai berseru lagi,
"Cepat buka pintu, kami berdua ingin bicara denganmu!"
"Ya!" Sikap si Budak Setan sungguh hormat, padahal
mereka berdoa masih berada di luar.
Menyaksikan itu, sekujur badan Tam Goat Hua langsung
mengucurkan keringat dingin, sedangkan si Budak Setan
sudah mendekati pintu goa. Tam Goat Hua sama sekali tidak
berani berseru, namun tingkahnya tampak serba salah,
Setelah berada dekat pintu goa, si Budak Setan segera
berpaling sambil menunjuk tempat tidur batu,
Tam Goat Hua mengerti maksud si Budak Setan, yakni
menyuruh gadis itu bersembunyi di belakang tempat tidur
batu tersebut.
Badan Tam Goat Hua bergerak, lalu berkelebat ke
belakang tempat tidur batu itu, dan bersembunyi di sana.
Baru dia bersembunyi terdengar pula suara "Krek Krek", si
Budak Setan sudah membuka pintu goa itu.
Tam Goat Hua mengintip dari tempat persembunyiannya.
Ketika pintu goa itu dibuka, tampak dua sosok bayangan
berkelebat ke dalam, yang tidak lain Kou Hun Su Seng Cai dan
Sou Mai Su Seng Bou, Mereka berdua langsung duduk di kursi
batu, kemudian berkata serentak.
"Budak Setan! Kini sudah tiga tahun, Sari Air Batu di sini
pasti sudah menetes, Cepat ambil untuk kami minum!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
632
Sari air batu? Tam Goat Hua tersentak, sebab Sari Air Batu
merupakan semacam obat mujarab, yang kalau diminum
setengah atau satu cangkir, akan menambah tenaga dan
membuat tubuh menjadi ringan Akan tetapi, apabila Sari Air
Batu sudah menetes, tidak segera diminum, dalam waktu
singkat akan berubah menjadi batu,
Tam Goat Hua sama sekali tidak menyangka, bahwa di
dalam goa ini terdapat Sari Air Batu yang diimpikan oleh setiap
kaum rimba persilatan Di saat gadis itu sedang berpikir, si
Budak Setan justru menyahut
"Kedatangan Tuan muda berdua sungguh tidak tepat
waktunya, Karena hamba tidak tahu Tuan muda berdua mau
ke mari, maka Sari Air Batu sudah hamba minum. Lagipula
Sari Air Batu tidak dapat disimpan lama."
Seng Cai mendengus.
"Hm! Setan kecil, kau ingin membohongi kami? Kami ke
mari minta Sari Air Batu itu, kau malah bilang sudah diminum!
Kalau ayah ke mari, apakah kau akan menjawab demikian
juga?"
Si Budak Setan tampak terkejut dan segera bertanya.
"Tuan penolong akan ke mari?"
Seng Bou tertawa dingin.
"Tentu! Ayoh, cepat ambilkan Sari Air Batu itu!"
Si Budak Setan menundukkan kepala.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
633
"Memang benar sudah hamba minum, bagaimana hamba
berani berbohong di hadapan Tuan muda berdua?"
Seng Bou mendengus.
"Hm! Omong kosong! Apakah kami tidak tahu sejak kecil
kau sudah minum Sari Air Batu itu hingga besar? Tubuhmu
sudah begitu ringan, minum lagi sudah tiada manfaatnya!
Bagaimana mungkin kau akan minum itu? Ayoh, cepat
ambilkan untuk kami!"
Si Budak Setan tampak ketakutan, lama sekali baru
berkata.
"Memang benar sudah hamba minum."
Usai berkata, si Budak Setan menoleh ke arah Tam Goat
Hua.
Sesungguhnya gadis itu sudah bercuriga, ketika si Budak
Setan memandangnya sejenak, seketika dia pun paham, air
minum di dalam kendi yang di-minumnya, tidak lain adalah
Sari Air Batu.
Pantas begitu minum air itu, Tam Goat Hua merasa
nyaman, segar dan bersemangat bahkan lukanya sudah
sembuh pula hari itu.
Kini Seng Cai dan Seng Bou minta Sari Air Batu kepada si
Budak Setan. sedangkan air itu sudah habis karena sudah
diberikan kepada Tam Goat Hua. Maka si Budak Setan tidak
dapat menuruti permintaan Seng Cai dan Seng Bou, dan
rupanya si Budak Setan akan mendapatkan kesulitan dari
mereka berdua,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
634
Berpikir sampai di sini, Tam Goat Hua terheran-heran,
sebab dia dan si Budak Setan itu sama sekali tidak punya
hubungan apa pun, bahkan tidak kenal.
Hanya si Budak Setan pernah memperingatnya, agar tidak
ke istana Setan, setelah itu bertemu di rumah besar saat
hujan lebat itu pertanda si Budak Setan berniat baik.
"Budak Setan!" bentak Seng Cai. "Kau sungguh tidak mau
berkata sejujumya?"
Usai berkata Seng Caipun langsung memukul si Budak
Setan, Akan tetapi, si Budak Setan langsung berkelit Seng Cai
penasaran sekali, Namun ketika dia baru mau menyerang lagi,
mendadak terdengar suara bentakan dari pintu goa.
"Berhenti!"
Begitu mendengar suara bentakan itu, tersentak hati Tam
Goat Hua. Tampak seorang tua berwajah seram berjalan ke
dalam, Orang itu ternyata adalah si Nabi Setan-Seng Ling.
Seng Cai langsung berdiri diam di tempat si"" Setan-Seng
Ling melototi kedua putranya sambil berkata dingin.
"Aku sudah beritahukan kepada kalian berdua, karena aku
pernah menyelamatkan nyawanya, maka dia rela jadi
budakku! Dia memiliki ilmu Ginkang yang amat tinggi, bahkan
juga memiliki busur pusaka ! Kalau dia mau bertarung, kalian
berdua bukan lawannya! Dia hanya memandang mukaku,
karena itu dia sama sekali tidak mau bergebrak dengan kalian
berdua, tapi kalian berdua malah menghinanya!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
635
Seng Cai dan Seng Bou diam saja. Namun Tam Goat Hua
justru tidak habis pikir, sejak kapan si Nabi Setan-Seng Ling
berubah menjadi begitu bijaksana?
Sementara si Budak Setan segera memberi hormat dan
berkata,
"Walau Tuan penolong berkata demikian, tapi hamba tetap
tidak berani bergebrak dengan kedua Tuan muda."
Si Nabi Setan-Seng Ling mendekatinya, kemudian
menepuk bahunya seraya berkata.
"Kau tidak usah.-."
Berkata sampai di situ, mendadak sepasang mata si: Nabi
Setan-Seng Ling menyorot aneh dan bertanya.
"lh? Apakah di dalam goa ini ada orang lain?"
Tam Goat Hua segera menutup pernafasannya, sedangkan
si Budak Setan segera menyahut
"Ti... tidak ada."
Si Nabi Setan-Seng Ling mendengar dengan penuh
perhatian Kemudian badannya bergerak cepat, tampak
bayangannya berkelebat ke sana ke mari, lalu kembali ke
tempat semula. Walau tidak secepat si Budak Setan, namun
cepatnya sudah laksana kilat, "Heran!" gumam si Nabi Setan-
Seng Ling. "Tadi sepertinya aku merasa ada orang lain di
dalam goa ini."
Tam Goat Hua yang bersembunyi di belakang ranjang
batu, diam-diam berseru kaget dalam hati,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
636
"Sungguh bahaya!"
Gadis itu pun amat kagum kepada si Nabi Setan-Seng
Ling. Walau tidak melihat Tam Goat Hua, namun dia bisa
merasakan bahwa di dalam goa itu ada orang lain, itu
dikarenakan mendengar pernafasan Tam Goat Hua, Dapat
dibayangkan, betapa tajamnya pendengaran si Nabi Setan-
Seng Ling.
Kini Tam Goat Hua sudah tidak berani menjulurkan
kepalanya untuk mengintip, tapi terdengar suara si Nabi
Setan-Seng Ling bertanya.
"Budak Setan! Rumah besar itu habis dilalap api, kau tahu
apa sebabnya?"
"Hamba tidak tahu."
Si Nabi Setan-Seng Ling berpikir sejenak, kemudian
berkata.
"Budak Setan, majikan rumah itu entah sudah berapa kali
menyuruh orangnya ke mari untuk menangkapmu Kau tahu
siapa majikan rumah itu?"
Bagian 12
Tam Goat Hua baru tahu, setelah dia dan si Budak Setan
pergi, rumah besar itu justru ludes dilalap api.
Kalau kebakaran biasa, tidak mungkin begitu cepat, pasti
sengaja dibakar.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
637
Kepandaian majikan rumah itu amat tinggi sekali Kalau
tidak secara mati-matian melawan suara harpa itu, Tam Goat
Hua pasti sudah binasa, Kepandaian majikan rumah itu begitu
tinggi, siapa yang sanggup melawannya? Tentunya yang
membakar rumah itu adalah dirinya sendiri.
Apa sebabnya dia membakar rumahnya sendiri? itu tidak
sulit diterka, Karena tempat tinggalnya telah diketahui Oleh
Tam Goat Hua.
Cara si Nabi Setan-Seng Ling bertanya kepada si Budak
Setan, kedengarannya seperti si Budak Setan itu sudah tahu
siapa dan rupa majikan rumah itu. sedangkan Tam Goat Hua
hanya tahu, majikan rumah itu punya hubungan dengan
kekacauan rimba persilatan belum lama ini. Maka Tam Goat
Hua mendengarkan dengan penuh perhatian.
"Hamba sungguh tidak tahu." jawab si Budak Setan.
Nada suara si Nabi Setan-Seng Ling berubah lembut.
"Kau tidak tahu? Kalau begitu, untuk apa dia menyuruh
orangnya ke mari mencarimu?"
Si Budak Setan berpikir sejenak, baru kemudian menyahut.
"Mungkin dia tahu hamba memiliki Ginkang tinggi, lagi
pula bisa mencari benda-benda aneh, maka pihak rumah itu
ingin mencariku."
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa dingin.
"Memang mungkin begitu."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
638
Nada suara si Nabi Setan-Seng Ling begitu, sudah jelas dia
tidak percaya akan perkataan si Budak Setan.
Namun dia pun tahu sifat si Budak Setan, kalau dia tidak
mau memberitahu kan, biar didesak bagaimanapun tetap tidak
akan menjawab Karena itu, si Nabi Setan-Seng Ling tidak
bertanya lagi.
"Budak Setan, kalau kau di sini mendengar suara orang,
harus segera melapor kepadaku! jangan lupa!"
Si Budak Setan mengangguk
"Ya."
Si Nabi Setan-Seng Ling memandang kedua putranya
seraya berkata.
"Mari kita kembali ke istana Setan!"
Tak seberapa lama, terdengarlah suara "Krek Krek", lalu
suara si Budak Setan.
"Nona Tam, sudah boleh keluar!"
Tam Goat Hua melesat keluar dari tempat
persembunyiannya dengan wajah muram. Karena dia pergi ke
istana Setan untuk menolong orang, namun sebelum
melaksanakannya, si Nabi Setan-Seng Ling dan kedua
putranya sudah pulang dari Bu Yi San, Oleh karena itu, dia
menjadi kesal. sebaliknya si Budak Setan malah tertawa
gembira seraya berkata.
"Nona Tam, mereka sudah pergi."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
639
Sungguh buruk sekali. Padahal Tam Goat Hua sedang
kesal, namun ketika menyaksikan tawa itu, dia tertawa geli,
kemudian menghela nafas panjang, "Budak Setan, kau
sungguh baik terhadapku, aku amat berterima kasih padamu
dan aku pun sudah minum Sari Air Batu, mungkin lukaku akan
pulih esok, maka kita akan berpisah." Tertegun si Budak
Setan, "Nona Tam, kau... masih ingin ke istana Setan?" Tam
Goat Hua terkejut.
"Budak Setan, bagaimana kau tahu aku akan ke istana
Setan?"
Si Budak Setan tertawa,
"Selain memiliki Ginkang tinggi, pendengaranku pun amat
tajam sekali, Malam itu aku berada di puncak Sian Jin Hong,
maka mendengar pembicaraanmu dengan orang aneh
berkedok itu. Karena itu, aku mengikutimu meninggalkan
puncak Sian Jin Hong, sekaligus memperingatimu agar tidak
ke istana Setan,"
Tam Goat Hua bertanya dengan heran,
"Kita tidak saling mengenal, kenapa kau begitu
memperhatikanku?"
Mendadak wajah si Budak Setan memerah, Dia tak dapat
menjawab, dan itu membuat Tam Goat Hua terheran-heran,
Tiba-tiba si Budak Setan membalikkan badan-nya.
Bahunya tampak bergerak seakan sedang menangis.
Hati Tam Goat Hua semakin merasa heran, Dia segera
mendekatinya, lalu memegang bahunya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
640
"Budak Setan,.,."
Akan tetapi, si Budak Setan malah melesat pergi seraya
berkata.
"Jangan sentuh aku! Aku tahu diriku tidak serupa manusia,
tidak pantas bersamamu, juga tidak pantas memperingatimu!"
Tertegun Tam Goat Hua. Dia tidak menyangka si Budak
Setan begitu sedih lantaran buruk rupa, dan itu membuatnya
tak dapat mengucapkan apa pun.
Perlu diketahui, Tam Goat Hua sama sekali tidak tahu
perasaan si Budak Setan yang berkecamuk itu.
Setelah diam beberapa saat, barulah gadis itu berkata
dengan sungguh-sungguh.
"Budak Setan, kau jangan berpikir begitu! Buruk muka
atau rupawan tetap dilahirkan orang tua, itu tidak menjadi
masalah."
Mendengar ucapan itu, si Budak Setan berhenti menangis.
Dia mendongakkan kepalanya memandang Tam Goat Hua,
Sedangkan gadis itu mulai berkata lagi,
"Budak Setan, hatimu amat baik, Lebih baik kau jangan
bersama si : "Setan, juga jangan menjadi budaknya."
Si Budak Setan menghela nafas panjang.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
641
"Nona Tam, beberapa tahun ini, aku pun sudah tahu sifat
dan kelakuan tuan penolong. Tapi... dia adalah tuan
penolongku, maka aku harus menjadi budaknya."
Tam Goat Hua menatapnya. Dia ingin tahu jelas mengenai
identitas si Budak Setan,
"Budak Setan, kini kita sudah menjadi kawan, tentunya
kau boleh memberitahukan tentang riwayat hidupmu, bukan?"
tanyanya,
Begitu mendengar apa yang dikatakan Tam Goat Hua, si
Budak Setan girang bukan main, dan langsung ber!oncatloncatan.
"Nona Tam, aku... aku berderajat menjadi kawanmu?"
Tam Goat Hua tertawa.
"Kita adalah kaum rimba persilatan kenapa tidak
berderajat ?"
Setelah berloncat-loncatan, barulah si Budak Setan duduk
di sisi Tam Goat Hua, Dia memandang gadis itu sejenak, lalu
berkata.
"Nona Tam, kau sungguh baik!"
Tam Goat Hua tertawa lagi,
"Oh ya, Budak Setan, tahun ini berapa usiamu?"
Si Budak Setan menundukkan kepala, kemudian menjawab
dengan suara rendah seakan merasa malu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
642
"Tahun ini usiaku sudah dua puluh, tapi masih tidak
mengerti apa-apa."
Tam Goat Hua tersenyum
"Budak Setan, jangan berkata begitu!"
Si Budak Setan mendongakkan kepala, Dia memandang
Tam Goat Hua dengan mata berbinar-binar,
"Sejak aku mengerti urusan, aku sudah berada di dalam
goa ini, Aku tidak tahu nama dan margaku. Selain itu, di
dalam goa ini terdapat sosok tengkorak."
Tam Goat Hua terkejut
"Sosok tengkorak?"
Si Budak Setan mengangguk.
"Tidak salah. Kini aku baru ingat sosok tengkorak itu
mungkin familiku, yang membopong ku ke mari, tapi dia mati
di goa ini."
Tam Goat Hua terbelalak.
"Kalau begitu kau makan apa di dalam goa ini?"
Si Budak Setan menyahut
"Aku tidak begitu ingat hanya ingat aku minum air yang
menetes keluar dari batu besar itu, yang ternyata adalah Sari
Air Batu, Ketika itu, setiap hari pasti menetes keluar Namun
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
643
tujuh delapan tahun lampau, setiap tiga tahun hanya menetes
kira-kira satu cangkir saja.
Tam Goat Hua manggut-manggut
"Sungguh kebetulan, aku yang minum Sari Air Batu itu!"
Si Budak Setan tertawa.
"Setelah aku berusia sepuluh tahun, barulah aku dapat
membuka pintu goa itu. Aku memperoleh busur itu dari sosok
tengkorak, Kemudian aku pun membuat panah-panah kecil
untuk berburu. Sejak kecil aku minum Sari Air Batu, maka
badanku ringan sekali, dan tiada seorang pun melihatku."
