Cinta Anda, Macam Apa, Sih?
Anda seorang pengamat film romantis? Pertanyaan itu tak perlu dijawab. Hanya saja,
setelah diteliti ternyata skenario film itu meski banyak bo'ongnya, secara umum bisa
dikategorikan sama dengan jalan hidup percintaan lho!
The Seven Stories of Love yang ditulis sosiolog UCLA Marcia Millman menemukan
persamaan skenario percintaan pada film dan kenyataan. Dari berbagai film yang
diamati, ia mengungkap tujuh kategori yang bisa dijadikan acuan.
Cinta pertama Di skenario ini, cinta pertama yang mneggebu-gebu membuat seorang
wanita rela meninggalkan 'ortu' dan menemukan identitas sendiri layaknya Titanic
atau Dirty Dancing. Kalau usia Anda sekarang menjelang kepala tiga dan masih juga
mencari figur cinta pertama, mungkin ada yang salah dengan Anda.
Pygmalion Pernah lihat My Fair Lady, kan? Si pria yang cukup mumpuni secara
mental dan material berhubungan dengan wanita yang mendambakan kedewasaan.
Sayangnya, hubungan itu kurang berhasil. Hubungan yang layaknya guru-murid itu
embuat salah satu terbelenggu, sebab murid ingin berkembang sementara sang guru
tetap ingin dihormati. Ini mirip dengan kisah Pygmalion, seorang raja Siprus yang
membuat patung wanita dari gading. Oleh Aphrodite, si patung ini kemudian
dihidupkan. Nah, sementara si patung kepingin berkembang, si raja tetap saja
menuntut penghormatan.
Cinta nan obsesif Hubungan begini tak bakal sukses. Salah satu yang kelebihan
'energi' bakal secara tidak sehat menularkannya. Lagi pula, siapa yang tahan kalau
kemana-mana dibuntuti dan dicurigai. Sudah lihat Fatal Atraction kan?
Kisah si Pangeran dan Bawang Putih Gap atau jarak sosial yang terjadi antara Anda
dan pasangan tergambar jelas. Tapi, semuanya tak masalah. Justru membuat Anda
berdua keukeuh di tengah kegamangan. Akhirnya, bisa jadi seperti Pretty Woman
atau Pride and Prejudice.
Cinta penuh pengorbanan Mereka yang percaya skenario ini selalu memikirkan no
pain no gain. Terlalu percaya bahwa untuk mencapai kebahagiaan salah satu pihak
harus berkorban, bukan selamanya benar. Bisa jadi Anda atau pasangan malah bangga
kalau salah satu dari Anda berkorban terlalu banyak untuk kelanjutan hubungan. Tapi,
kalau nggak imbang, ya ngapain juga diterusin? Contohnya, seperti yang pernah Anda
saksikan di The End of the Affair dan Casablanca.
Kisah cinta si penyelamat Ceritanya, pasangan ini sama-sama merasa kekurangan.
Tapi, keduanya tak mau berterusterang. Si wanita berusaha untuk mendorong penuh
prianya yang agak berkriteria loser dengan harapan ia bakal mendapat pertolongan
balik dari sang kekasih. Biasanya, percintaan tipe ini dialami oleh wanita yang
ayahnya sakit atau kehilangan figur ayah. Karena si wanita tidak dapat menolong
kekosongan yang dialaminya beserta sang ibu, ia berusaha mengkompensasikan
kekasihnya. Memang asyik sih kalau ternyata bisa sesukses jalinan cerita Beauty and
the Beast.
Cinta sejati nan berani Nah, dari berbagai skenario yang ada, model inilah yang
banyak diidam-idamkan orang. Kedua pihak sama-sama rela berkorban untuk
mencapai kebahagiaan dan punya tujuan yang sama dengan penuh keyakinan. Dengan
keterbatasan masing-masing, Anda dan kekasih seakan dihadapkan pada satu pilihan
pasti; bersama sampai mati! Kisah ini mirip dengan yang tergambar dalam Sleepless
in Seattle, di mana Tom Hanks dan Meg Ryan tak mau menghindar dari cinta yang
mereka rasakan meski mereka tahu ada risiko yang harus diambil.
Dari ketujuh skenario itu, Anda bisa mengira-ngira kisah cinta mana yang terjadi pada
Anda. Sayangnya, Millman sendiri tidak menjelaskan detail dari banyak kemiripan
satu dengan yang lain. Jadi, ada nggak yang skenarionya mirip dengan kisah cinta
Anda? (berbagai sumber/rikando somba)