Bila Istri Enggan ber-KB
BILA Anda tak ingin (segera) memiliki anak, atau hendak membangun keluarga
berencana (KB), sementara istri Anda enggan atau mengalami masalah dengan alat
kontrasepsi, kenapa tidak Anda yang mengambil peran. Kini, alat kontrasepsi tak lagi
identik dengan perempuan. Kaum lelaki pun ikut kebagian jatah menggunakan alat
tersebut.
Ada banyak alasan kenapa alat kontrasepsi digunakan pada sebagian pria. Menurut
hasil penelitian, banyak perempuan merasa tidak nyaman dengan pilihan
kontrasepsinya. Tak jarang mereka pun menjadi depresi. Ini masalah cocok atau
tidaknya kontrasepsi yang digunakan. Nah, apa saja alat kontrasepsi untuk kaum pria
itu?
Pertama, kondom yang merupakan alat kontrasepsi paling mudah digunakan dan
banyak beredar di pasaran. Sarung karet ini juga berfungsi mengurangi risiko tertular
penyakit (misalnya HIV) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Tingkat
keberhasilannya mencapai 80%. Ada sebagian pria yang enggan menggunakan
kondom karena dianggap merepotkan dan mengurangi kenikmatan saat berhubungan
seks.
Kedua, gunakan metode coitus interruptus atau metode ''tarik sebelum kebablasan''.
Sayangnya, metode ini tidak efektif. Seringkali sejumlah kecil sperma tertinggal atau
sempat menerobos keluar sebelum penis sempat ditarik. Apalagi kalau Anda kadung
menikmati, dan ''lupa'' untuk segera menarik senapan. Ingat, secuil pun sperma masuk
ke liang vagina, itu sudah cukup untuk mengakibatkan kehamilan.
Ketiga, vasektomi atau sterilisasi. Vasektomi jarang mengalami kegagalan. Namun
sebaiknya, metode ini dipakai bila Anda memang berniat untuk tidak memiliki anak
lagi. Meski bisa dikembalikan dengan operasi vasovasektomi, keberhasilannya sangat
tergantung dari seberapa lama Anda telah menjalani vasektomi. Karena itu dokter
biasanya menganjurkan untuk menganggapnya sebagai sterilisasi permanen.
Anda tak perlu takut metode ini bisa mengurangi gairah seks Anda. Hasil penelitian
menunjukkan, vasektomi malahan bisa meningkatkan gairah seks Anda. Prosedur
operasi vasektomi sebenarnya sederhana, yaitu dengan memblokir saluran sperma di
scrotum. Testisnya tetap menghasilkan sperma, tapi mereka akan mati dan diserap
tubuh. Saluran tempat sperma mengalir dari testis ke penis dipotong sehingga sperma
tidak masuk ke dalam semen pada waktu terjadi ejakulasi. Pada beberapa kasus,
saluran sperma yang dipotong menyambung sendiri. Karena itu, Anda perlu periksa
lagi ke dokter.
Terakhir, pil KB untuk kaum lelaki yang baru bisa menjadi alternatif pilihan.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan, pil ini sama efektifnya dengan pil KB untuk
perempuan. Hasilnya, 100% efektif tanpa efek samping yang merugikan. Cara kerja
pil tersebut adalah membawa hormon ke dalam darah yang berfungsi untuk
menghentikan produksi sperma. Sayangnya, pil ini masih perlu diteliti ulang sebelum
beredar di pasaran.
Nah, sebelum memilih, ada baiknya Anda memikirkannya dengan matang dan
bicarakan dengan istri Anda. Bagaimanapun toh, langkah itu diambil demi
keharmonisan rumah tangga. (CN03)