Tam Goat Hua memandangnya seraya bertanya.
"Bagaimana si Nabi Setan-Seng Ling bisa menjadi tuan
penolongmu?"
Si Budak Setan menjawab.
"Empat tahun yang lalu, aku pergi berburu. Dalam
beberapa tahun itu, aku tidak berani pergi jauh, hanya di
sekitar tempat ini saja, Begitu ada orang, aku langsung
bersembunyi Namun hari itu, entah apa sebabnya nyaliku
menjadi besar Aku berani ke tempat yang agak jauh, sehingga
aku menemukan sebuah rumah besar...."
Tam Goat Hua tertarik akan penuturan itu,
"Sebuah rumah besar? Rumah besar tempat kita berteduh
kemarin?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
644
Si Budak Setan mengangguk. "Betul."
Tam Goat Hua segera berkata.
"Apa yang kau lihat di dalam rumah besar itu, cepat
beritahukan!"
Si Budak Setan memandang Tam Goat Hua.
"Nona Tam, haruskah kuberitahukan?"
Gadis itu menegaskan.
"Memang harus."
Si Budak Setan tertegun.
"Mengapa?"
Tam Goat Hua segera menutur tentang Lu Sin Kong yang
menerima kotak kayu titipan, kemudian juga menutur
mengenai puncak Sian Jin Hong dan lain sebagainya, setelah
mendengar penuturan itu, si Budak Setan berkata.
"Kalau begitu, tentunya aku harus memberitahukan.
padahal aku sudah tidak mau mengungkit urusan itu. Hari itu
ketika aku sampai di rumah besar tersebut aku menengok ke
sana ke mari, Karena aku merasa heran, maka aku memasuki
rumah itu melalui tembok."
Si Budak Setan berhenti sejenak, setelah itu barulah
melanjutkan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
645
"Di saat aku baru meloncat, terdengar suara jeritan yang
menyayat hati...."
Si Budak Setan menggeleng-gelengkan kepala, dan
tampak merasa seram, kemudian menambahkan
"Aku masih ingat sekarang, suara jeritan itu berasal dari
ruangan besar Aku tertegun tapi melesat ke sana juga untuk
melihat Aku melihat seseorang berlumuran darah berdiri di
tengah-tengah ruangan besar itu, Namun di ruang besar itu
tidak hanya satu orang, masih ada beberapa orang tergeletak
di lantai."
Mendengar sampai di situ, Tam Goat Hua segera bertanya.
"Ada berapa orang tergeletak di lantai? Siapa mereka itu?"
Si Budak Setan menyahut
"Yang tergeletak di lantai berjumlah lima orang, namun
aku tidak tahu siapa mereka, Lagi pula aku tidak melihat jelas
wajah mereka, karena wajah dan sekujur badan mereka telah
berlumuran darah. Aku hanya melihat satu orang, sepasang
matanya menyorot kan sinar kebengisan, namun wajahnya
penuh noda darah, maka aku tidak melihat jelas wajahnya.
Dia menatap dingin mayat-mayat itu, kemudian mendadak
mendongakkan kepala sambil tertawa gelak. Ketika itu aku
merasa takut sekali, tidak punya nyali untuk terus
menyaksikannya, Tapi mendadak aku melihat suatu benda, itu
membuatku terus mengintip."
Tam Goat Hua bertanya cepat
"Kau melihat apa?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
646
Si Budak Setan tidak menyahut Dia memandang Tam Goat
Hua lalu melesat ke sudut goa. Tak lama dia kembali ke sisi
gadis itu bagaikan gulungan asap, Tangannya membawa
sebuah kotak kayu yang kemudian diserahkan kepada Tam
Goat Hua.
-ooo0ooo-
Bab 30
Tam Goat Hua menerima kotak kayu itu. Dirasanya kotak
itu agak berat Dia segera tahu bahwa kotak kayu itu dibikin
dari kayu harum, sebab baunya harum puta.
Di permukaan kotak kayu itu diukir seekor naga, namun
tidak begitu mirip naga, juga tidak mirip burung phoenix, lebih
mirip semacam makhluk aneh.
Tam Goat Hua membukanya, ternyata di dalam tidak berisi
apapun, hanya tampak sebuah lekukan.
Kini gadis itu tahu bahwa kotak itu untuk menaruh busur
"Ketika itu, kau melihat kotak kayu ini?"
Si Budak Setan menyahut.
"Bukan, Kotak kayu ini berada di sisi sosok tengkorak itu."
Tam Goat Hua bertanya heran.
"Kalau begitu, kau melihat apa di sana?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
647
Si Budak Setan memberitahukan.
"Aku melihat sebuah kotak kayu, hanya saja kotak kayu itu
lebih panjang. Di permukaan kotak kayu itu juga diukir
makhluk aneh seperti ini."
Tam Goat Hua manggut-manggut.
"Sungguh mengherankan, kau lanjutkan saja!"
Si Budak Setan segera melanjutkan.
"Kotak kayu itu berada di atas meja, setelah tertawa gelak,
orang itu lalu mendekati kotak kayu itu dan membukanya,
Barang yang terdapat di dalam-nya, aku tidak kenal sama
sekali. Kemudian baru tahu, itu adalah sebuah harpa."
Tam Goat Hua kelihatan girang sekali.
"Sebuah harpa?"
Si Budak Setan mengangguk
"Tidak salah, setelah aku bertanya kepada orang, barulah
aku tahu itu memang sebuah harpa, Ketika itu, aku justru
tidak habis pikir, barang apa itu? Di saat aku sedang berpikir,
orang itu tertawa gelak lagi sambil memandang mayat-mayat
yang bergelimpangan itu, Dia berkata sengit "Kalian juga
berani ikut berebut dengan aku?" Orang itu tertawa dingin
sambil menjulurkan tangannya untuk memetik tali senar harpa
itu, Akan tetapi, harpa itu sama sekali tidak mengeluarkan
suara. Orang itu tampak gusar sekali, lalu memetik dengan
sekuat tenaga. Aku terus mengintip karena tertarik, sebab
orang itu sebelah tangannya punya enam jari."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
648
Tam Goat Hua mendengarkan dengan penuh perhatian,
dan tampak amat tertarik sekali akan penuturan itu.
"Lama sekali aku mengintip.." lanjut si Budak Setan, "Di
saat dia memetik sekuat tenaga, terdengarlah suara bagaikan
halilintar membelah bumi, dan menggoncangkan segala apa
yang ada di sana."
Mendengar sampai di situ, air muka Tam Goat Hua
berubah hebat, namun tidak bersuara sedikitpun.
"Suara harpa itu membuat hatiku menjadi kacau balau.,.,"
lanjut si Budak Setan memberitahukan, "Padahal aku
mengintip dari jendela, tapi suara harpa itu membuat diriku
jatuh. sesungguhnya aku dapat mengerahkan Ginkangku, tapi
justru hingga saat ini aku masih merasa bingung, kenapa
ketika itu aku tidak mampu mengerahkan Ginkang, maka jatuh
gedebuk di tanah. Aku menahan sakit dan ketika aku baru
mau bangkit berdiri, orang itu sudah melesat keluar melalui
jendela, Di saat bersamaan, aku segera melesat pergi, Orang
itu. tidak dapat mengejarku sebab dalam sekejap aku sudah
jauh sekali, Karena aku tidak melihat jelas tempat yang
kulalui, akhirnya aku kesasar di sebuah lembah yang penuh
ular beracun, Ketika aku mengetahui itu, justru aku telah
digigit oleh seekor ular belang, Aku masih berhasil meloloskan
diri dari lembah ular beracun itu, tapi pingsan di tengah jalan.
Si Nabi Setan-Seng Ling yang menyelamatkan nyawaku. Sejak
itu aku rela menjadi budaknya, Dia memberi petunjuk
kepadaku mengenai ilmu Ginkang, dan aku pun kenal orangorang
istana Setan, namun aku tetap tinggal di sini."
Kini Tam Goat Hua sudah tahu riwayat hidup si Budak
Setan, bahkan juga tahu orang itu memperoleh harpa tersebut
beberapa tahun lalu,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
649
Setelah berpikir sejenak, Tam Goat Hua bertanya lagi,
"Selanjutnya kau masih ke rumah besar itu?"
Si Budak Setan menjawab
"Hari itu aku nyaris kehilangan nyawa, Bagai-mana
mungkin aku masih berani ke sana? Kemarin aku terus
mengikutimu, namun mendadak kehilangan jejakmu,
sedangkan hujan deras masih turun tak berhenti-henti, maka
aku tahu kau pasti pergi berteduh di rumah itu. Aku pun
memberanikan diri ke rumah itu, tapi tak disangka malah kau
yang menyelamatkan jiwaku."
Tam Goat Hua tertawa.
"Kalau kau tidak memanah ketiga orang itu, mungkin aku
pun tidak dapat meloloskan diri."
Setelah bercakap-cakap sejenak, Tam Goat Hua lalu duduk
bersila menghimpun hawa murni.
Keesokan paginya, luka gadis itu telah sembuh. itu berkat
Sari Air Batu yang diminumnya, maka dia begitu cepat sembuh
dan penuh bersemangat pula,
Sudah dua hari Tam Goat Hua berada di dalam goa itu.
Dia berpamit kepada si Budak Setan. seketika wajah si Budak
Setan berubah murung.
"Nona Tam, kau sungguh ingin ke istana Setan?"
Tam Goat Hua mengangguk.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
650
"Ya. Karena aku sudah berjanji kepada orang aneh
berkedok itu, dan aku tidak boleh ingkar janji."
Si Budak Setan menggeleng-gelengkan kepala.
"Nona Tam, aku tahu Lu Leng dikurung di mana. juga tahu
itu tuan penolong menyuruh orang-orang-nya untuk merebut
Lu Leng di sekitar kota Lam Cong, Namun kemudian direbut
orang lagi, karena tuan penolong marah sekali. Beberapa hari
kemudian baru berhasil merebut kembali Lu Leng. Maka kini
bagaimana mungkin begitu gampang menolongnya? Nona
Tam lebih baik kau jangan ke sana!"
Hati Tam Goat Hua tergerak, maka dia segera bertanya.
"Budak Setan! Kalau begitu, kau pasti tahu jelas mengenai
keadaan istana Setan, bukan?"
Si Budak Setan manggut-manggut
"Tentu."
Tam Goat Hua girang bukan main.
"Bagus sekali! Aku tidak pernah memasuki Istana Setan
itu, namun menolong orang memang amat penting,
bagaimana kalau kau menemaniku ke sana?"
Setelah mendengar ucapan itu, si Budak Setan tertegun
dan mulutnya ternganga lebar, lama sekali tidak dapat
bersuara.
Tam Goat Hua berkata lagi.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
651
"Kalau kau tidak mau aku tidak akan memaksamu."
Si Budak Setan segera menyahut
"Nona Tam, bukan aku tidak mau, melainkan., si Nabi
Setan-Seng Ling adalah tuan penolongku, Aku...."
Tam Goat Hua tahu bahwa si Budak Setan amat kenal
budi. Dalam hatinya sudah muncul suatu ide wajahnya
langsung berubah dan berkata.
"Kalau begitu, baiklah! Sampai jumpa!"
Tam Goat Hua segera melesat pergi. Si Budak Setan
segera memanggilnya,
"Nona Tam! Nona Tam.,.!"
Si Budak Setan melesat mengejar Tam Goat Hua, tapi
gadis itu langsung mengayunkan rantainya seraya membentak
"Kalau kau berani menghalangiku, aku tidak akan berlaku
sungkan-sungkan terhadapmu!"
Si Budak Setan berkelit wajahnya tampak berduka sekali,
sedangkan Tam Goat Hua berkata dalam hati, "Aku pergi ke
istana Setan kau pasti akan mengikutiku Setelah aku
memasuki istana Setan, kau pasti akan melindungiku pula",
Usai berkata dalam hati, Tam Goat Hua segera membuka
pintu goa, lalu melesat pergi ke arah utara, Akan tetapi, apa
yang terjadi nanti, justru berlawanan dengan apa yang
dikatakannya dalam hati, dan itu akan diceritakan kelak,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
652
Sementara itu, Tam Goat Hua terus melesat ke arah utara,
Ketika hari mulai gelap, dia sudah tiba di kaki gunung Pak
Bong San.
Pohon-pohon di Pak Bong San amat lebat Tam Goat Hua
menengok ke sana ke mari, akhirnya dia melihat sebuah batu
yang cukup besar yang berukir beberapa huruf, yaitu " istana
Setan "
Tertegun Tam Goat Hua ketika membaca huruf itu, karena
dia khawatir terlihat oleh orang istana Setan, Dia segera
melesat ke belakang sebuah pohon bersembunyi di sana.
Setelah itu, barulah dia mengamati keadaan di sekitarnya.
Selain tulisan itu, masih terdapat tulisan lain "Masih tiga mil".
Tam Goat Hua mengerutkan kening, sebab si Nabi Setan-
Seng Ling amat sombong, Biasanya kaum rimba persilatan
sama sekali tidak mau memberitahukan markas penting
mereka, namun si Nabi Setan justru memberitahukan dengan
tulisan tersebut, bahwa tiga mil lagi akan tiba di istana Setan.
Keadaan di sekitar tempat itu sangat sepi, sama sekali
tidak terdengar suara apa pun.
Tam Goat Hua mulai berjalan dengan hati-hati. Namun
sungguh mengherankan walau dia sudah menempuh kira-kira
dua mil, tapi tidak menemui kejadian apa pun.
Gadis itu terus berjalan. Berselang beberapa saat
kemudian, dia mendongakkan kepala, tampak di depan berdiri
sebuah bukit kecil.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
653
Adanya bukit kecil di gunung itu sebetulnya tidak
mengherankan namun bentuk bukit itu amat aneh, tentunya
akan menarik perhatian orang,
Seketika Tam Goat Hua melesat ke belakang sebuah batu
besar, dia bersembunyi di situ dengan perasaan tegang sekali
Ternyata tinggi bukit kecil itu hanya dua tiga puluh depa,
tapi batu-batu bukit itu beraneka warna dan berbentuk aneh
sekali, Ada yang berwarna hitam, merah dan warna lain, Di
bukit kecil itu tidak tampak ada tumbuhan
Lagi pula batu-batu itu berjumlah ribuan, tersusun rapi
membentuk sebuah tengkorak, kelihatannya amat
menyeramkan.
Menyaksikan keadaan itu, Tam Goat Hua sudah tahu,
bahwa dia sudah sampai di depan istana Setan, dan itu
membuat hatinya menjadi deg-degan.
Mengenai cerita tentang istana Setan, dan peringatan dari
si Budak Setan, seketika mendengung di dalam telinganya,
Kini dia harus memasuki istana Setan yang amat bahaya itu
demi menolong orang, itu membuatnya berpikir berulang kali,
Tam Goat Hua terus bersembunyi di belakang batu itu,
dan berusaha menenangkan hatinya sendiri.
Di depan istana Setan, kelihatan begitu sepi, justru
membuat orang menjadi tidak tenang,
Cukup lama Tam Goat Hua berada di belakang batu itu,
Kemudian dia berkertak gigi sambil mencelat ke depan
beberapa depa di hadapan istana Setan, lalu bersembunyi di
belakang sebuah pohon,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
654
Saat ini, jarak antara Tam Goat Hua dengan bukit kecil itu
semakin dekat, maka dia dapat melihat dengan jelas pintu
depan istana Setan,
Di situ terdapat sebuah batu yang agak menonjol,
mungkin di situ merupakan pintu masuk istana Setan, sebab
berukir tulisan warna merah darah " istana Setan", Siapa yang
melihat tulisan itu, sekujur badannya pasti merinding.
Tam Goat Hua menarik nafas dalam-dalam. istana Setan
itu memang tidak bernama kosong. pikirnya dengan kening
berkerut kerut jangankan mau menerjang ke dalam Neraka
Delapan Belas Lapis untuk menolong orang, memasuki pintu
gerbang istana Setan itu pun tidak gampang.
Seandainya si Nabi Setan-Seng Ling belum pulang,
mungkin masih dapat memasuki pintu gerbang itu, Tapi kini, si
Nabi Setan-Seng Ling sudah sampai di istana Setan, maka sulit
baginya untuk memasuki istana Setan itu.
Berpikir sampai di situ, dia menghela nafas panjang,
Mendadak dia merasa di sisinya terdengar suara yang amat
lirih, seperti suara daun rontok melayang ke bawah.
Semula Tam Goat Hua terkejut bukan main, namun
kemudian malah menjadi tenang karena menduga yang
berada di sisinya pasti si Budak Setan, Selain si Budak Setan,
siapa yang memiliki Ginkang begitu tinggi? Tanpa, menoleh
Tam Goat Hua bertanya dengan suara rendah.
