Pria-Pria yang Harus Dihindari
Anda sedang menjalin hubungan pribadi dengan seorang pria? Tahu detil
kepribadiannya? Hati-hati, jangan sampai hanya luka yang Anda terima.
BEBERAPA pengunjung setia tips ini bertanya kepada redaksi, bagaimana memilih
pria yang tepat untuk pasangan hidup. Karena mereka kerap kecewa, lelaki yang
menjadi idola ternyata "jauh panggang dari api", tak sesuai dengan kehendak hati.
Awalnya menarik, memikat, menjerat, akhirnya mencekik syaraf.
Di perpustakaan kami yang cukup terbatas, hanya tersedia sebuah buku yang cukup
spesifik membahas masalah itu. Buku itu adalah How to Succeed with Men karya
David Copeland dan Ron Louis, menjelaskan beberapa karakter pria yang seharusnya
dihindari para wanita. Berikut rangkuman dari buku itu.
Pertama, jauhi si lelaki istimewa. Lelaki semacam ini hanya berusaha tampil beda,
berubah dari satu karakter ke karakter yang lain. Dia adalah identitas yang acap
berubah. Memang, akan banyak wanita yang mendekat, tapi cukup hanya sebagai
sahabat. Di samping pria jenis ini, wanita justru merasa tidak aman, apalagi
terlindungi.
Kedua, tendang si pecundang. Ini adalah tipe lelaki kalah, yang tak ada hari kecuali
hanya untuk berkeluh kesah. Kepedihan bagi dia adalah ingatan sepanjang hidup,
diratapi, tanpa ada kemauan untuk menghadapi kekalahan itu.
Ketiga, pergi dari si pembenci. Pria pembenci selalu meluapkan kemarahan, dan
pendendam. Pria jenis ini menemukan kepercayaan dari marahnya, dan mengukur
kesuksesan dari kadar ketakutan orang lain. Kalau Anda sabar, ya tidak apa-apa...
Keempat, depak si budak. Pria budak adalah pak turut, yang mengiba di depan wanita.
Apa pun perintah dia akan turuti sepanjang imbalannya adalah cinta. Pria ini tidak
akan cocok dijadikan pegangan di saat-saat sulit. Kecuali tentu, uangnya.
Kelima, larilah dari si ahli terapi. Pria jenis ini hanya memikirkan bagaimana bisa
memberikan advis pada orang lain. Pikirannya dipenuhi teori-teori kepribadian, atapi
dia sendiri kehilangan jati diri. Kebahagiannya adalah jika melihat orang dikelilingi
masalah. Karena dia merasa berguna. Pria ini cocok hanya sebagai keranjang sampah.
Keenam, ragulah pada si serba tahu. Pria jenis ini hanya ngomong dan ngomong. Dia
merasa bahagia jika Anda berkernyit kening. Dan bagi dia, itu tanda kekaguman. Pria
jenis ini juga acap menjadi pengendali karena merasa paling pintar. Sulit mendengar,
dan tak tahan kritik, apalagi mengalah. Pria jenis ini hanya cocok untuk mengerjakan
pr Anda.
Ketujuh, tertawakan si pelawak. Lelaki yang acap melucu justru acap tak pede di
keramaian. Dia selalu merasa berarti jika menjadi pusat prhatian lewat kelucuannya.
Dan mengukur keberartian diri dari seberapa besar mulut orang terbuka, tertawa. Pria
ini cocok jika syaraf geli Anda sudah tidak sensitif lagi.
Kedelapan, takutlah pada si kikir. Ini pria yang berbahaya. Bayangkan jika Anda
pergi dan tahu kalkulator selalu tersedia di kantongnya. Di pikiran pria jenis ini hanya
ada neraca laba-rugi. Keromantisan dia ukur dari seberapa irit pengeluarannya untuk
Anda. Pria ini berguna jika Anda ingin menjadikannya bendahara pribadi Anda.
Kesembilan, sirna dari si pekerja keras. Pria jenis ini berbahaya. Bagi dia, hidup di
samping mesin lebih menggairahkan daripada di samping Anda. Seks bagi pria ini
bukanlah istimewa, bahkan acap membosankan. Pria jenbis ini berbahagia dengan
mengukur seberapa banyak uang yang dihasilkannya.
Nah, Anda sudah simak kriteria di atas? Kalau Anda bertanya, apakah ada pria di luar
9 kriteria di atas, kami pun tak kuasa menjawab. Tapi kami yakin, hubungan yang
paling nikmat dengan seorang pria adalah jika kita menyadari bahwa pria pilihan kita
itu tidak sempurna, sehingga kita gampang memaafkannya dan menerima
kekuarangannya. Karena kami pun yakin, tips Copeland/Louis ini pun tidak
sempurna. Siapa tahu, pengarang buku di atas juga termasuk si pria serba tahu, yang
justru harus dihindari. (CN02)