Sebelum Melepas Masa Lajang
CYBERNEWS. Ketika usia makin menanjak, sementara
pasangan sudah siap, menikah tentu jalan terbaik untuk
menjalani hidup. Namun, sebelum melepas lajang, ada banyak
hal yang perlu Anda pahami dan renungkan. Ini agar
pernikahan bisa berjalan langgeng, dan bisa mewujudkan keluarga bahagia.
Pertama, buat tujuan pernikahan. Pikirkan dan bicarakan secara terbuka tujuan
pernikahan Anda. Tujuan ini amat penting sebagai kompas. Pernikahan tanpa
suatu tujuan yang ditetapkan secara benar dan hati-hati akan berjalan seperti
kapal yang tak tahu pelabuhan mana yang hendak dituju.
Kedua, memahami cinta. Definisi cinta bisa beragam. Ada yang mengatakan
bahwa cinta adalah perasaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Cinta itu
indah. Cinta itu penuh pengertian, dan sebagainya. Cinta lebih sebagai suatu
keputusan. Mengapa demikian Perasaan yang muncul saat satu atau dua tahun
pertama masa pacaran tidaklah bisa dikatakan sebagai cinta. Pada masa ini
yang lebih berperan adalah emosi. Anda hanya melihat hal yang baik saja dari
pasangan Anda. Setelah masa ini lewat, mulailah Anda melihat kekurangan pada
dirinya. Pada saat ini, apabila Anda memutuskan untuk menerima pasangan
Anda apa adanya dan memberikan komitmen sepenuhnya untuk tetap
meneruskan hubungan ini, itu baru namanya cinta.
Ketiga, penerimaan seutuhnya. Dua individu yang bersatu membentuk rumah
tangga, pasti ada perbedaan, baik sikap, pola pikir, prinsip hidup, cara
pengaturan keuangan, kebiasaan, dan sebagainya. Di sini setiap pasangan
diharapkan untuk bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan dari
pasangannya. Penerimaan ini tak boleh dijadikan alasan untuk mempertahankan
"status qua". Maksudnya jangan pernah meminta pasangan Anda untuk hanya
menerima kelemahan Anda, sedangkan Anda tak mau berubah. Ini namanya
egois. Jika Anda menyadari kelemahan Anda dan pasangan Anda mau
menerima kelemahan ini, maka gunakanlah penerimaan ini sebagai suatu batu
loncatan untuk meningkatkan diri. Sehingga berkat penerimaan dan bantuan dari
pasangan Anda apa yang sebelumnya merupakan kelemahan atau kekurangan,
kini justru telah meningkat menjadi suatu keunggulan Anda.
Keempat, selalu ingin belajar. Semua hal mengenai hidup bisa Anda pelajari.
Jika Anda menemui kesulitan atau hambatan dalam kehidupan rumah tangga, ini
merupakan berita baik. Lho? Pasalnya, hanya dengan menemui masalah dan
memecahkan masalah itu Anda baru bisa tumbuh menjadi manusia yang lebih
dewasa. Jadi setiap kesulitan atau ujian yang Anda hadapi sebenarnya
menyiapkan Anda untuk sesuatu hal yang lebih besar dari apa yang telah Anda
miliki saat ini. Makin banyak masalah yang Anda hadapi dan atasi, makin cepat
pula proses pertumbuhan kepribadian Anda dan makin cepat proses sinergi
antara Anda dan pasangan Anda.
Kelima, kata sosiolog Mary Laner, cek dulu tingkat ekspektasi Anda. Kalau
ekspektasi itu terlalu tinggi, perkawinan atau pasangan Anda akan gagal
bertemu di satu titik. Dan kalau itu terjadi, peluang terjadinya kegagalan
perkawinan juga makin besar.
Aah, akhirnya! Anda kawin juga. Rupanya Anda telah bertemu belahan jiwa. Dan
setelah merenung, dan ternyata siap, tak usah ragu untuk melangkah. (CN03)