"Budak Setan, kau sudah menyusul ke mari?" Terdengar
suara helaan nafas yang perlahan, setelah itu baru terdengar
suara sahutan, "Nona Tam, betul aku yang ke mari." Tam
Goat Hua menoleh. Tampak si Budak Setan duduk di dahan
pohon. wajahnya yang buruk itu kelihatan murung dan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
655
sepasang matanya mencerminkan perasaannya yang
berkecamuk
Begitu beradu dengan sorotan mata si Budak Setan,
tersentaklah hati Tam Goat Hua, sebab sorotan mata itu,
adalah demi dirinya.
Tentunya gadis itu dapat menduga, apa sebabnya
sepasang mata si Budak Setan menyorot begitu, Tidak lain
dalam benak si Budak Setan, amat mencintai Tam Goat Hua,
Gadis itu juga tahu, si Budak Setan tidak akan mencurahkan
cinta kasihnya karena dirinya merasa wajahnya buruk sekali
Tam Goat Hua menatapnya sejenak, kemudian tertawa
ringan seraya berkata. "Mau apa kau ke mari?" Si Budak Setan
menyahut dengan suara rendah. "Aku juga tidak tahu mau
apa aku ke mari Mungkin hanya ingin menasihatimu saja,
Nona Tam, kau jangan masuk ke istana Setan menolong
orang! Mengenai pintu batu itu, kalau tidak dibuka dari dalam,
si Setan-Seng Ling sendiri pun tidak dapat membukanya dari
luar."
Tam Goat Hua tertegun,
"Mengapa?"
Si Budak Setan tersenyum getir.
"Pintu batu itu beratnya ribuan kati, tidak dapat
digerakkan dengan tenaga manusia, Hanya dapat digerakkan
dengan alat, Semua alat berada di dalam goa, maka orang
yang berada di luar, sama sekali tidak bisa memasuki istana
Setan,"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
656
Tam Goat Hua mempercayai perkataan si Budak Setan,
Dia menghela nafas panjang.
"Budak Setan, kau menasihatiku, agar tidak memasuki
istana Setan, itu tidak mungkin, Aku sudah mengabulkan
permintaan orang, maka aku harus melaksanakannya, Kalau
tidak bisa masuk secara diam-diam, aku terpaksa masuk
secara terang-terang-an."
Tam Goat Hua melangkah keluar. Badannya baru
bergerak, air muka si Budak Setan berubah hebat. Mendadak
dia menjulurkan tangannya, kelihatannya ingin menarik
tangan gadis itu, namun kemudian dia segera menarik kembali
tangannya,
"Nona Tam!" serunya panik,
Tam Goat Hua tahu bahwa si Budak Setan pasti akan
menghalanginya maka dia menoleh seraya tertawa,
"Ada urusan apa?" Wajah si Budak Setan memerah. "ltu
tidak boleh! Tuan penolong berada di dalam istana!"
Tam Goat Hua ingin membuat si Budak Setan bertambah
panik, maka dia berkata dengan dingin.
"Aku sudah berjanji dengan orang, kalau aku ingkar janji,
lebih baik aku mati."
Sembari berkata Tam Goat Hua maju ke pintu istana
Setan. seketika badan si Budak Setan berkelebat ke
hadapannya, kemudian bermohon dengan terisak-isak,
"Nona Tam, kau...."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
657
Sepasang alis Tam Goat Hua terangkat ke atas seraya
berkata.
"Heran! Aku mau pergi menempuh bahaya, ada hubungan
apa denganmu ?"
Wajah si Budak Setan memerah sampai ke telinga.
"Aku... aku...."
Si Budak Setan tak dapat melanjutkan ucapan nya.
sedangkan Tam Goat Hua yakin akan dugaannya tadi, yakni
mengenai perasaan si Budak Setan terhadapnya,
"Kau amat menaruh perhatian padaku, tidak berharap aku
menempuh bahaya kan?"
Si Budak Setan mengangguk
Tam Goat Hua berkata dengan suara rendah.
"Budak Setan, kau menaruh perhatian padaku, maka
seharusnya membantuku."
Wajah si Budak Setan tampak murung sekali.
"Tapi... si Nabi Setan adalah tuan penolongku, aku...."
Tam Goat Hua menatapnya tajam.
"Budak Setan, aku tidak akan mencelakainya, Aku masuk
istana Setan hanya ingin menolong seseorang, Kenapa kau
terus-menerus membelanya? walaupun dia tuan penolongmu,
namun kau juga bersedia berbuat jahat bersamanya?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
658
Si Budak Setan diam saja, lama sekali barulah membuka
mulut
"Nona Tam, kalau begitu, apa yang harus kulakukan
Begitu mendengar pertanyaan tersebut, giranglah hati
Tam Goat Hua, karena si Budak Setan sudah bersedia
membantunya.
Tam Goat Hua segera menarik si Budak Setan untuk diajak
bersembunyi di belakang pohon. Si Budak Setan terusmenerus
mengikuti Tam Goat Hua, itu dikarenakan dia telah
jatuh hati pada nya.
Namun karena wajahnya amat buruk, maka selama itu dia
tidak berani berhadapan dengan gadis itu. Karena Tam Goat
Hua sama sekali tidak mencela keburukan wajahnya, itu
membuat si Budak Setan amat kagum dan menghormatinya.
Dalam hati si Budak Setan, Tam Goat Hua merupakan seorang
bidadari
Dia sama sekali tidak berharap Tam Goat Hua
mencintainya juga, sebaliknya malah berharap ada pemuda
tampan mencintai gadis itu.
Kalau benar muncul pemuda tampan, hati si Budak Setan
pasti berduka sekali, Namun dia rela dirinya berduka, asal
melihat Tam Goat Hua bahagia.
Ketika gadis itu menariknya ke belakang pohon, hati si
Budak Setan menjadi tegang dan berdebar-debar tidak
karuan, menyebabkannya nyaris sulit bernafas,
Melihat itu, Tam Goat Hua terheran-heran. "Budak Setan,
apakah lukamu masih belum sembuh?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
659
Si Budak Setan menjawab dengan wajah memerah.
"Sejak kecil aku minum Sari Air Batu, maka walau aku
terluka parah, dalam waktu satu jam pasti sembuh "
Tam Goat Hua manggut-manggut
"Oooh! Budak Setan, kalau kau bersedia membantu ku,
kau cukup melakukan satu hal saja."
Si Budak Setan segera bertanya,
"Hal apa?"
Tam Goat Hua menyahut dengan suara rendah,
"Kau pergi memberitahukan kepada si Nabi Setan-Seng
Ling, bahwa Thian Hou Lu Cong Piau Tau bersama para jago
Go Bi dan Tiam Cong Pai sudah ke mari, namun masih berada
dikira-kira sepuluh mil, Kau membohonginya agar
meninggalkan istana Setan, urusan selanjutnya, kau tidak
usah tahu."
Mendengar itu, si Budak Setan menjadi tertegun.
Tam Goat Hua segera bertanya.
"Kau setuju? jangan membuang-buang waktu!"
Si Budak Setan menghela nafas panjang.
"Nona Tam, kalaupun si Nabi Setan-Seng Ling
meninggalkan istana Setan, dirimu tetap dalam bahaya."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
660
Tam Goat Hua mendengus.
"Budak Setan, kau seorang lelaki, tapi kenapa nyalimu
lebih kecil dari ku ? Tentunya aku punya akal, kau tidak mau
mewakiliku berseru agar pintu batu itu terbuka?"
Si Budak Setan menghela nafas panjang lagi
"Nona Tam, kalau kau merasa ada sesuatu yang
mencurigakan janganlah kau masuk lagi!"
Tam Goat Hua mengangguk
"Aku tahu. cepatlah kau berseru agar pintu batu itu
dibuka!"
Si Budak Setan memandang Tam Goat Hua sejenak, lalu
berkelebat ke sisi pintu batu itu,
Sampai di sisi pintu batu, dia memungut sebuah batu,
kemudian mengetuk pintu batu itu dengan batu tersebut
seketika terdengar suara yang amat memekakkan telinga.
Si Budak Setan terus mengetuk pintu batu itu, Tam Goat
Hua menghitung, ketukan itu berjumlah tujuh belas kali.
Setelah itu, si Budak Setan mengetuk lagi agak perlahan,
juga tujuh belas kali.
Tak lama terdengar suara hiruk-pikuk di dalam dan
tampak pintu batu yang berbentuk tengkorak itu bergerak
perlahan-lahan ke belakang satu depa, terdengar pula suara
seruan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
661
"Siapa yang mengetuk pintu istana Setan?"
Si Budak Setan memandang Tam Goat Hua sejenak,
kemudian memberanikan diri untuk menyahut.
"Aku, ada urusan penting ingin menghadap tuan penolong,
harap segera buka pintu!"
Di saat si Budak Setan menyahut, Tam Goat Hua melesat
ke sisi pintu batu itu sambil memberi isyarat kepada si Budak
Setan.
Orang yang berada di dalam tertawa.
"Ha ha! Ternyata kau, apakah kau ingin mengantar suatu
benda aneh untuk tuan penolongmu?"
Sebelum si Budak Setan menyahut, Tam Goat Hua cepatcepat
melesat ke dalam laksana kilat Si Budak Setan menarik
nafas tega, lalu masuk ke dalam,
Setelah si Budak Setan masuk, pintu batu itu segera
tertutup kembali
Saat ini betapa tegangnya Tam Goat Hua, Bahkan dia
terus berpikir, bagaimana kalau si Nabi Setan tidak
mempercayai omongan si Budak Setan?
Bagaimana seandainya si Nabi Setan-Seng Ling
menghendaki Lu Sin Kong masuk ke dalam istana
Setan menemuinya? Bagaimana apabila si Nabi Setan-
Seng Ling tidak mau meninggalkan istana Setan itu?
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
662
Kalau benar salah satu yang dipikirkan Tam Goat Hua,
maka gadis itu pasti mengalami kesulitan di dalam istana
Setan.
Apabila dia berhasil menolong Lu Leng, lalu cara
bagaimana dia membawanya meninggalkan istana Setan
tersebut? Setelah berpikir itu, kini Tam Goat Hua baru sadar
betapa kecil harapannya, bahkan menyeret si Budak Setan
pula.
Setelah pintu batu itu tertutup kembali, terdengar suara
siulan yang amat menyeramkan kemudian tampak bayanganbayangan
berkelebat ke sana,
Delapan orang sudah berdiri di sana. Terdengar lagi suara
hiruk pikuk, ternyata pintu batu itu terbuka lagi, lalu muncul
Seng Cai dan Seng Bou, menyusul adalah si Nabi Setan-Seng
Ling bersama si Budak Setan. Wajah si Nabi Setan-Seng Ling
berseri-seri dan dia berkata.
"Budak Setan, kau di depan sebagai penunjuk jalan!"
Si Budak Setan mengangguk, lalu segera melesat ke luar,
yang lain pun segera mengikutinya dari belakang.
Betapa girangnya Tam Goat Hua, karena si Budak Setan
berhasil membohongi si Nabi Setan-Seng Ling, Namun gadis
itu tahu, pergi pulang dua puluh mil hanya sekejap saja.
Maka dia harus memanfaatkan kesempatan itu. Kalau
tidak, dia pasti tidak punya kesempatan lagi.
Tam Goat Hua keluar dari tempat persembunyian nya. Dia
menarik nafas lega karena si Nabi Setan tidak mengetahui
nya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
663
Gadis itu mulai melangkah ke dalam dengan hati-hati
sekali Mendadak di depan tampak cahaya yang amat
menyilaukan mata.
Cahaya itu lebih menyilaukan daripada cahaya matahari,
membuat Tam Goat Hua tidak melihat jelas apa yang ada di
depannya. Di saat bersamaan, terdengar suara orang tertawa
dingin dan suara senjata rahasia mengarah bagian dadanya,
Ternyata Tam Goat Hua memasuki sebuah terowongan
yang gelap gulita, Di sana terdapat dua penjaga yang berasal
dari golongan hitam, bergabung dengan si Nabi Setan-Seng
Ling.
Ketika mengetahui ada orang asing memasuki istana
Setan, salah seorang dari mereka segera menggerakkan alat
perangkap, maka sebuah cermin besar yang memancarkan
cahaya menyilaukan mata langsung mengarah Tam Goat Hua.
Gadis itu segera memejamkan mata dan di saat bersamaan
terdengar suara luncuran senjata rahasia mengarah bagian
dadanya.
itu adalah Hong Bwe Cin (Senjata Rahasia jarum Tawon),
Kedua penjaga itu yang menyerang Tam Goat Hua dengan
senjata rahasia tersebut perlu diketahui senjata rahasia itu
amat halus, lagipula diolesi dengan racun. Siapa yang terkena
senjata rahasia tersebut, pasti celaka.
-ooo0ooo-
Bab 31
Tam Goat Hua tidak dapat membuka matanya, namun
telinganya sudah mendengar suara yang amat lirih itu, Dia
tahu bahwa itu adalah suara senjata rahasia yang mengarah
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
664
ke arahnya. Namun meskipun dalam keadaan gugup, dia
masih sempat meloncat ke belakang
Loncatan itu justru telah menyelamatkan nyawanya.
Setelah meloncat ke belakang, Tam Goat Hua pun segera
mengayunkan tangannya. Bagi yang memiliki Lweekang tinggi,
memang dapat menangkis senjata rahasia dengan pukulan,
Akan tetapi, Lweekang Tam Goat Hua masih belum mencapai
ke tingkat tinggi, tentunya dia tidak dapat memukul jatuh
senjata-senjata rahasia itu,
Namun ketika dia mengayunkan tangannya, rantai yang
melekat di lengannya menyambar ke depan menangkis semua
senjata rahasia tersebut,
Ting! Ting! Ting! Ting!
Semua senjata rahasia itu terpukul jatuh. Namun Tam
Goat Hua tahu, apabila kedua penjaga itu berteriak, para jago
istana Setan pasti muncul, maka dia harus cepat membunuh
mereka.
Tam Goat Hua memandang ke arah kedua penjaga itu,
namun dia terbelalak karena tiada seorang pun berada di situ,
Gadis itu tidak mengerti, cara bagaimana kedua penjaga
itu menghilang begitu mendadak.
Di saat bersamaan terdengar suara tawa dingin dan suara
senjata di belakangnya, Tam Goat Hua tahu, bahwa musuh
menyerangnya dari belakang, seketika juga dia maju
selangkah, terdengar suara "Ser Ser!" melewati pinggangnya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
665
Gadis itu berseru dalam hati "Sungguh berbahaya" lalu
segera membalikkan badannya, sekaligus mengayunkan rantai
besinya.
Setelah mengayunkan rantai besi itu ke belakang, barulah
Tam Goat Hua berkesempatan untuk melihat kedua
penyerangnya.
Tampak dua orang kurus tinggi berdiri di situ, mereka
mengenakan kedok kulit yang sama, agak kehijau-hijauan,
Senjata mereka trisula yang agak aneh bentuknya, sambaran
rantai Tam Goat Hua membuat mereka berdua mundur
selangkah, tapi lalu berpencar ke kiri dan ke kanan, sekaligus
menyerangnya dengan jurus Sian Jin Ceh Lou (Dewa
Menunjuk Jalan), mengarah pinggang gadis itu,
Sementara Tam Goat Hua sudah melihat dengan jelas
keadaan di sekitar tempat itu. Ternyata di sana terdapat
sebuah goa kecil, entah menembus ke mana,
Sedangkan dinding goa itu memancarkan cahaya keperakperakan,
Namun di sana tidak terdapat orang lain, hanya
kedua orang itu saja.
Kedua orang itu menyerang Tam Goat Hua secepat kilat Di
saat kedua orang itu menyerang, Tam Goat Hua menghimpun
hawa murninya kemudian mendadak badannya mencelat ke
atas kurang lebih dua depa,
Ketika badan Tam Goat Hua mencelat ke atas, kedua
orang itu merubah jurus serangannya, yaitu jurus Sian Jin Ceh
Lou dirubah menjadi jurus Siang Hong Cah Yun (Sepasang
puncak Menembus Awan),
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
666
Setelah mencelat ke atas, tentunya badan Tam Goat Hua
harus merosot ke bawah, maka serangan kedua orang itu
mengarah perutnya.
Sebetulnya Tam Goat Hua sudah siap menyerang di saat
badannya merosot ke bawah, Akan tetapi, ketika melihat
serangan kedua orang itu begitu cepat dan mematikan,
hatinya menjadi tertegun.
Dalam keadaan gugup, secepat kilat Tam Goat Hua
menggerakkan sepasang lengannya. itu adalah jurus Hong
Pah Soh Liu (Angin Menggoyangkan Ranting pohon Liu),
Kedua rantai besi berpencar ke kiri dan ke kanan menyerang
muka kedua orang itu,
Jurus Hong Pah Soh Liu merupakan jurus andalan
ayahnya, tentunya amat lihay dan dahsyat.
Akan tetapi, kedua orang itu pun berkepandaian tinggi,
bahkan tahu puia akan kelihayan dan kedahsyatan jurus
tersebut.
Mereka berdua tidak melanjutkan serangannya melainkan
menyurut mundur selangkah sekaligus mengayunkan
senjatanya ke arah rantai besi itu,
Trang! Trang!
