Strategi Kencan,
Berpikir Seperti Pria (2)
Anda sudah menerapkan tips mengikuti ajakan kencan dari teman pria Anda? Kini
waktunya Anda menggugah kesadarannya, menancapkan panah asmara.
Dalam bagian pertama tips kencan yang kami kutipkan dari buku Myreah Moore Date
Like A Man.. To Get The Man You Want, Anda memang dianjurkan tidak berlaku
agresif. Tapi, itulah memang kuncinya. Sikap Anda yang biasa-biasa saja, tak
tergugah, justru memancing kepenasaran teman pria Anda. Kini, Anda harus siap
untuk menjeratnya lebih dalam.
Berikut adalah tiga langkah untuk "menaklukkan" pasangan kencan Anda. Pertama,
merenunglah. Setelah tiga kali kencan, apakah Anda yakin dia cocok dengan Anda?
Seberapa besar persamaan dan perbedaan Anda dengan dia? Dan selama kencankencan
itu, adakah rayuannya menggugah Anda? Jika ya, berarti benih-benih
ketertarikan sudah tertanam di jiwa Anda.
Kedua, pupuk dan rawatlah rasa ketertarikan itu. Caranya, lenyapkan diri Anda dari
hadapannya. Lenyap total, dan jangan beri kabar apa pun. Bahkan, tutuplah semua
alat komunikasi Anda. Buat dia mencari-cari Anda, dengan rasa kekhawatiran yang
luar biasa. Kalaupun Anda kangen, tahanlah. Ini untuk hasil yang lebih baik.
Ketiga, munculah tiba-tiba. Saat dia berada di puncak putus asa dan bingung karena
kehilangan Anda, munculah secara tiba-tiba. Ini akan membuat dia merasa mendapat
keajaiban, dan sekaligus melegakannya. Kalau dia bertanya kemana Anda selama
kontak yang terhenti itu, katakan saja sibuk atau ada kegiatan luar kota yang sangat
menyita perhatian Anda. Ingat, jangan pernah minata maaf untuk kehilangan kontak
itu. Tetap buat dia penasaran dan terus mengambil inisiatif. Jadikan permainan ini
betul-betul penuh misteri dan kejutan bagi dia. Dan jika setelah itu dia meminta waktu
Anda untuk kencan lagi, terimalah. Mulailah berpikir untuk mengembangkan
hubungan itu lebih serius.
Jika Anda telah memutuskan untuk menjalin hubungan pribadi dengan dia, ingatlah
pesan Gabriel Marcel, bahwa hubungan yang baik adalah jika Anda mampu
mengembangkan interaksi itu menjadi dua arah, dan sebanding. Jadikan hubungan itu
sebagai relasi "aku dan engkau" yang kelak Anda tingkatkah menjadi hubungan
"kita". Dalam tahap ini, kejujuran dan perhatian, juga kepercayaan sangat membantu
membangun relasi intim tersebut.
Pertanyaan selanjutnya, kapan Anda memastikan kalau Anda sudah merasa terikat
dengan dia, atau telah jatuh cinta. Untuk ini, perasaan Anda yang paling tahu
jawabannya. Mungkin Anda bisa mengikuti defenisi tokoh Bendrick dalam film The
End of The Affair yang mengukur kadar cintanya dengan seberapa besar kadar
cemburunya. Tapi, kalau Anda tak yakin juga, Moore menyatakan --mungkin ini
terlalu matematis-- Anda tidak akan jatuh cinta sebelum bersama dia selama 4 bulan
berturut-turut. Defenisi yang tentu akan ditolak Khalil Gibran, yang dapat mencintai
May Ziadah meski mereka tak pernah bertemu.
Tapi kami yakin, Anda tak perlu tips yang rumit hanya untuk tahu apakah Anda
sungguh telah jatuh cinta. (berbagai sumber/CN02)