Mendeteksi Pria Pembohong
Bu redaktur yth,
Saya seorang karyawan marketing di sebuah TV swasta, dan sudah 4 tahunan ini
menjalin hubungan serius dengan seorang lelaki yang bekerja di bidang periklanan.
Jujur saja, saya sudah lama merasa tidak menikmati hubungan ini. Sebabnya satu,
saya merasa kekasih saya ini seorang pembohong. Ini menyangkut soal pekerjaannya,
hubungannya dengan rekan kerja, juga soal keluarganya. Tapi, tiap kali saya coba
untuk mendesaknya, dia selalu punya jawaban yang sangat cepat, dan tak pernah
gugup. Saya selalu kesulitan untuk percaya dengan semua alasannya, misalnya jika
dia terlambat datang kencan, tapi juga sulit untuk tidak percaya pada alasannya. Saya
juga pernah dikabari teman bahwa dia memiliki wanita lain, sesama rekan kerjanya,
tapi dia sangat berhasil meyakinkan saya. Meski batin saya acap sekali berbisik
bahwa dia selalu berbohong.
Perlu ibu ketahui, hubungan kami telah jauh, layaknya suami istri. Karena itu, saya
sangat takut jika bisikan batin saya benar bahwa dia seorang pembohong. Jujur saja,
saya tidak ingin bersuamikan seorang pembohong. Tolong bantu saya.
Meiluwati, SE
mei_72@xxxx.com
JUJUR saja, saya kesulitan untuk memahami permasalahan Anda. Ini karena surat
Anda yang sangat singkat, dan tidak menjelaskan di mana titik ragu Anda sehingga
yakin bahwa dia memang seorang pembohong. Apakah dia selalu cidera janji? Pintar
berkelit, atau seperti menyimpan rahasia?
Pertama yang ingin saya katakan adalah, jangan samakan berbohong dengan "tidak
mengatakan". Berbohong adalah memberikan informasi yang keliru saat ditanya. Jadi,
jika Anda tidak bertanya pada kekasih Anda kenapa dia terlambat atau soal
keluarganya, dia belum masuk kategori pembohong, tapi belum mengatakannya. Tapi
jika Anda telah menanyakan, dan dia memberi jawaban yang tidak sebenarnya (dan
Anda tahu), dia memang telah berbohong.
Untuk mengetahu apakah seseorang itu berbohong memang sulit. Tapi, jika Anda
sangat butuh, dalam waktu dekat mungkin alat pendeteksi kebohongan buatan Jepang,
tuster mungkin sudah sampai ke sini, dan harganya pun cukup murah, sekitar Rp 500
ribu. Tapi, tentu perbuatan bodoh jika Anda memberikan alat itu kepadanya saat dia
berbicara, hanya untuk tahu vibrasi suaranya sebagai tanda dia berbohong atau tidak.
Karena, hal yang paling menyakitkan selain dibohongi, adalah tidak diperacayai. Jadi,
Anda harus hati-hati.
Nah, karena alat pendeteksi kebohongan itu belum Anda dapatkan, saya hanya bisa
memberi saran sederhana untuk tahu benarkah kekasih Anda itu tipe pria pembohong.
Pertama, perhatikan jawaban yang dia berikan saat Anda tanyakan. Apakah dia
tampak gugup, atau tidak. Jika dia tidak gugup, apakah dia acap meralat ucapannya,
saat itu juga atau kelak, dan perhatikan matanya. Seorang yang berbohong acap
memakai kata-kata yang tidak meyakinkan, misalnya, "sepertinya", "tampaknya",
"mungkin", "kira-kira", "sampai di mana kita tadi?", dalam ulangan-ulangan yang
cukup sering. Orang yang berbohong bola matanya juga tidak jenak, bergerak dan
tidak fokus, dan lebih sering menunduk. Meski ada juga yang berani menatap dan
bola matanya tak bergerak, untuk pembohong-pembohong yang sangat mahir.
Kedua, lihat tekanan atau intonasi suaranya. Jika orang sedang berbohong, suaranya
acap mengambang, dan tidak disertai tekanan biasa, tetapi tekanan yang bearusaha
meyakinkan, bukan saja untuk pendengarnya, tetapi juga untuk dirinya sendiri bahwa
ucapannya tidak tampak sebagai kebohongan. Orang yang berbohong juga sulit
mengatur ritme dan biasanya berbicara dalam tempo yang cepat dan atau sangat
lambat. Ini yang harus diperhatikan.
Selebihnya, perhatikan gerak tangannya. Biasanya, saat berbohong, orang selalu
menelungkupkan telapak tangannya, dan acap mengepal, dan menggerakkan tangan
tidak sesuai dengan percakapan, atau melakukan gerak reflek yang sangat-sangat
canggung, mengikuti kalimat yang terputus-putus.
Saya kira, tips di atas cukup baik untuk Anda terapkan. Meskipun, jika kekasih Anda
itu "lulus" bukan berarti dia tidak berbohong. Lagipula, berbohong itu tak selamanya
jahat, sepanjang ada alasannya yang jelas.
Soal keluarganya, saya kira Anda harus bersabar. Lebih baik Anda tahu kenapa dia
sampai "berbohong" daripada marah karena dibohongi. Pemahaman ini akan lebih
menolong Anda. Karena, seperti kata Gotti, hanya orang yang memiliki ketakutan atas
sesuatu maka dia berbohong. Saran saya, carilah sesuatu yang membuat kekasih Anda
itu takut, dan lenyapkan. Mungkin itu lebih baik bagi Anda, dan calon suami Anda
itu.
Semoga berhasil. (CN02)