Terdengar suara benturan senjata bergema di dalam goa
itu. Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, sebab suara
senjata itu akan mengagetkan para jago lain yang ada di
dalam istana Setan, Kalau mereka ke mari, gadis itu pasti sulit
meloloskan diri.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
667
Oleh karena itu, Tam Goat Hua mengambil keputusan
untuk bergerak cepat Badannya langsung berputar-putar,
kedua rantai besi yang melekat di lengannya juga ikut
berputar mengarah kepala kedua orang itu,
Akan tetapi, kedua orang itu sungguh gesit. Mereka dapat
menghindari rantai besi yang me-nyambar-nyambar itu. Di
saat bersamaan, terdengar suara orang bertanya di dalam
terowongan.
"Ada urusan apa?"
Kedua orang itu segera menyahut serentak
"Tidak ada urusan apa-apa! Kami kakak beradik sedang
bergebrak sendiri!"
Ketika mendengar sahutan mereka, Tam Goat Hua
tertegun dan terheran-heran.
Berdasarkan dandanan mereka, kedua orang itu jelas
pihak istana Setan. Lagipula mereka berdua menyerangnya
dengan begitu sengit, maka sudah pasti musuh.
Namun kenapa mereka berdua menyangkal tidak
bertarung dengan siapa pun, ketika ada orang bertanya dari
terowongan?
Tam Goat Hua sama sekali tidak tahu apa sebabnya kedua
orang itu menyahut begitu, itu membuatnya agak berlega hati,
karena sementara ini pasti tidak akan terjadi apa-apa.
Setelah berlega hati, barulah Tam Goat Hua sadar akan
serangan serangannya tadi, yang karena terlampau emosi
maka tidak berarah sama sekali, bahkan amat menguras
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
668
tenaganya. Tersadar akan hal itu, dia mulai menenangkan diri
lalu tersenyum sambil melancarkan sebuah pukulan ke arah
bahu salah seorang itu, Sudah barang tentu rantai besi itu
mengarah ke atas.
Orang itu mendengus, sekaligus mengayunkan senjatanya
ke arah dada Tam Goat Hua, Akan tetapi, pukulan Tam Goat
Hua yang begitu dahsyat itu justru merupakan pukulan tipuan.
Di saat senjata orang itu mengarah dadanya, mendadak
gadis itu menyentakkan rantai besinya, maka rantai besi itu
menangkis senjata lawan. sedangkan tangan Tam Goat Hua
bergerak cepat mengeluarkan ilmu Hian Bu Sam Na.
Perubahan jurus serangannya tidak hanya cepat, tapi juga
amat lihay, sehingga membuat orang itu tertegun lalu mundur
Orang itu memang berhasil menghindari rantai besi yang
menyambarnya, namun di saat bersamaan, jari tangan Tam
Goat Hua berhasil menotok jalan Tay Pau Hiat di tubuhnya,
Tak ampun lagi, orang itu langsung jatuh gedebuk.
Tam Goat Hua tiada waktu untuk melihat bagaimana
keadaan orang itu, tapi dia yakin orang itu pasti mati, sebab
ketika menotok dia menggunakan delapan bagian tenaganya.
Tam Goat Hua segera membalikkan badannya, Orang yang
satu lagi menatap Tam Goat Hua dengan penuh kegusaran,
dan langsung menyerangnya dengan sengit
Setelah berhasil merobohkan salah seorang itu, hati Tam
Goat Hua jadi tenang dan mantap.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
669
Ketika Tam Goat Hua merobohkan lawannya, orang itu
melihat dengan jelas, mulut orang yang roboh itu
mengeluarkan darah, Ternyata dia telah terluka parah,
Mereka berdua adalah saudara sekandung, Ketika masih
berkecimpung dalam rimba persilatan, kaum rimba persilatan
menjuluki mereka berdua Kwan Tiong Siang Sat (Sepasang
Algojo Dari Kwan Tiong), Tahun lalu mereka berdua baru
bergabung dengan istana Setan, karena si Nabi Setan-Seng
Ling melihat mereka berdua ahli dalam hal senjata rahasia.
Setelah mereka berdua bergabung, si Nabi Setan-Seng
Ling menugaskan mereka berdua untuk menjaga di pintu
pertama istana Setan, itu membuat mereka berdua girang
sekali.
Berhubung mereka berdua baru bergabung, maka yang
lain tidak memandang sebelah mata pun pada mereka,
sedangkan Kwan Tiong Siang Sat bersifat angkuh. Ketika
bertarung dengan Tam Goat Hua, mereka berdua sama sekali
tidak mau minta bantuan kepada orang lain, Mereka berdua
ingin menangkap Tam Goat Hua, agar berjasa pada istana
Setan!
Ketika di terowongan terdengar orang bertanya, Kwan
Tiong Siang Sat menyahut serentak, bahwa mereka berdua
yang bergebrak itu pertanda nyawa Tam Goat Hua belum
waktunya melayang, Karena kalau Kwan Tiong Siang Sat
memberitahukan bahwa ada musuh masuk ke dalam, para
jago lain pasti segera ke sana, dan sudah tentu nyawa Tam
Goat Hua terancam.
Kwan Tiong Siang Sat berani mengambil keputusan itu,
dikarenakan melihat Tam Goat Hua masih begitu muda,
tentunya tidak berkepandaian tinggi, Namun mereka berdua
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
670
justru tidak tahu bahwa gadis itu berkepandaian tinggi, Kou
Hun Su Seng Cai dan Sou Mia Su Seng Bou pernah
dipermainkannya, apalagi Kwan Tiong Siang Sat?
Ketika diserang, Tam Goat Hua cepat berkelit, lalu balas
menyerang dengan jurus Huan Yun Hok Ih (Awan Berbalik
Hujan Turun), Tampak kelima jarinya bagaikan cakar
mengarah urat nadi di pergelangan tangan orang itu.
Betapa terkejutnya orang itu ketika diserang mendadak,
namun dia masih sempat mundur selangkah. Di saat
bersamaan, tangan kiri Tam Goat Hua justru melancarkan
sebuah pukulan kilat ke dada orang itu, sedangkan rantai besi
menyambar kepalanya.
Orang itu terpaksa menangkis sekaligus menundukkan
kepala untuk menghindari sambaran rantai besi.
Akan tetapi, mendadak pukulan yang dilancarkan Tam
Goat Hua telah berubah menjadi Sing Kua Thian Kai (Bintang
Bergantung Di Langit), Orang itu ingin mencelat ke belakang
tapi terlambat. Ternyata jari telunjuk Tam Goat Hua telah
berhasil menotok jalan darah Lou King Hiat di telapak
tangannya,
Seketika wajah orang itu berubah menjadi pucat pias dan
badannya sempoyongan, dia sudah terluka cukup parah.
Kini orang itu baru sadar, bahwa kepandaian gadis
tersebut amat tinggi. Dia sudah mengambil keputusan untuk
berseru memanggil jago lain, tapi tetap terlambat karena Tam
Goat Hua telah melancarkan sebuah pukulan ke dadanya,
Plak! Dada orang itu terpukul telak,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
671
"Aaaakh!" jerit orang itu dan roboh seketika.
Tam Goat Hua segera menarik Kwan Tiong Siang Sat ke
sudut. Di saat bersamaan, sayup-sayup terdengar suara
pekikan si Nabi Setan-Seng Ling.
Bukan main terkejutnya gadis itu, karena si Nabi Setan-
Seng Ling telah kembali ke istana Selan. Apabila Seng Ling
langsung masuk ke istana Setan, nyawa Tam Goat Hua pasti
terancam.
Betapa tegangnya gadis itu, namun otak terus berputar Di
saat itulah terdengar suara bentakan si Nabi Setan-Seng Ling
yang mengguntur.
"Cepat buka pintu!"
Begitu mendengar suara bentakan itu, barulah Tam Goat
Hua berlega hati. Karena dia tahu, si Nabi Setan-Seng Ling
tidak bisa membuka pintu batu itu dari luar, harus dibuka dari
dalam, si Budak Setan yang memberitahukan.
Plak! Plak! Plak! Si Nabi Setan-Seng Ling mengetuk pintu
batu, cepat dan lambat sampai tujuh belas kali.
Bersamaan itu, Tam Goat Hua mendengar suara di
belakangnya.
"Eh? Heran? Ada orang mengetuk pintu batu, Kenapa
Kwan Tiong Siang Sat tidak membukakan pintu?"
Terdengar suara sahutan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
672
"Jelas tadi ada suara pertarungan di luar, tapi Kwan Tiong
Siang Sat malah bilang mereka berdua yang bergebrak,
Jangan-jangan terjadi sesuatu di luar? Mari kita lihat!"
Suara itu berasal dari terowongan, tentunya suara orang
yang bertanya tadi kepada Kwan Tiong Siang Sat. seketika
juga Tam Goat Hua bersembunyi di sudut yang gelap.
Baru saja gadis itu bersembunyi kedua orang itu sudah
muncul Ketika melihat mayat Kwan Tiong Siang Sat tergeletak
di situ, mereka terkejut dan berseru.
"Hah? Celaka!"
Pada waktu bersamaan, terdengar pula suara seruan si
Nabi Setan-Seng Ling di luar
"Cepat buka pintu! Ada musuh masuk Istana!"
Saat ini, hati Tam Goat Hua tegang bukan main.
Akan tetapi kedua orang itu tidak melihat Tam Goat Hua,
itu membuat gadis tersebut agak tenang.
Sedangkan kedua orang itu saling memandang, kemudian
salah seorang dari mereka berkata,
"Kauwcu berada di luar, lebih baik kita bukakan pintu
dulu!"
Mereka mendekati alat pembuka pintu, Kebetulan
punggung mereka menghadap Tam Goat Hua.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
673
Itu merupakan kesempatan bagi gadis tersebut untuk
turun tangan. Ketika tangan mereka baru menyentuh alat ilu,
Tam Goat Hua menyerang mereka dengan jurus Tho Ciok Mun
Lou (Melempar Batu Menanyakan Jalan), serangan tersebut
mengarah jalan darah Ling Tay Hiat di punggung mereka.
"Kau...."
Salah seorang dari mereka terkejut sekali Dia langsung
meloncat mundur selangkah sekaligus menangkis pukulan
yang dilancarkan Tam Goat Hua.
Plaaak! Terdengar suara benturan.
Orang itu terpental membentur pintu goa, kemudian roboh
dan mulutnya mengeluarkan darah.
Tam Got Hua tercengang, Dia adalah gadis yang amat
cerdas, maka seketika sudah terpikir olehnya apa sebabnya
orang itu roboh muntah darah dan nafasnya langsung putus.
Ternyata si Nabi Setan-Seng Ling yang berteriak-teriak di
luar, karena pintu goa itu tidak dibuka, Maka dia menyerang
pintu goa itu dengan ilmu Pik San Pak Gu (Menembus Gunung
Memukul Kerbau), Sialnya, orang itu membentur pintu goa,
maka terkena pukulan si Nabi Setan yang menembus ke
dalam, sehingga membuat orang itu mati seketika, Melihat
kejadian itu, Tam Goat Hua bergirang dalam hati, Sebab si
Nabi Setan-Seng Ling tidak bisa masuk, kalau pintu goa itu
tidak dibuka dari dalam,
Kedua orang itu berasal dari golongan hitam, berjuluk Mo
Thay Po dan Kui Bin Thay Swee. Cukup lama mereka berdua
bergabung dengan istana Setan. Tam Goat Hua tertegun,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
674
kemudian berkata, Ternyata kalian berdua, Selamat bertemu!"
Mo Thay Po mendengus, "Hm!"
Setelah mendengus, dia langsung menyerang Tam Goat
Hua dengan kukunya yang panjang-panjang dan berwarna
kehijau-hijauan, Begitu melihat kuku-kuku yang panjang
kehijau-hijauan itu, Tam Goat Hua sudah tahu bahwa kukukuku
itu telah diolesi racun,
Gadis itu segera berkelit, sekaligus balas menyerang Maka,
terjadi pertarungan yang amat sengit Belasan jurus kemudian,
mendadak Tam Goat Hua melesat ke dalam terowongan, tapi
Mo Thay Po cepat-cepat mengejarnya.
Pada waktu bersamaan, terdengar suara lonceng, dan tak
lama muncullah seseorang berpakaian aneh. Orang itu tinggi
besar, yang tidak lain adalah Hakim Kanan.
Begitu melihat si Hakim Kanan, Mo Thay Po segera
berseru memberitahu kan.
"Hakim Kanan, dia adalah musuh yang menyelinap
masuk!"
Si Hakim Kanan menatap Tam Goat Hua, kemudian bersiul
panjang, Berselang beberapa saat, muncul lagi belasan orang,
Dapat dibayangkan betapa terkejutnya hati gadis itu.
Setelah belasan orang itu muncul, si Hakim Kanan melesat
keluar tersentak hati Tam Goat Hua, sebab dia yakin bahwa si
Hakim Kanan pasti akan membuka pintu goa. Di saat
bersamaan, terdengar suara siulan si Nabi Setan-Seng Ling
yang amat menyeramkan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
675
Tam Goat Hua. tahu bahwa dirinya bukan lawan mereka,
Namun dia tetap tidak putus asa, pokoknya harus bertarung
mati-matian.
Dia bersiul panjang, mendadak badannya mencelat ke
atas, lalu melesat pergi melewati Mo Thay Po.
Akan tetapi, ketika kakinya menginjak lantai, tampak
empat orang sudah menyerangnya dengan golok, sementara
suara siulan si Nabi Setan-Seng Ling semakin dekat, karena itu
Tam Goat Hua menjadi nekat Dari pada mati sia-sia, lebih baik
membunuh beberapa orang lagi, pikirnya.
Maka ketika keempat golok itu mengarahnya, Tam Goat
Hua segera mengayunkan rantai besi yang melekat di
tangannya untuk menangkis ke empat buah golok itu.
Trang! Trang! Trang! Trang!
Terdengar suara benturan senjata. Bersamaan itu, Tam
Goat Hua menggerakkan tangannya untuk menyerang salah
seorang dari mereka, mengarah jalan darah Sien Kie Hiat di
dada orang itu.
"Aaakh!" Terdengar suara jeritan, orang itu terpental tadi
roboh, sedangkan ketiga orang lainnya terus menye-rang.
Tam Goat Hua, menyurut mundur lalu mendadak memutar
badannya sekaligus mengayunkan rantai besinya,
Terdengar suara jeritan tiga kali, ternyata punggung
mereka telah terhajar oleh rantai besi itu.
"Uaaakh...." Mereka bertiga memuntahkan darah,
kemudian roboh dan tak bergerak Iagi. seketika juga suasana
di tempat itu berubah menjadi hening sekali
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
676
Tam Goat Hua tertegun, kemudian menengok ke sana ke
mari tampak belasan orang mengurungnya, namun mereka
semua berdiri diam, tak bergerak,
Tak seberapa lama, muncul beberapa sosok bayangan
berkelebat ke sana, ternyata si Hakim Kanan, Kou Hun Su
Seng Cai, Sou Mia Su Seng Bou dan yang terakhir si Nabi
Setan-Seng Ling.
Begitu melihat kemunculan si Nabi Setan-Seng Ling, Tam
Goat Hua menarik nafas dingin.
Dia pikir kalau bergebrak lagi juga percuma, maka dia
berdiri diam saja di tempat, kemudian mendadak
mengayunkan rantai besinya ke bawah.
Braaak! Lantai yang dibuat dari batu menjadi berlobang.
Pada saat bersamaan, si Nabi Setan-Seng Ling sudah
berada di situ dengan wajah penuh kegusaran Tapi dia juga
tertegun ketika melihat Tam Goat Hua.
Sedangkan Tam Goat Hua saat ini malah tidak merasa
takut sama sekali. Dia tertawa hambar seraya berkata.
"Kaum rimba persilatan mengatakan bahwa sulit
memasuki istana Setan, kelihatannya memang benar !"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, kemudian menyahut
dengan dingin.
"Nona Tam bisa ke mari, ini sudah luar biasa sekali."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
677
Tam Goat Hua tercengang, sebab si Nabi Setan-Seng Ling
tahu marganya, lagi pula nada suaranya tidak begitu bengis.
Apakah dia masih punya harapan hidup? Tanyanya dalam hati,
Di saat Tam Goat Hua ingin bertanya, si Nabi Setan-Seng
Ling justru berpesan kepada si Hakim Kanan.
"Hakim Kanan, Nona Tam bersusah payah ke mari,
bawalah dia pergi beristirahat!"
Tam Goat Hua sungguh tidak mengerti maksud si Nabi
Setan-Seng Ling, maka ketika melihat si Hakim Kanan
mendekatinya, dia bersiap untuk menyerang.
Akan tetapi si Nabi Setan-Seng Ling berkata.
"Kini Nona Tam sudah tiba di istana Setan, tentunya tidak
boleh pergi begitu saja, Ya, kan?"
Tam Goat Hua mendengus dingin
"Hmm!" Kemudian dia bertanya, Nabi Setan, Budak Setan
berada di mana sekarang?"
