Curhat Antarkeluarga, Solusi Pecahkan Konflik
MERAJUT kasih dengan pasangan dalam kehidupan mahligai rumah tangga bukan hal yang sulit. Bahkan, bisa dibilang semudah
menelan seteguk air. Namun yang susah adalah menjaga komitmen tersebut tetap berada pada jalurnya. Yaitu menjaga agar
ikatan rumah tangga tidak mencederai komitmen yang sudah dibuat.
Salah satu kunci sukses untuk menjaga keharmonisan rumah tangga tersebut ialah dengan membentuk komunikasi efektif. Karena
komunikasi merupakan denyutnya pernikahan. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, akan membuat hubungan suami istri
selalu termonitor. Pun demikian yang dilakukan oleh Shahnaz Haque.
None Jakarta 1993 yang kini kerap mengudara sebagai penyiar radio Delta FM di Jakarta ini memelihara keharmonisan rumah
tangganya dengan selalu berkomunikasi dengan suami tercinta, Gilang Ramadhan.
"Memang sepertinya klise kalau komunikasi memegang peranan penting. Tapi, memang demikian adanya. Hanya saja, kami selalu
menerapkan komunikasi yang tidak bermakna sebagai laporan saja. Dengan saling mengucapkan terima kasih untuk sesuatu hal
yang menyenangkan itu bagus. Contohnya pasutri itu kan pasti akan melakukan hubungan seks, kalau sudah dilakukan maka
jangan enggan untuk mengucap terima kasih. Ini berlaku untuk kedua belah pihak," kata wanita yang akrab disapa Naz saat
ditemui okezone di Hotel Gran Melia beberapa waktu lalu.
Tak hanya menerapkan komunikasi, permasalahan yang ada dalam rumah tangganya pun selalu diselesaikan dengan baik. "Kalau
ada masalah selesaikan saat itu juga, jangan ditunda-tunda. Cari solusinya, kalaupun tidak ada solusi, nafas dulu, jangan
dipaksakan," beber ibunda tiga orang putri; Pruistin Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke Namira itu.
Bahkan untuk menyelesaikan masalah, wanita yang menikah 5 Mei 2001 ini, tak segan untuk mengadu pada keluarga besar
Gilang.
"Kalau ada konflik dengan pasangan kita jangan pernah mengadukan hal itu ke keluarga sendiri. Karena kalau kita mengadu pada
keluarga sendiri, konflik itu bukannya reda malah semakin besar. Justru kalau ada konflik kami selalu mengobrolkan hal itu kepada
keluarga pasangan masing-masing, karena keluarganya yang lebih memahami dan kenal pribadi pasangan sejak lahir," tuturnya.
Naz melanjutkan, kebanyakan konflik yang ada dalam suatu keluarga tidak cepat selesai karena pasutri sering menceritakan
kepada keluarga masing-masing. Padahal menerapkan hal itu hanya akan membuat masalah yang ada selesai, namun sakit hati
keluarga belum selesai. Sebab masalah yang ada akan semakin besar, yang dipicu oleh merebaknya konflik akibat terlibatnya
keluarga besar.
"Kami berdua sudah yatim piatu, jadi kalau ada konflik saya biasanya curhat ke kakaknya Gilang yaitu Gumilang. Jadi kalau Gilang
sudah benci banget dengan beberapa kelakuan saya, dia bicaranya sama Marissa dan Soraya Haque. Demikian pula sebaliknya.
Gumilang biasanya kasih tahu ini dan itunya. Budaya seperti ini diketahui dari ibu bapakku dan itu terjadi pada kakak-kakak saya
juga, makanya aman," jelasnya panjang lebar.
Tak hanya sebatas memecahkan konflik bersama, kunci sukses utama untuk membuat hubungan rumah tangga kian harmonis
adalah dengan meluangkan waktu hanya untuk pasangan.
"Bila situasi sudah mulai terasa jenuh, coba lakukan kegiatan tanpa melibatkan anak-anak. Tidak usah keluar kota tapi hanya
makan bubur ayam Wiwied di Fatmawati sambil ngobrol dan tidak gengsi untuk meminta maaf sering kami terapkan," ucap
wanita 34 tahun yang telah melakukan sterilisasi itu.
Masih menurut Naz, argue, sah-sah saja terjadi dalam hubungan rumah tangga karena merupakan proses mencapai suatu
penyesuaian. Dan itu pasti ada solusinya dan resolusinya akan muncul. Tetapi yang tidak boleh adalah fighting yang merupakan
buntutnya argue.
"Terjadinya fighting dipicu dari tidak tahu untuk berbuat apa lagi, maka terlontarlah kalimat-kalimat yang tidak pantas. Tetapi
kalau argue kan kita harus bicara yang lebih masuk akal untuk mencari jalan tengah tuntaskan masalah. Nah kalau sudah begini,
biasanya saya sembahyang. Karena yang punya hati pasangan kita adalah Tuhan. Jadi Tuhan yang paling bisa membolak-balikkan
hati orang, saya percaya yang itu," tukasnya.
Label: konflik