Lamborghini Huracán LP 610-4 t
jowo.yn.lt
Cinta Anda, Macam Apa, Sih? Anda seorang pengamat film romantis? Pertanyaan itu tak perlu dijawab. Hanya saja, setelah diteliti ternyata skenario film itu meski banyak bo'ongnya, secara umum bisa dikategorikan sama dengan jalan hidup percintaan lho! The Seven Stories of Love yang ditulis sosiolog UCLA Marcia Millman menemukan persamaan skenario percintaan pada film dan kenyataan. Dari berbagai film yang diamati, ia mengungkap tujuh kategori yang bisa dijadikan acuan. Cinta pertama Di skenario ini, cinta pertama yang mneggebu-gebu membuat seorang wanita rela meninggalkan 'ortu' dan menemukan identitas sendiri layaknya Titanic atau Dirty Dancing. Kalau usia Anda sekarang menjelang kepala tiga dan masih juga mencari figur cinta pertama, mungkin ada yang salah dengan Anda. Pygmalion Pernah lihat My Fair Lady, kan? Si pria yang cukup mumpuni secara mental dan material berhubungan dengan wanita yang mendambakan kedewasaan. Sayangnya, hubungan itu kurang berhasil. Hubungan yang layaknya guru-murid itu embuat salah satu terbelenggu, sebab murid ingin berkembang sementara sang guru tetap ingin dihormati. Ini mirip dengan kisah Pygmalion, seorang raja Siprus yang membuat patung wanita dari gading. Oleh Aphrodite, si patung ini kemudian dihidupkan. Nah, sementara si patung kepingin berkembang, si raja tetap saja menuntut penghormatan. Cinta nan obsesif Hubungan begini tak bakal sukses. Salah satu yang kelebihan 'energi' bakal secara tidak sehat menularkannya. Lagi pula, siapa yang tahan kalau kemana-mana dibuntuti dan dicurigai. Sudah lihat Fatal Atraction kan? Kisah si Pangeran dan Bawang Putih Gap atau jarak sosial yang terjadi antara Anda dan pasangan tergambar jelas. Tapi, semuanya tak masalah. Justru membuat Anda berdua keukeuh di tengah kegamangan. Akhirnya, bisa jadi seperti Pretty Woman atau Pride and Prejudice. Cinta penuh pengorbanan Mereka yang percaya skenario ini selalu memikirkan no pain no gain. Terlalu percaya bahwa untuk mencapai kebahagiaan salah satu pihak harus berkorban, bukan selamanya benar. Bisa jadi Anda atau pasangan malah bangga kalau salah satu dari Anda berkorban terlalu banyak untuk kelanjutan hubungan. Tapi, kalau nggak imbang, ya ngapain juga diterusin? Contohnya, seperti yang pernah Anda saksikan di The End of the Affair dan Casablanca. Kisah cinta si penyelamat Ceritanya, pasangan ini sama-sama merasa kekurangan. Tapi, keduanya tak mau berterusterang. Si wanita berusaha untuk mendorong penuh prianya yang agak berkriteria loser dengan harapan ia bakal mendapat pertolongan balik dari sang kekasih. Biasanya, percintaan tipe ini dialami oleh wanita yang ayahnya sakit atau kehilangan figur ayah. Karena si wanita tidak dapat menolong kekosongan yang dialaminya beserta sang ibu, ia berusaha mengkompensasikan kekasihnya. Memang asyik sih kalau ternyata bisa sesukses jalinan cerita Beauty and the Beast. Cinta sejati nan berani Nah, dari berbagai skenario yang ada, model inilah yang banyak diidam-idamkan orang. Kedua pihak sama-sama rela berkorban untuk mencapai kebahagiaan dan punya tujuan yang sama dengan penuh keyakinan. Dengan keterbatasan masing-masing, Anda dan kekasih seakan dihadapkan pada satu pilihan pasti; bersama sampai mati! Kisah ini mirip dengan yang tergambar dalam Sleepless in Seattle, di mana Tom Hanks dan Meg Ryan tak mau menghindar dari cinta yang mereka rasakan meski mereka tahu ada risiko yang harus diambil. Dari ketujuh skenario itu, Anda bisa mengira-ngira kisah cinta mana yang terjadi pada Anda. Sayangnya, Millman sendiri tidak menjelaskan detail dari banyak kemiripan satu dengan yang lain. Jadi, ada nggak yang skenarionya mirip dengan kisah cinta Anda? (berbagai sumber/rikando somba)