Wajah si Nabi Setan menyiratkan hawa membunuh, walau
hanya sekejap tapi membuat orang merinding
menyaksikannya,
"Cepat atau lambat dia pasti akan jatuh ke tanganku!"
sahutnya dingin, "Nona tidak usah mencemaskannya!"
Tam Goat Hua tahu bahwa si Budak Setan berhasil
meloloskan diri, maka dia berlega hati dan segera bertanya,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
678
"Mau kau apakan diriku?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa aneh, lalu menyahut
sambil menatapnya.
"Bagi orang lain yang memasuki istana Setan, sudah pasti
mati, Namun Nona Tam justru lain, setelah aku berhadapan
dengan ayahmu, barulah mengambil keputusan."
Dalam hati, Tam Goat Hua merasa heran.
"Ternyata kau kenal ayahku?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa gelak.
"Ha ha ha! Nama besar Hwe Ciau Tocu, Cit Sat Sin Kun
dalam rimba persilatan, siapa tidak mengenal nya?"
Bagian 13
Sudah dua kali Tam Goat Hua mendengar orang menyebut
ayahnya Cit Sat Sin Kun, itu membuatnya terheran-heran,
bagaimana ayahnya memperoleh julukan itu?
Namun saat ini, dia tidak punya waktu untuk memikirkan
itu.
"Kalau begitu, kau pasti akan mengurungku, bukan?"
tanyanya dingin.
Sebelum si Nabi Setan-Seng Ling menyahut. Kou Hun Su
Seng Cai sudah membentak dengan sengit sekali.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
679
"Sudah bagus cuma mengurungmu, kenapa kau masih
banyak bacot?"
Walau kini Tam Goat Hua sudah jatuh ke tangan orang,
namun sifatnya yang keras membuatnya tidak mau mengalah,
Dia langsung menyahut dengan dingin,
"Kalian berdua berderajat bicara dengan aku?"
Nada suaranya amat menghina Seng Cai dan Seng Bou.
Karena ketika mereka berdua baru tiba di Bu Yi San, sudah
dipermainkan oleh gadis tersebut maka Tam Goat Hua
menerobos ke dalam istana Setan, sebetulnya kedua putra si
Nabi Setan-Seng Ling itu ingin membunuhnya.
Akan tetapi, begitu melihat sikap si Nabi Setan-Seng Ling,
mereka berdua tidak berani mencelakainya.
Namun saat ini nada suara Tam Goat Hua begitu
menghina mereka, maka wajah mereka langsung berubah dan
mereka maju serentak untuk menyerang gadis itu.
Di saat bersamaan, si Nabi Setan-Seng Ling maju ke
hadapan mereka, sekaligus menahan agar mereka tidak
bertindak sembarangan
"Ayah, gadis liar itu...."
Sebelum Seng Cai usai berkata, air muka si Nabi Setan-
Seng Ling sudah berubah.
"Aku punya ide, kalian berdua tidak usah banyak bicara!"
Walau amat gusar dalam hati, tapi Seng Cai dan Seng Bou
tidak berani me!ampiaskannya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
680
Si Setan-Seng Ling berkata lagi.
"Aku tidak mau membunuhnya, juga demi kalian berdua!
Apakah kalian berdua masih tidak mengerti?"
Wajah Seng Cai dan Seng Bou yang semula tampak kesal,
kini langsung berubah menjadi berseri setelah mendengar
perkataan si Nabi Setan-Seng Ling, kemudian mereka
bertanya hampir serentak.
"Ayah, apakah demi aku?"
Usai bertanya mereka berdua saling melotot
Si Nabi Setan-Seng Ling menyahut.
"Demi siapa, kini aku masih belum mengambil keputusan
Kalian berdua tidak perlu berdebat!"
Seng Cai segera berkata.
"Ayah, aku adalah anak sulung, tentunya harus demi aku."
Seng Bou melototi kakaknya, kemudian berkata.
"Ayah akan mengambil keputusan, kau tidak perlu banyak
omong!"
Kakak beradik itu mulai ribut mulut, membuat si Nabi
Setan-Seng Ling mengerutkan kening, lalu membentak.
"Kalian ribut apa? Hakim Kanan, cepat bawa gadis itu
pergi!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
681
Mereka bertiga ayah dan anak bertanya jawab, tentunya
Tam Goat Hua mendengar dengan jelas sekali
Akan tetapi, gadis itu justru tidak mengerti maksud
mereka bertiga, maka menjadi terheran-heran,
Setelah si Nabi Setan-Seng Ling berkata begitu, si Hakim
Kanan mendekati Tam Goat Hua dan berkata.
"Nona Tam, silakan!"
Tam Goat Hua tahu bahwa kini dirinya tidak boleh
bertindak ceroboh, harus menurut Kalau tidak, dirinya pasti
celaka.
"Hm!" dengus gadis itu, lalu ikut di belakang si Hakim
Kanan,
Sampai di ujung terowongan, mendadak sebuah pintu
rahasia terbuka sendiri Keluar dari pintu rahasia itu, mereka
memasuki terowongan pula,
Si Hakim Kanan terus berjalan ke depan, sedangkan Tam
Goat Hua mengikutinya dari belakang, Mendadak gadis itu
melihat sebuah pintu di sebelah kiri, Tanpa banyak berpikir
lagi dia langsung melesat ke arah pintu tersebut.
Setelah masuk ke dalam pintu itu, dia tidak bisa melihat
apa-apa, karena amat gelap di dalamnya,
Barulah Tam Goat Hua tahu adanya gelagat tidak beres.
Namun dia tidak tahu di mana ketidak beresan itu, Dia
langsung berhenti, sekaligus melancarkan sebuah pukulan ke
depan.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
682
Blam! pukulannya menghantam sebuah lempengan besi.
Di saat bersamaan, dia merasa telapak tangannya
tersengat sesuatu, sehingga merasa sakit sekali.
Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua, seketika juga dia
teringat akan pesan orang aneh berkedok di Bu Yi San, bahwa
harus berhati-hati setelah masuk di istana Setan, sebab
banyak bahaya dan di setiap tempat pasti diolesi racun, Kalau
kurang berhati-hati, pasti akan terkena racun.
Teringat akan pesan itu, Tam Goat Hua semakin terkejut,
maka dia segera mundur.
Setelah mundur ke tempat yang agak terang, Tam Goat
Hua cepat-cepat memeriksa telapak tangannya, tapi tidak
terdapat tanda apa pun.
Walau begitu, perasaan Tam Goat Hua tetap tidak tenang.
Dia segera menghimpun hawa murninya. Kemudian disalurkan
ke telapak tangannya,
Setelah itu, barulah dia melangkah maju, Ternyata di
hadapannya terdapat sebuah pintu besi, dan di sisi pintu besi
itu terdapat sebuah gelang besi yang cukup besar.
Tam Goat Hua menarik gelang besi itu, akan tetapi, pintu
besi itu sama sekali tidak bergerak Gadis itu mengerutkan
kening, kemudian menarik gelang besi itu lagi dengan sekuat
tenaga.
Kreeek!
Pintu besi itu bergerak ke atas kira-kira dua depa, Bukan
main girangnya Tam Goat Hua. Namun dia tidak berani
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
683
berlaku ceroboh lagi seperti tadi, dia segera mengayunkan
rantai besinya ke dalam, Setelah tiada reaksi apa pun, barulah
dia masuk ke dalam.
Begitu masuk ke dalam, dia menarik pintu itu agar
tertutup kembali seperti semula.
Ketika pintu besi itu terangkat ke atas, sayup-sayup dia
masih mendengar suara bentakan-bentakan si Nabi Setan-
Seng Ling, Tetapi setelah pintu besi itu tertutup kembali, suara
bentakan-bentakan itu pun tidak terdengar lagi.
Hening sekali suasana di tempat itu, sampai detak jantung
Tam Goat Hua pun terdengar jelas,
Gadis itu tahu, bahwa setelah memasuki pintu besi
tersebut, dirinya betul-betul berada di dalam istana Setan.
Dia menarik nafas dalam-dalam agar hatinya bertambah
tenang, lalu memandang ke depan. Keadaan di tempat itu
remang-remang menimbulkan suatu perasaan aneh. Ternyata
tempat itu berupa sebuah goa, tidak ada jalan sama sekali, Di
tengah-tengah goa itu, terdapat sebuah lobang yang
menembus ke dalam tanah,
Tam Goat Hua mendekati lobang itu, lalu berjongkok
untuk memandang ke dalam, Terdapat suara percakapan di
dalam lobang itu, suara lelaki dan wanita.
"Begitu mendengar Lu Cong Piau Tau datang, Kauwcu
langsung pergi menyambut. Heran sekali! Lu Cong Piau Tau
itu entah orang lihay dari mana?" Suara lelaki.
"Tentu adalah ayah bocah itu." Suara wanita.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
684
Mendengar sampai di situ, hati Tam Goat Hua tergerak,
kemudian mendengar lagi dengan penuh perhatian.
"Kau tidak menyinggung bocah itu ya tidak apa-apa.
Begitu kau menyinggungnya, justru menimbulkan
kegusaranku." Suara lelaki yang mengandung kebencian
Wanita itu tertawa cekikikan Suara tawanya amat
menyeramkan dan membuat bulu roma berdiri,
"Hik! Hik! Hik! Maksudmu kejadian itu?"
"Ya."
"Ceritakanlah tentang kejadian itu!
"Atas perintah Kauwcu, Hakim Kanan membawa pergi
menangkap bocah itu, tidak sulit kan? Begitu kami turun
tangan, langsung berhasil merebut bocah itu.
Menutur sampai di situ, mendadak berhenti, kemudian
lelaki itu berkata dengan heran,
"Eh? Kok tiada suara?"
Wanita itu meludah sambil tertawa.
"Phui! Tempat ini disebut Tempat Tiada Suara, bagaimana
ada suara sih?"
Terdengar suara lelaki itu menyahut
"Kalau tiada suara berarti gelagat tidak beres. Di mana
Seh Lo Sam dan saudara Ting Cit?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
685
Suara wanita itu kedengaran tidak sabaran.
"Peduli amat dengan mereka, cepat lanjutkan
penuturanmu!"
Sementara Tam Goat Hua terus mendengarkan dengan
penuh perhatian, bahkan menahan nafasnya agar tidak
terdengar oleh mereka,
"Setelah berhasil merebut bocah itu.,." lanjut lelaki itu.
"Kami pun memasukkannya ke dalam karung kain, Sesuai
dengan perintah Kauwcu, kami segera pulang ke istana Setan.
Sampai di dalam istana Setan, begitu karung kain itu dibuka,
di dalamnya berisi seekor bangkai babi, Entah kapan kain
karung itu ditukar orang, Betapa gusarnya Kauwcu!"
Wanita itu amat tertarik mendengar penuturan tersebut,
kemudian berkata sambil tertawa.
"Kalau begitu, kalian dan Hakim Kanan itu sama sekali
tidak tahu kapan karung itu ditukar orang?"
Lelaki itu menyahut sengit.
"Jangankan kami, bocah itu pun tak tahu bahwa dirinya
sudah berpindah ke tangan orang lain, Karena itu, Kauwcu
yang turun tangan sendiri dan berhasil menangkap kembali
bocah itu. Kalau tidak, kami beberapa orang pasti celaka."
Tam Goat Hua terheran-heran mendengar penuturan
tersebut, seandainya Lu Leng mendengarnya pasti juga
merasa heran. Anak itu sudah tahu, bahwa dirinya akan
dibawa ke istana Setan, namun kemudian dia justru berada di
dalam goa itu, dan mengalami berbagai macam kejadian
aneh,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
686
Ternyata goa itu bukan istana Setan, justru amat
membingungkan, bagaimana karung itu bisa ditukar orang
dengan karung kain lain yang berisi bangkai babi?
Karena saking tertariknya akan penuturan itu, Tam Goat
Hua menggeserkan badannya untuk memandang ke dalam,
Walau hal itu dilakukannya dengan hati-hati sekali, tapi tidak
terlepas dari pendengaran orang yang di bawah itu, maka
seketika terdengar suara bentakan,
"Siapa?"
Karena sudah diketahui oleh orang yang di bawah, maka
daripada mereka ke atas, lebih baik dia turun ke bawah,
"Aku!" sahut Tam Goat Hua sambil meloncat ke bawah.
Begitu meloncat ke bawah, terdengar pula suara "Ser Ser
Ser" tampak tiga titik cahaya mengarahnya, itu adalah senjata
rahasia.
Ketika meloncat ke bawah, Tam Goat Hua sudah siap,
Maka di saat ketiga senjata rahasia itu meluncur ke arah nya,
dia langsung mengayunkan rantai besinya untuk menangkis
semua senjata rahasia itu.
Tring! Tring! Tring!"
Ketiga senjata rahasia itu terpukul hingga jatuh, Di saat
bersamaan, kaki Tam Goat Hua sudah menginjak dasar lobang
itu.
Setelah itu, Tam Goat Hua mendongakkan kepalanya. Dia
tampak terkejut dan tertegun.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
687
Ternyata Tam Goat Hua berdiri di atas sebuah batu besar
Di sisi batu besar itu terdapat jembatan batu yang amat indah
menakjubkan.
-ooo0ooo-
Bab 32
Pemandangan di tempat itu sungguh indah, bahkan di
depan terdapat sebuah istana, Tempat tersebut ibarat tempat
tinggal para dewa dewi, namun justru istana Setan.
Di saat Tam Goat Hua tertegun, terdengarlah suara
bentakan wanita.
"Bocah perempuan, siapa kau?"
Tam Goat Hua segera memandang ke depan.
Dilihatnya seorang lelaki dan seorang wanita sedang
duduk di atas sebuah batu. Kelihatannya mereka berdua sama
sekali tidak memandang sebelah mata pun kepada gadis itu.
Tam Goat Hua mengamati mereka, dan seketika juga
merasa muak dalam hati. Ternyata wanita itu bermuka
lonjong, rambut awut-awutan dan bermata segi tiga,
Tampangnya amat menyebalkan, begitu pula lelaki itu.
Badannya gemuk tapi mukanya kecil dan pipi sebelah kirinya
somplak tidak ada dagingnya sama sekali. Sungguh
menyeramkan wajah lelaki itu. Akan tetapi sepasang matanya
justru menyorot sinar yang amat tajam, pertanda dia memiliki
Lweekang yang amat tinggi.
Di saat mereka bertiga saling tatap menatap, mendadak
terdengar suara lonceng, kemudian muncul delapan orang
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
688
berpakaian hitam di depan pintu istana itu, Mereka membawa
senjata tombak yang ujungnya bercagak tiga,
Tam Goat Hua tahu, bahwa jejaknya sudah ketahuan
Gadis itu tidak merasa takut, tapi sebaliknya malah tampak
tenang, Dia tertawa hambar seraya bertanya.
"Bolehkah aku tahu siapa kalian berdua?"
"Hm!" dengus wanita itu.
Di saat bersamaan, muncullah si Hakim Kanan. Dia
memandang Tam Goat Hua sambil tertawa dingin.
"Nona Tam! Kau jangan coba-coba kabur, itu akan
membahayakan dirimu!"
Tam Goat Hua diam saja.
Si Hakim Kanan berkata lagi."
"Nona Tam, lebih baik kau ikut aku!"
Apa boleh buat, Tam Goat Hua terpaksa mengangguk lalu
mengikuti si Hakim Kanan ke dalam istana. Dia diajak
memasuki sebuah terowongan. Sampai di ujung terowongan,
si Hakim Kanan berhenti. Ternyata di depannya terdapat
sebuah lobang,
"Nona Tam, silakan masuk!" kata si Hakim Kanan dingin.
Tam Goat Hua memandang ke dalam, Dilihatnya undakan
batu menuju bawah, Maka dia segera bertanya.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
689
"Tempat apa ini?"
Si Hakim Kanan menyahut.
"Dari sini ke bawah adalah Neraka Delapan Belas Lapis.
Nona Tam belum tahu ya?"
Kaum rimba persilatan semuanya tahu Neraka Delapan
Belas Lapis yang di dalam istana Setan, Namun bagaimana
bentuk dan keadaannya, tiada seorang pun yang tahu.
Tam Goat Hua melangkah ke bawah melalui undakan
batu, Sungguh mengherankan ternyata di situ terdapat tempat
yang bertingkat-tingkat ke bawah, setiap tingkat terdapat
sebuah pintu batu.
Gadis itu terus melangkah ke bawah. Dia telah melewati
tujuh belas tingkat, namun si Hakim Kanan tidak menyuruhnya
berhenti.
Tam Goat Hua tahu bahwa dirinya akan dikurung di
tingkat ke delapan belas. Bagaimana keadaan di tempat itu,
dia sama sekali tidak mengetahuinya.
Di samping merasa cemas, dia pun merasa girang karena
akan berjumpa Lu Leng yang dikurung di tingkat kedelapan
belas itu.
Si Setan-Seng Ling tidak tahu tujuannya ke istana Setan,
Kalau dia tahu mungkin gadis itu tidak akan dikurung di
tempat itu bersama Lu Leng.
Tam Goat Hua sudah sampai di tingkat ke delapan belas,
Si Hakim Kanan berhenti di situ, kemudian menarik sebuah
alat
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
690
Kreeeek! Pintu batu di tempat itu terbuka,
Si Hakim Kanan tertawa terkekeh-kekeh dan berkata.
"Nona Tam, silakan masuk!" Tam Goat Hua mendengus.
"Hmm!"
Lalu berjalan ke dalam. Namun dia tidak melihat Lu Leng.
Mungkin anak muda itu dikurung di tempat lain. Di ruangan itu
terdapat sebuah kursi, meja dan tempat tidur, yang semuanya
dari batu tidak terdapat barang lain,
Setelah Tam Goat Hua masuk ke dalam, barulah si Hakim
Kanan menyalakan sebuah pelita yang bergantung di dinding,
kemudian berkata dengan dingin.
"Nona Tam, ketika kau melangkah ke bawah, jangan kira
tiada halangan sama sekali. itu dikarenakan aku bersamamu,
kalau kau ingin naik ke atas, berarti kau akan mengantar
nyawa."
Tam Goat Hua tidak menghiraukannya, dia langsung
duduk.
Si Hakim Kanan tertawa dingin beberapa kali, lalu
menutup pintu batu tersebut
Bum!
Setelah pintu batu tertutup kembali, si Hakim Kanan
meninggalkan tempat itu. Tam Goat Hua bangkit berdiri, dan
mulai pasang kuping mendengarkan dengan penuh perhatian
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
691
Suara langkah si Hakim Kanan semakin men-jauh, barulah
Tam Goat Hua menarik nafas lega.
Dia segera mendekati pintu batu itu. Lama sekali dia
memperhatikan pintu batu tersebut, kemudian menggelenggelengkan
kepala, Ternyata pintu batu itu tidak dapat dibuka
dari dalam, harus dibuka dari luar.
Memang bisa dibuka dari dalam, namun harus orang yang
telah berhasil menguasai ilmu Kim Kong Ci Lat (Tenaga Jari
Sakti)!
Namun kalau orang sudah berhasil menguasai ilmu
tersebut, bagaimana mungkin tertangkap si Nabi Setan-Seng
Ling dan dikurung di dalam ruang batu itu?
Tam Goat Hua menjadi kesal, Dia terus menghantam pintu
batu itu dengan rantai yang melekat di lengannya.
Prak! Braaak...!
Lweekang gadis itu sudah cukup tinggi Maka ketika
mengayunkan rantai menghantam pintu batu itu,
menimbulkan suara menderu-deru. Akan tetapi, pintu batu
tidak rusak sama sekali.
Akhirnya Tam Goat Hua kelelahan Dia menjatuhkan diri ke
kursi batu, lalu termenung.
Kini dirinya sudah terkurung di dalam ruang batu, tidak
mungkin bisa keluar, lalu untuk apa dia berpikir?
Setelah termenung sejenak, Tam Goat Hua mulai
menghimpun hawa murninya. Di saat bersamaan, mendadak
terdengar suara "Plak, Plak" di dinding sebelah timur
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
692
Tersentak hati Tam Goat Hua, Dia tidak tahu suara apa
itu. Dia segera bangkit berdiri dan mendengarkan dengan
penuh perhatian Tak lama suara itu terdengar lagi.
Tam Goat Hua tercengang, kemudian mengetuk dinding
itu beberapa kali, Berselang sesaat, terdengar suara orang
yang amat lirih.
"Siapa kau?"
Tam Goat Hua yakin bahwa orang itu pasti kaum rimba
persilatan yang dikurung juga di situ, Karena dinding itu amat
tebal, maka suaranya kedengaran amat lirih.
"Aku sudah mendengar suaramu, siapa kau?"
Suasana hening sejenak, Orang itu sepertinya sedang
menghela nafas panjang, lalu terdengar suaranya,
"Aku bermarga Lu...."
Betapa girangnya Tam Goat Hua. Dia segera bertanya.
"Kau Lu Leng?"
Tiada sahutan, Tam Goat Hua bertanya berulang kali,
namun tetap tiada sahutan, Kemudian diketuk-nya lagi dinding
itu, tapi tetap tidak terdengar suara apa pun, Gadis itu tidak
tahu apa yang terjadi di ruang sebelah. Dia kembali duduk di
kursi batu, Ketika dia duduk terdengar suara "Krek Krek"
Tam Goat Hua tersentak Lalu secepat kilat melesat ke sisi
pintu batu, Tak lama pintu batu itu terbuka, dan tampak
seorang berpakaian hitam membawa sebuah nampan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
693
melangkah ke dalam, Begitu melihat tidak ada orang di dalam,
orang berpakaian hitam tertegun.
Di saat orang itu tertegun, Tam Goat Hua bergerak cepat
menotok jalan darah Tay Pai Hiat orang itu, Begitu jalan
darahnya itu tertotok, orang berpakaian hitam itu roboh dan
nampan yang dibawanya terlepas dari tangannya.
Tam Goat Hua cepat-cepat menjulurkan tangannya untuk
menyambut nampan itu, agar tidak jatuh lalu menimbulkan
suara.
Ternyata nampan itu berisi berbagai macam makanan.
Gadis itu menengok keluar, tapi tiada seorang pun berada
di sana, Padahal Tam Goat Hua sudah lapar sekali, namun
tiada waktu baginya untuk bersantap, Dia segera melepaskan
pakaian orang itu, berikut kain hitam pengikat kepalanya.
Tam Goat Hua memakai pakaian dan kain pengikat kepala
orang itu, setelah semua makanan yang ada di nampan
diturunkannya ke bawah, dia membawa nampan itu
meninggalkan ruang batu tersebut, sekaligus menutup
pintunya.
Saat ini, hati Tam Goat Hua berkebit-kebit tidak karuan,
Walau dia sudah meninggalkan ruang batu itu, tapi belum
tentu dia dapat meloloskan diri dari istana Setan.
Dia berdiri termangu-mangu, kemudian mengambil
keputusan untuk pergi ke ruang sebelah, sebab dia ingin tahu
apakah orang yang di ruang sebelah itu Lu Leng?
Setelah mengambil keputusan itu, Tam Goat Hua segera
melesat ke pintu ruangan sebelah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
694
Tam Goat Hua mengerahkan Lweekang, kemudian
menarik sebuah alat yang terdapat di sisi pintu itu.
Kreeek! Pintu itu terbuka,
Tam Goat Hua melongok ke dalam, tampak seorang anak
berusia empat lima belas duduk di kursi batu.
Wajah anak itu kelihatan gelisah, namun sepasang
matanya amat terang bercahaya.
Begitu melihat wajah anak itu, Tam Goat Hua terbayang
akan Lu Sin Kong, Dalam hati dia sudah tahu, anak itu pasti Lu
Leng.
Betapa girangnya Tam Goat Hua, sebab dia berjumpa
anak itu. Tujuannya pergi ke istana Setan memang ingin
menolong anak tersebut.
Akan tetapi, dia malah tertangkap dan di kurung di ruang
batu, sungguh di luar dugaan, kini dia malah berjumpa Lu
Leng di tempat itu.
"Kau Lu Leng?" tanya Tam Goat Hua dengan suara
rendah.
Anak itu bangkit berdiri, lalu menyahut dengan suara
rendah pula,
"Siapa kau?"
Tam Goat Hua tersenyum.
"Aku adalah orang yang di ruang sebelah, margaku Tam."
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
695
Gadis itu masuk ke dalam.
Ketika mendengar gadis itu mengaku bermarga Tam,
wajah anak itu tampak tercengang.
"Kau bermarga Tam? Apakah kau Tam Goat Hua putri
Paman Tam?"
Gadis itu melongo, karena anak tersebut tahu namanya.
Kalau tidak dikarenakan ulah Han Giok Shia yang menyamar
sebagai Tam Goat Hua, mereka berdua pasti sudah berjumpa
di Su Cou.
Gadis itu menyahut.
"Tidak salah, aku Tam Goat Hua. Aku ke mari demi kau.
Sudah berapa lama kau berada di sini?"
Lu Leng menghela nafas panjang.
"Aku tidak tahu, sebab di dalam ruang batu ini tidak tahu
siang atau malam, maka aku tidak bisa menghitung hari."
Mendadak Tam Goat Hua berbisik.
"Kau ingin meloloskan diri dari sini?"
Tam Goat Hua bertanya demikian, karena menduga Lu
Leng tidak punya nyali untuk kabur.
Siapa tahu dia justru girang sekali, sehingga sepasang
matanya berbinar-binar.
"Tentu, Kakak Tam?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
696
Jawaban Lu Leng sungguh cocok dengan sifat Tam Goat
Hua, Gadis itu pun kelihatan girang sekali.
"Mari kita kabur bersama!"
Lu Leng mengangguk dan segera melesat ke arah pintu,
Walau usianya lebih muda dua tahun dari Tam Goat Hua, tapi
badannya sudah setinggi badan gadis itu.
Mereka berdua menengok keluar Karena tiada seorang
pun berada di luar, maka mereka berdua lalu melesat ke
tangga batu.
Mereka memandang ke atas. Sungguh tinggi undakanundakan
tangga batu itu. Tiba-tiba Tam Goat Hua teringat
akan perkataan si Hakim Kanan, maka dia segera berbisik.
Di sini amat berbahaya, kau harus hati-hati!"
Lu Leng mengangguk.
"Ya."
Di saat Lu Leng menyahut "Ya", disaat itu pula mendadak
terdengar lonceng terus berbunyi itu membuat mereka berdua
tertegun, kemudian saling memandang dengan penuh rasa
heran.
Ketika mereka saling memandang, sekonyong-konyong
dua buah kapak menyambar ke arah kepala mereka.
Kedua kapak itu muncul dari tikungan undakan batu,
Betapa terkejutnya Tam Goat Hua dan Lu Leng, Tam Goat
Hua langsung menarik Lu Leng, lalu secepat kilat meloncat ke
bawah.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
697
Akan tetapi, sebelum kakinya menginjak lantai bawah,
mendadak terdengar Lu Leng berseru kaget
"Kakak Tam, lihatlah lantai itu!"
Tam Goat Hua segera memandang ke bawah, seketika
juga wajahnya berubah hebat, Ternyata di lantai itu telah
muncul besi-besi runcing, agak kehijau-hijauan, jelas sudah
diolesi racun. Kalau tergores oleh besi runcing itu, mereka
berdua pasti terkena racun.
Kini Tam Goat Hua baru percaya akan perkataan si Hakim
Kanan, bahwa kalau mau naik ke atas, itu berarti mengantar
nyawa.
Dalam keadaan bahaya, Tam Goat Hua justru hanya
memikirkan Lu Leng, Dia langsung menyentakkan Lu Leng
jauh ke depan beberapa depa, Maka Lu Leng jatuh di tempat
yang tiada besi-besi runcing-nya.
Namun Tam Goat Hua sendiri malah merosot ke besi-besi
runcing itu. Lu Leng amat terkejut menyaksikannya, maka
berteriak,
"Kakak Tam, kau...!"
Di saat yang amat bahaya itu, mendadak berkelebat tiga
sosok bayangan sesosok bayangan melesat ke arah Tam Goat
Hua, dua sosok lainnya ke arah Lu Leng,
Tanpa banyak pikir, Lu Leng langsung melancarkan
sebuah pukulan Akan tetapi, kedua orang itu sudah
menjulurkan tangannya menotok jalan darah di lengan Lu
Leng, maka lengan anak itu terkulai.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
698
Lu Leng masih sempat menengok ke arah Tam Goat Hua.
Tampak sosok bayangan itu mengibaskan lengannya,
sehingga membuat gadis itu terdorong beberapa depa,
Sosok bayangan itu lalu berdiri di atas salah sebuah besi
runcing.
Lu Leng terkejut dan kagum, sebab orang itu memiliki
Ginkang yang amat tinggi Setelah melihat jelas orang itu, Lu
Leng menarik nafas dingin, karena orang itu adalah si Nabi
Setan-Seng Ling,
Tam Goat Hua jatuh di tempat yang aman, Dia melihat
Seng Cai dan Seng Bou berdiri di sisi Lu Leng, maka diamdiam
dia menghela nafas panjang, Belum meninggalkan
tempat itu, sudah tertangkap lagi, pertanda mereka berdua
tidak akan bisa meloloskan diri dari istana Setan,
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa.
"Nona Tam, apakah si Hakim Kanan tidak memberitahukan
bahwa di dalam istana Setan banyak jebakan dan amat
berbahaya?"
Tam Goat Hua diam, tak menyahut
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa lagi.
"Ha ha! Kalau tidak kebetulan kami bertiga ke mari ingin
menengok Nona, mungkin saat ini Nona sudah terkena racun."
Tam Goat Hua tahu, memang benar apa yang dikatakan si
Setan-Seng Ling. Namun si Nabi Setan-Seng Ling adalah
musuhnya, tentunya dia tidak mau mengucapkan terimakasih,
bahkan malah berkata dengan dingin.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
699
"Belum tentu."
Sungguh mcngherankan, walau Tam Goat Hua berkata
dingin, namun si Nabi Setan-Seng Ling tak tersinggung,
Mendadak dia bersiul, tak lama kemudian lantai itu terbalik,
sudah seperti semula, Ternyata lantai itu dilengkapi dengan
jebakan, sedangkan sepasang kapak yang di atas pun sudah
tidak kelihatan.
Di saat lantai itu mulai bergerak, si Setan-Seng Ling segera
mencelat ke samping, lalu berkata kepada kedua putranya.
"Bebaskan totokan Lu Leng!"
Seng Cai dan Seng Bou mengangguk, lalu segera
membebaskan totokan pada jalan darah Lu Leng.
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata dengan dingin.
"Lu Leng, sejak kau berada di sini, aku cukup baik
terhadapmu Kenapa kau malah ingin kabur?"
Lu Leng memandang Tam Goat Hua sejenak, kemudian
menyahut dengan sengit,
"Omong kosong! Kenapa kau mengurungku di ruang batu
itu?"
Air muka si Nabi Setan-Seng Ling berubah. Dalam hati
Tam Goat Hua amat kagum akan keberanian Lu Leng, namun
dia pun khawatir Lu Leng akan disiksa si Nabi Setan-Seng
Ling, Maka dia cepat-cepat memberi isyarat kepada anak itu
seraya berkata.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
700
"Saudara Lu, si Nabi Setan-Seng Ling adalah orang
tingkatan tua dalam rimba persilatan Kau masih kecil tidak
boleh kurang ajar!"
Lu Leng tahu bahwa Tam Goat Hua berkata begitu adalah
demi kebaikannya, maka dia diam saja dan amat berterima
kasih dalam hati. Kemudian dia memandang si Nabi Setan-
Seng Ling sambil mendengus.
"Hmm!"
Si Nabi Setan-Seng Ling mengerutkan kening, dan dia
menatap Lu Leng seraya berkata.
"Lu Leng, beberapa hari lagi ayahmu pasti ke mari, Asal
ayahmu mau mengabulkan permintaanku kau boleh segera
pergi, Tapi kalau ayahmu tidak mengabulkan aku pun sulit
mengatakannya."
Sesungguhnya Lu Leng sama sekali tidak tahu, apa
sebabnya si Nabi Setan-Seng Ling menangkap-nya. Namun
saat ini mendengar si Nabi Setan-Seng Ling mengatakan
begitu, maka dia sudah tahu bahwa dirinya akan ditukar
dengan sebuah barang dari ayahnya.
Sementara si Nabi Setan-Seng Ling memberi isyarat
kepada kedua putranya, agar mereka membawa Lu Leng ke
dalam ruang batu.
Seng Cai dan Seng Bou segera mendorong Lu Leng ke
ruang batu itu. Tam Goat Hua terus memandang Lu Leng, tapi
tidak dapat berbuat apa-apa.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
701
Setelah menutup kembali pintu ruang batu itu, Seng Cai
dan Seng Bou membalikkan badan untuk memandang Tam
Goat Hua sambil tertawa.
Tam Goat Hua tidak mengerti, kenapa kedua orang itu
memandangnya sambil tertawa? Perlu diketahui kedua orang
itu berdandan amat aneh, dan tampang mereka agak aneh
pula. Maka ketika mereka tertawa, wajah mereka menjadi
seram sekali,
Gadis itu menjadi muak dan langsung berpaling ke arah
lain, tapi justru menghadap si Nabi Setan-Seng Ling.
Wajah si Nabi Setan-Seng Ling juga kelihatan tertawa
seperti kedua putranya, itu membuat Tam Goat Hua tertegun,
kenapa mereka bertiga ayah dan anak tertawa seperti itu
terhadapnya? Di saat Tam Goat Hua sedang berpikir,
terdengarlah suara si Nabi Setan-Seng Ling.
"Nona Tam, aku ada sedikit urusan ingin berunding
denganmu, Di ruang tengah istana Setan, para jago telah
menunggu, harap Nona sudi memberi muka kepadaku, sebab
perjamuan itu khusus kami adakan untuk Nona!"
Tam Goat Hua tertegun, sehingga sepasang matanya
terbelalak, ketika mendengar ucapan si Nabi Setan itu.
"Kau bilang apa?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, Namun ketika dia baru
mau menyahut, kedua putranya sudah mendahuluinya.
"Kami ke mari khusus mengundang Nona ke perjamuan
itu, harap Nona sudi memberi muka kepada kami!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
702
Kini Tam Goat Hua tahu bahwa dirinya tidak salah
mendengar Namun dia merasa heran dan tidak habis pikir,
kenapa si Nabi Setan-Seng Ling berlaku begitu sungkan
kepadanya?
Padahal kedudukan si Nabi Setan-Seng Ling amat tinggi
dalam rimba persilatan, begitu pula kepandaiannya, Tapi kini
malah mengundangnya untuk menghadiri perjamuan itu
dengan sikap ramah sekali,
Oleh karena itu, Tam Goat Hua yakin bahwa pasti ada
sesuatu di balik itu, Apa salahnya dia hadir? Lagipula saat ini
dirinya telah berada di tangan musuh, tidak menurut pun tidak
bisa,
Setelah berpikir sejenak, Tam Goat Hua tersenyum seraya
berkata,
"Kenapa si Nabi Setan begitu sungkan terhadapku?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa gelak.
"Ha ha ha! Dulu aku bersama ayahmu malang melintang
dalam rimba persilatan, Hubungan kami baik sekali, Tapi
kemudian terjadi sedikit salah paham, maka kami mengambil
jalan masing-masing. Kalau dipikirkan kembali, itu sungguh
menggelikan sebab ketika itu kami sama-sama muda. Namun
kini aku yakin ayahmu pun berpendapat demikian."
Sebetulnya Tam Goat Hua sudah mau ikut mereka ke
ruang tengah istana Setan, Tapi ketika mendengar si Nabi
Setan-Seng Ling berkata begitu, justru kegusarannya malah
timbul, lantaran si Nabi Setan-Seng Ling mengatakan punya
hubungan baik dengan ayahnya, sehingga dia menganggap si
Nabi Setan-Seng Ling cuma omong sembarangan
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
703
Wajah gadis itu berubah, Dia memandang si Nabi Setan-
Seng Ling seraya berkata.
"Nabi Setan! Ayahku tidak berambisi, bagaimana mungkin
bisa bersamamu?"
Mendengar sahutan itu, si Setan-Seng Ling sudah tahu apa
yang dipikirkan gadis itu, maka dia tertawa gelak.
"Ha ha ha! Nona Tam! padahal sesungguhnya, sebelum
kalian kakak beradik lahir, aku dan ayahmu bersama
berkecimpung dalam rimba persilatan, maka kami dijuluki
Thian Te Siang Sat. Tentang itu, tentunya kau tidak tahu."
Tam Goat Hua semakin gusar Dia menganggap si Nabi
Setan-Seng Ling sedang omong kosong, Namun dia diam saja,
hanya wajahnya berubah tak sedap dipandang,
Sedangkan si Nabi Setan-Seng Ling, malah terus tertawa.
"Nona Tam, silakan!"
Tam Goat Hua segera melepaskan pakaian hitam dan kain
hitam pengikat kepala, setelah itu, dia tampak cantik sekali.
Seng Cai dan Seng Bou terus memandangnya dengan
mata tak berkedip, Tam Goat Hua mendengus lalu melangkah
ke atas undakan batu,
Keluar dari tempat itu, kemudian berjalan ke dalam melalui
sebuah pintu dan di depannya tampak terang benderang.
Ternyata dia sudah di sebuah ruangan yang amat besar,
sesungguhnya ruang besar itu berupa sebuah goa. Namun
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
704
dindingnya bergemerlapan tertimpa cahaya lampu, maka
bukan main indahnya!
Tampak delapan buah meja panjang di situ, seratus orang
lebih sudah duduk menunggu, dan di tengah-tengah terlihat
empat buah kursi kosong,
Begitu si Nabi Setan-Seng Ling muncul, semua orang
segera bangkit berdiri
Tam Goat Hua memandang mereka, Dandanan mereka
sungguh aneh, persis seperti dandanan setan iblis dalam
neraka, Tam Goat Hua terkejut menyaksikan itu, sebab si Nabi
Setan-Seng Ling mengumpulkan begitu banyak kaum
golongan hitam yang berkepandaian tinggi, tentunya
mempunyai suatu tujuan.
Wajah si Nabi Setan-Seng Ling tampak berseri-seri, Dia
memandang semua orang seraya berkata.
"Silakan duduk!" Kemudian menunjuk Tam Goat Hua
sambil melanjutkan "Mungkin di antara kalian sudah ada yang
mengenai Nona ini! Hwe Ciau Tocu, Cit Sat Sit Kun adalah...."
Di saat si Nabi Setan-Seng Ling sedang berbicara, masih
terdengar sedikit suara, Namun ketika dia menyebut "Hwe
Ciau Tocu, Cit Sat Sin Kun" suasana berubah menjadi hening
dan wajah semua orang tampak terkejut.
Berselang sesaat, barulah si Nabi Setan-Seng Ling
melanjutkan
"... adalah ayahnya! Hari ini berkunjung ke mari, ini
sungguh menggembirakanku!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
705
Semua orang langsung memandang Tam Goat Hua, dan
itu membuat gadis tersebut menjadi terheran-heran
Padahal dia menerjang ke dalam istana Setan, bahkan
berusaha menolong Lu Leng, itu sudah melanggar peraturan
di istana Setan, dan merupakan suatu kesalahan yang tidak
dapat diampuni
Akan tetapi, si Nabi Setan-Seng Ling malah bersikap begitu
sungkan terhadapnya, Apakah benar ayahnya kawan baik si
Setan-Seng Ling?
Berpikir sampai di situ, Tam Goat Hua pun langsung
duduk, sedangkan Seng Cai dan Seng Bou terus
memandangnya dengan wajah berseri-seri,
Tam Goat Hua yakin, tidak mungkin si Setan-Seng Ling
akan menaruh racun dalam hidangan-hidangan yang disajikan
itu. Oleh karena itu, begitu si Nabi Setan-Seng Ling
mempersilakannya makan, gadis itu langsung makan dengan
lahapnya.
Dua jam kemudian, semua orang berpamit. Di ruang itu
hanya tinggal si Nabi Setan-Seng Ling, kedua putranya dan
Tam Goat Hua.
Si Nabi Setan-Seng Ling mengajak Tam Goat Hua ke ruang
lain. Ruang tersebut mirip sebuah kamar baca. Kursi meja
yang di ruangan itu juga dibikin dari batu. Diruangan itu juga
terdapat bermacam-macam barang antik dan buku. sedangkan
Seng Cai dan Seng Bou terus mengikutinya dari belakang.
Tam Goat Hua sama sekali tidak tahu akan maksud tujuan
mereka, Dia ikut si Setan-Seng Ling masuk ke dalam, Setelah
duduk, si Nabi Setan-Seng Ling tertawa gelak,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
706
"Ha ha ha! Putri kawan lama sedemikian cantik, sungguh
menggembirakan!"
Tam Goat Hua melihat dia cuma mengatakan yang
bernada sungkan-sungkan saja, maka gadis itu pun menimpali
dengan kata-kata yang sungkan-sungkan.
Setelah itu, mendadak si Setan-Seng Ling mengalihkan
pembicaraannya.
"Nona Tam, kedua putraku yang tak berguna ini, kalau
dinilai dari ilmu silat, tentunya tidak dapat dibandingkan
dengan kalian kakak beradik, Namun mereka berdua sudah
cukup terkenal dalam rimba persilatan Menurut Nona Tam,
siapa di antara mereka berdua yang agak berguna? Harap
Nona Tam sudi berkata terus terang saja!"
Ketika si Nabi Setan-Seng Ling usai berkata begitu, Seng
Cai dan Seng Bou tampak tegang sekali, bahkan kemudian
mereka berdua membusungkan dada agar kelihatan gagah,
demi menarik perhatian gadis itu.
Meskipun usia Tam Goat Hua masih muda, namun cinta
terhadap lain jenis, sudah pasti mulai bersemi
Akan tetapi, gadis itu sama sekali tidak tahu akan maksud
tujuan perkataan si Nabi Setan-Seng Ling, maka hanya
merasa geli dalam hati. Sebab kedua putra Seng Ling itu,
boleh dikatakan tidak menyerupai manusia. Oleh karena itu,
dia menahan tawa seraya menjawab,
"Kedua putra Nabi Setan, sama-sama berguna."
Si Nabi Setan-Seng Ling tersenyum.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
707
"Nona Tam tidak usah sungkan-sungkan! Hari ini aku
berjumpa dengan putri kawan lama, tentunya segalanya boleh
berterus terang, Dalam hati Nona Tam, entah menyukai yang
mana?"
Kalaupun Tam Goat Hua adalah gadis tolol, juga harus
mengerti apa yang dikatakan si Nabi Setan-Seng Ling. seketika
wajahnya berubah kemerah-merahan, bahkan dalam hatinya
mencaci, sehingga wajah yang semula kemerah-merahan itu
tampak tak sedap dipandang.
"Maaf! Aku tidak mengerti akan ucapan Nabi Setan!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa terbahak-bahak.
"Ha ha ha! Nona Tam tidak usah merasa malu-malu.
Berdasarkan hubunganku dengan ayahmu, seandainya kami
menjadi besan, ayahmu pasti setuju."
Hati Tam Goat Hua semakin panas mendengar ucapan itu,
Rasanya ingin sekali menerjang ke arah si Nabi Setan-Seng
Ling untuk menamparnya beberapa kali, Namun tiba-tiba
gadis itu berpikir, dia memang tidak bisa membawa Lu Leng
meninggalkan istana Setan. Tapi mungkin dikarenakan urusan
ini, justru akan menimbulkan harapan untuk meraih
kesuksesan.
Oleh karena itu, dia berusaha menekan hawa
kegusarannya yang bergolak dalam rongga hatinya dan
berkata.
"Oooh!" Tam Goat Hua manggut-manggut "Ternyata Nabi
Setan bermaksud demikian!"
Si Nabi Setan-Seng Ling tersenyum-senyum.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
708
"Nona Tam harus paham, aku tidak berniat memaksa."
Dalam hati Tam Goat Hua sudah mencaci "Setan tua
sialan", namun wajahnya malah tersenyum
"Kata Nabi Setan tidak berniat memaksa, tapi kalau orang
luar dengar, justru ada nada memaksa."
Si Nabi Setan-Seng Ling sudah pasti tahu, bahwa Tam
Goat Hua menegurnya karena memaksa,
Akan tetapi, apabila urusan ini berhasil, amat berarti bagi
si Nabi Setan, seandainya ayah Tam Goat Hua tahu akan
urusan tersebut, juga nasi sudah menjadi bubur, karena
kemauan putrinya sendiri
-ooo0ooo-
Bab 33
Si Nabi Setan-Seng Ling tersenyum dingin, kemudian
ujarnya bernada cukup keras.
"Orang luar bilang apa, itu tidak perlu dipedulikan.
Bukankah begitu, Nona Tam?"
Tam Goat Hua sudah mempunyai rencana dalam hati,
Ternyata dia ingin memperalat Seng Cai dan Seng Bou, maka
dia tetap bersabar
"Tentunya . Setan sudah punya suatu keputusan Ya, kan?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
709
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa gelak,
"Ha ha ha! Begitu aku menyinggung tentang urusan ini,
mereka berdua tidak mau saling mengalah Nona Tam, urusan
anak-anak, kami orang tua tidak bisa terlampau mencampuri
Ya, kan?"
Tam Goat Hua memandang Seng Cai dan Seng Bou,
Kedua orang itu justru sedang menatapnya dengan mata tak
berkedip, Ketika menyaksikan sikap mereka, gadis itu merasa
marah tapi juga merasa geli, Kemudian dia tersenyum kepada
mereka berdua, senyuman itu, membuat Seng Cai dan Seng
Bou seakan terbetot keluar sukmanya.
Itu tidak terlepas dari mata Tam Goat Hua. Gadis itu tahu
bahwa rencananya boleh dilaksanakan, kemudian berkata
kepada si Nabi Setan-Seng Ling.
"Nabi Setan, aku baru kenal mereka berdua...."
Berkata sampai di situ, wajah Tam Goat Hua tampak
memerah, tapi dia segera menundukkan wajahnya dalamdalam.
Menyaksikan sikap Tam Goat Hua, si Setan-Seng Ling
bergirang dalam hati, sebab urusan itu punya harapan Dia
segera menyahut perlahan
"Beralasan apa yang Nona Tam katakan, lebih baik Nona
Tam tinggal di sini beberapa hari, setelah itu barulah
mengambil keputusan sekarang waktu sudah tidak pagi lagi,
silakan Nona Tam pergi beristirahat!"
Begitu si Nabi Setan-Seng Ling usai berkata, Seng Cai dan
Seng Bou segera bangkit berdiri serentak seraya berkata,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
710
"Nona Tam, aku akan menemanimu."
Sudah tak tertahan lagi Tam Goat Hua, dia tertawa geli
seketika, kemudian menyahut.
"Salah seorang di antara kalian sudah cukup, tidak perlu
sungkan-sungkan!"
Seng Cai dan Seng Bou saling memandang, lalu saling
melotot pula, Bukan main senangnya Tam Goat Hua, maka dia
segera berkata,
"Waktu masih panjang, biar Seng Cai yang mengantarku."
Ketika mendengar Tam Goat Hua berkata begitu, wajah
Seng Bou langsung berubah dan matanya melotot sedangkan
wajah Seng Cai tampak berseri-seri.
Si Nabi Setan-Seng Ling menyaksikan itu, keningnya
tampak berkerut seraya berkata.
"Nona Tam sudah mengatakan begitu, kalian berdua mau
ribut apa lagi?"
Seng Bou diam saja, tak menyahut
Seng Cai sudah melangkah ke pintu, lalu berkata dengan
lembut sekali.
"Nona Tam, mari ikut aku!"
Tam Goat Hua mengayunkan kakinya, Ketika sampai di
pintu, dia justru menolehkan kepala untuk memandang Seng
Bou sambil tersenyum,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
711
Senyuman itu membuat Seng Bou tertegun hatinya
berdebar-debar tidak karuan, dan tidak mengerti makna
senyuman itu,
Sesungguhnya Kou Hun Su Seng Cai dan Sou Mia Su Seng
Bou berhati amat licik, Akan tetapi, Tam Goat Hua berpurapura
genit, membuat mereka berdua seakan kehilangan
sukma.
Walau si Nabi Setan-Seng Ling bernama cemerlang dalam
rimba persilatan, dan merupakan tokoh tingkatan tua dalam
golongan hitam, namun biar bagaimana pun, dia tetap berasal
dari golongan hitam.
Oleh karena itu, kaum rimba persilatan dari golongan putih
tidak mau bergaul dengannya.
Namun banyak juga kaum wanita dari golongan hitam
yang berharap dapat menjadi menantunya. Akan tetapi,
mereka bertiga ayah dan anak justru berpandangan amat
tinggi, sama sekali tidak mau memilih kaum wanita tersebut.
Dalam pandangan mereka, tidak menganggap mereka
berasal dari golongan hitam, hanya menganggap mereka
berkepandaian amat tinggi, Maka kalau mau punya isteri,
pihak si gadis harus berderajat seperti mereka.
Karena itu, si Nabi Setan-Seng Ling memilih Tam Goat
Hua. Sebab ayah Tam Goat Hua amat terkenal dua puluh
tahun yang lampau. Hwe Ciau Tocu, Cit Sat Sin Kun, bahkan
pernah berhubungan baik beberapa tahun dengan si Nabi
Setan-Seng Ling,
Hanya saja kemudian, karena suatu urusan, mendadak Cit
Sat Sin Kun bertobat, kembali ke jalan yang benar dan tidak
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
712
pernah muncul lagi dalam rimba persilatan Dua puluh tahun
kemudian, barulah dia mulai bergerak dalam rimba persilatan,
namun tidak menggunakan julukannya itu, putra dan putrinya
pun tidak tahu bahwa dulu dia merupakan seorang iblis besar,
Walau tidak lama Cit Sat Sin Kun kembali ke dalam rimba
persilatan, namun sudah tersiar berita tersebut Ketika melihat
Tam Goat Hua seorang diri menerjang ke dalam istana Setan,
itu amat cocok dengan apa yang diharapkannya dalam hati.
sedangkan Seng Cai dan Seng Bou, begitu melihat gadis itu,
langsung tergila-gila padanya, Kalau dapat memperistri Tam
Goat Hua, berarti menjadi mantu Cit Sat Sin Kun.
Coba bayangkan, apabila Cit San Sin Kun menjadi besan si
Nabi Setan-Seng Ling, Bukankah si Nabi Setan bagaikan
harimau tumbuh sayap?
Sementara Seng Cai yang mengantar Tam Goat Hua,
sudah melewati beberapa tikungan, Tak henti-hentinya Seng
Cai menyerocos, namun Tam Goat Hua tidak meladeninya,
Tak seberapa lama, tampak beberapa orang membawa lentera
menyambut mereka.
Seng Cai mengajak Tam Goat Hua ke sebuah ruang batu
yang amat indah. Setelah berada di dalam, Seng Cai terus
berdiri tidak mau keluar
Tam Goat Hua menatapnya, lalu tersenyum seraya berkata
dengan suara yang merdu.
"Saudara Seng, kenapa adikmu tadi kelihatan tidak
senang?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
713
"Hm!" dengus Seng Cai. "Peduli amat dengan dia! Dia
tidak mau berpikir dirinya tuh apa, berani mendekati Nona
Tam!"
Tam Goat Hua pura-pura menghela nafas panjang, lalu
duduk dan berkata.
"Saudara Seng, aku ingin mengatakan sesuatu
berdasarkan suara hati, namun entah harus ditujukan kepada
siapa?"
Ketika mendengar ucapan itu, pikiran Seng Cai langsung
menerawang, seketika wajahnya berubah seperti babi merah,
dan tak tahu harus mengatakan apa.
Tam Goat Hua tertawa dalam hati, lalu sengaja
menundukkan kepala, sedangkan Seng Cai termangu-mangu,
lama sekali barulah membuka muluk
"Nona Tam, bolehkah kau mengatakan kepada-ku?"
Tam Goat Hua mengerlingnya, kemudian menyahut
dengan suara nyaring bagaikan kicauan burung murai.
"Aku memang ingin mengatakan kepadamu, tapi entah
kau akan membocorkannya apa tidak?"
Seng Cai segera menyahut.
"Legakanlah hatimu, Nona Tam!"
"Percuma hanya omong di mulut saja," kata Tam Goat
Hua sambil tersenyum, tapi wajah tampak serius sekali.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
714
Itu membuat Seng Cai segera menunjuk ke atas dan ke
bawah, kemudian mencetuskan sumpah,
"Kalau aku berani membocorkannya, aku pasti mati
terkena senjata rahasia beracun!"
Tam Goat Hua tertawa merdu.
"Kenapa Saudara Seng bersumpah begitu? itu tidak perlu!"
Seng Cai tertawa.
"Kalau aku tidak bersumpah, bagaimana mungkin Nona
Tam akan mempercayaiku? Nona Tam mau mengatakan apa,
katakanlah!"
Tam Goat Hua menghela nafas panjang.
"Urusan itu... menyangkut nyawa dan nama baikku, Hanya
saja entah Saudara Seng sudi membantuku atau tidak ?"
Begitu mendengar Tam Goat Hua ingin minta bantuannya
Seng Cai girang bukan main, sebab itu merupakan
kesempatan baginya, maka dia segera berkata,
"Kalaupun Nona Tam menyuruhku menerjang lautan api,
aku pasti melaksanakannya! Harap Nona Tam
mempercayaiku!"
Wajah Tam Goat Hua tampak berseri-seri. Dia menatap
Seng Cai dalam-dalam seraya berkata.
"Saudara Seng, tahukah kau apa sebabnya aku menerjang
ke dalam istana Setan ini?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
715
Seng Cai berpikir sejenak, baru kemudian bertanya.
"Apakah dikarenakan demi Lu Leng?"
Tam Goat Hua manggut-manggut, lalu menyahut dengan
terus terang,
"Aku sudah berjanji kepada seseorang, harus menolong Lu
Leng, Entah Saudara Seng sudi membantuku atau tidak?"
Mendengar ucapan itu, Kou Hun Su Seng Cai tertegun.
Untuk apa ayahnya menangkap Lu Leng, tentang itu Seng
Cai tahu semua, karena ayahnya ingin menukar suatu benda
pusaka dari Lu Sin Kong.
Ketika itu, Lu Leng sudah tertangkap, namun di tengah
jalan direbut orang, itu membuat si Nabi Setan-Seng Ling
marah besar Tentunya Kou Hun Su Seng Cai masih belum
melupakan masalah itu. Dapat diketahui begitu pentingnya diri
Lu Leng, kini Tam Goat Hua mengajukan permintaan ini,
sehingga membuat Seng Cai termangu-mangu, dan terus
memandang Tam Goat Hua dengan mulut membungkam.
Menyaksikan sikap Seng Cai, Tam Goat Hua tahu bahwa
Seng Cai merasa serba salah, maka gadis itu sengaja berkata
dengan dingin sekali.
"Kalau kau tidak mau membantu ya sudahlah! Aku akan
minta bantuan kepada orang lain."
Begitu mendengar ucapan Tam Goat Hua, Seng Cai
tampak gugup dan segera bertanya.
"Kau mau pergi minta bantuan kepada siapa?"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
716
Tam Goat Hua tidak menyahut, hanya tertawa.
Seng Cai mendengus, lalu berkata.
"Cari adikku! Dia berani?"
Tam Goat Hua tertawa lagi.
"Saudara Seng, aku akan mengucapkan beberapa patah
kata, harap kau jangan gusar!"
Seng Cai melotot seraya bertanya.
"Perkataan apa?"
Tam Goat Hua menyahut dingin.
"Konon dalam rimba persilatan bahwa di dalam istana
Setan terdapat dua anak si Nabi Setan-Seng Ling, yang sulung
adalah anjing, yang bungsu adalah naga!"
Sesungguhnya dalam rimba persilatan tiada ucapan
tersebut, melainkan Tam Goat Hua yang mengucapkannya.
Begitu mendengar ucapan itu, Seng Cai mencak-mencak
dan berteriak-teriak saking penasaran.
"Omong kosong! Kalau kau tidak percaya, panggil Seng
Bou ke mari dan tanya dia berani tidak melakukan hal itu!"
Di saat bersamaan, mendadak terdengar suara "Krek",
pintu ruang itu terbuka. Lalu tampak sosok bayangan
berkelabat ke dalam, Tam Goat Hua dan Seng Cai tertegun.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
717
setelah melihat jelas orang yang berkelebat ke dalam itu,
ternyata Seng Bou,
Wajah Seng Bou berseri aneh, Senjata aneh di tangannya
dilintangkan dekat dadanya, kemudian dia bertanya dengan
dingin,
"Bagaimana Kakak tahu aku tidak berani membantu Nona
Tam?"
Begitu melihat kemunculan Seng Bou, kegusaran Seng Cai
langsung memuncak
"Mau apa kau ke mari?"
Seng Bou tertawa dingin.
"Terus terang, aku mengikutimu di belakang, Nona Tam
minta bantuanmu, tapi kau tolak, Aku merasa tak sampai
hati...."
Seng Cai tertawa dingin beberapa kali, dan menatapnya
dingin sekali.
"Kau berani? Aku akan beritahukan kepada ayah!"
Seng Bou menyahut dingin.
"Mungkin kau sudah tidak bisa!"
Kou Hun Su Seng Cai terkejut bukan main ketika
mendengar ucapan itu. Dia memandang Seng Bou, di
wajahnya tersirat hawa membunuh yang amat berat itu
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
718
membuat Seng Cai bertambah terkejut, dan tanpa sadar
lermundur selangkah
Sesungguhnya kepandaian Seng Cai lebih tinggi dari Seng
Bou, namun ketika mengantar Tam Goat Hua ke ruang batu
itu, dia lupa membawa senjatanya, perlu diketahui, senjata
aneh mereka berdua telah diolesi racun.
Kini melihat di wajah Seng Bou tersirat hawa membunuh,
bagaimana hati Seng Cai tidak merasa terkejut?
Ketika Seng Cai mundur selangkah, Seng Bou maju
selangkah pula, Tam Goat Hua yang menyaksikan keadaan itu,
bukan main girangnya dalam hati, namun dia justru pura-pura
berkata.
"Kalian berdua, kenapa harus ribut gara-gara urusanku ?"
Seng Bou segera menyahut
"Nona Tam, kau tidak usah pedulikan! Dia menganggap
dirinya anak sulung, maka selalu menekan ku. Aku tidak akan
melepaskannya!"
Wajah Seng Cai langsung berubah hebat, dan dia
membentak sengit
"Kau tidak takut ayah ke mari?"
Mendadak Seng Bou mengayunkan senjatanya dan
terdengar suara "Seer"! Namun serangan itu tidak ditujukan
kepada Seng Cai, melainkan ke arah pintu batu dan terdengar
suara "Kreeek", pintu batu itu sudah tertutup kembali.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
719
Setelah pintu batu itu tertutup, Seng Bou tertawa dingin
beberapa kali, dan menatap Seng Cai dengan tajam seraya
berkata.
"Urusan sudah menjadi begini, kau mau bilang apa lagi?"
Seng Cai mundur beberapa langkah, sekaligus menyambar
sebuah pot bunga yang ada di atas meja, Pot bunga itu
terbuat dari batu, bentuknya lonjong panjang, itu memang
boleh dijadikan senjata. Tapi tetap tidak bisa dibandingkan
dengan senjata yang di tangan Seng Bou, lagi pula senjata itu
beracun.
Oleh karena itu, Seng Cai tetap tidak mau bertarung.
Kemudian dengan wajahnya kehijau-hijauan dia berkata.
"Adik, seandainya kau berhasil membunuhku, bagaimana
kau melapor kepada ayah?"
Seng Bou tertawa terbahak-bahak.
"Ha ha ha! Kau tidak perlu memusingkan itu, aku sudah
mengaturnya!"
Usai berkata. Seng Bou merogoh ke dalam bajunya
mengeluarkan suatu benda berbentuk bulat, panjangnya
hampir setengah meter dan warnanya hitam rnengki!ap,
Kemudian Seng Bou tertawa dingin seraya berkata.
"Kau kenal benda ini?"
Begitu melihat benda itu, Kou Hun Su Seng Cai tertegun,
bahkan tampak terkejut sekali.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
720
"Ini... ini adalah Hek Mang So (Tabung Hitam Maut)
kepunyaan Taysan-Hek Sin Kun. Kau... kau dapat dari mana?"
Seng Cai tahu akan kelihayan benda itu, maka wajahnya
berubah hijau pucat tak menentu, dan suaranya pun menjadi
bergemetar.
Seng Bou tertawa dingin, "Kau tidak perlu tahu, Sebentar
lagi mayatmu akan berada di luar istana Setan, punggungmu
justru tertancap benda ini! Ha ha ha! Ayah bisa bilang apa?"
Kou Hun Su Seng Cai tahu bahwa adiknya berhati amat
kejam, apa yang dikatakannya pasti dilaksanakan, Maka dari
pada mati konyol lebih baik menyerang duluan,
"Adikku yang baik.,.!"
Bagian 14
Mendadak Seng Cai membentak keras, sekaligus
menyerang kepala Seng Bou dengan poi bunga batu, Karena
menyerang secara mendadak dan terburu-buru, jadi entah
jurus apa yang dikeluarkan nya, hanya terdengar suara yang
menderu-deru.
Seng Bou segera berkelit dan batas menyerang dengan
sengit Tam Goat Hua melihat mereka berdua sudah
bergebrak, dia justru khawatir Seng Bou bukan lawan Seng
Cai, maka cepat-cepat beda nya.
"Saudara Seng Bou, kau sudi membantuku?" Seng Bou
mencelat ke belakang, lalu menyahut "Tentu, Nona Tarh juga
boleh membantuku." Ketika mendengar ucapan Seng Bou,
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
721
Seng Cai ketakutan bukan main dan langsung berteriak. "Nona
Tam, aku juga bersedia...!" Dia ingin mengatakan "Aku juga
bersedia membantumu!", namun sebelum dicetuskan, senjata
Seng Bou sudah mengarah dadanya.
Di saat bersamaan, tanpa mengeluarkan suara Tam Goat
Hua juga melancarkan sebuah pukulan ke arah punggung
Seng Cai.
Kou Hun Su Seng Cai tidak dapat berkelit dari serangan
Tam Goat Hua, Maka punggungnya terhajar pukulan itu, dan
seketika juga dia muntah darah. j sedangkan senjata Seng
Bou berhasil menotok jalan darah Hua Kay Hiat di bagian dada
Seng Cai.
"Aaaaakh...!" jerit Seng Cai menyayat hati, lalu roboh dan
nyawanya melayang seketika.
Begitu melihat kematian Seng Cai, Seng Bou kelihatan
puas sekali, dan kemudian menancapkan Hek Mang So di
punggung Seng Cai.
"Nona Tam, asal mayat ini kita bawa keluar istana Setan,
tentu tiada seorang pun mengetahuinya.
Tam Goat Hua mengerlingnya seraya berkata.
"Saudara Seng Bou, apakah kau sudah lupa, tadi kau
sudah mengabulkan permintaanku?"
Seng Bou segera menyahut.
"Tentu ingat, Harus bawa Lu Leng keluar juga, Aku sudah
punya ide Kau tunggu di sini sebentar!"
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
722
Seng Bou membuka pintu ruang batu ini, lalu melesat
pergi,
Saat itu dalam hati Tam Goat Hua girang bukan main,
sebab dia tahu bahwa Seng Bou pasti pergi membebaskan Lu
Leng yang dikurung di Neraka Delapan Belas Lapis untuk
diserahkan kepadanya, kemudian dirinya dan Lu Leng bisa
secepatnya meninggalkan istana Setan.
Asal sudah meninggalkan istana Setan, ada sepuluh Seng
Bou pun Tam Goat Hua tidak akan merasa takut Setelah itu
berhasil, dia akan segera kembali ke Bu Yi San menemui orang
aneh berkedok, Di saat Tam Goat Hua sedang berpikir,
terdengar suara langkah di luar Dia yakin Seng Bou sudah
kembali, maka segera memandang ke arah pintu seraya
berseru.
"Saudara Seng...!"
Seruan Tam Goat Hua berhenti mendadak, sebab
bayangan yang muncul itu tinggi besar, bukan Seng Bou.
Lagipula orang yang tinggi besar itu kelihatan berkepandaian
amat tinggi sekali.
Setelah melihat jelas siapa yang datang itu, seketika juga
dia terkejut bukan main, sebab yang datang itu ternyata si
Nabi Setan-Seng Ling, Tam Goat Hua sama sekali tidak
menyangka, dalam keadaan seperti itu si Nabi Setan-Seng
Ling justru muncul menengoknya, Apabila dia tahu semua
kejadian itu, Tam Goat Hua dan Lu Leng pasti tidak bisa
meninggalkan istana Setan selama-lamanya.
Di saat gadis itu tidak tahu harus berbuat apa, sudah
terdengar suara si Nabi Setan-Seng Ling.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
723
"Nona Tam belum menutup pintu, apakah belum tidur?"
Tam Goat Hua tahu bahwa saat itu dirinya tidak boleh
gugup dan panik, maka dia berusaha menyahut dengan
tenang.
"Ya! Yang datang apakah Nabi Setan?"
Sembari menyahut Tam Goat Hua melangkah mundur,
kemudian menendang mayat Seng Cai agar bergeser ke
kolong ranjang.
Si Nabi Setan-Seng Ling berkata.
"Kalau Nona Tam belum mau tidur, aku masih ada
beberapa patah kata yang harus dibicarakan dengan Nona
Tam!"
Tam Goat Hua menyahut.
"Bagaimana kalau esok saja?"
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa.
"Aku teringat mendadak, kalau tidak bertanya sekarang,
hatiku terasa terganjel sesuatu!"
Tam Goat Hua melirik ke kolong ranjang batu. Kalau tidak
memperhatikan dengan seksama, orang tidak akan melihat
mayat Seng Cai di kolong ranjang batu, Tapi apabila si Nabi
Setan-Seng Ling tidak segera pergi, sedangkan Seng Bou
membawa Lu Leng ke mari, habislah semua itu.
KANG ZUSI WEBSITE http://cerita-silat.co.cc/
724
Gadis itu tidak bisa menolak, maka terpaksa membuka
pintu itu. Si Setan melangkah ke dalam seraya bertanya,
"Nona sedang berlatih Lweekang?"
Tam Goat Hua mengangguk
"Ya."
Si Nabi Setan-Seng Ling tertawa, kemudian melangkah ke
arah ranjang batu, seketika hati Tam Goat Hua berdebardebar
tidak karuan, kemudian dia sengaja bertanya dengan
suara keras.
"Cianpwee ke mari entah ada petunjuk apa?"
Ketika melangkah ke dalam, si Nabi Setan-Seng Ling tidak
menutup pintu, sedangkan Tam Goat Hua bertanya dengan
suara keras, itu agar Seng Bou mendengarnya, apabila dia
membawa Lu Leng ke sana.
Terdengar si Nabi Setan-Seng Ling menyahut.
"Nona Tam, tadi aku menyinggung tentang ayahmu Tapi
entah bagaimana ibumu, akan baik-baik saja?"
Tam Goat Hua tertegun dan langsung bertanya,
"lbuku?"
Si Nabi Setan-Seng Ling mengangguk
"Ya. Ketika itu aku pun pernah bertemu ibumu beberapa
kali. Kepandaian ibumu amat tinggi."